PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

13
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017) 794 ABSTRACT The purpose of the study is to know the accounting treatment of fixed assets in the method of depreciation and income recognition to assess the results of earnings and fairness of financial statements. Researchers use qualitative descriptive approach, the data used directly obtained from the company consist of income statement and balance sheet that is charged. CV. Sari Sedana is a freight forwarding company through land fixed assets in the form of vehicles as the main operating income of the company. Depreciation of fixed assets is indispensable to assess the useful life of fixed assets that will further decline in value due to physical factors or wearability of utility. The results showed that depreciation of fixed assets using straight-line method because it is easy to note, the depreciation cost of each accounting period is the same as the economic life of fixed assets. The recognition of the income that a company uses is a cash basis in other words recognizes income upon receipt of cash. On a cash basis the earnings are not recognized at the intended period. Keywords : Accounting, Fixed Assets, Straight Line Method, Revenue Recognition PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi di negara Asia khususnya Indonesia, masuk dalam kerjasama perdagangan bebas Asean (AFTA). Dimana saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi, mengakibatkan tingkat persaingan yang semakin tinggi dan menimbulkan masalah yang bisa dikatakan kompleks bagi perusahaan. Pencatatan akuntansi terhadap aktiva tetap memerlukan perlakuan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. “Ketentuan PSAK No.16 (2014), aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau menyediakan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapan untuk digunakan selama lebih dari satu periode” . Perusahaan CV. Sari Sedana adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pengiriman barang melalui darat antar wilayah Jawa Timur Bali maupun Bali Jawa Timur, perusahaan resmi berdiri pada tahun 2009 oleh Bp. Wayan Wardana. Perusahaan menggunakan aktiva tetap yaitu kendaraan sebagai pendapatan utama dalam kegiatan PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP PENGAKUAN PENDAPATAN PADA CV. SARI SEDANA Yulfatul Saroh, Kusni Hidayati, Juliani Pudjowati Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya [email protected]

Transcript of PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Page 1: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

794

ABSTRACT

The purpose of the study is to know the accounting treatment of fixed assets in the

method of depreciation and income recognition to assess the results of earnings and fairness

of financial statements. Researchers use qualitative descriptive approach, the data used

directly obtained from the company consist of income statement and balance sheet that is

charged. CV. Sari Sedana is a freight forwarding company through land fixed assets in the

form of vehicles as the main operating income of the company. Depreciation of fixed assets is

indispensable to assess the useful life of fixed assets that will further decline in value due to

physical factors or wearability of utility. The results showed that depreciation of fixed assets

using straight-line method because it is easy to note, the depreciation cost of each accounting

period is the same as the economic life of fixed assets. The recognition of the income that a

company uses is a cash basis in other words recognizes income upon receipt of cash. On a

cash basis the earnings are not recognized at the intended period.

Keywords : Accounting, Fixed Assets, Straight Line Method, Revenue Recognition

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi di negara Asia khususnya Indonesia,

masuk dalam kerjasama perdagangan bebas Asean (AFTA). Dimana saat ini mengalami

perkembangan yang sangat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi,

mengakibatkan tingkat persaingan yang semakin tinggi dan menimbulkan masalah yang bisa

dikatakan kompleks bagi perusahaan. Pencatatan akuntansi terhadap aktiva tetap memerlukan

perlakuan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. “Ketentuan PSAK

No.16 (2014), aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi

atau menyediakan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan

administratif dan diharapan untuk digunakan selama lebih dari satu periode”.

Perusahaan CV. Sari Sedana adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang

pengiriman barang melalui darat antar wilayah Jawa Timur – Bali maupun Bali – Jawa

Timur, perusahaan resmi berdiri pada tahun 2009 oleh Bp. Wayan Wardana. Perusahaan

menggunakan aktiva tetap yaitu kendaraan sebagai pendapatan utama dalam kegiatan

PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP

PENGAKUAN PENDAPATAN PADA CV. SARI SEDANA

Yulfatul Saroh, Kusni Hidayati, Juliani Pudjowati

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya

[email protected]

Page 2: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

795

operasional. Perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus pada penyusutan aktiva

tetap yang telah digunakan untuk mengukur masa manfaat kegunaan aktiva tetap.

Pada setiap akhir periode kegiatan akuntansi perusahaan memerlukan pencatatan

laporan keuangan secara tepat dalam pengungkapan pengakuan pendapatan dari hasil

perolahan jasa penggunaan aktiva tetap yang berperan sebagai pendapatan utama perusahaan.

Perlakuan akuntansi aktiva tetap memiliki tujuan untuk menetapkan suatu metode

perhitungan penyusutan aktiva tetap dan jumlah penyusutan aktiva tetap secara tepat dan

wajar yang berguna untuk menilai masa kegunaan aktiva tetap yang semakin lama akan

mengalami penurunan nilai dikarenakan faktor fisik atau keausan dan kegunaan.

CV. Sari Sedana menggunakan pengakuan pendapatan metode cash basis, dimana

metode cash basis digunakan perusahaan mengakui pendapatan disaat uang kas dibayarkan

atau diterima, pencatatan metode pengakuan pendapatan yang tepat akan berpengaruh untuk

menilai hasil laba yang telah diperoleh. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dan menuangkan dalam skripsi yang diberi judul :

“Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Terhadap Pengakuan Pendapatan Pada CV. Sari Sedana”.

Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan uraian diatas maka rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap pada CV. Sari Sedana ?

2. Bagaimana perlakuan akuntansi metode penyusutan aktiva tetap pada CV. Sari Sedana ?

3. Bagaimana pencatatan pengakuan pendapatan pada CV. Sari Sedana ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian masalah diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui

informasi bagaimana teori – teori akuntansi yang berkaitan pada :

1. Perlakuan akuntansi aktiva tetap dalam sistem pencatatan dan penyajian yang telah

diterapkan dalam perusahaan apakah hubungannya telah sesuai dengan kewajaran pada

penyusunan laporan keuangan.

2. Perlakuan akuntansi pada penyusutan aktiva tetap yang telah diterapkan perusahaan

apakah telah sesuai dengan masa manfaat aktiva tetap dalam biaya penyusutan pada

kewajaran laporan keuangan.

3. Pencatatan pengakuan pendapatan yang telah diterima sebagai pendapatan dari kegiatan

operasional perusahaan apakah telah sesuai dengan sistem penilaian dan pencatatan pada

kewajaran penyusunan laporan keuangan.

TINJAUAN PUSTAKA

Page 3: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

796

Akuntansi

Baridwan (2010:1), akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah

menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai suatu sifat keuangan, dari kesatuan

usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan – keputusan ekonomi

dalam memilih alternatif – alternatif dari suatu keadaan.

American Institute Of Certified Public Accounting (AICPA), mendefinisikan

akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu

dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian – kejadian yang umumnya bersifat keuangan

termasuk menafsirkan hasil – hasilnya.

Aktiva Tetap

Pernyataan Ikatan Akuntansi Indonesia PSAK No. 16 (2014, h.16.1), aset tetap adalah

aset berwujud yang :

a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk

direntalkan kepada pihak lain, atau untuk administratif, dan

b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih satu periode.

Menurut Mulyadi (2013:591), aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki

wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk

melaksanakan kegiatan perusahaan bukan untuk dijual kembali.

Penyusutan

Rudianto (2012:260), penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aset tetap

menjadi beban kedalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aset tersebut. Ada

beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan periodik, yaitu :

a. Motede Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode garis lurus adalah metode perhitungan penyusutan aset tetap dimana setiap

periode akuntansi diberikan beban yang sama secara merata. Sebab penyusutan dihintung

dengan cara menggurangi harga perolehan dengan nilai sisa dan dibagi dengan umur

ekomomis aset tetap tersebut.

Perhitungan Penyusutan =

b. Metode Jam Jasa (Service Hour Method)

Metode jam jasa adalah metode perhitungan penyusutan aset tetap dimana beban

penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan beberapa jam periode

akuntansi tersebut menggunakan aset tetap itu. Semakin lama aset tetap digunakan dalam

suatu periode, semakin besar beban penyusutannya. Demikian juga sebaliknya. Besarnya

Page 4: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

797

beban penyusutan aset tetap dihitung dengan cara mengurangkan taksiran nilai residu

dari harga perolehannya dan membagi hasilnya dengan taksiran jumlah jam pemakaian

total dari aset tetap tersebut selama umur ekonomisnya.

c. Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)

Metode hasil produksi adalah metode perhitungan penyusutan aset tetap, dimana beban

penyusutan pada suatu periode akuntansi. Dihitung berdasarkan berapa banyak produk

yang dihasilkan selama periode akuntansi tersebut dengan menggunakan aset tetap itu.

Semakin banyak produk yang dihasilkan dalam suatu periode, semakin besar beban

penyusutan. Demikian pula sebaliknya. Besarnya beban penyusutan aset tetap dihitung

dengan cara mengurangkan taksiran nilai residu dari harga perolehannya, dan membagi

hasilnya dengan taksiran jumlah produk yang akan dihasilkan dari aset tersebut selama

umur ekonomis nya. Dari hasil pembagian tersebut akan diketahui beban penyusutan per

unit produk. Jumlahnya lalu dijadikan dasar untuk mengalihkan dengan jumlah unit

produk yang dihasilkan secara aktual selama satu periode, sehingga diketahui beban

penyusutan aset tetap pada suatu periode.

d. Metode Beban Menurun (Reducing Charge Method)

1. Metode Jumlah Angka Tahun (Sun Of Years’Digits Method)

2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)

3. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)

4. Metode Tarif Menurun (Declining Rate Cost Method)

Metode jumlah angka tahun adalah metode perhitungan penyusutan aset tetap, dimana

beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung dengan cara mengalihkan harga

perolehan aset tetap yang telah dikurangi dengan nilai sisanya dengan bagian

pengurangan yang setiap tahunnya selalu berkurang. Bagian pengurangan tersebut

dihitung dengan cara membagikan bobot untuk tahun bersangkutan dengan jumlah angka

tahun selama umur ekonomis aset. Pada saldo menurun, biaya depresiasi dari tahun

ketahun semakin menurun. Hal ini terjadi, karena perhitungan biaya depresiasi periodik

di dasarkan pada nilai buku perolehan (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi

penyusutan atau depresiasi) aset yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Biaya

penyusutan per tahun dihitung dengan cara mengalihkan nilai buku aset pada awal tahun

denga tarif penyusutan. Dalam hal ini tarif penyusutan tetap sama pada setiap tahun, akan

tetapi nilai buku setiap tahun semakin menurun.

Pendapatan

Page 5: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

798

PSAK No. 23 paragraf ke 07 (2014, h.23.2) menyatakan bahwa pendapatan adalah

arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama satu

periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari

kontribusi penanam modal. Rudianto (2012:43), pendapatan adalah kenaikan modal

perusahaan akibat penjualan produk perusahaan. Istilah pendapatan biasanya digunakan oleh

perusahaan jasa, sedangkan perusahaan dagang atau manufaktur lebih banyak menggunakan

istilah penjualan (sales) untuk menampung transaksi yang sama.

Pengakuan Pendapatan

Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan

pengakuan pendapatan. Terkadang pendapatan penyerahan barang atau jasa yang

menghasilkan pendapatan pada saat yang sama dan penyerahan barang dan jasa dilakukan

terlebih dahulu sedangkan imbalannya atau pendapatan diterima kemudian. Maka dari itu

akan timbul suatu masalah yang berkaitan dengan kapan suatu pendapatannya diterima

kemudian. Maka disini timbul suatu masalah yang berkaitan dengan kapan suatu pendapatan

itu diakui dan dicatat besarnya. Pengakuan (recognition) berarti proses pembentukan suatu

pos yang memenuhi definisi unsur kriteria pengakuan yang sesuai dengan standar akuntansi

dalam laporan neraca dan laba rugi.

Ketentuan PSAK No.23 (2014, h.23.4) mengenai pengakuan pendapatan penjualan

jasa adalah sebagai berikut : jika hasil transaksi yang terkait dengan transaksi penjualan jasa

dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus

diakui dengan mengacu pada akhir periode pelaporan hasil jika seluruh kondisi berikut

terpenuhi transaksi dapat diestimasi secara andal. Yang dimaksud andal menurut PSAK

No.23 (2014, h.23.4) adalah bila kondisi dibawah ini terpenuhi :

1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal ;

2. Kemungkinan besar manfaat ekonomik sehubungan dengan transaksi tersebut akan

mengalir ke entitas;

3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur

secara andal; dan

4. Biaya yang timbul untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi

tersebut dapat diukut dengan andal.

Menurut Belkaoui (2006:281) pendapatan diakui atas dasar :

1. Dasar akrual (Accrual basis)

Pada saat akrual ini pengakuan pendapatan dapat mengimplikasikan bahwa pendapatan

sebaiknya dilaporkan selama produksi, pada akhir produksi, pada saat penjualan produk,

Page 6: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

799

atau pada saat penagihan penjualan. Pendapatan diakui pada awal periode terjadinya

transaksi penjualan atau penyerahan barang dan jasa yang dilakukan walaupun kas belum

diterima, maka transaksi tersebut sudah dicatat dan diakui sebagai pendapatan

perusahaan

2. Dasar kejadian penting (Cash basis)

Pengakuan pendapatan dipicu oleh kejadian penting dalam siklus operasi

kejadian tersebut dapat berupa :

1. Waktu penjualan

2. Penyelesaian produksi

3. Penerimaan pembayaran setelah penjualan

Cash basis atau dasar tunai adalah apabila pendapatan dan beban hanya diperhitungkan

berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. Ini berarti dengan penggunaan dasar tunai

atau cash basis yang murni (pure basis) pendapatan dari penjualan barang atau jasa

hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima.

METODE PENELITIAN

Jenis Data

Peneliti melakukan berbagai jenis pengumpulan data yang bertujuan mendapatkan

data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan dimana penulis mengadakan

penelitian, baik dengan observasi maupun wawancara, data yang diperoleh terdiri laporan

laba rugi dan neraca perusahaan CV. Sari Sedana.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, melalui buku dan literatur – literatur yang

berhubungan dengan skripsi ini maupun dokumen – dokumen.

Sumber Data

Pada penelitian ini sumber data yang diperoleh oleh peneliti berasal dari internal

perusahaan khususnya pada bagian akuntansi. Untuk mendukung penelitian ini penulis

memilih responden yang sesuai dengan identifikasi masalah yang telah ditetapkan yaitu

menggunakan data berupa laporan keuangan yang berisi laporan laba rugi dan neraca pada

penyusutan aktiva tetap dan pengakuan pendapatan perusahaan CV. Sari Sedana.

Teknik Pengumpulan Data

1. Survei Pendahuluan

Page 7: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

800

Yaitu melakukan survei pendahuluan dengan cara mendatangi perusahaan yang

merupakan obyek penelitian dengan tujuan mengetahui serta mendapatkan gambaran

tentang laporan keuangan perusahaan tersebut.

2. Studi Literatur

Peneliti mengumpulkan dan mempelajari data – data yang berasal dari buku – buku dan

literatur yang berisi konsep dasar atau teori – teori yang berhubungan dengan materi yang

akan diteliti.

3. Metode Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab untuk memperoleh

informasi kepada pihak – pihak yang terkait secara langsung dalam penelitian ini, hasil

data berhubungan dengan aktiva tetap dan pengakuan pendapatan.

Teknik Analisis Data

Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu analisis data yang berguna untuk

memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan metode kualitatif, penelitian dengan menggunakan metode kualitatif bertolak

dari asumsi tentang realitas atau fenomena sosial yang bersifat unuk dan komplek. Teknis

analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengumpulkan dan mengamati data mengenai aktiva tetap dan pencatatan pendapatan

perusahaan.

2. Membandingkan nilai dari laporan keuangan yang diperoleh dari informasi laba rugi dan

neraca yang telah di bebankan oleh perusahaan.

3. Menggamati penyusunan laporan keuangan secara wajar apakah telah sesuai dengan

Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Aktiva Tetap

CV. Sari Sedana adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa pengiriman

barang melalui darat dengan rute pelayanan pengiriman pada wilayah Jawa Timur – Bali

maupun Bali – Jawa Timur. CV. Sari Sedana resmi berdiri pada tahun 2009 oleh Bp. Wayan

Wardana. Awal berdirinya perusahaan berpusat di Surabaya,Perusahaan mulai memperbesar

usahanya dengan mendirikan anak cabang perusahaan di Bali pada tahun 2011 beralamatkan

di Denpasar Bali di Ubung Kaja, Jl HOS Cokrominoto 155 kelurahaan Ubung Kaja

kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Bali dan menambahkan akomodasi kendaraan 4 unit.

Pada awal pendirian perusahaan memiliki akomodasi kendaraan berjumlah 8 unit dan

Page 8: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

801

menambahkan 4 unit saat pembukaan kantor cabang baru, hingga saat ini total keseluruan

dari akamodasi yang dimiliki perusahaan berjumlah 12 unit yang terdiri dari Truk maupun

Fuso. Perusahaan memiliki 65 karyawan, diantarannya 50 karyawan di Surabaya dan 15

karyawan di Bali.

Perusahaan memiliki aktiva tetap berupa kendaraan sebagai pendapatan utama dalam

operasional. Perusahaan telah melakukan penyusutan terhadap aktiva tetap sesuai dengan

PSAK No. 16 bawah setelah pengakuan sebagai aktiva, aktiva tetap dicatat pada biaya

perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Tabel 1

Daftar Aktiva Tetap Tahun 2015

No Nama Aktiva Tahun

Perolehan

Masa

Manfaat

Harga

Perolehan

1 1 Unit Mitsubishi Fuso Type FM 517 HL Januari 2009 8 Tahun Rp 514.000.000

2 1 Unit Mitsubishi Fuso Type FJ 2523 Januari 2009 8 Tahun Rp 615.000.000

3 1 Unit Mitsubishi Type FE 84 GHDL Maret 2009 8 Tahun Rp 294.000.000

4 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 L April 2009 8 Tahun Rp 229.400.000

5 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 L April 2009 8 Tahun Rp 229.400.000

6 1 Unit Mitsubishi Type FE Super HD-X Juni 2009 8 Tahun Rp 356.000.000

7 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 HD Juni 2009 8 Tahun Rp 234.000.000

8 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 PS Oktober 2009 8 Tahun Rp 225.000.000

9 1 Unit Mitsubishi Fuso Type FJ 2523 Januari 2011 8 Tahun Rp 736.000.000

10 1 UnitMitsubishi Fuso Type 571 ML2 Januari 2011 8 Tahun Rp 743.000.000

11 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 L Januari 2011 8 Tahun Rp 290.000.000

12 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 S Januari 2011 8 Tahun Rp 328.000.000

Sumber : Peneliti (2017)

Perusahaan CV. Sari Sendana adalah perusahaan jasa pengiriman darat, perusahaan

memiliki aktiva tetap berupa kendaraan sebagai pendapatan utama dalam kegiatan

operasional. Perusahaan telah melakukan penyusutan terhadap aktiva tetap sesuai dengan

PSAK No. 16 dengan menetapkan beberapa kebijakan akuntansi mengenai penyusutan aktiva

tetap antara lain :

a. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus :

Penyusutan =

b. Umur ekonomis aktiva ditaksir sesuai dengan umur ekonomis aktiva sebagai kelompok 2

harta berwujud bukan bangunan dengan masa manfaat 8 tahun.

c. Proses perolehan aktiva melalui capital lessor atau dealer.

Dengan menerapkan metode perhitungan aktiva tetap garis lurus, maka jumlah beban

penyusutan setiap periode dibebankan sama. Peneliti menyarankan penyusutan aktiva tetap

dengan menggunakan motode saldo menurun, maka beban penyusutan dari tahun ke tahun

semakin menurun. Dari hasil analisis penyusutan aktiva tetap dengan metode saldo

menurun menunjukan perhitungan data ke arah yang lebih sesuai dengan pemakaiannya

Page 9: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

802

dibandingan dengan menggunakan metode garis lurus, telah di bandingkan dengan data

perbandingan metode garis lurus dan saldo menurun.

Tabel 2

Perbandingan Metode Garis Lurus Dengan Metode Saldo Menurun Tahun 2015

No. Nama Aktiva Depresiasi Metode

Garis Lurus

Depresiasi Metode

Saldo Menurun Selisih

1 1 Unit Type FM 517 HL 64.250.000,00 22.807.239,26 41.442.760,74

2 1 Unit Type FJ 2523 76.875.000,00 27.364.196,78 49.510.803,22

3 1 Unit Type FE 84 GHDL 36.750.000,00 13.808.166,51 22.941.833,49

4 1 Unit Type FE 71 L 28.675.000,00 11.057.656,86 17.617.343,14

5 1 Unit Type FE 71 L 28.675.000,00 11.057.656,86 17.617.343,14

6 1 Unit Type FE Super HD-X 44.500.000,00 18.040.100,10 26.459.889,90

7 1 Unit Type FE 71 HD 29.250.000,00 11.857.818,60 17.392.181,40

8 1 Unit Type FE 71 PS 28.125.000,00 12.514.114,38 15.610.885,62

9 1 Unit Type FJ 2523 92.000.000,00 58.218.750,00 33.781.250,00

10 1 Unit Type 571 ML2 92.875.000,00 58.772.460,94 34.102.593,06

11 1 Unit Type FE 71 L 36.250.000,00 22.939.453,10 13.310.546,90

12 1 Unit Type FE 71 S 41.000.000,00 25.945.312,50 15.054.687,50

Sumber : Peneliti (2017)

Pendapatan

Kebijakan dan Jenis Pendapatan Perusahaan

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan

transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan. Dalam menjalankan usahaanya, CV. Sari

Sedana menghasilkan pendapatannya dari kegiatan operasional. Kebijakan akuntansi

perusahaan dalam pencatatan motode pengakuan pendapatan dengan:

1. Metode cash basis digunakan perusahaan disaat pendapatan yang diterima dari

pengiriman barang pelanggan yang harian (tunai) ataupun dari beberapa perusahaan

pelanggan yang berkerja sama.

Keuangan perusahaan sangat tergantung pada pendapatan dari kegiatan operasional

perusahaan. Pendapatan operasional adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari hasil

kegiatan utama perusahaan. Pendapatan operasional CV. Sari Sedana berasal dari jasa

pengiriman barang antar kota wilayah Jawa Timur – Bali, Bali – Jawa Timur melalui darat.

Pendapatan tunai yang diperoleh dari operasional perusahaan, yaitu:

a. Pendapatan tunai yang berasal dari penjualan jasa harian yang diterima perusahaan dari

pelanggan, dan

b. Pendapatan tunai dari penjualan jasa perusahaan yang berkerja sama dengan beberapa

perusahaan, diantaranya perusahaan CV. Citra Jaka Perkasa yang mengirimkan plastik,

PT. United Tractor yang mengirimkan alat – alat perlengkapan kendaraan berat, PT. Cipta

Usaha yang mengirimkan barang – barang untuk pembuatan roti.

Page 10: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

803

2. Pengakuan Pendapatan

Pendapatan CV. Sari Sedana diperoleh dari pendapatan operasional Pendapatan

operasional adalah pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan utama perusahaan yaitu

penjualan jasa atas pengiriman barang melalui darat. Pendapatan tunai adalah pendapatan

yang berasal dari pengiriman harian dari pelanggan dan dari perusahaan – perusahaan yang

berkerja sama dengan CV. Sari Sedana.

Pada umumnya ada dua jenis metode pengakuan yaitu metode accrual basis dan

metode cash basis. Dalam metode accrual basis pendapatan dan keuntungan diakui pada saat

terjadinya pendapatan, sementara motode cash basis pendapatan dan keuntungan diakui pada

saat kas diterima.CV. Sari Sedana menggunakan metode cash basis, yang mana metode cash

basis yang digunakan perusahaan menerima pendapatan yang diterima dari pengiriman

barang pelanggan yang harian (tunai) ataupun dari beberapa perusahaan pelanggan yang

berkerja sama.

Namun pada prakterknya CV. Sari Sedana tidak mengakui pendapatan tunai yang

dihasilkan dari penyelesaian jasa dengan perusahaan yang berkerja sama dibulan berikutnya

pada saat bulan penyelesaian jasa yaitu saat perusahaan telah menerima tagihan yang

dibayarkan oleh pelanggan pada awal bulannya yang mana realisasi dari pengiriman barang

yang sudah dilakukan terlebih dahulu.

Pada tanggal 02 Desember 2015 CV. Sari Sedana melakuan pengiriman barang

dengan tujuan Surabaya – Bali atas penjualan jasa pengiriman barang yang dilakukan dengan

perusahaan yang berkerjasama yaitu PT. Cipta Usaha dengan hasil pedapatan dari penjualan

jasa pengiriman barang sebesar Rp 13.195.000,00 pembayaran yang dilakukan oleh PT. Citra

Usaha dengan cara pembayaran non tunai dengan mengunakan giro pada tanggal yang telah

di tentukan oleh kedua perusahaan yaitu pada tanggal 12 Januari 2016.

Langkah awal yang akan dilakukan perusahaan sebagai berikut:

1. Mencatat pada saat penyelesaian penjualan jasa

Jurnal 02 Desember 2015

Piutang Usaha Rp 13.195.000,00

Pendapatan Jasa Rp 13.195.000,00

(Pendapatan Jasa Kredit)

2. Mencatat penyesuaian pada saat pembayaran jasa telah diterima

Jurnal 12 Januari 2016

Kas Rp 13.195.000,00

Piutang Usaha Rp 13.195.000,00

Page 11: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

804

(Penerimaan Piutang Usaha)

Maka pencatatan di tahun 2015 penjualan jasa akan dicatat ke dalam laporan laba rugi

pada rekening pendapatan jasa Rp 13.195.000,00 dan rekening piutang usaha akan

dicatat Rp 13.195.000,00 dan di tahun 2016 dilakukan penyesuaian untuk pelunasan

piutang usaha yang telah diterima.

SIMPULAN

a. Perlakuan akuntansi CV. Sari Sedana telah sesuai dengan Peraturan Standar Akuntansi

Keuangan No. 16 bawah setelah pengakuan sebagai aktiva, aktiva tetap dicatat pada biaya

perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, metode

penyusutan yang diterapkan adalah metode penyusutan garis lurus.

b. Perusahaan menggunakan metode garis lurus karena mudah untuk dicatat, biaya

penyusutan setiap periode akuntansi adalah sama umur ekonomis aktiva tetap. Dalam

menerapkan metode penyusutan saldo menurun biaya penyusutan dari tahun semakin

menurun, biaya penyusutan yang akan dihasilkan menunjukkan jumlah rendah. Dengan

mengunakan penyusutan garis lurus laba bersih yang diperoleh perusahaan Rp

1.927.560.210,72 tetapi dengan menerapkan metode saldo menurun laba bersih

perusahaan Rp 2.232.402.284,83.

c. Pengakuan pendapatan perusahaan menggunakan metode cash basis. Namun pada akhir

tahun perusahaan tidak mencatat pendapatan yang telah di selesaikan pada bulan

Desember 2015 Sehingga pendapatan tidak tercatat secara wajar pada laporan keuangan,

pendapatan yang seharusnya diperoleh pada tahun 2015 sebesar Rp 10.720.276.317,57

namun dengan metode cash basis pendapatan tercatat sebesar Rp Rp 10.707.081.317,57

dan laba bersih yang diperoleh setelah menerapkan pengakuan pendapatan accrual basis

metode garis lurus Rp 1.940.755.210,72 dan setelah menerapkan accrual basis metode

saldo menurun Rp 2.245.597.284,83.

SARAN

a. Dengan adanya perlakuan akuntansi CV. Sari Sedana dalam menggunakan penyusutan

metode garis lurus, maka perusahaan seharusnya mengadakan evaluasi terhadap metode

penyusutan yang telah digunakan dan harus mencerminkan keadaan perusahaan yang

sebenarnya sehingga laporan keuangan akan tercatat secara tepat dan wajar pada

akumulasi penyusutan.

Page 12: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

805

b. Dengan menggunakan metode garis lurus biaya penyusutan setiap periode akuntansi akan

sama. Peneliti menyarankan menggunakan metode saldo menurun karena metode

penyusutan melibatkan faktor – faktor ketidak pastian arus pembebanan dan pendapatan

pada laporan laba rugi dan neraca. Pada metode saldo menurun masih terdapat nilai buku

pada tahun terakhir, aktiva masih digunakan oleh perusahaan dan masih menghasilkan

pendapatan bagi perusahaan.

c. Perusahaan CV. Sari Sedana melakukan pencatatan pengakuan pendapatan dengan metode

cash basis terlihat pendapatan yang dihasilkan tagihan non tunai bukan pada saat bulan

yang sebenarnya, dimana seharusnya pengakuan pendapatan dilakukan pencatatan

pendapatan pada saat bulan yang sebenarnya sehingga pencatatan dengan menggunakan

metode accrual basis dapat tercatat secara wajar. Jika perusahaana keliru dalam

menentukan pengakuan pendapatan maka akan mengakibatkan kesalahan dalam

pengambilan keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed R 2006, Teori Akuntansi, Buku I, Edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta.

Baridwan, Zaki 2010, intermediate Accounting, Edisi ke delapan, Cetakan ketiga, BPFE,

Yogyakarta.

Firdaus, Dunia A 2010, Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi, Edisi Ketiga, Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Hasanah, Rizkha Surya 2016, Penerapan Metode Depresiasi Aktiva Tetap Dan Pengaruhnya

Terhadap Laporan Keuangan Pada PT. Prima Jaya Persada Nusantara Surabaya,

Skripsi, Universitas Bhayangkara Surabaya.

Ikatan Akuntansi Indonesia 2014, Standar Akuntansi Keuangan, PSAK – IAI, Salemba

Empat, Jakarta.

Mulyadi 2013, Sistem Akuntansi, Cetakan Ke 5, Slemba Empat, Jakarta.

Rudianto 2012, Pengantar Akuntansi Konsep Dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan,

Erlangga, Jakarta.

Sugiyono 2013. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Erlangga, Jakarta.

Susiawati, Rina 2015, Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban Terhadap

Kewajaran Laporan Keuangan Pada PG Watoetoelis di

Sidoarjo,Skripsi,Universitas Bhayangkara Surabaya.

Page 13: PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP …

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

806

Yunitasari, Leni. 2013, Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Berwujud Dan Metode

Penyusutan Serta Kaitannya Terhadap Laporan Keuangan Pada Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan Dan Aset Kabupaten Sidoarjo, Skripsi,Universitas

Bhayangkara Surabaya.lahan dalam pengambilan keputusan.