AKDR

download AKDR

of 46

description

modul obgyn

Transcript of AKDR

PowerPoint Presentation

Modul ObgynTutorial 18Tutorial 18Fasilitator : dr. Rika AmranKetua : Roni Andika PratamaKetua I : Ummie ZakiahKetua II : BiandaAnggota : Sri Monica HarinaEka Putra AntoSri Krisna HanaraPutri Diana RozaHerdian Prima ArionataHavidz ArdiRosa HarmilaTrigger 4 : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/IUD

Seorang Ibu P4 sudah padang IUD 4 Tahun yang lalu ingin ganti, saat ini sedang Haid. Si Ibu dating Sengaja Buka Pasang IUD, A/I : Masa Kerja Habis, Namun waktu membuka spiral tidak berhasil/tidak dapat teridentifikasi

1. AKDR Defenisi Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / Intra Uterine Device (IUD) adalah inert sintetik (dengan atau tanpa unsur tambahan untuk sinergi efektivitas) dengan berbagai bentuk yang dipasangkan ke dalam rongga rahim untuk menghasilkan efek kontraseptif. Sedangkan definisi AKDR menurut BKKBN adalah jenis alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan plastik halus, lembut, dan lentur yang diletakkan dalam rongga rahim. (Saefudin, 2006)AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversible, dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif. (Handayani, 2010)

STEP 1

P4 : Partus ke EmpatIUD (Intra Uterin Device ) : Alat Kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam RahimKontrasepsi : Mencegah Terjadinya Pembuahan

STEP 2Sebutkan Indikasi dan Kontraindikasi Pemasangan IUD ?Berapa Lama Jangka Pemakaian IUD?Jenis Kontrasepsi IUD?Kenapa pada trigger, saat pembukaan spiral tidak berhasil dan tidak teridentifikasi?Apa yang menyebabkan jangkan waktu pemakaian IUD HabisKeuntungan/Kerugian Kontrasepsi IUD?Cara kerja alat kontrasepsi IUD?

STEP 31. Indikasi :Ibu yang tidak cocok dengan alat kontrasepsi hormonalIbu dengan resiko tinggi HPPIbu MultiparaIbu yang ingin alat kontrasepsi jangka panjang Kontraindikasi: - Ibu Hamil - Ibu yang terinfeksi pada alat genital - Wanita yang pernah mengalami perdarahan hebat dan tidak terdiagnosa

2.Masa Pemakaian sekitar 8-10 Tahun3.Hormonal dan NonHormonal4.Berkemungkinan Pemasangan yang salah seperti Pemasangan yang terlalu dalam5.Kemungkinan karena alat kontrasepsi Sudah tidak berkerja dengan baik

6. Keuntungan :Tidak Bersifat PermanenMengontrol KehamilanTidak Mengganggu KehamilanTidak ada efeksamping HormonalKerugian :Perubahan siklus HaidDisminoreDarah keluar lebih banyak saat Haid

7.Secara Garis besar Cara Kerja IUD Hormonal dan NonHormonal Hampir sama perbedaannya IUD hormonal memiliki efek yang lebih karena adanya kandungan hormone

Step 4

STEP 5Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang :1.AKDRDefenisiJenis :Keuntungan dan kerugian Indikasi dan kontraindikasiMekanisme kerja Efek Samping& komplikasi Prosedur Pemasangan dan PelepasaKesulitan dalam pelepasan

1. AKDR Defenisi Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / Intra Uterine Device (IUD) adalah inert sintetik (dengan atau tanpa unsur tambahan untuk sinergi efektivitas) dengan berbagai bentuk yang dipasangkan ke dalam rongga rahim untuk menghasilkan efek kontraseptif. Sedangkan definisi AKDR menurut BKKBN adalah jenis alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan plastik halus, lembut, dan lentur yang diletakkan dalam rongga rahim. (Saefudin, 2006)AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversible, dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif. (Handayani, 2010)

Jenis-jenis AKDRAKDR Non HormonalPada saat ini AKDR telah memasuki generasi ke-4 karena berpuluh-puluh macam AKDR telah dikembangkan. Mulai dari generasi pertama yang terbuat dari benang sutera dan logam sampai generasi plastik (polietilen), baik yang ditambah obat ataupun tidak.Menurut bentuknya AKDR di bagi menjadi 2 :Bentuk terbuka : (berbentuk linier)Lippes Loop, CUT, Cu-7, Marguiles, Spring Coil, Multiload, Nova-T.Bentuk tertutup : (berbentuk cincin)Ota-Ring, Atigon dan Graten Berg Ring.Menurut UnsurTambahan atau Metal :Medicatet IUD :Cu T 200 (daya kerja 3 tahun), Cu T 220 (daya kerja 3 tahun), Cu T 300 (daya kerja 3 tahun), Cu T 380 A (daya kerja 8 tahun), Cu-7, Nova T (daya kerja 5 tahun) ML-Cu 375 (daya kerja 3 tahun).Un Medicated IUD :Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon.

IUD yang mengandung hormonalProgestasert-T = Alza TPanjang 36 mm, lebar 32 mm dengan 2 lembar benang ekor warna hitam. Mengandung 38 mg progesterone dan barium sulfat, melepaskan 65 mcg progesterone per hari.Tabung insersinya terbentuk lengkungTeknik insersi : plunging (Modified Withdrawal)LNG-20Mengandung 46 - 60 mg levonorgestrel, dengan pelepasan 20 mcg per hari.Sedang di teliti di FinlandiaAngka kegagalan/kehamilan agak terendah : < 0,5 per 100 wanita per tahunPenghentian pemakaian oleh karena persoalan-persoalan perdarahan ternyata lebih tinggi dibandingkan IUD lainya, karena 25% mengalami amenore atau perdarahan haid yang sangat sedikit.

Jenis-jenis AKDR

Keuntukan dan kerugian Keuntungan AKDR :Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi yaitu 0,6 - 0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 -1 70 kehamilan). AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti).Tidak perlu lagi mengingat-ingat.Tidak mempengaruhi hubungan seksual.Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut akan hamil.Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A).Tidak mempengaruhi volume dan kualitas ASI.Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau setelah abortus (apabila tidak terjadi infeksi).Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih sesudah haid terakhir). Tidak ada interaksi dengan obat-obat.Membantu mencegah kehamilan ektopik.

Keterbatasan/kerugian AKDR :Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan.Penyakit Radang Panggul (selanjutnya disingkat PRP) terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR. Penyakit radang panggul dapat memicu infertilitas.Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR. Seringkali perempuan takut selama pemasangan.Sedikit nyeri dan ada bercak perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1 - 2 hari.Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan terlatih yang harus melepaskan AKDR.Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR dipasang segera setelah melahirkan). Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal. Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melakukan ini.

Indikasi dan kontra indikasi Indikasi Pemasangan AKDR : (Proverawati, 2010)Usia produktif.Keadaan nullipara.Menginginkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang.Menyusui dan ingin menggunakan kontrasepsi.Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya.Setelah menagalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.Risiko rendah terkena infeksi menular seksual.Tidak menghendaki metode hormonal.Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 - 5 hari senggama.

Kontraindikasi Pemakaian AKDR :Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil).Perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi).Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis).Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri. Penyakit trofoblas yang ganas.Diketahui menderita TBC pelvik.Kanker alat genital.Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.Mekanisme kerja AKDR : (Hartanto, 2004)Timbulnya reaksi radang lokal di dalam cavum uteri sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan terhambatnya implantasi.Gangguan/terlepasnya blastocyst yang telah berimplantasi di dalam endometrium.Pergerakan ovum yang bertambah cepat didalam tuba fallopi.Immobilissi spermatozoa saat melewati cavum uteri.Efek samping / komplikasiKomplikasi dan efek samping yang dapat terjadi pada pemasangan AKDR antara lain yaitu : (Chrystald, 2002)perdarahan, haid lebih lama, lebih nyeri dan lebih banyak Kejang nyeri perut bawah, ekspulsi perforasi uterus (jika pemasangan tidak benar)infeksi, Adanya pengeluaran cairan dari vagina atau dicurigai adanya Penyakit Radang Panggul. dan keputihan.

Prosedur Pemasangan dan pelepasan AKDRWaktu pemasangan : (Everett, 2008, p.203).AKDR biasanya dipasang pada akhir menstruasi karena serviks terbuka pada waktu ini, yang membuat pemasangan menjadi lebih mudah. AKDR dapat dipasang sampai 5 hari setelah hari ovulasi paling awal yang diperhitungkan, sebagai kontrasepsi pasca koitus.Setelah kelahiran bayi, wanita dapat dipasang AKDR 6 minggupostnatal. Setelah keguguran atau terminasi kehamilan.

TEKNIK PEMASANGAN AKDR

Persiapan PasienSebelum melakukan prosedur pemasangan AKDR, persiapkan terlebih dahulu alat-alat yang diperlukan seperti AKDR itu sendiri, sepasang sarung tangan steril, larutan antiseptik, kapas steril, bak instrumen lengkap dengan spekulum vagina. Pasien terkadang merasa tegang atau takut karena prosedur ini memang sedikit menyakitkan, namun perasaan takut atau tegang harus diatasi. Oleh karena itu, usahakan untuk mengurangi kecemasan pasien dan doronglah pasien agar bersikap kooperatif.

PROSEDUR PEMASANGAN AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)

Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah tindakan.Bila perlu, minta klien untuk membersihkan daerah genitalnya sebelum melakukan pemeriksaan panggul.Gunakan instrumen dan pakai sepasang sarung tangan steril.Siapkan AKDR terlebih dahulu dengan:-Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang-Masukkan pendorong kedalam tabung inserter-Letakkan kemasan dalam tempat yang datar

-Selipkan kertas pengukur dibawah lengan IUD-Pegang kedua ujung lengan IUD dan dorong tabung inserter sampai ke pangkal lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter, tarik tabung inserter dari bawah lipatan lengan.Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk memasukkan lengan IUD yang sudah terlipat tersebut kedalam tabung inserter.Setelah memasukkan spekulum dan memeriksa serviks, usapkan larutan antiseptik beberapa kali secara merata pada serviks dan vagina sebelum memulai tindakan.Jepit serviks dengan tenakulum secara hati hati

Masukkan sonde uterus dengan teknik tidak menyentuh yaitu secara hati-hati memasukkan sonde kedalam uterus dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding vagina ataupun bibir spekulumTentukan posisi dan kedalaman rongga uterusKeluarkan sonde dan ukur kedalaman rongga uterus pada tabung inserter yang masih berada didalam kemasan sterilnya dengan mengeser leher biru pada tabung inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup kemasan.Keluarkan inserter dari tempat kemasannya tanpa menyentuh permukaan yang tidak steril, hati hati jangan sampai pendorongnya terdorong.

Masukkan pendorong kedalam tabung inserter

Pegang leher biru dalam posisi horizontal (sejajar dengan IUD) kemudian masukan tabung inserter serta secara hatihati kedalam uterus sampai leher biru tersebut menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan.Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan.Lepaskan IUD dengan menggunakan teknik with-drawal yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong.

Keluarkan pendorong dan tabung inserter dorong kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang IUD kurang lebih 34 cm.Keluarkan seluruh tabung inserterLepaskan tenakulum dengan hatihatiPeriksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kasa selama 3060 detikKeluarkan speculum dengan hatihati.

Buang bahan-bahan terkontaminasi.Segera lakukan dekontaminasi peralatan dan bahan-bahan pakai ulang dalam larutan klorin 0,5% setelah digunakan

PROSEDUR PELEPASAN/PENCABUTAN AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)Lakukan pemeriksaan bimanual, pastikan gerakan serviks bebas, tentukan besar dan posisi uterus, dan pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa.Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks.Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 23 kali.Jepit benang yang dekat serviks dengan klem.Tarik keluar benang dengan hatihati untuk mengeluarkan IUDTunjukkan IUD tersebut pada pasien.Pasang IUD yang baru bila pasien menginginkan dan kondisinya memungkinkan.Keluarkan spekulum dengan hatihati.

Kesulitan dalam pencabutan AKDR Jika saat penarikan benang AKDR tidak ikut keluar dengan mudah, maka lakukan sonde uterus, sehingga osteum uteri internum terbuka, selanjutnya lakukan penarikan benang kembali AKDR.Jika jika benang tak tampak atau putus, AKDR dapat dikeluarkan dengan mikro kuret. Kadang diperlukan anastesi paraservikal untuk mengurangi nyeri.Penggunaan AKDR tembaga perlu dikeluarkan dan di ganti secara periodic (2-3 tahun)

kesimpulanAKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) / IUD adalah salah satu alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan. IUD merupakan alat yang paling di anjurkan karena memiliki efektifitas yang tinggi dibandingkan dengan Alat kontrasepsi lain.