ACARA VIII Interpretasi Pl

download ACARA VIII Interpretasi Pl

of 9

description

c

Transcript of ACARA VIII Interpretasi Pl

  • ACARA VIII

    INTERPRETASI PENUTUP DAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN

    KLASIFIKASI CITRA SATELIT

    A. TUJUAN

    1. Mahasiswa mampu melakukan proses klasifikasi citra satelit secara digital

    2. Mahasiswa mampu melakukan proses interpretasi citra digital

    B. ALAT DAN BAHAN

    1. Software ENVI 4.5

    2. Citra digital Landsat 8 daerah Malang

    C. DASAR TEORI

    Pengenalan pola spectral merupakan satu bentuk pengenalan pola spectral secara

    otomatik. Pengenalan pola spectral secara otomatik telah diterapkan untuk berbagai

    terapan pada berbagai bidang yang berbeda, seperti pengawasan kualitas hasil,

    pengenalan objek skala detil, dan identifikasi arus hangat. Beberapa pendekatan

    klasifikasi digambarkan dengan suatu sub bab rangkaian diantara beberapa rangkaian data

    satelit (misalnya Landsat 7 ETM+: 8 saluran). Klasifikasi digunakan untuk

    mengelompokan kenampakan-kenampakan tertentu yang memiliki kekesamaan nilai

    spectral atau feature lain, misalnya: berdasarkan asosiasi, ukuran dan lain-lain. Klasifikasi

    diperlukan untuk memudahkan dalam analisis lanjutan, misalnya: pengambilan sampel,

    penghitungan luasan tiap kelas, dan lain-lain. Secara umum klasifikasi citra dibagi

    menjadi dua yaitu klasifikasi tak terselia (unsupervised classification) dan klasifikasi

    terselia (supervised classification).

    a. Supervised Classification (Klasifikasi Terselia)

    Klasifikasi terselia diawali dengan pengambilan daerah acuan (training area).

    Pengambilan daerah acuan dilakukan dengan mempertimbangkan pola spectral pada

    setiap panjang tertentu, sehingga didapatkan daerah acuan yang baik untuk mewakili

    suatu objek tertentu. Samel yang telah didapatkan tersebut kemudian dijadikan sebagai

    masukan dalam proses klasifikasi untuk seluruh citra dengan menggunakan perhitungan

    tertentu. Beberapa jenis klasifikasi terselia diantaranya adalah : maximum likelihood,

  • parallelepiped, minimum distance dan binary encoding. Berikut akan dijabarkan

    klasifikasi dengan maximum likelihood dan parallelepiped yang sering digunakan dalam

    klasifikasi citra.

    1. Maksimum likelihood

    Pengkelasan berdasarkan kemiripan maksimum (maximum likelihood)

    mengevaluasi secara kuantitatif varian maupun korelasi pola tanggapan spectral kategori

    ketika mengklasifikasikan piksel yang tidak dikenal. Untuk melakukan hal ini, dibuat

    suatu asumsi bahwa agihan mega titiknya membentuk data latihan kategori bersifat

    normal (agihan normal). Asumsi normalitasnya wajar bagi agihan spectral yang lazim.

    Dengan asumsi ini, agihan suatu pola tanggapan kategori dapat diuraikan secara lengkap

    dengan vector rerata dan kovarian matrik (yang memberikan varian dan koreksi). Dengan

    diketahuinya parameter ini, dapat digunakan untuk menghitung probabilitas statistik suatu

    nilai piksel tertentu sebagai suatu warga kelas kategori tutupan lahan tertentu.

    Secara intutif maka semakin banyak jumlah saluran yang dapat digunakan pada

    pengkelas kemungkinan maksimum akan membuahkan hasil klasifikasi yang lebih baik.

    Walaupun penggunaan sejumlah besar saluran sering menaikan ketelitian klasifikasi,

    peningkatan tersebut tidak selalu diimbangi dengan waktu pemrosesan computer yang

    lebih lama untuk penghitungan. Lebih lanjut pada pengenalan pola spectral maka kata

    lebih tidak selalu berarti lebih banyak karena saluran spectral mempunyai tingkat

    kepentingan yang bervariasi. Kandungan informasi pada suatu saluran penting dapat

    diperlemah dengan data yang tidak berarti pada saluran yang lain. Masalah ini akan

    parah terutama bila digunakan banyak saluran spectral yang banyak batas korelasinya.

    Pada kenyataanya, telah terbukti pada beberapa kasus bahwa ketelitian pengkelas

    kemungkinan maksimum mulai menurun apabila digunakan lebih dari empat atau lima

    saluran spectral, disamping meningkatnya informasi dapat diperoleh dengan

    bertambahnya jumlah saluran. Ketika melakukan analisis citra yang terdiri atas beberapa

    saluran, maka dari itu akan sangat bermanfaat apabila memperhatikan suatu sub bagian

    data pada saluran yang paling berarti. Penentuan tentang saluran mana yang harus

    digunakna didasarkan pada proses yang disebut pilihan kenampakan (feture selection).

    Pada proses ini sejumlah sub bagian saluran dievaluasi untuk menentukan sub bagian

    mana yang paling berguna untuk memisahkan kategori yang dipilih, dan dianalisis

    klasifikasinya dibatasi pada rangkaian saluran tersebut.

    2. Parallelepiped

  • Cara ini dapat memberikan suatu kepekaan terhadap varian kategori dengan

    memperhitungkan julat nilai rangkaian latihan kategori. Julat ini dapat ditentukan dengan

    nilai digital tertinggi dan terendah pada setiap saluran yang tampak sebagai suatu daerah

    empat segi panjang pada diagram pancar dua saluran. Suatu piksel tak dikenal dikelaskan

    menurut julat kategori atau wilayah ketetapan (decisionregion) dimana piksel tersebut

    berada, atau sebagai piksel tak dikenal bila terletak diluar seluruh julat. Bentuk dialog

    multidimensional bidang segi empat ini disebut parallelepipeds dan strategi/siasat

    klasifikasinya dinamakan menurut istilah tersebut. Pengkelas parallelepipeds juga sangat

    cepat dan efesien serta diterapkan pada beberapa sistem analisis citra.

    b. Unsupervised Classification (Klasifikasi Tak Terselia)

    Prosedur pengenalan pola spectral pada bagian ini adalah klasifikasi terselia

    (supervised classification). Artinya analisis citra menyelia. Proses pemilihan kategori

    informasi atau kelas yang diinginkan dan kemudian memilih daerah latihan yang

    mewakili tiap kategori. Statistik yang diperoleh dari data latihan untuk tiap kategori

    kemudian digunakan sebagai dasar untuk klasifikasi. Apabila kelas yang dipilih oleh

    analis dapat dipisahkan spectral dan bila daerah latihan yang dipilih benar-benar

    mewakili seluruh rangkaian data, proses klasifikasi yang dilakukan biasanya akan

    berhasil baik. Kunci keberhasilan ini adalah perincian kategori tutupan lahan yang dapat

    dipisahkan secara spectral.

    Suatu alternative bagi pendekatan terselia adalah klasifikasi tak terselia

    (unsupervised classification) yang tidak menggunakan data latihan yang ditetapkan oleh

    analis. Klasifikasi tak terselia lebih banyak menggunakan algoritma yang mengkaji

    sejumlah besar piksel tidak dikenal dan membaginya kedalam sejumlah kelas berdasarkan

    pengelompokan biasa nilai citra yang ada. Anggapan dasarnya adalah bahwa nilai di

    dalam suatu jenis tutupan tertentu seharusnya saling berdekatan pada ruang pengukuran,

    sedang data pada kelas yang berbeda dipidahkan dengan baik secara komparatif.

    Kelas yang dihasilkan dari klasifikasi tak terselia adalah kelas spectral. Oleh

    karena kelas tersebut didasarkan pada pengelompokan natural nilai spectral citra,

    identitas kelas spectral tidak akan diketahui secara dini. Analis harus membandingkan

    data hasil klasifikasi terhadap beberapa bentuk data rujukan (seperti citra berskala dasar)

    untuk menentukan identitas dan nilai informasi kelas spectral tersebut. Jadi pada

    pendekatan terselia kita menentukan kategori informasi yang berguna dan menguji

    tingkat daya pisah spektralnya, sedang pada pendekatan tak terselia ditentukan kelas yang

    dapat dipisahkan secara spectral dan kemudian baru menentukan manfaat informasinya.

  • LANGKAH-LANGKAH KLASIFIKASI TERSELIA (Supervised Classification)

    1. Panggilah salah satu citra hasil komposit

    2. Pilih menu image pilih Tools Region Of Interest ROI Tool, sehingga

    muncul kotak dialog ROI Tools sebagaimana gambar berikut.

    3. Pada kotak dialog tersebut pilih salah satu button (Image, Scroll, Zoom, dan off).

    Pemilihan button tersebut menunjukkan bahwa data jendela kerja yang kita pilih

    pada menu ENVI 4.5

    4. Proses selanjutnya Double klick pada ROI Name pada keterangan region #1

    dengan nama objek yang akan saudara jadikan sampel misalnya Awan dengan

    Color ada keterangan red maksudnya objek yang diklasifikasikan sebagai

    awan akan diberi warna merah.

  • 5. Untuk membuat nama baru silahkan Klick pada menu New region dank lick 2x

    untuk memberi nama. Lakukan langkah tersebut secara berulang-ulang untuk

    memberikan nama sampel objek baru.

    6. Setelah keterangan diganti dengan awan, saudara pilih menu Image pada

    tampilan ENVI, kemudian plot objek yang saudara identifikasi sebagai awan

    dengan cara Digitasi membentuk polygon/area dan diakhiri dengan klick kanan 2

    kali, sehingga objek sampel awan akan berwarna merah.

  • Gambar .. Menunjukkan sebaran sampel objek awan dan Vegetasi

    7. Untuk melakukan deliniasi sampel yang lainnya silahkan pilih objek di ROI

    Tools, kemudian dicari lokasi sampel objek yang dimaksu. Untuk menggeser

    silahkan pilih button Off, supaya menu delinisi tidak aktif, dan pindah kebali

    button ke image ketika akan digitasi sampel. Lakukan secara beruang-ulang

    untuk melanjutkan ke sampel berikutnya langkah pada point 6 dan 7.

    8. Setelah semua sampel selesai terwakili proses berikutnya yaitu eksekusi

    klasifikasi Supervised dengan cara Select Sampel File Save ROI Select

    All Items. Selanjutnya pilih Choose berikan nama dan simpan datanya sesuai

    dengan folder masing-masing dan Klick Oke.

    9. Selanjutnya tampilkan menu utama ENVI 4.5, kemudian pilih menu

    Classification Supervised Minimum Distance, sehingga muncul kotak

    dialog Clasification Input File.

  • 10. Pada kotak dialog Clasification Input File select file citra kemudian Klick

    Oke, dan berikutnya muncul kotak dialog Minimum Distance Parameters.

    11. Pada kotak dialog minimum distance parameters, klick Select All items

    kemudian pada Output Result to yang atas pilih button File dank lick Choose

    tuliskan nama file. Selanjutnya pada yang di bawah pilih output result to pilih

    Memory dan selanjutnya Klick Oke.

  • 12. Setelah selesai Kick Oke, sehingga muncul kota dialog ENVI Output to

    Memory Warning pilih Choose dan tuliskan nama File Akhiri dengan tekan

    Oke. Tunggu sampai proses klasifikasi selesai, lama tidaknya tergantung pada

    cakupan area yang di kerjakan. Semakin luas dan kompleks maka akan semakin

    lama.

    13. Gambar proses klasifikasi sedang bekerja