Abstrak - mtbb.tsipil.ugm.ac.idmtbb.tsipil.ugm.ac.id/tesis/01/walyono.pdf · Data timbulan...

1
2 KAJIAN POLA ANGKUT DAN KELOLA SAMPAH DARI SUMBER SAMPAH HINGGA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (Studi Kasus di Universitas Gadjah Mada) Walyono 1) , Ir. Sri Puji Saraswati, DIC., M. Sc. 2) , Ir. Dewanti, M.S. 2) 1) Mahasiswa MPSP Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM Abstrak Universitas Gadjah Mada dengan 44.000 mahasiswa, 2.500 dosen, 3.500 karyawan, 250 unit perumahan dan lahan yang mencapai 155 hektar, berpotensi menghasilkan sampah yang sangat banyak. Dalam rangka mencapai World Class Research University dan kampus yang educopolis, diperlukan dukungan lingkungan yang besih, sehat dan nyaman. Kenyataannya saat ini masih banyak dijumpai sampah yang belum terkelola, baik belum terkumpul, belum terangkut serta masih adanya penimbunan dan pembakaran secara terbuka. Penelitian ini merupakan kajian terhadap besar timbulan dan pola angkut mulai dari sumber sampah hingga ke tempat pembuangan akhir (TPA) untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata sebagai dasar penyusunan pengelolaan yang lebih baik. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan penelitian langsung dengan teknik observasi (check list), wawancara, survei dan pengukuran, yang dilakukan antara bulan Juli 2010 s.d November 2010. Data timbulan diperoleh dari survei berdasarkan SNI M 36-1991- 03 dan SNI 19-3964-1994. Data pengangkutan diperoleh dengan cara mengikuti perjalanan kendaraan dari garasi sampai ke TPA, dan kembali lagi ke garasi. Sedangkan data sekunder meliputi jumlah mahasiswa, dosen, karyawan, dan jumlah populasi di perumahan, luas wilayah studi, sarana pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, serta tenaga kerja. Analisis data dilakukan berdasarkan peraturan dan standar yang berlaku, teori-teori yang relevan, serta rumus-rumus Tchobanoglous (1993) dari solid waste management. Dari penelitian diperoleh hasil besar timbulan sampah untuk mahasiswa 0,163 liter/orang/hari, dosen 0,267 liter/orang/hari, dan karyawan 0,998 liter/orang/hari. Timbulan sampah sapuan jalan 0,54 liter/meter/hari, ruang terbuka 0,040 liter/m 2 /hari, dan timbulan di perumahan 3,18 liter/orang/hari. Berdasarkan data tersebut, diperoleh estimasi potensi timbulan sampah secara keseluruhan mencapai 46 m 3 /hari, yang terdiri dari sampah non organik populasi kampus 4,9 m 3 /hari, sampah organik kampus 6,2 m 3 /hari, sampah dari lahan terbuka (vegetasi) 25,8 m 3 /hari dan sampah sapuan jalan 3,4 m 3 /hari, serta sampah dari perumahan 6,4 m 3 /hari. Dari potensi tersebut ternyata terjadi reduksi sebesar 38% untuk sampah populasi, sehingga total volume timbulan yang harus dikelola sekitar 41 m 3 /hari. Saat ini sampah yang terlayani 28 m 3 /hari (68%), dengan cara diangkut ke TPA Piyungan menggunakan 3 buah truk berkapasitas 7 m 3 , satu kendaraan bak terbuka berkapasitas 2 m 3 , dan sebagian kecil ada yang dikomposkan di tempat. Hasil penelitian pola angkut kondisi eksisting didapatkan waktu rata-rata satu ritasi adalah 3,95 jam/kendaraan/hari (total 3 ritasi/hari). Sedangkan waktu kerja yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan 100% dari rencana dengan pola angkut komunal melalui 13 depo (termasuk perumahan) adalah 3,24 jam untuk 1 ritasi dan 7,24 jam untuk 2 ritasi. Tujuan akhir pola ini adalah TPA Piyungan untuk sampah non organik dan LDUS Berbah untuk sampah organik, serta diperlukan total 4 sampai 5 ritasi/hari, dengan dilayani 3 kendaraan yang telah ada. Jika diinginkan operasional kendaraan 1 ritasi/hari (total 4 riasi/hari), maka dapat dipenuhi dengan 4 kendaraan yang dimodifikasi tinggi baknya untuk menaikkan kapasitas, dengan waktu kerja rata-rata 3 jam/hari. Kata kunci: timbulan sampah, pengangkutan, pola angkut, trip/ritasi.

Transcript of Abstrak - mtbb.tsipil.ugm.ac.idmtbb.tsipil.ugm.ac.id/tesis/01/walyono.pdf · Data timbulan...

Page 1: Abstrak - mtbb.tsipil.ugm.ac.idmtbb.tsipil.ugm.ac.id/tesis/01/walyono.pdf · Data timbulan diperoleh dari survei berdasarkan SNI M 36-1991-03 dan SNI 19-3964-1994. Data pengangkutan

2

KAJIAN POLA ANGKUT DAN KELOLA SAMPAH DARI SUMBER SAMPAH HINGGA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR

(Studi Kasus di Universitas Gadjah Mada)

Walyono1), Ir. Sri Puji Saraswati, DIC., M. Sc.2), Ir. Dewanti, M.S.2)

1)Mahasiswa MPSP Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM2)Dosen Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM

Abstrak

Universitas Gadjah Mada dengan 44.000 mahasiswa, 2.500 dosen, 3.500 karyawan, 250 unit perumahan dan lahan yang mencapai 155 hektar, berpotensi menghasilkan sampah yang sangat banyak. Dalam rangka mencapai World Class Research University dan kampus yang educopolis, diperlukan dukungan lingkungan yang besih, sehat dan nyaman. Kenyataannya saat ini masih banyak dijumpai sampah yang belum terkelola, baik belum terkumpul, belum terangkut serta masih adanya penimbunan dan pembakaran secara terbuka. Penelitian ini merupakan kajian terhadap besar timbulan dan pola angkut mulai dari sumber sampah hingga ke tempat pembuangan akhir (TPA) untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata sebagai dasar penyusunan pengelolaan yang lebih baik.

Data primer diperoleh melalui pengamatan dan penelitian langsung dengan teknik observasi (check list), wawancara, survei dan pengukuran, yang dilakukan antara bulan Juli 2010 s.d November 2010. Data timbulan diperoleh dari survei berdasarkan SNI M 36-1991-03 dan SNI 19-3964-1994. Data pengangkutan diperoleh dengan cara mengikuti perjalanan kendaraan dari garasi sampai ke TPA, dan kembali lagi ke garasi. Sedangkan data sekunder meliputi jumlah mahasiswa, dosen, karyawan, dan jumlah populasi di perumahan, luas wilayah studi, sarana pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, serta tenaga kerja. Analisis data dilakukan berdasarkan peraturan dan standar yang berlaku, teori-teori yang relevan, serta rumus-rumus Tchobanoglous (1993) dari solid waste management.

Dari penelitian diperoleh hasil besar timbulan sampah untuk mahasiswa 0,163 liter/orang/hari, dosen 0,267 liter/orang/hari, dan karyawan 0,998 liter/orang/hari. Timbulan sampah sapuan jalan 0,54 liter/meter/hari, ruang terbuka 0,040 liter/m2/hari, dan timbulan di perumahan 3,18 liter/orang/hari. Berdasarkan data tersebut, diperoleh estimasi potensi timbulan sampah secara keseluruhan mencapai 46 m3/hari, yang terdiri dari sampah non organik populasi kampus 4,9 m3/hari, sampah organik kampus 6,2 m3/hari, sampah dari lahan terbuka (vegetasi) 25,8 m3/hari dan sampah sapuan jalan 3,4 m3/hari, serta sampah dari perumahan 6,4 m3/hari. Dari potensi tersebut ternyata terjadi reduksi sebesar 38% untuk sampah populasi, sehingga total volume timbulan yang harus dikelola sekitar 41 m3/hari. Saat ini sampah yang terlayani 28 m3/hari (68%), dengan cara diangkut ke TPA Piyungan menggunakan 3 buah truk berkapasitas 7 m3, satu kendaraan bak terbuka berkapasitas 2 m3, dan sebagian kecil ada yang dikomposkan di tempat.

Hasil penelitian pola angkut kondisi eksisting didapatkan waktu rata-rata satu ritasi adalah 3,95 jam/kendaraan/hari (total 3 ritasi/hari). Sedangkan waktu kerja yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan 100% dari rencana dengan pola angkut komunal melalui 13 depo (termasuk perumahan) adalah 3,24 jam untuk 1 ritasi dan 7,24 jam untuk 2 ritasi. Tujuan akhir pola ini adalah TPA Piyungan untuk sampah non organik dan LDUS Berbah untuk sampah organik, serta diperlukan total 4 sampai 5 ritasi/hari, dengan dilayani 3 kendaraan yang telah ada. Jika diinginkan operasional kendaraan 1 ritasi/hari (total 4 riasi/hari), maka dapat dipenuhi dengan 4 kendaraan yang dimodifikasi tinggi baknya untuk menaikkan kapasitas, dengan waktu kerja rata-rata 3 jam/hari.

Kata kunci: timbulan sampah, pengangkutan, pola angkut, trip/ritasi.