Alergi Atopi

4
Alergi Atopi /Sistim Kekebalan salah tafsir BILA SISTEM KEKEBALAN SALAH MENAFSIRKAN BAHAYA Beberapa bulan setelah kucing lucu hadiah ulang tahun Adi menjadi anggota baru keluarga, ayah mulai mengalami gangguan matanya menjadi merah, bengkak dan berair. Kemudian disusul dengan hidungnya mengeluarkan banyak lendir dan bersin-bersin. Adi mulai batuk, terutama ketika kucing itu masuk ke dalam kamar tidurnya. Ia mengalami sesak napas. Sedangkan ibu dan saudaranya yang lain tidak mengalami apa-apa. Bagaimana kita menjelaskan kasus ini? Adi dan ayah mengalami alergi yang merubah sebuah dunia yang semula menyenangkan dan aman, tiba-tiba mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh, bahkan mematikan. Banyak orang yang menderita alergi tanpa menyadarinya karena terbawa sejak lahir. Pencetusnya adalah sepele, misalnya debu ketika membersihkan kamar, cuaca yang berubah, bulu hewan peliharaan, atau makanan tertentu. Untunglah kebanyakan alergi itu ringan dan jarang menyebabkan risiko yang lebih buruk daripada bersin, pusing atau gatal. Tetapi bisa juga berkembang dan menetap menjadi gangguan yang mengesalkan. Sistem kekebalan bereaksi berlebihan Alergi adalah keadaan di mana seseorang menjadi sangat rentan terhadap bahan atau senyawa yang belum tentu menimbulkan gangguan pada orang lain. Sistem kekebalan tubuhnya salah dalam menafsirkan bahaya. Bayangkan sistem kekebalan itu sebagai angkatan perang pelindung tubuh dari serangan musuh penyebab penyakit. Ketika penyusup asing, misalnya bahan kimia atau parasit, bakteri atau virus, masuk ke dalam tubuh kita, protein khusus yang disebut antibodi mengevaluasi tingkat bahayanya. Kalau antibodi merasa bahwa penyusup itu tidak berbahaya, sistem kekebalan tubuh tidak melakukan apa-apa. Kalau ditafsirkan sebagai bahaya, maka sistem kekebalan tubuh siap

description

Atomic

Transcript of Alergi Atopi

Page 1: Alergi Atopi

Alergi Atopi /Sistim Kekebalan salah tafsir BILA SISTEM KEKEBALAN SALAH MENAFSIRKAN BAHAYA 

Beberapa bulan setelah kucing lucu hadiah ulang tahun Adi menjadi anggota baru keluarga, ayah mulai mengalami gangguan matanya menjadi merah, bengkak dan berair. Kemudian disusul dengan hidungnya mengeluarkan banyak lendir dan bersin-bersin. Adi mulai batuk, terutama ketika kucing itu masuk ke

dalam kamar tidurnya. Ia mengalami sesak napas. Sedangkan ibu dan saudaranya yang lain tidak mengalami apa-apa. Bagaimana kita menjelaskan kasus ini? 

Adi dan ayah mengalami alergi yang merubah sebuah dunia yang semula menyenangkan dan aman, tiba-tiba mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh, bahkan mematikan. Banyak orang yang menderita alergi tanpa menyadarinya karena terbawa sejak lahir. Pencetusnya adalah sepele, misalnya debu ketika membersihkan kamar, cuaca yang berubah, bulu hewan peliharaan, atau makanan tertentu. Untunglah kebanyakan alergi itu ringan dan jarang menyebabkan risiko yang lebih buruk daripada bersin, pusing atau gatal. Tetapi bisa juga berkembang dan menetap menjadi gangguan yang mengesalkan.

 

Sistem kekebalan bereaksi berlebihan 

Alergi adalah keadaan di mana seseorang menjadi sangat rentan terhadap bahan atau senyawa yang belum tentu menimbulkan gangguan pada orang lain. Sistem kekebalan tubuhnya salah dalam menafsirkan bahaya. Bayangkan sistem kekebalan itu sebagai angkatan perang pelindung tubuh dari serangan musuh penyebab penyakit. Ketika penyusup asing, misalnya bahan kimia atau parasit, bakteri atau virus, masuk ke dalam tubuh kita, protein khusus yang disebut antibodi mengevaluasi tingkat bahayanya. Kalau antibodi merasa bahwa penyusup itu tidak berbahaya, sistem kekebalan tubuh tidak melakukan apa-apa. Kalau ditafsirkan sebagai bahaya, maka sistem kekebalan tubuh siap siaga untuk

membasminya. 

Ketika sistem kekebalan mendeteksi salah satu alergen (bahan pencetus alergi) atau lebih, sistem itu menyerang si penyusup dan membanjiri tubuh dengan histamin, bahan kimia untuk bertahan. Bila yang diserang itu bukan musuh yang secara spesifik dapat dilumpuhkan, jadilah pertempuran yang kontra produktif. Histamin berlebihan memberikan reaksi yang lebih berbahaya daripada yang ditimbulkan oleh alergen itu sendiri. Gejalanya dapat berupa gatal-gatal, hidung tersumbat, peradangan dan gejala iritasi lainnya. 

 

Mengapa alergi itu bisa terjadi? 

Sistem kekebalan yang mengatur pertahanan tubuh terhadap penyakit ketika mengalami reaksi alergi akan memproduksi antibodi atau immunoglobulin E (IgE). Padahal dalam kondisi normal

Page 2: Alergi Atopi

antibodi yang diproduksi untuk sasaran spesifik adalah IgG, IgM, IgA dan IgD. 

Reaksi hipersensitivitas akibat respon terhadap alergen itu dapat terjadi dari bawaan atau genetik, yang disebut sebagai alergi atopi. Selain ditentukan oleh faktor genetik, alergi atopi juga terkait dengan faktor lingkungan (kompleksitas gen dan lingkungan) di mana antigen dari lingkungan (alergen) berinteraksi dengan sistem imun menghasilkan respon IgE. Risiko seorang anak menjadi atopi akan lebih besar apabila orang tuanya memiliki riwayat atopi. Disamping itu, seseorang dengan konsentrasi IgE yang lebih tinggi, cenderung mudah alergi dibandingkan dengan mereka yang memiliki konsentrasi IgE lebih rendah. 

Paparan oleh alergen umumnya terjadi pada saluran pernafasan dan saluran pencernaan. Paparan awal yang disebut proses sensitisasi, menghasilkan ikatan IgE dengan sel mast pada otot-otot polos, pembuluh darah dan lapisan mukosa, dan umumnya tidak menghasilkan gejala alergi. Pada pemaparan antigen berikutnya akan memicu reaksi alergi, setelah terjadinya ikatan antigen dengan molekul IgE yang sebelumnya sudah terikat pada sel mast. 

Kadang-kadang sistem kekebalan tubuh dapat mengoreksi dirinya sendiri, dan anak-anak seringkali kehilangan gejala alergi setelah mereka dewasa. Sayangnya alergi akan lebih sering menjadi buruk, dan menetap sebagai gangguan alergi seumur hidup.

 

Mengenali untuk menghindari 

Alergi atopi menimbulkan manifestasi klinis yang berdampak negatif terhadap kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, pemeriksaan alergi atopi secara dini merupakan faktor penting agar dapat dilakukan upaya pencegahan, baik untuk pencegahan primer (memblok sensitisasi imunologi terhadap alergen), maupun sekunder (menekan ekspresi penyakit setelah sensitisasi), dan tersier (menekan simptom setelah ekspresi penyakit).

 

 

Mereka yang sangat disarankan untuk

pemeriksaan alergi atopi

 

1.      Wanita hamil dengan riwayat alergi tertentu, agar upaya pencegahan (pemaparan alergen) pada bayi yang lahir dapat dilakukan sedini mungkin dan manifestasi klinis di kemudian hari dapat dicegah.

Page 3: Alergi Atopi

 

2.      Anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat alergi.

 

3.      Individu dengan kecenderungan alergi.

 

 

Referensi :

1. Immunology. Too much of A Good Thing; Allergy and Hypersensitivity. http://microvet.arizona.edu

2. Taylor A.JN. ABC of Allergies : Asthma and Allergy. BMJ 1998; 997-9

 

Artikel ini dimuat di majalah Anakku edisi February 2006