Alasan Obama mengunjungi Everglades pada Hari Bumi

Dalam pidato Presiden Obama pada hari bumi mengenai perubahan iklim, Everglades (wilayah rawa di Florida) tidak dipengaruhi oleh gambaran dramatis mengenai mencairnya gletser di Alaksa ataupun musi kemarau di wilayah puncak California. Namun, rawa besar di Florida ini memberi dampak yang sangat penting disbanding yang lainnya:

Florida Selatan sedang menghadapi masalah kenaikan air laut.

Negara bagian terpadat ketiga ini adalah salah satu tempat paling rentan di dunia terkait perubahan iklim. Kombinasi bentang alam yang rendah dan datar, dengan kepadatan penduduk, yakni seperempat dari 19.9 warga tinggal di wilayah pesisir yang menciptakan tantangan iklim yang menarik untuk beberapa decade ke depan.

Lebih dari setengah pantai berpasir di Florida sepanjang 825 mil mengalami erosi. Tujuan wisata, seperti Miami Beach dan Fort Lauderdale telah dilanda banjir cuaca cerah saat waktu pasang yang hebat selama bertahun-tahun.

Everglades melindungi akuifer di Florida Selatan, sehingga saat ketinggian air laut meningkat maka sumber air minum tujuh juta orang akan menjadi asin.

“Kita tidak punya waktu untuk menyanggah efek perubahan iklim, teman-teman,” kata Obama pada hari Rabu dalam pidatonya di Everglades National Park. “Tidak ada tempat lain yang akan merasakan dampak yang hebat selain di sini, di Florida Selatan.”

Permasalahan Air Minum

Kunjungan presiden ini adalah yang pertama. Ia kemudian berjalan-jalan dengan seorang ilmuwan selebritis, Bill Nye di sepanjang Jalan

Anhinga, yang namanya berasal dari burung air berleher panjang yang berenang di dalam air untuk menangkap ikan. Jalan kayu itu mengelilingi rawa alang-alang melewati pemandangan legendaris dari 2003 pertempuran antara seekor buaya dewasa dan piton Burma yang beradu selama 24 jam di hadapan pengunjung yang ketakutan, menjadikan masalah Piton penyerbu di Everglades sebagai pokok berita.

“Florida Selatan, anda mendapatkan air minum dari area ini dan semua itu bergantung pada ini.” Kata Obama.

Wilayah hutan rimba subtropis di Amerika Utara , Taman Nasional Everglades adalah habitat hewan-hewan langka, seperti harimau Florida, buaya Amerika, lembu laut serta berbagi jenis burung. Ini adalah hutan rimba terbesar dalam gugusan pegunungan Rocky sebesar 1.5 juta akre. Dua per tiga wilayah taman dekat dengan permukaan laut, dengan elevasi di bawah tiga kaki.

Namun Everglades bukan hanya suaka alam bagi hewan-hewan. Rawa air tawar dari Sungai Grass, yang juga dikenal mempertahankan akuifer Biscayne, kolam bawah tanah besar di Florida Selatan yang menyediakan air minum bagi dua per tiga populasi negara bagian tersebut.

Hal ini terjadi melalui dua cara. Air permukaan di rawa merembes melalui pori-pori lapisan bedrock batu kapur ke dalam akuifer. Dan jika ada cukup air tawar mengalir di rawa tersebut, itu akan mendorong air asin masuk.

“Everglades dan suplai air minum sangat berkaitan.”tutur Jayantha Obeysekera, Pimpinan percontohan Pengelolaan Air Distrik di Florida Selatan. “Semakin banyak air yang anda masukkan ke akuifer, akan semakin menolong pencegahan intursi air asin di wilayah dekat laut. Air tawar harus lebih banyak untuk mendorong air asin keluar.”

Sekarang ini, Everglades hanya sekitar setengah dari luasan aslinya dan sedang dilakukan upaya restorasi yang dianggap sebagai rehabilitasi lingkungan terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat.

In mid-century, Florida’s original developers built hundreds of miles of canals to drain the swampland and create farmland and salable real estate.

Pada abad pertengahan,