ANALISIS PENGARUH PENERAPAN ISLAMIC CORPORATE …repository.uinjambi.ac.id/3276/1/(Analisis...

151
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN ISLAMIC CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG JAMBI SKRIPSI DINDA DWI SAPUTRI NIM: EES160354 PEMBIMBING : Drs. MAULANA YUSUF, M.Ag MELLYA EMBUN BAINING, SE., M.EI PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1441H/2020

Transcript of ANALISIS PENGARUH PENERAPAN ISLAMIC CORPORATE …repository.uinjambi.ac.id/3276/1/(Analisis...

  • ANALISIS PENGARUH PENERAPAN ISLAMIC CORPORATE

    GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

    MANDIRI KANTOR CABANG JAMBI

    SKRIPSI

    DINDA DWI SAPUTRI

    NIM: EES160354

    PEMBIMBING :

    Drs. MAULANA YUSUF, M.Ag

    MELLYA EMBUN BAINING, SE., M.EI

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    1441H/2020

  • ii

    Pembimbing I : Drs. Maulana Yusuf, M.Ag

    Pembimbing II : Mellya Embun Baining, SE.,M.EI

    Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

    Jl. Arif Rahman Hakim No.01 Telanaipura Jambi. (36122)

    Jambi, 03 Maret 2020

    Kepada Yth.

    Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    di-

    JAMBI

    NOTA DINAS

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi

    saudari Dinda Dwi Saputri yang berjudul “ANALISIS PENGARUH

    PENERAPAN ISLAMIC CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

    PROFITABILITAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

    JAMBI” telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna

    melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Srata Satu (S1) dalam

    Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi.

    Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi

    kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

    Wassalamu’alaikum wr.wb.

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. Maulana Yusuf, M.Ag Mellya Embun Baining, SE.,M.EI

    NIP.19631025 199203 1 005 NIP.19840517 201101 2 012

  • iii

    PERNYATAAN ORISINILITAS

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

    Nama : Dinda Dwi Saputri

    NIM : EES.160354

    Tempat/Tanggal Lahir : Jambi, 13 Maret 1998

    Jurusan : Ekonomi Syariah

    Alamat : Jl. Hutan Kota Perum. Mutiara Hijau Blok K No.20

    RT.27. Kel. Kenali Asam Bawah. Kec. Kota Baru.

    Jambi.

    Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

    memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) di Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi. Semua sumber yang saya gunakan

    dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang

    berlaku di UIN STS Jambi. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan

    hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka

    saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN STS Jambi.

    Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk

    dapat dipergunakan seperlunya.

    Jambi, 03 Maret 2020

    Penulis,

    Dinda Dwi Saputri

    EES.160354

  • v

    MOTTO

    َٰٓأَََُّهب ََ ٍَ َُُكى ثِ ٱنَِّذَ ُۡ نَُكى ثَ اْ أَۡيَى ِطمِ َءاَيُُىاْ ََل تَۡأُكهُىَٰٓ َزحً َعٍ ٱۡنجَ ٌَ تَِج َٰٓ أٌَ تَُكى ئَِلَّ

    اْ أََفَُسُكۡىۚۡ ُُكۡىۚۡ َوََل تَۡقتُهُىَٰٓ ٢ٕ..…تََزاٖض ّيِ

    Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling

    memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar),

    kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka

    di antara kamu. …. (Q.S An- Nisa (4) :29).

  • vi

    ABSTRAK

    Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh penerapan Islamic Corporate

    Governance terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

    Jambi. Skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan metode

    analisis regresi berganda secara parsial maupun secara somultan untuk

    menghubungkan ICG dengan profitabilitas, penelitian yang dilakukan diperoleh

    hasil dan kesimpulan sebagai berikut: (1) Penerapan Prinsip GCG di BSM Kantor

    Cabang Jambi berjalan dengan baik sebagaimana undang-undang yang berlaku,

    sedangkan penerapan prinsip ICG di BSM Kantor Cabang Jambi masih belum

    berjalan dengan baik sebagaimana Kegiatan bisnis dan operasional yang

    dijalankan harus berdasarkan pada moral dan nilai-nilai syariah. (2) Secara parsial

    dari enam variabel hanya tiga yang memiliki pengaruh yang signifikan yaitu

    Indenpendensi (X4), Fariness (X5), dan Shariah Compliance (X6) terhadap

    profitabilitas (Y), sedangkan variabel Transparansi (X1), Akuntabilitas (X2), dan

    Responsibility (X3) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

    profitabilitas (Y). (3) Pengaruh penerapan Islamic Corporate Governance

    terhadap Profitabilitas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi, secara

    simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel independen Transparansi,

    Akuntabilitas, Responsibility, Indenpendensi, Fairness dan Shariah Compliance

    secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependen

    Profitabilitas.

    Kata Kunci : Islamic Corporate Governance, Profitabilitas

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Alhamdulilahirabbil ‘alamin

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan sehingga

    saya dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh strata satu (S1) Shalawat

    beserta salam tidak lupa pula kukirimkan kepada junjunganku Muhammad

    Rasulullah SAW

    “Pengetahuan yang benar tidak diukur dari sebanyak anda menghafal dan

    seberapa banyak yang mampu anda jelaskan, melaikan pengetahuan yang benar

    adalah ekspresi keshalehan (melindungi dari pada apa yang Allah SWT larang dan

    bertindak atas apa yang Allah SWT amanatkan) R.A. Abu Na’iam”

    Kuibaratkan karya kecilku ini bak serantai mawar yang wanginya akan tetap

    teringat sepanjang hayat, meski kelak raganya akan lekang terlengser waktu, dan

    kupersembahkan mawar ini untuk:

    Ayahku terhebat GIYAT BARYONO, ilmu yang kauberikan dan mendidikku

    dengan titik-titik dan berubah menjadi kalimat sehingga kupergunakan untuk

    mencari ridho dijalan Allah SWT

    Ibuku terindah SUTINI yang mengasuhku dan meberikan warna pelangi di

    dalam hidupku hingga kujelajahi dunia yang begitu luas

    kakak dan adiku Eka Yulia Ningsih dan Kuriawan Tri Wibowo hadiah terindah

    dalam hidupku dan keluargaku

    Serta teman-teman seperjuanganku Eprilia, Eviana dan Elviyani, nahkoda terhebat

    yang telah membawaku mengarumi dunia dengan ketangkasan.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

    karena atas berkat rahmat, hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini

    penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan

    skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap terlimpah

    kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya

    kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud imam, Islam

    dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan.

    Skripsi ini diberi judul “Analisis Pengaruh Penerapan Islamic Corporate

    Governance Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

    Jambi” merupakan suatu kajian system informasi terhadap pembiayaan. Dan

    inilah yang diketengahkan dalam skripsi ini. Kemudian dalam penyelesaian

    skripsi ini, penulis akui tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui

    baik dalam pengumpulan data maupun dalam penyusunanya. Dan berkat adanya

    bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh

    Bapak Drs. Maulana Yusuf, M.Ag dan Ibu Mellya Embun Baining, SE.,M.EI,

    selaku pembimbing satu dan dua, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

    Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada

    semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali

    kepada Yang Terhormat:

    1. Bapak Prof.Dr.H.Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN STS

    Jambi.

    2. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam UIN STS Jambi.

    3. Ibu Dr. Rafidah, S.E., M.EI selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

    4. Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE., ME selaku Wakil Dekan II Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

  • ix

    5. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag.,M.A, selaku Wakil Dekan III Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

    6. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag.,M.Si, selaku Ketua Jurusan Ekonomi

    Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

    7. Bapak M. Yunus, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Islam

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

    8. Bapak Drs. Maulana Yusuf, M.Ag dan Ibu Mellya Embun Baining,

    SE.,M.EI, selaku Pembimbimg I dan Pembimbing II skripsi ini.

    9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS

    Jambi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

    10. Bapak dan ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam UIN STS Jambi.

    11. Bapak dan ibu pimpinan dan karyawan di Bank Syariah Mandiri Kantor

    Cabang Jambi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

    skripsi ini.

    12. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

    maupun tidak langsung.

    Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

    memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

    kita mohon ampun-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

    Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

    Jambi, 03 Maret 2020

    Penulis

    Dinda Dwi Saputri

    EES.160354

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i

    NOTA DINAS ………………………………………………….……. ii

    PERNYATAAN ORISINILITAS ………………………………… iii

    PENGESAHAN …………………………………………………….. iv

    MOTTO …………………………………………………………….. v

    ABSTRAK ………………………………………………………….. vi

    PERSEMBAHAN ………………………………………………….. vii

    KATA PENGANTAR …………………………………………….. viii

    DAFTAR ISI ……………………………………………………….. x

    DAFTAR SINGKATAN …………………………………………... xiii

    DAFTAR TABEL ………………………………………………….. xiv

    DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….. xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah …………………………… 1

    B. Rumusan Masalah …………………………………. 10

    C. Batasan Masalah …………………………………… 10

    D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ………. 10

    E. Kerangka Teori ……………………………………. 12

    F. Tinjauan Pustaka …………………………………. 28

    G. Kerangka Penelitian ……………………………….. 31

    H. Hipotesis Penelitian ……………………………….. 32

    BAB II METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian ……………………………… 33

    B. Jenis dan Sumber Data ……………………………… 33

    C. Instrumen Penelitian ……………………………….. 34

    D. Populasi dan Sampel ……………………………… 35

    E. Operasional Variabel ……………………………… 37

  • xi

    F. Teknik Analisis Data ……………………………… 39

    G. Sistematika Penulisan …………………………….. 46

    BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

    A. Profil Perusahaan ………………………………….. 48

    B. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri Kantor

    Cabang Jambi ……………………………………… 48

    C. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri Kantor

    Cabang Jambi ……………………………………… 49

    D. Perkembangan Bank Syariah Mandiri Jambi ……. 50

    E. Struktur Organisasi ………………………………. 52

    F. Produk-Produk Bank Syariah Mandiri jambi …….. 53

    BAB IV PENELITIAN DAN HASIL PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian …..………………………………… 62

    1. Karakteristik Responden ………………………. 62

    2. Analisis Deskriptif Variabel …………………… 66

    3. Uji Coba Statistik ………………………………. 67

    a. Uji Validitas ……………………………...... 67

    b. Uji Reliabilitas ……………………………… 69

    4. Uji Asumsi Klasik ……………………………… 71

    a. Uji Normalitas ……………………………… 71

    b. Uji Multikolinearitas ……………………….. 72

    c. Uji Heteroskedastisitas ……………………... 73

    5. Teknik Analisa Data …………………………... 74

    Analisis Regresi Linier Berganda ……………… 74

    6. Uji Statistik (Pengujian Hipotesis) …………….. 76

    a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ……………. 76

    b. Uji t (t test) ……………………………….... 77

    c. Uji F ……………………………………..... 80

  • xii

    B. Pembahasan ……………………………………….. 81

    1. Penerapan Prinsip ICG di BSM Kantor Cabang

    Jambi ……………………………………………. 82

    2. Pengaruh Secara Parsial ………………………… 84

    a. Pengaruh Transparansi Dalam Perspektif

    Islam Terhadap Profitabilitas ……………… 84

    b. Pengaruh Akuntabillitas Dalam Perspektif

    Islam Terhadap Profitabilitas ……………… 85

    c. Pengaruh Responsibility Dalam Perspektif

    Islam Terhadap Profitabilitas ……………… 86

    d. Pengaruh Indenpendensi Dalam Perspektif

    Islam Terhadap Profitabilitas ……………… 87

    e. Pengaruh Fairness Dalam Perspektif

    Islam Terhadap Profitabilitas ……………… 89

    f. Pengaruh Shariah Compliance

    Terhadap Profitabilitas ……………………… 90

    3. Pengaruh Secara Simultan ……………………… 92

    BAB VI PENUTUP

    A. Kesimpulan ………………………………………….. 93

    B. Saran-Saran ………………………………………….. 93

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    CURRICULUM VITAE

  • xiii

    DAFTAR SINGKATAN

    SWT : Subhanahu wa Ta’ala

    SAW : Shallallahu ‘alaihi wasallam

    GCG : Good Corporate Governance

    ICG : Islamic Corporate Governance

    BSM : Bank Syariah Mandiri

    UIN : Universitas Islam Negeri

    STS : Sulthan Thaha Saifuddin

    BUMN : Badan Usaha milik Negara

    BUS : Bank Umum Syariah

    UUS : Unit Usaha Syariah

    MBM : Micro Banking Manager

    BBRM : Bussines Banking Relationship Manager

    CBRM : Customer Banking Relation Manager

    CSO : Customer Service Officer

    CS : Customer Service

    OG : Officer Gadai

    PG : Pelaksana Gadai

    FTS : Funding Transaksion Staff

    OB : Office Boy

    MFS : Mikro Financing Sales

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Profitabilitas Bank Syariah Mandiri Tahun 2015 – 2018 ….. 8

    Tabel 1.2 Tinjauan Pustaka ……………………………………………. 28

    Tabel 2.1 Operasional Variabel ……………………………………….. 37

    Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..……. 63

    Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………………... 63

    Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 64

    Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja .………… 65

    Tabel 4.5 Deskriptif Variabel …………………………………………... 66

    Tabel 4.6 Hasil Pengujian Uji Validitas Variabel ……………………… 68

    Tabel 4.7 Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Variabel …………………… 70

    Tabel 4.8 Hasil Pengujian Uji Multikoliniearitas ……………………… 72

    Tabel 4.9 Hasil Pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda ……… 74

    Tabel 4.10 Hasil Pengujian Uji R Square ……………………………… 77

    Tabel 4.11 Hasil Pengujian Uji t ………………………………………. 78

    Tabel 4.12 Hasil Pengujian Uji F ……………………………………… 81

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Kerangka Penelitian ………………………………………… 31

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Jambi …………. 52

    Gambar 4.1 Uji Normalitas ………………………………………………. 71

    Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas ……………………………………… 73

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah baik di level nasional

    maupun internasional telah memberikan gambaran bahwa Sistem Ekonomi Islam

    mampu beradaptasi dengan perekonomian konvensional yang telah berabad-abad

    menguasai kehidupan masyarakat dunia dan juga terjadi di Indonesia.

    Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia juga demikian cepat, khususnya

    perbankan, asuransi dan pasar modal.1

    Pengembangan sebuah sistem perbankan berbasis Islam secara politis di

    Indonesia akhirnya diakui sebagai bagian dari upaya tujuan pembangunan

    nasional yaitu untuk mencapai terciptanya masyarakat adil dan makmur

    berdasarkan demokrasi ekonomi. Hal ini antara ditandai dengan peran aktif

    pemerintah dalam mengembangkan industri perbankan syariah yang diharapkan

    akan mampu menjadi langkah awal bagi pengembangan sistem ekonomi yang

    berdasarkan pada nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan kemanfaatan yang

    sesuai dengan prinsip syariah. Peran aktif ini diturunkan tidak saja dalam level

    kebijakan perundangan, tetapi juga masuk dalam ranah praktis.2

    Lembaga keuangan perbankan syariah merupakan salah satu lembaga

    ekonomi yang berfungsi sebagai lembaga pemberi jasa keuangan yang

    mendukung kegiatan sektor riil dan bagian dari sistem perbankan nasional yang

    1 Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah, (Yogyakarta: P3EI Press, 2008), hlm. 1.

    2 Yuli Andriansyah, “Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Kontribusinya

    bagi Pembangunan Nasional,” Jurnal Ekonomi Islam, Vol. III No. 2, Desember 2009, hlm. 181.

  • 2

    memiliki peranan penting dalam perekonomian. Peran perbankan lebih

    menyeluruh kepada masyarakat luas, karena terkait langsung dengan kegiatan

    ekonomi keseharian. Sehingga dalam perkembangannya, peran lembaga keuangan

    syariah masih menunjukkan dominasi dalam mempengaruhi perkembangan

    ekonomi syariah. Disamping itu kemunculan bank syariah cenderung lebih

    disebabkan karena keinginan masyarakat untuk melaksanakan transaksi perbankan

    ataupun kegiatan ekonomi secara umum yang sejalan dengan nilai dan prinsip

    syariah.3

    Perkembangan jumlah BSM di Indonesia semakin meningkat, ditunjukkan

    dengan semakin banyaknya provinsi dan kabupaten yang memiliki BSM. Hingga

    tahun 2019 jumlah BSM di Indonesia sebanyak 613 Cabang BSM. Dimana bank

    tersebut telah menerapkan prinsip GCG dengan baik dan benar berdasarkan

    perundang-undangan yang berlaku. Mulai dari keterbukaan, akuntabilitas,

    responsibility, independensi, dan fairness.4

    Dalam hal ini penulis membahas kedalam aspek Islamic Corporate

    Governance dalam bank syariah mandiri yang dalam hal ini adalah Bank Syariah

    Mandiri kantor cabang jambi. Di mana bank tersebut menerapkan prinsip GCG.

    Mulai dari keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan

    kewajaran. Untuk itu diperlukan penelitian terkait penerapan ICG di Bank Syariah

    Mandiri Kantor Cabang Jambi.

    3 Achmad Hizazi, Susfayetti dan Sri Rahayu, Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Di

    BMT Al-Ishlah Kota Jambi, (Jurnal, universitas jambi vol 12, nomor 2), juli- desember 2010, hlm

    47. 4 Tim Penulis, Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) PT Bank

    Syariah Mandiri TBK, Tahun 2018, (Jakarta: PT Bank Syariah Mandiri TBK, 2018), hlm. 11.

  • 3

    Hasil observasi yang dilakukan pada tiga pimpinan tertinggi di Bank

    Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi terkait penerapan Islamic Corporate

    Governance bahwasanya : BSM belum sepenuhnya melaksanakan ICG,

    implementasi ICG yang belum dilaksanakan secara penuh adalah berkaitan

    dengan kepatuhan syariah. Kepatuhan syariah pada produk-produk keuangan bank

    syariah. BSM masih belum sepenuhnya melaksanakan akad pembiayaan bagi

    hasil, dimana produk pembiayaan bagi hasil merupakan produk pembiayaan yang

    sesuai dengan syariah Islam.5 Yang saya ketahui bahwa BSM berkomitmen untuk

    senantiasa menempatkan GCG sebagai fondasi utama dalam menjalankan bisnis

    perusahaan serta untuk mempertahankan ekstensi perusahaan dalam menghadapi

    tantangan dan persaingan usaha dimasa mendatang khusunya disektor industri

    perbankan.6 Yang saya cermati BSM terus melakukan penguatan GCG secar

    bekelanjutan dan konsisten melalui proses dari waktu ke waktu.7

    Tata kelola perusahaan yang baik, yang dalam terminologi modern disebut

    GCG. Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam

    haruslah memahami dan mengetahui prinsip-prinsip GCG dalam konteks

    keislaman.8

    Implementasi Islamic corporate governance (ICG) diakomodasi dalam

    regulasi undang-undang republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang

    perbankan syariah. Memenuhi amanah undang-undang tersebut, bank Indonesia

    pada tanggal 29 desember 2009 telah menerbitkan peraturan bank Indonesia (PBI)

    5 Observasi pada pimpinan, Bapak Edhi Mulyono, 03 Desember 2019.

    6 Observasi pada pimpinan. Bapak Pipin Afriandy, 04 Desember 2019.

    7 Observasi pada pimpinan Ibu Mery Syahnanda, 04 Desember 2019.

    8 Eddie M. Gunadi, Forum for Corporate Governance Indonesia (FCGI), (Jakarta: Tria

    Graha,2009), hlm.12.

  • 4

    Nomor 11/3/PBI/2009 tentang pelaksanaan GCG bagi bank umum syariah dan

    unit usaha syariah dan berlaku secara efektif per tanggal 1 januari 2010.

    Implementasi ICG dalam PBI No. 11/3/PBI/2009 tentang pelaksanaan GCG bagi

    bank umum syariah dan unit usaha syariah dituangkan melalui pelaksanaan tugas

    dan tanggung jawab organ tata kelola desan pengawas syariah sebagai dewan

    penasehat dan pengawas syariah, pengaturan pemenuhan prinsip syariah dalam

    penghimpunan dan penyaluran dana serta pelayanan jasa perbankan.9

    Menurut Bhatti dan Bhatti tata kelola perusahaan Islam (Islamic

    Corporate Governance ) merupakan tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip

    Islam. Kegiatan bisnis dan operasional yang dijalankan harus berdasarkan pada

    moral dan nilai-nilai syariah, tujuan Islamic corporate governance sama seperti

    tata kelola perusahaan konvensional, tetapi dalam kode moral yang berbasis

    agama Islam.10 Bank wajib melaksanakan kegiatan usahanya berpedoman pada

    prinsip ICG dalam rangka meningkatkan kinerja bank, melindungi kepentingan

    stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang

    berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan.11

    Menurut Najmudin Corporate Governance dalam konteks keIslaman

    adalah sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan untuk memenuhi

    tujuan perusahaan dengan melindungi kepentingan dan hak semua stakeholder

    dengan menggunakan konsep dasar pengambilan keputusan berdasarkan

    9 Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate

    Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah 10

    Nova Rini, “Implementasi Islamic Corporate Governance (ICG) pada Perbankan Syariah di Indonesia,” The International Journal of Applied Business, Vol. 2 No. 1, April 2018, hlm 33.

    11 Hamdani,Konsep Corporate Governance Syariah Dilema Etika Antara Shareholders vc

    Stakeholders, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2019). hlm. 123.

  • 5

    epistemologi sosial-ilmiah Islam yang didasarkan pada ketauhidan Allah. Menurut

    Bhatti Islamic Corporate Governance mempertimbangkan efek hukum syariah

    dan prinsip ekonomi dan keuangan Islam pada praktek dan kebijakan, misalnya

    pada lembaga zakat, pelarangan spekulasi, dan pengembangan sistem ekonomi

    yang didasarkan pada bagi hasil. Tujuan utama Islamic Corporate Governance

    adalah untuk menegakan kejujuran, keadilan, dan perlindungan terhadap

    kebutuhan manusia sesuai Maqasid Shariah yang merujuk pada kesejahteraan

    masyarakat.12

    Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa Islamic Governance

    merupakan penggabungan dari dua konsep, yaitu konsep Good Corporate

    Governance dan Shariah Compliance. Bank syariah telah memenuhi kepatuhan

    pada prinsip-prinsip syariah (Shariah Compliance) apabila semua transaksi dan

    kegiatan usahanya tidak mengandung unsur riba, gharar, dan maisir, menjalankan

    bisnis yang berbasis pada keuntungan yang halal, menjalankan amanah yang

    dipercayakan nasabah kepada bank dan mengelola zakat, infaq, dan shadaqah

    dengan amanah.13

    Islamic Corporate Governance yang selanjutnya disebut ICG, adalah suatu

    tata kelola perusahaan islam yang menerapkan prinsip-prinsip transparancy,

    akuntabilitas, responsibility, independensi, fairness dan Shariah Compliance.14

    Prinsip Islamic Corporate Governance mengacu pada Al-Qur’an dan Hadits.

    Islam mempunyai konsep yang jauh lebih lengkap dan lebih komprehensif serta

    12

    Hikmah Endraswati, “Konsep Awal Islamic Corporate Governance: Peluang Penelitian yang Akan Datang,” Jurnal Muqtasid, Vol. 6, No. 2, Desember 2015, hlm. 92.

    13 Nova Rini, “Implementasi Islamic Corporate Governance (ICG) pada Perbankan Syariah

    di Indonesia,” The International Journal of Applied Business, Vol. 2 No. 1, April 2018, hlm 33. 14

    Hamdani,Konsep Corporate Governance Syariah …. hlm. 125.

  • 6

    serta aklaqul karimah dan ketaqwaan kepada Allah SWT yang menjadi tembok

    kokoh untuk tidak terperosok pada praktek illegal, tidak adil dan juga tidak jujur

    dalam menerima amanah.15 Hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam.

    Relevansi nilai islam (shiddiq, fathanah, amanah, tabligh, hurriyah, dan

    Tawazun) dengan prinsip tata kelola yang berlaku umum versi OECD yaitu

    Transparansi (Shiddiq), Akuntabilitas (Amanah), Reponsibility (Tabligh),

    Independensi (Hurriyah), Fairness (Tawazun).16 Point-point terebut menjadi

    prinsip penting dalam aktivitas dan kehidupan manusia terutama seorang muslim.

    Prinsip-prinsip itu diharapkan dapat menjaga pengelolaan institusi ekonomi dan

    keuangan secara professional dan menjaga interaksi ekonomi, bisnis, dan sosial

    sesuai dengan aturan yang berlaku baik pada perusahaan yang bergerak pada

    bidnag keuangan syariah maupun BUMN yang masih berifat umum.

    Konsep ICG yang terdapat dalam ajaran Islam seperti dijelaskan dalam Al-

    Qur’an Surat Al-Baqarah (2) ayat 283, Sebagaimana dapat dilihat sebagai berikut:

    ٍَ ثَۡعُضُكى ٌۡ أَِي ِ فَاٞۖۡقجُىَضٞخ ٍٞ يَّ ً َسفَٖز َونَۡى تَِجذُواْ َكبتِٗجب فَِزَه ۞َوئٌِ ُكُتُۡى َعهَ

    ٍَ ٱنَِّذٌثَۡعٗضب فَۡهَُُإدِّ ًِ ُ َُتَهُ ٱۡؤت َِّق ۥأََي َ َوۡنَُت ىاْ ۥ َرثَّهُ ٱّللَّ ًُ َۚۡ َوََل تَۡكتُ ذَح َوَيٍ ٱنشََّه

    َهب فَاََِّهُ ًۡ ُ ُ وَ ۡهجُهُۥ َءاثِٞى قَ ٰٓۥَ ََۡكت ٌَ َعِهُٞى ٱّللَّ هُى ًَ ب تَۡع ًَ ٨ٖٕثِArtinya : Dan Jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan

    seorang penulis, Maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang.

    Tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Hendaklah

    yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah

    dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. dan janganlah kamu

    Menyembunyikan kesaksian karena Barang siapa menyembunyikannya,

    Sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah Maha mengetahui apa yang

    kamu kerjakan.17

    15

    Tamyiez Dery, “Keadilan Dalam Islam”, Jurnal Keadilan, Vol 17, No. 3 Juli-September 2002, hlm. 342.

    16 Hamdani,Konsep Corporate Governance Syariah …. hlm. 127.

    17 Al-Baqarah (2) : 283.

  • 7

    Dari ayat diatas dapat dicermati bahwa betapa pentingnya menjaga catatan

    secara tepat sehingga tidak ada pihak yang mendapat perlakuan ketidakadilan.

    Pelajaran ini adalah dibutuhkannya prinsip keterbukaan dalam melakukan bisnis.

    Pentingnya penerapan ICG merupakan cerminan keseriusan semua stakeholder

    dalam memberikan komitmen kepada pencapaian tujuan perusahaan yang telah

    ditetapkan.18

    Penerapan Islamic Governance merupakan suatu keharusan dan kebutuhan

    bagi bank syariah. Penerapannya merupakan wujud pertanggungjawaban bank

    syariah kepada masyarakat bahwa bank syariah harus dikelola dengan baik,

    professional dan hati-hati dengan tetap berupaya meningkatkan nilai pemegang

    saham tanpa mengabaikan kepentingan para stakeholder bank syariah.

    Implementasi ICG dalam konteks perbankan syariah memiliki kewajiban untuk

    menerapkan shariah compliance. Shariah compliance berfungsi untuk

    memastikan pemenuhan prinsip syariah pada perbankan syariah.19

    Keenam komponen ICG tersebut penting karena penerapan prinsip ICG

    secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kinerja keuangan juga mencatat

    bahwa prinsip ICG yang diterapkan dengan konsisten dapat menjadi penghambat

    aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak

    menggambarkan nilai fundamental perusahaaan.20

    Penerapan Islamic Corporate Governance dalam suatu perusahaan dapat

    dilihat melalui pelaporan keuangan yang mencerminkan kinerja perusahaan

    18

    Nalim, “Good Corporate Governance dalam perspektif Islam”, Jurnal Bisnis dan Agama, Vol.2, No. 1, 2014, hlm.7.

    19 Nova Rini, “Implementasi Islamic Corporate Governance (ICG)…. hlm 33.

    20 Djokosantoso Moeljono, Good Corporate Culture sebagai inti Dari Good Corporate

    Governance, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,2005), hlm.27.

  • 8

    tersebut. Kinerja bank merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam

    operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan,

    dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia. Salah satu alat

    pengukuran kinerja keuangan adalah dengan menggunakan indikator

    profitabilitas. Profitabilitas adalah rasio yang paling komprehensif dari

    keseluruhan rasio yang ada dan rasio ini menggambarkan kemampuan bank untuk

    bertahan dan stabil dalam melanjutkan operasionalnya di kemudian hari.21

    Semakin tinggi profitabilitas maka dapat dikatakan semakin bagus kinerja

    perusahaan. Standar profitabilitas dikatakan sehat apabila > 1,5%.

    Pada penelitian yang akan dilakukan peneliti ialah pada Bank Syariah

    Mandiri Kantor Cabang Jambi, Untuk melihat gambaran profitabilitas pada Bank

    Syariah Mandiri, dapat dilihat dalam tabel 1.1 di bawah ini:

    Tabel 1.1

    Profitabilitas Bank Syariah Mandiri Tahun 2015-2018

    Rasio Keuangan 2015 2016 2017 2018

    ROA 0,56 % 0,59 % 0,59 % 0,88 %

    ROE 5.92 % 5,81 % 5,72 % 8,21 %

    Net Profit margin 4,05 % 3,13 % 2,71 % 5,20 %

    Gros Profit Margin 6,06 % 4,92 % 4,53 % 7,02 %

    Sumber : Annual Report Bank Syariah Mandiri Tahun 2015-2018

    Berdasarkan nilai profitabilitas yang stabil dapat memberikan gambaran

    implementasi mampu memberikan kontribusi dalam menghasilkan laba/rugi bagi

    perusahaan sehingga perusahaan dapat bertahan hidup, berhasil dan sejahtera.

    Dari tabel di atas ROE, NPM, dan GPM mengalami penurunan di tahun 2017 ini

    disebabkan laba bersih mengalami penuunan sedangkan ekuitas di mana tuntutan

    21

    Ferly Ferdyant dan dkk, “Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate Governance dan Risiko Pmebiayaan terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah,” Jurnal Dinamika Akuntansi dan

    Bisnis, Vol. 1, No. 2, september 2014. hlm 136.

  • 9

    pemilik terhadap aktiva perusahaan. ROA digunakan sebagai pengukuran kinerja

    operasional perusahaan dengan begitu ICG adalah cara dalam memberikan

    komitmen kepada pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.22 Hasil

    pengukuran kinerja ini dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan

    dan juga dasar untuk menyusun sistem imbalan dalam perusahaan.

    Untuk memperoleh penilaian profitabilitas yang baik, maka diperlukan

    prinsip penilaian yang tepat sehingga dapat menghindari hasil yang dapat

    mengaburkan dan menyembunyikan kemampuan perusahaan dalam mencapai

    suatu nilai yang ekonomis dimasa yang akan mendatang. Salah satu penilaian

    kinerja keuangan adalah dengan menggunakan prinsip ICG. Studi terdahulu yang

    dilakukan oleh Maria Rofina pada tahun 2013, yang hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa secara parsial penerapan GCG berpengaruh terhadap net

    profit margin, return of investment, dan return on equity.

    Disamping itu, penelitian Risky Amelia pada tahun 2015 hasil

    penelitiannya menunjukkan bahwa variabel shariah compliance secara parsial

    berpengaruh terhadap ROA dan ROE. Dan penelitian Puji Lestari pada tahun

    2018 dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara simultan (uji f)

    terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen keterbukaan,

    akuntabilitas, pertanggung jawaban, kemandirian, kesetaraan dan keadilan dalam

    perspektif Islam terhadap variabel dependen kinerja keuangan.

    22

    Arrum Dika Setia Ningrum, “Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Return On Equity Pada Perusahaan Asuransi Umum”. Skripsi: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

    Diponegoro Semarang, 2014, hlm. 23.

  • 10

    Berdasarkan uraian diatas, untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian

    dengan judul “Analisis Pengaruh Penerapan Islamic Corporate Governance

    Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis jelaskan

    sebelumnya, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang akan menjadi

    pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana Penerapan Islamic Corporate Governance di Bank Syariah Mandiri

    Kantor Cabang Jambi?

    2. Apakah Islamic Corporate Governance berpengaruh terhadap profitabilitas

    secara parsial di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi?

    3. Apakah Islamic Corporate Governance berpengaruh secara simultan terhadap

    profitabilitas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi?

    C. Batasan Masalah

    Untuk memudahkan dalam penulisan karya ilmiah sehingga mendapatkan

    hasil yang diharapkan, maka penulis memberikan batasan masalah hanya

    membahas mengenai penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, reponsibility,

    independensi, fairness, dan shariah compliance terhadap profitabilitas di Bank

    Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi.

    D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Dari adanya perumusan masalah diatas, diharapkan penelitian ini

    mempunyai tujuan yang bemanfaat untuk pribadi sendiri atau untuk orang lain.

    Diantara tujuan yang diharapkan adalah :

  • 11

    a. Untuk mengetahui penerapan prinsip Islamic Corporate Governance di Bank

    Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi.

    b. Untuk mengetahui pengaruh Islamic Corporate Governance secara parsial

    terhadap profitabilitas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi.

    c. Untuk mengetahui pengaruh Islamic Corporate Governance secara simultan

    terhadap profitabilitas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi.

    2. Kegunaan Penelitian

    Penelitian mengenai penerapan Islamic Corporate Governance terhadap

    Profitabilitas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi ini diharapkan dapat

    memberikan manfaat, sebagai berikut:

    a. Peneliti ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu pengalaman dan

    wawasan bagi penulis sendiri tentang penerapan Islamic Corporate

    Governance terhadap Profitabilitas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

    Jambi.

    b. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjanan Strata Satu

    (S1) di Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam (FEBI) UIN Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi.

    c. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk di Fakultas Ekonomi &

    Bisnis Islam khususnya jurusan Ekonomi Islam Syariah dan dosen-dosen

    Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam lainnya.

    d. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi khalayak akademisi dan

    praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya akan

    bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi peneliti yang lain.

  • 12

    E. Kerangka Teori

    1. Islamic Corporate Governance

    Islam mempunyai konsep yang jauh lebih lengkap dan lebih komprehensif

    serta akhlaqul karimah dan ketaqwaan pada Allah SWT yang menjadi tembok

    kokoh untuk tidak terperosok pada praktek ilegal dan tidak jujur dalam menerima

    amanah. Sejak awal peradaban Islam berkembang, di dalam budaya Islam juga

    telah tertanam tata kelola perusahaan yang baik. Masyarakat muslim mempunyai

    pandangan dan nilai berbeda terkait tata kelola perusahaan. Keyakinan yang kuat

    mengenai akuntabilitas (pertanggungjawaban) kepada Allah SWT di dunia

    maupun di Hari Akhir, memiliki implikasi yang kuat dalam setiap kehidupan

    Muslim dan mengatur cakupan yang lebih luas mengenai kewajiban tata kelola

    perusahaan bila dibandingkan untuk prinsip konvensional. Hal ini dikarenakan

    ukuran kesuksesan dan kesejahteraan umat muslim berkaitan dengan kewajiban

    etis, moral dan spiritual berlandaskan keyakinan yang kuat terhadap akuntabilitas

    (pertanggungjawaban) kepada Allah SWT, sebagai otoritas tertinggi.

    Menurut Bhatti dan Bhatti mendefinisikan tata kelola Islami (ICG)

    merupakan tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip Islam. Kegiatan bisnis dan

    operasional yang dijalankan Harus berdasarkan pada moral dan nilai-nilai syariah,

    tujuan ICG adalah untuk menegakkan kejujuran, keadilan, dan perlindungan

    terhadap kebutuhan manusia sesuai maqasid al-Syariah. Bank wajib

    melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip ICG dalam

    rangka meningkatkan kinerja bank, melindungi kepentingan stakeholders, dan

  • 13

    meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

    serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan.23

    Islamic Corporate Governance merupakan turunan konsep dari good

    corporate governance dan mempunyai tujuan yang sama dengan GCG

    konvensional. Tetapi yang membedakan adalah bahwa Islamic corporate

    governance dilandasi dengan hukum-hukum Islam.

    Menurut OECD Good corporate Governance merupakan sarana bagi

    perusahaan untuk membangun integritas bisnis dan kepercayaan pasar. Hal

    tersebut sangat dibutuhkan bagi perusahaan untuk dapat mengakses modal ekuitas

    yang digunakan untuk investasi jangka panjang. Charles dan Chariri menyatakan

    bahwa Islamic Corporate Governance terkait dengan keberadaan DPS (Dewan

    Pengawas Syariah) dan komposisi keahlian, dalam proses pengawasan di bank

    syariah, DPS memiliki peranan penting dikarenakan adanya kewewenangan untuk

    memberikan masukan dan peringatan kepada pihak manajemen terkait kepatuhan

    terhadap prinsip syariah dalam pengelolaan dan pengambilan kebijakan

    perusahaan.24

    Keunggulan utama corporate governance dalam perspektif Islam yaitu

    orientasi utama pertanggungjawaban manajemen perusahaan adalah Allah sebagai

    pemilik alam beserta isinya. Penerapan etika Islam dalam berbasis yang menjamin

    perlakuan jujur, adil terhadap semua pihak juga menjadi acuan utama pengelolaan

    perusahaan yang baik. Good Corporate Governance dijalankan tidak hanya

    sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pemilik modal, tetapi

    23 Nova Rini, “Implementasi Islamic Corporate Governance … hlm 32-33.

    24 M. Shidqon Prabowo, “Good Corporate Governance (GCG) Dalam Prespektif Islam,”

    Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum Qistie, Vol. 11, No.2, November 2018, Hlm. 268.

  • 14

    lebih pada kebutuhan dasar setiap muslim untuk menjalankan syariat Islam secara

    utuh dan sempurna. Dengan dasar keyakinan kepada Allah maka Good Corporate

    Governance akan memotivasi transaksi bisnis yang jujur, adil, dan akuntabel.25

    Bank Indonesia menjelaskan bahwa dalam mendorong praktik perbankan

    syariah yang kuat dan sehat secara finansial dan senantiasa mengacu kepada

    prinsip-prinsip syariah, maka bank syariah diharapkan untuk melaksanakan

    prinsip-prisip ICG berupa transparansip, akuntabilitas, tanggung jawab, kebebasan

    dan kewajaran juga kepatuhan kepada ketentuan-ketentuan syariah.

    Penerapan Islamic governance merupakan suatu keharusan dan kebutuhan

    bagi bank syariah. Penerapannya merupakan wujud pertanggungjawaban bank

    syariah kepada masyarakat bahwa bank syariah harus dikelola dengan baik,

    profesional dan hati-hati denga tetap berupaya meningkatkan nilai pemegang

    saham tanpa mengabaikan kepentingan para stakeholder bank syariah.

    Implementasi ICG dalam perbankan syariah memiliki kewajiban untuk

    menerapkan shariah compliance. 26

    2. Prinsip-Prinsip Islamic Corporate Governance

    Prinsip-prinsip dan nilai-nilai bisnis yang diajarkan dan dipraktikan Nabi

    Muhammad SAW tersebut sangat identik dengan spirit GCG yang dikembangkan

    saat ini. Dalam ajaran Islam, point-point tersebut menjadi prinsip penting dalam

    aktivitas dan kehidupan seorang muslim. Islam sangat intens mengajarkan

    diterapkannya prinsip: ‘adalah (keadilan), tawazun (keseimbangan), mas’uliyah

    (akuntabilitas), akhlaq (moral), shiddiq (kejujuran), amanah (pemenuhan

    25

    M. Shidqon Prabowo, “Good Corporate Governance … Hlm. 268. 26

    Nova Rini, “Implementasi Islamic Corporate Governance … hlm 32-33.

  • 15

    kepercayaan), fathanah (kecerdasan), tabligh (transparansi, keterbukaan),

    hurriyah (independensi dan kebebasan yang bertanggung jawab), ihsan

    (profesional), wasathan (kewajaran), ghirah (militansi syari’ah), idarah

    (pengelolaan), khilafah (kepemimpinan), aqidah (keimanan), ijabiyah (berfikir

    positif), raqabah (pengawasan), qira’ah dan ishlah (organisasi yang terus belajar

    dan selalu melakukan perbaikan). Berdasarkan uraian di atas dapat dipastikan

    bahwa Islam jauh mendahului kelahiran GCG (Good Corporate Governance)

    yang menjadi acuan bagi tata kelola perusahaan yang baik di dunia. Prinsip-

    prinsip itu diharapkan dapat menjaga pengelolaan institusi ekonomi dan keuangan

    syariah secara profesional dan menjaga interaksi ekonomi, bisnis dan sosial

    berjalan sesuai dengan aturan permainan dan best practice yang berlaku.27

    Prinsip-prinsip Corporate Governance konvensional sebenarnya telah

    tercakup dalam prinsip-prinsip Islamic Corporate Governance. Transparansi

    merujuk pada shiddiq, akuntabilitas merujuk pada shiddiq dan amanah,

    responsibility merujuk pada amanah, tablig, dan fathanah, fairness merujuk pada

    shiddiq dan amanah.28 Hal yang perlu digaris bawahi adalah meskipun prinsip-

    prinsip Corporate Governance konvensional tercakup dalam prinsip-prinsip

    Islamic Corporate Governance bukan berarti keduanya adalah hal yang sama.

    Karena dasar hukum yang digunakan berbeda maka pelaksanaan dan

    aplikasinyapun akan berbeda. Berdasarkan perbandingan prinsip-prinsip tersebut,

    prinsip-prinsip yang digunakan dalam Islamic Corporate Governance lebih

    27

    Muhammad, Manajemen Keuangan Syari’ah,(Yogyakarta: UPP STIM YKPN), 2016, hlm. 651-652.

    28 Hamdani, Konsep Corporate Governance Syariah …, hlm.164.

  • 16

    lengkap apabila dibandingkan dengan Corporate Governance konvensional.

    Prinsip-prinsip Corporate Governance dalam Islam meliputi:

    a. Transparansi (Shiddiq)

    Transparansi atau keterbukaan berarti keputusan yang diambil dan

    pelaksanaannya dilakukan dengan cara atau mekanisme yang mengikuti aturan

    atau regulasi yang ditetapkan oleh lembaga.29 itu artinya transparansi juga dapat

    dikatakan sebagai suatu komitmen untuk mengungkapkan secara shiddiq, shiddiq

    berarti jujur artinya apa yang disampaikan adalah keadaan yang sebenarnya.

    Orang dengan karakteristik seperti ini merasa bahwa Allah selalu ada untuk

    mengawasi perilakunya, sehingga ia menjadi takut untuk melakukan dusta.

    Kejujuran merupakan salah satu pilar utama dalam corporate governance secara

    Islam. Beberapa dasar hukum tentang sifat shiddiq ini adalah:

    َٰٓأَََُّهب ََ ٍَ َ ٱتَّقُىاْ َءاَيُُىاْ ٱنَِّذَ ٍَ َوُكىَُىاْ َيَع ٱّللَّ ِذقُِ ٢ٔٔ ٱنصَّ Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kepada Allah, dan

    bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar. (QS AI- Tawbah (9)

    Ayat: 119).30

    Selain itu, dalam sebuah hadis Rasulullah Saw bersabda:

    “Hendaklah kalian jujur (benar) karena kejujuran mengantarkan kepada

    kebaikan. Dan kebaikan akan mengantarkan ke dalam surga. Seseorang yang

    selalu berusaha untuk jujur akan dicatat oleh Allah sebagai orang jujur. Dan

    jauhilah oleh kamu sekalian dusta (kidzib) , karena dusta itu akan mengantarkan

    kepada kejahatan. Dan kejahatan akan mengantarkan ke dalam neraka.

    Seseorang yang selalu berdusta akan dicatat oleh Allah sebagai pendusta” (HR

    AI-Bukhari No. 6094).

    Keutamaan sikap jujur dalam bisnis, dapat menumbuhkan kepercayaan

    dari pihak konsumen. Kepercayaan yang terus kita rawat dapat menjadi kunci

    29

    Puji Lestari, “Pengaruh Penerapan Islamic Good Corporte Governance Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada PDAM Tirta Mayang Jambi)”, 2018, hlm.15.

    30 At- Taubah (9) : 119.

  • 17

    sukses dalam sebuah bisnis. Buah dari kejujuran dapat membawa pada kemajuan

    bisnis. Dengan bersikap jujur kita akan mendapatkan keberkahan yang datang dari

    Allah SWT.31

    Corporate governance dalam Islam menekankan kejujuran dalam ucapan

    dan tindakan yang merupakan satu kesatuan. Tidak ada lagi korupsi apabila sifat

    shiddiq ini dimiliki dan diaplikasikan. Perusahaan akan berkembang lebih baik

    karena bisnis menjadi lebih bersih, fair, tidak ada penipuan serta kedzaliman.32

    b. Akuntabilitas (Amanah)

    Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan

    pertanggungjawaban dalam perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan dapat

    terlaksana secara efektif dan efisien. Manajemen harus membuat job description

    yang jelas kepada semua karyawan dan menegaskan fungsi-fungsi dasar setiap

    bagian. Dari sini perusahaan akan menjadi jelas hak dan kewajibannya, fungsi dan

    tanggungjawabnya serta kewenangannya dalam setiap kebijakan perusahaan.

    Corporate Governance harus menjamin perlindungan kepada pemegang saham

    khususnya pemegang saham minoritas dan asing serta pembatasan kekuasaan

    yang jelas di jajaran direksi.

    Jika accountability ini diterapkan secara efektif, maka ada kejelasan

    fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggungjawab antara pemegang saham,

    31

    Hamdani, Konsep Corporate Governance Syariah………, hlm.166. 32

    Hikmah Endraswati, “Konsep Awal Islamic Corporate Governance ….. hlm. 93.

  • 18

    dewan komisaris serta direksi. Dengan adanya kejelasan maka perusahaan akan

    terhindar dari kondisi agency problem (benturaan kepentingan peran).33

    Amanah Sebagai perilaku yang dapat dipercaya, tidak ingkar janji namun

    bertanggung jawab. Apa yang telah disepakati dijalankan dengan sebaik-baiknya.

    Sikap ini dapat menumbuhkan kepercayaan dari pihak eksternal dan internal

    perusahaan. Kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan berimplikasi pada

    investasi, pembiayaan, dan image atau reputasi yang baik.34 Dasar hukum sifat

    amanah yang digunakan dalam corporate governance secara Islam adalah:

    ٍَ ٌَ َوٱنَِّذَ ُعى تِِهۡى َوَعۡهِذِهۡى َر َُ ٨ُهۡى ِِلََي Artinya: “Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan

    janjinya” (QS AI-Mu’minun (23), Ayat 8.)35

    c. Responsibility/ Tablig

    Pertanggungjawaban keuangan perusahaan juga perlu disampaikan dalam

    bentuk pengungkapan yang jujur dan wajar atas kondisi keuangan perusahaan.

    Sehingga pemegang saham dan stakeholder dapat mengambil keputusan yang

    tepat. Pelaporan keuangan yang benar dan akurat, juga akan menghasilkan

    keakuratan dalam pembayaran zakat. Karena dari setiap keuntungan yang

    diperoleh muslim dalam kegiatan bisnisnya, setidaknya ada 2,5% yang menjadi

    hak kaum fakir miskin. Masalah zakat menjadi penting dalam perspektif Islam

    karena merupakan ciri diimplementasikannya Good Corporate Governance.

    Pengelolaan perusahaan yang baik tidak hanya bertujuan untuk memakmurkan

    33

    Yella Novela Dara Amelia, “Pengaruh Sistem Shariah Governance Terhadap Kualitas Tata Kelola Perbankan Syariah (Studi Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

    Indonesia Tahun 2013)”, 2015. hlm. 22-23. 34

    Hamdani, Konsep Corporate Governance Syariah …., hlm.167. 35

    Al-Mu’minun (23) : 8.

  • 19

    manajemen dan pemegang saham, tetapi juga masyarakat di sekitar perusahaan

    tersebut khususnya kaum fakir dan miskin.36

    Tablig berarti menyampaikan. Hal ini berarti menyampaikan kebenaran.

    Kalau dahulu rasul menyampaikan wahyu Allah swt, maka sekarang umat muslim

    wajib pula menyampaikan kebenaran. Allah swt memerintahkan menegakkan

    yang makruf dan mencegah yang munkar serta berlaku bijaksana pada kedua

    urusan tersebut. Hal ini tercantum dalam QS Ali Imran (3) Ayat 110 yang

    berbunyi:

    ٌَ ثِ ُكُتُىۡ ٍخ أُۡخِزَجۡت ِنهَُّبِس تَۡأُيُزو َز أُيَّ ُۡ ۡعُزوفِ َخ ًَ ٍِ ٱۡن ٌَ َع َهۡى ُۡ َُكزِ َوتَ ًُ ٱۡن

    ٌَ ثِ ِ َوتُۡإِيُُى ٍَ أَۡهُم ٱّللَّ تِ َونَۡى َءاَي ُهُى ٱۡنِكتَ ُۡ ٗزا نَُّهىۚۡ ّيِ ُۡ ٌَ َخ ٌَ نََكب ۡإِيُُى ًُ ٱۡن

    ٌَ َوأَۡكثَُزُهُى ِسقُى ٓٔٔ ٱۡنفَ Artinya: kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia

    (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan beriman kepada

    Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,

    di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah

    orang-orang fasik.37

    Dengan sikap tabligh diharapkan dapat menjadi pimpinan yang bijaksana

    sehingga mengerti mana yang benar dan mana yang salah sehingga dapat

    mengajak pada kebenaran. Dalam konteks corporate governance secara umum,

    tabligh dapat dikaitkan dengan prinsip responsibility.38

    d. Independensi/ Huriyah

    Independensi adalah sikap yang beranggapan bahwa manusia merupakan

    ciptaan Tuhan dan memiliki kebebasan yang bertanggung jawab. Pada perbankan

    syariah harus terbebas dari dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders manapun

    36

    M Shidqon Prabowo, “Good Corporate Governance (GCG)…., hlm. 267. 37

    Ali Imran (3) : 110. 38

    Hamdani, Konsep Corporate Governance Syariah ….,hlm.168.

  • 20

    dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta terbebas dari benturan

    kepentingan. Dalam setiap pengambilan keputusan harus objekti dan bebas dari

    segala tekanan dari pihak manapun.39

    Prinsip independensi yang dikemukakan oleh KNKG adalah prinsip

    dimana perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing

    organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh

    pihak lain. Jadi, yang dimaksud adalah tidak adanya pengaruh dari orang lain atau

    orang dalam perusahaan yang didasarkan pada keinginan pribadi untuk

    mempengaruhi manajemen perusahaan.40

    Independensi terkait dengan konsisten atau sifat istiqomah yaitu tetap

    berpegang teguh pada kebenaran meskipun harus menghadapi resiko, sesuai pada

    Al-Qur’an Surat Fushshilat Ayat 30 yang berbunyi:

    ٌَّ َب ٍَ ٱنَِّذَ ئِ ُ قَبنُىاْ َرثُُّ ىاْ ثُىَّ ٱّللَّ ًُِهُى ٱۡستَقَ ُۡ ُل َعهَ ئَِكخُ تَتََُزَّ

    َٰٓ هَ ًَ أََلَّ تََخبفُىاْ َوََل ٱۡن

    ٌَ ٱنَّتٍِ ٱۡنَجَُّخِ تَۡحَزَُىاْ َوأَۡثِشُزواْ ثِ ُٖٓكُتُۡى تُىَعذُوArtinya: Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan Kami adalah Allah"

    kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat-akan

    turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut

    dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan

    (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu".41

    e. Fairness/ Tawazun

    Prinsip keadilan dalam bersikap. Mekanisme keuangan syari’ah harus

    mampu mewujudkan keadilan dalam kegiatan ekonomi. Dalam mekanisme

    39

    Hamdani, Konsep Corporate Governance Syariah …., hlm.127 40

    Lukas William Andypratama dan Ronny H. Mustamu, “Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance pada Perusahaan Keluarga: Studi Deskriptif pada Distributor Makanan”,

    Jurnal Agora, Vol. 1, No. 1, 2013. 41

    Fushshilat (41) : 30.

  • 21

    keuangan pada bank syari’ah diharapkan dapat menghilangkan dampak negative

    spread atau keuntungan minus. Mekanisme keuangan bank syari’ah juga tidak

    mengenal konsep nilai waktu dari nilai (time value of money). Adil dalam

    memberikan informasi dengan cara tidak menutupi kelemahan produknya.42

    Pada dasarnya semua keputusan bisnis akan mendapatkan hasil yang

    seimbang dengan apa yang dilakukan oleh setiap entitas baik di dunia maupun di

    akhirat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah (5) Ayat 8

    sebagai berikut :

    َٰٓأَََُّهب ََ ٍَ ِ ُشَهذَآََٰء ثِ ٱنَِّذَ ٍَ ّلِلَّ ِيُ ٌُ قَۡىٍو َوََل ََۡجِزَيَُُّكۡى َشَُ ٱۡنِقۡسِطۖٞ َءاَيُُىاْ ُكىَُىاْ قَىَّ ب

    َٰٓ أََلَّ تَۡعِذنُىاْۚۡ ً ۖٞ وَ ٱۡعِذنُىاْ َعهَ َۚۡ ٱتَّقُىاْ هَُى أَۡقَزُة ِنهتَّۡقَىي ٌَّ ٱّللَّ َ ئِ ب ٱّللَّ ًَ َخجُُِزُۢ ثِ

    ٌَ هُى ًَ ٨تَۡعArtinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak

    keadilan karena Allah,(ketika) menjadi saksi dengan adil. dan janganlah

    kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk Berlaku

    tidak adil. Berlaku adillah, karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa.

    Dan bertakwalah kepada Allah, Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa

    yang kamu kerjakan.43

    f. Shariah Compliance

    Menurut Adrian Sutedi, makna kepatuhan shari’ah secara operasional

    adalah kepatuhan kepada Fatwa Dewan Shari’ah Nasional (DSN) karena Fatwa

    DSN merupakan perwujudan prinsip dan aturan shari’ah yang harus ditaati dalam

    perbankan shari’ah. Adapun shariah compliance adalah ketaatan bank syariah

    terhadap prinsip-prinsip shari’ah. Bank syariah merupakan lembaga keuangan

    yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip shari’ah Islam, artinya bank dalam

    42

    Hamdani, Konsep Corporate Governance Syariah ....., hlm.127. 43

    Al- Maidah (5) : 8.

  • 22

    beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan shari’ah Islam khususnya

    menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam Prinsip utama bank syariah

    tercermin dalam produk-produk yang dihasilkannya bebas bunga dengan

    menggunakan prinsip bagi hasil.

    Kepatuhan syariah merupakan manifestasi pemenuhan seluruh prinsip

    syraiah dalam lembaga yang memiliki wujud karakteristik, integritas dan

    kredibilitas di bank syariah. Dimana budaya kepatuhan tersebut adalah nilai,

    perilaku dan tindakan yang mendukung terciptanya kepatuhan bank syariah

    terhadapt seluruh ketentuan Bank Indonesia . kepatuhan syariah adalah syarat

    yang mutlak yang harus dipenuhi oleh lembaga keuangan yang menjalankan

    kegiatan usaha berdasarkan prinsipsyariah. Secara tegas dinyatakan bahwa

    kepatuhan syariah adalah raison deter bagi intitusi tersebut. Kepatuhan syariah

    adalah pemenuhan seluruh prinsip syariah dalam semua kegiatan yang dilakukan

    sebagai wujud dari karakteristik lembaga itu sendiri, termasuk dalam hal ini

    lembaga Bank Syariah.44

    Kepatuhan shariah (shariah compliance) merupakan pemenuhan terhadap

    nilai-nilai shariah di lembaga keuangan shariah (dalam hal ini perbankan syariah)

    yang menjadikan fatwa DSN MUI dan peraturan bank Indonesia (BI) sebagai alat

    ukur pemenuhan prinsip shariah, baik dalam produk, transaksi, dan operasional di

    bank syariah.

    Kepatuhan shariah tersebut secara konsisten dijadikan sebagai kerangka

    kerja bagi system dan keuangan bank syariah dalam alokasi sumber daya,

    44

    Nova Rini, “Implementasi Islamic Corporate Governance … hlm 33-34.

  • 23

    manajemen, produksi, aktivitas pasar modal, dan distribusi kekayaan. Kepatuhan

    terhadap prinsip shariah ini berimbas kepada semua hal dalam industry perbankan

    shariah, terutama dengan produk dan transaksinya. Kepatuhan shariah dalam

    operasinal bank syariah tidak hanya meliputi produk saja, akan tetapi juga

    meliputi sistem, teknik, dan identitas perusahaan. Oleh karena itu, budaya

    perusahaan, yang meliputi pakaian, dekorasi, image perusahaan juga merupakan

    salah satu aspek kepatuhan kepatuhan shariah dalam bank syariah yang bertujuan

    untuk menciptakan suatu moralitas dan spiritual kolektif, yang apabila

    digabungkan dengan produksi barang dan jasa, maka akan menopang kemajuan

    dan pertumbuhan jalan hidup yang islami.45

    Bank syariah telah memenuhi kepatuhan pada prinsip-prinsip shari’ah

    (shariah complience) apabila dalam semua transaksi dan kegiatan usahanya tidak

    mengandung unsur riba, gharar dan maisir, menjalankan bisnis yang berbasis pada

    keuntungan yang halal, menjalankan amanah yang dipercayakan nasabah kepada

    bank dan mengelola zakat, infaq dan shadaqah dengan amanah.46

    3. Rasio Keuangan

    Menurut Warsidi dan Bambang bahwa Analisis rasio keuangan merupakan

    instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan

    indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi

    keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambaran trend

    45

    Yustina Prita Andini, Pengaruh Shari’ah Compliance (Kepatuhan Shari’ah) dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah PT. BPRS Lantabur Tebuireng CAB. Mojokerto), 2016,

    hlm. 29-30. 46

    Yustina Prita Andini, Pengaruh Shari’ah Compliance …. hlm. 30.

  • 24

    pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang

    melekat pada perusahaan yang bersangkutan.

    Manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan, yaitu:

    a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat

    menilai kinerja dan prestasi perusahaan.

    b. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai

    rujukan untuk membuat perencanaan.

    c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi

    kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan.

    d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan

    untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan

    adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok

    penjualan.

    e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak

    stakeholder organisasi.47

    4. Profitabilitas

    Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mengukur efektivitas

    manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat

    keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun

    investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan

    kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Rasio profitabilitas

    47

    Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan, (Bandung: Alfabeta), 2013, hlm. 50-51.

  • 25

    secara umum ada 4 (macam), yaitu gross profit margin, net profit margin, return

    on investment (ROI), dan return on net work.

    a. Gross Profit Margin

    Rasio gross profit margin merupakan margin laba kotor. Mengenai gross

    profit margin Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston memberikan pendapatannya

    yaitu, “Margin laba kotor, yang memperlihatkan hubungan antara penjualan dan

    beban pokok penjualan, mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk

    mengendalikan biaya persediaan atau biaya operasi barang maupun untuk

    meneruskan kenaikan harga lewat penjualan kepada pelanggan.” Joel G. Siegel

    dan Jae K. Shim mengatakan bahwa, “Persentase dari sisa penjualan setelah

    sebuah perusahaan membayar barangnya; juga disebut margin keuntungan kotor

    (groos profit margin).” Adapun rumus rasio gross profit margin adalah:

    Rumus:

    Keterangan:

    Cost of good sold = Harga Pokok Penjualan

    Sales = Penjualan

    b. Net Profit Margin

    Rasio net profit margin disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap

    penjualan. Joel G Siegel dan Jae K Shim mengatakan, bahwa Margin laba bersih

    sama dengan laba bersih dibagi dengan penjualan bersih. Ini menunjukkan

    kestabilan kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan khusus.

    Dengan memeriksa margin laba dan norma industri sebuah perusahaan pada

    tahun-tahun sebelumnya, kita dapat menilai efiensi operasi dan strategi penetapan

    Sales – Cost of Good Sold

    Sales

  • 26

    harga serta status persaingan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri

    tersebut. Margin laba kotor sama dengan laba kotor dibagi laba bersih. Margin

    laba yang tinggi lebih disukai karena menunjukkan bahwa perusahaan mendapat

    hasil yang baik yang melebihi harga pokok penjualan”. Adapun rumus rasio net

    profit margin adalah:

    Rumus:

    Keterangan:

    Earning After Tax (EAT) = Laba Setelah Pajak

    Laba setelah pajak ini dianggap sebagai laba bersih. Karena itu di beberapa

    literatur ditemukan jika earning after tax ditulis dengan net profit atau laba bersih.

    Untuk jelasnya dapat kita lihat pada rumus dibawah ini:

    Rumus:

    c. Return On Investment (ROI)

    Rasio return on investment (ROI) atau pengembalian investasi, bahwa di

    beberapa referensi lainnya rasio ini juga ditulis dengan return on asset (ROA).

    Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu

    memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan

    investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau

    ditempatkan. Adapun rumus return on investment (ROI) adalah:

    Rumus:

    d. Return On Equity (ROE)

    Rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity. Di

    beberapa referensi disebut juga dengan rasio total asset turnover atau perputaran

    total aset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan

    Earning After Tax (EAT)

    Sales

    Net profit

    Sales

    Earning After Tax (EAT)

    Total Assets

  • 27

    sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas. Adapun

    rumus return on equity (ROE) adalah:

    Rumus :

    Keterangan: Shareholders’ Equity = Modal Sendiri48

    5. Hubungan Islamic Corporate Governance Terhadap Profitabilitas.

    Profitabilitas perusahaan ditentukan sejauh mana keseriusan dalam

    menerapkan ICG. Semakin baik penerapan ICG, maka perusahaan akan makin

    mampu menghasilkan tingkat imbalan hasil yang lebih baik. Penerapan ICG yang

    baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi perusahaan sehingga secara

    tidak langsung dapat meningkatkan profitabilitas, dan dapat menaikkan citra suatu

    perusahaan dimata para investor dan pihak-pihak yang meminjamkan uang pada

    perusahaan tersebut karena faktor kepercayaan sehingga perusahaan tersebut

    dapat lebih mudah mendapatkan pinjaman jika perusahaan tersebut membutuhkan

    uang untuk menjalankan proses operasionalnya dan mengurangi resiko untuk para

    pemegang saham dan mampu meningkatkan persaingan global.

    Prinsip Good Corporate Governance dalam Islam mengacu pada Al-

    Qur’an dan Hadits yang menjadikannya unik dan berbeda dengan konsep Good

    Corporate Governance dalam pandangan dunia barat. Prinsip Good Corporate

    Governance secara universal adalah transparansi (transparancy), akuntabilitas

    (accountability), responsibilitas (responsibility), independensi (independency),

    kewajaran dan kesetaraan (fairness). Sedangkan prinsip Good Corporate

    Governance dalam Islam menurut Rusdiyanto meliputi transparansi, akuntabilitas,

    48

    Irham Fahmi, Pengantar Manajemen …. hlm. 80-82.

    Earning After Tax (EAT)

    Shareholders’ Equity

  • 28

    pertanggungjawaban, independen, kewajaran, serta shariah compliance yaitu

    kepatuhan pada prinsip-prinsip syariah.49 Prinsip-prinsip corporate governance

    dalam perspektif Islam diwujudkan melalui kerangka syariah dalam pelaksanaan

    bisnis, keadilan dan kesetaraan demi kemaslahatan serta berorientasi pada Allah

    SWT sebagai pemilik dan otoritas tunggal di dunia, GCG dijalankan tidak hanya

    sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pemilik modal, tetapi

    lebih pada kebutuhan dasar setiap muslim untuk menjalankan syariat islam secara

    utuh dan sempurna dengan keyakinan kepada Allah SWT untuk memotivasi

    transaksi bisnis yang jujur, adil, dan akuntabel.

    F. Tinjauan Pustaka

    Untuk menghindari penelitian dengan objek yang sama maka diperlukan

    kajian-kajian terlebih dahulu, dibawah ini terdapat beberapa penelitian yang

    berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu :

    Tabel 1.2

    Tinjauan Pustaka

    No Peneliti Judul Penelitian Hasil

    1 Puji Lestari,

    2018

    Pengaruh Penerapan

    Islamic Good

    Corporate

    Governance terhadap

    Kinerja Keuangan

    (Studi Pada PDAM

    Tirta Mayang Jambi

    tahun 2018)

    Hasil penelitiannya menunjukkan

    bahwa secara simultan (uji F)

    terdapat pengaruh yang signifikan

    antara variabel independen

    keterbukaan, akuntabilitas,

    pertanggungjawaban,

    kemandirian, kesetaraan dan

    keadilan dalam perspektif Islam

    terhadap variabel dependen

    kinerja keuangan. Dan secara

    parsial variabel keterbukaan,

    akuntabilitas, kemandirian dan

    keadilan pengaruh signifikan

    terhadap kinerja keuangan

    49

    Rusdiyanto, Susetyorini,dan Umi Elan, Good Corporate Governance, (Bandung : PT Refika Aditama, 2019), hlm. 5.

  • 29

    sedangkan variabel

    pertanggungjawaban dan

    kesetaraan berpengaruh negatif

    atau tidak signifikan terhadap

    kinerja keuangan.

    2 Risky

    Amalia,

    2015

    Pengaruh Penerapan

    Good Corporate

    Governance Terhadap

    Profitabilitas Bank

    Umum Syariah

    Indonesia

    Hasil penelitian menunjukkan

    bahwa variabel shariah

    compliance secara parsial

    berpengaruh signifikan pada

    tingkat signifikan 5% (0,05)

    terhadap ROA dan ROE.

    Berdasarkan data yang didapat

    dari laporan keuangan publikasi

    bank dan laporan GCG periode

    2010-2013, dari keempat bank

    tersebut bank yang terus

    mengalami peningkatan ROA dan

    ROE setelah penerapan GCG

    adalah BRI Syariah.

    3 Yela

    Novela

    Dara

    Amelia,

    2015

    Pengaruh Sistem

    Shariah Governance

    Terhadap Kualitas

    Tata Kelola

    Perbankan Syariah

    (Studi Pada Bank

    Umum Syariah dan

    Unit Usaha Syariah

    Indonesia Tahun

    2013)

    Hasil penelitian menunjukkan

    bahwa SG, ROA, CAR DAN NPF

    secara simultan berpengaruh

    signifikan terhadap GCG,

    sedangkan SG faktor yang

    berpengaruh paling dominan

    terhadap GCG. Hasil penelitian

    juga menunjukkan bahwa NPF

    berpengaruh signifikan terhadap

    GCG perbankan syariah di

    Indonesia

    4 Bhaskara

    Sastra &

    Adi

    Erawati,

    2017

    Pengaruh Penerapan

    Prinsip-Prinsip Good

    Corporate Governance

    dan Budaya TRI

    HITA KARANA pada

    kinerja keuangan

    Hasil pengujian hipotesisi

    menunjukkan prinsip transparansi,

    akuntabilitas dan budaya THK

    berpengaruh positif signifikan

    secara parsial pada kinerja

    keuangan LPD. Sedangkan

    prinsip responsibility,

    indenpendensi, dan kewajaran

    tidak berpengaruh signifikan

    secara parsial pada kinerja

    keuangan LPD.

    5 Ferly

    Ferdyant,

    Ratna

    Anggraini

    ZR, dan

    Pengaruh Kualitas

    Penerapan Good

    Corporate

    Governance dan

    Risiko Pembiayaan

    Hasil dari penelitian ini

    menunjukkan bahwa kualitas

    penerapan GCG berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap

    profitabilitas perbankan syariah

  • 30

    Erika

    Takidah,

    2014

    terhadap Profitabilitas

    Perbankan Syariah

    dan risiko pembiayaan

    berpengaruh negatif dan

    signifikan terhadap Profitabilitas

    Perbankan Syariah. Sedangkan

    hasil pengujian statistik

    berdasarkan uji signifikan

    simultan (Uji F) menunjukkan

    bahwa Kualitas Penerapan GCG

    dan Risiko Pembiayaan

    berpengaruh terhadap

    Profitabilitas Perbankan Syariah.

    6 Yoni Fetri

    Suci & Siti

    Khairani,

    2013

    Pengaruh Penerapan

    Prinsip Good

    Corporate

    Governance Terhadap

    Kinerja Perusahaan

    Pada PT Kereta Api

    (PERSERO) Divisi

    Regional III Sumatera

    Selatan

    Hipotesis dalam penelitian ini

    menyimpulkan bahwa terhadap

    transparansi dengan sig 0,013 <

    0,05 akuntabilitas dengan sig

    0,022 < 0,05 dan responsibility

    sig 0,000 < 0,05 mempunyai

    pemahaman yang sama,

    sedangkan terhadap independensi

    dengan sig 0,535 > 0,05 dan

    kewajaran 0,048 < 0,05 dengan

    nilai t -1,995 didapat pemahaman

    yang berbeda. Penelitian ini diuji

    menggunakan uji regresi berganda

    yang menunjukkan bahwa prinsip-

    prinsip good corporate

    governance memberikan

    pengaruh terhadap kinerja

    perusahaan.

    Dari beberapa contoh hasil penelitian diatas, maka dapat digambarkan

    beberapa persamaan dan perbedaannya. Persamaan penelitian ini dengan hasil-

    hasil penelitian sebelumnya adalah pada salah satu variabel yang digunakan dalam

    membahas pokok permasalahan, yaitu variabel Good Corporate Governance.

    Sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan hasil-hasil penelitian

    sebelumnya adalah pada kaitan pembahasan Profitabilitas dan prinsip-prinsip

    syariah (Syariah Compliance) pada prinsip-prinsip Islamic corporrate

    Governance. Pada penelitian ini kajian lebih difokuskan untuk menjelaskan secara

  • 31

    deskriptif mengenai penerapan Islamic Corporate Governance dan pengaruh

    Islamic Corporate Governance terhadap Profitabilitas di Bank Syariah Mandiri

    Kantor Cabang Jambi.

    G. Kerangka Penelitian

    Bedasarkan kerangka penelitian tersebut dapat digambarkan paradigma

    penelitian sebagai berikut:

    Gambar 1.1

    Sumber : Data diolah tahun 2020

    Keterangan :

    : Menjelaskan bahwa transparansi, akuntabilitas, responsibility,

    independensi, fairness dan syariah compliance secara parsial

    berpengaruh terhadap profitabilitas.

    : Menjelaskan bahwa transparansi, akuntabilitas, responsibility,

    independensi, fairness dan shariah compliance secara simultan

    berpengaruh terhadap profitabilitas.

    Tranparansi/Shiddiq (X1)

    Syariah Compliance (X6)

    Akuntabilitas/Amanah (X2)

    Responsibility/Tabliq (X3)

    Independensi/Huriyah (X4)

    Fairness/Tawazun (X5)

    PROFITABILITAS

    (Y)

  • 32

    H. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

    bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

    baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

    empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis dapat diartikan

    sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dan kebenaran

    dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data yang terkumpul. 50

    H1 : Diduga Transparansi, Akuntabilitas, Responsibility, Independensi, Fairness,

    dan Shariah Compliance secara parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas.

    H2: Diduga Transparansi, Akuntabilitas, Responsibility, Independensi, Fairness,

    dan Shariah Compliance secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas.

    50

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif , (Bandung: ALFABETA 2008), hlm.99-242.

  • 33

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi.

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan Kuantitatif Deskriptif.

    Menurut Sugiyono metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

    yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

    populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

    penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk

    menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini

    menggunakan pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan objek

    penelitian ataupun hasil penelitian.

    B. Jenis dan Sumber Data

    Jenis data yang digunakan untuk keperluan penelitian ini adalah data

    primer dan data sekunder.

    1. Data primer

    Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh seorang peneliti

    umumnya dari hasil observasi terhadap situasi sosial dan diperoleh dari tangan

    pertama atau subjek (informen) melalui proses wawancara.51 Yang menjadi data

    primer dalam penelitian ini adalah data-data yang diambil dari penyebaran

    51

    Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Jakarta Selatan: Referensi GP Press Group, 2013. Hlm. 100.

  • 34

    kuesioner tentang pengaruh penerapan Islamic Corporate Governance pada Bank

    Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi.

    2. Data sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh

    peneliti, tapi telah berjenjang melalui sumber tangan kedua atau ketiga.52 Biasanya

    sudah dalam bentuk publikasi seperti jurnal dan literatur pustaka lainnya.

    C. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

    data dan fakta penelitian.53 Didalam penelitian ini peneliti menggunakan dua

    instrumen yaitu:

    a. Angket (Kuesioner)

    Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

    cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

    untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

    bila peneliti tau dengan pasti variabel yang akan diukur dan tau apa yang bisa

    diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/ pernyataan

    tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau

    dikirim melalui pos, atau internet.54 Adapun skala yang digunakan adalah skala

    Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

    orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan

    skala Likert mempunyai graduasi dari sangat positif sampai sangat negatif, dan

    52

    Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif… . Hlm. 100. 53

    Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariah Prees Fakultas Syariah IAIN STS Jambi, Cet. Kedua, 2014), hlm. 37.

    54 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,…hlm. 219.

  • 35

    untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor

    diantaranya:

    STS : Sangat Tidak Setuju (1)

    TS : Tidak Setuju (2)

    RR : Ragu-Ragu (3)

    S : Setuju (4)

    SS : Sangat Setuju (5)

    b. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan data

    sekunder yang telah tersedia dalam perpustakaan, dari instansi yang diteliti atau

    dari tempat lain berupa dokumen-dokumen resmi seperti grafik dan arsip.

    Sementara data yang diperoleh dari sumber pustaka berupa bahan-bahan referensi,

    buku-buku, artikel, dan sebagainya yang sesuai dengan masalah yang dikaji.

    D. Populasi dan Sampel

    Populasi adalah keseluruhan subjek ataupun objek penelitian yang dibatasi

    oleh kriteria tertentu. Sementara sampel adalah sebagian dari populasi yang

    diteliti.55

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

    mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

    untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang

    55

    Tim Penyusun, Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, 2019.

  • 36

    menjadi populasi adalah karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi

    yang berjumlah 50 orang.

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari

    semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

    waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.56

    Sampel dalam penelitian ini adalah 33 karyawan di Bank Syariah Mandiri

    Kantor Cabang Jambi. Sampel dipilih 33 orang karena menurut pendapat Gay dan

    Diehl ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan

    semakin represemtatif dan hasilnya dapat digenelisir. Namun ukuran sampel yang

    diterima akan sangat tergantung pada jenis penelitiannya :

    a) Jika penelitiannya berifat deskriptif, maka sampel minimumnya adalah 10%

    dari populasi.

    b) Jika penelitiannya korelasional, sampel minimumnya adalah 30 subjek.

    c) Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek grup.

    d) Apabila penelitian eksprimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek grup.

    Sedangkan untuk teknik sampling yang digunakan adalah Probability

    sampling, dengan jenis simple randem sampling, yaitu cara pengambilan sampel

    dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam

    anggota populasi tersebut.

    56

    Amos Neolaka, Metode Penelitian dan Statistik, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2014. Hlm. 41-42.

  • 37

    E. Operasional Variabel

    Tabel 2.1

    Operasional Variabel

    Variable Definisi Indicator Skala

    Transparansi (X1)

    Sumber:

    Puji Lestari, 2018

    Transparansi atau

    keterbukaan berarti

    keputusan yang

    diambil dan

    pelaksanaannya

    dilakukan dengan

    cara atau mekanisme

    yang mengikuti

    aturan atau regulasi

    yang ditetapkan oleh

    lembaga.

    1. Keterbukaan

    informasi sesuai

    dengan syariat

    islam.

    2. Penerapan

    prosedur akutansi.

    Likert

    Akuntabilitas(X2)

    Sumber:

    Yella Novela Dara

    Amelia, 2015.

    Akuntabilitas yaitu

    kejelasan fungsi,

    struktur, sistem dan

    pertanggungjawaban

    dalam perusahaan,

    sehingga pengelolaan

    perusahaan dapat

    terlaksana secara

    efektif dan efisien.

    1. Adanya sistem

    pengendalian

    internal yang

    efektif

    2. Adanya

    pengawasan

    internal

    3. Akuntabilitas tidak

    hanya untuk

    stakeholders tetapi

    juga untuk allah

    sebagai pemilik

    segalanya.

    Likert

    Responsibility

    (X3)

    Sumber:

    Rezki Astuti

    Soraya, 2012.

    Menurut KNKG

    responsibility

    mencerminkan

    kepatuhan perusahaan

    terhadap peraturan

    perundangan-

    undangan serta

    pelaksanaan tanggung

    jawab terhadap

    masyarakat dan

    lingkungan sehingga

    dapat terpelihara

    1. Tanggungjawab

    ekonomi dan sosial

    2. Tanggungjawab

    pada hukum dan

    tanggung pada etis

    sesuai dengan

    prinsip corporasi

    yang sehat serta

    bertanggung jawab

    kepada allah swt

    atas semua

    Likert

  • 38

    kesinambungan usaha

    dalam jangka panjang

    dan mendapat

    pengakuan sebagai

    good corporate

    citizen.

    transaksi yang

    dilakukan.

    Indenpendensi

    (X4)

    Sumber:

    Yella Novela Dara

    Amelia, 2015.

    suatu keadaan di

    mana perusahaan

    dikelola secara

    profesional tanpa

    benturan kepentingan

    dan pengaruh/tekanan

    dari pihak manapun

    yang tidak sesuai

    dengan peraturan

    perundang-undangan

    yang berlaku dan

    prinsip-prinsip

    korporasi yang sehat.

    1. Pengelolaan

    perusahaan secara

    profesional

    2. Pengambilan

    keputusan secara

    objektif dan sikap

    istikomah atau

    berpegang teguh

    pada kebenaran

    meskipun harus

    menghadapi resiko

    Likert

    Fairness (X5)

    Sumber:

    Rezki Astuti

    Soraya, 2012.

    menggambarkan

    pelaksanaan kegiatan

    perusahaan yang

    harus senantiasa

    memperhatikan

    kepentingan

    pemegang saham dan

    pemangku

    kepentingan lainya

    berdasarkan asas

    kewajaran dan

    kesetaraan

    1. Pemenuhan hak-

    hak stakeholder

    2. Perlakuan terhadap

    pemegang saham,

    karyawan dan

    konsumen

    3. Keputusan bisnis

    akan mendapatkan

    hasil yang

    seimbang dengan

    apa yang dilakukan

    baik didunia

    maupun diakhirat.

    Likert

    Syariah

    Compliance (X6)

    Sumber:

    Yusnita Prita

    Andini, 2016.

    artinya bank dalam

    beroperasinya

    mengikuti ketentuan-

    ketentuan shari’ah

    Islam khusunya

    menyangkut tatacara

    bermuamalat secara

    Islam.

    1. Tidak ada riba

    dalam transaksi

    bank.

    2. Tidak ada gharar

    dalam transaksi

    bank.

    3. Tidak ada maisir

    dalam tr