ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP
Transcript of ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 81
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN
PSAK NO.16 TAHUN 2012 PADA USAHA JASA MULIA GAMES
LUBUKLINGGAU
Dewi Anggraini1, Hermansyah2
Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau
Email : [email protected]
ABSTRACT
Fixed assets are one of the main parts of the company's wealth which are large in number
and experience depreciation in one accounting period. In maximizing the role of fixed assets,
appropriate policies are needed in the management of fixed assets. The policy for managing fixed
assets must be based on PSAK No. 16 of 2012 so that information regarding fixed assets is in
accordance with Financial Accounting Standards and can provide good information for decision
makers. Mulia Games Lubuklinggau is a company engaged in services that provides entertainment for
the community. The data analysis technique used is quantitative analysis which uses a formula for
calculating numbers in order to analyze the data obtained and compares the treatment applied by
companies with generally accepted Financial Accounting Standards. The results showed that the
treatment of fixed assets in terms of recognition of the acquisition of fixed assets, acquisition of fixed
assets, expenditure after acquisition of fixed assets, and the elimination of fixed assets in accordance
with PSAK No. 16 of 2012, but in terms of depreciation of fixed assets and presentation in financial
statements , the company has not treated it in accordance with PSAK No. 16 of 2012 and in its
discussion the researcher calculates the depreciation of the company's fixed assets and examines how
the company treats its fixed assets.
Keywords: Fixed assets, PSAK No.16 of 2012
ABSTRAK
Aset tetap adalah salah satu bagian utama dari kekayaan perusahaan yang berjumlah besar dan
mengalami penyusutan dalam satu periode akuntansi. Kebijakan pengelolaan aset tetap harus
berdasarkan PSAK No.16 Tahun 2012 agar informasi mengenai aset tetap sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan dan dapat memberikan informasi yang baik bagi para pengambil keputusan.
Usaha jasa Mulia Games Lubuklinggau adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang
memberikan suatu hiburan bagi masyarakat. Teknik analsis data yang digunakan yaitu analisis
kuantitatif dimana menggunakan rumus untuk perhitungan angka dalam rangka menganalisis data
yang diperoleh dan membandingkan perlakuan yang diterapkan perusahaan dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku umum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aset tetap dalam hal pengakuan perolehan aset tetap,
perolehan aset tetap, pengeluaran setelah perolehan aset tetap, dan penghapusan aset tetap telah cukup
sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2012, namun dalam hal penyusutan aset tetap dan penyajiannya
dalam laporan keuangan, perusahaan belum memperlakukannya sesuai dengan PSAK No.16 Tahun
2012 dan dalam pembahasannya peneliti melakukan perhitungan penyusutan aset tetap perusahaan
serta meneliti bagaimana perusahaan memperlakukan aset tetapnya.
Kata kunci: Aset tetap, PSAK No.16 Tahun 2012
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 82
I. PENDAHULUAN
Dalam sektor perekonomian
teknologi yang semakin maju
mempengaruhi perkembangan pada setiap
perusahaan, baik perusahaan swasta
maupun perusahaan pemerintahan.
Masalah yang dihadapi perusahaan juga
semakin rumit terutama dalam penyajian
laporan keuangannya. Untuk
mendapatkan laporan keuangan yang
baik, perlunya perlakuan akuntansi yang
sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku sekarang. Salah
satu bagian akuntansi yang memiliki
faktor yang cukup besar dan memiliki
andil untuk menghasilkan laporan
keuangan adalah aset tetap.
Usaha Jasa Mulia Games
Lubuklinggau merupakan perusahaan jasa
yang menyajikan jasa hiburan bagi
masyarakat berupa hiburan Playstation
Games dan warung internet. Laporan
keuangan sangat berperan penting dalam
perusahaan ini, oleh karena itu perusahaan
menyajikan laporan keuangan dari
laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan segala laporan yang
dibutuhkan pihak manajemen dalam
mengambil keputusan. Dalam penyajian
aset tetap pada laporan keuangan,
perusahaan ini mencatat aset tetapnya
pada laporan neraca, dimana perusahaan
memasukkan peralatan seperti komputer
dan mesin, serta bangunan sebagai aset
tetapnya. Dalam memperoleh aset tetap,
perusahaan menjumlah harga aset tetap
dan biaya-biaya yang dikeluarkan sampai
aset tetap dapat dipakai perusahaan, tentu
ini sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku sekarang. Dalam
pengeluaran setelah perolehan aset tetap,
perusahaan mencatat pengeluaran dalam
rangka pembelian aset tetap perusahaan
untuk menambah masa manfaat aset tetap
dijumlahkan pada aset tetap yang
bersangkutan, namun dalam biaya
pemeliharaan, perusahaan mencatat pada
aset tetap yang bersangkutan bukan
masuk dalam biaya biaya pemeliharaan,
tentu hal ini belum sesuai dengan PSAK
No.16 yang mana harus dimasukkan
dalam biaya pemeliharaan. Dalam
perlakuan akuntansi aset tetap terhadap
penyusutan, perusahaan tidak melakukan
penyusutan pada aset tetap mereka,
sehingga dapat dikatakan bahwa
kebijakan perusahaan dalam mencatat aset
tetap belum sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan Tahun 2012. Untuk
pelepasan aset tetap, perusahaan
membuang aset tetap yang tidak dapat
dipakai lagi senilai harga perolehan aset
tetap. PSAK No.16 menyatakan bahwa
dalam melepas aset tetap, aset tetap yang
tidak memiliki masa manfaat lagi, bisa
dilepas dengan dibuang, disumbangkan,
atau dengan hal lainnya.
Sedangkan dalam penyajiannya
dalam laporan keuangan, perusahaan
memasukan aset tetap didalam neraca
belum sesuai dengan PSAK No.16 Tahun
2012 yang mengharuskan adanya metode
penyusutan, sehingga dapat dikatakan
bahwa penyajian dalam laporan keuangan
belum sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku sekarang.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 83
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Aset Tetap
Didalam PSAK No.16 Tahun
2012 yang dimaksud dengan aset tetap
adalah aset berwujud yang:
a. Dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang dan
jasa untuk direntalkan kepada pihak
lain, atau untuk tujuan administrative;
dan
b. Diharapkan untuk digunakan selama
lebih dari satu periode. SAK
(2012:16.1)
2.2 Penyusutan dan Metode
Penyusutan Aset Tetap
Menurut Standar Akuntansi
Keuangan PSAK No.16 (2012, 16.8)
setiap bagian dari aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya perolehan
seluruh aset tetap disusutkan secara
terpisah dan beban penyusutan untuk
setiap periode diakui dalam laba rugi,
kecuali jika beban tersebut dimasukkan
dalam jumlah tercatat aset lainMenurut
SAK (2012: 16.10) metode-metode
penyusutan dapat dilakukan dengan
berbagai metode yang dapat
dikelompokkan menurut kriteria berikut :
a. Metode garis lurus
Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x (Harga Perolehan-Nilai Residu)
b. Metode saldo menurun
Beban penyusutan = Tarif Penyusutan x Harga Perolehan
c. Metode jumlah unit produksi
Beban Penyusutan = Produk Aktual x 100% x Harga Perolehan - Nilai Residu
Kapasitas Produk
2.3 Penghentian dan Pelepasan Aset
Tetap
Berkaitan dengan penghentian
dan pelepasan aset tetap, pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan Nomor 16
Paragraf 67 (2012:16.11) menyatakan
bahwa jumlah tercatat suatu aset tetap
dihentikan pengakuannya pada saat
dilepas atau ketika tidak terdapat lagi
manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Pelepasan aset tetap dapat
dilakukan dengan berbagai cara
(misalnya: dijual, disewakan dalam sewa
pembiayaan, atau disumbangkan).
Keuntungan atau kerugian yang timbul
dari penghentian pengakuan aset tetap
ditentukan sebesar selisih antara jumlah
hasi pelepasan neto, jika ada, dan jumlah
tercatatnya.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sumber Data
Menurut Danang (2013, h. 23)
sumber data dibagi menjadi 2 yaitu data
primer dan sekunder.Dalam sumber data,
peneliti memakai sumber data primer dan
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 84
data sekunder untuk ketepatan dalam
meneliti.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Juliansyah (2011, h.138)
teknik pengumpulan data merupakan cara
mengumpulkan data yang dibutuhkan
untuk menjawab rumusan masalah
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
akan mengumpulkan data menggunakan
teknik dokumen pada Usaha Jasa Mulia
Games Lubuklinggau.
3.3 Teknik Analisis Data
Menurut Danang (2013, h. 24)
metode atau teknik analisis data dibagi
menjadi dua yaitu analisis kualitatif dan
kuantitatif.
Teknik analisis data yang
digunakan peneliti adalah teknik
kuantitatif.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.
Daftar Aset Tetap Mulia Games Lubuklinggau
No Nama Aset Masa
Manfaat
Tanggal
Perolehan Harga Perolehan Nilai Residu
1 11 Komputer 4 2-Jan-2012 Rp 39,989,000 Rp 500,000
2 10 PS 4 13-Jan-2010 Rp 12,100,000 Rp 100,000
3 10 TV 4 13-Jan-2010 Rp 8,200,000 Rp 200,000
4 21 Meja 8 11-Jan-2008 Rp 11,550,000 Rp 150,000
5 35 Kursi 8 11-Jan-2008 Rp 11,550,000 Rp 150,000
6 3 Kipas 8 13-Jan-2009 Rp 1,110,000 Rp 110,000
7 1 Genset 8 4-Jan-2007 Rp 5,200,000 Rp 200,000
8 Bangunan 20 25-Des-1999 Rp 450,000,000 Rp 250,000,000
Sumber : Laporan Neraca Mulia Games
Perbandingan Pengakuan Perolehan Aset Tetap
Berikut adalah perbandingan pengakuan perolehan aset tetap menurut PSAK No.16
Tahun 2012 dengan Mulia Games Lubuklinggau:
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 85
Tabel 2.
Perbandingan PSAK No.16 Tahun 2012 dengan Usaha Jasa Mulia Games
Lubuklinggau mengenai pengakuan perolehan aset tetap
PSAK No.16 Mulia Games Lubuklinggau Sesuai/Belum
sesuai
a. Kemungkinan besar
perusahaan dapat
memperoleh manfaat
ekonomis dimasa
depan dari aset tetap
tersebut.
Perusahaan mengakui komputer, Playstation, TV, meja,
kursi, kipas angin, genset, tanah, dan bangunan sebagai
aset tetap karena dapat memberikan manfaat ekonomis
bagi perusahaan yakni sebagai penghasil pendapatan
dan mendukung fasilitas perusahaan.
Sesuai
b. Biaya perolehan dapat
diukur secara handal.
Perusahaan mengakui komputer, Playstation, TV, meja,
kursi, kipas angin, genset, tanah, dan bangunan sebagai
aset tetap karena untuk memperoleh asset tersebut
mengeluarkan biaya yang cukup besar dan penukuran
nya dapa diukur secara handal yang mana dilihat
dengan adanya kuitansi perolehan aset.
Sesuai
Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)
Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games
Lubuklinggau dalam mengakui aset tetap yang diperolehnya atau dimilikinya telah sesuai
dengan PSAK No.16 Tahun 2012.
Perbandingan Pengukuran Perolehan Aset Tetap
Berikut adalah tabel perbandingan PSAK dengan perlakuan akuntansi perusahaan
mengenai pengukuran perolehan aset tetap:
Tabel 3.
Perbandingan PSAK No.16 Tahun 2012 dengan Usaha Jasa Mulia Games
Lubuklinggau mengenai pengukuran aset tetap
PSAK No.16 Mulia Games
Lubuklingau
Sesuai/Belum
sesuai
a. Harga perolehan dicatat sebesar biaya yang
tertera pada faktur pembelian termasuk bea
impoer dan pajak pembelian yang tidak dapat
dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian
dan potongan lain.
Perusahaan mencatat
harga perolehan
sebesar nilai yang
tertera pada faktur.
Sesuai
b. Setiap biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh asset tetap sampai asset tetap
tersebut siap untuk digunakan akan
ditambahkan kedalam harga perolehan asset
tetap
Perusahaan menambah
biaya ongkos
pengiriman barang
untuk pembelian
komputer.
Sesuai
c. Biaya perolehan asset tetap adalah setara harga
tunai pada tanggal pengakuan. Jika pembayaran
ditangguhkan maka perbedaan antara harga
tunai dan total pembayaran diakui sebagai
beban bunga selama periode kredit.
Perusahaan tidak
mencatat bunga yang
dikenakan karna
perusahaan tidak
memperoleh bunga atas
pembelian.
Sesuai
Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 86
Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games
Lubuklinggau dalam mengukur perolehan aset tetap yang dimilikinya telah sesuai dengan
PSAK No.16 Tahun 2012.
Perbandingan Pengeluaran Setelah Pengakuan Awal
Berikut adalah tabel perbandingan PSAK No.16 dengan Usaha Jasa Mulia Games
Lubuklinggau mengenai pengeluaran setelah pengakuan awal asset tetap:
Tabel 4.
Perbandingan PSAK No.16 dengan Mulia Games Lubuklinggau mengenai
pengeluaran setelah pengakuan awal aset tetap
PSAK No.16 Mulia Games Lubuuklinggau Sesuai/Belum
sesuai
a. Pengeluaran setelah perolehan awal suatu
asset tetap yang memperpanjang masa
manfaat dimasa yang akan datang dalam
bentuk peningkatan kapasitas, peningkatan
standar kinerja, atau mutu produksi harus
ditambahkan pada jumlah tercatat pada asset
bersangkutan.
pengeluaran untuk menambah
kapasitas aset tetap
perusahaan, perusahaan
medebit biaya perolehan aset
pada aset yang bersangkutan.
Sesuai
b. Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan
asset tetap untuk menjaga manfaat
keekonomian masa yang akan datang yang
diharapkan perusahaan untuk
mempertahankan standar kinerja semula atas
suatu asset, diakui dalam laba rugi saat
terjadinya.
Pengeluaran untuk
pemeliharaan atau perbaikan
asset perusahaan, perusahaan
mendebit biaya pemeliharan
keadalam asset yang
bersangkutan bukan ke biaya
pemeliharaan asset yang
bersangkutan
Belum sesuai
Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)
Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games
Lubuklinggau dalam pengeluaran setelah pengakuan aset tetap yang dimilikinya belum
sepenuhnya sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2012.
Perbandingan Penyusutan Aset Tetap
Berikut tabel perbandingan penyusutan aset tetap berdasarkan PSAK No.16 Tahun
2012 dengan Usaha Jasa Mulia Games Lubuklinggau:
Tabel 5.
Perbandingan PSAK No.16 Tahun 2012 dengan Usaha Jasa Mulia Games
Lubuklinggau mengenai penyusutan aset tetap
PSAK No.16 Mulia Games Lubuklinggau Sesuai/Belum
sesuai
a. setiap bagian dari aset tetap yang memiliki Perusahaan tidak melakukan Belum sesuai
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 87
biaya perolehan cukup signifikan terhadap total
biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan
secara terpisah
pemisahan terhadap beban
penyusutan dari setiap kelompok
aset tetap.
b. beban penyusutan untuk setiap periode diakui
dalam laba rugi
Perusahaan tidak mencatat beban
penyusutan kedalam laporan
keuangan.
Belum sesuai
c. jumlah tersusutkan dari suatu aset dialokasikan
secara sistematis sepanjang umur manfaatnya
Perusahaan tidak mencatat biaya
penyusutan aset tetap sampai masa
manfaat aset tetap habis.
Belum sesuai
d. metode penyusutan meliputi metode garis
lurus, metode saldo menurun, dan metode
jumlah unit produksi
Perusahaan tidak menggunakan
metode apapun. Belum sesuai
Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)
Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games
Lubuklinggau dalam penyusutan aset tetap yang dimilikinya belum sesuai dengan PSAK
No.16 Tahun 2012.
Perbandingan Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap
Berikut adalah tabel perbandingan PSAK No.16 dengan Mulia Games Lubuklinggau
mengenai penghentian dan pelepasan aset tetap:
Tabel 6.
Perbandingan PSAK No.16 Tahun 2012 dengan Usaha Jasa Mulia Games
Lubuklinggau mengenai penghentian dan pelepasan aset tetap
PSAK No.16 Mulia Games Lubuklinggau Sesuai/Belum
sesuai
a. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat aset dilepas atau ketika
tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasan.
Perusahaan masih mencatat aset
tetap kedalam daftar aset tetap yang
dimiliki perusahaan tanpa
melakukan penyusutan aset. Belum sesuai
b. keuntungan atau kerugian yang timbul dari
penghentian pengakuan aset tetap ditentukan
sebesar pendapatan antara jumlah hasil
pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatat
dari aset tersebut.
Perusahaan mengakui adanya
keuntungan atau kerugian yang
timbul dalm laporan laba rugi
berkaitan dengan pelepasan aset
tetap.
Sesuai
c. Pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan
berbagai cara (misalnya: dijual, disewakan,
berdasarkan pembiayaan, atau disumbangkan).
Perusahaan melakukan pelepasan
aset tetap dengan disumbangkan
atau dibuang.
Sesuai
Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 88
Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games
Lubuklinggau dalam penghentian dan pelepasan aset tetap yang dimilikinya belum
sepenuhnya sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2012.
Perbandingan Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap
Berikut tabel perbandingan PSAK No.16 dengan Mulia Games Lubuklinggau
mengenai Penyajian dan pengungkapan aset tetap:
Tabel 7.
Perbandingan PSAK No.16 dengan Mulia Games Lubuklinggau mengenai
penyajian dan pengungkapan aset tetap
PSAK No.16 Mulia Games Lubuklinggau Sesuai/Belum
sesuai
a. aset tetap disajikan dalam neraca
sebesar nilai perolehan aset tetap
tersebut dikurangi dengan akumulasi
penyusutannya.
Penyajian aset tetap dalam neraca
dinyatakan sesuai dengan harga
perolehan tanpa dikurangi
penyusutan
Belum sesuai
b. setiap jenis aset seperti tanah,
bangunan, inventaris, kantor dan lain
sebagainya harus dinyatakan dalam
neraca secara terpisah atau terperinci.
Jenis aset tetao seperti tanah,
bangunan, dan lainnya dicatat
secara terpisah dalam neraca Sesuai
c. metode penyusutan yang digunakan Perusahaan tidak menggunakan
metode penyusutan Belum sesuai
d. umur manfaat atau tarif penyusutan
yang digunakan
Perusahaan tidak mengungkapkan
tentang umur manfaat aset tetap Belum sesuai
e. suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada
awal dan akhir periode.
Perhitungan dilakukan pada akhir
tahun yang dicantumkan dalam aset
tetap.
Sesuai
Sumber: Data diolah oleh peneliti (2015)
Berdasarkan perbandingan diatas dapat dikatakan bahwa usaha jasa Mulia Games
Lubuklinggau dalam penyajian dan pengungkapan aset tetap yang dimilikinya belum
sepenuhnya sesuai dengan PSAK No.16 Tahun 2012.
Pengujian Penyusutan Aset Tetap
Peneliti akan membuat penyusutan aset tetap perusahaan, berikut adalah tabel daftar
aset tetap perusahaan:
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 89
Tabel 8.
Daftar aset tetap Mulia Games Lubuklinggau
No Nama Aset Masa
Manfaat
Tanggal
Perolehan Harga Perolehan Nilai Residu
1 11 Komputer 4 2-Jan-2012 Rp 39,989,000 Rp 500,000
2 10 PS 4 13-Jan-2010 Rp 12,100,000 Rp 100,000
3 10 TV 4 13-Jan-2010 Rp 8,200,000 Rp 200,000
4 21 Meja 8 11-Jan-2008 Rp 11,550,000 Rp 150,000
5 35 Kursi 8 11-Jan-2008 Rp 11,550,000 Rp 150,000
6 3 Kipas 8 13-Jan-2009 Rp 1,110,000 Rp 110,000
7 1 Genset 8 4-Jan-2007 Rp 5,200,000 Rp 200,000
8 Bangunan 20 25-Des-1999 Rp 450,000,000 Rp 250,000,000
Sumber : Laporan Neraca Mulia Games
a. Metode garis lurus:
Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x (Harga Perolehan - Nilai Residu)
Komputer :
Beban Penyusutan = 25% x (39.989.000-500.000) = 9.872.250
Tahun Harga Perolehan Beban
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku Akhir
Tahun
2012 Rp 39,989,000 Rp 9,872,250 Rp 9,872,250 Rp 30,116,750
2013 Rp 39,989,000 Rp 9,872,250 Rp 19,744,500 Rp 20,244,500
2014 Rp 39,989,000 Rp 9,872,250 Rp 29,616,750 Rp 10,372,250
2015 Rp 39,989,000 Rp 9,872,250 Rp 39,489,000 Rp 500,000
Playstation :
Beban Penyusutan = 25% x (12.100.000-100.000) = 3.000.000
Tahun Harga Perolehan Beban
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Akhir Tahun
2010 Rp 12,100,000 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 Rp 9,100,000
2011 Rp 12,100,000 Rp 3,000,000 Rp 6,000,000 Rp 6,100,000
2012 Rp 12,100,000 Rp 3,000,000 Rp 9,000,000 Rp 3,100,000
2013 Rp 12,100,000 Rp 3,000,000 Rp 12,000,000 Rp 100,000
TV :
Beban Penyusutan = 25% x (8.200.000-200.000) = 2.000.000
Tahun Harga Perolehan Beban
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Akhir Tahun
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 90
2010 Rp 8,200,000 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp 6,200,000
2011 Rp 8,200,000 Rp 2,000,000 Rp 4,000,000 Rp 4,200,000
2012 Rp 8,200,000 Rp 2,000,000 Rp 6,000,000 Rp 2,200,000
2013 Rp 8,200,000 Rp 2,000,000 Rp 8,000,000 Rp 200,000
Meja:
Beban Penyusutan = 12,5% x (11.550.000-150.000) = 1.425.000
Tahun Harga Perolehan Beban
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku Akhir
Tahun
2008 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 1,425,000 Rp 10,125,000
2009 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 2,850,000 Rp 8,700,000
2010 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 4,275,000 Rp 7,275,000
2011 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 5,700,000 Rp 5,850,000
2012 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 7,125,000 Rp 4,425,000
2013 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 8,550,000 Rp 3,000,000
2014 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 9,975,000 Rp 1,575,000
2015 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 11,400,000 Rp 150,000
Kursi:
Beban Penyusutan = 12,5% x (11.550.000-150.000) = 1.425.00
Tahun Harga Perolehan Beban
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku Akhir
Tahun
2008 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 1,425,000 Rp 10,125,000
2009 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 2,850,000 Rp 8,700,000
2010 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 4,275,000 Rp 7,275,000
2011 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 5,700,000 Rp 5,850,000
2012 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 7,125,000 Rp 4,425,000
2013 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 8,550,000 Rp 3,000,000
2014 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 9,975,000 Rp 1,575,000
2015 Rp 11,550,000 Rp 1,425,000 Rp 11,400,000 Rp 150,000
Kipas angin:
Beban Penyusutan = 12,5% x (1.110.000-110.000) = 125.000
Tahun Harga Perolehan Beban
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Akhir Tahun
2009 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 125,000 Rp 985,000
2010 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 250,000 Rp 860,000
2011 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 375,000 Rp 735,000
2012 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 500,000 Rp 610,000
2013 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 625,000 Rp 485,000
2014 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 750,000 Rp 360,000
2015 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 875,000 Rp 235,000
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 91
2016 Rp 1,110,000 Rp 125,000 Rp 1,000,000 Rp 110,000
Genset:
Beban Penyusutan = 12,5% x (5.200.000-200.000) = 625.000
Tahun Harga Perolehan Beban
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Akhir Tahun
2007 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 625,000 Rp 4,575,000
2008 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 1,250,000 Rp 3,950,000
2009 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 1,875,000 Rp 3,325,000
2010 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 2,500,000 Rp 2,700,000
2011 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 3,125,000 Rp 2,075,000
2012 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 3,750,000 Rp 1,450,000
2013 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 4,375,000 Rp 825,000
2014 Rp 5,200,000 Rp 625,000 Rp 5,000,000 Rp 200,000
Bangunan:
Beban Penyusutan = 5% x (450.000.000-250.000.000) = 10.000.000
Tahun Harga Perolehan Beban
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku Akhir
Tahun
2000 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000 Rp 440,000,000
2001 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 20,000,000 Rp 430,000,000
2002 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 30,000,000 Rp 420,000,000
2003 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 40,000,000 Rp 410,000,000
2004 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 50,000,000 Rp 400,000,000
2005 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 60,000,000 Rp 390,000,000
2006 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 70,000,000 Rp 380,000,000
2007 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 80,000,000 Rp 370,000,000
2008 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 90,000,000 Rp 360,000,000
2009 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 100,000,000 Rp 350,000,000
2010 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 110,000,000 Rp 340,000,000
2011 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 120,000,000 Rp 330,000,000
2012 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 130,000,000 Rp 320,000,000
2013 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 140,000,000 Rp 310,000,000
2014 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 150,000,000 Rp 300,000,000
2015 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 160,000,000 Rp 290,000,000
2016 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 170,000,000 Rp 280,000,000
2017 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 180,000,000 Rp 270,000,000
2018 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 190,000,000 Rp 260,000,000
2019 Rp 450,000,000 Rp 10,000,000 Rp 200,000,000 Rp 250,000,000
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 92
b. Metode saldo menurun:
Beban penyusutan= Tarif Penyusutan x Harga Perolehan
Komputer:
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Akhir Tahun
2012 50% x 39.989.000 = 19.994.500 Rp 19,994,500 Rp 19,994,500
2013 50% x 19.994.500 = 9.997.250 Rp 29,991,750 Rp 9,997,250
2014 50% x 9.997.250 = 4.998.625 Rp 34,990,375 Rp 4,998,625
2015 4.998.625-500.000 = 4.498.625 Rp 39,489,000 Rp 500,000
Playstation:
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Akhir Tahun
2010 50% x 12.100.000= 6.050.000 Rp 6,050,000 Rp 6,050,000
2011 50% x 6.050.000 = 3.025.000 Rp 9,075,000 Rp 3,025,000
2012 50% x 3.025.000 = 1.512.500 Rp 10,587,500 Rp 1,512,500
2013 1.512.500-100.000 = 1.412.500 Rp 12,000,000 Rp 100,000
TV:
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Akhir Tahun
2010 50% x 8.200.000 = 4.100.000 Rp 4,100,000 Rp 4,100,000
2011 50% x 4.100.000 = 2.050.000 Rp 6,150,000 Rp 2,050,000
2012 50% x 2.050.000 = 1.025.000 Rp 7,175,000 Rp 1,025,000
2013 1.025.000-200.000 = 825.000 Rp 8,000,000 Rp 200,000
Meja:
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Akhir Tahun
2008 25% x 11.550.000 = 2.887.500 Rp 2,887,500 Rp 8,662,500
2009 25% x 8.662.500 = 2.165.625 Rp 5,053,125 Rp 6,496,875
2010 25% x 6.496.875 = 1.624.219 Rp 6,677,344 Rp 4,872,656
2011 25% x 4.872.656 = 1.218.164 Rp 7,895,508 Rp 3,654,492
2012 25% x 3.654.492 = 913.623 Rp 8,809,131 Rp 2,740,869
2013 25% x 2.740.869 = 685.217 Rp 9,494,348 Rp 2,055,652
2014 25% x 2.005.652 = 513.913 Rp 10,008,261 Rp 1,541,739
2015 1.541.739-150.000 = 1.391.739 Rp 11,400,000 Rp 150,000
Kursi:
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 93
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Akhir Tahun
2008 25% x 11.550.000 = 2.887.500 Rp 2,887,500 Rp 8,662,500
2009 25% x 8.662.500 = 2.165.625 Rp 5,053,125 Rp 6,496,875
2010 25% x 6.496.875 = 1.624.219 Rp 6,677,344 Rp 4,872,656
2011 25% x 4.872.656 = 1.218.164 Rp 7,895,508 Rp 3,654,492
2012 25% x 3.654.492 = 913.623 Rp 8,809,131 Rp 2,740,869
2013 25% x 2.740.869 = 685.217 Rp 9,494,348 Rp 2,055,652
2014 25% x 2.005.652 = 513.913 Rp 10,008,261 Rp 1,541,739
2015 1.541.739-150.000 = 1.391.739 Rp 11,400,000 Rp 150,000
Kipas Angin:
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Akhir Tahun
2009 25% x 1.110.000 = 277.500 Rp 277,500 Rp 823,500
2010 25% x 832.500 = 208.125 Rp 485,625 Rp 624,375
2011 25% x 624.375 = 156.094 Rp 641,719 Rp 468,281
2012 25% x 468.281 = 117.070 Rp 758,789 Rp 351,211
2013 25% x 351.211 = 87.803 Rp 846,592 Rp 263,408
2014 25% x 263.408 = 65.852 Rp 912,444 Rp 197,556
2015 25% x 197.556 = 49.389 Rp 961,833 Rp 148,167
2016 148.167-110.000 = 38.167 Rp 1,000,000 Rp 110,000
Genset:
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi
Penyusutan
Nilai Buku
Akhir Tahun
2009 25% x 5.200.000 = 1.300.000 Rp 1,300,000 Rp 3,900,000
2010 25% x 3.900.000 = 975.000 Rp 2,275,000 Rp 2,925,000
2011 25% x 2.925.000 = 732.250 Rp 3,007,250 Rp 2,192,750
2012 25% x 2.192.750 = 548.187 Rp 3,555,437 Rp 1,644,563
2013 25% x 1.644.563 = 411.141 Rp 3,966,578 Rp 1,233,422
2014 25% x 1.233.422 = 308.355 Rp 4,274,933 Rp 925,067
2015 25% x 925.067 = 231.267 Rp 4,506,200 Rp 693,800
2016 693.800-200.000 = 493.800 Rp 5,000,000 Rp 200,000
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
evaluasi yang peneliti lakukan, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
a. Dalam hal perolehan aset tetap,
usaha jasa Mulia Games
Lubuklinggau telah sesuai dengan
pernyataan PSAK No.16 karena
setiap pembelian aset yang
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 21, No. 1 April 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No. 1, April 2016 94
dimasukkan kedalam aset tetap
adalah aset yang dapat memberikan
manfaat untuk perusahaan dalam
kegiatan operasional perusahaan
yang bersifat dapat menambah
penghasilan bagi perusahaan dan
dengan harga perolehan yang dinilai
cukup material.
b. Pada saat menentukan atau mengakui
harga perolehan dari suatu aset tetap
telah sesuai dengan PSAK No.16
Tahun 2012 yaitu mencatat seluruh
nilai dan biaya yang berhubungan
dengan aset tetap tersebut sampai
aset tersebut siap untuk digunakan.
Saran
Bardasarkan analisis dan
kesimpulan diatas, maka peneliti
mengajukan beberapa saran antara lain:
a. Dalam perolehan aset tetap,
perlakuan yang diterapkan
perusahaan harus dipertahankan atau
ditingkatkan mengikuti Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku
umum sekarang.
b. Dalam hal penentuan atau pengakuan
perolehan aset tetap, perlakuan yang
diterapkan perusahaan harus
dipertahankan atau ditingkatkan
kembali mengikuti Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku
umum sekarang.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Danang Sunyoto. 2013.
Metodelogi Penelitian
Akuntansi. Bandung: Refika
Aditama
[2] Hery dan Widyawati. 2011.
Akuntansi Keuangan Menengah
2. Jakarta: Bumi Aksara
[3] Ikatan Akuntan Indonesia. 2012.
Standar Akuntansi Indonesia
Per 1 Juni 2012. Jakarta: Ikatan
Akuntansi Indonesia
[4] Suradi. 2009. Akuntansi
Pengantar 1. Yogyakarta: Gaya
Media