ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN DAN … · 2020. 11. 24. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA...
Transcript of ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN DAN … · 2020. 11. 24. · BAB II TINJAUAN PUSTAKA...
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN DAN BELANJA (STUDI KASUS KANTOR CAMAT PAKUE KABUPATEN
KOLAKA UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA)
SKRIPSI
EKA FATMALA
105731124616
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
ii
HALAMAN JUDUL
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN DAN BELANJA (STUDI KASUS KANTOR CAMAT PAKUE KABUPATEN
KOLAKA UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA)
Eka fatmala
105731124616
Untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada
Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini saya persembahkan kepada:
1. Ayah saya Dg. Mangeppe yang telah memberikan semangat dan do’a
sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibunda saya Murni yang telah memberikan semangat dan do’a sehingga saya
bisa menyelesaikan skripsi ini.
3. Saudara dan saudari saya yang telah memberikan dukungan untuk proses
penyelenggaraan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas dalam meluangkan waktunya untuk dan memberi arahan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ketua tingkat saya Andi Ahmad Yani yang membantu dalam proses
penyusunan skripsi ini.
6. Para Sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
“MOTTO HIDUP”
Waktu bagaikan pedang,
Jika engkau tidak memanfaatkannya dengan baik,
Maka ia akan memanfaatkanmu.
[ Hadist Riwayat Muslim ]
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunianya serta petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penelitian skripsi ini dengan judul “ Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran
dan Belanja Kantor Camat Pakue, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara”. Salam
dan sholawat tidak lupa peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi
yang menuntun ummatnya dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang-
menderang dengan segala ilmu dan sunnahnya.
Penyusun skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi pada program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis Bapak Dg. Mangeppe dan Ibu Murni yang
senantiasa memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa
tulus tak pamrih. Dan Saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung
dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar
atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya
penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis Menyadari Bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada:
viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Samsul Rizal, SE, MM selaku penasehat akademik yang senantiasa
memberikan bimbingan kepada peneliti.
5. Bapak Dr. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.Ak.CA selaku pembimbing I yang
senantiasa mengarahkan penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan
baik.
6. Bapak Ismail Rasulong, SE,MM. selaku pembimbing II yang senantiasa
memberikan saran, arahan dan perbaikan sehingga proses penelitian dan
penyusunan skripsi dapat selesai dengan baik.
7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam memberikan
ilmu kepada penulis.
8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
9. Orang Tua penulis yang telah membantu, membimbing, dan yang selalu
memberikan support dengan ikhlas bagi penulis.
10. Ketua tingkat saya Andi Ahamd Yani yang telah berperan penting dalam
penyusunan penyelesaian skripsi.
ix
11. Rekan-Rekan akuntansi 2016. G. yang telah membantu penulis dalam
proses penyelesaian skripsi yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
12. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya sebut satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada almamater kampus biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul khairat, wassalamu’alaikum Wr. Wb
Makassar, 06 November 2020
EKA FATMALA
x
ABSTRAK
Eka Fatmala, 2020. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran dan Belanja Kantor Camat Pakue, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara ”. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dibimbing oleh Ansyarif Khalid, dan Ismail Rasulong.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dan
efisiensi anggaran dan belanja Kantor Camat Pakue, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan anggaran dan belanja Kantor Camat Pakue.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Efektivitas anggaran dan belanja Kantor Camat Pakue tergolong efektif (2) Efisiensi merupakan ukuran keberhasilan sebuah kegiatan yang dinilai berdasarkan besarnya biaya atau sumber daya yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan hasil perhitungan tingkat efisiensi anggaran dan belanja di Kantor Camat Pakue, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara tergolong efisien dari tahun ke tahun. Kata Kunci : Efektivitas, Efisiensi, Anggaran dan Belanja, Kantor Camat Pakue.
xi
ABSTRACT
Eka Fatmala, 2020. "Analysis of the Effectiveness and Efficiency of the Budget and Expenditures of the Pakue Sub-District Office, North Kolaka, Southeast Sulawesi". Thesis Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business. Supervised by Ansyarif Khalid, and Ismail Rasulong. The purpose of this study was to determine the effectiveness and efficiency of the budget and expenditure of the Pakue District Office, North Kolaka, Southeast Sulawesi. In this study using a quantitative descriptive approach with data collection techniques, namely observation and interviews. The data used are secondary data in the form of financial reports on the budget and expenditure of the Pakue Sub-district Office. The results showed that (1) The effectiveness of the budget and expenditure of the Pakue Sub-district Office was classified as effective (2) Efficiency is a measure of the success of an activity which is assessed based on the amount of costs or resources used to achieve the desired results from the calculation of the level of budget and expenditure efficiency at the Camat Office Pakue, North Kolaka, Southeast Sulawesi is classified as efficient from year to year. Keywords: Effectiveness, Efficiency, Budget and Spending, Pakue Sub-District Office.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. .v
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... .vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA .................................................................... .x
ABSTRACT ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ .xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ..xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ....xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
D. Mamfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................…8
A. Landasan Teori ........................................................................................ 8
1. Sektor Publik ...................................................................................... 8
2. Pengertian Efektivitas ......................................................................... 8
3. Pengertian Efisiensi .......................................................................... 10
4. Anggaran .......................................................................................... 11
xiii
B. Tinjuan Empiris ...................................................................................... 21
C. Kerangka konsep ................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................29
A. Jenis Penelitian ......................................................................................29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................29
C. Definisi operasional variabel dan Pengukuran ........................................ 29
D. Populasi dan sampel ..............................................................................30
E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................31
F. Teknik Analisis Data ..............................................................................32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................................35
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................35
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ..........................................................60
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 63
A. Kesimpulan ............................................................................................63
B. Saran .....................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................65
BIOGRAFI PENULIS .........................................................................................73
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tinjauan Empiris ................................................................................21
Tabel 3.1 Kriteria Penggolongan Efektivitas.......................................................34
Tabel 3.2 Kriteria Penggolongan Efisiensi .........................................................35
Tabel 4.1 Struktur Organisasi ............................................................................41
Tabel 4.2 Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2018 ..............................56
Tabel 4.3 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 ....................................57
Tabel 4.4 Realisasi Anggaran Belanja Kantor Camat Pakue Kabupaten
Kolaka Utara ......................................................................................57
Tabel 4.5 Realisasi anggaran Belanja tidak Langsung Kantor Camat Pakue
Kabupaten Kolaka Utara ...................................................................58
Tabel 4.6 Indikator Efektivitas ............................................................................58
Tabel 4.7 Tingkat Efektivitas Anggaran Belanja Langsung Kecamatan Pakue
Kabupaten Kolaka Utara ....................................................................59
Tabel 4.8 Indikator Efisiensi ...............................................................................60
Tabel 4.9 Tingkat Efisiensi Anggaran Belanja Tidak Langsung Kecamatan Pakue
Kabupaten Kolaka Utara ....................................................................60
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ...............................................................................28
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.................................................................................................... ….67
Lampiran 2.................................................................................................... ….69
Lampiran 3.................................................................................................... ….71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses penganggaran sektor publik dimulai ketika perumusan strategi
telah selesai dilakukan. Anggaran merupakan hasil artikulasi dari perumusan
hasil strategi dan perencanaan strategi yang telah dibuat. Tahap penganggaran
sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada
kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang telah disusun. Anggaran
publik berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk rencana
perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter (Veggeland N, 2015).
Akuntansi sektor publik dapat didefinisikan sebagai aktivitas jasa yang
terdiri dari mencatat, mengklasifikasikan dan melaporkan kejadian atau transaksi
ekonomi yang akhirnya akan menghasilkan suatu informasi keuangan yang akan
dibutuhkan oleh pihak-pihak tertentu untuk pengambilan keputusan yang
diterapkan pada pengelolaan dana publik di lembaga-lembaga tinggi Negara dan
departemen-departemen di bawahnya. Wiratna, (2015 ).
Laporan realisasi anggaran / LRA adalah suatu laporan yang terdiri atas
ikhtisar sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya kas yang dikelola oleh
pemda selama periode yang telah ditentukan yang biasanya selama satu tahun
(Siregar : 2015 ).
Dengan direvisinya UU No.22 tahun 1999 ke UU No.32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.25 tahun 1999 ke UU No. 33 tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
merupakan perundang–undangan yang berhubungan dengan kebijakan
2
desentralisasi dan otonomi daerah. Otonomi daerah pemerintah daerah diberikan
keleluasaan dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran yang sesuai dengan
kepentingan daerahnya masing masing. Karena masing–masing daerah
diberikan kewajiban dan kewenangan untuk menyusun Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD).Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan publik
dan memajukan perekonomian daerah, serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam penyelenggaraan otonomi daerah.
Penyelenggaraan pemerintah daerah tidak lepas dari adanya
penggunaan dan pemanfaatan anggaran serta pendapatan daerah. Dan setiap
tahun juga selalu saja pemerintah daerah mempersiapkan perencanaan
anggaran atau yang sering disebut dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. Karena anggaran pemerintah terkait dengan penentuan jumlah alokasi
dana untuk setiap program dan aktivitas yang menggunakan dana milik
masyarakat. Anggaran merupakan alat perencanaan target yang harus dicapai
oleh pemerintah, serta sebagai alat untuk pengendalian alokasi sumber dana
publik yang disetujui oleh legislatif untuk nanti dibelanjakan.
Pada umumnya dalam organisasi sektor publik akan dinilai baik jika yang
bersangkutan mampu dalam melaksanakan tugas dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan pada standar yang tinggi dengan biaya yang rendah. Tuntutan
baru untuk organisasi sector publik yaitu selalu memperhatikan value for money.
Karena tujuan yang dikehendaki masyarakat selalu mencakup
pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan value for money, yaitu dalam
pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan
sumber daya dalam arti penggunaannya diminimalkan dan hasil dimaksimalkan
3
(maximizing benefits and minimizing cost), serta (berhasil guna) dalam arti
mencapai sasaran.
Anggaran berperan penting dalam sebuah organisasi. Perencanaan
keuangan secara rinci disusun untuk membantu tercapainya program kegiatan
organisasi. Berbagai macam permintaan masyarakat terhadap organisasi publik,
salah satunya keterbukaan dan pertanggungjawaban keuangan publik. Sehingga
setiap organisasi pemerintah senantiasa menjadikan lebih baik kinerjanya
supaya tata kelola pemerintah yang lebih dapat tercapai (Tamasoleng, 2015).
Melalui data rekening belanja yang terdapat dalam anggaran belanja
lembaga/organisasi pemerintah akan dilihat apakah anggaran yang telah dibuat
dapat berperan sebagai pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan
pemerintah.
Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi
yang secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan
dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang. Secara
garis besar anggaran merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuan,
sehingga dalam proses penyusunan dibutuhkan data dan informasi, baik yang
bersifat terkendali maupun yang bersifat tak terkendali untuk dijadikan bahan
taksiran. Hal ini disebabkan karena data dan informasi tersebut akan
berpengaruh terhadap keakuratan taksiran dalam proses perencanaan
anggaran.
Efektivitas anggaran sangat berpengaruh kinerja pemerintah di mana
kinerja pemerintah dinilai baik apabila pemerintah mampu melakukan efektivitas
belanja dan mampu mengidentifikasikan anggaran sehingga anggaran tersebut
dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai. Efisiensi berhubungan dengan konsep
4
produktivitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama
oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah dan ditetapkan
dengan peraturan daerah. Sebagai rencana keuangan tahunan pemerintah
daerah, maka dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tergambar
semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah
yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan
yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kurun
waktu satu tahunan. Dalam suatu organisasi, anggaran memegang peran
penting di mana anggaran merupakan suatu rencana keuangan yang disusun
secara sistematis dalam menunjang terlaksananya program kegiatan suatu
organisasi. Seiring dengan adanya tuntutan masyarakat untuk dilakukannya
transparansi dan akuntabilitas publik, menuntut setiap organisasi pemerintah
untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya agar lebih berorientasi pada
terciptanya good public dan good governance. (Tamasoleng, 2015).
Pengelolaan daerah yang dilakukan secara ekonomis,efisien, dan efektif
atau sudah memenuhi value for money serta partisipasi, transparansi,
akuntabilitas dan keadilan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang
selanjutnya akan mengurangi jumlah pengangguran serta menurunkan jumlah
kemiskinan. Untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengeluaran
daerah, maka pemerintah daerah harus menyusun dan menyampaikan laporan
keuangan yang memenuhi aturan tepat waktu dan sudah disusun dengan
5
mengikuti standar akuntansi standar akuntansi pemerintahan yang sudah
disusun secara umum.
Kegiatan operasional dijalankan menggunakan sumber dana yang
diperoleh dari dana APBD kecamatan Pakue yang dialokasikan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kebijakan penggunaan semua dana
diserahkan sepenuhnya kepada instansi tersebut sesuai dengan dana yang ada
dan dipertanggungjawabkan melalui laporan realisasi anggaran. Upaya
pencegahan penyalahgunaan dana anggaran untuk kebutuhan pribadi, maka
diperlukannya pengendalian keuangan yang baik. Berdasarkan UU Nomor 15
tahun 2004 tentang pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara, Kantor Camat Pakue dalam pengelolaan keuangannya harus
akuntabel dan transparan atas laporan keuangannya, sehingga program yang
telah ditargetkan dapat direalisasikan dan dipertanggungjawabkan dengan baik
dan sah.
Berdasarkan penelitian Siti Mardiyah Ulfa (2018). Dengan judul Analisis
Realisasi anggaran untuk Menilai Efektivitas dan Efisiensi kinerja pada Dinas
Perhubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan tingkat
efektivitas pengelolaan keuangannya sangat efektif dan tingkat efisiensi
pengelolaan keuangan efektif dan efisien.
Terdapat beberapa permasalahan dalam mengelola Anggaran desa salah
satunya, yaitu dari penjabaran Anggaran pendapatan dan Belanja desa tersebut
untuk belanja modal seharusnya diminimalkan jangan sampai melebihi 40% dari
anggaran desa yang ada, dan untuk alokasi anggaran lebih diprioritasakan selain
untuk belanja modal khususnya dibidang infrastruktur, yaitu untuk mendanai
kegiatan berkaitan berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Selain itu dari
6
tabel jelas terlihat persentase-persentase dari masing-masing belanja dalam
penjabaran dalam penjabaran APBDesa tiap tahunnya cenderung fluktuatif, hal
ini cukup menandakan bahwa kemampuan masyarakat baik secara subyek dan
obyek perencanaan APBDesa masih kurang matang dan belum menerapkan
fungsi alokasi yaitu bahwa penganggaran dan APBDesa seharusnya dapat
menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran, dan pemborosan
sumber daya serta dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perekonomian
desa.
Dengan dasar pemikiran itulah peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian tentang “Efektivitas dan Efisiensi Anggaran dan Belanja” pada
Kantor Camat Pakue,Kolaka Utara,Sulawesi Tenggara Tahun 2017-2019.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu bagaimanakah tingkat Efektivitas dan Efisiensi Anggaran dan
Belanja Kantor Camat Pakue, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai pada
penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah tingkat Efektivitas dan Efisiensi
Anggaran dan Belanja Kantor Camat Pakue, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara?
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak
sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran belanja pada Kantor Camat
7
Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu akuntansi
khususnya mengenai pelaksanaan efektivitas dan efisiensi anggaran dan
belanja
2. Manfaat Praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan
pertimbangan dan masukan dalam upaya meningkatkan Efektivitas dan
Efisiensi Anggaran dan Belanja Kantor Camat Pakue, Kolaka Utara, Sulawesi
Tenggara sehingga berpengaruh positif terhadap pembangunan daerah.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Anggaran Sektor Publik
Anggaran Sektor Publik adalah perencanaan finansial tentang perkiraan
pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang
dengan melihat data yang diperoleh dari masa lalu sebagai acuan penetapan
anggaran. Dalam organisasi sektor publik, penganggaran merupakan suatu
proses politik. Karena pada sektor publik anggaran harus di informasikan kepada
publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Penggunaan anggaran
pada pemerintah sebagai alat penuntun bagi perencanaan dan pengendalian
sumber daya, baik itu keuangan atau sebaliknya.
2. Pengertian Efektivitas
Efektivitas menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam pencapaian
tujuan. Ukuran efektivitas merupakan refleksi output. Jika suatu organisasi ingin
membangun sebuah rumah sakit dengan 250 tempat tidur, 4 unit operasi sebuah
unit kecelakaan darurat, serta unit pasien luar dan semua target tersebut
tercapai, maka mekanisme kerja organisasi itu dianggap sudah efektif. Apabila
hanya 150 tempat tidur yang terbangun, organisasi tersebut dianggap tidak
bekerja efektif. Karena itu, tujuan-tujuan tersebut harus spesifik, detail, dan
terukur. Dalam rangka mencapai tujuan itu, organisasi sektor publik seringkali
tidak memperhatikan biaya yang dikeluarkan. Hal seperti itu bisa terjadi, apabila
efisiensi biaya bukan merupakan salah satu dari indikator hasil.
9
Indra ( 2006 ) menjelaskan bahwa efektivitas adalah keberhasilan
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya . Efektivitas hanya
berbicara masalah output saja. Apabila organisasi telah berhasil mencapai
tujuannya, maka organisasi tersebut berjalan dengan efektif. Atau dengan kata
lain Efektivitas adalah kesuksesan atau kegagalan antara keluaran dengan
tujuan atau sasaran yang harus dicapai.
Haryanto, dkk (2007) menjelaskan bahwa efektivitas adalah tingkat
pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan. Secara
sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan input.
Berikut formula untuk mengukur tingkat efektivitas anggaran belanja.
3. Pengertian Efisiensi
Efisiensi merupakan hal terpenting, karena suatu organisasi dianggap
semakin efisien apabila rasio efisien cenderung diatas satu. Semakin besar
angkanya, semakin tinggi tingkat efisiennya. Secara absolut, rasio ini tidak
menunjukkan posisi keuangan dan kinerja organisasi. Namun, berbagai program
pada dua organisasi yang berkecimpung dalam industri yang sama dapat
diperbandingkan tingkat efisiennya. Apabila hasil rasionya lebih besar dari satu
dibandingkan hasil rasio program yang sama di organisasi lainnya, program
tersebut bisa disebut lebih efisien. Karena itu efisien dapat dikembangkan
dengan empat cara yaitu:
a. Dengan menaikkan output untuk input yang sama
b. Dengan menaikkan output lebih besar dibandingkan proporsi peningkatan
input
c. Dengan menurunkan input untuk output yang sama
10
d. Dengan menurunkan input lebih besar dibandingkan proporsi penurunan
output.
Dedi dan Ayuningtyas (2010) menjelaskan bahwa efisiensi adalah
hubungan antara barang dan jasa (output yang dihasilkan sebuah kegiatan atau
aktivitas dengan sumber daya (input) yang digunakan. Indra (2006 ) menjelaskan
bahwa efisiensi adalah input yang tersedia mampu menghasilkan output pada
tingkat yang paling optimal bagi kepentingan masyarakat.
Haryato, dkk (2007) menjelaskan bahwa efisiensi merupakan pencapaian
output yang maksimum dengan input yang terendah. Efisiensi merupakan
perbandingan antara output dengan input yang dihasilkan dengan standar kinerja
atau target yang telah ditetapkan.
Mardiasmo (2006) mengemukakan bahwa efisiensi merupakan suatu
ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk
mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Sedangkan efisiensi menurut
Siagian (1999) yang mengutip pernyataan H.Emerson (1998), adalah
perbandingan yang baik antara input dan output (hasil antara keuntungan
dengan sumber-sumber yang dipergunakan ), seperti halnya juga hasil optimal
yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain
berhubungan dengan apa yang telah diselesaikan.
Pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa efisiensi
merupakan hubungan antara barang dan jasa (output) yang dihasilkan sebuah
kegiatan atau aktivitas dengan sumber daya (input) yang digunakan dengan tidak
membuang waktu, tenaga dan biaya dengan percuma dan dengan biaya
serendah-rendahnya.
11
Selanjutnya, Efisiensi dalam pengeluaran belanja pemerintah daerah
didefinisikan sebagai kondisi ketika tidak mungkin lagi alokasi sumber daya yang
dilakukan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain,
diartikan setiap belanja pemerintah diartikan setiap belanja yang dilaksanakan
pemerintah daerah menghasilkan kesejahteraan masyarakat yang paling optimal.
Ketika kondisi tersebut dipenuhi, maka dikatakan pengeluaran pemerintah telah
mencapai tingkat yang efisien.
Berikut formula untuk mengukur tingkat efisiensi anggaran belanja:
4. Anggaran
Anggaran dapat diinterpretasikan sebagai paket pernyataan menyangkut
perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu
atau beberapa periode mendatang. Dalam anggaran selalu disertakan data
penerimaan dan pengeluaran yang terjadi di masa lalu, kebanyakan organisasi
sektor publik membedakan antara tambahan modal dan penerimaan, serta
tambahan pendapatan dan pengeluaran. Hal itu akan berdampak pada
penerimaan, serta tambahan pendapatan dan pengeluaran, hal itu akan
berdampak pada pemisahan penyusunan anggaran tahunan dan anggaran
modal tahunan. Contoh jenis anggaran publik antara lain:
a. Anggaran negara dan Daerah/APBN/APBD (Budget of state)
b. Rencana kegiatan dan anggaran perusahaan (RKAP), yaitu anggaran
usaha setiap BUMN/BUMD serta badan hukum publik atau gabungan
publik-privat.
12
Proses penyusunan anggaran sering kali menjadi isu penting yang
menjadi sorotan masyarakat. Misalnya, pidato presiden setiap bulan agustus
tentang nota keuangan dan rencana APBN selalu menjadi indikator
perekonomian negara setahun ke depan. Bahkan, tidak jarang APBN tersebut
menjadi alat politik yang digunakan, baik oleh pemerintah sendiri maupun pihak
oposisi.
Freeman dan Shoulders (2003) mendefinisikan anggaran sebagai berikut.
Budgeting is the process of allocating scarce resources to unlimited demands,
and a budget is a dollar-and-cents plan of operation for a specific period of time.
Dari definisi tersebut. Dapat diketahui bahwa penganggaran merupakan suatu
proses pengalokasian sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan
yang sifatnya tidak terbatas (unlimited demands). Sementara itu, anggaran
merupakan rencana kerja dalam suatu periode yang telah ditetapkan dalam
suatu mata uang.
Indra (2010) menjelaskan bahwa anggaran merupakan rencana operasi
keuangan yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan dan sumber
pendapatan diharapkan nantinya membiayai dalam periode waktu tertentu.
Mardiasmo (2009 : 61) menjelaskan bahwa anggaran merupakan
pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode
waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran financial, sedangkan
penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu
anggaran. Sementara itu, Indra Bastian (2006) berpendapat bahwa anggaran
merupakan paket pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang
diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.
13
Deddi (2006) menjelaskan bahwa anggaran adalah pernyataan mengenai
estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam
ukuran financial. Perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya harus
melakukan perencanaan yang baik supaya tujuan perusahaan yang ditetapkan
dapat tercapai salah satu alat yang digunakan dalam perencanaan adalah
anggaran, di mana ini berisi tentang rencana kegiatan yang dilaksanakan serta
berisi tujuan yang hendak dicapai dalam satu periode tertentu.
Jadi berdasarkan teori-teori diatas anggaran adalah suatu rencana
kegiatan yang diwujudkan dalam bentuk financial yang meliputi usulan
pengeluaran yang diperkirakan untuk satu periode tertentu serta dikembangkan
untuk melayani berbagai tujuan termasuk guna pengendalian keuangan dan
rencana manajemen. Pengertian-pengertian diatas juga mengungkap peran
strategis anggaran dalam pengelolaan kekayaan sebuah organisasi publik.
Organisasi sektor publik tentunnya berkeinginan untuk memberikan pelayanan
maksimal kepada masyarakat, tetapi keinginan tersebut seringkali terkendala
oleh terbatasnya sumber daya yang dimiliki. Di sinilah, fungsi dan peran penting
anggaran.
Pembuatan anggaran dalam organisasi sektor publik, terutama
pemerintah, merupakan sebuah proses yang cukup rumit dan mengandung
muatan politis yang cukup signifikan. Berbeda dengan penyusunan anggaran di
perusahaan swasta yang muatan politiknya relatif lebih kecil. Bagi organisasi
sektor publik seperti akuntabilitas atas pengelolaan dana publik yang dibebankan
kepadanya.
14
a. Laporan Realisasi Anggaran
Organisasi pemerintahan dituntut untuk membuat laporan yang
menggambarkan kondisi keuangannya yang ditujukan kepada eksternal yaitu
DPR, BPK, masyarakat, dan lain sebagainya. Laporan keuangan organisasi
pemerintahan meliputi : Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Operasional, dan Laporan Realisasi Anggaran
(LRA).
Laporan realisasi anggaran adalah laporan yang dibuat instansi
pemerintah yang berisi mengenai pendapatan, pembiayaan dan belanja yang
telah dilaksanakan selama periode tertentu.
Unsur – unsur yang ada dalam LRA adalah :
1. Belanja daerah
2. Pendapatan LRA
3. Transfer daerah
4. Surplus / defisit LRA
5. Pembiayaan
6. Sisa lebih / kurang pembiayaan anggaran
Perlu kita ketahui bahwa LRA sangat berguna untuk pihak – pihak
berkepentingan untuk menilai kinerja dari pemerintah atau dinas. Dalam LRA
terdapat informasi mengenai budget yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
RLA juga mencantumkan realisasi anggaran pada periode tersebut.Dengan
adanya komponen tersebut, maka LRA dapat digunakan untuk menghitung
efektivitas maupun efisiensi anggaran. Penghitungan tersebut dapat
menggunakan cara dengan membandingkan antara anggaran dan realisasinya
ataupun sebaliknya.
15
1. Anggaran belanja langsung dan tidak langsung
a) Anggaran belanja langsung, yaitu belanja yang dipengaruhi secara
langsung oleh adanya program dan kegiatan yang direncanakan. Jenis
belanja langsung dapat berupa belanja pegawai/personalia, belanja
barang/jasa, belanja pemeliharaan dan belanja perjalanan dinas.
b) Anggaran belanja tidak langsung, yaitu belanja yang tidak dipengaruhi
secara langsung oleh adanya program atau kegiatan. Jenis belanja tidak
langsung dapat berupa belanja pegawai/gaji pegawai, belanja
barang/jasa, belanja pemeliharaan dan belanja perjalanan dinas
(Muttaqin Hasyim, 2010).
b. Jenis-jenis anggaran
Secara garis besar, anggaran dapat diklasifikasikan menjadi berikut.
a) Anggaran operasional dan anggaran modal (current vs capital budgets)
berdasarkan jenis aktivanya, anggaran dibagi menjadi anggaran
operasional dan anggaran modal.
b) Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan dalam
menjalankan operasi sehari-hari dalam kurun waktu satu tahun. Anggaran
operasional ini juga sering dikelompokkan sebagai pengeluaran
pendapatan (revenue expenditure), yaitu jenis pengeluaran yang sifat
rutin dan jumlahnya kecil serta tidak menambah fungsi suatu set.
c) Anggaran modal ( capital modal) menunjukkan rencana jangka panjang
dan pembelanjaannya atas aktiva tetap, seperti gedung, peralatan,
kendaraan, perabot, dan sebagainnya. Belanja modal adalah
pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran
dan akan menambah jumlah aset atau kekayaan organisasi sektor
16
publik,yang selanjutnya akan menambah anggaran operasional untuk
biaya pemeliharaan.
d) Anggaran berdasarkan pengesahan (tentative enacted budgets).
Berdasarkan status hukumnya, anggaran dibagi menjadi anggaran tentatif
(tentative) dan anggaran enacted. Anggaran tentatif adalah anggaran
yang tidak memerlukan pengesahan dan lembaga legislatif karena
kemunculannya yang di picu anggaran yang direncanakan, kemudian
dibahas dan disetujui oleh lembaga legislatif.
e) Anggaran dana umum versus anggaran dana khusus (general special
budgets). Dalam pemerintahan, kekayaan negara (dana) dibagi menjadi
umum dan dana khusus. Dana umum digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintahan yang bersifat umum sehari-hari, sedangkan dana
khusus dicadangkan/dialokasikan khusus untuk tujuan tertentu, misalnya
Debt Service Fund yang digunakan khusus untuk pembayaran utang.
Anggaran untuk dana umum disebut anggaran dana umum (general
budget) dan anggaran untuk dana khusus disebut anggaran dana khusus
(special budget).
f) Anggaran tetap vs anggaran fleksibel (fixed vs flexible budget). Dalam
anggaran tetap, apropriasi belanja sudah ditentukan jumlahnya diawal
tahun anggaran, jumlah tersebut tidak boleh dilampaui meskipun ada
peningkatan jumlah kegiatan yang dilakukan. Dalam anggaran fleksibel,
harga barang/jasa per unit telah ditetapkan. Namun, jumlah anggaran
secara keseluruhan akan berfluktuasi bergantung pada banyaknya
kegiatan yang dilakukan.
17
g) Anggaran eksekutif versus anggaran legislatif (executive versus
legislative budget). Berdasarkan penyusunannya, anggaran dapat dibagi
menjadi anggaran eksekutif (executive budget), yaitu anggaran yang
disusun oleh lembaga eksekutif, dalam hal ini pemerintah, serta anggaran
legislatif (legislative budget), yaitu anggaran yang disusun oleh lembaga
legislatif tanpa melibatkan pihak eksekutif. Selain itu, ada juga yang
disebut anggaran bersama (joint budget), yaitu anggaran yang disusun
secara bersama-sama antara lembaga eksekutif dan legislatif. Sementara
itu, sebuah anggaran yang disusun oleh suatu komite khusus disebut
anggaran komite (committee budget).
c. Siklus anggaran
a) Persiapan (preparation)
b) Persetujuan lembaga legislatif (legislative enactment)
c) Administrasi (administration)
d) Pelaporan (reporting)
e) Pemeriksaan (post-audit)
d. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Seperti halnya pada pemerintah pusat, pada pemerintah daerah,
pengurusan keuangan daerah juga diatur dengan membaginya menjadi
pengurusan umum dan pengurusan khusus, dengan demikian pada pemerintah
daerah terdapat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dalam “
pengurusan umum”–nya dan kekayaan milik daerah yang dipisahkan pada “
pengurusan khusus”-nya. Bagian ini akan menjelaskan secara singkat APBD
sebagai inti umum keuangan daerah.
18
Berdasarkan pasal 64 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974
tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah, APBD dapat di definisikan sebagai
rencana operasional keuangan pemerintah daerah, di mana disatu pihak
menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai
kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah dalam 1 tahun anggaran tertentu,
dan dipihak lain menggambarkan perkiraan penerimaan dan sumber-sumber
penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran dimaksud
(Mamesah, 1995).
a. APBD adalah suatu anggaran daerah. Kedua definisi APBD di atas
menunjukkan bahwa suatu anggaran daerah, termasuk APBD, Memiliki
unsur-unsur sebagai berikut.
a) Rencana kegiatan suatu daerah, beserta uraiannya secara rinci.
b) Adanya sumber penerimaan yang merupakan target minimal untuk
menutupi biaya, beban sehubungan dengan aktivitas-aktivitas tersebut,
dan adanya biaya dan beban yang merupakan batas maksimal
pengeluaran-pengeluaran yang akan dilaksanakan.
c) Jenis kegiatan dan proyek yang dituangkan dalam bentuk angka.
d) Periode anggaran, yaitu biasanya 1 (satu) tahun.
b. Penyusunan dan bentuk anggaran pendapatan dan belanja daerah
a) Proses penetapan rencana plafon APBD
b) Proses penentuan proyek-proyek pembangunan
c) Proses penentuan belanja rutin
c. Struktur APBD
Struktur APBD dibuat sesuai contoh yang harus digunakan dalam
penyusunan APBD, sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri Dalam Negeri
19
Nomor 110 Tahun 1998 Dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan otonomi
Daerah Nomor 903/ 2735/ SJ Tanggal 17 November 2000.
e. Dasar hukum keuangan daerah
Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan
nasional, didasarkan pada prinsip otonomi daerah dalam pengelolaan sumber
daya. Prinsip otonomi daerah memberikan kewenangan yang luas dan
bertanggung jawab yang nyata kepada pemerintah daerah secara proporsional.
Dengan pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional, baik
yang berupa uang maupun sumber daya alam, pemerintah pusat dan pemerintah
daerah akan mengembangkan suatu sistem perimbangan keuangan antara
pusat dan daerah yang adil. Sistem ini dilaksanakan untuk mencerminkan
pembagian tugas kewenangan dan tanggung jawab yang jelas antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara transparan. Kriteria
keberhasilan pelaksanaan sistem ini adalah tertampungnya aspirasi semua
warga, dan berkembangnya partisipasi masyarakat dalam proses
pertanggungjawaban eksplorasi sumber daya yang ada serta pengembangan
sumber-sumber pembiayaan.
Dalam rangka penyelenggaraan daerah otonomi, pasal 18 A (2) Undang-
undang dasar 1945 menjelaskan bahwa hubungan keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah diatur serta dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan undang-undang
f. Fungsi anggaran publik
a) Anggaran berfungsi sebagai berikut :
b) Anggaran merupakan hasil akhir dari proses penyusunan rencana kerja
20
c) Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di
masa mendatang
d) Anggaran sebagai alat komunikasi internal yang menghubungkan
berbagai unit kerja dan mekanisme kerja antar atasan serta bawahan
e) Anggaran sebagai alat pengendali unit kerja
f) Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan yang efektif serta
efisien dalam pencapaian visi organisasi.
g. Pengaruh dan tujuan anggaran publik
Anggaran publik selalu dikaitkan dengan akuntabilitas eksekutif
organisasi. Konflik yang terjadi dalam penentuan anggaran sangat berpengaruh
terhadap kapabilitas eksekutif organisasi untuk mengendalikan pengeluaran.
Pada prakteknya, pihak eksekutif akan menggunakan daftar tahunan tentang
pengeluaran dan pendapatan serta tujuan aktivitasnya. Jadi, karakter anggaran
adalah keseragaman, keseluruhan transaksi organisasi, keteraturan penyerahan
rancangan anggaran per tahunanya, akurasi perkiraan perkiraan pendapatan
serta pengeluaran yang didasari oleh persetujuan/konsensus, dan terpublikasi.
Proses penyusunan maupun pengesahan dapat dipublikasikan ke masyarakat.
a. Karakteristik anggaran publik
Karakteristik anggaran publik terdiri dari:
a) Anggaran yang dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan
nonkeuangan.
b) Anggaran yang umumnya mencakup jangka waktu tertentu, yaitu satu atau
beberapa tahun
c) Anggaran yang berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk
mencapai susunan yang ditetapkan
21
d) Usulan anggaran yang ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang yang
lebih tinggi dari penyusun anggaran.
e) Anggaran yang telah disusun hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu
B. Tinjauan Empiris
Tabel 2.1
Tinjauan Empiris
No Peneliti Penelitian Metodologi Hasil
1 Rusita Untari (2015) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
Analisis Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Realisasi Anggaran Belanja Langsung Dinas Pendidikan Kota Semarang
Analisis Kuantitatif
Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan bahwa dinas pendidikan kota semarang sudah melaksanakan program dan kegiatan dalam belanja langsung dengan hasil yang efektif dengan rata –rata pencapaian dari empat tahun tersebut sebesar 97.74 %. Hasil perhitungan pada tingkat efektivitas pada belanja langsung Dinas Pendidikan Kota Semarang setiap tahunnya pencapaiannya berbeda –beda karena dalam setiap tahunnya pencapaian dari masing-masing kegiatan tidak selalu sama meskipun jenis programnya sama dan ada beberapa program yang tidak dijalankan di setiap tahunnya sehingga
22
ada perubahan di pencapaian program tersebut.
2 Siti Basariyah (2015) Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Tadulako Palu
Analisis Efektvitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) DaerahProvinsi Sulawesi Tengah
Analisis deskriptif
tahun tingkat efisensi anggaran belanja BPMPD Daerah Prov.Sulteng berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 tingkat efisiensi sebesar 77,61 % masuk pada kategori efisien namun berturut-turut di tiga tahun berikutnya terjadi penurunan tingkat efisiensi yaitu di tahun 2012 menjadi 84,66%, tahun 2013 menjadi 85,03% dan ditahun 2014 menjadi 89,34% tetapi masih masuk pada kategori cukup efisien
3 Dwi Nofita Sari (2018) http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA
Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksaan Anggaran Belanja
Analisis deskriptif
Hasil penelitian menunjukkan hasil analisis perhitungan tingkat efesien dan efektivitas belanja terlihat pemerintah Kota Samarinda telah melakukan efisiensi belanja yang dibuktikan dengan tingkat efisiensi pada tahun 2011 sebesar 54,08% (Sangat Efisien), kemudian tahun 2012 sebesar 60,06% (Efisien), selanjutnya tahun 2013 tingkat efisiensi sebesar 65,79 (Efisien), lalu tahun 2014 tingkat
23
efisiensi sebesar 64,53% (efesien, dan yang terahir tahun 2015 tingkat efisien sebesar 62,47% (Efisien).
4 Tamasoleng (2015) Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen vol. 3 ,No. 1 2015: 97-110
Analisis efektivitas pengelolaan anggaran di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
Analisis deskriptif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil pengamatan dan wawancara dapat disimpulkan bahwa pengelolaan anggaran dengan penerapan penganggaran berbasis kinerja belum dilaksanakan.
5 Imanuel Pangkey dan Sherly Pinatik (2015) Jurnal EMBA 33 Vol.3 No.4 Desember 2015, Hal. 33-43
Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran Belanja Pada Dinas Kebudayaandan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara
Kuantitatif dan Kualitatif
Hasil penelitian menunjukkan tingkat efektivitas anggaran belanja langsung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara. Pada tahun 2010 tingkat efektivitas 81,65% (Tidak Efektif). Kemudian di tahun selanjutnya 2011, tingkat efektivitas mengalami kenaikan menjadi 86,50% (Tidak Efektif). Selanjutnya pada tahun 2012 merupakan tahun yang tingkat efektivitasnya terendah selama kurun waktu 2010-2014 dengan tingkat efektivitas 75,20% (Tidak Efektif). Selanjutnya di tahun 2013 menjadi tahun yang tingkat
24
efektivitasnya tertinggi selama kurun waktu 2010-2014 yaitu 88,25% (Tidak Efektif). Dan ditahun terakhir 2014 tingkat efektivitas mengalami penurunan menjadi 85,33% (Tidak Efektif).
6 Fitri Yunina (2018) Jurnal Akuntansi Muhammadiyah Edisi: juli-Desember 2018
Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Aceh Tengah
Analisis Deskriptif
Hasil penelitian ini yaitu rendahnya pengalokasian belanja langsung sehingga mengindikasikan kinerja Bappeda Aceh Tengah sangat efisien, dikarenakan output dari organisasi tersebut umumnya berbentuk perencanaan bukan dalam bentuk fisik pekerjaan, sehingga pengalokasian anggaran belanjanya dalam bentuk belanja langsung juga cenderung lebih kecil
7 Lailatul Nuzulah (2019) Jurnal Riset Akuntansi
Analisis Efisiensi dan Efisiensi Realisasi Anggaran Belanja Langsung Bindang TK/SD Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2016
Deskriptif kuantitatif
Tingkat efektivitas realisasi anggaran belanja langsung bidang TK/SD Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang pada tahun 2015 sebesar 91,9% yang berada pada kategori efektif. Namun berbeda dengan tingkat efektivitas realisasi anggaran belanja pada tahun
25
2016 sebesar 95,1% yang berada pada kategori efektif. Ini disebabkan oleh adanya program belanja yang tidak direalisasikan dan beberapa program lain yang realisasinya tidak optimal sehingga tidak mencapai target. Tingkat efisiensi realisasi anggaran belanja langsung bidang TK/SD Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang pada tahun 2015-2016 secara keseluruhan berada dalam kategori tidak efisien.
8 Wahyu Heri Prasetyo (2020). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e- ISSN: 2614 – 1930.
Analisis Realisasi Anggaran Belanja Dalam Rangka Mengukur Efektivitas dan Efisiensi Penyerapan Anggaran Belanja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUK CAPIL) Kota Malang Periode (2015-2019).
Analisiss kuantitatif
Setelah hasil penelitian dan pembahasan diuraikan diatas penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa penyerapan anggaran Disduk capil Kota Magelang periode 2015 – 2019 bervariasi. Selama periode 2015 sampai 2019 hanya di tahun 2018 dan 2019 yang penyerapan anggaanya efektif yaitu sebesar 90,65% di tahun 2018 serta 93,86% di tahun 2019. Namun di tahun 2017 penyerapan
26
anggarannya Kurang efektif dengan presentasi sebesar 76,91%. Sedangkan penyerapan anggaran di tahun 2015 – 2016 masuk kategori Cukup Efektif dengan presentasi masing – masing 89,96 dan 88,97. Sedangkan untuk tingkat efisiensi penyerapan anggaran Disdukcapil Kota Magelang dari periode 2015 – 2019 tidak efisien.
9 Firman Alimuddin (2018) Jurnal Ilmu Ekonomi e-ISSN : 2622-6383 Volume 1 Nomor 1 (2018) Oktober
Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Anggaran Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pinrang
Deskriptif kuantitatif
Hasil penelitian ini Pengelolaan anggaran Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pinrang sudah efektif. Pengelolaan anggaran Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pinrang sudah efisien. Berdasarkan hasil perhitungan rasio efisiensi diketahui bahwa untuk setiap program Dinas Perindag – ESDM Kabupaten Pinrang memiliki nilai efisiensi >100%.
10 Siti Mardiyah Ulfa (2018)
Analisis Realisasi anggaran untuk Menilai Efektivitas
Analisis Deskriptif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
27
Universitas Medan Area.
dan Efisiensi kinerja pada Dinas Perhubungan Kota Medan
perkembangan tingkat efektivitas pengelolaan keuangannya sangat efektif dan tingkat efisiensi pengelolaan keuangan efisien.
C. Kerangka Konseptual
Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat/rasio efisiensi dan efektivitas
anggaran dan belanja apakah telah di kelolah secara efiktifitas dan efisiensi
sesuai dengan syarat yang berlaku.
Penelitian ini akan mengulas tentang permasalahan efektivitas dan
efisiensi anggaran dan belanja. Efektivitas dan efisiensi adalah sejauh mana
tercapainya suatu target yang telah ditentukan sebelumnya. Efektivitas adalah
nilai yang dihitung berdasarkan persentase perbandingan Realisasi Anggaran
Belanja dengan Anggaran Belanja, Efisiensi adalah nilai yang dihitung
berdasarkan presentasi Realisasi Anggaran Belanja Langsung dengan Realisasi
Anggaran Belanja Dikatakan efektif dan efisien jika anggaran belanja mencapai
angka minimal 1 atau 100%, yang digunakan dari perhitungan dengan
menggunakan kriteria efektivitas dan efisiensi.
28
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Kantor Camat
Anggaran Belanja
Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung
Efektivitas Efisiensi
29
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut
Sugiono (2008),penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau (lebih independen)
tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain.
Penelitian deskriptif ini adalah salah satu jenis penelitian kuantitatif non
eksperimen yang tergolong mudah. Penelitian ini menggambarkan data
kuantitatif yang diperoleh menyangkut keadaan subjek atau fenomena dari
sebuah populasinya. Objek penelitian dilakukan pada Kantor Camat Pakue
Kabupaten Kolaka Utara Sulawesi Tenggara.
B. Lokasi dan waktu penelitian
Dalam penelitian ini, lokasi dan tempat penelitian dilaksanakan di Kantor
Camat Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara Pada tahun
2017-2019 yang dilaksanakan pada tanggal 03 Juli sampai 03 Agustus.
C. Definisi operasional variabel penelitian
1. Variabel dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi variabel
independen,variabel dependen dalam penelitian ini adalah anggaran dan belanja
Kantor Camat Pakue, Kolaka Utara bagaimana pengelolaan dananya apakah
sudah sesuai aturan atau belum.
30
2. Variabel independen
Variabel independen yaitu variabel yang memengaruhi variabel
dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:
a. Analisis Efektivitas
Efektivitas adalah keberhasilan mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya . Efektivitas hanya berbicara masalah output saja.
Apabila organisasi telah berhasil mencapai tujuannya, maka organisasi tersebut
berjalan dengan efektif. Atau dengan kata lain Efektivitas adalah kesuksesan
atau kegagalan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai
(Indra 2006 : 78). Berikut formula untuk mengukur tingkat efektivitas anggaran
belanja.
b. Efisiensi
Efisiensi adalah pencapaian output yang maksimum dengan input yang
terendah. Efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input yang
dihasilkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan (Haryato, dkk
2007 : 6 ). Berikut formula untuk mengukur tingkat efisiensi anggaran belanja:
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2016) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
31
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
keseluruhan subyek yang akan diteliti tetapi menyangkut keseluruhan
karakteristik atau ciri-ciri yang dimiliki subyek tersebut. Adapun yang ditetapkan
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintahan (LAKIP) Kantor Camat Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi
Sulawesi Tenggara dari tahun 2004 sampai 2020.
2. Sampel Menurut Sugiyono (2016),
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Jadi sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil
untuk keperluan penelitian.
Mengingat populasi dari penelitian ini sangat luas, maka penulis
mengambil sampel yaitu laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan
(LAKIP) Kantor Camat Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi
Tenggara dari tahun 2017-2019.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan faktor yang sangat penting demi
keberhasilan suatu penelitian. Kualitas suatu data sangat ditentukan oleh alat
atau instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:223), terdapat beberapa teknik
pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu :
1. Metode observasi
Pengertian observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati objek penelitian secara langsung. Hal itu
32
bertujuan untuk memperoleh hasil yang akurat karena peneliti dapat
menyaksikan, memahami, serta memperhatikan objek dari dekat.
Secara etimologi arti kata observasi adalah melihat dan memperhatikan.
Makna tersebut berasal dari bahasa latin. Menurut Nawawi dan Martini observasi
adalah kegiatan mengamati sekaligus mencatat unsur-unsur yang muncul dalam
objek penelitian. Pencatatan .
2. Metode dokumentasi
Sesuai dengan pokok persoalan dalam penelitian mengenai Analisis
Efektivitas dan Efisiensi Anggaran dan Belanja Kantor Camat Pakue, Kabupaten
Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, maka metode yang sesuai adalah
metode dokumentasi.
Metode dokumentasi atau teknik dokumentasi merupakan suatu cara
yang digunakan untuk mengumpulkan data yang ditunjukkan untuk memperoleh
penjelasan melalui sumber-sumber dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto
(2006:231) “Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, parasit,
notulen, rapat, legger, agenda, dan sebagainya”. Metode dokumentasi dalam
penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan berbagai dokumen penting,
terutama dokumen-dokumen yang berupa laporan keuangan Kantor Camat
Pakue, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah cara yang digunakan dalam menganalisis
data untuk menguji hipotesis yang diajukan. Analisis data ini digunakan untuk
33
menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca serta di
interprestasikan agar dapat menjawab hipotesis yang peneliti lakukan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data serta
menginterprestasikan data secara kuantitatif adalah melalui alat bantu statistik,
yaitu dengan analisis korelasi. Analisis korelasi adalah sekelompok teknik untuk
mengukur kuatnya hubungan antara dua variabel. Analisis ini terdiri dari
beberapa langkah yaitu:
1. Menentukan Efektivitas
Pengukuran Efektivitas untuk mengetahui pengelolaan anggaran
beberapa tahun.
Halim 2014 mendifinisiakan efektivitas sebagai gambaran kemampuan
pemerintah dalam merealisaikan anggaran belanja yang direncanakan
dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi real
pemerintah. Tingkat efektivitas digolongkan ke dalam beberapa kategori yaitu:
Dalam menganalisis tingkat dari system pengelolaan keuangan daerah
Kantor Camat Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara
maka di perlukan data realisasi anggaran belanja langsung dan total anggaran
belanja langsung. Dimana semakin besar presentase yang di capai maka
semakin besar tingkat efektivitas pengelolaan keuangan daerah.
Dengan mengetahui perbandingan hasil target penerimaan dan realisasi
anggaran belanja langsung, maka tingkat efektivitas pengelolaan keuangan
daerah Kantor Camat Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi
Tenggara di berikan penilaian berdasarkan Kepmendagri nomor 690.900.327
tahun 1996. Tentang pedoman penilaian kinerja keuangan perhitungan efektif
34
semakin efektifvitas mendekati angka 100% maka akan semakin efektif. Berikut
kriteria efektivitas
Kriteria efektivitas menurut Kepmendagri No. 690.900-327 tahun 1996
seperti dikutip A. A. N. B. Dwiranda (http//ejournal.unud.ac.id) adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Penggolongan Efektivitas
Nilai efektivitas Kriteria
>100% Sangat Efektif
90-100% Efektif
80-90% Cukup Efektif
60-80% Kurang Efektif
<60% Tidak Efektif
Sumber: Kepmendagri No. 690.900-327,1996 (dalam Dwindra : 2008)
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa apabila persentase kurang dari
60% kriteria tidak efektif, 60%- 80% Kriteria kurang efektif, 80%-90% kriteria
cukup efektif, 90%-100% kriteria efektif, dan lebih dari 100% kriteria sangat
efektif.
2. Menentukan Efisiensi
Untuk menganalisis tingkat efesiensi pengelolaan keuangan daerah di
lihat dari sisi pengeluaran maka formula perhitungan ratio antara realisasi
anggaran belanja tidak langsung dengan total anggaran belanja tidak langsung,
dimana semakin tinggi rationya maka semakin efesien pengelolaan keuangan
daerah tersebut. Adapun formula yang digunakan dalam perhitungan adalah:
35
Dengan mengetahui perbandingan realisasi anggaran belanja tidak
langsung dengan total anggaran belanja tidak langsung maka tingkat efesiensi
pengelolaan keuangan daerah Kantor Camat Pakue, Kabupaten Kolaka Utara,
Provinsi Sulawesi Tenggara diberikan penilaian dengan menggunakan kriteria
penilaian berdasarkan Kepmendagri nomor 690.900.327 tahun 1996. Tentang
pedoman penilaian kinerja keuangan yang disusun sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Penggolongan Efisiensi
Nilai Efisiensi Kriteria
<20% Tidak Efisien
21-85% Efisien
>85% Sangat Efisien
Sumber: Kepmendagri No. 690.900-327,1996 (dalam Dwindra : 2008)
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa apabila persentase kurang dari
20% kriteria tidak efisien, 21%- 85% efisien, lebih dari 85% kriteria sangat efisien.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan diKantor Camat Pakue Kabupaten Kolaka Utara,
Provinsi Sulawesi Tenggara terhitung sejak 03 Juli 2020 sampai 03 Agustus
2020.
Pakue adalah sebuah kecamatan dikabupaten Kolaka Utara, Sulawesi
Tenggara, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Olo-Oloho yang berjarak 62 km ke
ibu kota kabupaten diLasusua. Kecamatan Pakue terdiri dari 10 desa dan 1
kelurahan. Luas wilayah 313,25 km2 (2018), jumlah penduduk 10.458 orang
(2018), kepadatan penduduk 33 jiwa/km2, 10 desa/ 1 kelurahan .
Kantor Camat Pakue menyelenggarakan wewenang,tugas pokok dan
fungsi:
a) Wewenang
a. mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan
b. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat
c. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ke tentraman dan ketertiban
umum
d. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-
undangan, prasarana dan fasilitas pelyanan umum
e. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
desa/kelurahan
36
f. dan melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya atau yang belum dapat dilaksanakan pemeritah desa/kelurahan.
b) Tugas pokok
Kantor camat mempunyai tugas melaksanakan sebagai kewenangan
pemerintah kabupaten diwilayah kerjanya, yang mencakup bidang pemerintah,
ekonomi, pembangunan, kesejahteraan rakyat dan pembinaan kehidupan
masyarakat serta urusan pelayanan umum lainnya yang diserahkan bupati.
c) Fungsi
a. pengoorganisasian penyelenggaraan pemerintahan diwilayah kecamatan.
b. penggorganisasian kegiatan pembinaan dan pengembangan
perekonomian rakyat dan melaksanakan pemungutan pendapatan daerah
sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan.
c. penyelenggaraan pelayanan sosial dibidang pendidikan sekolah dasar
d. pembinaan kelurahan
e. pelaksanaan dukungan administrasi di bidang penddikan sekolah dasar
f. pembinaan ketentraman dan administrasi dibidang pendidikan sekolah
dasar
g. pelaksanaan koordinasi, operasional unit pelaksana teknis dinas/badan
dan
h. pelaksanaan fasilitas kegiatan pembangunan dan pengembangan
partisipasi masyarakat
2. Visi dan Misi Kantor Camat Pakue
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana
instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis,
antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang
37
menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan oleh instansi pemerintah dengan mengacu pada batasan tersebut
visi kantor camat pakue sebagai berikut.
Penyelengaraan pemerintahan yang baik yakni kondisi di mana
terkelolanya pemerintahan yang baik, akselarasi kemajuan dalam kesejahteraan
masyarakat dan kualitas pelayanaan dasar, kondisi tertib, tentram, nyaman dan
beradab dalam masyarakat.
Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi (instansi
pemerintah) agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik.
Adapun misi kantor camat pakue yaitu:
a. Menyelenggarakan tata kelola yang baik, efisien, efektif, akuntabel, dan
bebas dari korupsi
b. Mengembangkan dan meningkatkan intensifikai, disersifikasi dan
produksi sector pertanian dan perikanan secara menyeluruh
c. Meningkatkan kapasitas dan akses pelayanan kesehatan secara lebih
mudah,nyaman dan merata
d. Meningkatkan kualitas pelayanan bidang pendidikan berbasis
kompetensi, berkeadilan dan terjangkau
e. Mengembangkan dan membina keberdayaan usaha ekonomi mikro, kecil
dan menengah
f. Mengembangkan dan memeberdayakan pemuda wirausaha mandiri dan
tangguh
g. Mengembangkan, menigkatkan dan memelihara infrastruktur daerah
h. Menyelaraskan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pembinaan kemasyarakatan dengan semangat keberangaman
38
a) Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi.
Tujuan yang dimaksud disini adalah sesuatu yang ingin dicapai atau akan
dihasilkan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun.
Tujuan yang ditetapkan Kantor Camat Pakue sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya tersebut. Berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor keberhasilan
maka dapat ditetapkan tujuan sebagai berikut:
1. Menigkatkan pelayanan kepada masyarakat.
2. Meningkatkan manajemen organisasi yang efektif.
3. Menigkatkan ketertiban,keamanan, dan kenyamanan.
4. Meningkatkan koordinasi / evaluasi dan pembinaan.
5. Menigkatkan kesejahteraan masyarakat
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat.
7. Sasaran strategi.
b) Nilai-nilai
Dalam suatu organisasi terdapat nilai-nilai (values) yang dianut bersama
Oleh seluruh anggota organisasi. Nilai-nilai tersebut menjadi acuan tidak tertulis
(convension) pada saat berjalanya aktivitas dan tugas-tugas suatu organisasi.
Mengingat pentingnya nilai-nilai organisasi tersebut, maka nilai-nilai harus
digali dari nilai-nilai luhur yang ada pada masyarakat.
1. Keahlian, maksudnya adalah penempatan pegawai sesuai dengan
keahlian yang mereka miliki, komit terhadap kode etik dan
kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaanya.
2. Disiplin, maksudnya adalah budaya kerja aparatur Kecamatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, dalam pekerjaan sesuai dengan
39
prosedur yang sudah ditetapkan seperti disiplin kehadiran kerja dan
komitmen kerja.
3. Kerja sama, maksudnya adalah aparatur harus berkomitmen kerja
sama antar pegawai, dan harus saling sinergi dalam rangka
pencapaian misi dan visi.
40
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KECAMATAN PAKUE
Sumber: Kantor Camat Pakue, 2020
CAMAT PAKUE
Hj. JOHARENG,SE
SEKRETARIS
SARNIA, SH
KASUBAG TATA USAHA
DAN KEPEGAWAIAN
USMAN GANI,S.IP
KASUBAG KEUANGAN DAN
PENYUSUNAN PROGRAM
ST. RAIHA, A.md.Pi
KASI PEMERINTAHAN
RAHAYUDDIN, SE
KASI PEMBANGUNAN
DAN PMD
KASI KESEJAHTERAAN SOSIAL
INDRAWATI, SH
KASI TRANTIB
IRIANI,SE
KASI PELAYANAN
ADM. TERPADU
SUHARTINI, S.IP
41
3. Struktur Organisasi Kantor Camat Pakue Beserta Tugasnya
1. Camat
2. Sekertaris Camat
3. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dan Kepegawaian
4. Kepala Seksi Pelayanan Administrasi Terpadu
5. Kepala Seksi Ketentraman Dan Ketertiban
6. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial
7. Kepala Seksi Pembangunan Dan PMD
8. Kepala Seksi Pmerintahan
9. Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Penyusunan program
Tugas masing-masing adalah:
1. Camat
a. Peran Jabatan
Merencanakan operasional kegiatan operasional dan administratif,
membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengevaluasi serta membuat
laporan pelaksanaan tugas secara terpadu.
b. Uraian Tugas
1. Merencanakan operasional kegiatan kecamatan
2. Membagi tugas kepada bawahan
3. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
4. Menyelia bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas
5. Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan strategis dan laporan-
laporan (RENSTRA, RENJA, RKA/DPA,LPPD, Laporan tahunan, dll)
6. Melaksankan Koordinasi, Fasilitasi, dan Verifikasi pengumpulan data
42
7. Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis dan rencana anggaran
satuan kerja secara berkala
8. Menyusun laporan kegiatan masing-masing seksi sebagai
pertanggungjawaban pelaksaan pekerjaan untuk kejelasan hasil kerjanya.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik
lisan maupun tertulis
c. Tanggung Jawab
1. Kesesuaian rencana kegiatan dan program kerja kecamatan
2. Kebenaran, kesesuaian, ketepatan dokumen perencanaan, evaluasi dan
pelaporan
3. Kelancaran dalam penyusunan petunjuk teknis kegiatan
4. Keberlangsungan program kerja kegiatan
5. Kelancaran koordinasi antar stakeholder
6. Kelancaran pendampig pelaksanaan kegiatan
d. Hasil Kerja
1. Draft rencana kerja
2. Jadwal dan pembagian tugas
3. Notulensi arahan pelaksaan tugas
4. Catatan permasalahan dan koreksi hasil kerja
5. Dokumen Renstra, rencana kerja (Renja), RKA/DPA, LPPD, Laporan
keuangan
2. Sekertaris Camat
a. Peran Jabatan
Merencanakan kegiatan operasional kesekretariatan administrative,
penyusunan dokumen perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi,
43
pengembangan,evaluasi,pengembangan, dan pelaporan keuangan,
kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan humas organisasi dan
penyelenggaraan tugas bidang-bidang secara terpadu.
b. Uraian Tugas
1. Merencanakan operasional kegiatan kesekretariatan berdasarkan
rencana strategis
2. Membagi tugas kepada bawahan
3. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
4. Menyelia bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas
5. Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan strategis dalam
laporan-laporan
6. Melaksanakan koordinasi, fasilitasi dan verifikasi pengumpulan data
kepegawaian dalam rangka penyusunan dokumen kepegawaian
7. Melakukan koordinasi tugas-tugas ketatausahaan, rumah tangga,
peralatan dan perlengkapan
8. Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis dan rencana anggaran
satuan kerja secara berkala
9. Menyusun laporan kegiatan kesekretariatan
10. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik
lisan maupun tertulis
c. Tanggung Jawab
1. Kesesuaian rencana kegiatan secretariat dengan program kerja
kecamatan
2. Kebenaran, kesesuaian, ketepatan dokumen perencanaan,evaluasi dan
pelaporan
44
3. Kelancaran dalam penyusunan petunjuk teknis kegiatan
4. Kelancaran pendampingan pelaksaan kegiatan
d. Hasil Kerja
1. Konsep rencana operasional kegiatan
2. Pembagian tugas kepada bawahan
3. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dan Kepegawaian
a. Peran Jabatan
Membuat rencana kerja,mengkoordinir, dan mengarahkan tugas disub
bagian tata usaha dan kepegawaian.
b. Uraian Tugas
1. Merencanakan kegiatan sub bagian tata usaha dan kepegawaian
2. Membagi tugas kepada bawahan
3. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas
4. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan
5. Melaksanakan urusan rumah tangga dan surat menyurat kantor
6. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian
7. Melakukan pembinaan dibidang hukum dan organisasi serta kehumasan
8. mengevaluasi hasil kegiatan pada sub bagian keuangan dan penyusunan
program
9. Melaporkan hasil kegiatan laporan keuangan dan penyusunan program
10. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara
tertulis maupun lisan
c. Tanggung Jawab
1. Ketepatan pelaksanaan administrasi kepegawaian
45
2. Ketepatan dan keakuratan dalam melaksanakan administrasi
kepegawaian
3. Kelancaran pelaksanaan rencana kegiatan
4. Keefektifan pelaksanaan rencana kegiatan kerja
d. Hasil Kerja
1. Draft rencana kegiatan
2. Tabel pembagian tugas
3. Notulensi rapat arahaan pelaksaan tugas
4. Koreksian/saran pelaksaan tugas
5. Daftar urusan rumah tangga dan surat menyurat
6. Daftar pengelolaan administrasi kepegawaian
7. Daftar pembinaan bidang Hukum, organisasi dan kehumasan
8. Hasil evaluasi kegiatan
9. Laporan kegiatan
10. Laporan tugas kedinasan lain
4. Kepala Seksi Pelayanan Administrasi Terpadu
a. Peran Jabatan
Membuat rencana kerja, mengkoordinir, dan mengarahkan tugas dikasi
pelayanan administrasi terpadu.
b. Uraian Tugas
1. Merencanakan kegiatan seksi pelayanan administrasi terpadu
2. Membagi tugas kepada bawahan
3. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas
4. Mememeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan
46
5. Menyusun program dan pembinaan dibidang pelayanan administrasi
terpadu
6. Menyiapkan bahan pembinaan pelaksanaan pelayanan administrasi
terpadu
7. menyelenggarakan fasilitas perizinan
8. Mengevaluasi hasil kegiatan
9. Melaporkan hasil kegiatan
10. Melaksanakan tugas kedinasan lain
c. Tanggung Jawab
1. Kelancaran pelaksanaan rencana kegiatan
2. Keefektifan pelaksanaan rencana kegiatan kerja
3. Ketetapan penyusunan rencana kegiatan
d. Hasil Kerja
1. Rencana kegiatan
2. Tabel pembagian tugas
3. Notulensi rapat arahan pelaksanaan tugas
4. Koreksian/saran pelaksanaan tugas
5. Daftar pembinaan pelayanan adminstrasi terpadu
6. Daftar pembinaan pelaksanaan pelayanan administrasi terpadu
7. Daftar pelaksaan fasilitas perizinan
8. Hasil evaluasi kegiatan
9. Laporan kegiatan
10. Laporan tugas kedinasan lain
5. Kepala Seksi Ketentraman Dan Ketertiban
a. Peran Jabatan
47
Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan memfasilitasi tugas
diseksi ketentraman dan ketertiban.
b. Uraian Tugas
1. Merencanakan kegiatan seksi ketentraman dan ketertiban
2. Membagi tugas kepada bawahan
3. Membiming bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas
4. Memeriksa hasil pelaksaan tugas bawahan
5. Menyusun program dan pembinaan dibidang ketentraman dan ketertiban
umum
6. Menyusun program dan penyelenggaraan dibidang ketentraman dan
ketertiban umum
7. Menyusun program dan pembinaan ideologi dan politik dalam negeri
8. Mengevaluasi hasil kegiatan
9. Melaporkan hasil kegiatan
10. Melaksanakan tugas kedinasan lain
c. Tanggung Jawab
1. Kelancaran pelaksanaan rencana kegiatan
2. Keefektifan pelaksanaan rencana kegiatan kerja
3. Keakuratan data kependudukan
4. Ketetapan penyusunan rencana kegiatan
d. Hasil Kerja
1. Rencana kegiatan
2. Tabel pembagian tugas
3. Notulensi rapat arahan pelaksanaan tugas
4. Koreksian/saran pelaksanaan tugas
48
5. Daftar program pembinaan tertib
6. Daftar program penyelenggaraan tertib
7. Daftar pembinaan ideologi dan politik luar negeri
8. Hasil evaluasi kegiatan
9. Laporan hasil kegiatan
10. Laporan tugas kedinasan lain
6. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial
a. Peran Jabatan
Membuat Rencana Kerja, mengkoordinir, dan mengarahkan tugas diseksi
kesejahteraan sosial dalam rangka menyelenggarakan, memfasilitasi,
pengawasan dan pembiayaan, dibidang pendidikan, kesehatan, keluarga
bencana, sosial, bencana dan keagamaan.
b. Uraian Tugas
1. Merencanakan kegiatan seksi kesejahteraan sosial berdasarkan program
kerja kecamatan Pakue
2. Membagi tugas kepada bawahan
3. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas
4. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan
5. Menyusun program pembinaan dan pelayan bantuan sosial
6. Menyusun program dan pembinaan kepemudaan, peranan wanita dan
olah raga
7. Menyusun program dan pembinaan kehidupan keagamaan
8. Menyusun program pembinaan pendidikan, kesehatan dan kebudayaan
9. Melaporkan hasil kegiatan
10. Melaksanakan tugas kedinasan lain
49
c. Tanggung Jawab
1. Kelancaran pelaksanaan kegiatan pembinaan kesejahteraan sosial
2. keefektifan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan pemerintah desa
3. Kelancaran pelaksanaan tugas sesuai aturan-aturan
d. Hasil Kerja
1. Konsep rencana kegiatan
2. Tabel pembagian tugas
3. Notulensi rapat arahan pelaksanaan tugas
4. Koreksian/saran pelaksanaan tugas
5. Daftar program pelayanan bantuan sosial
6. Daftar program pembinaan kepemudaan , peranan wanita dan olah raga
7. Daftar program pembinaan kehidupan keagamaan
8. Daftar program pendidikan kesejahteraan dan kebudayaan
9. Laporan hasil kegiatan
10. Laporan tugas kedinasan lain
7. Kepala Seksi Pembangunan Dan PMD
a. Peran Jabatan
Menyelenggarakan, memfasilitasi, pengawasan, dan pembinaan untuk
pembangunan sarana dan prasarana fisik, memonitoring dan mengawasi
pembangunan baik melalui APBD desa maupun APBD/APBN.
b. Uraian Tugas
1. Merencanakan program dan pembinaan pembangunan sarana dan
prasarana fisik, lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat
2. Membagi tugas kepada bawahan
3. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas
50
4. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan
5. Menyusun program dan pembinaan penggunaan sarana prasarana dan
fisik
6. Menyusun program dan pembinaan pembangunan pada umumnya
7. Menyusun program dan pembinaan pemberdayaan masyarakat
8. mengevaluasi hasil kegiatan
9. Melaporkan hasil kegiatan
10. Melaksanakan tugas kedinasan lain
c. Tanggung Jawab
1. Keakuratan data pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
2. Keefektifan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan pemerintah desa
3. kesesuaian pelaksanaan tugas sesuai aturan-aturan
d. Hasil Kerja
1. Rencana kegiatan
2. Tabel pembagian tugas
3. Notulensi rapat arahan pelaksanaan tugas
4. Koreksian/saran pelaksanaan tugas
5. Daftar program pembinaan pembangunan sarana prasarana fisik
6. Daftar program pembinaan pembangunan umum
7. Daftar program pembinaan pemberdayaan masyarakat
8. Evaluasi hasil kegaiatan
9. Laporan kegiatan
10. Laporan tugas kedinasan lain
8. Kepala Seksi Pemerintahan
a. Peran Jabatan
51
Membuat rencana kerja, mengkoordinir, dan mengarahkan tugas diseksi
pemerintahan
b. Uraian Tugas
1. Merencanakan kegiatan seksi pemerintah
2. Membagi tugas kepada bawahan
3. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas
4. Memeriksa hasil pelaksaan tugas bawahan
5. Menyusun program dan pembinaan dibidang pemerintahan umum
6. Menyiapkan bahan pembinaan penyelenggaraan pemerintah
Desa/kelurahan
7. Menyiapkan bahan keagrarian
8. Mengevaluasi hasil kegiatan pada seksi pemerintahan
9. Melaksanakan tugas kedinasan lain.
c. Tanggung Jawab
1. Kelancaran pelaksanaan rencana kegiatan
2. keefektifan pelaksanaan rencana kegiatan kerja
3. Keakuratan data kependudukan
4. Kesesuaian data dari Desa/Keseluruhan
d. Hasil Kerja
1. Rencana kegiatan
2. Tabel pembagian tugas
3. Notulensi rapat arahan pelaksanaan tugas
4. Koreksian/saran pelaksaan tugas
5. Daftar program pembinaan dan pembinaan bidang pemerintahan
6. Daftar program pembinaan pembangunan umum
52
7. Bahan pembinaan penyelenggaraan pemerintah
8. Daftar kegiatan keagrariaan
9. Hasil evaluasi kegiatan
10. Laporan tugas kedinasan lain
9. Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Penyusunan Program
a. Peran Jabatan
Merencanakan kegiatan penyusunan dokumen perencanaan,
pelaksaksanaan, pengendalian, evaluasi, pengembangan, dan pelaporan
keuangan
b. Uraian Tugas
1. Merencanakan kegiatan sub bagian keuangan dan penyusunan program
berdasarkan program kerja kecamatan Pakue
2. Membagi tugas kepada bawahan
3. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas
4. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan
5. Melaksanakan urusan akuntansi dan verifikasi keuangan serta
menyiapkan pertanggungjawaban dan pengelolaan dokumen keuangan
6. Membuat penyusunan laporan keuangan dan laporan hasil kegiatan
penyusunan rencana kerja
7. Membuat draft rencana kerja kegiatan Pakue
8. Melaksanakan urusan perbendaharaan, pengujian dan penerbitan surat
perintah membayar
9. Mengevaluasi hasil kegiatan pada sub bagian keuangan dan penyusunan
program
10. Melaporkan hasil kegiatan laporan keuangan dan penyusunan program
53
11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik
secara tertulis maupun lisan
c. Tanggung Jawab
1. Ketepatan penyusunan renstra, renja, RKA, dan DPA
2. Ketepatan dan keakuratan dalam menyusun laporan keuangan
3. Kelancaran pelaksanaan rencana kegiatan
4. Keefektifan pelaksanaan rencana kegiatan kerja
d. Hasil Kerja
1. Rencana kegiatan
2. Tabel pembagian tugas
3. Notulensi rapat arahan pelaksanaan tugas
4. Koreksian/saran pelaksanaan tugas
5. Laporan pertanggungjawaban
3. Tujuan dan sasaran
1. Tujuan
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang berkualitas, efisien,
akuntabel dan bebas KKN
2. Sasaran
a. Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan bagi masyarakat
b. Menigkatnya kualitas perencanaan pembangunan desa
3. Kebijakan
Strategi dan kebijakan yang di junjung tinggi dalam mewujudkan misi
serta memberikan batasan dan tuntunan dalam pemilihan cara-cara yang
ditempuh dalam mewujudkan misi. Untuk mencapai visi kecamatan Pakue maka
54
nilai utama yang dijadikan pedoman adalah asas demokrasi, keterbukaan,
kebersamaan, jujur dan adil.
4. Program
a. Pelayanan administrasi umum
b. Penigkatan sarana dan prasarana aparatur
c. Penataan administrasi kependudukan
d. Peningkatan disiplin aparatur
e. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
f. Pengembangan wawasan kebangsaan
g. Kerja sama informasi dengan MASS media
h. Upaya kesehatan masyarakat
i. Penataan peraturan perundang-undangan
j. Perencanaan pembangunan daerah
k. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM
l. Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
m. Pengembangan wawasan kegangasan
n. Penigkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
o. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah
p. Penigkatan sarana dan prasarana aparatur
q. Pengembangan nilai budaya
r. Pengembangan data/statistik/informasi daerah
s. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
t. Wajib belajar pendidikan dasar
a) Indikasi program jangka menengah
55
Program jangka menengah dalam pengertian ini. Sasaran program yang
hendak dicapai adalah kualitas pelayanan kepada masyarakat dan kepuasan
masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat menuju masyarakat sehat,
cerdas, berakhlak mulia,dan berkepribadian Indonesia.
b) Program untuk pencapaian sasaran
B. Hasil penelitian dan pembahasan
Berdasarkan visi, misi, tujuan,sasaran strategi dan arah kebijakan yang
telah ditetapkan dalam Renstra, maka upaya pencapaianya kemudian dijabarkan
secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas kecamatan
Pakue. Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2018
No Sasaran Strategis Didukung Jumlah Program
1 Meningkatnya pelayanan administrasi masyarakat
Program peningkatan pelayanan masyarakat
2 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan
1. program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa 2.program pembinaan pemerintahan umum kecamatan 3. program pembinaan social kemasyarakatan kecamatan
Sumber: Rencana Strategis Kecamatan Pakue Tahun 2016-2019
a Capaian indikator kinerja utama tahun 2018
Secara umum pemerintah Kecamatan Pakue telah melaksanakan tugas
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten Kolaka Utara tahun
2018-2019.
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
akan di lakuakan dengan membandingkan antar target kinerja dengan realisasi
56
kinerja. Capaian indikator kinerja utama kecamatan Pakue tahun 2018 sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018
No
Indikator
Satuan
Target
Realisasi
Persentase nilai%
1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai 80 82,6 103
2 Persentase Desa Yang Menyelesaikan Perencanaan dan Pelaporan Tepat Waktu
% 85 77,5 91,1
3 Rata-Rata Persentase Kesesuaian APBDes dengan RPJMDes
% 80 75 93,7
4 Persentase Realisasi Program Prioritas Musrenbang Kecamatan
% 80 70 87,5
Jumlah rata-rata 93,057
Sumber: E-SAKIP ROPK Kabupaten Kolaka Utara 2018 Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 4 (empat) indikator
kinerja utama camat disimpulkan bahwa 3 (tiga) indikator kinerja utama
berkriteria tinggi sedangkan untuk indicator presentasi realisasi program prioritas
musrenbang kecamatan berada pada level sedang sehingga disimpulkan bahwa
rata-rata capaian indikator sebesar 93,07% dengan kriteria sangat tinggi.
Tabel 4.4 Realisasi Anggaran Belanja Langsung Kantor Camat Pakue Kabupaten Kolaka Utara
Tahun Target Anggaran Belanja Realisasi
2017 Rp 602.015.400 Rp 507.015.932 2018 Rp 766.878.760 Rp 731.068.934 2019 Rp 885.412.500 Rp 865.477.392
Sumber: olah data sekunder Kantor Camat Pakue Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2017/2019
57
Tabel 4.5 Realisasi Anggaran Belanja Tidak Langsung Kantor Camat Pakue Kabupaten Kolaka Utara
Tahun Target Anggaran Belanja Tidak
Langsung Realisasi
2017 Rp 1.935.166.200 Rp 1.925.918.000 2018 Rp 1.731.282.000 Rp 1.925.918.000 2019 Rp 1.630.148.759 Rp. 1.925.918.000
Sumber: olah data sekunder Kantor Camat Pakue Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2017/2019
b Analisis dan perhitungan efektivitas
Halim 2014 mendefinisiakan efektivitas sebagai gambaran kemampuan
pemerintah dalam merealisasikan anggaran belanja yang direncanakan
dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi real
pemerintah. Tingkat efektivitas dihitung dengan cara membandingkan realisasi
anggaran belanja dengan target anggaran belanja yang telah ditetapkan dapat
dilihat pada tabel 4.3 dan tingkat efektivitas dapat dihitung dari tahun 2017 -2019
Tingkat efektivitas digolongkan ke dalam beberapa kategori yaitu:
Menurut Kepmendagri nomor 690.900.327 tahun 1996. Tentang pedoman
penilaian kinerja keuagan perhitungan efektif semakin efektifvitas mendekati
angka 100% maka akan semakin efektif. Berikut kriteria efektivitas
Tabel 4.6
Indikator Efektivitas
Persentase Kriteria Tanda/ Kode
>100% Sangat efektif SE >90%-100% Efektif E >80%-90% Cukup efektif CE >60%-80% Kurang efektif KE
>60% Tidak efektif TE
Sumber: Kepmendagri No. 690.900-327,1996
58
Tabel 4.7 Tingkat Efektivitas Anggaran Belanja Langsung Kecamatan Pakue Kabupaten Kolaka Utara
Tahun Target Anggaran
Belanja Realisasi Rasio
Efisiensi Kriteria
Efisiensi
2017 Rp 602.015.400 Rp 507.015.932 84,22% Cukup efektif 2018 Rp 766.878.760 Rp 731.068.934 93,33% Efektif 2019 Rp 885.412.500 Rp 865.477.392 97,7% Efektif
Sumber: Data diolah, (2020)
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat tingkat efektivitas anggaran belanja
langsung Kantor Camat Pakue, Kabupaten Kolaka Utara pada Tahun 2017
berada pada rasio 84,22% (Cukup efektif), kemudian ditahun 2018 rasio
efektifitas sebesar 93,3% (Efektif), dan tahun 2019 rasio efisiensi 97,7% (Efektif)
dilihat dari jumlah target dan realisasi belanja langsung Kecamatan Pakue
Kabupaten Kolaka Utara mengalami peningkatan sehingga dapat diartikan
kinerja Kantor Camat Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi
Tenggara setiaptahunya mengalami peningkatan ( Efektif).
c Analisis perhitungan efisiensi
Pengukuran efisiensi anggaran belanja dilakukan dengan membagi biaya
pengeluaran anggaran belanja tidak langsung dengan total realisasi anggaran
belanja langsung dan anggaran belanja tidak langsung
Tingkat efisiensi anggaran belanja Kantor Camat Pakue Kabupaten
Kolaka Utara dihitung dengan membandingkan total anggaran belanja langsung
belanja yang dapat dilihat dalam tabel 4.6
59
Tabel 4.8
Indikator Efisiensi
Nilai Efisiensi Kriteria
<20% Tidak Efisien
21-85% Efisien
>85% Sangat Efisien
Sumber: Kepmendagri No. 690.900-327,1996 (dalam Dwindra : 2008)
1) Pengukuran efisiensi
1. Apabila hasilnya <20% berarti tidak efisien
2. Apabila hasilnya antara 21% sampai dengan 85% berarti efisien
3. Apabila hasilnya > 85 % berarti sangat efisien.
Tabel 4.9 Tingkat Efisiensi Anggaran Belanja Tidak Langsung Kecamatan Pakue Kabupaten Kolaka Utara
Tahun Target Anggaran
Belanja Tidak Langsung
Realisasi Rasio Efektivitas
Kriteria Efektivitas
2017 Rp 1.935.166.200 Rp 1.925.918.000 99,52% Sangat efisien 2018 Rp 1.731.282.000 Rp 1.925.918.000 100% Sangat Efektif 2019 Rp 1.630.148.759 Rp. 1.925.918.000 100% Sangat Efektif
Sumber: Data diolah, (2020)
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat tingkat efisiensi anggaran belanja
tidak langsung Kantor Camat Pakue Kolaka Utara pada tahun 2017 berada pada
60
rasio 99,52% ( sangat efisien), kemudian tahun 2018 rasio efektivitas sebesar
100 ( sangat efisien) , dan tahun 2019 rasio efisiensi 100% ( sangat efisien)
dilihat dari jumlah target dan realisasi belanja tidak langsung Kecamatan Pakue
Kabupaten Kolaka Utara mengalami peningkatan sehingga dapat diartikan
efisiensi kinerja Kantor Camat Pakue Kabupaten Kolaka Utara mengalami
peningkatan yang baik.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Indra (2006) menjelaskan bahwa efektivitas adalah keberhasilan
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya . Efektivitas hanya
berbicara masalah output saja. Apabila organisasi telah berhasil mencapai
tujuannya, maka organisasi tersebut berjalan dengan efektif. Atau dengan kata
lain Efektivitas adalah kesuksesan atau kegagalan antara keluaran dengan
tujuan atau sasaran yang harus dicapai.
Efisiensi merupakan hal terpenting, karena suatu organisasi dianggap
semakin efisien apabila rasio efisien cenderung diatas satu. Semakin besar
angkanya, semakin tinggi tingkat efisiennya. Secara absolut, rasio ini tidak
menunjukkan posisi keuangan dan kinerja organisasi. Namun, berbagai program
pada dua organisasi yang berkecimpung dalam industri yang sama dapat
diperbandingkan tingkat efisiennya. Apabila hasil rasionya lebih besar dari satu
dibandingkan hasil rasio program yang sama diorganisasi lainnya, program
tersebut bisa disebut lebih efisien.
Anggaran dapat di interpretasikan sebagai paket pernyataan menyangkut
perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu
atau beberapa periode mendatang. Dalam anggaran selalu disertakan data
penerimaan dan pengeluaran yang terjadi di masa lalu, kebanyakan organisasi
61
sektor publik membedakan antara tambahan modal dan penerimaan, serta
tambahan pendapatan dan pengeluaran.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Dwi Nofita Sari (2018)
melakukan penelitian berjudul Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan
Anggaran Belanja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas dan
Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode Analisis Deskriptif. Hasil dari penelitian yang digunakan
menunjukkan hasil analisis perhitungan tingkat efisien dan efektivitas belanja
terlihat pemerintah Kota Samarinda telah melakukan efisiensi belanja yang
dibuktikan dengan tingkat efisiensi dari tahun 2011 sampai 2015 sudah efektif.
Lailatul Nuzulah (2019) melakukan penelitian berjudul Analisis Efisiensi
dan Efisiensi Realisasi Anggaran Belanja Langsung Bindang TK/SD Pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2016. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode Analisis Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
Tingkat efektivitas realisasi anggaran belanja langsung bidang TK/SD Dinas
Pendidikan Kabupaten Lumajang pada tahun 2015 sebesar 91,9% yang berada
pada kategori efektif. Namun berbeda dengan tingkat efektivitas realisasi
anggaran belanja pada tahun 2016 sebesar 95,1% yang berada pada kategori
efektif. Ini disebabkan oleh adanya program belanja yang tidak direalisasikan dan
beberapa program lain yang realisasinya tidak optimal sehingga tidak mencapai
target. Tingkat efisiensi realisasi anggaran belanja langsung bidang TK/SD Dinas
Pendidikan Kabupaten Lumajang pada tahun 2015-2016 secara keseluruhan
berada dalam kategori tidak efisien.
Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama penelitian tentang
analisis efektivitas dan efisiensi anggaran dan belanja terhadap instansi
62
pemerintahan. Perbedaanya yaitu dari hasil penelitian sebelumnya tidak efisien
dikarenakan adanya program belanja yang tidak direalisasikan dan beberapa
program lain yang realisasinya tidak optimal sehingga tidak mencapai target.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Efektivitas Anggaran dan Belanja Kantor Camat Pakue, Kolaka Utara,
Sulawesi Tenggara tergolong efektif. Rasio efektivitas anggaran dan
belanja dari tahun 2017 rasio efektivitas sebesar 84,22%, tahun 2018
rasio efektivitas sebesar 93,33%, tahun 2019 rasio efektivitas sebesar
97,7%. Tingkat efektivitas anggaran dan belanja setiap tahunya
mengalami peningkatan. Hal tersebut merupakan hal yang baik karena
diiringi dengan peningkatan pengelolaan anggaran.
2. Efektivitas anggaran dan belanja Kantor Camat Pakue, Kolaka Utara,
Sulawesi Tenggara tergolong efisien. Rasio efisiensi anggaran dan
belanja dari tahun 2017 rasio efisiensi sebesar 99,52%, taahun 2018
rasio efisiensi sebesar 100% tahun 2019 rasio efesiensi sebesar 100%.
Tingkat efisiensi anggaran dan belanja merupakan ukuran keberhasilan
sebuah kegiatan yang dinilai berdasarkan besarnya biaya atau sumber
daya yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
34 T
64
B. Saran
Penelitian kedepannya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang
lebih berkualitas, berikut beberapa masukan yang disarankan oleh peneliti bagi
instansi terkait dan penelitian selanjutnya.
1. Saran Akademik
a. Peneliti selanjutnya dapat menambah atau mencoba variabel lain yang lebih
relevan terkait dengan Anggaran dan Belanja.
b. Selain menggunakan metode deskriptif peneliti selanjutnya juga bisa
menggunakan metode explanatori dengan tujuan sampel penelitian yang
lebih banyak.
2. Saran Operasional
a. Kantor Camat Pakue, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, diharapkan dapat
memaksimalkan kinerjanya dalam mengembangkan pembangunan dan
pengelolaan anggaran dan belanja daerah agar bisa lebih efektif dan efisien
setiap tahunya.
65
DAFTAR PUSTAKA
Alimudin Firman, 2018. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Anggaran Dinas Perindustrian Perdagangan Ennergi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pinrang”. Vol. 1 No. 1 (2018) Oktober.
Basariyah Siti,2015. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran
Belanja Pada Badan (BPMPD) Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Daerah Provinsi Sulawesi Tengah”. Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 63-74.
Bastian Indra. 2009. Akuntansi Sektor Publik Indonesia. BPFEYOGYAKARTA
No.008. Bastian Indra . 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar Edisi Ketiga.
Ciracas, Jakarta: Erlangga. Dhini haritsa Novia. 2015. “ Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran Belanja
Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman”. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia.
Halim Abdul.2013. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta:Salemba Empat
salemba. Julita, SE,M. Si, 2012. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran Pendapatan
dan Belanja pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara”. Nordiawan Deddi. 2011. Edisi 2 Akuntansi Sektor Publik. Jakarta :Salemba
Empat. Nuzulah Laitul 2019. “Analisis Efisiensi dan Efektivitas Realisasi Anggaran
Belanja Langsung Bidang TK/SD Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2016”. Volume 2, Nomor 3, Maret 20.
Pangkey Imanuel ,2015. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran Belanja
Pada Dinas Kebudayaaan dan Parawisata Parawisata Provinsi Sulawesi Utara Analysis Of Effectivenes and Effeiciency Budget In Dinas Kebudayaan dan Parawisata Province Sulawesi Utara”. Vol.3 No.4.
Prasetyo Heri Wahyu. 2020.”Analisis Realisasi Anggaran Belanja Dalam Rangka
Mengukur Efektivitas dan Efisiensi Penyerapan Anggaran Belanja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUK CAPIL) Kota Magelang Periode 2015-2019”.Vol : 11 No : 1 Tahun 2020 e- ISSN: 2614 – 1930.
Sari Dwi Novita. 2018. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja”. http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA.
66
Siska Julita Adilla, Nono Afriyanto, 2018. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Penggunaan Anggaran Belanja pada Komisi Pemilihan Umum Periode2011-2015 (Studi Kasus pada Komisi Pemilihan Umum Kota Payakumbuh)”. Vol .2 No. 1 Januari-Juni 2018.
Tamasoleng. 2015. “Analisis efektivitas pengelolaan anggaran diKabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro”. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen vol. 3 ,No. 1 2015: 97-110
Ulfa Mardiyah Siti. 2018.”Analsis Realisasi anggaran untuk Menilai Efektivitas
dan Efisiensi kinerja pada Dinas Perhubungan Kota Medan . 4-Oct-2018. Untari Rusita, 2015. “Analisis Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Realisasi
Anggaran Belanja Langsung Dinas Pendidikan Kota Semarang”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.
Yunina Fitri,2018. “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran
Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Aceh Tengah”.VOL. 9 No.1.
67
LAMPIRAN 1
68
69
LAMPIRAN 2
Pengukuran kinerja tingkat satuan kerja perangkat daerah Kantor
Kecamatan Pakue Tahun 2017
No Sasaran Strategis No Indikator Kerja Target Realisasi % Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 1 Meningkatnya
kualitas pelayanan kepada masyarakat
1 2 3
Indeks kepuasan masyarakat (IKM) Pelayanan administrasif yang ditindak lanjuti Pelaksanaan pelayanan terpadu dikecamatan (PATEN)
79,25 100 % 100 %
81,67 100 % 100 %
103,05 100 100
Sangat berhasil Sangat berhasil Sangat berhasil
2 Terciptanya pemerintah yang baik
4 5 6
Nilai AKIP kecamatan Persentase desa dengan penyelesaian APBDes tepat waktu Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes
70 100 % 100 %
76,64 100% 100%
100,91 100 100
Sangat berhasil Sangat berhasil Sangat berhasil
Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2018. Anggaran
No Indikator Kinerja Target (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi Persen
1 IKM kecamatan 52.639.750 44.739.753 7.899.997 15 2 Persentase Desa yang
menyelesaikan perencanaan dan pelaporan tepat waktu
204.022.100 190.756.560 13.265.540 6,50
3 Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes
99.124.500 91.768.940 7.355.560 7,40
4 Persentase realisasi program prioritas Musrenbang Kecamatan
57.923.700 57.923.700 0 0
Jumlah 766.878.760 731.068.934 35.809.826 Belanja Langsung Pendukung Total Belanja Langsung
70
Alokasi Anggaran Belanja Per Sasaran Strategis Tahun 2018
No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %
1 Meningkatnya pelayanan administrasi masyarakat
52.639.750 7
2 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan desa
361.070.300 47
Jumlah 413.710.050 54 Belanja Langsung Pendukung 353.168.710 46 Ttal Belanja Langsung
766.878.760 100
Alokasi Anggaran Belanja Per Sasaran Strategis Tahun 2019. No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %
1 Meningkatnya pelayanan administrasi masyarakat
31.460.000 4
2 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan desa
332.482.500 38
Jumlah 363.942.500 42 Belanja Langsung Pendukung 521.470.000 58 Total Belanja Langsung 885.412.500 100
71
LAMPIRAN 3
72
73
BIOGRAFI PENULIS Eka Fatmala panggilan Eka lahir di Lapai pada tanggal 23
April 1998 dari pasangan suami istri Bapak Dg. Mangeppe
dan Ibu Murni. Peneliti adalah anak bungsu dari 2
bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Desa
Beringing, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara.
Pendidikan yang telah di tempu oleh peneliti yaitu SD Negeri 1 Lahabaru lulus
tahun 2010. SMP Negeri 1 ngapa lulus tahun 2013, SMA Negeri 1 Pakue lulus
tahun 2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti program S1 Akuntansi Kampus
Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan
penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa program S1
Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.