ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE …eprints.ums.ac.id/50016/22/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...
Transcript of ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE …eprints.ums.ac.id/50016/22/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...
ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE,
CORPORATE RISK, EARNINGS MANAGEMENT,
LEVERAGE DAN LIQUIDITY TERHADAP
TINDAKAN PAJAK AGRESIF
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2015)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh:
HANDAYANI WIDIYANTO PUTRI
B 200130245
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE,
CORPORATE RISK, EARNINGS MANAGEMENT,
LEVERAGE DAN LIQUIDITY TERHADAP
TINDAKAN PAJAK AGRESIF
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2015)
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
HANDAYANI WIDIYANTO PUTRI
B 200130245
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Drs. M. Abdul Aris, M.Si
ii
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE
RISK, EARNINGS MANAGEMENT, LEVERAGE, DAN LIQUIDITY
TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2015)
Yang ditulis oleh:
HANDAYANI WIDIYANTO PUTRI
B 200130245
Telah dipertahankan didepanDewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada tanggal 9 Februari 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Dewan penguji:
1. Drs. M. Abdul Aris, M.Si (..........................................)
(Ketua dewan penguji)
2. Fauzan, S.E., M.Si., Akt., CA (..........................................)
(Anggota dewan penguji 1)
3. Dra. Mujiyati, M.Si (..........................................)
(Anggota dewan penguji 2)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. Triyono, SE., M.Si
1
ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE,
CORPORATE RISK, EARNINGS MANAGEMENT,
LEVERAGE DAN LIQUIDITY TERHADAP
TINDAKAN PAJAK AGRESIF
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh corporate governance,
corporate risk, earnings management, leverage, dan liquidity terhadap tindakan
pajak agresif pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2015. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dari
metode tersebut, didapat 32 data observasi dari 8 perusahaan yang dianalisis
menggunakan regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa corporate
governance dan corporate riskberpengaruh negatif terhadap tindakan pajak
agresif. Earnings management dan liquidity berpengaruh positif terhadap tindakan
pajak agresif. Namun, leverage tidak berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.
Hasil ini sesuai dengan penelitian dari Hidayanti dan Laksito (2013), Budiman
dan Setiyomo (2012), I Nyoman, et al. (2015), Kurniasih dan Sari (2013), Prakosa
(2014), dan Darmawan dan Sukartha (2014).
Kata kunci: tindakan pajak agresif, corporate governance, corporate risk,
earnings management, leverage, dan liquidity.
ABSTRACT
The objective of this study is to analyze the influence of corporate governance,
corporate risk, earnings management, leverage, and liquidity to tax aggresiveness
in companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of 2012-2015.
Sample was determined by purposive sampling method. From this method, there
was collected 32 observations from 8 companies based on multiple linier
regression analysis. The result showed that corporate governance and corporate
risk had negative significantly effect to tax aggresiveness. Earnings management
and liquidity had positive significantly effect to tax aggresiveness. Whereas
leverage had no significantly effect to tax aggresiveness. This result were
consistent to previous studies from Hidayanti and Laksito (2013), Budiman and
Setiyono (2012), I Nyoman, et al. (2015), Kurniasih and Sari (2013), Prakosa
(2014),and Darmawan and Sukartha (2014).
Keywords: tax aggresiveness, corporate governance, corporate risk, earnings
management, leverage, liquidity.
1. PENDAHULUAN
Pajak merupakan salah satu elemen penting dalam suatu negara yang
berperan sebagai penopang pertumbuhan dan perkembangan semua aspek yang
ada. Peran ini dapat dilakukan karena pajak merupakan salah satu sumber
2
pendapatan utama Indonesia. Realisasi penerimaan pajak pada tahun 2015
hanya mencapai 83% dari target yang telah ditetapkan
(http://www.kemenkeu.go.id /Berita/realisasi-pendapatan-negara-2015, diakses
pada 28 September 2016). Bagi perusahaan, pajak merupakan beban signifikan
yang harus dikeluarkan karena dapat memengaruhi kelangsungan hidup
perusahaan (Masri & Martani, 2012). Oleh karena itu, terdapat kemungkinan
perusahaan melaporkan pajak kurang dari semestinya, sehingga pendapatan
perusahaan menjadi lebih optimal. Bila hal tersebut terjadi, maka perusahaan
mengindikasikan melakukan tindakan pajak agresif (I Nyoman, et al. 2015).
Tindakan pajak agresif adalah tindakan yang dirancang atau
dimanipulasi untuk mengurangi laba fiskal melalui perencanaan pajak, yang
dapat diklasifikasikan atau tidak diklasifikasikan sebagai tax evasion (Frank, et
al. 2009). Perusahaan yang memiliki corporate governance yang baik
cenderung mengambil tindakan perpajakan yang tidak beresiko dan lebih taat
terhadap peraturan yang telah ditetapkan (Annisa & Kurniasih, 2012).
Penelitian I Nyoman, et al. (2015) menunjukkan corporate governance tidak
memiliki peran signifikan terhadap tindakan pajak agresif, namun hal ini tidak
sejalan dengan penelitian Hidayanti dan Laksito (2013) yang menunjukkan
bahwa corporate governance memiliki pengaruh positif terhadap tindakan
pajak agresif.
Pemimpin perusahaan umumnya memiliki karakter risk taker atau risk
averse yang tercermin pada besar kecilnya corporate risk yang ada (Budiman
& Setiyono, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan I Nyoman, et al. (2015)
dan Swingly dan Sukartha (2015) menunjukkan bahwa corporate risk
berpengaruh positif terhadap tindakan pajak agresif. Semakin tinggi corporate
risk berarti pemimpin perusahaan sudah berani melakukan tindakan-tindakan
yang mengandung resiko tinggi seperi tindakan pajak agresif.
Manajer perusahaan akan cenderung melakukan earnings
management agar dapat menurunkan beban pajak dengan melakukan income
decreasing. Penelitian yang dilakukan oleh Suyanto dan Supramono (2012)
menunjukkan bahwa earnings management berperan positif dalam
3
memengaruhi agresivitas pajak perusahaan. Hal ini tidak sejalan dengan
penelitian Lee dan Swenson (2011), bahwa efek perpajakan tidak dipengaruhi
oleh kegiatan earnings management.
Brigham dan Houston (2011: 153) menyatakan bahwa perusahaan
membutuhkan modal untuk tumbuh dan membiayai aktivitas operasinya.
Modal tersebut dapat diperoleh dalam bentuk utang atau ekuitas. Penelitian
yang dilakukan Suyanto dan Supramono (2012) menunjukkan bahwa leverage
berpengaruh positif terhadap tindakan pajak agresif. Sementara itu, penelitian
yang dilakukan Richardson dan Lanis (2007) menyatakan bahwa leverage
perusahaan tidak memengaruhi tindakan pajak agresif perusahaan.
Liquidity perusahaan diprediksi akan memengaruhi agresivitas pajak
perusahaan. Perusahaan yang memiliki liquidity tinggi berarti memiliki arus
kas yang baik sehingga perusahaan mampu membayar seluruh beban
perusahaan termasuk beban pajak (Suyanto & Supramono, 2012). Penelitian
Suyanto dan Supramono (2012), menyatakan liquidity berpengaruh negatif
terhadap agresivitas pajak perusahaan, sedangkan Adhisamartha dan Noviari
(2015), menyatakan faktor liquidity berpengaruh positif terhadap tingkat
agresivitas Wajib Pajak Badan.
2. METODE
Unit analisis penelitian ini adalah perusahan dan mengambil populasi
seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015
dengan jumlah 518 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria: (1) Perusahaan
yang berturut-turut masuk dalam peringkat CGPI selama tahun 2012-2015. (2)
Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang berakhir pada 31
Desember selama periode 2012-2015. (3) Perusahaan yang menerbitkan
laporan keuangan dengan mata uang rupiah. (4) Perusahaan yang memperoleh
laba selama tahun 2012-2015 karena laba merupakan dasar pengenaan pajak
perusahaan. (5) Perusahaan yang memiliki data lengkap yang dibutuhkan
dalam penelitian.
4
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan dalam melakukan analisis data,
peneliti menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan, peringkat
CGPI, dan dokumen-dokumen lainnya. Data penelitian ini diperoleh dari
website BEI (www.idx.com) dan peringkat CGPI dari majalah SWA
(www.swa.co.id).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tindakan pajak
agresif sedangkan variabel independennya adalah corporate governance,
corporate risk, earnings management, leverage dan liquidity.
2.1 Tindakan Pajak Agresif
CETR dihitung dengan membagi jumlah pajak yang dibayarkan
dengan laba sebelum pajak. Peneliti tidak menggunakan tax evasion karena
tax evasion merupakan suatu tindakan yang sulit untuk dideteksi dan sudah
menyangkut masalah hukum.
.................................(Dyreng, et al. 2008)
2.2 Corporate Governance
Corporate governance pada penelitian ini diproksikan oleh skor
CGPI. Penilaian CGPI meliputi 4 tahap dengan bobot nilai sebagai berikut:
(1) Self-assesment 15%; (2) Pengumpulan dokumen 25%; (3) Penyusunan
makalah dan presentasi 12%. (4) Observasi ke perusahaan (48%).
2.3 Corporate Risk
Corporate risk diukur dengan menggunakan standar deviasi dari laba
sebelum pajak (income before tax expense) dibagi dengan total aset
perusahaan yang merujuk pada penelitian Dyreng, et al. 2010.
Risk = ................................................(Dyreng, et al. 2010)
Keterangan:
E = Income before tax expense T = Total aset perusahaan
2.4 Earnings Management
Indikator earnings management dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan modified Jones model, sebagai berikut:
5
TAit = NIit – CFOit .............................................(1) (Modified Jones Model)
Nilai total accruals diestimasi dengan persamaan regresi Ordinary Least
Square sebagai berikut:
= β1 ( ) + β2 ( - + β3 ( ) + ε ....(2) (Modified Jones
Model)
Koefisien regresi di atas digunakan untuk menghitung nilai non
discretionary accruals (NDA) dengan rumus:
NDAit = β1 ( ) + β2 ( - + β3 ( ) + ε ............(3) (Modified
Jones Model)
Selanjutnya, discretionary accrual dapat dihitung sebagai berikut:
.........................................(4) (Modified Jones Model)
Keterangan:
DAit = Discretionary accruals perusahaan i pada periode ke t
NDAit = Non-discretionary accruals perusahaan i pada periode ke t
TAit = Total accruals perusahaan i pada periode ke t
NIit = Net income perusahaan i pada periode ke t
CFOit = Cash flow from operating activities perusahaan i pada periode t
Ait-1 = Total asset perusahaan i pada periode t-1
ΔRevit = Perubahan pendapatan perusahaan i pada tahun ke t
PPEit = Aktiva tetap perusahaan i pada periode t
ΔARit = Perubahan piutang perusahaan i pada periode t
β1-3 = Koefisien regresi
ε = error terms
2.5 Leverage
Leverage pada penelitian ini diukur menggunakan Debt to Equity
Ratio (DER) atau rasio utang terhadap modal.
DER = .............................................(Paulin Weetman, 2006: 371)
6
2.6 Liquidity
Liquidity dalam penelitian ini diukur dengan membagi aset lancar
dengan liabilitas lancar.
.........................................(Paulin Weetman, 2006: 775)
Penelitian ini menggunakan alat analisis data regresi linier beganda:
CETR = α + β1CG + β2RISK + β3DA + β4DER + β5LIQ + ε
Keterangan:
TaxAgg = tindakan pajak agresif α = konstanta
β1- β5 = koefisien regresi CG = corporate governance
RISK = corporate risk DA = discretionary accruals
DER = Debt to Equity Ratio LIQ = liqudity
ε = error term
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Asumsi Klasik
Tabel Uji Asumsi Klasik
Keterangan Uji
Normalitas
Uji
Multikolinearitas
Uji
Autokorelasi
Uji
Heterokedastisitas
Z Sig. TOL VIF Logaritma Natural
Kolmogorov Smirnov Z 0,119 0,200
CG .555 1.802 ,975
RISK .189 5.292 ,156
DA .257 3.890 ,627
DER .328 3.050 ,103
LIQ .358 2.791 ,251
Durbin Watson 1,826
3.2 Uji Normalitas
Hasil uji diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,119 dengan
Asymp.Sig 0,200. Nilai Asymp.Sig lebih besar daripada tingkat signifikansi
(0,200 > 0,05) yang menunjukkan bahwa data residual bersidtribusi normal dan
model regresi layak digunakan dalam penelitian ini.
7
3.3 Uji Multikolinearitas
Hasil uji data tidak terdapat masalah multikolinearitas karena semua
variabel independen memiliki nilai tolerance ≥ 0,10 dan VIF ≤ 10.
3.4 Uji Autokorelasi
Nilai Durbin-Watson hitung (DW) sebesar 1,826 dan nilai Durbin-
Watson tabel (DU) sebesar 1,8187. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai DW
terletak diantara DU dan 4-DU, sehingga model regresi dalam penelitian ini
tidak mengandung masalah autokorelasi.
3.5 Uji Heterokedastisitas
Nilai Logaritma Natural (LN) dari semua variabel independen
memiliki nilai signifikansi > 0,05. Hal tersebut menunjukkan tidak adanya
masalah heterokedastisitas dalam model regresi pada penelitian ini.
3.6 Pengujian Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,106 2,281 3,553 ,001
CG -,084 ,027 -,439 -3,102 ,005
RISK -15,228 2,521 -1,465 -6,041 ,000
DA 11,253 2,931 ,798 3,839 ,001
DER -,001 ,000 -,347 -1,884 ,071
LIQ ,005 ,001 ,627 3,558 ,001
Berdasarkan hasil regresi pada tabel di atas maka diperoleh persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut:
CETR = 8,106– 0,084 CG – 15,228 RISK + 11,253 DA – 0,001 DER +
0,005 LIQ + ε
Corporate governance (CG) memiliki nilai signifikansi kurang dari
0,05 (0,005 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa corporate governance
berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR) dengan nilai
koefisien negatif. Hal ini berarti apabila kualitas corporate governance
perusahaan semakin baik, maka perusahaan cenderung tidak melakukan
8
tindakan pajak agresif. Penelitian ini tidak menolak hipotesis yang
dikembangkan bahwa corporate governance berpengaruh terhadap tindakan
pajak agresif.
Corporate Risk berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.
Tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
(0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa corporate risk memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR). Tingkat
resiko perusahaan yang tinggi menunjukkan karakter eksekutif lebih
memiliki sifat risk taker daripada risk averse. Hal ini mengindikasikan
bahwa semakin eksekutif bersifat risk taker maka tindakan pajak agresif
perusahaan semakin tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini mendukung
hipotesis bahwa corporate risk berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.
Earnings management berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.
Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
(0,001 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa earnings management
berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR).Perusahaan
yang melakukan earnings management, maka dapat dikatakan tindakan
pajak agresif perusahan tinggi karena manajemen dapat mengatur dan
merekayasa komponen akrual sesuai dengan kebijakan manajerial.
Penelitian ini mendukung hipotesis yang dikembangkan bahwa earnings
management berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.
Leverage berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05 (0,071 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif (CETR) dengan
koefisien negatif. Hubungan negatif ini dapat diartikan apabila nilai
leverage perusahaantinggi, maka perusahaan tidak perlu melakukan
tindakan pajak agresif. Penelitian ini menolak hipotesis yang telah
dikembangkan bahwa leverage berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.
Liquidity berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.
9
Variabel liquidity pada hasil uji statistik tabel memiliki nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Hasil ini menunjukkan
bahwa liquidity berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif
(CETR). Perusahaan dengan liquidity yang tinggi menggambarkan arus kas
yang baik, yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dan
menghasilkan laba yang tinggi. Sehingga, perusahaan akan melakukan
tindakan pajak agresif untuk mengurangi beban pajak perusahaan. Penelitian
ini tidak menolak hipotesis yang dikembangkan bahwa liquidity
berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Corporate governance, corporate risk, earnings management,
leverage, dan liquidity berpengaruh secara simultan terhadap tindakan
pajak agresif.
Corporate governance berpengaruh signifikan terhadap tindakan
pajak agresif.
Corporate risk berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak
agresif.
Earnings management berpengaruh signifikan terhadap tindakan
pajak agresif.
Leverage tidak berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif.
Liquidity berpengaruh signifikan terhadap tindakan pajak agresif.
4.2 Saran
Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain
yang dapat memprediksi adanya tindakan pajak agresif, seperti
kepemilikan danCSR.
Menambah sampel penelitian dengan periode yang berbeda.
10
DAFTAR PUSTAKA
Adhisamartha, Ida B.P.F. dan Noviari, Naniek. 2015. Pengaruh Likuiditas,
Leverage,Intensitas Persediaan, dan Intensitas Aset Tetap pada Tingkat
Agresivitas Wajib Pajak Badan. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. 13 (3): 973-1000.
Annisa, N.A. dan L. Kurniasih. 2012. Pengaruh Corporate Governance terhadap
Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Auditing. 8 (2): 95-189.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2011.Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan Edisi 11 Buku 2. Jakarta. Salemba Empat.
Budiman, J. dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakter Eksekutif Terhadap
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). ProceedingSimposium Nasional
Akuntansi XV.25-28 September, Banjarmasin, Indonesia.Hal.1-22.
Darmawan, I Gede H. dan Sukartha, I Made. 2014. Pengaruh Penerapan
Corporate Governance, Leverage, Return on Assets, dan Ukuran
Perusahaan pada Penghindaran Pajak. E-Journal ISSN 2302-8556 9.1:
143-161.
Desai, M., dan D. Dharmapala. 2009. Corporate Tax Avoidance and High-Power
Incentives. Journal of Financial Economics. 84: 591-623.
Dyreng, et al., 2010.The Effect of Executives on Corporate Tax Avoidance.The
Accounting Review.85: 1163-1189.
Frank, et al., 2009.Tax Reporting Aggresiveness and its Relation to Aggressive
Financial Reporting.The Accounting Review.84 (2): 1-49
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hidayanti, Alfiyani Nur. dan Laksito, Herry. 2013. Pengaruh antara Kepemilikan
Keluarga dan Corporate Governance terhadap Tindakan Pajak Agresif.
ISSN. 2 (2): 1-12.
Hite, Peggy A. dan McGill, G. 1992.An Examination of Tax Payer Preferences for
Aggressive Tax Advice.National Tax Journal.45: 389-403.
http://www.kemenkeu.go.id/Berita/realisasi-pendapatan-negara-2015. Diakses
pada 28 September 2016
I Nyoman, S., Handajani, Lilik., Isnaini, Zuhrotul. 2015. Tindakan Pajak Agresif
pada Perbankan: Eksplorasi Corporate Risk dan Corporate Governance.
Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XVIII.Universitas Sumatera
Utara Medan.Hal.1-27.
11
Jensen, Michael C dan Meckling William H. 1976.Theory of the Firms:
Managerial Bahaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal
of Financial Economics. 3 (4): 1-78.
Kurniasih, Tommy dan Sari, Maria M. Ratna. 2013. Pengaruh Return on Assets,
Leverage, Corporate Governance,Ukuran Perusahaan, dan Kompensasi
Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi ISSN. 18 (1):
58-66.
Lee, Namryoung dan Sweenson, Charles. 2011. Earnings Management through
Discretionary Expenditures in the U.S., Canada, and Asia. International
Business Research.4 (2): 257-266.
Low, Angle. 2006. Managerial Risk-Taking Behaviour and Equity-Based
Compensation. Fisher College of Business Working Paper.SSRN
934857.
Ozkan, Aydin. 2001. Determinants of Capital Structure and Adjusment to Long
Run Target: Evidence from UK Company Panel Data. Journal Business
Finance & Accounting. 28(1) & (2): 175-198.
Masri, I. dan Martani, Dwi. 2012. Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of
Debt. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.
Hal.1-23.
Prakosa, Kesit Bambang. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Keluarga,
dan Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak di Indonesia.
Proceeding Simposium Nasional Akuntansi XVII.Lombok.Hal.1-27.
Richardson, G. dan Lanis, R. 2007. Determinants of Variability in Corporate
Effetctive Tax Rates and Tax Reform: Evidence from Australia. Journal
of Accounting and Public Policy. 26: 689-704
Scott, W. R. 2000. Financial Accounting Theory.International Edition. New
Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Swingly, C. dan Sukartha, I Made. 2015. Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite
Audit, dan Ukuran Perusahaan, Leverage dan Sales Growth pada Tax
Avoidance. ISSN. 10 (1): 47-62
Wolk, I. H., M. G. Tearney, dan J. L. Dodd. 2001. Accounting Theory: A
Conceptual and Institutional Approach.Edisi 5.South-Western Colege
Publishing.