ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. …eprints.ums.ac.id/49644/1/NASKAH...
Transcript of ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. …eprints.ums.ac.id/49644/1/NASKAH...
1
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA
PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA
DI SEMARANG
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun oleh:
PARAMUDHITA SUPRABAWATI
B 100 120 201
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA
PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA
DI SEMARANG
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
PARAMUDHITA SUPRABAWATI
B 100 120 201
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Pembimbing
Drs. Ma’ruf, MM
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA
PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA
DI SEMARANG
oleh:
PARAMUDHITA SUPRABAWATI
B 100 120 201
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 22 Oktober 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dra. Wuryaningsih Dwi Lestari, MM ( )
Pembina/ Lektor Kepala/ 1V a
(Ketua Dewan Penguji)
2. Drs. Ma’ruf, MM ( )
Penata/ Lektor/ III C
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Drs. Sri Padmantyo, MBA ( )
Penata/ Lektor/ III C
(Anggota II Dewan Penguji
Dekan,
(Dr. H. Triyono, S.E., M.Si)
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara
tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.
.
Surakarta, 22 Oktober 2016
Penulis
PARAMUDHITA SUPRABAWATI
B 100 120 201
1
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA
PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA
DI SEMARANG
ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sumber dan penggunaan
modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek
profitabilitas diketahui bahwa terdapat efisiensi dari total aktiva dalam
menghasilkan laba bersih dan kinerja modal sendiri dalam menghasilkan laba
yang efisien, sehingga H1terbukti kebenarannya.Pengelolaan sumber dan
penggunaan modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat
dari aspek solvabilitas diketahui bahwa modal sendiri yang dikeluarkan untuk
menjamin hutang tidak efisien, karena dana yang dibutuhkan lebih besar dan dana
yang dibutuhkan dari aktiva untuk menjamin hutang semakin meningkat, sehingga
pengeluaran aktiva pada tahun 2015 tidak efisien untuk menjamin hutang,
sehingga H2tidak terbukti kebenarannya.Pengelolaan sumber dan penggunaan
modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek
likuiditas diketahui bahwa biaya yang dibutuhkan untuk menjamin hutang sedikit
mengalami penurunan, sehingga perusahaan efisien dalam mengeluarkan biaya
dari akiva lancar dan mengalami efisiensi penggunaan aktiva lancar. Sehingga
kinerja perusahaan tahun 2015 efisien, sehingga H3terbukti kebenarannya.
Kata kunci: PT.Coca Cola Amatil, sumber, modal kerja.
ABSTRACT
The results showed that the management of resources and the use of working
capital at PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang seen from the aspect of
profitability in mind that there are efficiencies of total assets in generating net
income and performance of their own capital to generate earnings that are
efficient, so that H1 proven true. Resource management and utilization of working
capital at PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang from the aspects of solvency
in mind that own capital is expended to ensure the debt is not efficient, because
the funds needed larger and the funds needed from the assets to secure the loan
increases, thereby expending assets in 2015 is not efficient to guarantee debt , so
that H2 is not proven true. Resource management and utilization of working
capital at PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang seen from the aspect of
liquidity in mind that the cost needed to guarantee debt decreased slightly, so that
the company efficient in the cost of Akiva smoothly and experienced the efficient
use of current assets. So that the efficient performance of the company in 2015, so
the H3 proven true.
Keywords: PT. Coca-Cola Amatil, sourcing, working capital.
2
1. PENDAHULUAN
Pada umumnya perusahaan merupakan salah satu kegiatan perekonomian
dalam dunia usaha yang berubah setiap saat dengan harapan dapat melangsungkan
kehidupan usahanya untuk mewujudkan harapan tersebut. Oleh karena itu setiap
perusahaan dalam melakukan usahanya harus mengambil langkah-langkah baru
serta pengelolaan usaha yang lebih baik untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Setiap perusahaan selalu berusaha menerapkan sistem pengolahaan data
yang baik dan menyajikan laporan keuangan dalam bentuk yang lengkap dan
sistematis. Adapun manfaaat laporan keuangan bagi perusahaan adalah untuk
memberikan informasi mengenai data-data keuangan dari suatu organisasi atau
perusahaaan yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang adalah perusahaan minuman
berskala besar dan bertaraf Internasional, sampai sekarang perusahaan ini masih
tetap eksis serta dapat menghadapi persaingan-persaingan dan ancaman yang
terjadi dalam dunia industri. Seperti halnya PT. Coca Cola Bottling Indonesia
(CCBI) berani menargetkan menjadi perusahaan minuman terbesar seluruh ASIA
dalam waktu dekat ini. Keberhasilan yang dicapai oleh PT. Coca Cola Bottling
Indonesia (CCBI) sampai saat ini, tidak lepas dari kemampuan manajemen dan
marketing perusahaan. Salah satu aspek yang sangat mendukung dan merupakan
hal yang penting adalah kemampuan manajemen dalam mengelola asset dengan
baik serta didukung oleh tenaga kerja yang professional dalam bidang ini. Pada
dasarnya setiap perusahaan menginginkan laba sebanyak mungkin. Inilah yang
memicu perusahaan dalam mengetahui jumlah asset yang dimiliki, karena
nantinya dapat mendatangkan keuntungan sesuai dengan tujuan yang ditargetkan.
Analisa sumber dan penggunaaan modal kerja merupakan alat
pertimbangan pengambilan keputusan yang sangat penting bagi manajer atau
pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja
adalah suatu laporan mengenai sumber dana yang diperoleh sebagai modal kerja
dan penggunaan dalam satu periode tertentu. Laporan ini digunakan untuk menilai
efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam mengolah modal kerja yang ada.
3
Dengan penggunaan modal kerja yang lebih efisien dan efektif dapat dicapai laba
semaksimal mungkin untuk memperluas jaringan usaha dan ekspansi.
Laporan sumber dan penggunaan modal kerja bermanfaat bagi pihak
intern dan ekstern perusahaan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pentingnya
analisis sumber dan penggunaan modal kerja demi kelangsungan hidup
perusahaan, Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti ini ditulis dengan
judul: “Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT. Coca Cola
Amatil Indonesia Semarang”.
2. METODE PENELITIAN
Perusahaan yang menjadi lokasi penelitian penulis adalah PT. Coca Cola
Amatil Indonesia Semarang di Jl Soekarno Hatta Km 30 Harjosari Bawen, Kab.
Semarang, Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
melalui Data Primer & Data Sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
dari pengamatan secara langsung di lapangan, tujuannya agar memperoleh data
sesuai dengan kondisi yang sebenarnyamelalui wawancara dan observasi yang
kemudian diolah sendiri oleh penulis antara lain : Penelitian Kepustakaan,
Penelitian lapangan. Dalam hal ini yang merupakan sumber data primer yaitu
orang-orang yang terlibat langsung, antara lain : Manajer dari Cold Drink
Equipment Service (CDES), CDE Supervicer, CDE Administrator, CDE
Dispatcher, & CDE Technical Supervicer. Data sekunder adalah data yang
diperoleh secara tidak langsung atau dari pihak yangberhubungan dengan obyek
pengamatan, guna mendukung data primer.Adapun sumber-sumber datanya
berupa: Dokumen-dokumen yang dimiliki PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
Semarang, Buku-buku literatur (profil produk, struktur organisasi,sejarah
perusahaan), Website dari Coca-Cola Amatil Indonesia Semarang, Buku
pendukung study pustaka lainnya
Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisa deskriptif yaitu merumuskan, mengumpulkan data dan mengklasifikasikan
data kemudian mengembangkan dengan landasan teoritis untuk menarik
kesimpulan yang bersifat khusus, sehingga dapat memberikan gambaran yang
4
jelas dengan masalahnya. Rasio-rasio keuangan perusahaan dapat dikelompokkan
atas rasio-rasio profitabilitas, rasio-rasio solvabilitas, dan rasio-rasio likuiditas,
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengelolaan sumber dan penggunaan
modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang diperoleh hasil
sebagai berikut:
3.1 Pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Coca
Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek profitabilitas
Berdasarkan pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja pada
PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek profitabilitas
diketahui bahwa dari tahun 2013 besarnya nilai net profit margin pada PT.
Coca Cola Amatil Indonesia Semarang adalah 19,47%; kemudian terjadi
peningkatan sebesar 0,48% sehingga net profit margin PT. Coca Cola
Amatil Indonesia Semarang tahun 2014 menjadi 19,56%; peningkatan nilai
net profit margin ini menunjukkan efisiennya kinerja penjualan dalam
menghasilkan laba bersih. Adapun pada tahun 2015 penurunan nilai net
profit margin terjadi dengan besar penurunan 13,07% menjadi 17,01%, hal
ini juga semakin memperkuat bahwa kinerja penjualan untuk menghasilkan
laba bersih tidak efisien.
Tahun 2013 besarnya nilai return on investment PT. Coca Cola
Amatil Indonesia Semaranga adalah 5,68%; kemudian mengalami
peningkatan sebesar 2,62% di tahun 2014 menjadi 5,83%. Peningkatan
pada return on investment ini menunjukkan kinerja total aktiva yang cukup
efisien menghasilkan laba bersih. Sedangkan pada tahun 2015penurunan
sebesar 64,43% terjadi pada return on investmentPT. Coca Cola Amatil
Indonesia Semarang menjadi 2,07% yang menunjukkan kurang efisiensi
dari total aktiva dalam menghasilkan laba bersih.
Pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Coca
Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek profitabilitas diketahui
pada tahun 2013 nilai return on equityPT. Coca Cola Amatil Indonesia
5
Semarang sebesar 6,70%. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar
34,43%; sehingga return on equityPT. Coca Cola Amatil Indonesia
Semarang menjadi 9,00%. Peningkatan nilai return on equity di tahun 2014
ini menunjukkan bahwa kinerja dari modal sendiri untuk menghasilkan
laba cukup efisien. Sementara penurunan sebesar 58,82% terjadi pada
return on equity PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang tahun 2015
menjadi 3,71%; sehingga adanya penurunan ini menunjukkan kinerja
modal sendiri dalam menghasilkan laba yang cukup efisien.
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa pengelolaan sumber dan
penggunaan modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang
dilihat dari aspek profitabilitas diketahui bahwa terdapatefisiensi dari total
aktiva dalam menghasilkan laba bersih dan kinerja modal sendiri dalam
menghasilkan laba yang efisien, sehingga H1 yang berbunyi “Pengelolaan
sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Semarang sudah efisien dilihat dari aspek profitabilitas” terbukti
kebenarannya.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama
periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas
manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas
manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan
investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas. Rasio
profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam mendapatka laba melalui semua kemampuan dan sumber
yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah
cabang dan sebagainya (Harahap, 2008:304).
3.2 Pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Coca
Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek solvabilitas
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengelolaan sumber dan
penggunaan modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang
dilihat dari aspek solvabilitas diketahui bahwa diketahui bahwa pada tahun
6
2013 besarnya total debt to equity ratio adalah 15,86% yang kemudian
mengalami penurunan sebesar 96,80% menjadi 0,51% di tahun 2014.
Penurunan total debt to equity ratio ini menunjukkan efisiennya dana dari
modal sendiri untuk menjamin hutang. Sedangkan pada tahun 2015 terjadi
peningkatan total debt to equity ratio menjadi 22,46%; sehingga modal
sendiri yang dikeluarkan untuk menjamin hutang cukup efisien, karena
dana yang dibutuhkan lebih besar.
Pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Coca
Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek solvabilitasdiketahui
bahwa pada tahun 2013 nilai total debt to assets ratioPT. Coca Cola Amatil
Indonesia Semarang adalah sebesar 13,46%. Pada tahun 2014 penurunan
sebesar 97,56% terjadi pada nilai total debt to assets ratio menjadi 0,33%.
Penurunan nilai total debt to assets ratio ini menunjukkan semakin
kecilnya aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang, sehingga pada
tahun 2014 aktiva PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang efisien
menjamin hutang. Sementara pada tahun 2015 peningkatan pada total debt
to assets ratioPT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang terjadi, sehingga
total debt to assets ratio menjadi 12,57%; artinya dana yang dibutuhkan
dari aktiva untuk menjamin hutang semakin meningkat, sehingga
pengeluaran aktiva pada tahun 2015cukup efisien untuk menjamin hutang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sumber dan
penggunaan modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang
dilihat dari aspek solvabilitas diketahui bahwa modal sendiri yang
dikeluarkan untuk menjamin hutang tidak efisien, karena dana yang
dibutuhkan lebih besar dan dana yang dibutuhkan dari aktiva untuk
menjamin hutang semakin meningkat, sehingga pengeluaran aktiva pada
tahun 2015 tidak efisien untuk menjamin hutang, sehingga H2 yang
menyatakan bahwa “Pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja pada
PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang sudah efisien dilihat dari aspek
solvabilitas” tidak terbukti kebenarannya.
7
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban financialnya baik jangka pendek maupun
jangka panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Suatu perusahaan
yang solvable berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau
kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutanghutang nya begitu
pula sebaliknya perusahaan yang tidak mempunyai kekayaan yang cukup
untuk membayar hutang-hutangnya disebut perusahaan yang insolvable.
Harahap (2008:303) menyatakan bahwa Rasio solvabilitas adalah rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewjiban
jangka panjangnya/kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan di
likuidasi.
3.3 Pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Coca
Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek likuiditas
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengelolaan sumber dan
penggunaan modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang
dilihat dari aspek likuiditas diketahui bahwa diketahui bahwa pada tahun
tahun 2013 besarnya nilai current ratioPT. Coca Cola Amatil Indonesia
Semarang adalah sebesar 326,79%; sedangkan pada tahun 2014 terjadi
peningkatan nilai current ratio sebesar 161,92% menjadi 855,92%; hal ini
menunjukkan bahwa dana yang dibutuhkan untuk menjamin hutang dari
aktiva lancar semakin meningkat, sehingga pengeluaran aktiva lancar
cukup efisien. Sementara pada tahun 2015 terjadi penurunan nilai current
ratio sebesar 46,55% menjadi 457,47%; artinya biaya yang dibutuhkan
untuk menjamin hutang sedikit mengalami penurunan, sehingga perusahaan
efisien dalam mengeluarkan biaya dari akiva lancar.
Pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Coca
Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek likuiditaspada tahun
2013besarnya quick ratio PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang
adalah sebesar 299,56% yang kemudian meningkat sebesar 185,73%
menjadi 855,92%; hal ini tidak efisien karena perusahaan membutuhkan
dana dari aktiva lancar yang lebih tinggi untuk menjamin hutang. Namun
8
pada tahun 2015 terjadi penurunan pada quick ratioPT. Coca Cola Amatil
Indonesia Semarang sebesar 64,55% menjadi 457,47%. Berdasarkan hal itu
maka pada tahun 2015PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang
mengalami efisiensi penggunaan aktiva lancar,sehingga kinerja perusahaan
tahun 2015 efisien.
Hasil penelitian tentang pengelolaan sumber dan penggunaan modal
kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek
likuiditas diketahui bahwa biaya yang dibutuhkan untuk menjamin hutang
sedikit mengalami penurunan, sehingga perusahaan efisien dalam
mengeluarkan biaya dari akiva lancar dan mengalami efisiensi penggunaan
aktiva lancar sebesar 14,15%. Sehingga kinerja perusahaan tahun 2015
efisien, sehingga H3 yang menyatakan bahwa “Pengelolaan sumber dan
penggunaan modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang
sudah efisien dilihat dari aspek likuiditas” terbukti kebenarannya.
Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan
perusahaanperuasahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka
pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang
tersedia. Likuidiatas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan
keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya
mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.
Riyanto (2008:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah
yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban financialnya yang segera harus dipenuhi.
Suatu perusahaan yang mempunyai alat-alat likuid sedemikian besarnya
sehingga mampu memenuhi segala kewajiban financialnya yang segera
harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid, dan
sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai alat-alat likuid yang
cukup untuk memenuhi segala kewajiban financialnya yang segera harus
terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut insolvable.
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung
9
melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar
dan hutang lancar. Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan
kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan
harga saham perusahaan.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengelolaan sumber dan penggunaan
modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: (1)Pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja
pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek profitabilitas
diketahui bahwa terdapat efisiensi dari total aktiva dalam menghasilkan laba
bersih dan kinerja modal sendiri dalam menghasilkan laba yang efisien, sehingga
H1 yang menyatakan bahwa “Pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja
pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang sudah efisien dilihat dari aspek
profitabilitas” terbukti kebenarannya.. (2)Pengelolaan sumber dan penggunaan
modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat dari aspek
solvabilitas diketahui bahwa modal sendiri yang dikeluarkan untuk menjamin
hutang tidak efisien, karena dana yang dibutuhkan lebih besar dan dana yang
dibutuhkan dari aktiva untuk menjamin hutang semakin meningkat, sehingga
pengeluaran aktiva pada tahun 2015 tidak efisien untuk menjamin hutang,
sehingga H2 yang menyatakan bahwa “Pengelolaan sumber dan penggunaan
modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang sudah efisien dilihat
dari aspek solvabilitas” tidak terbukti kebenarannya. (3)Pengelolaan sumber dan
penggunaan modal kerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Semarang dilihat
dari aspek likuiditas diketahui bahwa biaya yang dibutuhkan untuk menjamin
hutang sedikit mengalami penurunan, sehingga perusahaan efisien dalam
mengeluarkan biaya dari akiva lancar dan mengalami efisiensi penggunaan aktiva
lancar. Sehingga kinerja perusahaan tahun 2015 efisien, sehingga H3 yang
menyatakan bahwa “Pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja pada PT.
Coca Cola Amatil Indonesia Semarang sudah efisien dilihat dari aspek likuiditas”
terbukti kebenarannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Faisal, 2005, Dasar Dasar Manajemen Keuangan, Cetakan ke 5.
Penerbit UMM Press, Malang.
Abubakar, Arif. 2006. Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi
Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Tedaftar di BEJ.
Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik. Vol. 1, No.
1, Hal. 15-17.
Algifari. 2007. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, Edisi pertama. BPFE.
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Anis, Chariri dan Imam Ghozali. 2003. Teori Akuntansi. Semarang: BP UNDIP.
Angkoso, Nandi, 2006. Akuntansi Lanjutan. Penerbit. FE Yogyakarta.
Baridwan, Zaki. 2009. Akuntansi Intermediate, Edisi 8, Yogyakarta : BPFE.
Brigham, Eugene, F dan Michael C, Enhardt., 2003. Financial Management
Theory and Practice 11th Edition, Thomson and South Western Credit. New
York, Nov./Dec., Vol.108, Iss. 10; pg. 62, 1 pgs.
Bungin, Burhan, 2006, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, jakarta, Kencana.
Fess, Warren Reeve, 2005, Pengantar Akuntansi, Edisi kedua puluh satu, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, Semarang: BP
UNDIP.
Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan.PSAK. Cetakan
Keempat, Buku Satu, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Juliana, Romy Uly, dan Sulardi. 2003. Manfaat Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan
Manajemen, Vol. 3.
Keown, Arthur Jeet all, 2001, Dasar Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketujuh,
Salemba Empat, Jakarta.
Kusnadi, HMA. 2002. Masalah, Kerjasama, Konflik dan Kinerja. Malang:
Torada.
Kuswadi, 2004, Cara Mudah Memahami Angka Dan Manajemen Keuangan Bagi
Orang Awam, Penerbit PT. Elex Media, Jakarta.
Madura, Jeff, 2001, Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Mahfoedz, Mas’ud. 2004. Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance
dan Indikasi Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi VI. IAI.
11
Manullang, M, 2005, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi satu, Penerbit Andi,
Yogjakarta.
Munawir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 4, Liberty, Yogyakarta.
Nafarin, M, 2007, Penganggaran Perusahaan, Edisi ketiga, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Pristiwantiyasih. 2013. Peranan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Laba di
Masa Depan. ANALISA. Vol. 1, No. 1, April 2013: 1-4.
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Penerbit GPFE.
Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan.
Perusahaan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Santoso, Singgih, 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Siti Fatimah. 2013. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba
pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali
Haji, Tanjungpinang.
Skousen, Fred K ett all, 2001, Akuntansi Keuangan Menengah, Penerbit PT. Dian
Mas Cemerlang, Jakarta.
Sundjaja, Ridwan dan Inge Berlian, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi Ke
Empat, Penerbit PT. Prenhalindo, Jakarta.
Syamsuddin. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Syamsuddin, Lukman, 2000, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Ke Lima,
Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Takarini, Nurjanti dan Erni Ekawati, 2003, Analisis Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal
Indonesia, Ventura, Vol. 6 No. 3.
Warsidi & Bambang Agus Pramuka. 2000. Evaluasi Kegunaan Rasio
Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa Yang Akan
Datang. Jurnal Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi, Vol.2. No.1. 1-2