AIDS_KMB

download AIDS_KMB

of 26

Transcript of AIDS_KMB

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Berdasarkan data statistik, peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di

    Indonesia begitu cepat. Apalagi, ternyata dasar penularan aal epidemi ini

    disebabkan oleh jarum suntik. Diperkirakan saat ini terdapat lebih dari !," juta

     penderita HIV dan AIDS akibat jarum suntik. #ika terus berlanjut, maka diperkirakan

     pada tahun $%$% jumlah itu akan meningkat menjadi $," juta orang. &' persen di

    antaranya adalah pengguna narkoba suntik. (leh karena itu, lingkungan masyarakat

    dan pemerintah Indonesia perlu bekerja sama melakukan penanganan secara cepat,

    membangun dan mengelola sistem jangka panjang, serta memperbaiki sistem

     pelayanan kesehatan dan distribusi yang lemah.

    Dan sebagai tenaga kesehatan, peraat sebagai mitra bagi dokter dan tenaga

    kesehatan lainnya perlu memiliki pengetahuan tentang HIV/AIDS dan

     penatalaksanaannya sebagai bentuk tuntutan masyarakat agar penderita dan

     penyebaran HIV/AIDS dapat tertangani secara komprehensi).

    B. Tujuan a. *ujuan umum

    *ujuan penulisan makalah ini adalah untuk mampu memahami e)ekti)itas

    Asuhan +eperaatan pada klien dengan HIV/AIDS.

    b. *ujuan +husus

    *ujuan pembuatan makalah ini agar mahasisa dapat mengetahui

    mengenai

    A. De)inisi

    B. -tiologi

    C. *anda dan ejala

    D. ato)isiologi

    E. +omplikasi

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    2/26

    F. emeriksaan diagnostik 

    G. engkajian

    H. enatalaksanaan

    I. Diagnosa yang 0uncul

    J. Inter1ensi

    K. -1aluasi

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    3/26

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. DEFINISI

    AIDS 2Ac3uired Immune De)iciency Sindrome4 merupakan kumpulan gejala

     penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh 1irus yang disebut HIV.

    Dalam bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai Sindrome Cacat Kekebalan Tubuh

     Dapatan.

     Acquired    Didapat, Bukan penyakit keturunan

     Immune   Sistem kekebalan tubuh

     Deficiency   +ekurangan

    Syndrome  +umpulan gejala5gejala penyakit

    AIDS adalah sekumpulan gejala yang menunjukkan kelemahan atau kerusakan

    daya tahan tubuh yang diakibatkan oleh )aktor luar 2 bukan dibaa sejak lahir 4

    AIDS sebagai bentuk dari keadaan sakit terus menerus yang berkaitan dengan

    in)eksi Human Immunode)ciency Virus 2 HIV 4.2 Su6ane 7.Smet6ler dan Brenda

    .Bare4

    AIDS diartikan sebagai bentuk paling hebat dari in)eksi HIV, mulai dari

    kelainan ringan dalam respon imun tanpa tanda dan gejala yang nyata hingga keadaan

    imunosupresi dan berkaitan dengan pelbagi in)eksi yang dapat membaa kematian

    dan dengan kelainan malignitas yang jarang terjadi 2 7enter )or Disease 7ontrol and

    re1ention4

    AIDS adalah sindroma yang menunjukkan de)isiensi imun seluler pada

    seseorang tanpa adanya penyebab yang diketahui untuk dapat menerangkan tejadinya

    de)isiensi, tersebut seperti keganasan, obat5obat supresi imun, penyakit in)eksi.

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    4/26

    B. ETILGI

    AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh 1irus yang merusak sistem

    kekebalan tubuh, sehingga tubuh mudah diserang penyakit5penyakit lain. enyakit5

     penyakit tersebut misalnya berbagai 1irus, cacing, jamur proto6oa, dan basil yang

    tidak menyebabkan gangguan pada orang yang sistem kekebalannya normal.

    Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah 1irus HIV (Human Immuno-

    deficiency iru!". Deasa ini dikenal dua tipe HIV yaitu HIV5! dan HIV5$. Sebagian

     besar in)eksi disebabkan HIV5!, sedangkan in)eksi oleh HIV5$ didapatkan di A)rika

    Barat. In)eksi HIV5! lebih mudah ditularkan dan masa inkubasinya lebih pendek.

    C. TANDA DAN GEJALA

    Beberapa gejala yang ditemui pada penderita AIDS

      anas lebih dari ! bulan,

      Batuk5batuk,

    Sariaan dan nyeri menelan,

      Badan menjadi kurus sekali,

      Diare ,

     

    Sesak napas,

    embesaran kelenjar getah bening,

    +esadaran menurun,

    enurunan ketajaman penglihatan,

    Bercak ungu kehitaman di kulit.

    asien AIDS secara khas punya riayat gejala dan tanda penyakit. ada in)eksi

     Human Immunodeficiency iru! 2HIV4 primer akut lamanya ! 8 $ minggu pasien

    merasakan sakit )lu. Saat )ase supresi imun simptomatik 2" tahun4 pasien akan

    mengalami demam, keringat dimalam hari, penurunan berat badan, diare, neuropati,

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    5/26

    keletihan ruam kulit, limpanodenopathy, pertambahan kogniti), dan lesi oral.

    Saat )ase in)eksi Human Immunode)iciency Virus 2HIV4 menjadi AIDS

    2ber1ariasi !59 tahun dari pertama penentuan kondisi AIDS4 akan terdapat gejala

    in)eksi yang paling umum adalah  #neumocy!tic Carinii (#CC"$ neumonia

    interstisial yang disebabkan suatu proto6oa, in)eksi lain

    2meningitis,kandidiasis,cytomegalo1irus,mikrobakterial,atipikal4

    In)eksi HIV tanda dan gejala penyakit biasa seperti demam berkeringat, lesu,

    nyeri sendi, sakit kepala, diare, sakit leher, radang kelenjar getah bening, dan bercak 

    merah.

    D. PATFISILGI

    Setelah terin)eksi HIV, 9%5:%; penderita akan mengalami gejala yang disebut

    sindrom HIV akut. ejala ini serupa dengan gejala in)eksi 1irus pada umumnya yaitu

     berupa demam, sakit kepala, sakit tenggorok, mialgia 2pegal5pegal di badan4,

     pembesaran kelenjar dan rasa lemah. ada sebagian orang, in)eksi dapat berat disertai

    kesadaran menurun. Sindrom ini biasanya akan menghilang dalam beberapa

    mingggu. Dalam aktu " 8 ' bulan kemudian, tes serologi baru akan positi), karena

    telah terbentuk antibodi. 0asa " 8 ' bulan ini disebut indo periode, di mana

     penderita dapat menularkan namun secara laboratorium hasil tes HIV5nya masih

    negati).

    Setelah melalui in)eksi primer, penderita akan masuk ke dalam masa tanpa

    gejala. ada masa ini 1irus terus berkembang biak secara progresi) di kelenjar lim)e.

    0asa ini berlangsung cukup panjang, yaitu 95 !% tahun. Setelah masa ini pasien akan

    masuk ke )ase )ull blon AIDS.

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    6/26

    Sel * dan makro)ag serta sel dendritik / langerhans 2 sel imun 4 adalah sel5sel

    yang terin)eksi Human Immunode)iciency Virus 2 HIV 4 dan terkonsentrasi dikelenjar 

    lim)e, limpa dan sumsum tulang. Human Immunode)iciency Virus 2 HIV 4

    mengin)eksi sel leat pengikatan dengan protein peri)er 7D &, dengan bagian 1irus

    yang bersesuaian yaitu antigen grup !$%. ada saat sel *& terin)eksi dan ikut dalam

    respon imun, maka Human Immunode)iciency Virus 2 HIV 4 mengin)eksi sel lain

    dengan meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian sel *& yang juga

    dipengaruhi respon imun sel killer penjamu, dalam usaha mengeliminasi 1irus dan sel

    yang terin)eksi.

    Dengan menurunnya jumlah sel *&, maka system imun seluler makin lemah

    secara progresi). Diikuti berkurangnya )ungsi sel B dan makro)ag dan menurunnya

    )ungsi sel * penolong. Seseorang yang terin)eksi Human Immunode)iciency Virus

    2HIV 4 dapat tetap tidak memperlihatkan gejala 2asimptomatik4 selama bertahun5

    tahun. Selama aktu ini, jumlah sel *& dapat berkurang dari sekitar !%%% sel perml

    darah sebelum in)eksi mencapai sekitar $%%5"%% per ml darah, $5" tahun setelah

    in)eksi.

    Seaktu sel *& mencapai kadar ini, gejala5gejala in)eksi 2 herpes 6oster dan

     jamur oportunistik 4 muncul, #umlah *& kemudian menurun akibat timbulnya

     penyakit baru akan menyebabkan 1irus berproli)erasi. Akhirnya terjadi in)eksi yang

     parah. Seorang didiagnosis mengidap AIDS apabila jumlah sel *& jatuh dibaah $%%

    sel per ml darah, atau apabila terjadi in)eksi opurtunistik, kanker atau dimensia AIDS.

    +lasi)ikasi. Sejak ! januari !

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    7/26

    !. Kateg"r# Kl#n#$ A

    0encakup satu atau lebih keadaan ini pada deasa/remaja dengan in)eksi

    Human Immunode)iciency Virus 2HIV4 yang sudah dapat dipastikan tanpa keadaan

    dalam kategori klinis B dan 7

     

    In)eksi Human Immunode)iciency Virus 2HIV4 yang simptomatik 

     

    =impanodenopati generalisata yang persisten 2 I ersistent

    enerali6ed =impanodenophaty 4

     

    In)eksi Human Immunode)iciency Virus 2HIV 4 primer akut dengan

    sakit yang menyertai atau riayat in)eksi Human Immunode)iciency

    Virus 2HIV4 yang akut.

    % Kateg"r# Kl#n#$ B

    7ontoh5contoh keadaan dalam kategori klinis B mencakup

      Angiomatosis Baksilaris

      +andidiasis (ro)aring/ Vul1a1aginal 2peristen,)rekuen / responnya

     jelek terhadap terapi

      Displasia Ser1iks 2 sedang / berat karsinoma ser1iks in situ 4

      ejala konstitusional seperti panas 2 ">,9o 7 4 atau diare lebih dari !

     bulan.

      =eukoplakial yang berambut

      Herpes ?oster yang meliputi $ kejadian yang bebeda / terjadi pada

    lebih dari satu dermaton sara).

     

    Idiopatik *rombositopenik urpura

      enyakit in)lamasi pel1is, khusus dengan abses *ubo Varii

    & Kateg"r# Kl#n#$ C

    7ontoh keadaan dalam kategori pada deasa dan remaja mencakup

    o   +andidiasis bronkus,trakea / paru5paru, esophagus

    o+anker ser1iks inpasi) 

    o+oksidiomikosis ekstrapulmoner / diseminata

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    8/26

    o+riptokokosis ekstrapulmoner 

    o+riptosporidosis internal kronis

    o7ytomegalo1irus 2 bukan hati,lien, atau kelenjar lim)e 4

    o@e)initis 7ytomegalo1irus 2 gangguan penglihatan 4

    o-nselopathy berhubungan dengan Human Immunode)iciency Virus 2HIV4

    oHerpes simpleks 2ulkus kronis,bronchitis,pneumonitis / eso)agitis 4

    oHistoplamosis diseminata / ekstrapulmoner 4

    o Isoproasis intestinal yang kronis

    oSarkoma +aposi

    o=impoma Burkit , Imunoblastik, dan lim)oma primer otak 

    o

    +ompleks mycobacterium a1ium 2 0.kansasi yang diseminata /ekstrapulmoner 

    o0.*ubercolusis pada tiap lokasi 2pulmoner / ekstrapulmoner 4

    o0ycobacterium, spesies lain,diseminata / ekstrapulmoner 

    oneumonia neumocystic 7ranii

    oneumonia @ekuren

    o=eukoenselophaty multi)okal progresi1a

    oSeptikemia salmonella yang rekuren

    o*oksoplamosis otak 

    oSindrom pelisutan akibat Human Immunode)iciency Virus 2 HIV4.

    Pat'(a)

    • ase I

    Virion HIV   sel dendrit   kelenjar getah bening   jaringan lim)oid

    1irema sindrom HIV akut keseluruh tubuh   respon imun adapti) 1irema berkurang.

    • ase II

    @eplikasi HIV destruktisi sel  penghancuran sel * 7D&C  )ase kronik 

     progesi).

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    9/26

    • ase III

    In)eksi   respon imun   peningkatan produksi HIV   AIDS   distruksi

    seluruh jaringan lim)oid peri)er, penurunan jumlah sel * 7D&, 1ierema

    HIV meningkat  in)eksi oportunistik, neoplasma, gagal ginjal, degenerasi

    SS.

    E. KMPLIKASI

    Berdasarkan data5data hasil penilaian komplikasi yang mungkin terjadi

    mencakup (Su%anne C. Smelt%er$ &renda '. &are$ Keperaatan )edikal &edah

     &runner * Sudarth ed. +$ ,'C$ akarta$ //01 0234"

    o In)eksi oportunistik 

    o +erusakan pernapasan atau kegagalan respirasi

    o angguan keseimbangan cairan dan elektrolit

    o @eaksi yang merugikan terhadap obat5obatan.

    Dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, penderita menjadi lebih mudah

    terserang penyakit in)eksi maupun kanker. Bahkan penyakit5penyakit inilah yang

    sering menjadi penyebab kematian penderita. In)eksi yang timbul karena melemahnya

    kekebalan tubuh ini disebut infek!i oportuni!tik . Sebagian besar penyakit in)eksi yang

    timbul merupakan reakti1asi 2pengakti)an kembali4 kuman yang sudah ada pada

     penderita, jadi bukan merupakan in)eksi baru. Sementara itu, untuk in)eksi

     parasit/jamur tergantung pre1alensi parasit/jamur di daerah tersebut.enyakit yang ditemukan pada pasien HIV

    o +andidiasis oral dan esophagus,

    o *uberkulosis paru/ekstrapulmoner,

    o In)eksi 1irus sitomegalo,

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    10/26

    o neumonia rekurens,

    o -nse)alitis toksoplasma,

    o neumonia . 7arinii,

    Dikategorikan

    !. ral

    +arena kandida, herpes simplek, sarcoma +aposi, HV oral, peridonitis

    Human Immunode)iciency Virus 2HIV4, leukoplakia oral, nutrisi, dehidrasi,

     penurunan berat badan, keletihan.

    %. Neur"l"g#k 

    +ompleks dimensi AIDS Human Immunode)iciency Virus 2HIV4 pada sel

    sara), bere)ek perubahan kepribadian, kerusakan kemampuan motorik,

    kelemahan, dis)asia, dan isolasi sosial. -nselophaty akut, karena reaksi

    terapeutik, hipoksia, hipoglikemia, ketidakseimbangan elektrolit,

    meningitis / ense)alitis. Dengan e)ek sakit kepala, malaise, demam,

     paralise, total / parsial.

    In)ark serebral kornea si)ilis meningo1askuler, hipotensi sistemik, dan

    endokarditis.

     europati karena im)lamasi serangan Human Immunode)icienci Virus

    2HIV4

    &. Ga$tr"#nte$t#nal

    Diare karena bakteri dan 1irus, pertumbuhan cepat )lora normal, limpoma,

    Dengan e)ek, penurunan berat badan, anoreksia, demam, malabsorbsi, dan

    dehidrasi.

    Hepatitis karena bakteri dan 1irus, limpoma,sarcoma +aposi, obat illegal,

    alkoholik. Dengan anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen, ikterik,demam

    atritis.

    enyakit anorektal karena abses dan )istula, ulkus dan in)lamasi perianal

    akibat in)eksi, dengan e)ek in)lamasi sulit dan sakit, nyeri rectal, gatal5gatal.

    *. +e$,#ra$#

    In)eksi karena neumocystic 7arinii, cytomegalo1irus, 1irus in)luen6a,

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    11/26

     pneumococcus, dan strongyloides dengan e)ek na)as pendek, batuk, nyeri,

    hipoksia, keletihan, gagal na)as.

    -. Derat"l"g#k 

    =esi kulit sta)ilokokus 1irus herpes simpleks dan 6oster, dermatitis karena

    reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekubitus dengan e)ek nyeri,gatal,rasa

    terbakar,in)eksi skunder dan sepsis.

    /. Sen$"r#k 

    andangan Sarkoma +aposi pada konjungti1a bere)ek kebutaan

    endengaran otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan pendengaran

    dengan e)ek nyeri.

    F. PEME+IKSAAN DIAGNSTIK 

    a. *es =aboratorium

    *elah dikembangkan sejumlah tes diagnostic yang sebagian masih bersi)at

     peneletian. *es dan pemeriksaan laboratorium digunakan untuk mendiagnosis

    Human Immunode)iciency Virus 2HIV4 dan memantau perkembangan penyakit

    serta responnya terhadap terapi Human Immunode)iciency Virus 2HIV4.

    !. Serologis

    *es antibody serum

    Skrining Human Immunode)iciency Virus 2HIV4 dan -=ISA. Hasil tes

     positi), tapi bukan merupakan diagnose.

    *es blot estern

    0engkon)irmasikan diagnose Human Immunode)iciency Virus 2HIV4.

    Sel * lim)osit

    enurunan jumlah total.

    Sel *& helper 

    Indicator system imun 2jumlah E$%%F

    *> 2sel supresor sitopatik4

    @asio terbalik 2$!4 atau lebih besar dari sel superpressor pada sel helper 

    2*> ke *&4 mengindikasiakn supresi imun.

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    12/26

    $& 2rotein pembungkus Human Immunode)iciency Virus 2HIV4.

    eningkatan nilai kuantitati) protein mengidenti)ikasi progresi in)eksi.

    +adar Ig

    0eningkat, terutama Ig A, Ig , Ig 0 yang normal atau mendekati

    normal.

    7@ 2 polymerase chain reaction4

    0endikteksi DA dan @A 1irus dalam jumlah sedikit pada in)eksi sel

     peri)er monoseluler dan sangat sensiti1e.

    *es HS

    embungkus hepatitis B dan antibody, si)ilis, 70V mungkin positi).

    $ Budaya

    Histologis, pemeriksaan sitologis urine, darah, )eces, cairan spina, luka,

    sputum, dan sekresi, untuk mengidenti)ikasi adanya in)eksi parasit, proto6oa,

     jamur, bakteri, 1iral. Hitung lim)osit 7D& 2sel helper4 merupakan salah satu

    cara untuk mengetahui kuantitas )ungsi imunologi pasien.

    +lasi)ikasi klinis berdasarkan jumlah lim)osit 7D& menurut 7D7

    7D& +ategori +linis

    *otal ; A

    Asimtomatik 

    In)eksi Akut

    B

    Simtomatik 

    7

    AIDS

    FG 9%%/ml FG $< A! B! 7!

    $%%5& A$ B$ 7$

    E$%% E!& A" B" 7"

    " eurologis

    --, 0@I, 7* Scan otak, -0 2pemeriksaan sara)4.

    & *es lainnya

    • Sinar dada

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    13/26

    0enyatakan perkembangan )iltrasi interstisial dari 7 tahap lanjut atau

    danya komplikasi lain.

    • *es ungsi ulmonal

    Deteksi aal pneumonia interstisial

    • Skan allium

    Ambilan di)usi pulmonal terjadi paada 7 dan bentuk pneumonia

    lainnya.

    • Biopsis

    Diagnose lain dari sarcoma +aposi,brankoskopi/pencucian trakeobronkial,

    dilakukan dengan biopsy pada aktu 7 ataupun dugaan kerusakaan

     paru5paru.

     b. *es Antibodi

    #ika seseorang terin)eksi Human Immunode)iciency Virus 2HIV4, maka system

    imun akan bereaksi dengan memproduksi antiboby terhadap 1irus tesebut.

    Antibody terbentuk dalam " 8 !$ minggu setelah terin)eksi, atau bisa sampai ' 8 

    !$ bulan. Hal ini menjelaskan mengapa orang yang terin)eksi aalnya tidak 

    memperlihatkan hasil tes positi). *api antiboby ternyata tidak e)ekti), kemampuan

    mendekteksi antibody Human Immunode)iciency Virus 2HIV4 dalam darah

    memungkinkan skrining produk darah dan memudahkan e1aluasi diagnostic. ada

    tahun !9 ood and Drug Administration 2DA4 member lisensi tentang uji

    kadar Human Immunode)iciency Virus 2HIV4bagi semua pendonor darah atau

     plasma. *es tersebut, yaitu

    !4 *es en6ym 8 =inked Immunosorbebt Assay 2-=ISA4.

    0engidenti)ikasi antibody yang secara spesi)ik ditujukan kepada 1irus Human

    Immunode)iciency Virus 2HIV4. -=ISA tidak menegakan diagnose AIDS tapi

    hanya menunjukan baha seseorang terin)eksi atau pernah terin)eksi HumanImmunode)iciency Virus 2HIV4. (rang yang dalam darahnya terdapat

    antibody Human Immunode)iciency Virus 2HIV4 disebut seropositi).

    $4 estern Blot Assay.

    0engenali antibody Human Immunode)iciency Virus 2HIV4dan memastikan

    seropositi)itas Human Immunode)iciency Virus 2HIV4. B merupakan

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    14/26

    elektro)oresis gel poliakrilamid yang digunakan untuk mendeteksi rantai

     protein yang spesi)ik terhadap DA. #ika tidak terdapat rantai protein yang

    ditemukan berarti hasil tes negati1e. Apabila terdapat rantai protein berarti

    hasil tes positi).

    "4 Indirect Immuno)louresence.

    engganti pemeriksaan estern blot untuk memastikan seropositi)itas.

    &4 @adio Immuno recipitation Assay 2@IA4.

    94 0endekteksi protein dari antibody.

    c. elacakan Human Immunode)iciency Virus 2HIV4.

    enentuan langsung ada dan akti)itasnya Human Immunode)iciency Virus 2HIV4

    untuk melacak perjalanan penyakit dan responnya. rotein tersebut disebut

     protein 1irus p$&, pemeriksaan p$& antigen capture assay sangat spesi)ik untuk 

    HIV 8 !. *api kadar p$& pada penderita in)eksi Human Immunode)iciency Virus

    2HIV4 sangat rendah, pasien dengan titer p$& punya kemungkinan lebih lanjut

    lebih besar dari menjadi AIDS.

    G. PENGKAJIAN 

    engkajian keperaatan mencakup pengenalan )aktor risiko yang potensial,

    termasuk praktik seksual yang berisiko dan penggunaan obat5obatan. Status )isik dan

     psikologis harus di nilai. Semua )aktor termasuk )ungsi sistem imun

    Statu$ nutr#$# dinilai dengan menanyakan riayat diet dan mengenali )aktor5

    )aktor yang dapat menggangu asupan oral seperti anoreksia, mual, 1omitus, nyeri oral

    atau kesulitan menelan. +emampuan pasien dalam mempersiapkan makanan harus

    dinilai. ertimbangan berat badan, pengukuran antropometrik, pemeriksaan kadar 

    BJ 2blood urea nitrogen4, protein serum, albumin yang akan memberikan status

    gi6i.

    Kul#t 0an ebrane uk"$a diinspeksi setiap hari untuk menemukan tanda5

    tanda lesi, ulserasi atau in)eksi. @ongga mulut diperiksa untuk memantau gejala

    kemerahan , ulserasi dan bercak5bercak putih. Daerah perianal harus diperiksa untuk 

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    15/26

    menemukan ekskoriasi dan in)eksi pada pasien dengan diare. emeriksaan kultur luka

    dapat dilakukan untuk mengidenti)ikasi mikroorganisme yang in)eksius.

    Statu$ re$,#rat"r#u$ dengan pemantauan pasien untuk mendeteksi gejala batuk,

     produksi sputum, napas yang pendek dan ortopnea, takipnea, dan nyeri dada.

    +eberadaan suara pernapasan dan si)atnya harus diperiksa. Jkuran )ungsi paru yang

    lain mencakup hasil )oto rontgen thoraks, hasil pemeriksaan gas darah arteri dan hasil

    tes )aal paru.

    Statu$ neur"l"g#$t  untuk menilai tingkat kesadaran pasien, orientasinya

    terhadap orang, tempat dan aktu serta ingatan yang hilang. asien di nilai untuk 

    mendeteksi gangguan sensorik 2perubahan 1isual, sakit kepala, patirasa dan parestesia

     pada ekstremitas4 serta gangguan motorik 2perubahan gaya jalan, paresis atau

     paralysis4 dan serangan kejang.

    Statu$ 1a#ran 0an elektr"l#t dengan memeriksa kulit serta membrane mukosa

    untuk menetukan turgor dan kekeringan. eningkatan rasa haus, penurunan haluaran

    urin, tekanan darah yang rendah dan penurunan tekanan sistolik antara !% dan !9 mm

    Hg dengan disertai kenaikan )rekuensi denyut nadi ketika pasien duduk, denyut nadi

    yang lemah serta cepat dan berat jenis urin sebesar !,%$9 atau lebih, menunjukkan

    dehidrasi. angguan keseimbangan cairan dan elektrolit seperti penurunan kadar 

    natrium, kalium, kalsium, magnesium dan klorida dalam serum secara khas akan

    terjadi karena diare hebat.

    emeriksaan pasien juga dilakukan untuk menilai tanda5tanda dan gejala

    elektrolit K tanda5tanda ini mencakup penurunan status mental, kedutan otot, denyut

    nadi yang tidak teratur, mual serta 1omitus, dan pernapasan yang dangkal.

    T#ngkat ,engeta'uan  pasien tentang penyakitnya dan cara5cara penularan

     penyakit harus di e1aluasi. *ingkat pengetahuan keluarga dan sahabat perlu dinilai.

    @eaksi psikologis pasien terhadap diagnosis penyakit AIDS merupakan in)ormasi

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    16/26

     penting yang harus di gali. @eaksi dapat ber1ariasi antara pasien yang satu dengan

    yang lainnya dan dapat mencakup penolakan, amarah, rasa takut, rasa malu, menarik 

    diri dari pergaulan sosial dan depresi. emahaman tentang cara pasien menghadapi

    sakitnya dan riayat stress utama yang pernah dialami sebelumnya kerapkali

     berman)aat. Sumber5sumber yang dimiliki pasien untuk memberikan dukungan

    kepadanya juga harus diidenti)ikasi.

    H. PENATALAKSANAAN KEPE+A2ATAN

    Belum ada penyembuhan untuk AIDS, namun perlu dilakukan pencegahan

    Human Immunode)iciency Virus 2HIV4 untuk mencegah terpajannya Human

    Immunode)iciency Virus 2HIV4, bisa dilakukan dengan

      0elakukan abstinensi seks / melakukan hubungan kelamin dengan pasangan

    yang tidak terin)eksi.

      0emeriksa adanya 1irus paling lambat ' bulan setelah hubungan seks

    terakhir yang tidak terlindungi.

      0enggunakan pelindung jika berhubungan dengan orang yang tidak jelas

    status Human Immunode)iciency Virus 2HIV4 nya.

     

    *idak bertukar jarum suntik,jarum tato, dan sebagainya.

      0encegah in)eksi ke janin / bayi baru lahir.

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    17/26

    MEDIKASI

    Adapun terapi yang dilakukan pada pasien HIV yaitu

    a. engendalian In)eksi (purtunistik 

    Bertujuan menghilangkan,mengendalikan, dan pemulihan in)eksi

    opurtunistik, nasokomial, atau sepsis. *idakan pengendalian in)eksi yang

    aman untuk mencegah kontaminasi bakteri dan komplikasi penyebab sepsis

    harus dipertahankan bagi pasien dilingkungan peraatan kritis.

     b. *erapi A?* 2A6idotimidin4

    Disetujui DA 2!:4 untuk penggunaan obat anti1iral A?* yang e)ekti) 

    terhadap AIDS, obat ini menghambat replikasi anti1iral Human

    Immunode)iciency Virus 2HIV4 dengan menghambat en6im pembalik 

    traskriptase. A?* tersedia untuk pasien AIDS yang jumlah sel *& nya EF" .

    Sekarang, A?* tersedia untuk pasien dengan Human Immunode)iciency

    Virus 2HIV4 positi) asimptomatik dan sel *& F 9%% mm".

    c. *erapi Anti1iral Baru

    Beberapa anti1iral baru yang meningkatkan akti1itas sistem imun dengan

    menghambat replikasi 1irus / memutuskan rantai reproduksi 1irus pada

     prosesnya.

    (bat5obat ini adalah

    Didanosine

    @iba1irin

    DiedoLycytidine

    @ecombinant

    d. Vaksin dan @ekonstruksi Virus

    Jpaya rekonstruksi imun dan 1aksin dengan agen seperti inter)eron, maka

     peraat khusus peraatan kritis dapat menggunakan keahlian dibidang

     proses keperaatan dan penelitian untuk menunjang pemahaman dan

    keberhasilan terapi AIDS.

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    18/26

    e. endidikan untuk menghindari alcohol dan obat terlarang, makan5makanan

    sehat,hindari stress,gi6i yang kurang,alcohol dan obat5obatan yang

    mengganggu )ungsi imun.

    ). 0enghindari in)eksi lain, karena in)eksi itu dapat mengakti)kan sel * dan

    mempercepat re)likasi Human Immunode)iciency Virus 2HIV4.

    I. DIAGNSA 3ANG MUNCUL

    !. +erusakan integritas kulit yang berhubungan dengan mani)estasi HIV ekskoriasi

    dan diare.

    %. Diare yang berhubungan dengan kuman pathogen pada usus dan atau in)eksi HIV.

    &. @isiko terhadap in)eksi yang berhubungan dengan imunode)isiensi.

    *. Intoleransi akti1itas yang berhubungan dengan keadaan mudah letih, kelemahan,

    malnutrisi, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dan hipoksia yang

    yang menyertai in)eksi paru.

    -. erubahan proses pikir yang berhubungan dengan penyempitan rentang perhatian,

    gangguan daya ingat, kebingungan dan disorientasi yang menyertai ense)elopati

    HIV.

    /. Bersihan saluran napas tidak e)ekti) yang berhubungan dengan pneumonia

     pneumocystis carinii 274, peningkatan sekresi bronkus dan penurunan

    kemampuan untuk batuk yang menyertai kelemahan serta keadaan mudah letih.

    4.  yeri yang berhubungan dengan gangguan integritas kulit perianal akibat diare,

    sarcoma +aposi dan neuropati peri)er.

    5. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, yang berhubungan dengan

     penurunan asupan oral.

    6. Isolasi sosial yang berhubungan dengan stigma penyakit, penarikan diri dari

    sistem pendukung, prosedur isolasi dan ketakutan apabila dirinya menulari

    orang lain.

    !7. Berduka diantisipasi yang berhubungan dengan perubahan gaya hidup serta

     peranannya dan dengan prognosis yang tidak menyenangkan.

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    19/26

    !!. +urang pengetahuan yang berhubungan dengan cara5cara mencegah HIV dan

     peraatan mandiri.

    J. INTE+8ENSI

    !. +erusakan integritas kulit berhubungan dengan mani)estasi HIV ekskoriasi dan

    diare.

      +ulit dan mukosa oral harus dinilai secara rutin untuk mendeteksi

     perubahan dalam penampakan, lokasi serta ukuran lesi dan menemukan

     bukti in)eksi serta kerusakan kulit.

     

    Anjurkan pasien sedapat mungkin mempertahankan keseimbangan antara

    istirahat dan mobilitas. asien yang immobile 2tidak dapat bergerak4 harus

    dibantu untuk mengubah posisi tubuhnya setiap $ jam sekali.

    Alat5alat seperti kasur dengan tekanan yang berubah5ubah dan tempat tidur 

    khusus 2lo and high5air loss beds4 digunakan untuk mencegah disrupsi

    kulit.

      asien diminta untuk tidak menggaruk dan mau menggunakan sabun yang

    nion abrasi1e serta tidak membuat kulit menjadi kering, dan memakai

     pelembab kulit tanpa par)um untuk mencegah kekeringan, kulit. eraatan

    oral yang rutin harus dianjurkan pula.

      =otion, salep, dan kasa steril yang dibubuhi obat 2medicated4 dapat

    digunakan pada kulit yang sakit sesuai ketentuan dokter. enggunaan plester 

    harus dihindari.

    ermukaan kulit dilindungi terhadap gesekan dengan menjaga agar kain

    sprei tidak berkerut dan menghindari pemakaian pakaian yang ketat. asien

    dengan lesi kaki dianjurkan menggunakan kaus kaki katun berarna putih

    dan sepatu yang tidak membuat kaki berkeringat.

      (bat5obat antipruritus, antibiotic dan analgetik diberikan menurut ketentuan

    medik.

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    20/26

      Sering periksa daerah perianal nilai perubahan gangguan integritas kulit dan

    in)eksi. Bersihkan setiap selesai de)ekasi dengan sabun nonabrasi1e.

    %. Diare berhubungan dengan kuman pathogen pada usus dan atau in)eksi HIV.

     

     ilai pola de)ekasi

     

    antau )rekuensi de)ekasi serta konsistensi )eses serta rasa sakit dan kram

     pada perut berkaitan dengan de)ekasi.

       ilai )aktor5)aktor yang membuat diare yang )rekuen kambuh kembali, ukur 

    kuantitas dan 1olume )eses, kultur )eses dilakukan untuk mengidenti)ikasi

    mikroorganisme pathogen penyebab diare.

      +olaborasi untuk cara5cara mengurangi diare yang perlu dilakukan pasien,

     pembatasan asupan oral serta control jenis makanan yang boleh di

    konsumsi.

    &. @isiko in)eksi berhubungan dengan imunode)isiensi

      +epada pasien dan orang yang meraatnya diminta untuk memantau tanda5

    tanda in)eksi K seperti gejala demam/panas, menggigil, keringat malam,

     batuk dengan atau tanpa produksi sputum, napas yang pendek, kesulitan

     bernapas, rasa sakit pada mulut atau kesulitan menelan, bercak5bercak putih

     pada rongga mulut, penurunan berat badan, pembengkakan kelenjar lim)e,

    mual, muntah, diare persisten, sering berkemih, sulit untuk mulai dan nyeri

    saat berkemih, sakit kepala, perubahan 1isual dan penurunan daya ingat,

    kemerahan, pembngkakan atau pengeluaran secret pada kulit, lesi 1askuler 

     pada ajah, bibir atau daerah perianal.

      antau hasil laboratorium yang menunjukkan in)eksi.

      enyuluhan pasien mencakup strategi pencegahan in)eksi.

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    21/26

    *. Intoleransi akti1itas berhubungan dengan kelemahan, malnutrisi, gangguan

    keseimbangan cairan dan elektrolit dan hipoksia yang yang menyertai in)eksi

     paru.

      antau kemampuan pasien untuk bergerak 2ambulasi4, dan AD= pasien.

      Susun rencana rutinitas harian yang menjaga keseimbangan antara akti1itas

    dan istirahat yang mungkin diperlukan.

      Berikan terapi relaksasi dan imajinasi.

      +olaborasi untuk pengungkapan penyebab mudah lelah serta strategi

    menghadapinya.

    -. erubahan proses pikir yang berhubungan dengan penyempitan rentang perhatian,

    gangguan daya ingat, kebingungan dan disorientasi yang menyertai ense)elopati

    HIV.

      Bantu pasien dan keluarga untuk memahami dan mengatasi semua

     perubahan yang terjadi dalam proses berpikir.

      =akukan tindakan untuk melindungi pasien dari cedera, seperti K

     penempatan lonceng dan tombol pemanggil yang mudah dijangkau.

    /. Bersihan saluran napas tidak e)ekti) berhubungan dengan pneumonia

     pneumocystis carinii 274, peningkatan sekresi bronkus dan penurunan

    kemampuan untuk batuk .

      +aji status respiratorius, mencakup )rekuensi, irama, penggunaan otot5otot

    aksesorius dan suara pernapasan.

      =akukan pengambilan specimen sputum untuk dianalisis.

      *erapi pulmoner dilakukan sedikitnya setiap dua jam sekali untuk mencegah

    stasis sekresi dan meningkatkan bersihan jalan napas.

      Berikan bantuan dalam merubah posisi.

    Berikan kesempatan istirahat yang cukup.

     

    Berikan oksigen yang sudah dilembabkan untuk tindakan pengisapan lender 

    2suctioning4 untuk mempertahankan 1entilasi yang memadai

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    22/26

    4.  yeri berhubungan dengan gangguan integritas kulit perianal akibat diare,

    sarcoma +aposi dan neuropati peri)er.

       ilai kualitas dan kuantitas nyeri pasien yang berkaitan dengan

    terganggunya integritas kulit perianal, lesi sarcoma +aposi dan neuropati

     peri)er.

     

    Bersihkan daerah perianal untuk memberikan kenyamanan.

     

    reparat anastesi topical atau salep dapat diresepkan

     

    unakan bantal yang lunak atau busa untuk kenyamanan saat duduk.

      +olaborasi untuk penggunaan preparat antiin)lamasi nonsteroid 2SAID4

     pada nyeri akibat sarcoma +aposi. Dan opoid, antidepresan untuk neuropati

     peri)er.

    5. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, yang berhubungan dengan

     penurunan asupan oral.

      antau berat badan, asupan makanan, hasil pengukuran antropometrik.

      +aji )aktor5)aktor yang mengganggu asupan oral seperti anoreksia, in)eksi

    kandida pada mulut serta esophagus, mual, nyeri, kelemahan dan keadaan

    mudah letih seerta intoleransi laktosa.

     

    Berikan obat antiemetik secara teratur untuk mengendalikan mual dan

    muntah.

      Anjurkan pasien memakan makanan yang mudah ditelan dan meghindari

    makanan yang kasar, pedas ataupun lengket serta terlalu panas atau dingin.

      Anjurkan pasien melakukan hygiene oral sebelum dan atau sesudah makan.

      Anjurkan pasien istirahat sebelum makan, jika keadaan pasien mudah lelah.

     

    +olaborasi dengan ahli gi6i untuk masalah diet atau asupan gi6i yang

    diperlukan pasien.

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    23/26

    6. Isolasi sosial yang berhubungan dengan stigma penyakit, penarikan diri dari

    sistem pendukung, prosedur isolasi dan ketakutan apabila dirinya menulari

    orang lain.

      =akukan penilaian tingkat interaksi sosial pasien.

      =akukan tindakan pengendalian in)eksi dirumah sakit atau dirumah untuk 

    memberikan kontribusi atas emosi pasien.

      eraat harus memahami dan menerima penderita AIDS dan keluarga serta

     pasangan seksualnya.

      Berikan in)ormasi tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain dapat

    membantu pasien agar tidak menghindar kontak sosial.

      endidikan bagi dokter, peraat akan megurangi )aktor5)aktor yang turut

    membuat pasien merasa terisolasi.

    !7. Berduka diantisipasi yang berhubungan dengan perubahan gaya hidup serta

     peranannya dan dengan prognosis yang tidak menyenangkan.

      Bantu pasien mengungkapkan dengan kata5kata bagaimana perasaannya.

      0oti1asi pasien untuk mempertahankan kontak dengan keluarga serta

    sahabatnya dan meman)aatkan kelompok5kelompok pendukung AIDS local

    maupun nasional serta saluran telepon hotline.

    !!. +urang pengetahuan yang berhubungan dengan cara5cara mencegah HIV dan

     peraatan mandiri.

      Beritahukan kepada keluarga dan sahabat5sahabat pasien tentang cara5cara

     penularan AIDS. Bicarakan masalah ketakutan dan kesalahpahaman dengan

    seksama.

     

    Sampaikan tindakan penjagaan yang diperlukan untuk mencegah penularan1irus HIV, termasuk penggunaan kondom selama melakukan hubungan

    seksual.

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    24/26

    K. E8ALUASI

    Hasil yang diharapkan

    a. 0empertahankan integritas kulit.

    b. 0endapatkan kembali kebiasaan de)ekasi yang normal.

    1. *idak mengalami in)eksi.

    0. 0empertahankan tingkat toleransi yang memadai terhadap akti1itas.

    e. 0empertahankan tingkat proses berpikir yang la6im.

    9. 0empertahankan klirens saluran napas yang e)ekti).

    g. 0engalami peningkatan rasa nyaman, penurunan rasa nyeri.

    '. 0empertahankan status nutrisi yang memadai.

    #. 0engalami pengurangan perasaan terisolir dari pergaulan sosial.

     j. 0eleati proses kesedihan/dukacita.

    k. 0elaporkan peningkatan pemahaman tentang penyakit AIDS serta turut

     berpartisipasi sebanyak mungkin dalam kegiatan keperaatan mandiri.tidak 

    adanya komplikasi.

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    25/26

    DAFTA+ PUSTAKA

    0arylinn -. Doenges, !

  • 8/16/2019 AIDS_KMB

    26/26

     

    MAKALAH KMB II

    AIDS :A1;u#re0 Iune De9#1#en1) S#n0r"e<

    D"$en Penga,u = Mart)ar#n# Bu0# Set)a(at# S.Ke,> N$

    D#$u$un le' =

    !. A0# +atna Sekar S : 74 ? 74*% ? P+ ? 777! <

    %. Al#9 Sar"9a : 74 ? 74*& ? P+ ? 777% <

    &. D(# Fajar Ba)u A : 74 ? 74*6 ? P+ ? 7775 <*. Ja)ant# An0a)an# : 74 ? 74-/ ? P+ ? 77!- <

    -. ll)@#a Janabera : 74 ? 74/6 ? P+ ? 77%5 <

    /. Se,t# Tr# P. : 74 ? 7445 ? P+ ? 77&4 <

    4. Tat# Mul)an# : 74 ? 7454 ? P+ ? 77*/ <

    5. 2ulan0ar# : 74 ? 746& ? P+ ? 77-% <

    P+G+AM STUDI S! KEPE+A2ATAN

    SEKLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HA+APAN BANGSA

    PU+2KE+T

    %776