ABSTRAK HUBUNGAN STATUS NUTRISI · PDF fileBAB IV PEMBAHASAN ... Pada penelitian ini...
Click here to load reader
Transcript of ABSTRAK HUBUNGAN STATUS NUTRISI · PDF fileBAB IV PEMBAHASAN ... Pada penelitian ini...
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi .......................................................................................... 2
2.2 Epidemiologi ................................................................................. 2
2.3 Etiologi ............. 3
2.4 Patofisiologi .................................................................................. 4
2.5 Mekanisme Muntah ....................................................................... 9
2.6 Metabolisme Biokimiawi dalam Kondisi Kelaparan .................... 11
2.7 Patologi Anatomi .......................................................................... 12
2.8 Gambaran Klinis dan Diagnosis.................................................... 13
2.9 Pemeriksaan Penunjang ................................................................ 14
2.10 Diagnosa Banding ......................................................................... 15
2.11 Penatalaksanaan ............................................................................ 17
2.12 Komplikasi .................................................................................... 24
2.13 Prognosis ....................................................................................... 25
BAB III LAPORAN KASUS .......................................................................... 26
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 31
BAB V KESIMPULAN ................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
iv
ABSTRAK
HUBUNGAN STATUS NUTRISI BERDASARKAN ANTROPOMETRI
DENGAN KENDALI GLIKEMIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS
TIPE 2 DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP SANGLAH DENPASAR
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.Jumlah pasien yang menderita Diabetes Melitus terus meningkat sepanjang tahun. Secara epidemiologi, dari data WHO tahun 2004 diperkirakan 171 juta jiwa atau 2.8 % dari penduduk dunia (usia 20-79 tahun) menderita diabetes mellitus, dan angka ini akan terus meningkat menjadi 366 juta jiwa atau 4.4% pada tahun 2030. Jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan dari 8.4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21.3 juta jiwa pada tahun 2030. Terapi gizi medis merupakan salah satu penatalaksanaan diabetes. Penilaian terapi gizi medis dapat dilihat melalui status nutrisi pasien yang dapat diukur dengan menggunakan antropometri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiada tidaknya hubungan status nutrisi berdasarkan antropometri dengan kendali glikemik pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poliklinik endokrin RSUP Sanglah, Denpasar. Penelitian ini merupakan studi analitik cross sectionalyang dipilih secara consecutive sampling, dengan jumlah 97 sampel.
Pada penelitian ini didapatkan dari 97 sampel, 35 orang (36.1%) memiliki IMT obese 1. Berdasarkan lingkar pinggang didapatkan sebagian besar sampel mengalami obesitas sentral baik pada perempuan maupun laki – laki.Berdasarkan kadar A1C didapatkan 63 sampel (73.26%) memilikikadar A1C ≥7%, dan 62 sampel (64.58%) memiliki gula darah 2 jam pp ≥ 180. Dari uji statistik chi-square, terdapat hubungan IMT dengan kadar A1C (p=0.028)dan terdapat hubungan lingkar pinggang dengan A1C (p=0.008). Kata Kunci : Diabetes Melitus, Status Nutrisi, Antropometri.
v
ABSTRACT
RELATION OF NUTRITIONAL STATUS BASED ON ANTHROPOMETRY WITH GLYCEMIC CONTROL IN PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS TYPE 2 IN ENDOCRINE POLYCLINIC SANGLAH
GENERAL HOSPITAL, DENPASAR
Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases characterized with hyperglycemia that occurs due to abnormal insulin secretion, insulin action or both.Numbers of patient suffering from diabetes mellitus continues to increase throughout the year. Data from the World Health Organization (WHO) in 2004, an estimated 171 million people or 2.8% of the world population (aged 20-79 years) suffers from diabetes mellitus type 2, and this numbers will increase to 366 million or 4.4% in 2030. The number of people with diabetes mellitus in Indonesia is estimated to have increased from 8.4 million in 2000 to about 21.3 million people in 2030. Medical nutrition therapy is one of the management of diabetes. Assessment of medical nutrition therapy can be seen through the patient's nutritional status and can be measured by using anthropometry.
The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between nutritional status based on anthropometric with glycemic control in patients with type 2 diabetes mellitus in endocrine clinic Sanglah General Hospital, Denpasar. This study was a cross-sectional analytic study selected with consecutive sampling from 97 samples.
In this study, of the 97 samples, 35 (36.1%) had a BMI of obese type 1. Based on waist circumference obtained, the majority of the sample had central obesity in both women and men. Based on A1C levels obtained, 63 samples (73.26%) had A1C levels ≥ 7%, and 62 samples (64.58%) had a blood sugar 2 hours post meal ≥ 180. From the chi-square statistical test, there is a relationship of BMI with A1C levels (p = 0.028) and there is a relationship between A1Clevels and waist circumference (p = 0.008). Keywords : Diabetes Mellitus, Nutritional Status, Anthropometry.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes
berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan
beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh
darah. DM merupakan suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi akibat
dari sejumlah faktor dimana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan
gangguan fungsi insulin.(Suyono, 2009)
Jumlah pasien yang menderita Diabetes Melitus terus meningkat
sepanjang tahun. Dengan masuknya era Globalisasi di Indonesia telah
menyebabkan perubahan pola makan dan cara hidup. Pola makan di kota –
kota telah bergeser dari pola makan tradisional ke pola makan kebarat-baratan
yang terlalu banyak mengandung protein, lemak, gula, garam, dan
mengandung sedikit serat. Cara hidup yang sangat sibuk dengan pekerjaan
hanya duduk di belakang meja menyebabkan tidak adanya kesempatan untuk
berekreasi atau berolahraga. Pola hidup berisiko seperti inilah yang
menyebabkan tingginya penyakit diabetes.(Suyono, 2009)
Secara epidemiologi, dari data WHO tahun 2004 diperkirakan 171 juta
jiwa atau 2,8 % dari penduduk dunia (usia 20-79 tahun) dan tahun 2030 akan
meningkat menjadi 366 juta jiwa atau 4,4%. Jumlah penderita diabetes melitus
vii
di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada
tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang. (Wild,
2004).
Untuk mencapai pengendalian diabetes yang baik diperlukan
penatalaksanaan yang kompleks, mulai dari edukasi, terapi gizi medis, latihan
jasmani, dan farmakologis. Terapi gizi medis merupakan salah satu
penatalaksanaan diabetes yang sering dilupakan karena lebih terfokuskan pada
pengobatan farmakologi. Terapi gizi medis berupa pengaturan makanan yaitu
makanan yang seimbang dan sesuai kebutuhan kalori dan zat gizi masing –
masing individu.
Penilaian terapi gizi medis dapat dilihat melalui status nutrisi pasien yang
dapat diukur dengan menggunakan antropometri. Pengukuran status nutrisi ini
dapat dihubungkan dengan tingkat keberhasilan pengobatan diabetes melalui
kadar glukosa darah pasien Diabetes Melitus yang akan diukur dengan kadar
glukosa darah 2 jam pp, kadar A1C.
Oleh karena itu dalam karya tulis ini, penulis mengangkat tema Hubungan
Status Nutrisi Berdasarkan Antropometri dengan Kendali Glikemik pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP Sanglah
Denpasar.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti
yaitu :
viii
1. Bagaimanakah status nutrisi pada pasien diabetes melitus tipe 2 di
poliklinik endokrin RSUP Sanglah Denpasar?
2. Bagaimanakah kendali glikemik (kadar gula darah 2 jam pp dan kadar
A1C) pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik endokrin RSUP
Sanglah Denpasar?
3. Apakah terdapat hubungan antropometri (Indeks Masa Tubuh dan lingkar
pinggang) dengan kendali glikemik (kadar gula darah 2 jam pp dan kadar
A1C) pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik endokrin RSUP
Sanglah Denpasar?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan status nutrisi dengan kendali glikemik pada pasien Diabetes
Melitus tipe 2 di poliklinik endokrin RSUP Sanglah, Denpasar.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui status nutrisi pada pasien diabetes melitus tipe 2 di
poliklinik endokrin RSUP Sanglah Denpasar.
2. Untuk mengetahui kendali glikemik (kadar gula darah 2 jam pp dan
kadar A1C) pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik endokrin
RSUP Sanglah Denpasar.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antropometri (Indeks Masa
Tubuh, lingkar pinggang) dengan kendali glikemik (kadar gula darah 2
ix
jam pp, kadar A1C) pada pasien diabetes melitus tipe 2 di poliklinik
endokrin RSUP Sanglah Denpasar
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Untuk Peneliti
Dapat digunakan sebagai dasar dalam pengobatan pasien diabetes
melitus tipe 2.
1.4.2 Manfaat Untuk Program
1. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi
tenaga medis dan pasien untuk lebih memperhatikan status nutrisi pasien.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah data mengenai hubungan
status nutrisi terhadap kadar gula darah pasien diabetes melitus tipe 2.
1.4.3 Manfaat Untuk Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan untuk lebih memperhatikan status
nutrisi pasien diabetes melitus tipe 2.