ANALISIS PARIWISATA KEBERLANJUTAN MENGGUNAKAN …eprints.ums.ac.id/77239/14/NASKAH PUBLIKASI-18...
Transcript of ANALISIS PARIWISATA KEBERLANJUTAN MENGGUNAKAN …eprints.ums.ac.id/77239/14/NASKAH PUBLIKASI-18...
ANALISIS PARIWISATA KEBERLANJUTAN MENGGUNAKAN
METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS
(Studi kasus : Objek Wisata Air terjun Jumog, Desa Berjo, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karangnyar)
Disusun sebagai satu syarat menyelesaikan Program Strata I pada
Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
Ahya Dewangga
D600150021
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
iii
1
ANALISIS PARIWISATA KEBERLANJUTAN MENGGUNAKAN
METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS
(Studi kasus : Objek Wisata Air terjun Jumog, Desa Berjo, Kecamatan
Ngargoyoso, Kabupaten Karangnyar)
Abstrak
Objek wisata air terjun Jumog merupakan objek wisata yang memanfaatkan
kekayaan alam di desa Berjo Kec. Ngargoyoso, Karanganyar dan dikelola
BUMDES Berjo. Pada pembangunannya terdapat permasalahan di sektor biaya
sehingga pembangunan harus dilakukan bertahap. Penelitian ini menggunakan
metode Analytical Network Process (ANP) untuk mengetahui prioritas
pembangunan objek wisata agar sesuai pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Penentuan alternatif pembangunan dan pembobotan dilakukan oleh BUMDES
Berjo serta Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa prioritas utama dalam pembangunan objek wisata adalah
sosialisasi pemanfaatan objek wisata kepada masyarakat sekitar dan selanjutnya
pembangunan fasilitas kamar mandi.
Kata kunci : Pariwisata Berkelanjutan, Analitycal Network Process
Abstact
Objek wisata air tejun Jumog is a tourist attraction that utilizes the natural wealth
in the village of Berjo Kec. Ngargoyoso, Karanganyar and managed by the
BUMDES\ Berjo. In construction there are problems in the cost sector so
development must be done in stages. This study uses the Analytical Network Process
(ANP) method to determine the priority of tourism object development to fit
sustainable tourism development. Determination of development and weighting
alternatives is carried out by BUMDES Berjo and the Karanganyar Regency
Tourism Office. The results of the study indicate that the main priority in the
development of tourist objects is the socialization of the use of attractions to the
surrounding community and subsequent construction of bathroom facilities.
Keywords : Sustainability Tourism, Analytical Network Process
2
1. PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan sebuah industri yang dapat memberikan dampak pada
perekonomian di negara Indonesia. Letak geografis Indonesia yang membuat
Indonesia terdapat banyak kekayaan alam didalamnya yang berpotensi untuk
menjadi objek pariwisata. Pembangunan dan pengembangan terus dilakukan oleh
pemerintah untuk mengangkat nilai pariwisata di Indonesia dan untuk
meningkatkan devisa negara. Pada masing-masing sektor pariwisata tentunya
memiliki banyak sektor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan pariwisata
tersebut.
Salah satu daerah yang mengangkat kekayaan alam untuk bisnis pariwisata
adalah Kabupaten Karanganyar khususnya pada Kecamatan Ngargoyoso. Salah
satu pariwisata yang ada pada kecamatan Ngargoyoso adalah objek wisata air terjun
Jumog. Objek wisata air terjun Jumog dikelola oleh BUMDES Berjo. Permasalah
timbul pada objek wisata air terjun Jumog adalah pada pembiayaan dalam proses
pembangunan yang akan dilakukan oleh pengelola. Sehingga pembangunan harus
dilakukan dalam bertahap dan tapat. Oleh karena itu diperlukan analisis untuk
menentukan ppembangunan yang harus dilakukan oleh pengelola.
Penelitian berikut memiliki tujuan untuk memecahkan permasalahan yang
ada pada objek wisata air terjun Jumog untuk menentukan prioritas pembangunan
objek wisata yang seharusnya dilakukan agar tepat sasaran dan sesuai dengan
konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan (sustainability tourism). Metode
Analytical Network Process merupakan metode yang digunakan dalam penelitian
ini untuk menghitung prioritas alternatif yang akan dilakukan dan diharapkan dapat
diterapkan pada proses pembangunan objek wisata air terjun Jumog.
2. METODE
Penelitian menggunakan metode Analytical Network Process (ANP) dalam
pengolahan data. Analytical Network Process (ANP) adalah generalisasi dari
Analytical Hierarchy Process (AHP), dengan mempertimbangkan ketergantungan
antar elemen hierarki. Banyak masalah keputusan tidak dapat disusun secara
hierarkis karena mereka melibatkan interaksi dan ketergantungan elemen-elemen
tingkat yang lebih tinggi dalam hierarki pada elemen tingkat rendah. (Saaty, 2005).
3
Dalam menggunakan mmetode Analytic Network Process (ANP) dibutuhkan
tingkatan pembobotan untuk menentukan prioritas yang akan dipilih. Pembobotan
dilakukan oleh pengelola BUMDES Berjo, karyawan objek wisata dan dinas
pariwisata kabupaten Karanganyar. Terdapat 3 tahap supermatrik pada metode
yang digunakan yaitu unweighted supematrik, weighted supermatrik dan limit
supermatrik. Pengolaha mmetode Analytic Network Process menggunakan
software super decisions yang dikembagkan oleh Saaty untuk pengolahan metode
ANP.
Data didapatkan dari 6 narasumber yaitu pengelola BUMDES Berjo,
karyawan objek wisata dan dinas pariwisata kabupaten Karanganyar. Sehingga
perlu dilakukan perata-rataan pada hasil kuersioner. Rata-rata dilakukan dengan
metode rata-rata geometri yang menggunakan rumus GM =
√𝑋1 𝑥 𝑋2 𝑥 𝑋3 𝑥 … . 𝑋𝑛𝑛
..
GM : hasil perhitungan rata-rata geometri dari salah satu matriks.
X : nilai pembobotan dari responden 1,2,3, ... , n.
n : merupakan jumlah responden yang melakukan pembobotan terhadap
kuesioner.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kriteria dan Alternatif
Kriteria dan alternatif pengembangan pariwisata didapatkan dari hasil wasawancara
kepada pengelola BUMDES objek wisata air terjun Jumog. Berikut merupakan
hasil kariteria dan alternatif yang didapatkan.
4
Tabel 1. Kriteria dan Alternatif
Kriteria Alternnatif
Ekonomi
Perluasan Area Parkir (E1)
Pembangunan Kolam Renang Dewasa (E2)
Pembangunan Fasilitas Kamar Mandi (E3)
Pembangunan Sarana Rapat (E4)
Lingkungan
Penghijauan di Area Air Terjun (L1)
Penambahan Tempat Sampah (L2)
Pembangunan Bak Sampah (L3)
Sosial dan
Budaya
Sosialisasi Pemanfaatan Objek Wisata Kepada
Masyarakat (SB1)
Pembangunan Kantor Pengelolaan (SB2)
3.2 Membuat Stuktur Network
Struktur network berfungsi untuk menetukan pengaruh alternatif yang akan
dibandingkan dengan alternatif lainnya. Dalam penyusunan struktur network pada
penelitian ini setiap alternatif akan dibandingkan dengan alternatif yang lain.
Berikut merupakan struktur network yang digunakan pada penelitian.
SEKTOR EKONOMI
- Perluasan Area Parkir
- Pembangunan Kolam Renang Dewasa
- Pembangunan Fasilitas Kamar Mandi
- Pembangunan Sarana Rapat
SEKTOR
LINGKUNGAN
- Penghijauan Di Area Air Terjun
- Penambahan Tempat Sampah
- Pembangunan Bak Sampah
SEKTOR SOSIAL
BUDAYA
- Sosialisasi Pemanfaatan Obyek
Wisata Kepada Masyarakat Sekitar
- Pembangunan Kantor
Pengelolaan
Gambar 1. Struktur Network Penelitian
5
3.3 Rata-rata Geometri
Rata-rata geometri digunakan untuk menghitung nilai pembobotan dari alternatif
yang dilakukan oleh 6 koresponden. Pembobotan dilakukan oleh pihak-pihak
terkait yang memiliki andil dalam pembangunan objek pariwisata air terjun Jumog
diantaranya pengurus BUMDES Berjo, pegawai objek wisata dan dinas pariwisata
kabupaten Karanganyar. Rata-rata geometri didapatkan dari rumus GM =
√𝑋1 𝑥 𝑋2 𝑥 𝑋3 𝑥 … . 𝑋𝑛𝑛
. Berikut merupakan hasil rata-rata geometri dari tiap
kriteria.
Tabel 2 Matriks Berpasangan Kriteria Ekonomi terhadap Kriteria Ekonomi
Alternatif E1 E2 E3 E4
E1 1,0000 3,0468 0,5529 2,7144
E2 0,3282 1,0000 0,5801 1,0309
E3 1,8086 1,7239 1,0000 1,8644
E4 0,3684 0,9701 0,5364 1,0000
Tabel 3 Matriks Berpasangan Kriteria Ekonomi terhadap Kriteria Lingkungan
Alternatif E1 E2 E3 E4
E1 1,0000 3,0468 0,5529 2,7144
E2 0,3282 1,0000 0,5801 1,0309
E3 1,8086 1,7239 1,0000 1,8644
E4 0,3684 0,9701 0,5364 1,0000
Tabel 4 Matriks Berpasangan Kriteria Ekonomi terhadap Kriteria Sosial Budaya
Alternatif E1 E2 E3 E4
E1 1,0000 3,0468 0,5529 2,7144
E2 0,3282 1,0000 0,5801 1,0309
E3 1,8086 1,7239 1,0000 1,8644
E4 0,3684 0,9701 0,5364 1,0000
Tabel 5 Matriks Berpasangan Kriteria Lingkungan terhadap Kriteria Ekonomi
Alternatif L1 L2 L3
L1 1,0000 1,1301 1,0000
L2 0,8849 1,0000 1,5874
L3 1,0000 0,6300 1,0000
6
Tabel 6 Matriks Berpasangan Kriteria Lingkungan terhadap Kriteria Lingkungan
Alternatif L1 L2 L3
L1 1,0000 1,1301 1,0000
L2 0,8849 1,0000 1,5874
L3 1,0000 0,6300 1,0000
Tabel 7 Matriks Berpasangan Kriteria Lingkungan terhadap Kriteria Sosial Budaya
Alternatif L1 L2 L3
L1 1,0000 1,1301 1,0000
L2 0,8849 1,0000 1,5874
L3 1,0000 0,6300 1,0000
Tabel 8 Matriks Berpasangan Kriteria Sosial Budaya terhadap Kriteria Ekonomi
Alternatif SB1 SB2
SB1 1,0000 3,3245
SB2 0,3008 1,0000
Tabel 9 Matriks Berpasangan Kriteria Sosial Budaya terhadap Kriteria Lingkungan
Alternatif SB1 SB2
SB1 1,0000 3,3245
SB2 0,3008 1,0000
Tabel 10 Matriks Berpasangan Kriteria Sosial Budaya terhadap Kriteria Sosial
Budaya
Alternatif SB1 SB2
SB1 1,0000 3,3245
SB2 0,3008 1,0000
3.4 Pembobotan Pada Software Super Decisions
Pembobotan pada software super decisions dengan memasukkan hasil kuisioner
pembobotan setiap alternatif yang telah dilakukan rata-rata geometri. Selanjutnya
hasil dimasukkan pada software dengan cara pilh Assese/compare pada super
decisions dan pilih pairwise comparisions. Lalu masukkan angka pembobotan pada
bagian matriks agar dapat menggunakan angka desimal. Berikut merupakan
tampilan dari software super decisions.
7
Gambar 2. Pembobotan Sektor Ekonomi
Gambar 3. Pembobotan Sektor Lingkungan
Gambar 4. Pembobotan Sektor Sosial dan Budaya
8
3.5 Supermatriks
Supermatriks pada pengolahan metode analytical network process memiliki 3
tahapan yaitu unweighted matriks, weighted matriks dan limit matriks.
1. Unweighted Supermatrix
Supermatriks berikut terbentuk dari semua vektor prioritas yang diperoleh dari
matriks perbandingan berpasangan.
Tabel 11 Unweighted Supermatrix
2. Weighted Supermatrix
Supermatriks ini diperoleh dengan cara perkalian Unweighted Matriks dengan
bobot pada masing-masing cluster.
Tabel 12 weighted Supermatrix
3. Limit Supermatrix
Supermatriks ini didapatkan dengan cara mengalikan weighted supermatriks
dengan dirinya sendiri secara terus menerus hingga angka pada satu baris bernilai
sama.
Tabel 13 Limit Supermatrix
9
3.6 Prioritas Pengembangan
Prioritas didapatkan dari software super decisions dengan hasil dari limit matrik
yang telah dihitung. Nilai dari prioritas adalah hasil akhir untuk pemilihan alternatif
yang akan diambil.
Tabel 14 Output Ranking Alternatif
Alternative
Normalized By
Cluster Limiting Ranking
E1 0.33848 0.137794 3
E2 0.14705 0.059862 8
E3 0.38590 0.157098 2
E4 0.12858 0.052343 9
L1 0.34602 0.107101 5
L2 0.35119 0.108700 4
L3 0.30279 0.093722 6
SB1 0.76908 0.217943 1
SB2 0.23092 0.065437 7
Berdasarkan output prioritas dari software super decisions didapatkan hasil
prioritas tertinggi adalah SB1 yaitu Sosialisasi Pemanfaatan Objek Wisata Kepada
Masyarakat, kemudian prioritas kedua E3 yaitu pembangunan fasilitas kamar
mandi,selanjutnya prioritas ketiga E1 yaitu perluasan area parkir.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengematan yang telah dilakukan oleh penulis,
dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Prioritas pengembangan yang akan dilakukan dari beberapa tahap adalah
sosialisasi pemanfaatan objek wisata kepada masyarakat sekitar, selanjutnya
pembangunan fasilitas kamar mandi dan tahap ketiga adalah perluasan area parkir.
b. Prioritas tertinggi pada hasil perhitungan metode Analytical Network Process
adalah sosialisasi pemanfaatan objek wisata kepada masyarakat sekitar objek
wisata. Hasil dari pembobotan dari beberapa pihak terkait dinyatakan alternatif
tersebut sangat dibutuhkan karena banyaknya masyarakat sekitar yang kurang
10
inisiatif dalam melihat peluang usaha pada objek wisata air terjun Jumog yang
seharusnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat disekitarnya.
c. Prioritas kedua yang akan dilaksanakan adalah pembangunan fasilitas kamar
mandi karena pada objek wisata air terjun Jumog fasilitas kamar mandi hanya
tersedia terbatas sehingga tidak dapat menampung seluruh pengunjung yang
membutuhkan fasilitas kamar mandi khususnya pada saat hari libur.
d. Pembangunan pada objek wisata air terjun Jumog secara berkelanjutan
(sustainability) akan terlaksana dengan menerapkan hasil penelitian penulis
bersama pihak-pihak terkait yang telah mengacu pada konsep pembangunan
pariwisata berkelanjutan (sustainability tourism).
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis terhadap objek wisata air terjun Jumog adalah
sebagai berikut :
a. Menerapkan hasil penelitian yaitu prioritas pengembangan yang telah
dilakukan perhitungan menggunkan metode Analytical Network Process dan
berdasarkan pembobotan yang dilakukan oleh pihak terkait dalam pembangunan
objek wisata.
b. Melakukan pembangunan secara tahap bertahap sehingga tidak terbebani
biaya yang begitu besar.
DAFTAR PUSTAKA
Saaty, T. 2005. Theory and Applications of the Analytic Network Process.
Pittsburgh, PA: RWS Publications.