ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA file · Web viewPenelitian yang di fokuskan...
Click here to load reader
Transcript of ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA file · Web viewPenelitian yang di fokuskan...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA KARYAWAN TOKO BATIK
DI JALAN MT. HARYONO MALANG(Studi Kasus Di Toko Tejoasri Jaya Jln. MT. Haryono Malang)
Tugas Akhir Matakuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing, Moh Badrih, S. Pd., M.Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 5
Rima Ulviana 2100810051
Ufi Rahayu 2100810052
Marita Yosi 2100810054
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2011
ABSTRAK
Perusahaan akan meningkat kinerjanya bila ada kerjasama dan hubungan
yang baik antara pimpinan dan karyawannya. Karena dengan meningkatkan
kinerja karyawan otomatis akan meningkatkan kinerja perusahaan. Dan
karyawanpun sebaiknya diperlakukan seperti partner usaha dan bukan sebagai
buruh.
Penelitian yang di fokuskan pada toko Batik Tejiasri Jaya ini dilakukan
dengan tujuan, pertama untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
kinerja karyawan; kedua bagaimana pengaruhnya serta cara peningkatan kinerja
karyawan dan cara untuk mengatasi para pesaing usaha.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi kinerja para karyawan adalah Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan adalah: Motivasi, dari segi kebutuhan akan
pekerjaan, dan segi penggajian; Kemampuan individu karyawan; serta
Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif. Dengan melekukan pelatihan kerja
kepada karyawan akan dapat menciptakan kinerja karyawan yang lebih baik pula.
Keywords: Kinerja, Strategi, Pelatihan
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu perusahaan akan meningkat kinerjanya apabila ada kerjasama dan
hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawannya. Karena dengan
meningkatkan kinerja karyawan otomatis akan meningkatkan kinerja perusahaan.
Dan karyawanpun sebaiknya diperlakukan seperti partner usaha dan bukan
sebagai buruh.
Untuk mengelolah sumber daya manusia di dalam organisasi yang efesien
dan efektif maka menekankan suatu lingkungan yang menyenangkan untuk
bekerja dalam artian tunjangan yang baik, kondisi kerja yang bagus, sangat
bergantung pada tersediaanya lingkungan kerja yang menyenangkan.
Di era sekarang ini banyak orang tertarik untuk terjun ke dalam usaha
batik. Di antaranya adalah usaha toko batik. Awalnya batik hanyalah kain
bercorak yang hanya digunakan saat acara-acara adapt saja. Sekarang batik dapat
dinikmati dalam berbagai variasi dan model-model yang sangat menarik. Batik
sangat digemari masyarakat pada umumnya, apalagi sekarang hadir dengan
bermacam-macam model dan corak.
Dalam hal ini, pendistribusian atau jasa perantara adalah hal yang wajib
digunakan oleh produsen dalam menjual barang-barang hasil produknya. Hal
tersebut banyak ditemukan dalam perkembangan perekonomian Indonesia saat ini,
kebanyakan produsen tidak menjual barang-barang hasil produksinya secara
langsung.
Salah satu jasa perantara yang banyak dijalankan adalah pedagang
pengecer, mereka menjual barang secara langsung kepada pemakai. Organisasi
yang melakukan penjualan tersebut adalah produsen, grosir dan pengecer atau
retailer. Bagaimana dan barang atau jasa tersebut dijual sebenarnya tidaklah
menjadi masalah, karena hal tersebut tetap disebut sebagai usaha eceran.
Penelitian ini akan difokuskan pada pengecer jenis toko, dengan melihat
suatu kenyataan bahwa pedagang pengecer jenis tersebut merupakan salah satu
sektor pemegang peranan penting perekonomian suatu Negara. Industri tekstil dan
pakaian selama ini bisa dikatakan mengalami pasang surut, hal ini dikarenakan
kondisi perekonomian yang tidak stabil dan juga pengaruh harga bahan baku.
Pengaruh tersebut membuat industri tekstil sering mengalami penurunan.
Meskipun demikian bukan berarti industri tekstil tidak dapat memberikan
kontribusi terhadap pendapatan Negara.
1.2 Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus masalah dalam artikel ilmiah
ini adalah :
1. Faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan?
2. Bagaimanakah cara untuk meningkatkan kinerja karyawan dan strategi
apa yang dilakukan untuk mengatasi pesaing usaha?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, khususnya
pada
usaha toko batik.
2. Cara meningkatkan kinerja karyawan, dan strategi untuk mengatasi
paesaing usaha.
I.4 Manfaat
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Untuk meningkatkan pemahaman penulis tentang faktor apa saja
yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan suatu perusahaan atau unit
kerja.
b. Bagi Toko TejoAsri Jaya
Untuk memberikan informasi sebagai bahan masukan dan bahan
pertimbangan bagi peningkatan kinerja karyawan pada unit usahanya.
2. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menerapkan
pemahaman yang diperoleh penulis dengan praktik di lapangan.
I.5 Definisi Operasional
1.5.1 Definisi Toko
Toko merupakan bangunan permanen tempat menjual barang dagangan.
Toko batik merupakan tempat menjual berbagai busana batik. Dalam toko batik
ini ditampilkan berbagai variasi model baju baik itu untuk laki-laki maupun
perempuan. Berbagai macam model dan gaya tersajikan dalam balutan toko yang
sudah di rancang untuk menarik para konsumen. Dengan kualitas dan pelayanan
serta desain dan suasana yang khas menjadikan suatu toko mempunyai aura yang
berbeda-beda. Kenyamanan adalah hal yang mempengaruhi ketertarikan
konsumen terhadap toko. Pelayanan yang baik juga akan memuaskan konsumen.
1.5.2 Definisi Faktor
Faktor merupakan hal (keadaan, peristiwa) yg ikut menyebabkan
(mempengaruhi) terjadinya sesuatu. Misalnya faktor yang mempengaruhi rasa
manis pada minuman, jadi artinya adalah keadaan yang menyebabkan atau
mempengaruhi minuman menjadi manis.
1.5.3 Definisi Pengaruh
Pengaruh merupakan daya yg ada atau timbul dr sesuatu (orang, benda) yg
ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
1.5.4 Definisi Karyawan
Karyawan merupakan orang yg bekerja pd suatu lembaga (kantor,
perusahaan, dsb) dengan mendapat gaji (upah), pegawai, pekerja.
1.5.5 Definisi Usaha
Usaha merupakan kegiatan dng mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan
untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya
upaya) untuk mencapai sesuatu.
Bab II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Pengertian kinerja (prestasi kerja) merupakan hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Anwar Prabu
Mangkunegara, 2005:67). Secara definitif Bernardin dan Russel, menjelaskan
kinerja merupakan catatan out come yang dihasilkan dari fungsi karyawan tertentu
atau kegiatan yangdilakukan selama periode waktu tertentu (Ambar T. Sulistiyani
dan Rosidah, 2003:223). Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau
tidak dilakukan karyawan sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak
mereka memberi kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk kualitas
pelayanan yang disajikan.
Dalam perspektif model harapan, kinerja merupakan fungsi dari
kemampuan dan motivasi (Gibson et al, 1985:185). Motivasi adalah kemauan
untuk berbuat sesuatu, denagn adanya motivasi adanya motivasi maka pegawai
memiliki kekuatan pendorong untuk bekerja. Seorang pegawai bias memiliki
kinerja yang baik jika pelaksanaan kerja didukung oleh kemampuan yang cukup.
Namun kemampuan saja tidaklah lengkap. Disinilah peran motivasi sebagai faktor
pembeda antara pegawai satu dengan yang lainnya. Oleh karenanya, walaupun
seorang pegawai memiliki kemampuan yang cukup untuk melaksanakan tugas dan
pekerjaanya, tetapi apabila tidak ditunjang oleh motivasi yang kuat maka kinerja
tidak optimal.
Menurut Cormick dan Tiffin 1980 (Sutrisno 2010:172) kinerja adalah
kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas. Kuantitas
adalah hasil yang dapat dihitung sejauh mana seseorang dapat berhasil mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Kualitas adalah bagaiman seseorang dalam
menjalankan tugasnya, yaitu mengenai banyaknya kesalahan yang dibuat,
kedisiplinan dan ketepatan. Waktu kerja adalah mengenai jumlah absent yang
dilakukan, keterlambatan, dan lamanya masa kerja dalam tahun yang telah
dijalani.. dari definisi-definisi tersebut diatas penulis menyimpulkan bahwa yang
dimaksud kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan dilihat pada aspek
kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja samauntuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan oleh organisasi,
Miner (1990) mengemukakan secara umum dapat dinyatakan empat aspek dari
kinerja, yaitu sebagai berikut :
1. Kualitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan, waktu,
dan ketepatan dalam melakukan tugas
2. Kuantitas yang dihasilkan, berkenan denagn berapa jumlah produk atau jasa
yang dapat dihasilkan.
3. Waktu kerja, menerangkan tentang jumlah absent, keterlambatan, serta masa
kerja yang telah dijalani individu pegawai tersebut.
4. Kerja sama, menerangkan akan bagaimana individu membantu atau
menghambat dari teman sekerjanya. Dikatakan individu mempunyai kinerja
yang baik bila dia berhasil memenuhi keempat aspek tersebut sesuai dengan
target atau rencana yang telah ditetapkan oleh organisasi.
2. Pengertian Strategi
Strategi (strategy) adalah kerangka acuan yang terintegrasi dan
komprehensif yang mengarahkan pilihan-pilihan yang menetukan benuk dan arah
aktivitas-aktivitas organisasi menuju pencapaian tujuan-tujuannya. Departemen
sumber daya manusia haruslah berfungsi sebagai rekan/mitra dalam menyususn
rencana strategic organisasi dikarenakan sumber daya manusia merupakan
pertimbangan kunci dalam menentukan strategi, baik itu yang praktis maupun
yang dapat dilaksanakan (Henry Simamora, 1997:38).
Strategi sumber daya manusia (human resources strategy) adalah pola atau
rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan pokok, kebijakan-kebijakan dan
prosedur-prosedur ke dalam rencana keseluruhan yang kohesif.
Manfaat strategi adalah untuk membantu mengumpulkan dan
mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan ke dalam suatu entitas unik
berdasarkan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan internalnya,
perubahan-perubahan lingkungan, dan tindakan-tindakan pesaing yang
terantisipasi (Henry Simamora, 1997:39).
3. Pengertian Pelatihan
Pengertian latihan dan pengembangan berbeda. Latihan (training)
dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik
penguasaan ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin
(T. Hani Handoko, 2000:104). Latihan menyiapkan para karyawan untuk
melakukan pekerjaan sekarang.
Latihan adalah proses sistematik pengubahan perilaku para karyawan
dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasional (Ambar T.
Sulistiyani dan Rosidah, 2003:175). Latihan biasanya dimulai dengan orientasi
yakni suatu proses dimana para karyawan diberi informasi dan pengetahuan
mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan personalia, organisasi dan harapan-
harapan untuk performance tertentu. Dalam latihan diciptakan suatu lingkungan
dimana para karyawan dapat memperoleh atau mempelajari keahlian, perilaku
yang spesifik yang berkaitan dengan tenaga kerja dalam rangka meningkatkan
kinerja karyawan pada jabatan yang didudukinya sekarang. Menurut (Andrew E.
Sikula dan Anwar Prabu Mangkunegara, 2005:44), bahwa pelatihan (training)
adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur
sistematis dan terorganisir di mana karyawan non-managerial mempelajari
penegtahuan dan ketrampilan teknis dalam tujuan terbatas.
Bab III
PEMBAHASAN
Sudah menjadi tugas manajemen agar karyawan memiliki semangat kerja dan
moril yang tinggi serta ulet dalam bekerja. Biasanya karyawan yang puas dengan
apa yang diperolehnya dari perusahaan atau tempat mereka bekerja akan
memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha
memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya karyawan yang kepuasan kerjanya rendah,
cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan,
sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Untuk itu merupakan
keharusan bagi perusahaan untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat
karyawan puas bekerja di perusahaan ataupun di tempat mereka bekerja.
3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Dalam hal ini ada beberapa faktor yang kami temukaan terkait dengan
pengaruhnya terhadap kinerja para karyawan. Kinerja individual karyawan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
3.1.1 Motivasi
Motivasi yang berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab
orang melakukan suatu perbuatan yang berlangsung secara sadar.
Motivasi memiliki hubungan langsung dengan kinerja individual
karyawan. Karena kedudukan dan hubungannya itu, maka sangatlah
strategis jika pengembangan kinerja individual karyawan dimulai dari
peningkatan motivasi kerja. Motivasi merupakan pengatur arah atau
tujuan dalam melakukan aktivitas, sehingga motivasi yang tinggi akan
diutamakan ketimbang yang lemah.
# Hasil Penelitian:
Berdasarkan hasil wawancara terhadap salah satu pegawai toko adalah
Sbb:
- Dari segi kebutuhan akan pekerjaan, karyawan di toko ini pada
umumnya sangat membutuhkan pekerjaan. Ada yang bekerja untuk
dirinya sendiri, ada pula yang bekerja untuk keluarganya.
- Dari segi gaji atau upah, gaji atau upah sangat memotivasi sebagian
besar karyawan untuk lebih hiat dan tekun dalam bekerja. Umumnya
karyawan pasti bekerja dengan giat apabila diiming-iming dengan
gaji yang cukup besar. Tetapi sebaliknya, apabila gaji yang diberikan
sedikit, maka rasa malas bekerja pun akan muncul.
3.1.2 Kemampuan
Kemampuan dalam hal ini adalah kemampuan individu dalam bekerja.
Apabila kemampuannya tinggi kinerja yang dihasilkan akan tinggi pula
namun sebaliknya apabila rendah maka kinerja akan rendah pula.
# Hasil Penelitian:
Kemampuan karyawan di toko ini berbeda-beda sesuai dengan tugasnya,
bagian pelayan toko dengan bagian kasir mempunyai tugas yang
berbeda. Kemampuan pelayan toko dalam melayani para pembeli sangat
menunjang perekonomian toko, demikian pula dengan kemampuan
kasir, ketelitian dan kejujuran menjadi hal yang terpenting.
3.1.3 Lingkungan kerja
Lingkungan kerja menunjuk pada hal-hal yang berada di sekeliling dan
mencakup kerja karyawan di tempat kerja. Kondisi lingkungan kerja
lebih banyak tergantung dan diciptakan oleh pimpinan, sehingga suasana
kerja yang tercipta tergantung pada pola yang diciptakan pimpinan.
Lingkungan kerja dalam perusahaan, dapat berupa struktur tugas, desain
pekerjaan, pola kepemimpinan, pola kerjasama, ketersediaan sarana
kerja, dan imbalan (reward system).
# Hasil Penelitian:
Lingkungan kerja di toko ini cukup mendukung dalam peningkatan
kinerja karyawannya. Dari hasil wawancara disebutkan bahwa hubungan
baik antar karyawan sangat menunjang kegiatan kerja yang baik,
sehingga dapat memotivasi karyawannya untuk lebih meningkatkan
kinerjanya.
3.2 Cara meningkatkan kinerja karyawan, dan strategi untuk mengatasi
para pesaing usaha.
Berdasarkan hasil wawancara penlulis kepada pegawai toko Tejoasri
Jaya, sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan di atas, maka cara untuk meningkatkan kinerja karyawan di toko
ini adalah:
1. Memberikan motivasi kepada karyawan berupa sistem penggajian
yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan juga sesaui
dengan jam kerja karyawan. Menyamaratakan gaji pada karyawan
sangat tidak tepat, karena dapat menimbulkan kecemburuan antar
karyawan yang dapat berakibat pada kelangsungan usaha. Pemberian
motivasi secara internal juga sangat mempengaruhi kinerja
karyawan. Misalnya saja pemanggilan karyawan oleh pemimin
secara bergantian guna melakukan pendekatan secara emosional agar
tercipta suatu hubungan yang harmonis antar karyawan dengan
pimpinan. Pimpinan memberikan motivasi berupa dorongan kepada
karyawan, agar bisa bekerja secara maksimal, demi kelangsunag
usaha.
2. Dalam meningkatkan kemampuan kerja karyawan perlu adanya
pelatihan kerja. Misalnya saja dengan magang. Karyawan yang
magang akan memperoleh banyak kemampuan untuk meningkatkan
kinerjanya. Dalam magang karyawan diajarkan berbagai cara
bagaiman auntuk melayani pelanggan dengan baik, bagaimana cara
menata busana yang senada, bagaimana cara menyampaikan kepada
pelanggan tentang kaunggulan produk-produk toko tempat mereka
bekerja.
3. Kondisi lingkungan adalah hal yang sangat mempengaruhi kinerja
karyawan. Menciptakan kondisi liungkungan yang nyaman adalah
tugas utama seorang pemimpin. Karyawan tidak dapat bekerja
dengan baik apabila kondisi lingkungan tidak mendukung. Sorang
pimpinan yang profesional haruslah mempunyai kemempuan
mengayomi setiap karyawan yang ada, sehingga tercipta lingkungan
kerja yang kondusif dan nyaman. Pola kepemimpinan yang otoriter
dan kejam biasanya menimbulkan karyawan tetrtekan untuk bekerja,
sehingga mengakibatkan kinerja menjadi turun. Sarana kerja juga
sangat penting kaitannya dengan kinerja karyawan. Contoh sarana
kerja adalah telepon kantor, komputer, kendaraan, dsb. Apabila
terdapat fasilitas atau sarana kerja yang memadai maka kinerja
karyawan pun dapat meningkat. Tentunya juga harus ada
pengawasan dari para pimpinan, untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan yang dapat merugikan usaha.
Strategi untuk mengatasi para pesaing usaha juga sangat dibutuhkan
demi kemajuan suau usaha. Berikut ini adalah cara-cara yang
dilakukan toko Tejoasri Jaya untuk mengatasi para pesaing
usahanya, yaitu:
1. Melakukan perbandingan harga dengan pesaing, kemudian
memberikan harga yang sesuai dengan kualitas produk.
2. Memberikan pelayanan yang sangat baik kepada pelanggan
lain, yang tidak biasanya dilakukan di toko-toko batik lain.
3. Menghadirkan produk-produk yang up to date, sehingga para
pelanggan tidak sempat menegok ke tempat atau ke toko lain.
4. Menghadirkan produk-produk denagn kualitas yang bagus,
yang di datangkan langsung dari pabriknya di Pekalongan.
5. Memberikan harga yang terjangkau bagi setiap kalangan.
Bab IV
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab III, dapat disimpulkan bahwa:
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah: a. Motivasi,
dari segi kebutuhan akan pekerjaan, dan segi penggajian; b. Kemampuan individu
karyawan; Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif.
Berikutnya adalah: Cara meningkatkan kinerja karyawan, dan strategi untuk
mengatasi para pesaing usaha, yaitu: a. Motivasi, sebab orang melakukan suatu
perbuatan yang berlangsung secara sadar. Kebutuhan akan pekerjaan, gaji yang
besar, dan motivasi dari pimpinan sangat berpengaruh pada peningkatan kinerja
karyawan. Sistem penggajian yang tepet juaga penting kaitannya dengan
peningkatan motivasi karyawan; b. Kemampuan, kemampuan individu karyawan
sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Apabila kemampuan karyawan tersebut
baik maka dapat meningkatkan kinerjanya. Tetapi apabila kemampuan karyawan
tersebut rendah, maka dapat menurunkan kinerjanya. Oleh sebab itu perku adanya
pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kinerja karyawan, diantaranya adalah
magang; c. Lingkungan kerja, lingkunag kerja yang nyaman dan kondusif dapat
membuat kinerja karyawan meningkat. Contonya saja apabila dalam lingkunag
kerja tersebut hubungan anatar karyawan dengan karyawan baik, maka kinerjanya
juga dapat meningkat. Begitu pula dengan hubunag antara karyawan dengan
pimpinan. Oleh sebab itu menjadi tugas pimpinan untuk menciptakan lingkungan
kerja yang nyaman dan kondusif guna tercitanya kinerja karyawan yang tinggi.
Yang terakhir adalah: Strategi untuk mengtasi para pesaing diantaranya: a.
Melakukan perbandingan harga dengan pesaing, kemudian memberikan harga
yang sesuai dengan kualitas produk; b. Memberikan pelayanan yang sangat baik
kepada pelanggan lain, yang tidak biasanya dilakukan di toko-toko batik lain; b.
Menghadirkan produk-produk yang up to date, sehingga para pelanggan tidak
sempat menegok ke tempat atau ke toko lain; c. Menghadirkan produk-produk
denagn kualitas yang bagus, yang di datangkan langsung dari pabriknya di
Pekalongan; d. Memberikan harga yang terjangkau bagi setiap kalangan.
4.2 Saran
Sebagai seorang karyawan harus mengetahui kemampuan masing-masing,
dan terus berusaha meningkatkan kinerjanya serta memotivasi diri utnuk
peningkatan kerja msing-masing. Sehingga tidak akan tertinggal oleh karyawan
lainnya.
Sebagai seorang pemimpin harus mampu memberikan pelayanan kepada
karyawannya guan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman demi
meningkatkan kualitas usaha perusahaan. Tentunya juga pimpina harus
mempunyai wibawa yang besar dan terus melakukan pengawasan terhadap para
karyawan utnuk menghindari hal-hal buruk yang dapat merugikan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Marihot Tua. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
Sulistiyani, Ambar. T dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2000. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Liberty. 84
Faktor yang mempengaruhi kinerja SDM ditulis dalam http://www.google.co.id ;
diakses pada 19 April 2011.
Karisma, Hardiyanti.2007. “ Pengertian Kinerja” Ditulis dalam http://hardiyantikarisma.blog.com ; diakses pada 19 April 2011.
Kinerja karyawan-Definisi faktor yang mempengaruhi ditulis dalam http://jurnal-
sdm.blogspot.com; diakses pada 19 April 2011.