185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

35
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem perkemihan atau sering disebut dengan system urinary adalah salah satu system yang berhubungan dengan eliminasi. Sistem perkemihan, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat- zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). System urinary terdiri atas renal, ureter, vesica urinaria, dan uretra. B. RUMUSAN MASALAH 1.Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem perkemihan ? 2.Bagaimana proses pembentukan dan komposisi urin ? 3.Bagaimana penyimpanan dan eliminasi urin ? 4.Bagaimana pemekatan urine,mekanisme counter – current ? C. TUJUAN 1.Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem perkemihan 2.Mengetahui proses pembentukan dan komposisi urin 3.Mengetahui penyimpanan dan eliminasi urin 4.Mengetahui pemekatan urine,mekanisme counter – current D. MANFAAT 1

description

dsgtdsgtf

Transcript of 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

Page 1: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem perkemihan atau sering disebut dengan system urinary adalah salah satu

system yang berhubungan dengan eliminasi. Sistem perkemihan, adalah suatu sistem

dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak

dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.

Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin

(air kemih). System urinary terdiri atas renal, ureter, vesica urinaria, dan uretra.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem perkemihan ?

2. Bagaimana proses pembentukan dan komposisi urin ?

3. Bagaimana penyimpanan dan eliminasi urin ?

4. Bagaimana pemekatan urine,mekanisme counter – current ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem perkemihan

2. Mengetahui proses pembentukan dan komposisi urin

3. Mengetahui penyimpanan dan eliminasi urin

4. Mengetahui pemekatan urine,mekanisme counter – current

D. MANFAAT

Agar dapat lebih memahami dan mengerti tentang anatomi dan fisiologi sistem

perkemihan secara mendetail.

E. METODE

Adapun metode penulisan yang digunakan yaitu metode kepustakaan yang

mengambil materi dari beberapa literature

1

Page 2: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

BAB II

PEMBAHASAN

A. ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN

Sistem perkemihan merupakan tempat organ-organ tubuh yang bekerja sama

untuk mencapai tujuan yang sama. Organ sistem perkemihan terdiri dari ginjal-ureter-

vesika urinari-uretra dan struktur yang dihubungkan dalam produksi dan ekskresi

urine. Meskipun cairan dan elektrolit dapat hilang melalui jalur lain dan ada organ

lain yang turut serta dalam mengatur keseimbangan asam-basa, namun organ yang

mengatur lingkungan kimia internal tubuh secara akurat adalah ginjal, dan traktus

perkemihan lainnya. Fungsi ekskresi diperlukan untuk mempertahankan

mempertahankan kehidupan serta memiliki terapi yang dapat dilakukan untuk

menggantikan fungsi-fungsi tertentu dari ginjal, seperti misalnya proses dialysis

(ginjal artificial). (Brunner&Suddart, 2001)

Sistem perkemihan terdiri dari :

a) Dua ginjal (Ren) yang menghasilkan urin

b) Dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih)

c) Satu vesika urinaria (VU) tempat urin dikumpulkan

d) Satu uretra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria

1. Ginjal (Ren)

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada

kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke 3. Ginjal merupakan

organ berbentuk seperti kacang merah Berat ginjal pada pria dewasa 150-170 gram

dan wanita dewasa 115-155 gram dengan bentuk seperti kacang. Sisi dalam

menghadap ke vertebrae thorakalis, sisi luarnya cembung dan sisi di atas setiap ginjal

terdapat sebuah kelenjar suprarenal. (Setiadi, 2007)

2

Page 3: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

(sumber: http://anfisdeny.blogspot.com)

Ginjal mempunyai panjang 12cm,tebal 1½-2½cm,lebar 5-7cm dan tinggi

2,2 cm. Ginjal merupakan organ yang berpasangan dan setiap ginjal memiliki

berat kurang lebih 125 gram. Ginjal terletak pada dinding posterior

abdomen,terutama di daerah lumbal,di sebelah kanan dan kiri tulang belakang. Di

bungkus lapisan lemak yang tebal di belakang peritoneum,dan karena itu diluar

rongga peritorium. Kedudukan ginjal dapat di perkirakan dari belakang, mulai dari

ketinggian vertebra tolakaris terakhir sampai vertebra lumbalis ke tiga. Ginjal

kanan sedikit lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki ruang banyak di

sebelah kanan

3

Page 4: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

a. Struktur Ginjal

Secara anatomis ginjal dibagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medulla ginjal.

didalam korteks terdapat berjuta nefron sedangkan didalam medulla banyak

terdapat duktus ginjal. Darah yang membawa sisa hasil metabolisme tubuh

difiltrasi di dalam glomerulus kemudian di tubili ginjal, beberapa zat yang masih

diperlukan tubuh mengalami reasorbsi dan zat-zat hasil sisa metabolisme

mengalami sekresi bersama air membentuk urine. Setiap hari kurang lebih 180 liter

cairan tubuh difiltrasi diglomerulus dan menghasilkan urine 1-2 liter. Urine yang

terbentuk didalam nefron disalurkan melalui piramida ke sistem pelvikalis ginjal

untuk kemudian disalurkan kedalam ureter. Sistem pelvikalis ginjal terdiri atas

kaliks minor, infundi-bulum, kaliks mayor, dan pileum/ pelvis renalis. Mukosa

sistem pelvikalis terdiri atas epitel transisional dan dindingnya terdiri atas otot

polos yang mampu berkonsentrasi untuk mengelirkan urin sampai ke ureter

4

Page 5: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

Bila dibuat irisan frontal vginjjal dibagian tengah melalui hilus renalis , maka

tampak bahwa ginjal ada dua bagian , yaitu korteks renalis dan medulla renalis.

1) Korteks renalis

Korteks renalis merupakan bagian luar ginjal yang warna merah coklat terletak

langsung dibawah kapsula fibrosa dan berbintik-bintik. Bintik- bintik korteks

renalis karena adanaya korpuskulus renalis dari Malphigi yang terdiri atas

Bowman dan Glomerulus.

a) Kapsula Bowmann

Kapsula bowman merupakan permulaan dari saluran ginjal yang meliputi

glomerulus. Diantara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan

dalam kapsula bowman terdapat tiga lapisan:

Kapiler selapis sel endothelium pada glomerulus

Lapisan kaya protein sebagai membran dasar

Selapis sel epitel melapisi dinding kapsula bowman (podosit)

b) Glumerulus

Glomerulus merupakan anyam pembuluh-pembuluh darah pada ginjal.

Secara fisiologis pada bagian glomerulus terjadi filtrasi darah untuk

mengeluarakann zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh.

5

Struktur ginjal

Korteks renalis

Medulla renalis

1. Kapsula bowman

2. Glomerulus

3. Tubulus kontortus proksimalis

4. Tubulus konturtus distalis

1. Lengkung henle ( pars asenden,

pars desenden)

2. Duktus koligentes

3. Duktus belini ( duktus papilaris)

Page 6: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

c) Tubulus renalis

Tubulus renalis merupakan bagian korteks yang masuk kedalam medulla

diantara piramida renalis , sering disebut kolumna renalis ( Bertini )

2) Medulla renalis

Medulla renalis terletak dekat hilus , sering terlihat berupa garis-garios putih

oleh karena adanya saluran-saluran yang terletak dalampiramida renalis . tiap

piramida renalis mempunhyai basis yang menjurus kearah korteks dan

aspeknya bermuara kedalam ka;liks minor sehingga menimbulkan tonjolan

yang dinamakan papilla renalis yang merupakan dasar sinus renalis . dalam

satu kaliks minor bermuara 1-3 papila renalis. Pada pail ini terdapat lubang-

lubang keluar dari saluran –saluran ginjal sehingga disebut juga lamina

kribrosa ( jumlah duktus papilaris ginjal kurang lebih (18-20 buah ). Jaringan

medulla dari piramida renalis ada yang menonjol masuk kedalam jaringan

korteks disebut Fascilus radiates ferreini. Saluran – saluran di dalam medulla

gelung Henle ( pars asenden dan Pars desenden ), duktus koligentes, dan

duktus Bellini ( duktus Papilaris )

b. Fungsi Ginjal :

1) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,

2) mempertahankan suasana keseimbangan cairan, Bila terjadi pemasukan /

pengeluaran yang abnormal ion-ion akibat pemasukan garam yang berlebihan

atau penyakit perdarahan (diare, muntah) ginjal akan meningkatkan eksresi ion-

ion yang penting (mis. Na, K, Cl, Ca dan fosfat ).

3) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh

Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh bergantung pada apa yang

dimakan, campuran makan menghasilkan urine yang bersifat agak asam, pH

kurang dari 6 ini disebabkan hasil akhir metabolism protein. Apabila banyak

makan sayur-sayuran, urine akan bersifat basa. pH urine bervariasi antara 4,8 –

8,2. Ginjal mensekresi urine sesuai dengan perubahan pH darah.

4) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan

amoniak.

6

Page 7: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

5) Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh. Kelebihn air dalam tubuh akan di

ekskresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam jumlah besar,

kekurangan air (kelebihan keringat) menyebabkan urine yang dieksresikan

berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan volume cairan

tubuh dapat di pertahankan relative normal.

6) Fungsi hormonal dan metabolism. Ginjal menyekresi hormone renin yang

mempunyai perananpenting mengatur tekana darah (system rennin angiotensin

aldosteron) membentuk eritropoiesis mempunyai peranan penting untuk

memproses pembentukan sel darah merah (eritropoiesis) Di samping itu ginjal

juga membentuk hormone dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang

diperlukan untuk absorbsi ion kalium di usus.

c. Fascia Renalis terdiri dari :

1) Fasia suprarenalis

Fasia suprarenalis merupakan penebalan jaringan extraperitoneal yang terletak

venteral dari ginjal. Ke medial menutup aorta abdominalis dan kava inferior

kemudian bargabung dengan fasia yang kontralateral. Ke cranial setelah

menutup glandula suprarenalis, fasia ini bergabung dengan fasia retrorenalis

kemudian melekat pada fasicies inferior diafragma. Ke arah lateral mengabung

7

Fiksasi Ginjal

Fasia retrorenals

Kapsula adiposa

Kapsula fibrosa

Fasia prarenalis

Page 8: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

dengan fasia retrorenalis kemudian ada beberapa pendapat yang mengatakan

melanjutkan diri menjadi fasia transversa abdominnis, sedangkan pendapat

tidak bergabung dengan fasia retrorenalis, tetapi tetap terbuka dan menghilang

jadi jaringan ekstraperitonela sekitar ureter

2) Fasia retrorenalis

Perjalanan fasia retrorenalis sama dengan fasia prerenalis, bedanhya kearah

medial ia melekat pada komumna vertebrarlis dan letaknhya dorsal dari ginjal.

Kedua fasia renalis ini dipisahkan dari kapsula fibrosa oleh suatu yang

dinamakan “ spatiumperirenalis “ yang terisi oleh jaringan lemall perirenal.

Jaringan lemak di luar fasia renalis disebut jaringan lemak parrarenal . diduga

tidak ada hubungan antara spatium perirenalis yang kiri

3) Kapsula fibrosa

Kapsula bibrosa merupakan jaringanikat / membrane yang melekat langsung

pada jaringan ginjal dan menjadi dasar, serta atap sinus renalis. Memberikan

septa-septa kea rah fasia renalis sehingga memperkuat fiksasi ginjal.

4) Kapsula adipose

Kapsula adipose merupakan jaringan lemak yang berada antara kapsula fibrosa

dengan fasia renalis. Jadi, bagian ini merupakan jaringan lemak perirenal.

Vaskularisasi ginjal. Vaskularisasi ginjal dsimulai dari cabanhg aorta

abdominalis dari arteri mesenterika superior yang kanan dorsal dari vena kava

inferior sebelum mencapai hilus telah bercabang-cabang jadi aa. Segmentales,

biasanya 3 anterior dari pelvis renalis dan 1 cabang di posterior dari pelvis

renal;is. Setel;ah mencapai hilus renalis masing-masing arteri renalis bercabang

jadi 4-5 cabang yang dinamakan : arteri interlobaris. Sebelum mencapai hilus

ia member cabang untuk glandula suprarenalis, ureter, dan jaringan lemak

pararenal.

Kadang- kadang ada sebuah arteri renalis aksesoris yang juga keluar dari aorta

abdominalis langsung menuju ke polus dari ginjal tanpa melaui hilus. Arteri-

arteri interlobularis berjalan di dalam medulla ( dalam kelumna renalis dan

Bertini ) yang akhirnya masing-masing membelok untuk membentuk arteri

8

Page 9: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

arkuata yang berjalan di superficial basis piramida renalis ( pada perbatasan

koprteks medulla).

Aliran Limfa

1. Pleksus limfasius di dalam jatringan ginjal membentuk 4-5 trankus limfasius

, cairan limfa kemudian dialirkan ke nodus limfa dalam hilus renalis

akhirnya ke nodus limfa lumbalis ( nodus limfa paraaortikus ).

2. Pleksus limfaseus di dalam kapsula adip[osa dialirkan ke nodus limfa pada

hilus renlis akhirnya juga ke nodus limfa lumbalis

3. Pleksus limfaseus profundus dari kapsula fibrosa dialirkan ke nodus limfa

pada hilus renalis akhirnya ke nodus limfa lumbalis.

4. Terdapat hubungan timbal balik antara pleksus limfaseus dalam kapsula

adipose yang terletak profundus dari kapsula fibrosa.

2. Ureter

Ureter adalah saluran untuk urine yang berasal dari ginjal (melalui pelvis

renalis) ke vesika urinaria (buli-buli). Terdiri dari dua saluran pipa masing-masing

bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan

penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi

terletak pada rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari :

a) Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)

b) Lapisan tengah lapisan otot polos

c) Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerak-gerakan peristaltic yang mendorong urin

masuk ke dalam kandung kemih.

Saluran ureter terbagi atas dua bagian , yaitu : pars abdominalis ( pada dinding dorsal

abdomen) dan pars pelvina( pada dinding pelvis)

a. Pars abdominalis

Secara anatomi, pars abdominalis panjangnya kurang lebih 25-35 cm. terletak

turun ke bawah ventral dari tepi medial muskulus psoas mayor yang memisahkan

dari ujung prosesus transverses vertebrata lumbalis 2-5 dan merupakan lanjutan

dari pelvis renalis yang terletak dorsal dari vasa renalis.ureter dekstra berjalan

9

Page 10: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

dorsal dari pars desenden duodeni, arteri spermatika interna, arteri kolika dekstra,

dan arteri iliokoloka serta berada di sebelah kanan vena kava inferior. Ureter

sinistra berjalan dorsal dari arteri spermatika interna, arteri kolika sinistra, dan

kolon sigmoid.

b. Pars pelvivica

Setelah masuk kedalam kavum pelvis , ureter berjalan ke kaudal pada dinding

lkateral pelvis yang tertutup oleh peritoneum. Mula-mula terletak ventro-kaudal

dari arteri venous iliaka interna kemudian menyilang medial dari ( korda ) arteri

umbilicus dan arterivananervus,obturatoria. Pada tempat setinggi spina iskiadika

ia membelok kea rah ventromedial

Kemudian mencapai bagian dorsal vesika urinaria kurang lebihs etinggi 4 cm

cranial dari tuberkulum pubikum.

Perjalanan selanjutnya terdapat perbedaan antara ureter pria dengan wanita.

Pada pria, ureter melallui ligamentum lateralis dari vesika urinaria di mana pada

tempat ini dia di silang oleh duktus deferens dari sebelah ventral yang kemudian

berada di medial ureter. Pada waktu mencapai vesika urinaria, ia terletak ventral

dari bagiankranial vesikula seminalisdan lateral dari duktus deferens.

Pada wanita setelah berada dalam kavum pelvis, ureter terletak dorsal dari

ovarium kemudian berjalan di dalam ligamentum kardinale ( bagian terbawah

plika lata ) sampai pada tempat kurang lebih 1,2 cm lateral dari serviks ( porsio

supravaginalis ). Di sini ureter disilangoleh arteri uterine yang terletak di

ventrokranialnya. Setelah berada 1,2 cm lateral dari serviks uteri, ureter

membelok klearah medial berjalan di dalam legamentum lateralis dari vesika

urinaria, yaitu di sebelah ventral dari batas lateral vagina kearah vesika urinaria .

jadi, di sini ureter berhubungan erat sekali dengan serviks uteri dan vagina. Pada

10

Ureter

Pars abdominalis

Pars pelvika

Page 11: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

waktu dilakukan operasi uterus ( histerektomi) hal-hal tersebut di atas penting

untuk di ingat.

Terdapat tiga tempat penyempitan pada lumen ureter, diantaranya : 1)

peralihan dari pelvis renalis menjadi ureter : 2) peralihan dari pars abdominalis ke

pars pelvina, yaitu pada waktu ureter masuk ke dalam kavum pelvis dimana ia

menyilang arteri iliaka komunis/ bingkai pelvic, ventral dari artikulasio

sakroiliaka:dan 3) saat ureter m,asuk kedalam vesika urinaria.

Vakularisasi ureter. Vasukularisari arteri ureter dimulai dari cabang-cabang

areteri renalis, arteri ovarika/spermatika interna, dan arteri vesikalis inferior.

Terkadang vaskularisasi arteri mendapat cabang langsung dari aorta, sedangkan

vaskularisasi vena mengikuti perjalanan arteri

Persarafan Ureter Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus

mesenterikus inferior , pleksus spermatiku, dan pleksus pelvis ; sepertiga dari

nervus vagus ; rantai eferens dan nervus vagus ; rantai eferen dari nervus torakali

ke XI dan ke XII dan nervus lumbalis ke I, dan nervus vagus mempunyai rantai

aferen untuk ureter.

3. Vesika Urinaria (Kandung Kemih)

Kandung kemih merupakan suatu kantung berotot yang dapat mengempis, terletak di

belakang simfisis pubis. Kandung kemih memiliki 3 muara yaitu 2 muara ureter dan 1

muara uretra. Sebagian besar kandung kemih tersusun dari otot (muskulus destrusor).

Dua fungsi kandung kemih:

a. Tempat penyimpanan urin sementara sebelum meninggalkan tubuh.

b. Mendorong urin keluar tubuh dengan dibantu uretra.

11

Page 12: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

Gambar : kandung kemih

(sumber: http://www.urologyhealth.org)

Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti

kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika

umbilikalis medius. Letaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.

Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.

Dinding kandung kemih terdiri dari :

a) Lapisan sebelah luar (peritoneum)

b) Tunika muskularis (lapisan berotot)

c) Tunika submukosa

Submukosa terdiri atas jaringan ikat kendur dengan serabut-serabut elastic kecuali

pada trigonum lietodi di mana mukosanya melekat erat pada jaringan otot di

bawahnya.

12

Page 13: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

d) Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam)

Mukosa merupakan jaringan ikat kendur sehingga dalam keadaan kosong mukosa

vesika urinaria membentuk lipatan-lipatan yang disebut sebagai rugai vesika .

rugae ini menghilang bila vesika urinaria terisi penuh sehingga mukosanya tampak

licin.

. Vaskularisasi arteri vesika urinnaria dimulai dari fascies superior dari

arterivesika superior. Basis dari :arteri deferensialis ( pria), arteri vaginalis

(wanita). Fascies inferior dar : arteri vesikalis inferior , arteri vaginalis.

Vaskularisasi vena vesika urinaria dialirkan kedalam pleksus venosus

vesikalis/prostatikus menuju ke iliaka interna.

Persarafan Vesika Urinaria Persarafan vesika urinaria berasal dari pleksus

hipogastrica inferior. Serabut ganglion simpatikus berasal dari ganglion lumbalis

ke I dan II yang berjalan turun ke vesika urinaria melalui pleksus hipogatricus.

Serabut preganglion para simpatis yang keluar dari nervus splenikus pelvis yang

berasal dari nervus sakralis II, II, dan IV berjalan melalui hipogastricus inferior

mencapai dinding vesika urinaria. Sebagian besar serabut aferen sensoris yang

keluar dari vesika urinaria menuju system susunan saraf pusat melalui nervus

splanikus pelvikus berjalan bersama saraf simpati melalui pleksus hipogastrikus

masuk kedalam segmen lumbal ke I dan ke II medulla splinalis.

4. Uretra

Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari kandung kemih

sampai keluar tubuh. Panjang pada wanita 1, 5 inci dan laki – laki 8 inci. Muara uretra

keluar tubuh disebut meatus urinarius.

Uretra pada laki –laki:

a. Uretra prostatia

Uretra prostatia dikelilingi oleh kelenjar prostate. Menerima dua duktus ejakulator

yang terbentuk dari penyatuan duktus aferen dan duktus kelenjar vesikel seminalis.

b. Uretra membranosa

Uretra membranosa adalah bagian yang berdinding tipis dan dikelilingi otot rangka

sfingter uretra eksterna.

13

Page 14: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

c. Uretra kavernosa

Uretra karvenosa merupakan bagian yang menerima duktus kelenjar bulbouretra

dan merentang sampai orifisium uretra eksternal pada ujung penis.

Uretra pada wanita

Lapisan uretra wanita terdiri dari :

1. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar)

2. Lapisan spongeosa

3. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)

Panjangnya kira-kira 3,7 – 6,2 cm (Taylor) 3 – 5 cm (Lewis). Sphincter uretra

terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan uretra disini hanya

sebagai saluran ekskresi. Uretra pada wanita, terletak di belakang simfisi pubis

berjalan miring sedikit ke arah atas , penjangnya kurang lebih 3 – 4 cm. Lapisan

uretra wanita terdiri dari tunika muskularis ( sebelah luar ), lapisan spongeosa

merupakan pleksus dari vena-vena dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam ).

Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagian)

dan uretra disini hanya sebagai saluran ekstresi.

Apabila tidak berdilatasi dimeternya 6 cm. Uretra ini menembus fasia difragma

urogenitalis dan orifisium ekterna langsung di depan permukaan vagina, 2,5 cm

dibelakang gland klitoris. Glandula uretra bermuara ke uretra, yang terbesar

diantarany adalah glandula pars uretralis (skene) yang bermuara kedalam orifisum

uretra yang hanya berfungsi sebagai saluran ekskresi. Diafragma urogenitalis dan

orifisium eksterna langsung di depan permukaan vagian dan 2,5 cm di belakang

gland klitoris.

Uretra wanita jauh lebih pendek dari pada uretra pria dan terdiri dari lapisan

otot polos yang diperkuat oleh sfingter otot rangka pada muaranya penonjolan

berupa kelenjar dan jaringan ikat fibrosa longgar yang ditandai dengan banyak

sinus venosus mirip jaringan kavernosus.

Vaskularisasi. Vaskularisasi arteri uretra pria diantaranya arteri

haemorrhoidalis media, arteri vesikalis kaudalis, arteri bulbi penis, dan arteri

uretralis. Vaskularisasi vena uretra pria berjalan melalui pleksus vesikopudendalis

dialirkan ke vena pudendalis interna.

14

Page 15: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

B. PROSES PEMBENTUKAN DAN KOMPOSISI URIN

1. Proses Pembentukan Urin

Glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai bowman, berfungsi

untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan

terjadipenyerapan kembali zat-zat yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan

akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter.

Gambar : tubulus ginjal

(sumber : http://anfisdeny.blogspot.com)

Urine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal,

darah ini terdiri dari bagian yang pada yaitu sel darah dan sebagian plasma darah.

Ada 3 tahap pembentukan urine :

a. Proses Filtrasi

Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih

besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan

sebgian yang tersaring adalah bagian cairan kecuali protein. Cairan yang

15

Page 16: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air,

natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, yang diteruskan ke tubulus ginjal.

b. Proses reabsorbsi

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa,

natrium, klorida, fosfat dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang

dikenal dengan obligator reabsorbsiterjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada

tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion

bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian

bawah. Penyerapannya terjadi secara ktif dikenal dengan reabsorbsi fakultatif

dan sisana dialirkan pada papilla renalis.

c. Proses Sekresi

Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan

diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika

urinaria.

2. Komposisi Urine

Urine terdiri dari air, garam, dan produk sisa protein, yang disbut urea, asam

urat, dan kreatinin. Komposisi rata-rata urine adalah: air, 96 persen; urea, 2 persen;

asam urat dan garam, 2 persen.

Persentase urea dalam plasma darah adalah 0,04 dibanding 2 persen di dalam

urine, sehingga konsentrasi ditingkatkan 50 kali oleh kerja ginjal. Garam terutama

terdiri dari natrium klorida, fosfat, dan sulfat, yang sebagian dihasilkan dari

penggunaan fosfor dan sulfur, yang terkandung pada makanan berprotein. Garam –

garam ini harus direabsorpsi atau terdapatdalam jumlah – jumlah yang cukup untuk

mempertahankan darah pada reaksi normalnya dan mempertahankan supaya air dan

elektrolit seimbang. Karena reaksi ini dan konsentrasi garam esensial untuk

kehidupan korpus darah dan sel-sel jaringan, fungsi ginjal ini menjadi sangat

penting. Kuantitatas normal urine yang disekresikan ialah 1 – 5 liter dalam 24jam,

tetapi dapat meningkatkan akibat minum dan cuaca dingin dan menurun akibat

penurunan masukan cairan dan akibat cuaca panas, latihan fisik, dan demam karena

hal ini menyebabkan produksi keringat meningkta

Dalam kondisi normal. Garam kalium disaring dan direabsorpsi atau diekskresi

sesuai kebutuhan, untuk mempertahankan kadar dalam cairan tubuh normal. Pada

16

Page 17: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

gagal ginjal, eksresi garam natrium dapat diperiksa sehingga jumlah dalam cairan

tubuh dan jaringan meningkat.

Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natrium klorida. Ureum merupakan

hasil akhir metabolisme protein dan berasal dari asam amino dalam hati yang

mencapai ginjal. Kandungan ureum normal dalam daraha sekitar 30-100 cc, namun

tergantung dari jumlah protein yang dimakan dan fungsi hati dalam pembentukan

ureum. Kreatinin adalah hasil buangan metabolisme protein dalam otot. Produk

metabolisme mencakup benda-benda . oksalat, fosfat, dan sulfat.

Elektrolit atau garam seperti natrium dan kalium klorida diekskresikan untuk

mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut.

Komposisi urin normal

No Kandungan Jumlah diekskresikan per hari

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Air

Benda padat:

- Urea

- Lainya

Ureum

Asam urat

Kreatinin

Elektrolit

96%

2%

2%

30 mg

1,5 -2 mg

-

-

C. PENYIMPANAN DAN ELIMINASI URIN

1. Penyimpanan

Dinding ureter mengandung otot polos yang tersusun dalam berkas spiral

longitudinal dan sirkuler, lapisan otot yang tidak terlihat. Kontraksi peristaltic teratur

dari 1 – 5 kali / menit dan menggerakkan uri dari pelvis renalis ke vesika urinaria, di

semprotkan setiap gelombang peristaltic. Ureter berjalan miring melalui dinding

vesika urinaria untuk menjaga ureter tertutup, kecuali selama gelombang peristaltic

dan mencegah urine tidak kembali ke ureter.

Apabila vesika urinaria terisi penuh, permukaan superior membesar dan

menonjol ke atas masuk ke dalam rongga abdomen. Peritoneum menutupi bagian

bawah dindinganterior kolum vesika urinaria yang terletak dibawah vesika urinaria

17

Page 18: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

dan permukaan atas prostat. Serabut otot polos prostat kolum vesika urinaria

dilanjutkan sebagai serabut otot polos prostat. Kolum vesika urinaria yang

dipertahankan pada tempatnya pada pria oleh ligamentum puboprostatika dan pada

wanita oleh ligament, pubovesikalis yang merupakan penebalan fasia pelvis.

Membran mukosa vesika urinaria dalam keadaan kosong berlipat-lipat. Lipatan

ini menghilang apabila vesika urinaria terisi penuh. Daerah membrane mukosa

meliputi permukaan dalam basis vesika urinaria yang dinamakan trigonum. Vesika

ureter menembus dinding vesika urinaria secara miring, membuat seperti katup untuk

mencegah aliran balik urine ke ginjal pada waktu vesika urinaria terisi.

Kontraksi Otot m.destrusor bertanggungjawab pada pengosongan vesika

urinaria selama berkemih (mikturisi), berkas otot berjalab pada sisi uretra. Serabut ini

dinamakan sfingter uretra interna. Sepanjang uretra terdapat sfingter uretra

membranosa (sfingter uretra eksternal). Epitel vesika urinaria dibentuk dari lapisan

superfisialis sel kuboid.

Urine mengalir dari duktus koligentes masuk ke kalik renalis meregangkan

kaliks renalis dan meningkatklan aktivitasnya yangkemudian mencetuskan kontraksi

peristaltic yang menyebar ke pelvis renalis kemudian turun sepanjang ureter. Dengan

demikian mendorong urine dari pelvis renalis kea rah kandung kemih.

Dinding ureter terdiri dari otot polos dan dipersarafi oleh saraf simpatis.

Kontraksi peristaltic pada ureter ditingkatkan oleh perangsangan para simpatis dan

dihambat oleh perangsangan simpatis. Ureter memasuki kandung kemih menembus

otot destrusor di daerah trigonum kandung kemih sepanjang beberapa sentimeter

menembus dinding kandung kemih. Tonus normal dari otot destrusor pada dinding

kandung kemih cenderung menekan ureter dengan demikian mencegah aliran balik

urine dari kandung kemih sewaktu terjadi kompresi kandung kemih.

Setiap gelombang peristaltic terjadi sepanjang ureter akan meningkatkan

tekanan dalam ureter sehingga bagian yang menembus dinding kandung kemih

membuka dan memberikan kesempatan urine mengalir ke dalam kandung kemih.

18

Page 19: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

2. Eliminasi Urin

Mikturisi merupakan peristiwa pembuangan urine. Keinginan berkemih

disebabkan oleh penambahan tekanan dalam kandung kemih dan isi urine di

dalamnya. Jumlah urine yang ditampung kandung kemih dan menyebabkan miksi

yaitu 170-230 ml. Mikturisi merupakan gerakan yang dapat dikendalikan dan ditahan

oleh pusat0pusat persarafan. Kandung kemih dikendalikan oleh saraf pelvis dan

serabut saraf simpatik dari pleksus hipogastrik.

D. Pemekatan Urine dan Mekanisme Counter Current

1. Pemekatan Urine

Proses untuk pemekatan urina tidak sesederhana mengencerkannya. Namun

terkadang sangat penting untuk memekatkannya sehingga dapat membuang solute

yang kelebihan dengan kehilangan air sekecil mungkin dari tubuh. Untungnya ginjal

mempunyai mekanisme khusus untuk memekatkan urina tersebut, yang disebut

mekanisme ‘counter current’.

Mekanisme ‘counter current’ tergantung kepada suatu susunan anatomis khusus

dari ansa Henle dan vasa rekta. Pada manusia, ansa Henle dari kira-kira sepertiga

sampai seperlima nefron jatuh turun ke dalam medulla kemudian kembali ke korteks.

Kelompok nefron ini dengan ansa Henle panjang dinamai nefron juktameduler. Sejajar

dengan ansa Henle panjang adalah gelung kapiler peritubular yang dinamai vasa rekta,

gelung ini turun ke bawah ke dalam medulla dan kemudian kembali ke korteks.

Empat mekanisme pemekatan solute yang berbeda bertanggung jawab bagi

hiperosmolalitas adalah sebagai berikut:

a. Pertama, penyebab utama sangat meningkatnyaosmolalitas cairan interstisial

medulla ini adalah transport aktif ion klorida (ditambah absorpsi pasif elektronik

ion-ion natrium) keluar dari bagian tebal pars asendens ansa Henle.

b. Kedua, ion-ion juga ditranspor ke dalam cairan interstisial medulla dari duktus

koligens, terutama sebagai hasil transport aktif ion natrium dan absorpsi pasif

elektrogenik ion-ion klorida bersama dengan ion-ion natrium.

c. Ketiga, bila konsentrasi hormone antidiuretik tinggi di dalam darah, maka sejumlah

besar urea akan di absorpsi ke dalam cairan medulla dari duktus koligens medulla

dalam. Bila ada hormone antidiuretik, maka duktus koligens di bagian dalam

medulla menjadi permeable secara moderate bagi urea. Akibatnya, konsentrasi urea

19

Page 20: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

dalam cairan interstisial medulla meningkat sehingga hamper sama dengan

konsentrasi di dalam duktus koligens.

d. Keempat, kejadian terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi osmolal

cairan interstisial medulla adalah absorpsi ion-ion natrium dan klorida ke dalam

interstisium bagian dalam medulla dari bagian segmen tipi sans Henle. Bila

konsentrasi urea meningkat sangat tinggi di dalam interstisium medulla karena

absorpsi urea dari duktus koligens, ini segera menggerakkan osmosis air keluar dari

cabang tipis desendens ansa Henle. Sehingga konsentrasi natrium klorida di dalam

cabang tipis ansa Henle meningkat hamper dua kali normal. Karena konsentrasi

yang tinggi, ion-ion natrium dan klorida berdifusi secara pasif keluar dari segmen

tipis ke dalam interstisium.

Ringkasnya, ada empat factor berbeda yang menyokong peningkatan osmolalitas

di dalam cairan interstisial medulla, yaitu: transport aktif ion-ion ke dalam

interstisium oleh bagian tebal cabang asendens ansa Henle, transport aktif ion-ion

dari duktus koligens ke dalam interstisium, difusi pasif sejumlah besar urea dari

duktus koligens ke dalam interstisium, dan absorpsi tambahan natrium dan klorida

ke dalam interstisium dari segmen ansa Henle. Hasil bersihnya adalah peningkatan

osmolalitas cairan interstisial medulla.

2. Mekanisme Counter Current

Aliran darah medulla mempunyai dua karakteristik, yang keduanya sangat

penting untuk mempertahankan konsentrasi solute yang tinggi di dalam cairan

interstisial medulla:

a. Pertama, aliran darah medulla sangat lambat, hanya berjumlah 1 sampai 2

persen aliran darah ginjal total. Karena aliran yang lambat ini, maka

pembuangan solute minimum.

b. Kedua, fungsi vasa rekta sebagai penukar ‘counter current’ yang mencegah

hanyutnya solute dari medulla.

Mekanisme pertukaran ‘counter current’ merupakan salah satu mekanisme

cairan mengalir melalui tabung U yang panjang, dengan dua lengan U yang terletak

dekat satu dengan yang lain sehingga cairan dan solute dapat segera bertukar antara

kedua lengan. Bila cairan dan solute ini di dalam dua aliran sejajar berdampingan

20

Page 21: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

dapat segera bertukaran, maka konsentrasi solute yang tinggi dapat dipertahankan

pada puncak ansa dengan jumlah solute yang hanyut yang relative dapat diabaikan.

Jadi, ketika darah mengalir menuruni pars desenden vasa rekta, natrium klorida

dan urea berdifusi ke dalam darah dan cairan interstisial, sementara air berdifusi keluar

ke dalam interstisium dan dua efek ini menyebabkan konsentraasi osmol dalam darah

meningkat secara progresif, mencapai suatu konsentrasi maksimum sebesar 1.200

milosmol/literpada ujung vasa rekta tersebut. Kemudian ketika darah mengalir

kembali ke atas mendaki air asendens, sifat semua molekul yang sangat mudah

berdifusi melalui membrane kapiler pada dasarnya memungkinkan semua natrium

klorida dan urea yang sama berdifusi kembali keluar dari darah ke dalam cairan

interstisial sementara air kembali berdifusi ke dalam darah. Oleh karena itu, pada saat

darah akhirnya meninggalkan medulla, konsentrasi osmolnya hanya sedikit lebih

tinggi daripada konsentrasi osmol darah yang mula-mula masuk vasa rekta. Sebagai

akibatnya, darah yang mengalir melalui vasa rekta hanya mengangkut sejumlah kecil

solute interstisial medulla keluar dari medulla.

21

Page 22: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem perkemihan atau sering disebut dengan system urinary adalah salah satu

system yang berhubungan dengan eliminasi. Sistem perkemihan, adalah suatu sistem

dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak

dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.

Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin

Sistem urinary memiliki beberapa organ yang memiliki peran dalam

mengekskresikan urin yaitu:

a) Renal

b) Ureter

c) Vesica urinaria

d) Uretra

Proses pembentukan urin yakni dengan cara proses filtrasi , absorbsi ,

reabsorbsi, sekresi dan komposisi dari urine adalah terdiri dari kira-kira 95% air, Zat-zat

sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak, dan kreatinin,

klemudian dari cairan elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat,

Pagman (birilubin dan urobilin), Toksin , dan Hormon.

B. SARAN

Disarankan kepada pembaca agar dapat lebih memahami tentang anatomi dan

sisiologi sistem perkemihan dan pembaca dapat mencari data terkait di sumber-sumber

lain.

22

Page 23: 185926748 Pembahasan Sistem Anatomi Fisiologi Perkemihan

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin.2006.Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarata;EGC

Sugeng Mashudi.2011. Buku Ajar Anatomi Dan Fisiologi Dasar.Jakarta.,Salemba

Medika

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Luklukaningsih Zuyina, 2011, “Anatomi dan Fisologi Manusia”, Yogyakarta; Nuha

Medika

Guyton dan Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Suddart, & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,VoL 2. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Guyton dan Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC

Watson, Roger. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Perawat. Jakarta : EGC

https://id.scribd.com/doc/185926748/Pembahasan-Sistem-Anatomi-Fisiologi-

Perkemihan#download

https://id.scribd.com/doc/63466568/Anatomi-Dan-Fisiologi-Sistem-Perkemiha

https://id.scribd.com/doc/81325492/Anatomi-Fisiologi-Sistem-Perkemihan

23