ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

14
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768 STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 81 ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PSAK NO.16 TAHUN 2012 PADA USAHA JASA MULIA GAMES LUBUKLINGGAU Dewi Anggraini 1 , Hermansyah 2 Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau Email : [email protected] ABSTRACT Fixed assets are one of the main parts of the company's wealth which are large in number and experience depreciation in one accounting period. In maximizing the role of fixed assets, appropriate policies are needed in the management of fixed assets. The policy for managing fixed assets must be based on PSAK No. 16 of 2012 so that information regarding fixed assets is in accordance with Financial Accounting Standards and can provide good information for decision makers. Mulia Games Lubuklinggau is a company engaged in services that provides entertainment for the community. The data analysis technique used is quantitative analysis which uses a formula for calculating numbers in order to analyze the data obtained and compares the treatment applied by companies with generally accepted Financial Accounting Standards. The results showed that the treatment of fixed assets in terms of recognition of the acquisition of fixed assets, acquisition of fixed assets, expenditure after acquisition of fixed assets, and the elimination of fixed assets in accordance with PSAK No. 16 of 2012, but in terms of depreciation of fixed assets and presentation in financial statements , the company has not treated it in accordance with PSAK No. 16 of 2012 and in its discussion the researcher calculates the depreciation of the company's fixed assets and examines how the company treats its fixed assets. Keywords: Fixed assets, PSAK No.16 of 2012 ABSTRAK Aset tetap adalah salah satu bagian utama dari kekayaan perusahaan yang berjumlah besar dan mengalami penyusutan dalam satu periode akuntansi. Kebijakan pengelolaan aset tetap harus berdasarkan PSAK No.16 Tahun 2012 agar informasi mengenai aset tetap sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan dapat memberikan informasi yang baik bagi para pengambil keputusan. Usaha jasa Mulia Games Lubuklinggau adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang memberikan suatu hiburan bagi masyarakat. Teknik analsis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dimana menggunakan rumus untuk perhitungan angka dalam rangka menganalisis data yang diperoleh dan membandingkan perlakuan yang diterapkan perusahaan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aset tetap dalam hal pengakuan perolehan aset tetap, perolehan aset tetap, pengeluaran setelah perolehan aset tetap, dan penghapusan aset tetap telah cukup sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2012, namun dalam hal penyusutan aset tetap dan penyajiannya dalam laporan keuangan, perusahaan belum memperlakukannya sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2012 dan dalam pembahasannya peneliti melakukan perhitungan penyusutan aset tetap perusahaan serta meneliti bagaimana perusahaan memperlakukan aset tetapnya. Kata kunci: Aset tetap, PSAK No.16 Tahun 2012

Transcript of ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Page 1: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 81

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN

PSAK NO.16 TAHUN 2012 PADA USAHA JASA MULIA GAMES

LUBUKLINGGAU

Dewi Anggraini1, Hermansyah2

Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau

Email : [email protected]

ABSTRACT

Fixed assets are one of the main parts of the company's wealth which are large in number

and experience depreciation in one accounting period. In maximizing the role of fixed assets,

appropriate policies are needed in the management of fixed assets. The policy for managing fixed

assets must be based on PSAK No. 16 of 2012 so that information regarding fixed assets is in

accordance with Financial Accounting Standards and can provide good information for decision

makers. Mulia Games Lubuklinggau is a company engaged in services that provides entertainment for

the community. The data analysis technique used is quantitative analysis which uses a formula for

calculating numbers in order to analyze the data obtained and compares the treatment applied by

companies with generally accepted Financial Accounting Standards. The results showed that the

treatment of fixed assets in terms of recognition of the acquisition of fixed assets, acquisition of fixed

assets, expenditure after acquisition of fixed assets, and the elimination of fixed assets in accordance

with PSAK No. 16 of 2012, but in terms of depreciation of fixed assets and presentation in financial

statements , the company has not treated it in accordance with PSAK No. 16 of 2012 and in its

discussion the researcher calculates the depreciation of the company's fixed assets and examines how

the company treats its fixed assets.

Keywords: Fixed assets, PSAK No.16 of 2012

ABSTRAK

Aset tetap adalah salah satu bagian utama dari kekayaan perusahaan yang berjumlah besar dan

mengalami penyusutan dalam satu periode akuntansi. Kebijakan pengelolaan aset tetap harus

berdasarkan PSAK No.16 Tahun 2012 agar informasi mengenai aset tetap sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan dan dapat memberikan informasi yang baik bagi para pengambil keputusan.

Usaha jasa Mulia Games Lubuklinggau adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang

memberikan suatu hiburan bagi masyarakat. Teknik analsis data yang digunakan yaitu analisis

kuantitatif dimana menggunakan rumus untuk perhitungan angka dalam rangka menganalisis data

yang diperoleh dan membandingkan perlakuan yang diterapkan perusahaan dengan Standar Akuntansi

Keuangan yang berlaku umum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aset tetap dalam hal pengakuan perolehan aset tetap,

perolehan aset tetap, pengeluaran setelah perolehan aset tetap, dan penghapusan aset tetap telah cukup

sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2012, namun dalam hal penyusutan aset tetap dan penyajiannya

dalam laporan keuangan, perusahaan belum memperlakukannya sesuai dengan PSAK No.16 Tahun

2012 dan dalam pembahasannya peneliti melakukan perhitungan penyusutan aset tetap perusahaan

serta meneliti bagaimana perusahaan memperlakukan aset tetapnya.

Kata kunci: Aset tetap, PSAK No.16 Tahun 2012

Page 2: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 82

I. PENDAHULUAN

Dalam sektor perekonomian

teknologi yang semakin maju

mempengaruhi perkembangan pada setiap

perusahaan, baik perusahaan swasta

maupun perusahaan pemerintahan.

Masalah yang dihadapi perusahaan juga

semakin rumit terutama dalam penyajian

laporan keuangannya. Untuk

mendapatkan laporan keuangan yang

baik, perlunya perlakuan akuntansi yang

sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan yang berlaku sekarang. Salah

satu bagian akuntansi yang memiliki

faktor yang cukup besar dan memiliki

andil untuk menghasilkan laporan

keuangan adalah aset tetap.

Usaha Jasa Mulia Games

Lubuklinggau merupakan perusahaan jasa

yang menyajikan jasa hiburan bagi

masyarakat berupa hiburan Playstation

Games dan warung internet. Laporan

keuangan sangat berperan penting dalam

perusahaan ini, oleh karena itu perusahaan

menyajikan laporan keuangan dari

laporan laba rugi, laporan perubahan

ekuitas, dan segala laporan yang

dibutuhkan pihak manajemen dalam

mengambil keputusan. Dalam penyajian

aset tetap pada laporan keuangan,

perusahaan ini mencatat aset tetapnya

pada laporan neraca, dimana perusahaan

memasukkan peralatan seperti komputer

dan mesin, serta bangunan sebagai aset

tetapnya. Dalam memperoleh aset tetap,

perusahaan menjumlah harga aset tetap

dan biaya-biaya yang dikeluarkan sampai

aset tetap dapat dipakai perusahaan, tentu

ini sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan yang berlaku sekarang. Dalam

pengeluaran setelah perolehan aset tetap,

perusahaan mencatat pengeluaran dalam

rangka pembelian aset tetap perusahaan

untuk menambah masa manfaat aset tetap

dijumlahkan pada aset tetap yang

bersangkutan, namun dalam biaya

pemeliharaan, perusahaan mencatat pada

aset tetap yang bersangkutan bukan

masuk dalam biaya biaya pemeliharaan,

tentu hal ini belum sesuai dengan PSAK

No.16 yang mana harus dimasukkan

dalam biaya pemeliharaan. Dalam

perlakuan akuntansi aset tetap terhadap

penyusutan, perusahaan tidak melakukan

penyusutan pada aset tetap mereka,

sehingga dapat dikatakan bahwa

kebijakan perusahaan dalam mencatat aset

tetap belum sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan Tahun 2012. Untuk

pelepasan aset tetap, perusahaan

membuang aset tetap yang tidak dapat

dipakai lagi senilai harga perolehan aset

tetap. PSAK No.16 menyatakan bahwa

dalam melepas aset tetap, aset tetap yang

tidak memiliki masa manfaat lagi, bisa

dilepas dengan dibuang, disumbangkan,

atau dengan hal lainnya.

Sedangkan dalam penyajiannya

dalam laporan keuangan, perusahaan

memasukan aset tetap didalam neraca

belum sesuai dengan PSAK No.16 Tahun

2012 yang mengharuskan adanya metode

penyusutan, sehingga dapat dikatakan

bahwa penyajian dalam laporan keuangan

belum sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan yang berlaku sekarang.

Page 3: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 83

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Aset Tetap

Didalam PSAK No.16 Tahun

2012 yang dimaksud dengan aset tetap

adalah aset berwujud yang:

a. Dimiliki untuk digunakan dalam

produksi atau penyediaan barang dan

jasa untuk direntalkan kepada pihak

lain, atau untuk tujuan administrative;

dan

b. Diharapkan untuk digunakan selama

lebih dari satu periode. SAK

(2012:16.1)

2.2 Penyusutan dan Metode

Penyusutan Aset Tetap

Menurut Standar Akuntansi

Keuangan PSAK No.16 (2012, 16.8)

setiap bagian dari aset tetap yang

memiliki biaya perolehan cukup

signifikan terhadap total biaya perolehan

seluruh aset tetap disusutkan secara

terpisah dan beban penyusutan untuk

setiap periode diakui dalam laba rugi,

kecuali jika beban tersebut dimasukkan

dalam jumlah tercatat aset lainMenurut

SAK (2012: 16.10) metode-metode

penyusutan dapat dilakukan dengan

berbagai metode yang dapat

dikelompokkan menurut kriteria berikut :

a. Metode garis lurus

Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x (Harga Perolehan-Nilai Residu)

b. Metode saldo menurun

Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Harga Perolehan

c. Metode jumlah unit produksi

Beban Penyusutan = Produk Aktual x 100% x Harga Perolehan - Nilai Residu

Kapasitas Produk

2.3 Penghentian dan Pelepasan Aset

Tetap

Berkaitan dengan penghentian

dan pelepasan aset tetap, pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan Nomor 16

Paragraf 67 (2012:16.11) menyatakan

bahwa jumlah tercatat suatu aset tetap

dihentikan pengakuannya pada saat

dilepas atau ketika tidak terdapat lagi

manfaat ekonomis masa depan yang

diharapkan dari penggunaan atau

pelepasannya. Pelepasan aset tetap dapat

dilakukan dengan berbagai cara

(misalnya: dijual, disewakan dalam sewa

pembiayaan, atau disumbangkan).

Keuntungan atau kerugian yang timbul

dari penghentian pengakuan aset tetap

ditentukan sebesar selisih antara jumlah

hasi pelepasan neto, jika ada, dan jumlah

tercatatnya.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sumber Data

Menurut Danang (2013, h. 23)

sumber data dibagi menjadi 2 yaitu data

primer dan sekunder.Dalam sumber data,

peneliti memakai sumber data primer dan

Page 4: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 84

data sekunder untuk ketepatan dalam

meneliti.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Juliansyah (2011, h.138)

teknik pengumpulan data merupakan cara

mengumpulkan data yang dibutuhkan

untuk menjawab rumusan masalah

penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti

akan mengumpulkan data menggunakan

teknik dokumen pada Usaha Jasa Mulia

Games Lubuklinggau.

3.3 Teknik Analisis Data

Menurut Danang (2013, h. 24)

metode atau teknik analisis data dibagi

menjadi dua yaitu analisis kualitatif dan

kuantitatif.

Teknik analisis data yang

digunakan peneliti adalah teknik

kuantitatif.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1.

Daftar Aset Tetap Mulia Games Lubuklinggau

No Nama Aset Masa

Manfaat

Tanggal

Perolehan Harga Perolehan Nilai Residu

1 11 Komputer 4 2-Jan-2012 Rp 39,989,000 Rp 500,000

2 10 PS 4 13-Jan-2010 Rp 12,100,000 Rp 100,000

3 10 TV 4 13-Jan-2010 Rp 8,200,000 Rp 200,000

4 21 Meja 8 11-Jan-2008 Rp 11,550,000 Rp 150,000

5 35 Kursi 8 11-Jan-2008 Rp 11,550,000 Rp 150,000

6 3 Kipas 8 13-Jan-2009 Rp 1,110,000 Rp 110,000

7 1 Genset 8 4-Jan-2007 Rp 5,200,000 Rp 200,000

8 Bangunan 20 25-Des-1999 Rp 450,000,000 Rp 250,000,000

Sumber : Laporan Neraca Mulia Games

Perbandingan Pengakuan Perolehan Aset Tetap

Berikut adalah perbandingan pengakuan perolehan aset tetap menurut PSAK No.16

Tahun 2012 dengan Mulia Games Lubuklinggau:

Page 5: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 85

Tabel 2.

Perbandingan PSAK No.16 Tahun 2012 dengan Usaha Jasa Mulia Games

Lubuklinggau mengenai pengakuan perolehan aset tetap

PSAK No.16 Mulia Games Lubuklinggau Sesuai/Belum

sesuai

a. Kemungkinan besar

perusahaan dapat

memperoleh manfaat

ekonomis dimasa

depan dari aset tetap

tersebut.

Perusahaan mengakui komputer, Playstation, TV, meja,

kursi, kipas angin, genset, tanah, dan bangunan sebagai

aset tetap karena dapat memberikan manfaat ekonomis

bagi perusahaan yakni sebagai penghasil pendapatan

dan mendukung fasilitas perusahaan.

Sesuai

b. Biaya perolehan dapat

diukur secara handal.

Perusahaan mengakui komputer, Playstation, TV, meja,

kursi, kipas angin, genset, tanah, dan bangunan sebagai

aset tetap karena untuk memperoleh asset tersebut

mengeluarkan biaya yang cukup besar dan penukuran

nya dapa diukur secara handal yang mana dilihat

dengan adanya kuitansi perolehan aset.

Sesuai

Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)

Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games

Lubuklinggau dalam mengakui aset tetap yang diperolehnya atau dimilikinya telah sesuai

dengan PSAK No.16 Tahun 2012.

Perbandingan Pengukuran Perolehan Aset Tetap

Berikut adalah tabel perbandingan PSAK dengan perlakuan akuntansi perusahaan

mengenai pengukuran perolehan aset tetap:

Tabel 3.

Perbandingan PSAK No.16 Tahun 2012 dengan Usaha Jasa Mulia Games

Lubuklinggau mengenai pengukuran aset tetap

PSAK No.16 Mulia Games

Lubuklingau

Sesuai/Belum

sesuai

a. Harga perolehan dicatat sebesar biaya yang

tertera pada faktur pembelian termasuk bea

impoer dan pajak pembelian yang tidak dapat

dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian

dan potongan lain.

Perusahaan mencatat

harga perolehan

sebesar nilai yang

tertera pada faktur.

Sesuai

b. Setiap biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh asset tetap sampai asset tetap

tersebut siap untuk digunakan akan

ditambahkan kedalam harga perolehan asset

tetap

Perusahaan menambah

biaya ongkos

pengiriman barang

untuk pembelian

komputer.

Sesuai

c. Biaya perolehan asset tetap adalah setara harga

tunai pada tanggal pengakuan. Jika pembayaran

ditangguhkan maka perbedaan antara harga

tunai dan total pembayaran diakui sebagai

beban bunga selama periode kredit.

Perusahaan tidak

mencatat bunga yang

dikenakan karna

perusahaan tidak

memperoleh bunga atas

pembelian.

Sesuai

Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)

Page 6: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 86

Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games

Lubuklinggau dalam mengukur perolehan aset tetap yang dimilikinya telah sesuai dengan

PSAK No.16 Tahun 2012.

Perbandingan Pengeluaran Setelah Pengakuan Awal

Berikut adalah tabel perbandingan PSAK No.16 dengan Usaha Jasa Mulia Games

Lubuklinggau mengenai pengeluaran setelah pengakuan awal asset tetap:

Tabel 4.

Perbandingan PSAK No.16 dengan Mulia Games Lubuklinggau mengenai

pengeluaran setelah pengakuan awal aset tetap

PSAK No.16 Mulia Games Lubuuklinggau Sesuai/Belum

sesuai

a. Pengeluaran setelah perolehan awal suatu

asset tetap yang memperpanjang masa

manfaat dimasa yang akan datang dalam

bentuk peningkatan kapasitas, peningkatan

standar kinerja, atau mutu produksi harus

ditambahkan pada jumlah tercatat pada asset

bersangkutan.

pengeluaran untuk menambah

kapasitas aset tetap

perusahaan, perusahaan

medebit biaya perolehan aset

pada aset yang bersangkutan.

Sesuai

b. Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan

asset tetap untuk menjaga manfaat

keekonomian masa yang akan datang yang

diharapkan perusahaan untuk

mempertahankan standar kinerja semula atas

suatu asset, diakui dalam laba rugi saat

terjadinya.

Pengeluaran untuk

pemeliharaan atau perbaikan

asset perusahaan, perusahaan

mendebit biaya pemeliharan

keadalam asset yang

bersangkutan bukan ke biaya

pemeliharaan asset yang

bersangkutan

Belum sesuai

Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)

Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games

Lubuklinggau dalam pengeluaran setelah pengakuan aset tetap yang dimilikinya belum

sepenuhnya sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2012.

Perbandingan Penyusutan Aset Tetap

Berikut tabel perbandingan penyusutan aset tetap berdasarkan PSAK No.16 Tahun

2012 dengan Usaha Jasa Mulia Games Lubuklinggau:

Tabel 5.

Perbandingan PSAK No.16 Tahun 2012 dengan Usaha Jasa Mulia Games

Lubuklinggau mengenai penyusutan aset tetap

PSAK No.16 Mulia Games Lubuklinggau Sesuai/Belum

sesuai

a. setiap bagian dari aset tetap yang memiliki Perusahaan tidak melakukan Belum sesuai

Page 7: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 87

biaya perolehan cukup signifikan terhadap total

biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan

secara terpisah

pemisahan terhadap beban

penyusutan dari setiap kelompok

aset tetap.

b. beban penyusutan untuk setiap periode diakui

dalam laba rugi

Perusahaan tidak mencatat beban

penyusutan kedalam laporan

keuangan.

Belum sesuai

c. jumlah tersusutkan dari suatu aset dialokasikan

secara sistematis sepanjang umur manfaatnya

Perusahaan tidak mencatat biaya

penyusutan aset tetap sampai masa

manfaat aset tetap habis.

Belum sesuai

d. metode penyusutan meliputi metode garis

lurus, metode saldo menurun, dan metode

jumlah unit produksi

Perusahaan tidak menggunakan

metode apapun. Belum sesuai

Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)

Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games

Lubuklinggau dalam penyusutan aset tetap yang dimilikinya belum sesuai dengan PSAK

No.16 Tahun 2012.

Perbandingan Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap

Berikut adalah tabel perbandingan PSAK No.16 dengan Mulia Games Lubuklinggau

mengenai penghentian dan pelepasan aset tetap:

Tabel 6.

Perbandingan PSAK No.16 Tahun 2012 dengan Usaha Jasa Mulia Games

Lubuklinggau mengenai penghentian dan pelepasan aset tetap

PSAK No.16 Mulia Games Lubuklinggau Sesuai/Belum

sesuai

a. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat aset dilepas atau ketika

tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan

yang diharapkan dari penggunaan atau

pelepasan.

Perusahaan masih mencatat aset

tetap kedalam daftar aset tetap yang

dimiliki perusahaan tanpa

melakukan penyusutan aset. Belum sesuai

b. keuntungan atau kerugian yang timbul dari

penghentian pengakuan aset tetap ditentukan

sebesar pendapatan antara jumlah hasil

pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatat

dari aset tersebut.

Perusahaan mengakui adanya

keuntungan atau kerugian yang

timbul dalm laporan laba rugi

berkaitan dengan pelepasan aset

tetap.

Sesuai

c. Pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan

berbagai cara (misalnya: dijual, disewakan,

berdasarkan pembiayaan, atau disumbangkan).

Perusahaan melakukan pelepasan

aset tetap dengan disumbangkan

atau dibuang.

Sesuai

Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)

Page 8: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 88

Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games

Lubuklinggau dalam penghentian dan pelepasan aset tetap yang dimilikinya belum

sepenuhnya sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2012.

Perbandingan Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap

Berikut tabel perbandingan PSAK No.16 dengan Mulia Games Lubuklinggau

mengenai Penyajian dan pengungkapan aset tetap:

Tabel 7.

Perbandingan PSAK No.16 dengan Mulia Games Lubuklinggau mengenai

penyajian dan pengungkapan aset tetap

PSAK No.16 Mulia Games Lubuklinggau Sesuai/Belum

sesuai

a. aset tetap disajikan dalam neraca

sebesar nilai perolehan aset tetap

tersebut dikurangi dengan akumulasi

penyusutannya.

Penyajian aset tetap dalam neraca

dinyatakan sesuai dengan harga

perolehan tanpa dikurangi

penyusutan

Belum sesuai

b. setiap jenis aset seperti tanah,

bangunan, inventaris, kantor dan lain

sebagainya harus dinyatakan dalam

neraca secara terpisah atau terperinci.

Jenis aset tetao seperti tanah,

bangunan, dan lainnya dicatat

secara terpisah dalam neraca Sesuai

c. metode penyusutan yang digunakan Perusahaan tidak menggunakan

metode penyusutan Belum sesuai

d. umur manfaat atau tarif penyusutan

yang digunakan

Perusahaan tidak mengungkapkan

tentang umur manfaat aset tetap Belum sesuai

e. suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada

awal dan akhir periode.

Perhitungan dilakukan pada akhir

tahun yang dicantumkan dalam aset

tetap.

Sesuai

Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)

Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games

Lubuklinggau dalam penyajian dan pengungkapan aset tetap yang dimilikinya belum

sepenuhnya sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2012.

Pengujian Penyusutan Aset Tetap

Peneliti akan membuat penyusutan aset tetap perusahaan, berikut adalah tabel daftar

aset tetap perusahaan:

Page 9: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 89

Tabel 8.

Daftar aset tetap Mulia Games Lubuklinggau

No Nama Aset Masa

Manfaat

Tanggal

Perolehan Harga Perolehan Nilai Residu

1 11 Komputer 4 2-Jan-2012 Rp 39,989,000 Rp 500,000

2 10 PS 4 13-Jan-2010 Rp 12,100,000 Rp 100,000

3 10 TV 4 13-Jan-2010 Rp 8,200,000 Rp 200,000

4 21 Meja 8 11-Jan-2008 Rp 11,550,000 Rp 150,000

5 35 Kursi 8 11-Jan-2008 Rp 11,550,000 Rp 150,000

6 3 Kipas 8 13-Jan-2009 Rp 1,110,000 Rp 110,000

7 1 Genset 8 4-Jan-2007 Rp 5,200,000 Rp 200,000

8 Bangunan 20 25-Des-1999 Rp 450,000,000 Rp 250,000,000

Sumber : Laporan Neraca Mulia Games

a. Metode garis lurus:

Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x (Harga Perolehan - Nilai Residu)

Komputer :

Beban Penyusutan = 25% x (39.989.000-500.000) = 9.872.250

Tahun Harga Perolehan Beban

Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku Akhir

Tahun

2012 Rp 39,989,000 Rp 9,872,250 Rp 9,872,250 Rp 30,116,750

2013 Rp 39,989,000 Rp 9,872,250 Rp 19,744,500 Rp 20,244,500

2014 Rp 39,989,000 Rp 9,872,250 Rp 29,616,750 Rp 10,372,250

2015 Rp 39,989,000 Rp 9,872,250 Rp 39,489,000 Rp 500,000

Playstation :

Beban Penyusutan = 25% x (12.100.000-100.000) = 3.000.000

Tahun Harga Perolehan Beban

Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

Akhir Tahun

2010 Rp 12,100,000 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 Rp 9,100,000

2011 Rp 12,100,000 Rp 3,000,000 Rp 6,000,000 Rp 6,100,000

2012 Rp 12,100,000 Rp 3,000,000 Rp 9,000,000 Rp 3,100,000

2013 Rp 12,100,000 Rp 3,000,000 Rp 12,000,000 Rp 100,000

TV :

Beban Penyusutan = 25% x (8.200.000-200.000) = 2.000.000

Tahun Harga Perolehan Beban

Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

Akhir Tahun

Page 10: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 90

2010 Rp 8,200,000 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp 6,200,000

2011 Rp 8,200,000 Rp 2,000,000 Rp 4,000,000 Rp 4,200,000

2012 Rp 8,200,000 Rp 2,000,000 Rp 6,000,000 Rp 2,200,000

2013 Rp 8,200,000 Rp 2,000,000 Rp 8,000,000 Rp 200,000

Meja:

Beban Penyusutan = 12,5% x (11.550.000-150.000) = 1.425.000

Tahun Harga Perolehan Beban

Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku Akhir

Tahun

2008 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 1,425,000 Rp 10,125,000

2009 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 2,850,000 Rp 8,700,000

2010 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 4,275,000 Rp 7,275,000

2011 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 5,700,000 Rp 5,850,000

2012 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 7,125,000 Rp 4,425,000

2013 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 8,550,000 Rp 3,000,000

2014 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 9,975,000 Rp 1,575,000

2015 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 11,400,000 Rp 150,000

Kursi:

Beban Penyusutan = 12,5% x (11.550.000-150.000) = 1.425.00

Tahun Harga Perolehan Beban

Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku Akhir

Tahun

2008 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 1,425,000 Rp 10,125,000

2009 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 2,850,000 Rp 8,700,000

2010 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 4,275,000 Rp 7,275,000

2011 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 5,700,000 Rp 5,850,000

2012 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 7,125,000 Rp 4,425,000

2013 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 8,550,000 Rp 3,000,000

2014 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 9,975,000 Rp 1,575,000

2015 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 11,400,000 Rp 150,000

Kipas angin:

Beban Penyusutan = 12,5% x (1.110.000-110.000) = 125.000

Tahun Harga Perolehan Beban

Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

Akhir Tahun

2009 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 125,000 Rp 985,000

2010 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 250,000 Rp 860,000

2011 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 375,000 Rp 735,000

2012 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 500,000 Rp 610,000

2013 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 625,000 Rp 485,000

2014 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 750,000 Rp 360,000

2015 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 875,000 Rp 235,000

Page 11: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 91

2016 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 1,000,000 Rp 110,000

Genset:

Beban Penyusutan = 12,5% x (5.200.000-200.000) = 625.000

Tahun Harga Perolehan Beban

Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

Akhir Tahun

2007 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 625,000 Rp 4,575,000

2008 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 1,250,000 Rp 3,950,000

2009 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 1,875,000 Rp 3,325,000

2010 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 2,500,000 Rp 2,700,000

2011 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 3,125,000 Rp 2,075,000

2012 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 3,750,000 Rp 1,450,000

2013 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 4,375,000 Rp 825,000

2014 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 5,000,000 Rp 200,000

Bangunan:

Beban Penyusutan = 5% x (450.000.000-250.000.000) = 10.000.000

Tahun Harga Perolehan Beban

Penyusutan

Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku Akhir

Tahun

2000 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 440,000,000

2001 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 20,000,000 Rp 430,000,000

2002 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 30,000,000 Rp 420,000,000

2003 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 40,000,000 Rp 410,000,000

2004 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 50,000,000 Rp 400,000,000

2005 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 60,000,000 Rp 390,000,000

2006 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 70,000,000 Rp 380,000,000

2007 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 80,000,000 Rp 370,000,000

2008 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 90,000,000 Rp 360,000,000

2009 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 100,000,000 Rp 350,000,000

2010 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 110,000,000 Rp 340,000,000

2011 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 120,000,000 Rp 330,000,000

2012 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 130,000,000 Rp 320,000,000

2013 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 140,000,000 Rp 310,000,000

2014 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 150,000,000 Rp 300,000,000

2015 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 160,000,000 Rp 290,000,000

2016 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 170,000,000 Rp 280,000,000

2017 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 180,000,000 Rp 270,000,000

2018 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 190,000,000 Rp 260,000,000

2019 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 200,000,000 Rp 250,000,000

Page 12: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 92

b. Metode saldo menurun:

Beban penyusutan= Tarif Penyusutan x Harga Perolehan

Komputer:

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

Akhir Tahun

2012 50% x 39.989.000 = 19.994.500 Rp 19,994,500 Rp 19,994,500

2013 50% x 19.994.500 = 9.997.250 Rp 29,991,750 Rp 9,997,250

2014 50% x 9.997.250 = 4.998.625 Rp 34,990,375 Rp 4,998,625

2015 4.998.625-500.000 = 4.498.625 Rp 39,489,000 Rp 500,000

Playstation:

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

Akhir Tahun

2010 50% x 12.100.000= 6.050.000 Rp 6,050,000 Rp 6,050,000

2011 50% x 6.050.000 = 3.025.000 Rp 9,075,000 Rp 3,025,000

2012 50% x 3.025.000 = 1.512.500 Rp 10,587,500 Rp 1,512,500

2013 1.512.500-100.000 = 1.412.500 Rp 12,000,000 Rp 100,000

TV:

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

Akhir Tahun

2010 50% x 8.200.000 = 4.100.000 Rp 4,100,000 Rp 4,100,000

2011 50% x 4.100.000 = 2.050.000 Rp 6,150,000 Rp 2,050,000

2012 50% x 2.050.000 = 1.025.000 Rp 7,175,000 Rp 1,025,000

2013 1.025.000-200.000 = 825.000 Rp 8,000,000 Rp 200,000

Meja:

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

Akhir Tahun

2008 25% x 11.550.000 = 2.887.500 Rp 2,887,500 Rp 8,662,500

2009 25% x 8.662.500 = 2.165.625 Rp 5,053,125 Rp 6,496,875

2010 25% x 6.496.875 = 1.624.219 Rp 6,677,344 Rp 4,872,656

2011 25% x 4.872.656 = 1.218.164 Rp 7,895,508 Rp 3,654,492

2012 25% x 3.654.492 = 913.623 Rp 8,809,131 Rp 2,740,869

2013 25% x 2.740.869 = 685.217 Rp 9,494,348 Rp 2,055,652

2014 25% x 2.005.652 = 513.913 Rp 10,008,261 Rp 1,541,739

2015 1.541.739-150.000 = 1.391.739 Rp 11,400,000 Rp 150,000

Kursi:

Page 13: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 93

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

Akhir Tahun

2008 25% x 11.550.000 = 2.887.500 Rp 2,887,500 Rp 8,662,500

2009 25% x 8.662.500 = 2.165.625 Rp 5,053,125 Rp 6,496,875

2010 25% x 6.496.875 = 1.624.219 Rp 6,677,344 Rp 4,872,656

2011 25% x 4.872.656 = 1.218.164 Rp 7,895,508 Rp 3,654,492

2012 25% x 3.654.492 = 913.623 Rp 8,809,131 Rp 2,740,869

2013 25% x 2.740.869 = 685.217 Rp 9,494,348 Rp 2,055,652

2014 25% x 2.005.652 = 513.913 Rp 10,008,261 Rp 1,541,739

2015 1.541.739-150.000 = 1.391.739 Rp 11,400,000 Rp 150,000

Kipas Angin:

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

Akhir Tahun

2009 25% x 1.110.000 = 277.500 Rp 277,500 Rp 823,500

2010 25% x 832.500 = 208.125 Rp 485,625 Rp 624,375

2011 25% x 624.375 = 156.094 Rp 641,719 Rp 468,281

2012 25% x 468.281 = 117.070 Rp 758,789 Rp 351,211

2013 25% x 351.211 = 87.803 Rp 846,592 Rp 263,408

2014 25% x 263.408 = 65.852 Rp 912,444 Rp 197,556

2015 25% x 197.556 = 49.389 Rp 961,833 Rp 148,167

2016 148.167-110.000 = 38.167 Rp 1,000,000 Rp 110,000

Genset:

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan

Nilai Buku

Akhir Tahun

2009 25% x 5.200.000 = 1.300.000 Rp 1,300,000 Rp 3,900,000

2010 25% x 3.900.000 = 975.000 Rp 2,275,000 Rp 2,925,000

2011 25% x 2.925.000 = 732.250 Rp 3,007,250 Rp 2,192,750

2012 25% x 2.192.750 = 548.187 Rp 3,555,437 Rp 1,644,563

2013 25% x 1.644.563 = 411.141 Rp 3,966,578 Rp 1,233,422

2014 25% x 1.233.422 = 308.355 Rp 4,274,933 Rp 925,067

2015 25% x 925.067 = 231.267 Rp 4,506,200 Rp 693,800

2016 693.800-200.000 = 493.800 Rp 5,000,000 Rp 200,000

V. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan

evaluasi yang peneliti lakukan, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

a. Dalam hal perolehan aset tetap,

usaha jasa Mulia Games

Lubuklinggau telah sesuai dengan

pernyataan PSAK No.16 karena

setiap pembelian aset yang

Page 14: ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 94

dimasukkan kedalam aset tetap

adalah aset yang dapat memberikan

manfaat untuk perusahaan dalam

kegiatan operasional perusahaan

yang bersifat dapat menambah

penghasilan bagi perusahaan dan

dengan harga perolehan yang dinilai

cukup material.

b. Pada saat menentukan atau mengakui

harga perolehan dari suatu aset tetap

telah sesuai dengan PSAK No.16

Tahun 2012 yaitu mencatat seluruh

nilai dan biaya yang berhubungan

dengan aset tetap tersebut sampai

aset tersebut siap untuk digunakan.

Saran

Bardasarkan analisis dan

kesimpulan diatas, maka peneliti

mengajukan beberapa saran antara lain:

a. Dalam perolehan aset tetap,

perlakuan yang diterapkan

perusahaan harus dipertahankan atau

ditingkatkan mengikuti Standar

Akuntansi Keuangan yang berlaku

umum sekarang.

b. Dalam hal penentuan atau pengakuan

perolehan aset tetap, perlakuan yang

diterapkan perusahaan harus

dipertahankan atau ditingkatkan

kembali mengikuti Standar

Akuntansi Keuangan yang berlaku

umum sekarang.

VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Danang Sunyoto. 2013.

Metodelogi Penelitian

Akuntansi. Bandung: Refika

Aditama

[2] Hery dan Widyawati. 2011.

Akuntansi Keuangan Menengah

2. Jakarta: Bumi Aksara

[3] Ikatan Akuntan Indonesia. 2012.

Standar Akuntansi Indonesia

Per 1 Juni 2012. Jakarta: Ikatan

Akuntansi Indonesia

[4] Suradi. 2009. Akuntansi

Pengantar 1. Yogyakarta: Gaya

Media