Aligment Klmpok q

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini pembangunan gedung-gedung bertingkat banyak di jumpai. Di dalam bangunan bertingkat di perlukan suatu ilmu dan teknologi terapan. Contoh dalam instalasi –instalas penting di alami gedung bertingkat mulai dari instalasi listrik sampai instalasi sarana air bersih, di dalam pembuatan sarana instalasi air di perlukan system perpipaan untuk di alirkan bagi keperluan di dalam gedung. Alat yang mempunyai peranan penting dalam pendistribusian adalah pompa. Pompa digunakan untuk menghisap air dari penyimpanan atau pengambilan dari sumber air untuk di alirkan sehingga dapat di gunakan. Penggunaan pompa air mempunyai kempuaan yang lebih yaitu mengabaikan ketinggian gedung, akan tetapi penggunaan pompa harus di sesuaikan dengan spesifikasinya yang tertera pada pompa yang akan di gunakan, karena setiap jenis pompa mempunyai data-data tentang head ataupun discharge yang berbeda-beda. 1.2 Permasalahan Yang Terjadi Poros pompa ini mengalami sedikit masalah, yaitu pada bagian mekanikal sealnya, maka perlu dilakukannya alignment pada pompa ini.karena akibat bocornya seal keluar air dari seal tersebut dan poros pompa tersebut terkikis permukaannya dan pada bagian kedudukan seal 1

Transcript of Aligment Klmpok q

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Pada saat ini pembangunan gedung-gedung bertingkat banyak di jumpai. Di dalam bangunan bertingkat di perlukan suatu ilmu dan teknologi terapan. Contoh dalam instalasi instalas penting di alami gedung bertingkat mulai dari instalasi listrik sampai instalasi sarana air bersih, di dalam pembuatan sarana instalasi air di perlukan system perpipaan untuk di alirkan bagi keperluan di dalam gedung. Alat yang mempunyai peranan penting dalam pendistribusian adalah pompa. Pompa digunakan untuk menghisap air dari penyimpanan atau pengambilan dari sumber air untuk di alirkan sehingga dapat di gunakan. Penggunaan pompa air mempunyai kempuaan yang lebih yaitu mengabaikan ketinggian gedung, akan tetapi penggunaan pompa harus di sesuaikan dengan spesifikasinya yang tertera pada pompa yang akan di gunakan, karena setiap jenis pompa mempunyai data-data tentang head ataupun discharge yang berbeda-beda.

1.2 Permasalahan Yang Terjadi Poros pompa ini mengalami sedikit masalah, yaitu pada bagian mekanikal sealnya, maka perlu dilakukannya alignment pada pompa ini.karena akibat bocornya seal keluar air dari seal tersebut dan poros pompa tersebut terkikis permukaannya dan pada bagian kedudukan seal mengalami permasalahan atau disebut dengan bagian yang kritis pada poros pompa tersebut disebabkan oleh :

- Paralel misalignment, adalah posisi dari kedua poros dalam keadaan tidak sejajar dengan ketinggian yang berbeda.- Angular misalignment, adalah ketidaklurusan kedua poros yang posisinya saling menyudut, sedangkan kedua ujungnya ( pada kopling) mempunyai ketinggian yang sama.- Combinasion misalignment, adalah ketidaklurusan kedua poros yang posisinya saling menyudut dan kedua ujungnya poros (kopling) tidak sama.

BAB IITUJUAN PERCOBAAN1.1 Tujuan percobaan

Alignment dilakukan untuk memelihara elemen mesin yang berputar atau yang meneruskan daya pada sebuah pompa, yang meliputi : Merawat bagian yang berfungsi sebagai pemindah putaran atau daya. Rutin mengecek kinerja mesin atau pompa Melumasi bagian tertentu pada elemen mesin agar selalu dalam keadaan lembab atau basah

BAB IIITEORI DASAR3.1 Pengertian AlignmentAlignment adalah suatu pekerjaan yang meluruskan / mensejajarkan dua sumbu poros lurus (antara poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakkan) pada waktu peralatan itu beroprasi, seperti tampak pada gambar (a).tetapi dalam kenyataan, pengertian lurus tidak bisa didapatkan 100%. untuk itu harus diberikan toleransi kurang dari 0,05 mm. macam macam ketidaklurusan kedua poros (misalignment) :1. paralel misalignment, adalah posisi dari kedua poros dalam keadaan tidak sejajar dengan ketinggian yang berbeda, seperti pada gambar (b)2. angular misalignment, adalah ketidaklurusan kedua poros yang posisinya saling menyudut, sedangkan kedua ujungnya ( pada kopling) mempunyai ketinggian yang sama, seperti tampak pada gambar (c)3. combinasion misalignment, adalah ketidaklurusan kedua poros yang posisinya saling menyudut dan kedua ujungnya poros (kopling) tidak sama. seperti tampak pada gambar (d)

Gambar.3.1 Bentuk shaft dalam keadaan lurus sempurna

Gambar.3.2 Bentuk shaft dalam keadaan paralel misalignment

Gambar.3.3 Bentuk shaft dalam keadaan angular misalignment

Gambar.3.4 Bentuk shaft dalam keadaan combinasi misalignment

Gambar.3.5 Bentuk straight bar yang melengkung yang mempengaruhi analisis alignment

Gambar.3.6 Tanda indikator untuk membantu mengembalikan koreksi pembacaan dalam mengumpulkan kelengkungan pada shaft.

Gambar.3.7 Alat alignment merk mitutoyo sn. 7010s

Permasalahan berdasarkan hasil analisis dari vibrasi, kondisi pompa mengalami kendala pada sistem kerjanya, maka dilakukanlah pembongkaran oleh team maintenance, permasalahan sistem kerja pompa adalah pada bearing dan wearing-ringnya yang sudah aus akibat tidak di alignment. jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab utama kerusakan pompa adalah karena lamanya beroperasi sehingga menyebabkan gesekan antara bearing dengan shaft (poros) membuat material menerima panas melebihi batas yang diizinkan dan akan mengakibatkan bearing dan wearing-ring mengalami keausan.proses penyelesaian

hal-hal yang di repair pada pompa shaft run out check

impeller ring clearence to case ring 0,023 inchisleve upper clearence0,008 inchisleve intermediate0,008 inchisleve lower0,007 inchi

BAB IVPERALATAN KERJA

4.1 Alat-alat yang digunakana. Wrench combination

Gambar.4.1 Wrench combinationb.L-key set

Gambar.4.2 L-key set

c. Spidol

Gambar.4.3 Spidol

d.Dial box set

Gambar.4.4 Dial box set

e. Mistar baja

Gambar.4.5 Mistar baja

f.Jangka sorong

Gambar.4.6 Jangka sorong

4.2 Langkah-langkah kerja1. pertama kita pasang breaker pada pompa2. pasang dial indikator pada breaker, posisi dial indikator menyentuh kopling motor3. set dial pada posisi nol, kemudian putar kopling pada beberapa sudut sambil mengamati gerakan dial. apabila terjadi penyimpangan angka, maka diset dengan jack bould pada motor sehingga mendapatkan angka yang diinginkan (batas toleransi).4. temukan kelurusan tiap sudut.gambar penyetelan kelurusan poros sebagai berikut :toleransi yang diijinkan :a - a = kurang dari 0,05 mmb b= kurang dari 0,05 mm

Gambar.4.7 Penyetelan kelurusan poros

BAB VPEMBAHASAN5.1 Bagian-bagian yang menderita akibat ketidaklurusan poros (misalignment) 1. Poros, terjadi getaran yang berlebihan pada masing-masing poros. 2. Bantalan, terjadinya gesekan yang berlebihan pada bantalan mengakibatkan timbulnya panas yang berlebihan.3. Baut baut kopling akan rusak / putus.4. Mempercepat kebocoran cairan yang dipompa pada stuffing box.5. Pada pompa menurunkan efesiensi mekaniknya.6. Kumparan pada motor listrik akan bergesekkan sehingga dapat menimbulkan hubungan pendek.

Gamba.5.1 Ilustrasi kerusakan pompa akibat misalignment

5.2 pengertian dial gauge (dial indikator)

Dial gauge atau dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit.

Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur : Kerataan permukaan bidang datar. Kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros. Kerataan permukaan dinding silinder. Kebengkokan poros, run out, kesejajaran dan lain-lain

Pada alat ukur ini didalamnya terdapat mekanisme spesial yang dapat memperbesar gerakan yang kecil. Ketika spindle bergerak sepanjang permukaan yang diukur, gerakan ini diperbesar oleh mekanisme pembesar dan selanjutnya ditunjukkan oleh penunjuk (ponter).

Klasifikasi tingkat pengukuran ditunjukkan pada permukaan dial. Klasifikasi menunjukkan skala terkcil, dan tingkat pengukuran menunjukkan pembacaan maksimum. Skala dan outer ring dapat diputar ke O agar lurus dengan penunjuk. Pada dial juga terdapat penghitung putaran (revolution counter). Counter ini menunjukan beberapa kali penunjuk telah berputar. Dial gauge tidak seperti halnya alat ukur lain, dial gauge selalu digunakan bersama alat penopang (supporting tool). Umumnya magnetic stand digunakan untuk mengukur automotive parts. Dial gauge juga dibuat dalam bentuk kaliper gauge dan inside deal gauge.

(1). Peringatan Penting

Posisi spindle dia gauge tegak lurus pada permukaan yang diperiksa.-Garis imajinasi dari mata anda ke ponter dial gauge harus tegak lurus pada permukaan dial ketika anda membaca pengukuran.

Dial gauge harus dipasang dengan teliti pada supporting toolsnya.

Putarlah outer ring setel pada titik nol. Gerakan spindle ke atas dan ke bawah. Periksalah bahwa penunjuk selalu kembali ke nol bila anda tidak memegeng spindle.

Di dalam dial gauge terdapat mekanisme presisi seperti jam. Usahakan agar jangan sampai terjatuh atau terkena benturan.

Jangan berikan oli atau gemuk diantara spindle dan tangkainya. Bila gerakan spindle menjadi tadak lancar karena oli atau kotoran. Celupkan ke dalam bensin sambil menggerakan naik turun sampai oli atau kotorannya keluar. ba

5.3 Bagian-bagian dial indikator1. Jarum Panjang/Jarum penunjuk2. Jarum pendek / Penghitung putaran3. Tanda batas toleransi 4. Bidang sentuh dengan benda kerja

5.4 Fungsi masing-masing bagian

1. Jarum Panjang/Jarum Penunjuk

Jarum ini akan langsung bergerak apabila bagian-bagian sentuh tertekan oleh benda kerja, adapun nilai pergerakan dari jarum tersebut tergantung dari beberapa nilai skala dari dial gauge tersebut, misalnya nilai skala gauge 0,01 mm, apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai angka 10 berarti nilai pergerakan jarum panjang tersebut adalah 0,01 mm x 10 = 0,1 mm.

Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke kanan, artinya posisi angka nol tidak pasti selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau disamping, tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja.

2. Jarum Pendek

Jarum pendek akan bergerak satu ruas , apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran) , hal ini berarti pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,1 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala dial gauge adalah 0,01 mm). Sehingga apabila jarum pendek berputar satu kali putaran, maka nilai pergerakan jarum pendek adalah 1 mm x 10 = 10 mm.

3. Batas Toleransi

Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan kehendak kita, untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke arah kiri dan kanan, pada saat proses pengukuran benda kerja (lihat pada cara penggunaan dial gauge).

4. Bidang sentuh dengan benda kerja

Alat ini akan bergerak naik dan turun, apabila bersentuhan dengan permukaan benda kerja, saat benda kerja gergerak terhadap bidang sentuh tersebut.

Jarum panjang akan bergerak ke arah kanan apabila bidang sentuh bergerak ke atas. Jarum panajang akan bergerak ke arah kiri , apabila bidang sentuh bergerak ke arah bawah.

5.5 Metode pengukuran serta membaca hasil ukur.

1. Mengukukur kerataan sebuah bidang

Untuk mengukur kerataan sebuah bidang, maka terlebih dahulu jarum-jarum pada dial gauge harus diset pada posisi angka yang diperkirakan sesuai dengan kondisi tinggi rendah permukaan bidang yang akan diukur, Misal sbb:

- Jarum pendek menunjuk angka dua

- Jarum panjang menunjuk angka nol

Hal di atas dapat dilakukan dengan cara mendorong bidang sentuh ke arah atas, sampai posisi jarum pendek pada angka dua, dan jarum panjang pada angka nol, Selanjurnya posisi letak dari batas toleransi yang dibutuhkan adalah :

- Batas toleransi sebelah kiri pada posisi angka 90

- Batas toleransi sebelah kanan pada posisi angka 10

Hal ini berarti toleransi ke arah kiri dan kanan dari angka 0 adalah berjarak 0,1 mm.Hasil pengukuran sebuah bidang dinyatakan rata apabila pergerakan jarum panjang bergerak ke arah kiri dan kanan antara jarak toleransi tersebut.

BAB VIANALISA DATA HASIL PENGUKURAN6.1 Data Hasil Pengukuran

Gambar.6.1 poros yang di uji ke balingannya Setelah melakukan pengujian ke balingan terhadap poros pompa, maka di dapat datasebagai berikut:Bagian12345678910

Di bagi533312225103

Panjang (mm)7512,38218157332118,211334,3

Diameter (mm)32384049,0252,3753,1454443-

No

1-0,03-0,04-0,03-0,04-0,01-0,04-0,04-0,03-0,04-0,04

+0,01+0,02+0,01+0,01+0,02+0,01+0,00+0,01+0,010

2-0,03-0,04-0,04-0,03-0,01-0,04-0,01-0,04-0,04-0,04

+0,01+0,01+0,01+0,01+0,01+0,01+0,01+0,00+0,010

3-0,03-0,03-0,03-0,o4-0,01-0,04-0,04-0,04

+0,01+0,01+0,01+0,01+0,04+0,01+0,010

4-0,03-0,00-0.04-0,04

+0,01+0,02+0.000

5-0,03-0,00-0.03-0,04

+0,01+0,02+0.010

6-0,00-0,04

+0,020

7-0,01-0,04

+0,020

8-0,02-0,04

+0,020

9-0,01-0,04

+0,000

10-0,02-0,04

+0,020

11-0,00

+0,02

12-0,00

+0,02

Table 6.1 Data hasil pengamatan6.2 Analisa Data Hasil Pengukuran

Grafik hasil analisa data, grafik ini menunjukkan bahwa di mana 0,00 adalah bagian yang tidak terjadi penyimpangan atau tidak terjadi gesekan permukaan, sedangkan bagian yang terjadi penyimpanga adalah yang nilai angka pengamatannya seperti 0,01 atau 0,02. dan pada bagian yang kritis adalah bagian yang terjadi gesekan permukaan dan angka hasil pengamatannya adalah -0,04 dan angka toleransinya adalah 0,05. bila nilai hasil pengamatan poros ini melebihi angka toleransinya, maka poros pompa ini tidak bias dipakai lagi karena sudah melebihi batas toleransi yang di izinkan. setelah poros pompa ini di alignment ternyata masih bisa di pakai, karena masih di bawah angka toleransi.Belum perbaikiBAB VIKESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Data hasil pengukuran kebalingan terhadap poros pompa dapat di simpulkan bahwa pada bagian ke-9 (sembilan) dengan panjang 113 mm dan diameter 42,94 mm merupakan bagian yg terjadi kebalingan, dengan nilai kebalingan rata-rata -0,04 +0,01. Sedangkan toleransi yg di izinkan adalah 0.05, jadi dapat di simpulkan bahwa poros pompa masih dapat di gunakan.belum perbaikifaktor-faktor yang mempengaruhi data hasil pengukuran adalah: alat-alat yang di gunakan kurang presisi pengamatan pada saat pengukuran kurang cermat pengliatan alat ukur kurang tepat

7.2 Saran-Saran1. untuk mendapatkan hasil dengan ketelitian yang maksimal, di sarankan mengunakan alat-alat yang presisi (standar).2. bagi praktikum hendaknya sebelum melakukan praktek, terlebih dahulu harus menguasai teori dan cara-cara pembacaan alat ukur dengan benar

DAFTAR PUSTAKA

1 alfred benaroya, centrifugal pump, petrolium compeny, tulsa okohama 1978. 2 lgor j. karassik, centrifugal pump clinic, second edition, revised andexpended, new york 1979.3 pt. arun ngl. co, pt operation manual, lhokseumawe.4 rebort r ross, centrifugal pump desing and aplicasion, gluf.5 sularso, pump dan kompressor, pt. pradya paramita, jakarta 1987.6http://id.shvoong.com/products/appliances/2125407-dial-gauge-dial- indikator/#ixzz1bmJ6goZH

18