Dampak Perkembangan IPTEK Terhadap Kehidupan Manusia Dalam Kehidupan
Air dalam Kehidupan
-
Upload
nuri-tika-sari -
Category
Education
-
view
986 -
download
7
description
Transcript of Air dalam Kehidupan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama ini kebutuhan manusia akan air sangatlah besar. Jika kita melihat dari segi
penggunaan, maka air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari
hal kecil, seperti air minum untuk melepas dahaga hingga kincir air yang dimanfaatkan
sebagai penghasil energi listrik. Dari segi keberadaannya pun ada bermacam-macam jenis
air. Air merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Kita mampu bertahan hidup
tanpa makan dalam bebrapa minggu, namun tanpa air kita akan mati dalam beberapa hari
saja.
Air diperlukan untuk minum, mandi, mencuci pakaian, pengairan dalam bidang
pertanian dan minuman untuk ternak. Selain itu, air juga sangat diperlukan dalam
kegiatan industri dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan taraf kesejahteraan
hidup manusia. Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat
kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika, kimia,biologi dan radioaktif.
Kualitas air yang baik ini tidak selamanya tersedia di alam. Dengan adanya
perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam kelestarian air bersih.
Sehingga diperlukan upaya perbaikan secara sederhana maupun modern.
Di bumi ini hampir 71% permukaanya merupakan wilayah perairan. Termasuk
negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Yang berarti ketersediaan air untuk
manusia sangat berlimpah. Namun, berlimpahnya air ini bagi beberapa persen dari dua
ratus juta penduduk Indonesia dirasa masih kurang. Disamping disebabkan oleh
perubahan musim dari musim hujan ke musim kemarau dan efek global warming atau
pemanasan global, ketidaktahuan sebagian besar manusia akan hakikat keberadaan air,
cara pemakaian air yang benar, dan berbagai manfaat air menyebabkan masyarakat sering
membuang-buang air dan menggunakannya secara tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan lebih detail mengenai air,
seperti jenis air, fungsinya dalam kehidupan, pencemaran air, dan upaya-upaya dalam
menjaga kualits air tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja jenis-jenis air itu?
1.2.2 Apa fungsi air dalam kehidupan?
1.2.3 Bagaimanakah proses terjadinya siklus air?
1.2.4 Bagaimanakah Sumber Daya Air dalam lingkungan?
1.2.5 Apa penyebab pencemaran air? Dan bagaimanakah dampaknya dalam kehidupan?
1.2.6 Bagaimanakah upaya-upaya menjaga kualitas air?
1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui jenis-jenis air.
1.3.2 Dapat mengetahui fungsi air dalam kehidupan.
1.3.3 Dapat memahami proses terjadinya siklus air.
1.3.4 Dapat mengetahui Sumber Daya Air dalam lingkungan.
1.3.5 Dapat mengetahui penyebab pencemaran air dan dampaknya dalam kehidupan.
1.3.6 Dapat memahami upaya-upaya dalam menjaga kualitas air.
BAB 2
PEMBAHASAN
Air (H2O) merupakan sebagian unsur kimia yang berada dalam bentuk cair pada
tekanan biasa dan pada suhu bilik. Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk
kehidupan di Bumi,. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun
kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin)
dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat
hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam
obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan,
dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.
2.1 Jenis Air
1. Air laut
Laut merupakan bagian dari hidrosfer, yaitu salah satu bagian cair di bumi. Air laut
merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam
garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Air laut
terasa asin karena mengandung garam NaCl dan pada saat terjadi hujan didaratan air
meresap dalam tanah dan sedikit demi sedikit akan keluar lagi melalui sungai-sungai dam
akhirnya mencapai laut . Pada saat perjalanan menuju ke laut tersebut air dari daratan
membawa garam-garam mineral sehinga laut dipenuhi garam-garam mineral. Oleh karena
itu, air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.
2. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi
menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
a. Air Tanah Preatis
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta
berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
b. Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan
kedap air
.
3. Air Permukaan
Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat
oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan
lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-
rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.
b. Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air
laut yang berada di laut.
Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Bentuk air permukaan
meliputi sungai, danau, rawa.
Sungai
Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui suatu
lembah atau di antara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih rendah (laut,
danau atau sungai lain).
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
o Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat
mengalir turun.
o Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
o Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara
sungai.
Danau
Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah daratan.
Suatu genangan dapat disebut danau jika memiliki tiga kriteria sebagai berikut.
o Mempunyai permukaan air yang cukup luas untuk mampu menimbulkan
gelombang.
o Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air.
o Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan
danau.
Rawa
Air rawa kebanyakan berwarna disebabkan oleh adanya zat-zat organik yang telah
membusuk, yang menyebabkan warna kuning coklat, sehingga untuk pengambilan air
sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di tengah-tengah.
2.2 Fungsi Air dalam Kehidupan
1. Bidang kesehatan
Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh
Karena air dapat menaikkan simpanan glycogen, suatu bentuk dari karbohidrat
yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi saat Anda bekerja.
Tahan lapar
Anda juga dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk
mencegah makan berlebihan.
Mengurangi resiko terhadap beberapa macam penyakit
Para peneliti saat ini meyakini bahwa air dapat berperan aktif dalam mengurangi
resiko terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing,
kanker kandung kemih, dan kanker usus besar (colon). Minum cukup air dapat
pula menghindari sembelit.
Melawan masuk angin atau pilek
Antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan akan melemah apabila
dehidrasi (kekurangan air). Air juga dapat berfungsi sebagai ekspektoran yang
efektif untuk mengurangi batuk.
Sedangkan Fungsi Air yang utama adalah :
a) Membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak.
b) Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh sel tubuh
yang membutuhkan.
c) Melarutkan dan mengeluarkan sampah-sampah dan racun dari dalam tubuh kita.
d) Katalisator dalam metabolisme tubuh.
e) Pelumas bagi sendi-sendi.
f) Menstabilkan suhu tubuh.
g) Meredam benturan bagi organ vital.
2. Bidang pertanian
Memberi pengairan pada sawah atau ladang.
Penyuplai cairan tumbuhan-tumbuhan.
3. Bidang industri
Digunakan sebagai bahan baku suatu perindustrian.
4. Bidang pariwisata
Pantai, laut, dan danau banyak yang dijadikan obyek wisata.
5. Rumah tangga
Air digunakan untuk MCK.
Digunakan untuk dikonsumsi.
Untuk mencuci baju, piring, dll.
6. Penghasil energi listrik
Pembangunan kincir air yang memanfaatkan pergerakan aliran air untuk
menggerakkan turbin, sehingga dapat menghasilkan energi listrik sebagai energi
alternatif selain nuklir yang biasa digunakan masyarakat selama ini.
2.3 Siklus Air (Siklus Hidrologi)
Siklus hidrologi adalah siklus perputaran air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke permukaan bumi dan kembali lagi ke atmosfer sehingga memungkinkan air
akan selalu ada di permukaan bumi untuk terus mendukung kehidupan makhluk-makhluk
bumi. Lebih singkatnya, siklus hidrologi adalah rangkaian proses perputaran air dari
permukaan bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke permukaan bumi dalam bentuk hujan,
salju, embun.
Alur siklus hidrologi secara sederhana dimulai dari proses penguapan
(evapotranspirasi (evaporasi dan transpirasi)), kemudian terkondensasi dan membentuk
awan, kemudian awan terbang dibawa angin dan kemudian turun hujan atau salju
(presipitasi). Air hujan sebagian diserap ke dalam tanah (infiltrasi) dan bahkan terus
meresap hingga kedalaman tertentu dan mencapai air tanah (perkolasi). Sebagiannya lagi
terus mengalir melalui permukaan tanah, sungai, alur hingga kembali ke laut
(limpasan/run off (aliran permukaan)). Hal ini menyebabkan jumlah air di permukaan
bumi relatif tetap dan tidak berkurang. Hanya saja yang menjadi ancaman adalah
tingginya tingkat pencemaran air sehingga berkurangnya jumlah air bersih yang layak
pakai. Selain itu, perubahan iklim global menyebabkan distribusi hujan menjadi
terganggu dan tidak seimbang.
Gambar : Siklus Hidrologi
Tahapan Siklus Air
Ada sejumlah langkah yang terlibat dalam siklus air. Air melewati semua tiga keadaan materi
selama siklus ini. Kekuatan alam seperti matahari, udara, tanah, pohon, sungai, laut, dan
pegunungan memainkan peranan penting dalam menyelesaikan siklus air.
Tahap 1
Matahari terjadi menjadi kekuatan pendorong dari siklus air. Ini memanas air di laut,
sungai, danau dan gletser, yang menguap dan naik ke atas di udara. Air juga menguap
melalui tanaman dan tanah melalui proses yang disebut transpirasi. Air menguap ini
dalam bentuk uap air, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Tahap 2
Uap air ini kemudian masuk bersentuhan dengan arus udara, yang membawanya lebih
tinggi ke atmosfer. Setelah mencapai suhu dingin, uap air mengembun membentuk awan,
yang mengandung jutaan tetesan kecil air.
Tahap 3
Awan ini bergerak sepanjang dunia dan tumbuh semakin besar mengumpulkan uap air
lebih banyak dalam perjalanan mereka. Ketika itu menjadi terlalu berat untuk awan untuk
menahan uap air lagi, mereka meledak dan tetesan air jatuh kembali ke bumi dalam
bentuk hujan. Jika suasana cukup dingin, curah hujan berubah menjadi hujan salju dan
hujan es.
Tahap 4
Pada langkah terakhir, hujan atau salju yang mencair mengalir kembali ke badan air
seperti sungai, danau, dan waduk. Air hujan juga diredam oleh tanah, melalui proses yang
disebut infiltrasi. Beberapa air juga berjalan dari permukaan atau merembes di dalam
tanah, yang kemudian dapat dilihat sebagai air tanah atau air tawar mata air. Akhirnya air
mencapai lautan, yang merupakan badan air terbesar dan sumber terbesar dari uap air.
Siklus air didorong oleh energi matahari karena menghangatkan lautan dan air permukaan
lainnya. Energi matahari menyebabkan penguapan (air menjadi uap air) air permukaan yang
zat cair dan sublimasi yakni (es menjadi uap air) air beku, yang menyimpan dalam jumlah
besar uap air ke atmosfer.
Seiring waktu, uap air mengembun menjadi awan ini sebagai tetesan cair atau bekuan,
yang akhirnya diikuti oleh presipitasi (hujan atau salju), kembali lagi air ke permukaan bumi.
Hujan akhirnya merembes ke dalam tanah, di mana ia dapat menguap lagi (jika dekat
permukaan), mengalir di bawah permukaan, atau disimpan untuk waktu yang lama. Lebih
mudah diamati adalah limpasan permukaan: aliran air segar baik dari hujan atau pencairan es.
Limpasan kemudian dapat membuat jalan melalui sungai dan danau ke laut atau mengalir
langsung ke lautan itu sendiri. Hujan dan limpasan permukaan adalah cara utama di mana
mineral, termasuk karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur, yang bersiklus dari air darat.
Berikut daftar istilah dalam proses hidrologi :
Evaporasi, adalah proses perubahan air dari bentuk cair ke bentuk gas oleh sinar matahari.
Sumber air yang diuapkan berasal dari tempat-tempat penampungan air seperti laut,
sungai, waduk, irigasi dan saluran-saluran air.
Transpirasi, adalah proses penguapan oleh sinar matahari yang terjadi pada tumbuhan.
Evapotranspirasi, merupakan gabungan dari proses evaporasi dan transpirasi yang sama-
sama merupan proses penguapan.
Kondensasi, merupakan perubahan bentuk dari uap air menjadi titik-titik air sebagai
reaksi pendinginan.
Presipitasi, merupakan segala bentuk curahan air baik berupa hujan, salju, embun, hujan
es, dan lain-lain.
Infiltrasi, adalah proses masuknya air ke dalam pori-pori tanah.
Perkolasi, adalah proses penyerapan air hingga kedalaman tertentu dan mencapai air
tanah.
Limpasan (run off), adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah, baik melalui parit
atau saluran- saluran, sungai, hingga menuju ke laut.
Macam-macam siklus hidrologi :
Siklus Pendek / Siklus Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut.
Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali.
Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut.
2.4 Sumber Daya Air dalam Lingkungan
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi
manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga,
rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia
membutuhkan air tawar. 97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar
yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air
tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah,
dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara.
Air tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang.
Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan populasi dunia terus
meningkat yang mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap air bersih. Perhatian
terhadap kepentingan global dalam mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah
bermunculan, terutama sejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah
bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi
biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem laut
ataupun darat.
Sumber air tawar
a. Air permukaan
Air permukaan adalah air yang terdapat di sungai, danau, atau rawa air tawar. Air
permukaan secara alami dapat tergantikan dengan presipitasi dan secara alami
menghilang akibat aliran menuju lautan, penguapan, dan penyerapan menuju ke
bawah permukaan.
Meski satu-satunya sumber alami bagi perairan permukaan hanya presipitasi dalam
area tangkapan air, total kuantitas air dalam sistem dalam suatu waktu bergantung
pada banyak faktor. Faktor-faktor tersebut termasuk kapasitas danau, rawa, dan
reservoir buatan, permeabilitas tanah di bawah reservoir, karakteristik aliran pada area
tangkapan air, ketepatan waktu presipitasi dan rata-rata evaporasi setempat. Semua
faktor tersebut juga memengaruhi besarnya air yang menghilang dari aliran
permukaan.
Aktivitas manusia memiliki dampak yang besar dan kadang-kadang menghancurkan
faktor-faktor tersebut. Manusia seringkali meningkatkan kapasitas reservoir total
dengan melakukan pembangunan reservoir buatan, dan menguranginya dengan
mengeringkan lahan basah. Manusia juga sering meningkakan kuantitas dan
kecepatan aliran permukaan dengan pembuatan sauran-saluran untuk berbagai
keperluan, misalnya irigasi.
b. Aliran sungai bawah tanah
Total volum air yang dialirkan dari daratan menuju lautan dapat berupa kombinasi
aliran air yang dapat terlihat dan aliran yang cukup besar di bawah permukaan melalui
bebatuan dan lapisan bawah tanah yang disebut dengan zona hiporeik (hyporheic
zone). Untuk beberapa sungai di lembah-lembah yang besar, komponen aliran yang
"tidak terlihat" mungkin cukup besar dan melebihi aliran permukaan. Zona hiporeik
seringkali membentuk hubungan dinamis antara perairan permukaan dengan perairan
subpermukaan dengan saling memberi ketika salah satu bagian kekurangan air. Hal
ini terutama terjadi di area karst di mana lubang tempat terbentuknya hubungan antara
sungai bawah tanah dan sungai permukaan cukup banyak.
c. Air tanah
Air tanah adalah air tawar yang terletak di ruang pori-pori antara tanah dan bebatuan
dalam. Air tanah juga berarti air yang mengalir di lapisan aquifer di bawah water
table. Terkadang berguna untuk membuat perbedaan antara perairan di bawah
permukaan yang berhubungan erat dengan perairan permukaan dan perairan bawah
tanah dalam di aquifer (yang kadang-kadang disebut dengan "air fosil").
Sistem perairan di bawah permukaan dapat disamakan dengan sistem perairan
permukaan dalam hal adanya input, output, dan penyimpanan. Perbedaan yang paling
mendasar adalah kecepatan dan kapasitasnya; air tanah mengalir dengan kecepatan
bervariasi, antara beberapa hari hingga ribuan tahun untuk muncul kembali ke
perairan permukaan dari wilayah tangkapan hujan, dan air tanah memiliki kapasitas
penyimpanan yang jauh lebih besar dari perairan permukaan.
Input alami dari air tanah adalah serapan dari perairan permukaan, terutama wilayah
tangkapan air hujan. Sedangkan output alaminya adalah mata air dan serapan menuju
lautan.
Air tanah mengalami ancaman berarti menghadapi penggunaan berlebihan, misalnya
untuk mengairi lahan pertanian. Penggunaan secara belebihan di area pantai dapat
menyebabkan mengalirnya air laut menuju sistem air tanah, menyebabkan air tanah
dan tanah di atasnya menjadi asin (intrusi air laut. Selain itu, manusia juga dapat
menyebabkan air tanah terpolusi, sama halnya dengan air permukaan yang
menyebabkan air tanah tidak dapat digunakan.
d. Desalinasi
Desalinasi adalah proses buatan untuk mengubah air asin (umumnya air laut) menjadi
air tawar. Proses desalinasi yang paling umum adalah destilasi dan osmosis terbalik.
Desalinasi saat ini cukup mahal jika dibandingkan dengan mengambil langsung dari
sumber air tawar, hanya sebagian kecil kebutuhan manusia terpenuhi melalui
desalinasi. Proses ini terjadi secara ekstensif di Teluk Persia untuk mensuplai air bagi
beberapa wilayah di Timur Tengah dan fasilitas wisata dan perhotelan di wilayah
tersebut.
e. Air beku
Bongkahan es yang terlihat di New Foundland, Canada
Es yang membeku di kutub dan glasier berpotensi untuk dijadikan sumber air tawar
karena dua per tiga air tawar dunia berada dalam bentuk es. Beberapa skema telah
diajukan untuk menjadikan gunung es di kutub sebagai sumber air, namun hingga saat
ini hal itu hanya sekedar rencana. Aliran glasier saat ini dikatakan sebagai salah satu
perairan permukaan.
2.5 Pencemaran Air
Pencemaran air adalah kontaminasi tempat penampungan air (misalnya danau,
sungai, lautan, akuifer dan air tanah). Polusi air terjadi ketika polutan dibuang langsung
atau tidak langsung ke perairan tanpa penanganan cukup untuk menghilangkan senyawa
berbahaya.
Pencemaran air mempengaruhi tanaman dan organisme yang hidup di sekitar air.
Dalam hampir semua kasus efeknya merusak tidak hanya untuk spesies individu dan
populasi, tetapi juga untuk masyarakat biologis alami.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi
dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (internasional sampai ke akuifer
individu dan sumur). Masalah ini telah menjadi penyebab utam kematian dan penyakit di
dunia, menyumbang kematian lebih dari 14.000 orang setiap hari. Air biasanya disebut
sebagai tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan tidak
memungkinkan untuk penggunaan oleh manusia misalnya untuk air minum, dan / atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas-
komunitas pendukung biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae
blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air
dan status ekologi air.
Jika ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat
dibedakan antara lain:
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik.
Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan
hewan atau manusia, orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya,
upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan
sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan
penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan
pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi).
Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang
demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan
biota air akan mati karenanya.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah
rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi,
minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran
sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut
terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir.
Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit
penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan.
Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika
pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna
kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya
pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
Di kota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Di
dalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur.
Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di
Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
3. Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang
dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau
busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang
mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas).
Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah
industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
sungai agar tidak terjadi pencemaran.
Di laut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain
atau karang. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak
ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang
mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak
tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan
minyak.
4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Beberapa penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan
atau potas (racun) untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air.
Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih
kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup
yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan
pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan.
Dampak Pencemaran Air
Buangan di perairan menyebabkan masalah kehidupan biota dalam bentuk
keracunan bahkan kematian. Gangguan terhadap biota perairan telah menimbulkan
dampak penurunan kualitas dan kuantitas biota perairan (ikan dan udang). Kelebihan
pupuk yang dialirkan ke rawa atau ke danau dapat menimbulkan suburnya enceng
gondok. Selain itu, erosi lumpur yang terbawa ke laut kemudian diendapkan
mengakibatkan tertutupnya permukaan karang yang pada akhirnya menyebabkan
kematian karang.
Akibat pencemaran itu kehidupan dalam air dapat terganggu dengan mematikan
binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan dalam air karena oksigen yang terlarut dalam
air akan habis dipakai untuk dekomposisi aerobik dari zat-zat organik yang banyak
terkandung dalam air buangan. Pencemaran yang tidak disebabkan oleh sifat racun dari
bahan-bahan pencemar adalah :
1. Kandungan lumpur yang meningkat di dalam air mengurangi jumlah cahaya yang
masuk yang diperlukan untuk berfotosintesis. Unsur hara yang masuk berlebihan ke
ekosistem perairan dapat menyebabkan pertumbuhan yang sangat cepat dari algae
atau tanaman air, sehingga menyebabkan berkurangnya bentuk kehidupan lainnya
seperti ikan dan kerang-kerangan.
2. Buangan air panas meskipun tidak langsung membunuh biota air, dapat merubah
kondisi dari lingkungan hidupnya. Akibatnya, satu jenis akan tumbuh dan
berkembang lebih cepat sedang yang lain justru dapat terhambat. Kelakuan ikan yang
selalu berpindah (migration) dapat berubah disebabkan adanya perubahan suhu yang
relatif cepat pada jarak yang pendek.
3. Lumpur erosi sebagai akibat pengelolaan tanah yang kurang baik dapat diendapkan di
pantai-pantai dan mematikan kehidupan karang atau merusak tempat berpijak biota
perairan.
4. Senyawa organik di dalam proses penguraiannya dapat mengambil zat asam dari air
terlalu banyak, sehingga membahayakan kehidupan di tempat itu.
5. Air sungai yang mengalir berlebihan ke perairan pantai dapat membentuk lapisan
yang menghalangi pertukaran massa air dengan lapisan air yang lebih subur dari
bawah.
Pencemaran limbah ke lingkungan perlu diperhatikan dan diantisipasi dengan
baik, lebih-lebih terhadap air sungai, karena air sungai dipakai penduduk untuk berbagai
keperluan. Pencemaran sungai oleh air buangan ditinjau dari sudut mikrobiologi antara
lain : pencemaran bakteri patogen dan non patogen serta bahan organik. Banyaknya
bahan organik akan merangsang pertumbuhan mikroorganisme menjadi pesat. Hal ini
mengakibatkan pemakaian oksigen akan cepat dan meningkat, akibatnya kadar oksigen
terlarut dalam air akan menipis dan menjadi sedikit sekali, yang akhirya mengakibatkan
mikroorganisme dan organisme air lainnya yang memerlukan oksigen mati. Ekologi air
akan berubah drastis. Keadaan menjadi anaerobik, sehingga air sungai busuk, dan tidak
sehat bagi pertumbuhan mikroorganisme flora dan fauna air itu. Lingkungan hidup yang
demikian ini sudah rusak dan tidak layak lagi bagi kebutuhan hidup kita.
Penanggulangan Pencemaran Air
Penanggulangan dan usaha pemecahan masing-masing masalah tentu harus
berbeda. Sebagai contoh misalnya:
1. Usaha reboisasi atau penghijauan serta pengelolaan daerah air sungai (DAS) untuk
mengurangi intensitas dan volume erosi.
2. Pembatasan penangkapan dengan berbagai cara (musim penangkapan, mata jaring,
jenis alat-alat penangkapan tertentu dan lain-lain).
3. Pengaturan dan pembatasan bahan-bahan pembuangan industri dengan segala
sanksinya bagi masalah pencemaran laut dan wilayah pesisir pantai.
4. Memonitor segala perubahan komposisi biotik dan abiotik dan ekosistem laut yang
menunjukkan telah terjadinya pencemaran, kerusakan, dan gangguan.
Selain cara penanggulangan yang telah disebutkan di atas, kita juga dapat
melakukan penanggulangan lain seperti di bawah ini:
1. Menjaga kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
2. Tidak membuang sampah ke sungai. Hal ini dapat dikarenakan tidak adanya fasilitas
pembuangan sampah yang layak dan mencukupi terutama di kota-kota besar. Sering
kita melihat penumpukan sampah di daerah-daerah yang bukan merupakan tempat
pembuangan sampah.
3. Menciptakan tempat pembuangan sampah yang cukup dan memadai. Hal ini mutlak
dilakukan agar sistem pembuangan sampah dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Sampah menjadi kontribusi tertinggi dalam pencemaran air. Jika masalah sampah
dapat segera teratasi maka pencemaran air pun juga akan teratasi dengan cepat.
4. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
5. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga yang nantinya bersatu dengan air
sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem. Hal ini telah diregulasi oleh
pemerintah. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi pencemaran ini.
namun komitmen seluruh perusahaan penyumbang limbah ini juga sangat dibutuhkan
agar semua pihak dapat turut menjaga kelestarian lingkungan yang ada.
6. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya
tidak tercemar.
Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk menangani pencemaran air bersih
ini. namun semua itu tidak ada artinya bila kita sendiri sebagai masyarakat tidak
mendukung teciptanya lingkungan yang bersih dan nyaman. Semua itu tergantung pada
kesadaran kita masing-masing untuk menjaga lingkungan. Kita dapat menanamkan sikap
cinta lingkungan sejak dini di lingkungan keluarga.
Contoh Nyata dalam Kehidupan
Pembuangan limbah cair berbahaya yang dilakukan ratusan pabrik selama
puluhan tahun ini, telah menyebabkan kehancuran ekosistem serta rusaknya kualitas
air. Seperti yang dilakukan dua pabrik tekstil, di Kampung Balekambang Desa
Sukamaju. Kedua pabrik tersebut membuang cairan berwarna merah yang langsung
mengalir ke saluran irigasi pertanian di kampung tersebut. Kondisi serupa juga
dilakukan salah satu pabrik di Kampung Hanja Desa Majasetra, di mana cairan hitam
pekat dari pabrik tersebut, langsung digelontorkan ke aliran Sungai Citarum.
Salah satu akibat pencemaran limbah ini, menyebabkan kerusakan ekosistem,
biota di sungai tersebut hancur. Buktinya, dulu Kecamatan Majalaya terkenal sebagai
sentra perikanan jenis ikan mas. Namun saat ini sudah punah atau mati total. Selain
telah mematikan perikanan rakyat, pencemaran limbah kimia juga telah menurunkan
kualitas pertanian. Akibat limbah, biji padi tumbuh kecil berbeda dengan kualitas padi
yang normal. Selain itu, kuantitas padi pun menurun.
Ketua Elemen Lingkungan (Elingan) Majalaya, Deni Riswandani mengatakan
bahwa di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum terdapat 1500 industri dari
hulu ke hilir yang berpotensi menimbulkan limbah kimia B3. Berdasarkan data
Elingan 2012, ada 280 ton limbah kimia B3 perhari yang dibuang langsung tanpa
IPAL ke sungai Citarum. Deni mengatakan Majalaya mempunyai 6 anak sungai
Citarum dan 3 anak sungai sudah relatif bersih. "Yang parah sungai Cikacembang,
sungai Ciwalengke, dan sungai Sasakbejol," katanya.
Menurutnya, pencemaran limbah industri di Sasakbejol dan Cikacembang
terjadi 24 jam. Untuk di daerah Ciwalengke terjadi pada siang dan malam. Deni
menegaskan permasalahan pencemaran limbah kimia yang masih terjadi karena
penegakan hukum terhadap pelaku pencemaran masih lemah.
Kondisi Sungai Citarum yang makin memburuk akibat pencemaran mengancam
operasional pembangkit listrik tenaga air di kawasan Jawa Barat karena
memanfaatkan energi air Sungai Citarum sebagai tenaga penggerak turbin.
General Manager Unit Bisnis Pembangkitan PLTA Saguling PT Indonesia
Power Del Eviondra mengatakan bahwa buruknya kualitas air Sungai Citarum
menyebabkan peralatan PLTA mengalami korosi terutama mesin yang berbahan
metal. Akibatnya, pemeliharaan harus ditingkatkan yang artinya selain menguras
biaya dan waktu juga berdampak pada kapasitas produksi. Menurut Eviondra, kualitas
air Sungai Citarum sudah masuk golongan D atau tidak layak minum akibat limbah
industri, batu bara, dan rumah tangga. Hal ini diperkuat dengan hasil laboratorium
dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung yang telah melakukan riset serta
beberapa LSM.
Berbagai upaya pun telah dilakukan agar kualitas air Sungai Citarum bisa lebih
baik. Indonesia Power, kata Eviondra, telah melakukan kegiatan penyelamatan
Citarum bersama LSM dan organisasi lain, menggelar seminar, serta penghijauan.
Selain itu juga dilakukan pembinaan pemulung bekerja sama dengan koperasi untuk
mengumpulkan sampah plastik di Sungai Citarum yang nantinya akan dicacah untuk
didaur ulang serta melakukan kegiatan pembersihan gulma dan eceng gondok
bersama masyarakat.
2.6 Upaya-upaya Menjaga Kualitas Air
Kualitas air adalah segala hal yang berkaitan dengan mutu dan kondisi air yang
dibutuhkan untuk kegiatan atau keperluan tertentu.
Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil dari beberapa
sumber seperti dari dalam tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga
sumberair tersebut, air tanah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki
beberapa kelebihan di banding sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya
yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil.
Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan,
karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat
menimbulkan penyakit yang justru membahayakan bagi kelangsungan hidup manusia.
Untuk menjamin kualitas air yang kita konsumsi sehari-hari, ada beberapa persyaratan
yang harus terpenuhi, diantaranya adalah kualitas fisik, kualitas kimia, dan kualitas
biologi.
1. Kualiatas Fisik
Air yang berkualitas dan layak kita konsumsi harus memenuhi beberapa persyaratan
fisik seperti:
- Jernih dan tidak keruh
- Tidak berwarna
- Rasanya tawar
- Tidak berbau
- Temperatur normal10-25C (sejuk), dan
- Tidak mengandung zat padatan
2. Kualitas Kimia
- Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun
- Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan
- Cukup yodium
- pH air antara 6,5 9,2
3. Kualitas Biologi
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan
bakteripatogen penyebab penyakit.
Bahwa air telah menjadi satu kebutuhan utama bagi keberlangsungan hidup
manusia, menjaga kualitas air pada akhirnya menjadi sebuah keharusan mengingat
berbagai macam penyakit dapat hinggap dan memanfaatkan media air untuk menyerang
manusia yang memanfaatkannya. Perhatian kita semua akan kualitas air yang bersih dan
sehat pada akhirnya dapat menjamin kesehatan tubuh kita dan bisa menghindarkan kita
dari serangan penyakit seperti diare, sehingga aktivitas kesehariaan kita pun dapat
berlangsung lancar.
Berikut tujuh cara mudah untuk menjaga air tetap bersih, antara lain :
Barang-barang yang tidak didaur ulang sering dibuang ke air seperti sungai atau
laut. Misalnya Anda membuang puntung rokok sembarangan. Benda ini memberi efek
yang buruk pada air dan tanah.
2. Minimalkan penggunaan bahan kimia
Menghilangkan atau meminimalkan penggunaan bahan kimia merupakan cara
tepat untuk melindungi perairan global. Ketika bahan kimia larut ke dalam air, mereka
dapat menghancurkan ekosistem. Zat kimia yang ada di air bisa menghancurkan alga
yang merupakan makanan plankton.
3. Buang bahan kimia dengan benar
Bahan berbahaya seperti cat, oli motor dan kimia dengan benar. Jangan buang di
sungai yang dapat mencemarkan air serta kehidupan masyarakat. Masih banyak makhluk
hidup yang menggantungkan hidupnya dari sungai.
4. Mengurangi penggunaan air
Kurangi penggunaan air Anda untuk menjaga pasokan air bersih. Penggunaan air
yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan kekeringan. Jangan mandi terlalu lama
dan matikan keran setelah Anda selesai mandi. Ketika membersihkan mobil, sebaiknya
gunakan ember untuk mengisi air. Penggunaan air akan makin boros saat Anda memakai
selang, sebab Anda tidak bisa membatasi penggunaan air.
5. Menjaga lingkungan
Bersihkan sampah di sepanjang sungai, pantai, atau di sepanjang jalan-jalan kota
atau jalan raya. Jika Anda memiliki anak-anak, gunakan kesempatan ini untuk
mengajarkan mereka bagaimana sampah bisa mencemari lingkungan. Kebiasaan ini akan
berdampak panjang pada kebersihan air.
6. Menanam pohon
Hutan di sepanjang aliran air juga bertindak sebagai penyaring, sehingga
melestarikan atau penanaman pohon di sepanjang sungai dan sungai juga dapat
membantu untuk menjaga saluran air bersih. Tanaman hijau berperan dalam mencegah
polusi udara, tanah dan air.
7. Mengadakan penyuluhan
Sampai sekarang, masih banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya
menjaga air. Jika Anda mempunyai pengetahuan cara menjaga kebersihan air, sebaiknya
Anda berbagi ilmu tersebut pada masyarakat lainnya. Agar mereka memiliki kesadaran
pentingnya air dalam kehidupan. Anda juga bisa mengajak masyarakat untuk kerja bakti
membersihkan lingkungan bersama.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Jenis-jenis air antara lain : air laut, air tanah, dan air permukaan.
3.1.2 Banyak sekali fungsi dari air baik dalam bidang kesehatan, bidang pertanian,
bidang industri, bidang pariwisata, rumah tangga, dan penghasil energy
listrik.
3.1.3 Siklus air (Siklus hidrologi) adalah siklus perputaran air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke permukaan bumi dan kembali lagi ke atmosfer
sehingga memungkinkan air akan selalu ada di permukaan bumi untuk terus
mendukung kehidupan makhluk-makhluk bumi.
3.1.4 Sumber Daya Air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau
potensial bagi manusia.
3.1.5 Pencemaran air adalah kontaminasi tempat penampungan air (misalnya
danau, sungai, lautan, akuifer dan air tanah). Polusi air terjadi ketika polutan
dibuang langsung atau tidak langsung ke perairan tanpa penanganan cukup
untuk menghilangkan senyawa berbahaya.
3.1.6 Ada tujuh paya-upaya untuk menjaga kualitas air agar tetap bersih.
3.2 Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu diharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk pembuatan makalah berikutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat untuk pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Agoes. 2014. Siklus Hidrologi (Siklus Air). (Online) :
http://geografi-agoes.blogspot.com/2014/01/siklus-hidrologi-siklus-air.html diakses
Minggu, 14 September 2014
Hanif. 2013. Pencemaran Air. (Online) :
http://hanifweb.wordpress.com/2013/04/19/pencemaran-air.html diakses Minggu, 14
September 2014
Puguh. 2013. Pentingnya Menjaga Kualitas Air. (Online) :
http://maspuguh.hol.es/2013/01/pentingnya-menjaga-kualitas-dan-kuantitas-sumber-
air-kita-demi-keberlangsungan-hidup.html diakses Minggu, 14 September 2014
Rahman. Pencemaran Air dan Cara Mengatasinya. (Online) :
http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/pencemaran-air-dan-cara-
mengatasinya.html diakses Minggu, 14 September 2014
Sridianti. 2014. Pengertian Proses Siklus Air. (Online):
http://www.sridianti.com/pengertian-proses-siklus-air-hidrologi.html diakses Minggu,
14 September 2014
Suplirahim. 2013. Jenis-jenis Air di Bumi. (Online) :
http://kelolaairsuplirahim.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-air-di-bumi.html diakses
Selasa, 16 September 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_air diakses Minggu, 14 September 2014
http://aliyahafifah.blogspot.com/ diakses Minggu, 14 September 2014
http://www.merdeka.com/sehat/7-langkah-menjaga-kebersihan-air.html diakses Minggu, 14
September 2014
http://www.inilahkoran.com/pencemaran-sungai-citarum-terus-berlangsung_files/logo-inilah-
koran-com-2014.gif diakses Rabu, 17 September 2014
http://img.antaranews.com/new/2012/07/big/20120704plta-saguling.jpg diakses Rabu, 17
September 2014