anastesi farmako
-
Upload
dwisusanti -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of anastesi farmako
-
8/19/2019 anastesi farmako
1/3
PEMBAHASAN MATERI
DASAR TEORI
Anestesi umum merupakan tindakan menghilangkan rasa nyeri secara sentral
disertai hilangnya kesadaran dan bersifat irreversible. Anestesi umum yang sempurna
menghasilkan ketidaksadaran, analgesia, relaksasi otot tanpa menimbulkan resiko yang
tidak diinginkan dari pasien. Anestesi umum ini dapat dihasilkan dengan pemberian obat
sesuai dengan bentuk fisiknya, yaitu anestetik menguap, anestetik gas dan anestetik yang
diberi secara IV (intravena) (Baulton,1!).
"raktikum pemberian anestesi umum pada kelinci ini menggunakan obat
anestetik menguap, yaitu eter. Anestetik yang menguap (volatile anesthetic) mempunyai# sifat dasar yang sama, yaitu berbentuk cairan pada suhu kamar, mempunyai sfat
anestetik kuat pada kadar rendah dan relative mudah larut dalam lemak, darah dan
$aringan. %elarutan yang baik dalam darah dan $aringan dapat memperlambat ter$adinya
keseimbangan dan terle&atinya induksi (%ee,1'). amun hal ini dapat diatasi dengan
memberikan kadar lebih tinggi dari kadar yang dibutuhkan.Bila stadium yang diinginkan
sudah tercapai, kadar disesuaikan untuk mempertahankan stadium tersebut. ntuk
mempercepat induksi dapat diberika *at anestetik lain yang ker$anya cepat kemudian
baru diberikan anestetik yang menguap (Baulton,1!).
+ter merupakan cairan tidak ber&arna, mudah menguap, berbau, mudah
terbakar, mengiritasi saluran nafas dan mudah meledak. +ter $uga merupakan anestetik
yang sangat kuat sehingga penderita dapat memasuki setiap tingkat anastesi. +ter dapat
menghasilkan efek analgesik dengan kadar dalam darah arteri 1-1 mg / &alaupun
penderita masih sadar sehingga eter mempunyai sifat analgesik yang kuat sekali
(%at*ung,10).
uedel (12) membagi anestesi umum dengan eter dalam ! stadium, yaitu3
Stadium I
4tadium I (analgesi) dimulai dari saat pemberian *at anestetik sampai hilangnya kesadaran.
"ada stadium ini pasien masih dapat mengikuti perintah dan terdapat analgesi (hilangnya
rasa sakit). 5indakan pembedahan ringan, seperti pencabutan gigi dan biopsi kelen$ar, dapat
dilakukan pada stadium ini.
-
8/19/2019 anastesi farmako
2/3
Stadium II
4tadium II (delirium6eksitasi, hiperrefleksi) dimulai dari hilangnya kesadaran dan refleks
bulu mata sampai pernapasan kembali teratur. "ada stadium ini terlihat adanya eksitasi dan
gerakan yang tidak menurut kehendak, pasien terta&a, berteriak, menangis, menyanyi,
pernapasan tidak teratur, kadang-kadang apnu dan hiperpnu, tonus otot rangka meningkat,
inkontinensia urin dan alvi, muntah, midriasis, hipertensi serta takikardia. 4tadium ini harus
cepat dile&ati karena dapat menyebabkan kematian.
Stadium III
4tadium III (pembedahan) dimulai dengan teraturnya pernapasan sampai pernapasan spontan
hilang. 4tadium III dibagi men$adi ! plana yaitu3
"lana 13 "ernapasan teratur, spontan, dada dan perut seimbang, ter$adi gerakan bola
mata yang tidak menurut kehendak, pupil miosis, refleks cahaya ada, lakrimasi
meningkat, refleks faring dan muntah tidak ada, dan belum tercapai relaksasi otot
lurik yang sempurna (tonus otot mulai menurun).
"lana23 "ernapasan teratur, spontan, perut-dada, volume tidak menurun, frekuensi
meningkat, bola mata tidak bergerak, terfiksasi di tengah, pupil midriasis, refleks
cahaya mulai menurun, relaksasi otot sedang, dan refleks laring hilang sehingga dapat
diker$akan intubasi.
"lana #3 "ernapasan teratur oleh perut karena otot interkostal mulai paralisis, lakrimasi
tidak ada, pupil midriasis dan sentral, refleks laring dan peritoneum tidak ada, relaksasi
otot lurik hampir sempurna (tonus otot semakin menurun).
"lana !3 "ernapasan tidak teratur oleh perut karena otot interkostal paralisis total, pupil
sangat midriasis, refleks cahaya hilang, refleks sfingter ani dan kelen$ar air mata tidak
ada, relaksasi otot lurik sempurna (tonus otot sangat menurun).
Stadium IV
4tadium IV (paralisis medula oblongata) dimulai dengan melemahnya pernapasan perut
dibanding stadium III plana !. "ada stadium ini tekanan darah tak dapat diukur, denyut
http://wikimed.blogbeken.com/deliriumhttp://wikimed.blogbeken.com/delirium
-
8/19/2019 anastesi farmako
3/3
$antung berhenti, dan akhirnya ter$adi kematian. %elumpuhan pernapasan pada stadium ini
tidak dapat diatasi dengan pemapasan buatan.
DAPUS
Baulton,5homas B.1!.Anestesiologi.7akarta 3 "enerbit Buku %edokteran +8
%at*ung B,.10.Basic and clinical pharmachology.! th.ed (10) Appleton dan
9ange, A publishing division of "rentica :all International Inc. 8onecut 4A
%ee, 4oyce,9. 1'. ;armakologi. 7akarta 3 +8