Abdul Azisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44449/2/ABDUL AZIS-FISIP.pdf ·...
Transcript of Abdul Azisrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44449/2/ABDUL AZIS-FISIP.pdf ·...
STRATEGI MARKETING POLITIK NENENG HASANAH YASIN DAN
EKA SUPRIA ATMAJA DALAM MEMENANGKAN PEMILUKADA
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2017- 2022
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Abdul Azis
111311200043
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
STRATEGI MARKETING POLITIK NENENG HASANAH YASIN DAN
EKA SUPRIA ATMAJA DALAM MEMENANGKAN PEMILUKADA
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2017-2022
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Abdul Azis
1113112000043
Pembimbing
Dr. Iding Rosyidin, M.Si,
NIP: 19701013 200501 1 003
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul:
STRATEGI MARKETING POLITIK NENENG HASANAH YASIN DAN
EKA SUPRIA ATMAJA DALAM MEMENANGKAN PEMILUKADA
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2017-2022
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
kemudian menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 3 Desember 2018
Abdul Azis
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : Abdul Azis
NIM : 1113112000043
Program Studi : Ilmu Politik
Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul: STRATEGI MARKETING POLITIK NENENG HASANAH YASIN DAN EKA
SUPRIA ATMAJA DALAM MEMENANGKAN PEMILUKADA KABUPATEN
BEKASI TAHUN 2017-2022
Telah diuji dan dinyatakan lulus pada tanggal 19 Desember 2018.
Jakarta, 19 Desember 2018
Menyetujui,
Pembimbing
Dr. Iding Rosyidin, M.Si,
NIP: 19701013 200501 1 003
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Dr. Iding Rosyidin, M.Si,
NIP: 19701013 200501 1 003
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
STRATEGI MARKETING POLITIK NENENG HASANAH YASIN DAN
EKA SUPRIA ATMAJA DALAM MEMEANGKAN PEMILUKADA
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2017 Oleh
Abdul Azis
1113112000043
Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal
19 Desember 2018 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik.
Ketua, Sekretaris,
Dr. Iding Rosyidin, M.Si Suryani, M.Si
NIP: 19701013 200501 1 003 NIP: 19770424 200710 2 003
Penguji I, Penguji II,
Dr. Nawiruddin, M.Ag Dr. Haniah Hanafie, M.Si
NIP: 19720105 200112 1 003 NIP:19610524 200003 2 002
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 19 Desember
2018
Ketua Program Studi Ilmu Politik
FISIP UIN Jakarta
Dr. Iding Rosyidin, M.Si
NIP: 19701013 200501 1 003
v
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai strategi pemenangan pasangan Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja pada pemilukada Kabupaten Bekasi 2017.
Penelitian ini dilakukan guna mengetahui strategi marketing politik Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja yang menggunakan yang menjelaskan
aspek apa saja dan marketing politik menjelaskan strategi marketing politik yang
digunakan serta yang paling dominan dalam kemenangan tersebut. Metode dalam
peneltian ini adalah penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan
wawancara kepada tim ssukses serta konsultan yang terkait atas pemenangan
pasangan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja. Dalam penelitian
skripasi ini penulis menggunakan konsep strategi dan teori marketing politik
Adman Nursal.
Hasil Penelitian dalam perjalanannya Neneng Hasanah Yasin merupakan
seorang Bupati Petahana pada Pemilukada Kabupaten Bekasi 2017. Neneng
Hasanah Yasin mengukir sejarah baru di Kabupaten Bekasi karena merupakan
wanita pertama yang terpilih menjadi Bupati dua periode. Dalam iklim politik
yang penuh dengan persaingan terbuka dan transparan, membutuhkan suatu
metode yang dapat memfasilitasi pasangan calon dalam berkampanye.
Kemenangaan pasangan Neneng Hasanah yasin merupakan kemenangan strategi
marketing politik yang telah mengemas secara baik sehingga berhasil menarik
perhatian para pemilih.
Kata Kunci: Marketing Politik, Strategi, Pemenangan.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini dan dapat
menyeleaikan. Sholawat serta salam semoga tercurah atas Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat- sahabatnya,serta semoga semua umatnya senantiasa
dapat menjalankan syari’at – syari’atnya, amin.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
kekurangan di dalamnya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak. Penyusunan skripsi ini juga tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Prof. Dr. Zulkifli, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
UIN Syarif Hidayatullah, staf dan jajarannya.
3. Dr. Iding Rasyidin, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik.
4. Suryani, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Politik.
5. Seluruh dosen di Program Studi Ilmu Politik yang telah memberikan ilmu
yang bermanfaat bagi penulis.
6. Secara Khusus penulis mengucapkan terimasih untuk kedua orang tercinta ibu
dan bapak yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang, yang selalu
memberikan motivasi dan dukunganya selama hidup penulis.
vii
7. Terima kasih untuk kakak dan keluarga yang selalu memberikan semangat
selama penulis kuliah hingga sampai penyelesaian skripasi.
8. Terima Kasih kepada Dr. Abdul Rozak, M.si yang sudah memberikan
motivasi.
9. Terima kasih kepada Eka Yulayana Sari yang selalu memberikan motivasi
dan dukunganya.
10. Terima kasih untuk sahabat Fitrah Aditiya Hirsyam yang selalu membantu
dalam proses penulisan berlangsung.
11. Seluruh narasumber yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan informasi atas data-data yang penulis perlukan selama
berlangsungnya wawancara.
12. Sahabat penulis tercinta Cordova Sans yang telah sangat memotivasi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini: Dhany, Rizqie Guntur, Sultan, Famal,
,Hisyam, Marisa, Firdha, Padlan, Rendi, Pinkan, Dito, Fikril. Doaku selalu
meyertai setiap langkah positif bagi sahabatku untuk berkarya.
13. Keluargaku Political Science B angkatan 2013 Irin, Syifa, Manisha, Dzikrina
Irzal, Vilarian, Alif, Yusrina, Erika, Putri, Hendri, Alfian, Mahatma, Fikri,
Gilang, Umam, Arif, Zulfadli, Badrun, Andi, Tri. Terimakasih untuk segala
tawa dan canda yang selalu akan penulis kenang selama-lamanya.
14. Kepada seluruh sahabat dan teman, khususnya di FISIP UIN Jakarta, yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
15. Teman-teman Ilmu Politik khususnya angkatan 2013 kelas A dan B yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
viii
Sulit untuk menyelesaikan skripsi ini tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan
saran dari berbagai pihak. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu
memberikan karunia-Nya dan membalas kebaikan mereka atas bantuan yang telah
diberikan. Penulis menydari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat terutama untuk para pembaca.
Semoga Allah SAW senantiasa menuntun kita agar tak berpuas diri dalam
menuntut ilmu.
Jakarta, 3 Desember 2018
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ............................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ............................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 7
D. Tinjauan Pustaka ……………………………………….... 8
E. Metode Penelitian............................................................... 11
F. Sistematika Penulisan ........................................................ 14
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KONSEP
A. Konsep Strategi ................................................................. 16
B. Marketing Politik .............................................................. 17
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Profil Pasangan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria .. 26
1. Profil Neneng Hasanah Yasin...................................... 26
2. Profil Eka Supria Atmaja............................................. 31
B. Visi dan Misi Pasangan Neneng dan Eka ......................... 32
x
C. Profil dan Sejarah Kabupaten Kota Bekasi ...................... . 34
1. Orientasi Wilayah Kabupaten Bekasi .......................... 34
2. Terbentuknya Kabupaten Bekasi .................................. 36
D. Gambaran Umum Pemilukada Kabupaten Bekasi 2017 ... 39
BAB IV MARKETING POLITIK NENENG HASANAH YASIN
DAN EKA SUPRIA ATMAJA PADA PEMILUKADA
KABUPATEN BEKASI TAHUN 2017-2022
A. Strategi Marketing Politik Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria
Atmaja …………………………………………............................. 40
1. Positioning ........................................................................ 40
2. Policy (Kebijkan) ............................................................. 46
3. Person ............................................................................... 50
4. Party (Partai) ..................................................................... 52
5. Persentation ....................................................................... 53
6. Pull Marketing ................................................................... 55
7. Push Marketing ................................................................... 58
8. Pass Marketing .................................................................... 61
9. Polling ................................................................................ 62
B. Analisis dan Pembahasan………………………………………….. 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 66
B. Saran .................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 68
LAMPIRAN LAMPIRAN
Transkip Wawancara ………………………………………………………. 72
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I.I Daftar Kontestan Pemilukada Kabupaten Bekasi
Tahun 2017…………………………………...................... 2
Tabel III.I Daftar Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten
Se- Jawa Barat ……………………………………………. 29
Tabel III.II Daftar Pasangan Calon dan Partai Pendukung
Pemilukada Kabupaten Bekasi 2017 ……………………… 38
Tabel IV.I Daftar Pasangan Calon, Partai Pendukung
dan Hasil Pemilukada 2017 ………………………………... 51
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Neneng Hasanah Yasin Saat Menghadiri Pengajian
Rutin Ibu-Ibu di Kmapung Bogor, Desa Setya Mulia
Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi ………..... 43
Gambar IV.2 Eka Supria Atmaja Sedang Berdialog Dengan Warga
Di Perumahan Sinar Kompas Utama,
Kabupaten Bekasi ……………………………………. 45
Gambar IV.3 Baleho Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja di
Simpang Jalan ……………………………………….. 55
Gambar IV.4 Neneng Hasanah Yasin Sedang Bercengkrama dengan
Masyarakat Pantai Makmur ………………………….. 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Demokrasi di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat
pasca bergulirnya reformasi tahun 1998. Salah satu bentuk kongkrit dari
pelaksanaan reformasi adalah dipilihnya kepala daerah secara langsung oleh
rakyat. Pemilihan kepala daerah secara langsung ini biasa disebut dengan
Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pemilukada.
Pemilukada merupakan sebuah proses pemilihan pejabat politik di daerah,
seperti Gubernur, Bupati, maupun Walikota. Sejak pertengahan tahun 2005 lalu
kepala daerah di pilih langsung oleh rakyat secara demokratis tanpa melalui
lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Hal ini sesuai
dengan amanat dari UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
yang mengisyaratkan pemilihan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat secara
demokratis.1
Dalam perkembangannya sistem Pemilukada di Indonesia mengalami
perubahan pada tahap pelaksanaanya, yaitu tentang mekanisme dilakukannya
Pemilukada secara serentak yang akan diselenggarakan dengan beberapa tahap.
Tahapan Pemilukada serentak akan dilakukan secara berangsur mulai dari 2015,
1Muchammad Ichsan Saputra, “Marketing Politik Pasangan Kepala Daerah Dalam
Pemilukada”, Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 No.2, (September 2013), h. 251.
2
2017, 2018, 2022, 2023, dan akan dilaksanakan serentak secara nasional pada
tahun 2027.2
Pemilukada secara serentak pada tahun 2017 dilaksanakan di 101 daerah
di Indonesia. Dasar hukum pelaksanaan Pemilukada ini berdasarkan dengan UU
No. 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.3
Sebagaimana daerah lain yang melaksanakan Pemilukada serentak pada tahun
2017. Kabupaten Bekasi pun telah melaksanakan Pemilukada pada tanggal 15
Februari 2017. Pada kontestasi Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2017 di ikuti
oleh lima psangan calon Bupati dan Wakil Bupati, sebagai berikut:
Tabel I.1 Daftar Kontestan Pemilukada Kabupaten Bekasi Tahun
2017
No Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Partai Pengusung
1 Dr. Hj. Meiliana Kartika Kadir, S.Sos,
M.Si dan Abdul Kholik, SE, M.Si
PDIP, PKB, PPP, dan
PBB
2 Dr. H. Sa’duddin, MM dan Dhani Ahmad
Prasetyo
Gerindra, PKS, dan
Demokrat
3 Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono Jalur perseorangan
4 Iin Farihin dan KH. Mahmud Jalur perseorangan
5 dr. Hj. Neneng Hasanah Yasin dan H. Eka
Supria Atmaja
Golkar, PAN, Nasdem,
dan Hanura
(Sumber: Diolah penulis dari data KPUD Kabupaten Bekasi.)
2Budi Setiawanto, Tujuh gelombang pilkada serentak 2015 hingga 2027,
https://www.antaranews.com/berita/480618/tujuh-gelombang-pilkada-serentak-2015-hingga-
2027, diakses pada tanggal 19 Januari 2018. 3Bagus Prihantoro Nugroho, Ini Data 7 Provinsi, 18 Kota, dan 76 Kabupaten di Pilkada
2017, https://news.detik.com/berita/3421244/ini-data-7-provinsi-18-kota-dan-76-kabupaten-di-
pilkada-2017, diakses pada tanggal 16 November 2017.
3
Dari kelima calon yang berkompetisi pada Pemilukada Kabupaten Bekasi
ini menarik untuk dicermati karena dipertemukannya kembali dua kompetitor
yang pernah adu kekuatan pada Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2012. Saat
itu Neneng Hasanah Yasin berhasil menang dengan mengalahkan Bupati Petahana
Sa’duddin dengan persentase yang cukup signifikan yaitu 41, 06% berbanding
30,75%.4
Pada tahun 2017 Sa’duddin yang kembali maju menggandeng vokalis
Band “Dewa 19” Dhani Ahmad Prasetyo sebagai calon Wakil Bupati. Tentu hal
ini menjadi menarik karena Dhani Ahmad Prasetyo merupakan public figure
ternama yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia dan tentu ini akan menjadi
modal yang cukup diperhitungkan dalam menggalang dukungan masyarakat
Kabupaten Bekasi.
Sehingga, Neneng Hasanah Yasin merupakan satu-satunya petahana yang
menang dalam kontestasi Pilkada secara berturut-turut selama perhelatan Pilkada
secara langsung di Kabupaten Bekasi. Selain Saadudin, pada Pilkada 2007 Saleh
Manaf yang merupakan Bupati petahana dan kembali mencalonkan diri,
dikalahkan oleh Saadudin.
Menyikapi persaingan dan kondisi masyarakat yang semakin cerdas dalam
berpolitik membuat Neneng Hasanah Yasin dan tim suksesnya diharuskan
mengatur strategi untuk dapat memenangkan kontestasi ini. Walaupun posisi
Neneng Hasanah Yasin sebagai Bupati Petahana adalah yang paling diuntungkan
dibanding calon lainnya. Neneng Hasanah Yasin dan H.Kardin selaku Tim Sukses
4Hamluddin, KPU: Neneng-Rohim Menang Pilkada Bekasi,
https://metro.tempo.co/read/390705/kpu-neneng-rohim-menang-pilkada-bekasi, diakses pada
tanggal 20 Januari 2018.
4
berpendapat bahwa perlu melakukan marketing politik sebagaimana ketika
memenangkan Pemilukada tahun 2012.5
Berangkat dari ketatnya persaingan di antara kandidat calon Bupati
Kabupaten Bekasi ini membuat Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja
haruslah mengemas strateginya dalam konsep marketing politik. Penggunaan
pendekatan pemasaran politik (political marketing) merupakan salah satu
pendekatan baru dalam memasarkan atau mengemas pesan-pesan politik kepada
masyarakat pemilih. Pesan-pesan politik yang dimaksud antara lain dengan
mempublikasikan keberhasilan dari pemerintahan calon Bupati Petahana.
Berbagai prestasi yang diraih oleh Neneng Hasanah Yasin selama
menjabat Bupati Kabupaten Bekasi periode 2012-2017 merupakan modal penting
dalam mengikuti Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2017. Salah satunya adalah
keberhasilan Neneng Hasanah Yasin dalam menghantarkan Kabupaten Bekasi
menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemerikasa
Keuangan (BPK) selama tiga tahun berturut sejak 2014. Predikat ini menjadi
penting karena ini menandakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi di bawah
kepemimpinan Neneng Hasanah Yasin tidak ada masalah dalam mengelola
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Keberhasilan Neneng Hasanah Yasin berikutnya adalah ketika untuk
pertama kalinya pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Bekasi menerima
penghargaan Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup. Hal ini menjadi
tonggak sejarah baru bagi Kabupaten Bekasi karena untuk pertama kalinya sejak
5Wawancara dengan, H. Kardin S.I.P M.Si Selaku Ketua Tim Pemenangan Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja, pada tanggal 24 Desember 2017.
5
didirikan menerima penghargaan Adipura. Kementrian Lingkungan Hidup menilai
bahwa Kabupaten Bekasi berhasil meningkatkan kinerja dalam pengelolaan
lingkungan.
Marketing politik adalah segala cara yang dipakai dalam kampanye politik
untuk mempengaruhi pilihan para pemilih. Cara yang digunakan akan membentuk
suatu rangkaian makna politik secara otomatis di dalam pikiran para pemilih
dalam menjatuhkan pilihannya. Makna politis inilah yang menjadi output penting
political marketing yang akan menentukan pemilih dalam menentukan
pilihannya.6
Marketing politik dapat membantu kandidat kepala daerah dan masyarakat
dalam mensukseskan pelaksanaan Pemilukada. Melalui marketing politik,
kandidat kepala daerah berusaha untuk meyakinkan pemilih bahwa suatu kandidat
layak untuk dipilih. Kandidat kepala daerah dan para tim pemenangannya
meyakinkan pemilih dengan menawarkan produk politik yang sesuai dengan
keinginan masyarakat.
Marketing politik yang diterapkan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria
Atmaja menjadi salah satu faktor yang paling menentukan. Hal ini dikarenakan
pendekatan marketing politik diperlukan untuk memperkuat sosok Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja di masyarakat. Dengan modal politik dan
sosial yang mumpuni, marketing politik membantu agar serangkaian pesan dan
program yang disampaikan oleh Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja bisa
tepat sasaran masuk ke alam pikir pemilih.
6Toni Adrianus Tito dkk., Mengenal Teori-Teori Politik Dari Sistem Politik Sampai
Korupsi, (Bandung: Penerbit Nuansa, 2006), h. 204.
6
Ada beberapa contoh kasus ketika modal politik dan modal sosial calon
petahana tidak mampu membawa pasangan calon tersebut menjadi pemenang
dalam Pemilukada. Salah satunya adalah pencalonan Basuki Tjahaja Purnama-
Djarot Saiful Hidayat di Pemilukada DKI Jakarta, dengan modal berbasis sosial
dan politik Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tidak berhasil
memenangkan Pemilukada sesuai dengan banyak ramalan survei politik. Hal ini
yang membedakannya dengan calon Petahana Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria
Atmja di Pemilukada Bekasi 2017, Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja
berhasil menggunakan marketing politik untuk memperkuat penyampaian pesan
politik kepada masyarakat. Berangkat dari modal yang unggul, marketing politik
menjadi penyempurna strategi pemenangan Neneng Hasanah -Eka Suria Atmaja
di Pemilukada Bekasi 2017.
Mencermati keberhasilan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja
dalam Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2017, penulis tertarik untuk
mengetahui strategi marketing politik yang dilakukan oleh pasangan Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja sehingga akhirnya memenangkan
Pemilukada tahun 2017. Untuk itu penulis meneliti lebih lanjut dalam sebuah
judul skripsi yang berjudul: Strategi Marketing Politik Neneng Hasanah Yasin
dan Eka Supria Atmaja Dalam Memenangkan Pemilukada Kabupaten
Bekasi Tahun 2017-2022.
7
B. Pertanyaan Masalah
Dari pernyataan masalah yang penulis jabarkan di atas, maka penelitian ini
berfokus pada pernyataan masalah di bawah ini:
1. Bagaimana cara strategi marketing politik yang dijalankan Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja dalam memenangkan Pemilukada
Kabupaten Bekasi tahun 2017?
2. Strategi Marketing Politik apa yang menjadi faktor dominan dalam
mendukung kemenangan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja
dalam Pemiluikada Kabupaten Bekasi Tahun 2017?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui strategi marketing politik yang dilakukan oleh Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja, bersama tim suksesnya dalam Pemilukada
Kabupaten Bekasi periode 2017-2022.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Diharapkan dalam penelitian ini dapat digunakan dalam pengembangan
kajian ilmu politik khususnya mengenai marketing politik calon kepala daerah
dalam memenangkan kontestasi Pemilukada.
b. Manfaat Praktis
8
Mengembangkan Ilmu Politik dan memberikan sumbangan pemikiran
terhadap Ilmu Politik khususnya Marketing Politik atas kemenangan Neneg
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan beberapa tinjauan
pustaka untuk memperjelas dan memperlengkap bahan penelitian yang telah
disiapkan sebelumnya. Sehingga penelitian yang penulis tulis semakin menarik
dan dapat ditelaah lebih jauh. Setelah melakukan kajian pustaka, penulis
menemukan skripsi yang membahas tentang strategi marketing politik. Namun
yang diteliti mahasiswa sebelumnya berbeda isi dan permasalahan dengan yang
penulis teliti. Adapun beberapa referensi yang penulis anggap relevan akan
penulis uraikan sebagai berikut:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Nasira mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Lampung tahun 2016 yang berjudul
Pemasaran Politik (Political Marketing) Pasangan Herman HN dan Yusuf Kohar
pada Pemilukada Bandar Lampung Tahun 2015. (Studi Kasus Kelompok
Pegajian Majelis Taklim Rachmat Hidayat).7
Skripsi ini membahas Pemasaran Politik (Political Marketing) pasangan
Herman HN dan Yusuf Kohar pada Pemilukada Bandar Lampung Tahun 2015.
(Studi Kasus Kelompok Pegajian Majelis Taklim Rachmat Hidayat). Penemuan
7Nasira, Pemasaran Politik (Political Marketing) Pasangan Herman HN dan Yusuf
Kohar pada Pemilukada Bandar Lampung Tahun 2015. (Studi Kasus Kelompok Pegajian Majelis
Taklim Rachmat Hidayat), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Lampung tahun
2016.
9
dalam penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dalam pemasaran marketing
politik pasangan Herman HN dan Yusuf Kohar dengan memanfaatkan kelompok
pengajian Majelis Taklim Rachamt Hidayat dijadikan sebagai sasaran kampanye,
pull marketing Majelis Taklim Rachmat Hidayat dijadikan sebagai objek
kampanye, pass marketing Majelis Taklim Rachamt Hidayat dijadikan sebagai
agen kampanye.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Randi Ramdani mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Komputer Indonesia Bandung
pada tahun 2014 yang berjudul Marketing Politik Partai PDI Perjuangan Dalam
Upaya Mendapatkan Suara Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Bupati
Tahun 2013 di Kabupaten Majalengka.8
Skripsi ini membahas Marketing Politik Partai PDI Perjuangan Dalam
Upaya Mendapatkan Suara Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Bupati
Tahun 2013 di Kabupaten Majalengka. Penemuan dalam penelitian ini
menghasilkan kesimpulan segmentasi sendiri upaya memetakan pasar yang luas
dan heterogen menjadi lebih terkelompokan dengan klasifikasi-klasifikasi tertentu
agar dapat melakukan pendekatan yang dapat sesuai dengan karakteristik segmen-
segmen tersebut. Tim kampanye membagi kriteria pemilih sebagai sasaran terbagi
menjadi 4. Pertama berdasarkan wilayah, psikografi, pengetahuan pendidikan, dan
demografi.
8Randi Ramdani, Marketing Politik Partai PDI Perjuangan Dalam Upaya Mendapatkan
Suara Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Bupati Tahun 2013 di Kabupaten
Majalengka. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Komputer Indonesia Bandung
pada tahun 2014.
10
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Alfiah Noor Ramadhany
mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman yang berjudul Pengaruh
strategi pemasaran politik calon walikota dan wakil walikota samarinda terhadap
partisipasi pemilih pada pemilukada serentak 2015.9
Dalam penelitian ini membahas pengaruh strategi pemasaran politik calon
Walikota dan Wakil Walikota Samarinda terhadap partisipasi pemilih pada
Pemilukada serentak 2015 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh strategi
pemasaran politik calon Walikota dan Wakil Walikota Samarinda terhadap
partisipasi pemilih pada pemilukada serentak 2015. Variabel X pada penelitian ini
adalah strategi pemasaran politik menurut Nursal yang dilakukan tim sukses
kandidat dengan indikator push marketing, pass marketing, dan pull marketing.
Variabel Y pada penelitian ini adalah partisipasi pemilih menurut Nimmo dengan
indikator tipe rasional, tipe reaktif, tipe rasional, dan tipe aktif.
Keempat, adalah penelitian skripsi yang dilakukan oleh Billy Sandrianto
Mahasiswa Fisip Universitas 11 Maret yang berjudul “Komunikasi pemasarn
politik partai PDI Perjuanga, partai Golongan Karya dan Partai Demokrasi pada
Pemilukada Legislatif 2009 di Kota Surakarta”.10
Skripsi ini meneliti tentang bentuk-bentuk Komunikasi pemasaran politik
yang dilakukan oleh partai politik di kota Surakarta, yaitu PDI Perjuangan,
Golongan Karya dan Partai Demokrat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
9Alfiah Noor Ramadhany, Pengaruh strategi pemasaran politik calon walikota dan wakil
walikota samarinda terhadap partisipasi pemilih pada pemilukada serentak 2015, Ilmu
Komunikasi Universitas Mulawarman. 10
Billy Sandrianto, Komunikasi pemasarn politik partai PDI Perjuanga, partai Golongan
Karya dan Partai Demokrasi pada Pemilukada Legislatif 2009 di Kota Surakarta, Fisip
Universitas 11 Maret.
11
pemasaran politik pasca reformasi kian menunjukkan eksitensinnya dan menjadi
senjata baru dalam mempengaruhi pilihan seseorang dalam berpolitik. Strategi
marketing politik yang digunakan oleh ketiga partai politik ini tertuju pada jenis
periklanan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, penjualan tatap muka dan
pemasaran langsung. Namun ketiga partai tersebut berbeda dalam cara
mengorganisasi dan menjalankan bentuk-bentuk pemasaran politik tersebut.
Dari keempat penelitian yang pernah ditulis di atas belum pernah ada yang
secara khusus mengkaji tentang marketing politik yang dilakukan oleh Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja dalam memenangkan Pemilukada di
Kabupaten Bekasi pada tahun 2017 baik yang ditulis maupun diterbitkan dalam
sebuah buku, jurnal, maupun penelitian lain seperti halnya skripsi. Untuk itu,
kemudian penelitian ini menjadi menarik untuk dilakukan dalam memperkaya
khazanah kajian ilmu politik khususnya dalam konteks merketing politik.
E. Metodologi Penelitian
1. Tipe atau Jenis Penelitian
Pendekatan di dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang sebagian besar datanya berupa kata-
kata bukan rangkaian angka-angka. Penelitian kualitatif dalam pengembangan
teori menggunakan penelitian induktif yaitu merujuk pada fakta-fakta yang akurat
(khusus) lalu menuju ke hal yang umum.11
11
Airlangga, “Netralitas KPUD Dan Panwaslu Di Pemilukada Tanggerang Selatan Tahun
2015” Skripsi, S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhamadiyah Jakarta, 2017.
12
Suatu fenomena sosial atau suatu lingkungan sosial yang terdiri atas
perilaku, kejadian, tempat atau wakil atau waklil kemudian dieksplorasi dan
diperdalam melalui berbagai pendekatan.12
Hal ini bertujuan untuk mendapat
gambaran yang utuh atas objek yang sedang di teliti. Sehingga memberi peluang
kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang terjadi pada waktu silam.13
2. Sumber Data
Adapun jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari
dua sumber, yaitu :
a. Data primer yakni data yang memberikan suatu penjelasan dan
menguatkan untuk permasalahan yang teliti. Data yang penulis peroleh
merupakan pengamatan (observasi) di daerah penelitian secara langsung
dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan, yakni dengan
cara mengumpulkan data dan informasi melalui tanya jawab dengan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak-pihak yang berkompeten
dalam bidang penelitian yang sedang diteliti.
b. Data sekunder yakni data pokok suatu penelitian adapun data sekunder
dalam penelitian ini adalah berupa studi kajian dalam dokumen-dokumen
yang terkait dengan Pemilukada di Kabupaten Bekasi tahun 2017 yang
bersumber dari data resmi KPUD Kabupaten Bekasi, surat kabar, internet
dan yang lain-lain yang berkaitan dengan subjek yang sedang di teliti.
12
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Penelitian Alfabeto, 2008), h. 22. 13
Dr. Juansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiyah
(Jakarta: Kencana, 2011), h. 141.
13
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam rangka memperoleh
berbagai informasi yang akurat bagi penelitian ini adalah wawancara,
dokumentasi, dan observasi.
a. Wawancara, pada teknik ini dilakukan dengan cara tanya jawab antara
peneliti dengan beberapa narasumber yang dianggap telah memenuhi
syarat atau relevan dengan penelitian ini. Adapun wawancara ini dilakukan
dengan H. Kardin, S.I.P, M.Si selaku Ketua Tim Pemenangan Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja, H. Muhtadi Muntaha selaku Ketua
DPD PAN Kabupaten Bekasi sekaligus Wakil Ketua Tim Pemenangan
Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja, Agam Irmawan Ismail
selaku Tim Media pasangan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria
Atmaja.
b. Dokumentasi, pada teknik ini menekankan pada pengumpulan informasi
dengan pengumpulan data-data dokumentasi, buku, jurnal, aktifitas
kampanye dan kegiatan-kegiatan politik yang dilakukan oleh Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja berseta tim pemeanangan.
c. Observasi atau pengamatan, pada teknik ini merupakan aktifitas terhadap
objek dengan maksud dan merasakan dan kemudian memahami kejadian
yang terjadi.
4. Teknik Analisis Data
Konsep dasar adanya analisis data adalah proses mengatur urutan-urutan
data, mengorganisasikannya ke dalam satu pola, dalam kategori dan dalam satuan
14
uraian data.14
Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis mendeskriptifkan
dengan menggambarkan suatu fenomena atau permasalahan yang terjadi secara
tepat, jelas, akurat, dan sistematis berdasarkan data yang diperoleh. Dengan
menggunakan teknik deskriptif penulis berharap dapat memberikan gambaran
mengenai marketing politik Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja dalam
Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2017. Secara umum, teknik penulis
penelitian ini bersandar pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” yang
diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan buku
“Panduan Penyusunan Proposal dan Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini
adalah ditulis secara bab perbab, di mana antara bab yang satu dengan bab yang
lainya memiliki keterkaitan, sistem penulisan yang dimaksudkan adalah sebagai
berikut:
BAB I, merupakan bab pendahuluan dalam membuka penulisan skripsi
ini, dengan uraian bahasa meliputi: pernyataan masalah, pertanyaan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan yang penulis gunakan dalam penelitian berjudul: Strategi
Marketing Politik Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja Dalam
Memenangkan Pemilukada Kabupaten Bekasi Tahun 2017-2022.
14
Lexi J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, Remaja Rosda Karya,
2005), 248.
15
BAB II, pada bab ini berisi mengenai konsep dan teori yang penulis
gunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ini. Adapun konsep dan teori
yang penulis gunakan adalah konseptualisasi strategi dan teori marketing politik.
BAB III, dalam bab ini akan memfokuskan pada profil calon Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Bekasi yaitu: profil mengenai Neneng Hasanah Yasin
dan Eka Supria Atmaja, Visi dan misi pasangan Neneng Hasanah Yasin dan Eka
Supria Atmaja. Kemudian penulis juga memaparkan mengenai gambaran umum
mengenai Kabupaten Bekasi yang meliputi: orientasi wilayah dan sejarah singkat
terbentuknya Kabupaten Bekasi.
BAB IV, dalam bab ini penulis memaparkan tentang analisis dan
pembahasan strategi marketing politik Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria
Atmaja di kabupaten bekasi, yang meliputi: Positioning, Policy, Polling, Person,
Party, Presentation, Pull Marketing, Pass Marketing, dan Push Marketing.
BAB V, merupakan bab yang penulis gunakan dalam menuliskan
kesimpulan penelitian mengenai strategi marketing politik yang Neneng Hasanah
Yasin dan Eka Supria Atmaja gunakan pada Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun
2017. Kemudian tak lupa dalam bab ini juga penulis gunakan untuk memberikan
saran atau rekomendasi terkait penelitian mengenai strategi marketing politik
kedepan.
16
BAB II
LANDASAN TEORETIS DAN KONSEP
A. Konsep Strategi
Kata strategi jika ditelisik lebih jauh berasal dari bahasa Yunani “
strategia” yang berarti “the art of general” atau seni memimpin perang ala
seorang panglima yang biasa digunakan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Strategi adalah rencana yang cemat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
khusus.1
secara umum strategi yaitu proses penentuan rencana para pemimpin yang
terfokus pada tujuan jangka panjang organisasi dan disertai dengan penyusunan
suatu cara upaya agar tujuan tersebut tercapai.2 Menurut Onong Uchjana Effendy,
dalam bukunya yang berjudul ‘’Dinamika Komunikasi”.3 Strategi Merupakan pola
dalam sebuah perencanaan (managerial) demi mencapai sebuah tujuan.
Sterategi secara definitif juga dapat dipahami sebagai bagian terpadu dari
suatu rencana (plan), sedangakan rencana merupakan produk dari suatu
perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi
dasar dari proses menejemen tersebut.4 Strategi tidak hanya diartikan sebagai cara
untuk mencapai tujuan melaikan juga mencakup pola penentuan berbagai tujuan
itu sendiri.5
1Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,2017), 1092.
2Danu Pradipta, Pengertian Strategi,
https//www.academia.edu/8977797/Pengertian_Strategi, Diakses pada 16 Januari 2018. 3Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: RT. Remaja
Rosdakarya,1992), h. 29. 4Rosady Ruslan, Manajemen Publik relation dan media: komunikasi, Konsepsi dan
Aplikasi (Jakarta : PT. Rajagrafindo persada, 2006), h.123. 5Anne Gregory, Seri Praktik PR, Perencanaan dan menejemen Kampanye Public
Relation (Jakarta: Erlangga,2004), h. 98-99.
17
Namun dalam kaca mata bisnis strategi adalah menentukan lingkup dan
arah suatu pengembangan organisasi dan bagaimana menyusun langkah yang
kompetitif.6 Sementara memahami strategi dalam marketing politik dapat
dipahami sebagai langkah untuk mempengaruhi pikiran para pemilih.
A. Marketing Politik
Marketing politik adalah suatu praktik dalam politik yang berkembang
pada awal-awal abad ke 20. Amerika Serikat dianggap sebagai negara yang
melahirkan marketing politik. Di negara-negara maju, partai-partai politik
mengarahkan kemampuan marketing mereka untuk merebut sebanyak mungkin
konstituen. Berbagai teknik yang sebelumnya hanya dipakai dalam dunia bisnis,
kini telah dicangkokan kedalam kehidupan politik.7
Pada dasarnya, metode dan pendekatan yang terdapat dalam ilmu
marketing dapat membantu partai politik atau kandidat untuk membawa produk
politik kepada konstituen dan masyarakat secara luas. Dalam penyusunan produk
politik dapat menggunakan metode marketing. Semacam distribusi produk politik
kepada publik dan meyakinkan bahwa produk politik yang disampaikan lebih
unggul dibandingkan dengan pesaing lainnya.8
Adapun dalam bukunya Firmanzah, Bagozzi melihat bahwa marketing
adalah proses yang memungkinkan adanya pertukaran antara dua pihak atau lebih.
Artinya aktivitas marketing akan selalu ditemui dalam proses pertukaran. Dalam
6Keith Butterick, Pengantar Public Relation: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi
(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2012), h. 153. 7 Firmanzah, Persaingan, Legitimasi Kekuasaan, dan Marketing Politik (Jakarta:
Obor, 2010), h. XL-XLI. 8 Firmanzah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. h.128.
18
pertukaran terdapat proses hubungan (relation) yang memungkinkan interaksi, di
mana dalam proses masing-masing pihak ingin memaksimalkan dan menjamin
bahwa kepentingannya akan terpenuhi. Dalam hasil interaksi juga terjadi adanya
tukar-menukar. Dalam proses inilah yang akan mendapatkan sesuatu yang lain.
Proses tukar-menukar inilah yang akan terjadinya negosisasi dan tawar-menawar
yang merupakan mekanisme untuk mengusahakan maksimalisasi kepentingan
masing-masing pihak.9
Menurut Bruce I. Newman dalam buku Gun Gun Heryanto, marketing
adalah proses memilih konsumen, menganalisa kebutuhan mereka, dan kemudian
mengembangkan inovasi produk, advertising, harga dan strategi distribusi dalam
basis informasi. Marketing dalam pengertian Bruce bukan dalam pengertian
marketing biasa, melainkan produk politik berupa image politik, platform, pesan
politik, dan lain-lain yang dikirim ke audiens yang diharapkan menjadi konsumen
tepat. Dari semua definisi marketing yang ada, pada tataran tertentu, Estaswara
menyukai definisi marketing yang di keluarkan AMA (American Marketing
Assiciation) pada tahun 2004, bahwa marketing adalah fungsi organisasi dan
serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai
bagi para pelanggan, serta mengola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga
memberikan manfaat bagi organisasi dan para pemangku kepentingannya.10
9Firmanzah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas, (Jakarta, Yayasan
Pustaka Obor Indonesia: 2008) dalam Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar,
h. 27. 10
Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar, h. 27.
19
Selain itu juga, O’Cass berpendapat bahwa filosofi marketing memberikan
arahan bagaimana kita bisa menerapakan ilmu marketing dalam dunia politik.
Karena pada dasarnya ilmu marketing melihat bahwa kebutuhan konsumen adalah
hal terpenting sehingga perlu diidentifikasi dan dicari bagaimana memenuhi
kebutuhan tersebut. Konsep marketing komersial berdasarkan pada premis bahwa
semua perencanaan dan operasi perusahaan beroriantisasi pada pemuasan
konsumen. Ketika filosofi marketing diaplikasikan dalam dunia politik maka
partai politik atau seorang kandidat untuk dapat memenangkan sebuah pemilu
harus bisa menangkap keresahan dan pemasalahan mendasar dari masyarakat.
Sehingga program-program yang ditawarkan bisa menjawab akar permasalahan
yang ada. Kemudian mampu menumbuhkan keyakinan pemilih agar memberikan
suara mereka untuk partai atau kandidat.11
Dari uraian di atas, dapat dimaksudkan bahwa marketing politik
merupakan bentuk usaha memasarkan produk politik bisa berupa partai politik
atau kandidat ke target yakni masyarakat pemilih sehingga mampu mempengaruhi
pemilih untuk mengikuti kehendak sesuai keinginan partai atau kandidat tersebut.
Dalam proses usaha mencapai pengaruh, diperlukan beberapa cara atau metode
yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu rangkaian strategi
marketing politik.
Pemasaran politik menurut Adman Nursal yaitu serangkaian aktivitas
terencana, strategi tetapi juga taktis, berdimensi jangka panjang dan jangka
11
Firmanzah, Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. h. 155.
20
pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada pemilih.12
Dari definisi diatas
jelas bahwa yang telah menjadi sorotan utama dari marketing politik yaitu atas
penggunaan pendekatan dan metode-metode yang telah di pakai untuk membantu
para aktor politik atau politikus (partai maupun individual). Oleh sebab itu agar
lebih efisien dan efektif di masa kampanye.
1. Model 9P Marketing Politik
Ada beberapa elemen yang telah dikemukakan oleh Adman Nursal Untuk
menarik Perhatian Masyarakat dalam pemilihan umum dapat dicapai melalui 9P
yaitu :
a. Positioning
Dalam marketing politik dikenal konsep positioning yang tidak bisa
dipisahkan dari proses segmentasi. Positioning diartikan sebagai pembentukan
image politik, yang mana image politik tersebut dikemas sehingga menghasilkan
produk politik yang akan dipasarkan kepada konsituen dalam hal ini adalah
masyarakat. Positioning memegang sebuah peranan penting karena politik
pencitraan selama pemilu elektoral berlangsung. Image politik yang dibentuk
sesuai dengan kebutuhan umum sehingga mampu menarik simpati konsituen13
b. Policy ( Kebijakan )
Policy adalah solusi yang ditawarkan oleh pasangan calon untuk memecahkan
masalah yang terjadi dalam masyarakat berdasarkan informasi atau isu-isu yang
dianggap penting oleh para pemilih. Didalam policy ini berisi solusi atau
persoalan yang terdapat didalam masyarakat dan belom dapat diselesaikan,
12
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004) 13
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum, h. 296.
21
disinipun Policy meliputi beberapa aspek dalam kehidupam masyarakat seperti
politik, ekonomi, hukum, sosial pendidikan dan lainsebagainya.14
c. Person ( Figur )
Person adalah merupakan salah satu dimana pasangan calon tersebut
berpenampilan sehari-hari atau pada saat pasangan calon kampanye, disinilah
pasangan calon dinilai oleh masyarakat dengan cara kemampuan atau karakteristik
pribadinya.15
Person juga melingkupi personal branding yang dimiliki pasangan calon.
Hal tersebut diperlukan untuk mengemas calon agar sesuai dengan produk politik
yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Seorang calon perlu jeli
dalam berpenampilan dan membranding sosoknya. Dalam setuasi dan tempat
berbeda sudah pasti diperlukan pembentukan citra person yang berbeda.
Memasyarakatkan diri pada tempatnya dan mampu berprilaku wibawa dan
berpendidikan di tempat yang tepat pula.
d. Party ( partai )
Dalam sistem partai sekarang ini, peranan partai politik menjadi sangatlah
viral,kader-kader partai politiklah yang banyak mewarnai kebijiakan melalui
wakil-wakilnya yang duduk dalam badan legislatif maupun eksekutif.16
Disinilah
partai mempunyai pengaruh beras didalam masyarakat, misalnya partai yang
berorentasi Islam atau keagamaan yang menjadikan suatu daya tarik. Tanpa
14
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum, h. 297. 15
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum, h. 297. 16
Firmanzah, Marketing politik: Antara pemahaman dan Realitas, h.70
22
adanya partai politik pengusung sangatlah sulit untuk bisa memenangkan
kandidat, begitu juga partai politik dalam konteks didaerah sangat berpengaruh. 17
Partai sebagai mesin partai politik dan marketing politik merupakan hal yang
tidak bisa dipisahkan, karena di antara keduanya memiliki ketergantungan satu
sama lain, mesin partai politik diperlukan untuk mengikat basis ideologi
masyarakat bawah, sedangkan marketing politik efektif untuk mengikat pemilih
masyarakat kelas menengah keatas.
e. Presentation ( Presentasi )
Presentasi adalah merupakan salasatu cara untuk menyampaikan pesan-
pesan politik untuk para pemilih yang disampaikan kandidat atau tim sukses.
Presentasipun dibungkus semenarik mungkin, karena presentasi sangatlah
berpengaruh terhadap terpilihnya seseorang kandidat.18
Presentasipun tidak terlepas dari pesan-pesan yang bersumber substansi
produk. Dari pesan-pesan inilah disajikan dengan menggunakan media-media
tertentu dengan presentasi yang efektif dan ditunjang denga sibol-simbol tertentu,
oleh karena itulah media dan simbolis merupakan dua kompenen penting dalam
persenasi produk politik.
f. Pull Marketing
Pull Marketing adalah salah satu proses penyampaian pesan-pesan politik atau
produk politik yang dimanfaatkan atau disampaikan melalui media massa, media
cetak, media elektronik ataupun media internet. Dengan cara ini sangat banyak
digunakan oleh kandidat calon-calon legislatif dan eksekutif untuk menyampaikan
17
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum, h. 297-298. 18
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum, h. 241.
23
dengan cara memasang baleho, spanduk-spanduk dan juga pamflet agar lebih
efisien dari segi harga dibandingkan media lainya.19
Dalam strategi pull marketing memperhatikan beberapa hal sebelum produk
politik disampaikan, yaitu: pesan politik yang disampaikan, dan media yang
menyalurkan pesan politik tersebut. Konten yang baik harus didukung dengan
distribusi pesan yang baik karena pesan politik akan sampai dan mengena tepat ke
masyarakat adalah dengan penyampaian/distribusi pesan yang tepat dan terukur.20
Dalam pull marketing ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para
komunikator politik, yaitu pesan yang ingin disampaikan dan bagaimana cara
menyampaikannya. Pesan politik yang disampaikan harus memperhatikan
kebutuhan masyarakat, kebutuhan masyarakat diperoleh melalui hasil survei
politik. Pemilihan pesan haruslah tepat sasaran agar segala macam strategi yang
dipakai untuk memenangkan calon kandidat akan linear dengan hasil perolehan
suara. Selanjutnya, media yang dipakai untuk menyampaikan produk tersebut bisa
melalui berbagai macam portal media mulai dari: Spanduk, baliho, facebook,
twitter, instagram, sampai pembagian brosur.
g. Push Marketing
Push Marketing yaitu cara bagaimana agar kontestan menyampaikan produk
politik secara lagsung kepada para pemilih. Dalam artian strategi ini pendekatan
secara personal agar pemilih bisa mengenal secara langsung dengan kandidat yang
akan dipilih. Stimulasi langsung atau blusukan ke masyarakat bertujuan untuk
mendekatan diri kepada masyarakat sebagai konsumen yang disasar melalui
19
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum, h. 242. 20
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum, h. 243.
24
strategi pass marketing. Strategi penyampaian produk langsung bertujuan untuk
lebih mengena karena dalam push marketing mengutamakan kegiatan tatap muka
dan berdiskusi langsung.
Kegiatan blusukan selain bertujuan untuk mendekatkan diri kepada
masyarakat juga bertujuan untuk menengok langsung serta berdiskusi tentang
masalah-masalah yang terjadi di masyarakat.21
Penyampaian diutamakan berupa
hal-hal yang berhubungan dengan program yang disampaikan secara persuasif
agar mampu lebih dipahami oleh masyarakat. Kegiatan blusukan juga memiliki
efek yang cukup determinan dalam membentuk image politik calon agar terkemas
merakyat dan dekat dengan masyarakat.
h. Pass Marketing
Pass marketing merupakan salah satu dimana pemasaran produk politik
melalui orang atau kelompok tertentu yang menjadi acuan yang mempengaruhi
opini pemilih. Hal inilah yang menunjukan kepada orang dan kelompok pada
bahwasanya sangat berpengaruh besar di masyarakat.22
Pemilihan influencer
dalam hal ini tokoh-tokoh atau organisasi yang mampu menarik simpati pemilih.
Influencer yang dimaksudkan adalah tokoh-tokoh politik atau masyarakat
yang sudah memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas yang tinggi sehingga
mampu mempengaruhi konsituen untuk memilih dikarenakan influencer tersebut
memiliki daya tarik yang kuat. Influencer pun terbagi dalam influencer aktif dan
influencer pasif yang menekankan perbedaan dalam hal sejauh mana tokoh-tokoh
tersebut mampu menjadi interest dan panutan masyarakat luas.
21
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum, h. 242. 22
Adman Nursal, Strategin Memenangkan Pemilihan Umum, h. 242.
25
i. Polling
Polling and survei ini merupakan salah satu pendekatan yang lebih kepada
masyarakat dalam strategi marketing politik inilah tujuanya yaitu untuk melihat
apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat dan disitu lah terlihat sejauh mana
iklan yang diterima oleh para pemilih, apa yang harus disampaikan, dan apa yang
harus diubah dan apa yang harus diteruskan. Polling, riset, dan survei tidak bisa di
mungkiri sangat penting dalam proses marketing politik.
Demikian sudah dapat dimengerti penjelasan mengenai definisi marketing
sebagai sebuah cara untuk memasarkan suatu produk yang sehingga bisa
memberikan daya tarik kepada banyak orang dalam memasarkan produk tersebut.
Namun perlu dipahami juga bahwa marekting dalam dunia ekonomi tidak sama
dalam dunia politik. Karena pada bahwasanya marketing dalam ekonomi ini lebih
kepada tata cara untuk memasarkan produk atau barang. Sedangkan marketing
dalam dunia politik itu sendiri bukanlah suatu barang yang di pasarkan melaikan
objek yang menarik dari kandidat yang akan dicalonkan dalam pemilu.
26
BAB III
GAMBARAN UMUM
Dalam bab ini penulis akan memaparkan tentang profil Neneng Hasanah
Yasin dan Eka Supria Atmaja yang merupakan subjek dari penelitian ini. Mereka
berhasil memenangkan kontestasi Pemilukada Kabupaten Bekasi 2017. Pada bab ini
juga dijelaskan mengenai gambaran umum Kabupaten Bekasi.
A. Profil Pasangan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja
1. Neneng Hasanah Yasin
Neneng Hasanah Yasin merupakan wanita kelahiran Karawang 23 Juli 1980.
Neneng Hasanah Yasin tumbuh menjadi sosok yang bersahaja, hal itu ditunjukanya
dengan keramahan dan keakrabanya terhadap masyarakat sekitar dimana ia tinggal. Ia
juga sosok perempuan yang religius dan aktif dalam kegiatan pengajian Majelis
Ta’lim, selain itu ia dikenal disiplin karena di padatnya agendanya sebagai Bupati ia
tetap menyempatkan diri dalam aktifitas lingkungan, misalnya pengajian, semangat
yang tinggi dan tak mudah menyerah membuatnya kini duduk sebagai kepala bupati,
dan tentu kecerdasanya tampil dalam berbagai aspek yang salah satunya adalah
mejadikanya sebagai seorang dokter. Semua sifat Neneng Hasanah Yasin ini tidak
lepas dari didikan Ayahnya. Ayah Neneng Hasanah Yasin bernama H. Yasin,
merupakan sosok yang paling berpengaruh dalam perjalanan hidupnya hingga
menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bekasi. Bagi Neneng Hasanah Yasin,
27
ayahnya merupakan mentor politik, hingga akhirnya berhasil menjadi Bupati
Kabupaten Bekasi.1
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Jakarta, 2008, sejak muda
Neneng memang sudah aktif di dunia politik. Sebelum menjabat Bupati, istridari H.
Almaida Rosa Putra, SE ini pernah menjabat ketua PDK (Pimpinan Daerah Kolektif)
Kosgoro Kabupaten Bekasi, Wakil Bendahara DPD Golkar Provinsi Jawa Barat,
Bendahara KONI Kabupaten Bekasi,dan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode
2009-2014.
Ibu dua anak yang akrab disapa Mpok Neneng ini sukses menduduki kursi
Bupati Bekasi periode 2012-2017, berpasangan dengan wakilnya Rohim Mintareja.
Bupati wanita pertama di Kabupaten Bekasi ini banyak menorehkan catatan prestasi
gemilang di berbagai bidang. Dalam program kependudukan keluarga berencana dan
pembangunan keluarga, misalnya, Neneng Hasanah Yasin sukses membawa
Kabupaten Bekasi meraih anugerah “Manggala Karya Kencana” padahari Keluarga
Nasional 2016 di Kupang, Nusa Tanggara Timur.2
1Relawan Neneng Hasanah Yasin, Kerja Nyata Membangun Bekasi,
http://www.obsessionnews.com/neneng-hasanah-yasin-bupati-bekasi-fenomenal/. Diakses pada
tanggal 17 november 2017. 2DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Neneng Hasanah Yasin Dinobatkan Kepala
Daerah Terbaik, https://jabar.partaigolkar.or.id/read/119/neneng-hasanah-yasin-dinobatkan-kepala-
daerah-terbaik. Diakses pada tanggal 18 November 2018.
28
Dalam kepemimpinannya juga Bekasi berhasil meraih sejumlah prestasi,
diantaranya pada tahun 2016 menerima predikat opini Wajar Tanpa Pegecualian
(WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). WTP merupakan pencapaian
tertinggi dalam laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Predikat WTP ini
adalah suatu catatan dari BPK mengenai bermasalah atau tidaknya laporan keuangan
pemerintah. Di bawah kepemimpinan Neneng Hasanah Yasin sudah tiga kali
berturut-turut Kabupaten Bekasi sejak tahun 2014 meraih WTP.3
Dalam bidang ekonomi, selama dipimpin Neneng Hasanah Yasin, Kabupaten
Bekasi berhasil menarik investasi asing tertinggi di Indonesia. Hingga September
2016, investasi di Kabupaten Bekasi mencapaiRp. 43.700.285.922.977 triliun. Jumlah
ini meningkat signifikan, bahkan melebihi jumlah investasi setahun penuh pada 2015.
Jumlah investasi itu terdiri dari 5.058 proyek berbagai skala. Angka investasi ini
masih di dominasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp. 33, 6 triliun.4
Selama empat tahun kepemimpinan Neneng Hasanah Yasin, pembangunan
infrastruktur di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, makin menggeliat. Tercatat ada tujuh
Mega Proyek dibangun seperti Pembangunan Stadion Wibawa Mukti, Fly Over Tegal
Gede, Pembangunan Jembatan Bali dan Pelebaran Jalan Kalimalang. Bahkan, Stadion
3Bagian Humas dan Protokal Setda Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bekasi raih Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari BPK RI Untuk Ke-3 Kalinya., http://humas.bekasikab.go.id/berita-186-kabupaten-bekasi-raih-
opini-wajar-tanpa-pengecualian-wtp-dari-bpk-ri-untuk-ke3-kalinya.html. Diakses pada tanggal 16 November 2017
4Wawan Mulyawan, Mengenal Sosok Neneng Hasanah Yasin Petahana Kabupaten Bekasi,
https://www.kompasiana.com/wawan.mulyawan/mengenal-sosok-neneng-hasanah-yasin-petahana-
kabupaten-bekasi_5879ac078023bd8b1bee455e. Diakses pada tanggal 17 November 2017.
29
Wibawa Mukti yang sudah selesai pengerjaannya, kini kerap digunakan untuk
pertandingan klub sepak bola ternama di Tanah Air.5
Selain pembangunan fisik keberhasilan kepemimpinan Neneng Hasanah
Yasin adalah, meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia menjadi nomor satu se-
Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Berikut tabel IPM Kabupaten se-Jawa Barat.
Tabel III.I Dafter Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Se-Jawa
Barat.6
Dari tabel di atas Kabupaten Bekasi merupakan Kabupaten dengan angka IPM
tertinggi di antara Kabupaten yang lainya se-Jawa Barat. Sebagai indikator dapat
dilihat juga perkembangan dari bidang Pendidikan dimana Neneng Hasanah Yasin
5Arif Rahman, NenengHasanah Yasin, Bupati Bekasi Fenomenal,
http://www.obsessionnews.com/neneng-hasanah-yasin-bupati-bekasi-fenomenal/. Diakses pada
tanggal 17 November 2017. 6 https://jabar.bps.go.id/statictable/2017/05/05/183/indeks-pembangunan-manusia-ipm-
provinsi-jawa-barat-menurut-kabupaten-kota-serta-komponennya-2015-2016.html Diakses pada
tanggal 23 Juli 2018.
30
sukses menjalankan sekolah gratis bagisiswa SMU/SMK Negeri di Kabupaten
Bekasi. Anggaran sebesar Rp. 110.000.000.000 digelontorkan Pemkab Bekasi untuk
Bantuan Operasional Siswa (BOS). Setiap siswa SMU/SMK Negeri diberikan
bantuan sebesar Rp. 2,4 juta per tahunnya dari Pemkab Bekasi, ditambah bantuan dari
pemerintah pusat Rp. 1 juta dan dari pemerintah provinsi Rp. 200 ribu dalam bentuk
BOS untuk setiap siswa. Bukan Cuma itu, Neneng juga sudah mengajukan kenaikan
insentif bagi guru dan tenaga kependidikan honorer baik di satuan pendidikan
PAUD, SD, SMP, SMU/SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Bekasi pada Tahun
Anggaran 2017 dan tinggal menunggu persetujuan DPRD.7
Kenaikan honor tersebut, cukup setimpal jika dibandingkan dengan adanya
UMK (Upah Minimum Kabupaten) bagi para pekerja di sektor swasta. Kenaikan
intensif tersebut diharapkan bisa memotivasi para guru dan tenaga honorer di
Kabupaten Bekasi, untuk memberikan pelayanan yang baik kepada para siswa
didiknya.
Neneng Hasanah Yasin mudah bergaul dengan siapa pun tanpa memandang
golongan, pangkat, agama dan ras. Tak heran, jika selama menjabat sebagai Bupati
Kabupaten Bekasi, Neneng Hasanah Yasin sering kali terjun langsung menemui
warganya, berbaur dan berdialog tanpa aturan ketat birokrasi. Bahkan, dia juga tak
merasa sungkan berfoto selfie bersama masyarakat. Dari kedekatannya inilah,
Neneng Hasanah Yasin bias mengetahui langsung permasalahan warganya. Dengan
7Wawan Mulyawan, Mengenal Sosok Neneng Hasanah Yasin Petahana Kabupaten Bekasi,
https://www.kompasiana.com/wawan.mulyawan/mengenal-sosok-neneng-hasanah-yasin-petahana-
kabupaten-bekasi_5879ac078023bd8b1bee455e diakses pada tanggal 17 November 2017
31
begitu dia bias merumuskan aturan atau kebijakan yang mengutamakan kepentingan
warga tersebut.8
Pada Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2017 yang diselenggarakan pada
tanggal 15 Februari 2017, Neneng Hasanah Yasin kembali maju mencalonkan diri
menjadi calon Bupati untuk periode kedua. Dalam Pemilukada tahun 2017 ini,
Neneng Hasanah Yasin berpasangan dengan Eka Supria Atmaja sebagai calon Wakil
Bupati.9
Pasangan yang dikenal dengan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja
(Neneng YES) ini diusung Partai Golkar, PAN, HANURA, PPP dan Nasdem.
Pasangan calon pasangan nomor urut 5 ini mengusung visi terwujudnya Kabupaten
Bekasi Bersinar Tahun 2022 (Berdaya saing, sejahtera, indah, dan ramah
lingkungan).
2. Eka Supria Atmaja
Eka Supria Atmaja merupakan pria kelahiran Bekasi pada tanggal 7 Februari
1973. Eka Supria Atmaja merupakan orang asli Kabupaten Bekasi yang beralamatkan
di Kampung Lemah Abang RT 001 RW 004, Desa Mulya, Kec. Cikarang Utara
Kabupaten Bekasi. Eka Supria Atmaja terlahir dari pasangan H. Ojoy Djarkasih dan
Hj. Juriah.10
8Arif Rahman, NenengHasanah Yasin, Bupati Bekasi Fenomenal,
http://www.obsessionnews.com/neneng-hasanah-yasin-bupati-bekasi-fenomenal/. Diakses pada
tanggal 17 November 2017. 9Tempo.co, Ikut Pilkada 2017, Bupati Bekasi Resmi Cuti Hari Ini,
https://pilkada.tempo.co/read/815952/ikut-pilkada-2017-bupati-bekasi-resmi-cuti-hari-ini. Diakses
pada 18 November 2017. 10
Data Resmi KPUD Kabupaten Bekasi Tahun 2017.
32
Riwayat Pendidikan dari Eka Supria Atmaja di mulai dengan menempuh
pendidikan tingkat dasar di SDN Simpangan 01 pada tahun 1980-1986. Kemudian ia
melanjutkan pendidikan ketingkat menengah pertama di SMPN 02 pada tahun 1986-
1989. Setelah lulus tingkat menengah pertama ia kemu dian melanjutkan ketingkat
menengah atas di SMAN pada tahun 1989-1992. Ia berhasil memperoleh gelar
sarjana hukum pada Universitas Borobudur pada tahun 1977-1996.11
Perjalanan karier Eka Supria Atmaja dimulai dengan menjadi Kepala Desa
Waluya, tempat kelahirannya, untuk periode 2001 sampai 2013. Setelah menjabat
sebagai Kepala Desa selama 12 tahun, Eka Supria Atmaja pada Pemilu Legislatif
tahun 2014 berhasil duduk menjadi anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Partai
Golkar untuk periode 2014-2019. Pada saat pemilihan alat kelengkapan dewan, Eka
Supria Atmaja didaulat menjadi Ketua DPRD Kab. Bekasi pada tahun 2014 sampai
tahun 2016. Ketika diselenggarakan Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2017 Eka
Supria Atmaja mencalonkan diri bersama Neneng Hasanah Yasin dan terpilih sebagai
Wakil Bupati Kab. Bekasi Periode 2017-2022.12
A. Visi dan Misi Pasangan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja
Dalam berkampanye dan mengenalkan pasangan calon yang akan
berkompetisi di Pemilukada Kabupaten Bekasi 2017, pasangan ini bertumpu pada
visi dan misi berikut.13
11
Data Resmi KPUD Kabupaten Bekasi Tahun 2017. 12
Data Resmi KPUD Kabupaten Bekasi Tahun 2017 13
Data Resmi KPUD Kabupaten Bekasi Tahun 2017
33
1. Visi
Terwujudnya Kabupaten Bekasi Bersinar Tahun 2022 (Berdaya saing,
sejahtera, indah, dan ramah lingkungan).
2. Misi
1. Meningkatkan kinerja tata kelola pemerintahan yang professional (responsif,
transparan, bertanggung jawab, efisien). Bertanggung jawab.
2. Memantapkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
3. Memantapkan perekonomian daerah melalui penguatan sector pertanian,
perindustrian, perdagangan,dan pariwisata.
4. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha
kecil menengah, dan koperasi (UMKM).
5. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemantapan penyediaan
kebutuhan dasar yang layak.
6. Mewujudkan Kabupaten Bekasi yang lebih nyaman dan asri melalui penataan
ruang dan pembangunan infrastruktur yang terpadu.
7. Mewujudkan lingkungan masyarakat yang agamis dan tentram melalui
pengembangan nilai-nilai budaya lokal.
8. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
berkelanjutan.
34
B. Profil dan Sejarah Kabupaten Bekasi
1. Orientasi Wilayah Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur
regional yang menjadi perlintasan antara ibu kota propinsi dan ibu kota. Secara
geografis Kabupaten Bekasi terletak antara 60 10’53” – 6 0 30’6” Lintang Selatan
dan 1060 48’28”–1070 27’29” Bujur Timur. Posisi tersebut menempatkan Kabupaten
Bekasi berada di sebelah barat wilayah Propinsi Jawa Barat yang memanjang dari
utara ke selatan.14
Wilayah Kabupaten Bekasi mempunyai luas 127.388 Ha, meliputi 23
kecamatan. Secara administratif Kabupaten Bekasi mempunyai batas-batas wilayah
diantaranya bagian utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa, bagian selatan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor, bagian Barat berbatasan langsung
dengan DKI Jakarta dan Kota Bekasi, dan bagian timur berbatasan langsung dengan
Kabupaten Karawang.
Merujuk pada perda no.26 tahun 2001 tentang penataan, pembentukan, dan
pemekaran kecamatan di Kabupaten Bekasi di undangkan pada Desember 2001,
secara administratif Kabupaten Bekasi dikepalai oleh seorang Bupati. Jumlah
kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi sebanyak 23 kecamatan yang terdiri dari
182 desa dan 5 kelurahan. Jumlah desa/kelurahan di setiap kecamatan berkisar antara
14
Nu Rocket Day, Gambaran Das Situ Kab. Bekasi,
https://www.scribd.com/document/350813730/Gambaran-DAS-SITU-Kab-Bekasi, diakses pada 13
Desember 2017.
35
6 sampai 13.15
Kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit yaitu kecamatan
Cikarang Pusat, Bojong Mangu dan Muara Gembong, sedangkan kecamatan yang
memiliki jumlah desa terbanyak adalah Kecamatan Pebayuran. Kecamatan terluas
adalah Muara Gembong (14.009 Ha) atau 11,00% dari luas kabupaten.
Jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi pada tahun 2013 menurut data BPS
(Badan Pusat Statistik) Kabupaten Bekasi Tahun 2014 sebanyak 3.002.112 jiwa.
Jumlah penduduk terbanyak ada di Kecamatan Tambun Selatan sebanyak 470.158
jiwa dan jumlah penduduk yang paling rendah ada di Kecamatan Bojong Mangu
sebanyak 25.755 jiwa.
Kabupaten Bekasi sebagai penyangga Ibukota Negara mengalami
pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan peningkatan dan pengembangan
sarana dan prasarana yang ada, maka bermunculanlah kawasan-kawasan industri
sehingga Kabupaten Bekasi dapat dikatakan sebagai salah satu sentra industri terbesar
yang ada di wilayah Jawa Barat bahkan se-Asia Tenggara.16
15
Usman Gumilar, jumlah dan nama-nama desa/keluarahan di kabupaten
bekasi,https://www.bekasikab.go.id/berita-jumlah-dan-namanama-desa--kelurahan-di-kabupaten-
bekasi.html. Diakses pada 23 Januari 2018. 16
Humas Kabupaten Bekasi, Profil Kabupaten
Bekasi,https://humaskabbekasi.wordpress.com/profil-kabupaten-bekasi/ diakses pada 27 November
2017.
36
2. Terbentuknya Kabupaten Bekasi
Berdirinya Kabupaten Bekasi memiliki catatan sejarah tersendiri bagi rakyat
bekasi, bahkan bisa dikatakan sebagai gerakan rakyat, pemimpin dan tokoh
masyarakat bahkan sampai dengan wakil Presiden Mohammad Hatta memiliki andil
dalam berdirinya Kabupaten Bekasi.
Pada awal tahun 1950, para pemimpin dan tokoh rakyat Bekasi menginisiasi
sebuah gerakan, diantaranya R. Soepardi, KH. NoerAlie, Namin, Aminudin, dan
Marzuki Urmaini membentuk semacam komite bernama “Panitia Amanat Rakyat
Bekasi” dan mengadakan rapat akbar di Alun-Alun Bekasi. Rapat raksasa tersebut
melibatakan ribuan rakyat dari berbagai pelosok Bekasi, rapat tersebut menghasilkan
beberapa keputusan yang termanifestasi kedalam “Resolusi 17 Januari”, yang
berisikan tuntutan-tuntutan rakyat bekasi di antaranya, menuntut agar nama
Kabupaten Jatinegara diubah menjadi Kabu-paten Bekasi. Resolusi itu ditandatangani
oleh Wedana Bekasi, A. Sirad dan AsistenWedana, R. Harun.17
Dalam perjalananya “Resolusi 17 Januari” di respon oleh wakil Presiden RI
Mohammad Hatta, dan menyetujui tuntutan rakyat bekasi yang berupa pergantian
nama “Kabupaten Jatinegara” menjadi “Kabupaten Bekasi”. Yang kemudian
dituangkan ke dalam Undang-UndangNomor: 14 Tahun 1950 ditetapkan pada tanggal
8 Agustus 1950 tentang PembentukanKabupaten-Kabupaten di Provinsi Jawa Barat,
serta memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang
17
Baca Bekasi, Sejarah Kabupaten Bekasi, https://bacabekasi.com/sejarah-kabupaten-bekasi/
diakses pada tanggal 1 November 2017.
37
berlakunya Undang-Undang No.14 Tahun 1950 tersebut, maka Kabupaten Bekasi
secara resmi terbentuk pada Tanggal 15 Agustus 1950, dan berhak mengatur rumah
tangga-nya sendiri, sebagaimana diaturoleh Undang-Undang Pemerintah Daerah
padasaat itu, yaitu UU No. 22 Tahun 1948. Selanjutnya ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah Tingkat II kabupaten Bekasi, bahwaTanggal 15 Agustus 1950 sebagai hari
jadi Kabupaten Bekasi, dan sebagai Bupati Bekasi Pertama adalah R. Suhandan Umar
(sebelumnya Bupati Jatinegara).18
Kedudukan kantor Pemerintah Daerah Kabupaten
Bekasi tetap di Jatinegara (sekarangMarkasKodim 0505 Jayakarta, Jakarta).
Setelah berkembang, dari waktu ke waktu Kabupaten Bekasi menjadi daerah
potensial dalam konteks pertumbuhan ekonomi dan juga daerah komersial, seperti
kawasan industri yang mendunia, tapi juga berdiri plaza, mal, perumahan, lapangan
golf, pusat bisnis bahkans beberapa sekolah-sekolah unggulan.
Dan sebagai wujud pesatnya perkembangan Kabupaten Bekasi, kini telah
terbentuk Kota Bekasi sebagai bagian dari tuntutan pembangunan dan kemajuan
daerah tersebut, maka secara administratif kini pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi
berada di Cikarang Pusat (Desa Sukamahi).
18
Situs resmi pemerintah kabupaten bekasi,http://www.jabarprov.go.id/index.php/pages/
id/1056 diakses 20 januari 2018.
38
B. Gambaran Umum Pemilukada Kabupaten Bekasi 2017
Pemilukada Kabupaten Bekasi dilaksanakan pada 15 Februari 2017 guna
memilih secara demokrastis Bupatidan Wakil Bupat iKabupaten Bekasi Periode
2017-2022. Dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Bekasi 2017, KPUD Kabupaten
Bekasi telah menetapkan 5 pasangan calon Bupatidan Wakil Bupati Kabupaten
Bekasi.19
Tabel III.II Daftar Pasangan Calon dan Partai Pendukung Pilkada Kab.
Bekasi 2017.20
No.
Urut
PasanganCalon PartaiPendukung
1. Meirina Kartika Kadir-Abdul
Kholik
- PartaiDemokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP)
- PartaiKebangkitanBangsa
(PKB)
- PartaiBulan Bintang (PBB)
- PartaiPersatuan Pembangunan
(PPP)
2. Sa’Duddin – Dhani Ahmad
Prasetyo
- PartaiKeadilan Sejahtera (PKS)
- PartaiGerakan Indonesia Raya
(Gerindra
- PartaiDemokrat
3. ObonTabroni – Bambang
Sumaryono
- Independent
4. IinFarihin – K.H Mahmud - Independent
5. NenengHasanan Yasin –
EkaSupriAtmaja
- PartaiGolonganKarya (Golkar)
- PartaiAmanat Nasional (PAN)
- PartaiHatiNurani Rakyat
(Hanura)
19
Berita Satu, KPU Kabupaten Bekasi Tetapkan Lima PasanganCalon,
http://www.beritasatu.com/megapolitan/394638-kpu-kabupaten-bekasi-tetapkan-lima-pasangan-
calon.html, diakses pada 13 Desember 2017.
20
Data Resmi KPUD Kabupaten Bekasi 2017.
39
- Partai Nasional Demokrat
(NasDem) Sumber : Data resmi KPUD Kabupaten Bekasi 2017
Dari lima pasangan calon trsebut pasangan Neneng Hasanah Yasin-Eka
Supria Atmaja yang didukung oleh Partai Golkar, PAN, NasDem dan Hanura ini
berhasil meraih suara terbanyak, yakni 471.585 suara.21
Kemudian posisi kedua
ditempati oleh pasangan calon Sa'duddin-Ahmad Dhani, dengan meraih 309.410
suara. Posisi ketiga ditempati oleh pasangan calon Obon Tabroni dan Bambang
Sumaryono dengan perolehan 207.940 suara. Posisi keempat ditempati oleh Meiliana
dan Abdul dengan perolehan 113.664 suara, dan yang terakhir ditempati oleh Iin
Farihin dan KH. Mahmud dengan perolehan 81.496 suara.22
21
Data Resmi KPUD Kabupaten Bekasi 2017. 22
Komisi Pemilihan Umum, Data Resmi KPUD Kabupaten Bekasi 2017,
https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t2/jawa_barat/bekasi. Diakses pada 18 November 2017.
40
BAB IV
MARKETING POLITIK NENENG HANAH YASIN DAN EKA SUPRIA
ATMAJA PADA PEMILUKADA KABUPATEN BEKASI TAHUN 2017
Dalam bab ini penulis menganalisis pasangan nomor urut 5 Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja dalam memenangkan Pemilukada tahun
2017 dengan menggunakan 9 model elemen Marketing Politik sebagaimana
dikemukakan oleh Adman Nursal, yang meliputi:1 1. Positioning, 2. Policy, 3.
Person, 4. Party, 5. Presentation, 6. Pull Marketing, 7. Push Marketing, 8. Pass
Marketing, dan 9. Polling,.
A. Strategi Marketing politik Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria
Atmaja
1. Positioning
Dalam marketing politik dikenal konsep positioning yang tidak bisa
dipisahkan dari proses segmentasi. Positioning diartikan sebagai pembentukan
image politik, yang mana image politik tersebut dikemas sehingga menghasilkan
produk politik yang akan dipasarkan kepada konstituen dalam hal ini adalah
masyarakat. Positioning memegang sebuah peranan penting dalam politik
pencitraan selama pemilukada elektoral berlangsung. Image politik yang dibentuk
sesuai dengan kebutuhan umum sehingga mampu menarik simpati pemilih.
Positioning dalam konteks Pemilu maupun Pemilukada adalah sebuah
strategi yang dilakukan oleh kandidat yang akan mencalonkan diri untuk
menduduki posisi jabatan publik seperti Presiden, Gubernur, Bupati atau
1Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004), h. 296-297.
41
Walikota. Selain oleh kandidat, strategi itu dapat dilakukan juga oleh Tim
Pemenangan kandidat. Upaya yang dilakukan oleh kandidat maupun tim
pemenangan itu berupa menampilkan kesan yang baik dengan produk politik yang
akan ditawarkan ke masyarakat. Agar produk politik mendapatkan kesan dan
menarik simpati masyarakat, produk politik yang ditawarkan ke masyarakat
haruslah berbeda dari kandidat lain.2
Dalam konteks Pemilukada Kabupaten Bekasi Neneng Hasanah Yasin
sebagai kandidat Bupati memiliki nilai plus dibandingkan dengan calon Bupati
yang lain. Hal ini dikarenakan Neneng Hasanah Yasin merupakan Bupati
Petahana yang kembali mencalonkan diri dalam Pemilukada Kabupaten Bekasi
tahun 2017.
Ada stereotipe masyarakat Kabupaten Bekasi yang menyebut Neneng
Hasanah Yasin sebagai “Ibu Pembangunan”, karena dalam program
kepemimpinannya memfokuskan pada peningkatan infrastruktur. Hal ini
dikonfirmasi langsung oleh Bapak Norman selaku tim konsultan politik pasangan
ini:
“Saya menggali potensi ke masyarkat padahal yang kampanye duluan itu
Ibu Meirina Kartika, yang pasang baleho dimana-mana itu Ibu Meirina
Kartika duluan bukan ibu Neneng. Tapi saya menggali saya bertanya
kepada ibu-ibu, bu kalau calon bupati perempuan yang pake kerudung
merah itu siapa yah? padahal saya bertujuan mengarahkan kepada ibu
Meirina Kartika buka ke ibu neneng tetapi ibu itu menjawab oohhh itu ibu
neneng. Artinya kan mudah melekat di masyarakat bupati perempuan itu
ibu neneng. Kedua saya menayakan kira-kira pemilihan calon bupati yang
dipilih ini siapa? ibu-ibu menjawab Ibu Neneng saja, kenapa kok ibu
neneng? iya kalau ibu neneng jalan sawah dibeton atau dicor. Artinya
Neneng Ini Ibu pembangunan.walaupun di sisi lain tidak berhasil contoh
pendidikan, kesehatan yang semraut tidak berjalan. Tapi ada yang bisa
2Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum, h. 296.
42
dijual bukan berarti ibu neneng tidak peduli akan itu tapi neneng ini
membangun infrastruktur dulu baru yang lain-lainya.”3
Sehingga dalam positioning pasangan ini lebih unggul karena menjual sosok
neneng sebagai ibu pembangunan. Dalam setiap kampanye yang disampaikan oleh tim
sukses selalu menekankan istilah tersebut. Keunggulan tersebut yang tidak dapat dijual
oleh kandidat lainnya.
Saat mencalonkan diri pada Pemilukada tahun 2012 pun, ketika itu
Neneng Hasanah Yasin merupakan penantang Bupati Incumbent Sa’aduddin dan
berhasil menang dalam Pemilukada Kabupaten Bekasi 2012. Banyak masyarakat
menilai ketika Neneng Hasanah Yasin menang saat itu dikarenakan sifatnya yang
bersahaja dan kesederhanaan pribadinya. Selain itu Neneng Hasanah Yasin
sebagai Wakil Bupati tidak segan menemui langsung warganya, baik acara formal
maupun non formal. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan H. Kardin, selaku
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, sebagai berikut:
Pada saat memenangkan Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2012 seakan
menjawab bahwa sosok Neneng Hasanah Yasin sebagai Wakil Bupati saat
itu memang patut diperhitungkan karena berhasil mengalahkan Bupati
Incumbent. Saya rasa kemenangan itu salah satunya dikarenakan Neneng
Hasanah Yasin tidak pernah menjauh dari masyarakat bagaimanapun
kondisinya. Apapun undangan yang ditujukan pada Neneng Hasanah
Yasin baik itu formal maupun informal ia selalu usahakan hadir langsung.4
Hal senada juga diungkapkan oleh H. Muhtadi Muntaha, selaku Ketua
DPD PAN Kabupaten Bekasi. Menurutnya sosok Neneng Hasanah Yasin yang
notabennya adalah perempuan menjadikannya tidak pernah ragu untuk
menghadiri acara terutama dari kalangan Ibu-ibu. Berikut petikan wawancaranya:
3Wawancara dengan Norman, selaku konsultan politik Neneng Hasanah Yasin dan Eka
Supria Atmaja, di Kantor Konsultan Jaringan Survey Indonesia, pada tanggal 30 juli 2018. 4Wawancara dengan H.Kardin, selaku Ketua Tim Pemenangan Neneng Hasanah Yasin
dan Eka Supria Atmaja, pada tanggal 28 Desember 2017.
43
Sesuai dengan pengamatan saya selama Neneng Hasanah Yasin
memimpin pada periode pertama 2012-2017 selalu menghadiri acara yang
sifatnya formal maupun non formal. Neneng Hasanah Yasin yang
notabenenya perempuan selalu terlihat aktif menghadiri acara terutama
dari kalangan Ibu-ibu seperti pengajian. Neneng Hasanah Yasin selalu
berusaha memenuhi setiap undangan yang masuk kepadanya, sekalipun
tidak pasti dia langsung disposisi kepada bawahannya untuk hadir.5
Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa Neneng Hasah Yasin adalah
seorang figur pemimpin yang memang dekat dengan masyarakat. Hal ini
dibuktikan dengan Neneng Hasanah Yasin berhasil mengalahkan kompetitornya
Bupati Incumbent Sa’aduddin kala itu dikarenakan sifatnya yang selalu bersahaja
dan memberikan kesan sederhana pada warga Kabupaten Bekasi pada khususnya.
Selain itu sosialisasi langsung Neneng Hasanah Yasin pada warga masyarakat
memberikan kesan yang mendalam pada masyarakat hingga akhirnya Neneng
Hasanah Yasin berhasil menang dalam Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2012.
Kedekatan Neneng Hasanah Yasin sebagai Bupati Kabupaten Bekasi
tahun 2012-2017 ataupun sebagai calon Bupati Kabupaten Bekasi pada
Pemilukada tahun 2017 ini tercermin pada gambar di bawah ini.
5Wawancara dengan H. Muhtadi Muntaha, selaku Ketua DPD PAN Kabupaten Bekasi,
pada tanggal 24 Desember 2017.
44
Gambar IV.1 Neneng Hasanah Yasin Saat Menghadiri Pengajian Rutin ibu-
ibu di Kampung Bogor, Desa Setia Mulya, Kecamatan Tarumajaya,
Kabupaten Bekasi
Sumber: (www.facebook.com)
Dari gambar di atas dapat dikatakan bahwa Neneng Hasanah Yasin
sebagai pemimpin telah terbukti dekat dengan masyarakat. Neneng Hasanah
Yasin tidak pernah memilih dari manapun undangan yang datang kepadanya.
Undangan yang berasal dari kalangan masyarakat kecil sekalipun selalu berusaha
dipenuhi ditengah kesibukannya sebagai Bupati. Terbukti ketika Neneng Hasanah
Yasin menghadiri undangan pengajian rutin yang dilakukan oleh ibu-ibu di
Kampung Bogor, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi walaupun jarak
yang ditempuh cukup jauh dari kantor maupun kediamannya, Neneng Hasanah
Yasin tetap menyempatkan untuk hadir di tengah-tengah ibu pengajian tersebut.
Tentu hal ini bisa saja dipandang sepele, namun bagi Neneng Hasanah Yasin
dengan datang ke undangan tersebut akan membuat ibu-ibu senang dan tidak
kecewa atas ketidak hadirannya.
Sikap Neneng Hasanah Yasin yang selalu dekat dengan masyarakat ini
pun ada di dalam sosok pendampingnya sebagai calon Wakil Bupati, yaitu Eka
45
Supria Atmaja. Eka Supria Atmaja sebagai calon Wakil Bupati memang terlihat
dekat dengan masyarakat. Menurut asumsi penulis dekatnya Eka Supria Atmaja
ini lebih disebabkan background dari Eka Supria Atmaja itu sendiri. Perlu
diketahui bahwa Eka Supria Atmaja itu merupakan Kepala Desa Maluya,
Kecamatan Cikarang Utara sejak tahun 2001-2013. Lamanya Eka Supria Atmaja
sebagai Kepala Desa ini menjadikannya terbiasa dekat dengan masyarakat. Selain
itu hal ini menjadikan modal sosial yang sangat berarti bagi Eka Supria Atmaja
hingga menghantarkannya duduk menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bekasi
periode 2014-2019.
Sebagai kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati, Neneng Hasanah Yasin
dan Eka Supria Atmaja pada Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2017
memberikan kesan dekat dengan masyarakat, sebagaimana diungkapkan oleh H.
Kardin, selaku Ketua Tim Pemenangan Neneng Hasanah Yasin, sebagai berikut:
Sebagai figur Kepala Desa yang telah memimpin rakyat walaupun pada
tingkatan desa namun sedikit banyak membentuk pribadi dari Eka Supria
Atmaja yang tidak angkuh dan memiliki tingkat sosialisasi yang tinggi
dimasyarakat. Tentu tidak usah dipersoalkan lagi perihal kedekatannya
dengan masyarakat. Hal ini diperkuat dengan terpilihnya Eka Supria
Atmaja sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi 2014-2019 tentu
memerlukan modal sosial yang cukup untuk menghantarkannya pada
posisi wakil rakyat.6
6Wawancara dengan H.Kardin, selaku Ketua Tim Pemenangan Neneng Hasanah Yasin
dan Eka Supria Atmaja, pada tanggal 28 Desember 2017.
46
Gambar IV.2 Eka Supria Atmaja Sedang Berdialog Dengan Warga di
Perumahan Sinar Kompas Utama, Kabupaten Bekasi
Sumber: (www.facebook.com)
Kedekatan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja dengan
masyarakat dilakukan oleh keduanya dengan cara berdiskusi atau berdialog
langsung dengan masyarakat. Tidak jarang pasangan ini melakukannya sambil
makan bersama dengan masyarakat, baik di rumah makan ataupun rumah pribadi
masyarakat. Selain itu sosialisasi Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja
dilakukan dengan kelompok-kelompok sosial di masyarakat, misalnya Neneng
Hasanah Yasin yang terlihat aktif menghadiri kelompok pengajian Ibu-ibu. Selain
kelompok pengajian, pasangan ini pun melakukan dialog dengan kelompok-
kelompok sosial yang ada di masyarakat.
2. Policy
Policy adalah solusi yang ditawarkan oleh pasangan calon untuk
memecahkan masalah yang terjadi dalam masyarakat berdasarkan informasi atau
47
isu-isu yang dianggap penting oleh para pemilih. Di dalam policy ini berisi solusi
atau persoalan yang terdapat di dalam masyarakat dan belum dapat diselesaikan,
disinipun policy meliputi beberapa aspek dalam kehidupam masyarakat seperti
politik, ekonomi, hukum, sosial, pendidikan dan lain sebagainya.
Pada Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2017 pasangan Neneng Hasanah
Yasin dan Eka Supria Atmaja menawarkan sepuluh program unggulan yang telah
disusun dalam rangka menghadapi Pemilukada. Sepuluh program itu diantaranya
adalah pembangunan dibidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, kenaikan
insentif bagi RT dan RW, honorarium bagi pengurus masjid seperti marbot, amil,
guru ngaji, kemudian dengan membuka lapangan pekerjaan secara menyeluruh.7
Keunggulan pasangan ini dibandingkan dengan pasangan lain, yakni program-
program yang dijanjikan lebih dirasakan oleh masyarakat bawah. Karena hanya
pasangan ini yang fokus memberi bantuan kepada kelompok masyarakat yang
kurang dianggap penting seperti pengurus masjid, amil, hingga guru ngaji.
Bahkan tertulis dalam baleho. Kandidat lain tidak menjanjikan hal tersebut.
Selanjutnya, meskipun sama-sama mengkampanyekan program
infrastruktur, tetapi pasangan ini lebih mudah untuk menjual hasil pembangunan
periode kepemimpinan Neneng sebagai bahan kampanye yang sudah terbukti.
Dibandingkan dengan kandidat lain yang baru hanya sekedar memberi janji.
Hal ini diungkapkan oleh Muhtadi Muntaha:
Dalam pemilukada 2017 yang tercatat di KPUD ada program yang
diturunkan dalam 10 items pokok diantaranya infrastruktur, terus juga
konsentrasi kepada support untuk kegiatan keagamaan, amil disitu di back
7Wawancara dengan H. Muhtadi Muntaha, selaku Ketua DPD PAN Kabupaten Bekasi,
pada tanggal 24 Desember 2017.
48
up, guru ngaji di back up, honor rt rw dinaikkan dari periode sebelumnya,
lapangan pekerjaan juga. Itu juga sudah ditetapkan dalam rancangan
pembangunan daerah 2017-2022.
Berbeda dengan pasangan lain program yang ditawarkan Neneng Hasanah
Yasin dan Eka Supria Atmaja ini selain menyasar pada sektor infrastruktur,
pendidikan, dan kesehatan. Pasangan ini memperhatikan dari hal-hal kecil seperti
perhatian kepada RT dan RW yang dibuktikan dengan adanya janji politik untuk
menaikkan insentif. Selain itu juga pasangan ini berjanji akan memberikan honor
bagi pengurus masjid. Menurut penulis perhatian pada masyarakat seperti ini akan
dinilai masyarakat bahwa Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja adalah
kandidat kepala daerah yang memang pro-terhadap rakyat kecil. Terlebih lagi RT
dan RW bukanlah tugas yang mudah karena bersentuhan langsung dengan
masyarakat dikehidupan sehari-hari, selain itu juga tugasnya berkaitan dengan
menjaga kondusifitas dan kerukunan masyarakat.
Selama memimpin Kabupaten Bekasi pada periode pertama Neneng
Hasanah Yasin sebagai kepala daerah telah banyak memberikan manfaat yang
cukup dirasakan oleh masyarakat. Hal ini bukanlah “hisapan jempol” tetapi telah
terbukti dengan pembangunan infrastruktur yang cukup masif yang dapat
dirasakan oleh masyarakat secara luas.
Selain dari pada pembangunan untuk kepentingan umum seperti
pembangunan jembatan, jalan layang, rehabilitasi dan pengaspalan jalan yang
merata, di era kepemimpinan Neneng Hasanah Yasin ada satu program yang
benar-benar melekat di masyarakat Kabupaten Bekasi yaitu program “bedah
rumah”. Hal ini terungkap dari wawancara penulis dengan Ketua Tim
49
Pemenangan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja yang juga menjabat
sebagai Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi mengatakan bahwa “bedah
rumah” merupakan salah satu program unggulan, dan pada Pemilukada
Kabupaten Bekasi tahun 2017 masih menjadi program yang dipertahankan oleh
kandidat Bupati Petahana ini:
Pada Pemilukada Kabupaten Bekasi 2017 salah satu program unggulan yang
masih dipertahankan oleh Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja
sebagai calon Bupati Petahana adalah program bedah rumah. Program ini
dipertahankan bukan karena alasan, alasannya adalah program ini sudah
sangat dirasa oleh masyarakat Kabupaten Bekasi khususnya masyarakat
yang kurang mampu. Tentu sangat membantu sekali, bayangkan satu
keluarga didanai 6 juta-10 juta untuk memperbaiki rumah dan terakhir
sampai 15 juta perkeluarga. Walaupun tidak banyak namun saya rasa sudah
cukup membantu karena setidaknya Pemerintah Kabupaten Bekasi sudah
menunjukkan bentuk perhatian pada masyarakat kecil. Pada Pemilukada
Kabupaten Bekasi 2017 saat ini, program ini harus tetap dilanjutkan karena
masih sangat dibutuhkan masyarakat.8
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat dikatakan bahwa Neneng
Hasanah Yasin sebagai calon Bupati Petahana pada Pemilukada Kabupaten
Bekasi tahun 2017 tetap menjadikan program “bedah rumah” sebagai salah satu
program prioritas. Program ini tetap menjadi program prioritas karena masih
sangat dibutuhkan oleh masyarakat kurang mampu yang berdomisili di Kabupaten
Bekasi. Karena dirasa program ini belum dinikmati secara merata oleh masyarakat
Kabupaten Bekasi pada kepemimpinan Neneng Hasanah Yasin periode pertama
tahun 2012-2017. Untuk itu menurut H. Kardin program yang sangat baik ini
harus tetap dilanjutkan dalam kepemimpinan Neneng Hasanah Yasin periode
8Wawancara dengan H.Kardin, selaku Ketua Tim Pemenangan Neneng Hasanah Yasin
dan Eka Supria Atmaja, pada tanggal 28 Desember 2017.
50
kedua. Menurutnya hal ini semata hanya demi kepentingan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bekasi.
Sependapat dengan apa yang telah disampaikan, menurut hemat penulis
program yang ditawarkan oleh Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja
sebagai calon Bupati Petahana merupakan program yang menarik dan patut
dipertahankan dalam rangka menarik simpati masyarakat dalam menentukan
pilihannya pada Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2017 ini. Tentu ini menjadi
menarik karena program bedah rumah yang ditawarkan oleh calon Bupati
Petahana Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja bukan sekedar janji
politik karena sudah pernah dibuktikan dan dijalankan selama kepemimpinan
Neneng Hasanah Yasin periode pertama. Masyarakat Kabupaten Bekasi tentu
akan menilai bahwa program ini bukan hanya janji-janji semata tapi merupakan
bukti nyata yang pernah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi di bawah
kepemimpinan Neneng Hasanah Yasin.
3. Person
Person adalah di mana pasangan calon tersebut berpenampilan sehari-hari
atau pada saat pasangan calon kampanye, disinilah pasangan calon dinilai oleh
masyarakat dengan cara kemampuan atau karakteristik pribadinya.
Dalam sebuah kontestasi politik seperti halnya Pemilukada, faktor figur
seseorang memang merupakan salah satu indikator utama terpilihnya kepala
daerah. Begitu halnya dengan Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2017 figur
Neneng Hasanah Yasin sebagai Bupati Petahana memang sudah dikenal
masyarakat secara luas.
51
Selain dari pada keuntungan Neneng Hasanah Yasin sebagai Bupati
Petahana dibanding dengan calon lain yang telah dikenal oleh masyarakat,
dikarenakan juga telah menjalin hubungan dengan masyarakat selama lima tahun
periode kepemimpinannya. Di era keterbukaan saat ini juga dapat dilihat dengan
mudah menilai seorang pemimpin yang memiliki kompetensi dan cakap dalam
membangun dan memajukan daerahnya. Menurut pengamatan penulis selama
lima tahun kepemimpinan Neneng Hasanah Yasin perbaikan infrastruktur dan
pembangunan cukup masif, selain itu pula pertumbuhan ekonomi dirasa cukup
menggeliat dimasyarakat Kabupaten Bekasi. Kedua hal ini dapat dijadikan sebuah
indikator keberhasilan kepemimpinan Neneng Hasanah Yasin sebagai Bupati
Kabupaten Bekasi yang pada akhirnya keberhasilan ini akan dengan mudah
memikat masyarakat untuk kembali mempercayakan “tampuk” kepemimpinan
Kabupaten Bekasi pada Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja. Dan
sosok Neneng yang tidak pernah terjerat oleh isu-isu korupsi.
Diungkapkan pula oleh Bapak Norman:
“Saya setahun disana bahasanya Neneng itu terlahir tidak pernah miskin memang
dari keturunanya, waktu itu saya pernah diskusi kebayuran bersama warga
disana, saya bertanya-tanya sekaya apa si H.yasin, masayarkat kebayuran
menjawab sejauh mata bapak memandang itu tanah beliau, nah saya pikir tidak
mungkin miskin ibu neneng ini”.
“.....pertama neneng orang kaya tidak mungkin korupsi. Kedua neneng adalah Ibu
pembangunan kabupaten Bekasi yang dilekatkan itu. Meskipun lawan bupati
sebelumnya Sa’duddin. Dan diuntungkanya Sa’duddin itu tidak mempunyai
prestasi apa-apa dibandikan Neneng”.9
Menurut penulis, sejauh ini sosok Neneng Hasanah Yasin merupakan
pribadi yang jujur dalam bekerja dan juga tidak pernah ditemukannya
9 Wawancara dengan Norman, selaku konsultan politik Neneng Hasanah Yasin dan Eka
Supria Atmaja, pada tanggal 30 juli 2018.
52
penyelewengan atas APBD Kabupaten Bekasi selama periode kepemimpinanya.
Hal ini terbukti dengan diraihnya opini WTP APBD Kabupaten Bekasi oleh BPK
(Badan Pemeriksa Keuangan).
4. Party (Partai)
Dalam sistem partai sekarang ini, peranan partai politik menjadi sangat
“vital” dan cukup sentral dalam memenangkan pemilihan calon Kepala Daerah.
Hal ini dikarenakan kader-kader partai politik yang banyak mewarnai kebijakan
melalui wakil-wakilnya yang duduk dalam badan legislatif maupun eksekutif.10
Oleh karenanya partai mempunyai pengaruh di dalam masyarakat, misalnya partai
yang berorentasi Islam atau keagamaan yang menjadikan suatu daya tarik. Tanpa
adanya partai politik pengusung sangatlah sulit untuk bisa memenangkan
kandidat, begitu juga partai politik dalam konteks di daerah sangat berpengaruh.
Namun fakta membuktikan temuan yang berbeda dalam Pilkada Kabupaten
Bekasi tahun 2017.
Tabel IV.1 Daftar Pasangan Calon, Partai Pendukung dan Hasil Perolehan
Suara Pilkada 201711
No
Urut
Pasangan Calon Partai
pendukung
Hasil suara
pemilu
2014
Jumlah
modal awal
Perolehan
suara
pilkada
2017
1 Meirina Kartika
Kadir-Abdul Kholik
PDIP 209.754 400.427 113.664
PKB 69.631
PBB 48.590
PPP 72.452
2 Sa’Duddin – Dhani PKS 115.622 416.098 309.410
10
Firmanzah, Marketing politik: Antara pemahaman dan Realitas, h. 70. 11
Poskotanews,KPU Kabupaten Bekasi Tetapkan Neneng-Eka Jadi Pemenang,
http://poskotanews.com/2017/02/23/kpu-kabupaten-bekasi-tetapkan-neneng-eka-jadi-pemenang/.
diakses pada tanggal 3 agustus 2018.
53
Ahmad Prasetyo Gerindra 175.896
Demokrat 124.580
3 Obon Tabroni –
Bambang
Sumaryono
Independen 143.122
(KTP)
207.940
4 Iin Farihin – K.H
Mahmud
Independen 140.858
(KTP)
81.496
5 Neneng Hasanan
Yasin – Eka Supri
Atmaja
Golkar 290.754 651.792 471.585
PAN 113.273
Nasdem 175.896
Hanura 71.869
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat pasangan Neneng Hasanah
Yasin-Eka Supria Atmaja Unggul telak dari empat pasangan lainya dengan
perolehan 471.585 suara atau 39,82%. Jumlah itu mengungguli calon kuat lainnya
Sa’dudin yang menggandeng Ahmad Dhani yang harus puas dengan perolehan
suara 309.410 atau 26,13%.
Perolehan suara selanjutnya yakni pasangan Obon Tabroni-Bambang
Sumaryono dengan 208.223 suara (17,58%), Meilina Kartika Kadir-Abdul Kholik
dengan 113.596 suara (9,59%), dan Iin Farihin-Mahmud dengan perolehan 81.436
suara (6,88%).
Jika dipetakan dari modal awal dukungan jumlah perolehan suara partai
koalisi dalam pemilu tahun 2014 atau jumlah modal KTP bagi kandidat
independen, memperlihatkan hanya pasangan Obon Tabroni dan Bambang
Sumaryono, yang notabene pasangan independen yang justru perolehan suara
dalam Pilkada 2017 naik signifikan dari modal awal dukungan KTP. Meskipun
belum berhasil mengalahkan perolehan suara pemenang yang unggul jauh hampir
dua kali lipat.
54
Bagi kandidat yang memang didukung oleh koalisi partai politik seperti
pasangan Meirina Kartika, Kadir dan Abdul Kholik, Obon Tabroni dan Bambang
Sumaryono, dan pasangan Neneng Hasanan Yasin dan Eka Supri Atmaja,
semuanya menunjukkan trend tidak konsisten dengan memperoleh suara di bawah
modal awal jumlah suara koalisi partai. Hal tersebut membuktikan bahwa mesin
partai semua kandidat tidak bekerja dengan baik.
5. Presentation (Presentasi)
Presentasi adalah merupakan salah satu cara untuk menyampaikan pesan-
pesan politik untuk para pemilih yang disampaikan kandidat atau Tim sukses.
Presentasi harus dibungkus semenarik mungkin, karena presentasi sangatlah
berpengaruh terhadap terpilihnya seseorang kandidat.
Presentasipun tidak terlepas dari pesan-pesan yang bersumber substansi
produk. Dari pesan-pesan inilah disajikan dengan menggunakan media-media
tertentu dengan presentasi yang efektif dan ditunjang dengan simbol-simbol
tertentu, oleh karena itulah media dan simbolis merupakan dua kompenen penting
dalam persentasi produk politik.
Neneng Hasana Yasin dan Eka Supria Atmaja beserta tim kampanye
mempunyai strategi atau cara tersendiri dalam melakukan sosialisasi
kemasyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan politik. Seperti yang telah
dikatakan oleh H. Kardin selaku ketua tim kampanye bahwasanya program
unggul yang ditawarkan oleh kandidat Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria
Atmaja yang menjadi program unggulan yang sangat dirasakan oleh masyarakat
55
yang kurang mampu yaitu “bedah rumah” yang didanakan 6 juta sampai 15 juta.
Program lain yang dirasakan oleh masyarakat yaitu infrastruktur jalan yang sudah
90 % berjalan dengan baik. Lalu gajih RT/RW yang sudah di anggarkan 1 juta
perbulan, Kemudain program kesehatan, dan guru ngaji, marbot akan dikasih
honor. Dari program-program unggulan inilah yang mejadikan faktor Neneng
Hasanah Yasin lanjut menjabat untuk kedua kalinya.12
Dengan program-program
ini yang mejadikan masyarakat melihat atau mengenal dekat dengan pasangan ini.
sebagai salah satu faktor penting dalam memenangkan.
6. Pull Marketing
Pull Marketing adalah salah satu proses penyampaian pesan-pesan politik
atau produk politik yang dimanfaatkan atau disampaikan melalui media massa,
media cetak, media elektronik ataupun media internet. Cara ini sangat banyak
digunakan oleh para calon legislatif dan eksekutif untuk menyampaikan dengan
cara memasang baleho, spanduk-spanduk dan juga pamflet agar lebih efisien dari
segi harga dibandingkan media lainnya.
Dalam strategi pull marketing memperhatikan beberapa hal sebelum produk
politik disampaikan, yaitu: pesan politik yang disampaikan, dan media yang
menyalurkan pesan politik tersebut. Konten yang baik harus didukung dengan
distribusi pesan yang baik karena pesan politik akan sampai secara tepat kepada
masyarakat dengan penyampaian atau distribusi pesan yang tepat dan terukur.
12
Wawancara dengan H.kardin, selaku Tim pemenangan Neneng Hasanah Yasin Dan
Eka Supria Atmaja, pada tanggal 26 Desember 2017.
56
Pesan politik haruslah disampaikan secara konsisten dan berulang-ulang agar
mudah diingat masyarakat sebagai konstituen. Pesan politik juga harus
memperhatikan kebutuhan masyarakat umum sehingga pesan politik yang
disampaikan oleh calon kandidat mampu diterima dengan baik oleh masyarakat.
Neneng Hasanah Yasin -Eka Supria Atmaja membawa sebuah pesan politik
bahwa sejuta retorika tak akan berarti jika tanpa disertai bukti kerja yang nyata.
Pembangunan nyata di zaman kepemimpinannya berhasil menjawab pertanyaan
publik yang memang menginginkan bukti nyata. Pembangunan yang telah
dilakukan Neneng Hasanah Yasin merupakan pesan politik yang disampaikan
secara konsisten dan berulang-ulang melalui kanal-kanal media dari tim
suksesnya.
Cara menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat, Neneng Hasanah
Yasin dan Eka Supria Atmaja berserta Tim sukses memakai media-media seperti
media cetak atau pun media elektronik yaitu seperti baleho, poster, banner dan
dimedia sosial pun seperti facebook/twitter .13
13
Adman Nursal, Strategi Memenangkan Pemilihan Umum, h. 242.
57
Gambar IV.3 Baleho Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja
disimpang jalan
Sumber: (www.facebook.com)
Gambar diatas terlihat objek menarik dari baleho Neneng Hasanah Yasin-
Eka Supria Atmaja melalui baleho tersebut terpampang jelas poin-poin yang wajib
diwujudkan dan ditingkatkan. Disitu tertulis pertama, pemberian makanan untuk
anak yatim, dhuafa, dan disabilitas. Kedua tingkatkan intensif bagi RT/RW
sebesar 1 juta perbulan, Ketiga mewujudkan pemberian honor bagi imam masjid,
marbot, amil, dan guru ngaji. Hal itu dapat diartikan bahwa pasangan Neneng
Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja fokus pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat kecil, hal ini menjadi menarik apabila dibandingkan dengan baleho
kandidat lainnya. Karena pasangan ini tidak hanya menyampaikan jargon-jargon
saja.
Di dalam sebuah era connected people penggunaan media sosial sudah
menjadi fenomena yang mustahil dihindari. Demi menciptakan pemimpin yang
58
communicable Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja juga memilih media
sosial untuk menyalurkan pesan politik dalam agenda kampanyenya. Penggunaan
media sosial yang efektif digalakkan oleh tim pemenangan Neneng Hasanah
Yasin-Eka Supria Atmaja agar menciptakan sosok Neneng Hasanah Yasin-Eka
Supria Atmaja yang dekat dengan masyarakat, mengingat hari ini seluruh
masyarakat Kabupaten Bekasi terhubung melalui media sosial sebagai ruang
publik tanpa batas. Berikut petikan wawancara dengan Agam Irmawan Ismail:
Penggunaan media sosial memang sudah menjadi barang wajib disemua
kampanye Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja. Untuk kampanye
dimedia sosial kami memiliki tim khusus yang diberi nama TIM IT yang
dipimpin oleh Pak Ferly. TIM IT tersebutlah yang bertugas untuk
membangun citra Neneng-Eka di media sosial dan mengcounter isu-isu
buruk yang menyerang dan membalasnya dengan berita-berita dan
kampanye positif dari Neneng-Eka. Untuk atribut seperti Banner, spanduk,
dan poster itu kami namakan perlengkapan kampanye. Nah dalam hal ini
kami berkomunikasi dengan KPUD karena untuk segala aturan tentang
atribut memang di atur oleh KPUD bahkan sampai pada percetakannya.14
Hasil wawancara dengan Agam Irmawan Ismail sebagai Tim Kampanye
Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja menjelaskan bahwa penggunaan
media merupakan sebuah hal wajib. Hal ini disampaikan karena melihat bahwa
distribusi dari pada pesan politik harus menyeluruh dan konsisten. Kampanye
media juga perlu disampaikan dengan intensitas yang tinggi karena akses
masyarakat dewasa ini menggunakan media sebagai pusat informasi publik. Tim
pemenangan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja melihat ini sebagai
sebuah kesempatan dengan memanfaatkan media untuk mengunggah seluruh
14
Wawancara dengan Agam Irmawan Ismail, selaku Tim media sosial pasangan Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja, pada tanggal 24 Desember 2017.
59
kegiatan yang dilakukan oleh Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja selama
kampanye di media mainstream seperti Facebook, Instagram, dan Twitter sebagai
media sosial yang paling sering diakses masyarakat Kabupaten Bekasi. Pesan
yang disampaikan pun harus bersifat asosiatif dan mengajak masyarakat untuk
terlibat bukan hanya sebagai objek namun sebagai subjek yang sama-sama terlibat
dan melibatkan
7. Push Marketing
Push marketing yaitu cara bagaimana agar kontestan menyampaikan
produk politik secara lagsung kepada para pemilih. Dalam artian strategi ini
pendekatan secara personal agar pemilih bisa mengenal secara langsung dengan
kandidat yang akan dipilih. Stimulasi langsung atau blusukan ke masyarakat
bertujuan untuk mendekatan diri kepada masyarakat sebagai konsumen yang
disasar melalui strategi push marketing. Kegiatan blusukan selain bertujuan
untuk mendekatkan diri kepada masyarakat juga bertujuan untuk menengok
langsung serta berdiskusi tentang masalah-masalah yang terjadi di masyarakat.
Gambar IV.4 Neneng Hasanah Yasin sedang bercengkrama dengan
masyarakat Desa Pantai Makmur
60
Sumber: (www.facebook.com)
Dari gambar tersebut nampak Neneng Hasanah Yasin sedang
menggendong seorang bayi sambil bercengkrama dengan beberapa warga.
Dalam kegiatan blusukannya, Neneng Hasanah Yasin menampilkan sebagai
sosok yang akrab dengan kalangan masyarakat dan menunjukkan kepedulian
terhadap anak-anak. Hal ini selaras dengan beberapa program yang Neneng
Hasanah Yasin wujudkan ketika menjabat sebagai Bupati. Salah satu program
kerjanya adalah fokus terhadap peningkatan kesehatan bayi dan juga
pemberdayaan ibu-ibu dengan memfasilitasi melalui program pelatihan
ketrampilan serta kewirausahaan.
Strategi push marketing yang dijalankan oleh Neneng Hasanah Yasin-Eka
Supria Atmaja didukung oleh ketokohan pasangan calon tersebut. Dengan
background Neneng Hasanah Yasin sebagai petahana sehingga memiliki akses
yang terbuka untuk bertemu langsung dengan masyarakat karena popularitasnya
yang tinggi saat menjabat sebagai wakil Bupati periode sebelumnya. Sedangkan
Eka Supria Atmaja sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bekasi 2014-2016 dan
Kepala Desa Waluya Kabupaten Bekasi 2001-2013 memiliki banyak
pengalaman dalam hal berkomunikasi dengan masyarakat. Selama 12 tahun
menjadi Kepala Desa memberikan Eka Supria Atmaja sebuah pengalaman
berharga yang akhirnya di manfaatkan untuk bertemu dan mengunjungi
masyarakat secara langsung.
Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja di dalam kegiatan blusukannya
menguatamakan pendekatan secara personal dengan masyarakat yang
61
ditemuinya. Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja tidak hanya
menggunakan blusukannya sebagai cara meraup suara, namun sebagai cara
mereka untuk melihat langsung pembangunan sarana dan pra sarana yang
dibutuhkan di desa yang didatanginya.
Masing-masing start dari awal melihat program-program dia apa saja, lalu
dibantu oleh konsultan guna memperjelas dan memasarkan program-
program tersebut untuk menjual program-program tersebut ke plosok
daerah dan bertemu masyarakat secara akan dikerjakan, dan program yang
telah dikerjakan. Kami mensosialisasikan neneng didaerah masing-masing
agar fokus. Dan kami bersama neneng mendatangi tokoh-tokoh
masyarakat untuk berkeliling meminta dukungan, serta kami juga
mendatangi lembaga sosial. Turun langsung kemasyarakat bukan hanya
untuk meminta dukungan namun berguna juga melihat daerah mana saja
yang membutuhkan bantuan sarana dan pra-sarana pembangunan.15
Melalui wawancara dengan H. Kardin S.I.P M.Si mempertegas analisa
penulis bahwa memang benar Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja
menjadikan kegiatan blusukan sebagai sebuah kegiatan utama untuk merebut hati
masyarakat. Stimulasi yang diberikan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja
sedikit berbeda karena memperkuat pada diskusi langsung tentang segala masalah
yang dialami masyarakat yang di datangi. Push marketing disadari memiliki
peranan penting, sehingga tim pemenangan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria
Atmaja melihat peluang tersebut untuk datang hampir ke seluruh titik
kependudukan di Kabupaten Bekasi.
Dalam kegiatan blusukannya tersebut Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria
Atmaja memakainya untuk menjelaskan produk politik berupa program-program
unggulan yang dibawanya sebagai solusi tepat untuk menangani masalah di
15
Wawancara dengan, H. Kardin S.I.P M.Si selaku Ketua Tim pemenangan Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja, pada tanggal 24 Desember 2017.
62
Kabupaten Bekasi. Di dalam menjelaskan programnya Neneng Hasanah Yasin-
Eka Supria Atmaja mengutamakan diskusi berupa tanya jawab sehingga
masyarakat mampu memahami program tersebut secara menyeluruh.
8. Pass Marketing
Pass marketing merupakan salah satu di mana pemasaran produk politik
melalui orang atau kelompok tertentu yang menjadi acuan yang mempengaruhi
opini pemilih. Sukses tidaknya menggalangkan massa akan sangat ditentukan oleh
pemilihan sosok influencer. Semakin tepat sosok influencer yang dipilih, efek
yang diraihpun menjadi semakin besar dalam mempengaruhi pendapat,
keyakinan, dan pilihan publik.
Dengan pendekatan seperti inilah Neneng Hasanah Yasin Dan Eka Supria
Atmaja berserta Tim sukses dalam beberapa kali kampanye mengajak salah satu
tokoh agama populer yakni, Dede Rosidah (mamah dedeh) yang memiliki
popularitas di television sebagai salah satu media elektronik mainstream yang
paling banyak diakses oleh masyarakat Kabupaten Bekasi. Menjadikan Mamah
Dedeh sebagai influencer aktif ini merupakan sebuah strategi mengambil simpati
segmen ibu-ibu pengajian yang jumlahnya cukup mayoritas di Kabupaten Bekasi.
Dalam ceramahnya, Mamah Dedeh mengajak kelompok ibu-ibu pengajian untuk
memilih pasangan ini. Seperti yang diungkapkan oleh Agam Irmawan Ismail
selaku tim media pemenangan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja.
Kami sengaja mengajak Mamah Dedeh untuk ikut bersosialisasi ke
masyarakat. kebetulan juga Ibu Neneng dan Mamah Dedeh memiliki
hubungan ikatan pertemanan yang sangat dekat. Mamah Dedeh memiliki
63
pengaruh yang kuat di mata masyarakat. Sehingga kami meyakini mampu
menarik suara dari kalangan ibu-ibu.16
Penulis menilai, pilihan tim pemenangan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria
Atmaja dengan mengajak Mamah Dedeh untuk ikut dalam kampanye adalah
tepat. Ada pangsa pasar yang coba diraih yaitu kelompok ibu-ibu terutama ibu-ibu
pengajian.
9. Polling
Polling atau Survei ini merupakan salah satu pendekatan yang lebih kepada
masyarakat dalam strategi marketing politik inilah tujuanya yaitu untuk melihat
apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat dan disitu lah terlihat sejauh mana
iklan yang diterima oleh para pemilih, apa yang harus disampaikan, dan apa yang
harus diubah dan apa yang harus diteruskan. Polling, riset, survei tidak bisa di
pungkiri sangat penting dalam proses marketing politik17
Seperti apa yang
diungkapkan oleh Bapak Norman bahwa data survei adalah peta politik yang
bertujuan untuk mengetahui langkah apa yang harus dilakukan.18
Menurut survei terakhir sebelum pemilihan yang dikeluarkan oleh Jaringan
Survei Indonesia (JSI) pada tanggal 5 Februari 2018 memenangkan pasangan
nomor urut lima Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja dengan perolehan
43,29 persen, disusul paslon nomor urut dua Sa'duddin-Ahmad Dhani 24,84
persen, dan Obon Tabroni-Bambang Sumaryono 15,83 persen. Pasangan calon
16
Wawancara dengan Agam Irmawan Ismail, selaku Tim media sosial pasangan Neneng
Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja, pada tanggal 24 Desember 2017. 17
Pangi syarwi chaniago, resume b uku Political Marketing, Strategi Memenangkan
Pemilu Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD,
http://www.pangisyarwi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=133:marketing-
politik-tulisan-bagian-kedua&catid=8&Itemid=103. Diakses pada tanggal 8 Januari 2018 18
Wawancara dengan Norman, selaku konsultan politik Neneng Hasanah Yasin dan Eka
Supria Atmaja, pada tanggal 30 juli 2018.
64
Meilina Kartika Kadir-Abdul Khalik meraup 9,4 persen, dan di urutan terakhir
paslon Iin Farihin-KH Mahmud 6,64 persen.19
Berbanding lurus dengan hasil survei akhir, hasil quick qount disikapi oleh
pasangan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja dengan sebuah pidato
kemenangan yang menginginkan masyarakat Kabupaten Bekasi untuk menerima
hasil Pemilukada dengan legowo sebagai sebuah proses pembelajaran demokrasi.
Pidato kemenangan tersebut merupakan strategi dari tim yang diharapkan mampu
menciptakan bandwagon effect yang membuat seolah pasangan Neneng Hasanah
Yasin-Eka Supria Atmaja telah merayakan kemenangannya di Pemilukada 2017
dihadapan masyarakat Kabupaten Bekasi.
B. Analisis dan Pembahasan
Kunci keberhasilan pasangan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria
Atmaja dalam memenangkan Pemilukada Kabupaten Bekasi 2017, adalah karena
tim pemenangan berhasil memanfaatkan serta mengoptimalkan posisi Neneng
Hasanah Yasin sebagai calon incumbent.
Jika berhasil diramu dengan baik, keunggulan sebagai incumbent bisa
menjadi modal politik yang besar. Namun jika tidak berhasil dimanfaatkan
dengan baik atau salah dalam mengemas modal politik yang besar tersebut, akan
menjadi bumerang tersendiri dari kandidat incumbent.
Dalam Sembilan model elemen marketing politik sebagaimana yang
dikemukakan oleh Adman Nursal, yang menjadi faktor dominan pasangan
19
Kabul Astuti, Survei Sebut Ahmad Dhani Kalah, Neneng Minta Semua Legawa,
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/17/02/16/olg83k377-survei-sebut-ahmad-
dhani-kalah-neneng-mvinta-semua-legawa diakses pada tanggal 26 November 2017.
65
Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja untuk memenangkan pemilukada
Kabupaten Bekasi tahun 2017 adalah positioning dan policy (kebijakan).
Tim berhasil menampilkan kesan yang baik bagi sosok Neneng Hasanah
Yasin. Masyarakat Kabupaten Bekasi menganggap Neneng Hasanah Yasin
sebagai Ibu pembangunan, dalam program kepemimpinannya memfokuskan pada
peningkatan infrastruktur.hal ini merupakan keunggulan tersendiri dibandingkan
kandidat yang lain. Dalam kampanye yang disampaikan oleh tim sukses selalu
menekankan istilah tersebut. Keunggulan inilah yang tidak dapat di jual oleh
kandidat lain.
Dalam policy (kebijakan) meskipun semua kandidat sama-sama
mengkampanyekan program infrastruktur tetapi pasangan ini lebih mudah untuk
menjual hasil pembangunan periode kepemimpinan Neneng Hasanah Yasin.
Sehingga dalam menyampaikan pesan kampanye selalu menyertakan jargon
”memberi bukti bukan sekedar janji” sehingga pesan yang sampai ke masyarakat
adalah Neneng Hasanah Yasin telah berkerja dan hasil pembangunanya dirasakan
oleh masyarakat.
Selain dari dua model elemen yang paling menonjol dalam membantu
kemenangan pasangan ini, elemen yang lain tidak bisa dikesampingkan karena
membantu langkah yang efektif dalam berkampanye pasangan ini.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kunci keberhasilan pasangan Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria
Atmaja karena tim pemenangan berhasil memanfaatkan serta mengoptimalkan
posisi Neneng Hasanah Yasin sebagai calon incumbent.
Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Bekasi tahun 2017
merupakan bukti nyata dari peranan penting marketing politik dalam
mengantarkan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja meraih kemenangannya
di Pemilukada Kabupaten Bekasi tahun 2017. Marketing politik memberikan
akselerasi untuk Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja menciptakan ruang
komunikasi dua arah antara calon dan konsituen yang digunakan untuk
mendistribusikan pesan politiknya kepada khalayak masyarakat. Walaupun
kemenangan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja dipengaruhi oleh banyak
indikator, namun marketing politik menjadi faktor penting penentu dalam
memasarkan ideologi, program kerja, serta gagasan yang dibawa Neneng Hasanah
Yasin-Eka Supria Atmaja untuk masyarakat Kabupaten Bekasi pada Pemilukada
2017.
Dalam Sembilan model elemen strategi marketing politk, Positioning dan
policy faktor yang paling dominan dalam kemenangan pasangan Neneng Hasanah
Yasin dan Eka supria Atmaja. Karena tim berhasil menampilkan kesan yang baik,
dan masyarakat Kabupaten Bekasi menganggap Neneng Hasanah Yasin sebagai
ibu pembangunan, dalam program kepemimpinanya memfokuskan pada
peningkatan infrastruktur.
67
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, penulis memberikan
rekomendasi untuk kepentingan akademik. Di antaranya sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam penelitian yang akan
dilakukan selanjutnya, terkhusus penelitian mengenai marketing
politik. Penulis menilai bahwa perlu dilakukannya penelitian yang
lebih mendalam terkait marketing politik.
2. Penulis dalam hal ini menyarankan kepada pasangan calon kepala
daerah yang akan mengikuti kontestasi Pemilukada untuk
mempertimbangkan marketing politik sebagai salah satu penentu
utama dalam keberhasilan memenangkan Pemilukada.
68
Daftar Pustaka
Buku
Arifin, Anwar. Komunikasi Politik: Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi
dan Komunikasi Politik Indonesia. Yogyakarta; Graha Ilmu, 2011.
Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2010.
Butterick, Keith. Pengantar Public Relation: Teori dan Praktik. Jakarta:
RajaGrafindo Persada,2012.
Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: RT. Remaja
Rosdakarya, 1992.
Firmanzah. Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 2008.
Gregory, Anne. Seri Praktik PR, Perencanaan dan menejemen Kampanye Public
Relation. Jakarta: Erlangga, 2004.
Heryanto, Gun Gun dan Shulhan, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2013.
Moeloeng, Lexi J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, Remaja Rosda
Karya, 2005), 248.
Pustaka, Balai, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2017.
Tito, Toni Adrianus dkk. Mengenal Teori-Teori Politik Dari Sistem Politik
Sampai Korupsi. Bandung: Penerbit Nuansa, 2006.
Ruslan, Rosady, Manajemen Publik relation dan media: komunikasi, Konsepsi
dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo persada, 2006.
69
Website
Astuti Kabul, “Survei Sebut Ahmad Dhani Kalah, Neneng Minta Semua
Legawa,” Diakses pada tanggal 26 November
2017.(http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/17/02/16/olg83k
377-survei-sebut-ahmad-dhani-kalah-neneng-minta-semua-legawa).
Baca Bekasi, “Sejarah Kabupaten Bekasi.” Diakses pada tanggal 1 November
2017, (https://bacabekasi.com/sejarah-kabupaten-bekasi/).
Bagian Humas dan Protokal Setda Kabupaten Bekasi, “Kabupaten Bekasi raih Opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI Untuk Ke-3 Kalinya.” diakses pada
tanggal 16 November 2017. (http://humas.bekasikab.go.id/berita-186-kabupaten-bekasi-
raih-opini-wajar-tanpa-pengecualian-wtp-dari-bpk-ri-untuk-ke3-kalinya.html).
Berita Satu, “KPU Kabupaten Bekasi Tetapkan Lima Pasangan Calon.” Diakses
pada 13 Desember 2017. (http://www.beritasatu.com/megapolitan/394638-
kpu-kabupaten-bekasi-tetapkan-lima-pasangan-calon.html).
Camat Cikarang Pusat, “Visi Misi Kabupaten Bekasi 2012-2017.” Diakses pada
tanggal 2 November 2017
https://cikarangpusat.wordpress.com/2013/04/19/visi-misi-bupati-bekasi-
tahun-2012-2017/).
Chaniago, Pangi Syarwi, ”Strategi Memenangkan Pemilu Sebuah Pendekatan
Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD.” tanggal 8 Januari 2018
(http://www.pangisyarwi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=
133:marketing-politik-tulisan-bagian-kedua&catid=8&Itemid=103).
Day Nu Rocket, “Gambaran Das Situ Kab. Bekasi.” Diakses pada 13 Desember
2017. (https://www.scribd.com/document/350813730/Gambaran-DAS-
SITU-Kab-Bekasi).
DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, “Neneng Hasanah Yasin Dinobatkan
Kepala Daerah Terbaik.” Diakses pada tanggal 18 November 2018
(https://jabar.partaigolkar.or.id/read/119/neneng-hasanah-yasin-dinobatkan-
kepala-daerah-terbaik).
Komisi Pemilihan Umum, “Data Resmi KPUD Kabupaten Bekasi 2017.” Diakses
pada 18 November 2017.
(https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t2/jawa_barat/bekasi).
Mulyawan Wawan, “Mengenal Sosok Neneng Hasanah Yasin Petahana
Kabupaten Bekasi.” diakses pada tanggal 17 November 2017.
(https://www.kompasiana.com/wawan.mulyawan/mengenal-sosok-neneng-
hasanah-yasin-petahana-kabupaten-bekasi_5879ac078023bd8b1bee455e.).
70
Nugroho, Bagus Prihantoro, “Ini Data 7 Provinsi, 18 Kota, dan 76 Kabupaten di
Pilkada 2017.” Diakses pada tanggal 16 November 2017.
(https://news.detik.com/berita/3421244/ini-data-7-provinsi-18-kota-dan-76-
kabupaten-di-pilkada-2017).
Pemerintahan Kabupaten Bekasi, “Visi Misi Kabupaten Bekasi.” Diakses pada
tanggal 15 November 2017.
(http://www.jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1056).
Pradipta Danu, “Pengertian Strategi.” Diakses pada 16 Januari 2018.
(https//www.academia.edu/8977797/Pengertian_Strategi).
Rahman Arif,”Neneng Hasanah Yasin, Bupati Bekasi Fenomenal.” Diakses
pada tanggal 17 November 2017. (http://www.obsessionnews.com/neneng-
hasanah-yasin-bupati-bekasi-fenomenal/).
Relawan Neneng Hasanah Yasin, “Kerja Nyata Membangun Bekasi.” Diakses
pada tanggal 17 november 2017. (http://www.obsessionnews.com/neneng-
hasanah-yasin-bupati-bekasi-fenomenal/).
Tempo.co, “Ikut Pilkada 2017, Bupati Bekasi Resmi Cuti Hari Ini.” Diakses pada
18 November 2017,(https://pilkada.tempo.co/read/815952/ikut-pilkada-
2017-bupati-bekasi-resmi-cuti-hari-ini).
Warta Bekasi, “Hasil Polling Pasangan Saduddin – Ahmad Dhani Ungguli
Petahana.” Diakses pada tanggal 26 November 2017.
(http://www.wartabekasi.com/archives/195).
“Kabupaten Bekasi Raih The Best Effor Adipura 2016, Diakses pada tanggal 16
November 2017.
(http://www.urbancikarang.com/v2/page.php?halaman=Kabupaten.Bekasi.r
aih.Best.Effort.Adipura.2016#.Wg1gmPmWbIV).
71
Data resmi
Data Resmi KPUD Kabupetan Bekasi tahun 2017
Skripsi
Nasira. 2016. “Pemasaran Politik (Political Marketing) Pasangan Herman HN dan
Yusuf Kohar pada Pemilukada Bandar Lampung Tahun 2015. (Studi Kasus
Kelompok Pegajian Majelis Taklim Rachmat Hidayat).”Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Lampung.
Ramadhany, Alfiah Noor. “Pengaruh strategi pemasaran politik calon walikota
dan wakil walikota samarinda terhadap partisipasi pemilih pada pemilukada
serentak 2015.”Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman.
Ramdani, Randi. 2014. “Marketing Politik Partai PDI Perjuangan Dalam Upaya
Mendapatkan Suara Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Bupati
Tahun 2013 di Kabupaten Majalengka.” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik. Universitas Komputer Indonesia.
Sandrianto, Billy. “Komunikasi pemasarn politik partai PDI Perjuanga, partai
Golongan Karya dan Partai Demokrasi pada Pemilukada Legislatif 2009 di
Kota Surakarta.” Fisip Universitas 11 Maret.
72
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN BAPAK H. KARDIN, SIP, M.Si
SEBAGAI KETUA TIM PEMENANGAN NENENG HASANAH YASIN
DAN EKA SUPRIA ATMAJA CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI
KABUPATEN BEKASI
1. Sebagai ketua tim pemenangan. Apa upaya yang dilakukan dalam
memenangkan program pasangan neneng Yes ?
Jawab : karena sudah dua kali menjabat masyarkat Melihat kinerja beliau
yang mungkin orang bisa memahami dan yang kedua program yang sangat
dirasakan oleh masyarakat yaitu dengan adanya program bedah rumah
untuk masyarakat yang kurang mampuh dan satu keluarga didanai 6 juta-
10 juta dan terakhir sampai 15 juta perkeluarga untuk program yang
sangat di unggulkan yang sangat dirasakan oleh masyarakat yang kurang
mampu kemudai program infrastruktur jalan yang sudah terlaksana 90%
dan yang ketiga berkaitan dengan program gajih RT/RW yang akan
dianggarkan 1juta perbulan bukan itu saja guru ngaji marbot ,imam masjid
pun di gajih dengan anggaran 1 juta perbulan, selanjutnya program
kesehatan dan pendidikan dan tenaga kerja dan diperiode sebelumnya ada
5000 tenanga kerja bisa tercapai itulah program” yang menjadikan ibu
neneng menjabat untuk kedua kalinya Yang sangat diunggulkan yang
dirasakan oleh masyarkat .
2. Menurut bapak, apakah Neneng Hasanah Yasin Merupakan tokoh
yang memang dibutuhkan masyarakat ?
Jawab : iya, kalau sekarang memang yang namanya pemimpin mempunyai
kewajiban untuk mensejahterakan masyarkata, terutama kemungkinan
karena memang program beliau yang sangat menyentuh pada masyarakat
sehingga terpilih kembali , program neneng menyentuh masyarakat karena
membawa solusi atas masalah kesehatan, pendidikan dan penyediaan
73
lapangan kerja. Karena masyarakat membutuhkan sosok yang mengerti
masalah masyarakat dan kebutuhan masyarakat.
3. Bagaimana kronologi hingga akhirnya Eka supria atmaja yang
notabene adalah ketua DPRD yang berasal dari partai golkar
dicalonkan berpasangan dengan Neneng Hasanah Yasin ?
Jawab : memang kita membangun koalisi, selain golkar nasdem PAN .
Selama dalam proses mendampingi setiap partai memiliki proses
perjalanan dan setiap yang tergabung dari partai koalisi mengajukan calon
bupati dari masing-masing partai. Dan diadakan seleksi untuk siapa yang
terpilih menjadi pendamping neneg. Dan dalam hal ini Eka Supria dari
partai golkar yang disepakati oleh partai koalisi untuk menjadi kandidat
pendamping neneng.
4. Apakah Eka Supria Atmaja juga merupakan tokoh yang dekat
dengan masyarakat ?
Jawab : iya ketika kita melihat latarbelakang eka supria atmaja beliau
sudah dua kali menjabat menjadi kepala desa dan disitulah terlihat kualitas
beliau memimpin pemerintahan walaupun skala desa.
5. Bagaimana upaya yang dilakukan Neneng Yes ataupun tim
pemenangan dalam upaya menarik perhatian masyarakat dalam
kampanye ?
Jawab: Pertama, masing-masing start dari awal melihat program-program
dia apa saja, lalu dibantu oleh konsultan guna memperjelas dan
memasarkan program-program tersebut untuk menjual program-program
tersebut ke plosok daerah dan bertemu masyarakat secara akan dikerjakan,
an program yang telah dikerjakan. Kami mensosialisasikan neneng
74
didaerah masing-masing agar fokus. Dan kami bersama neneng
mendatangi tokoh-tokoh masyarakat untuk berkeliling meminta dukungan,
serta kami juga mendatangi lembaga sosial. Turun langsung kemasyarakat
bukan hanya untuk meminta dukungan namun berguna juga melihat
daerah mana saja yang membutuhkan bantuan sarana dan pra-sarana
pembangunan.
75
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BAPAK MUHTADI
MUNTAHA,.. SEBAGAI KETUA DPD PARTAI PAN KABUPATEN
BEKASI TIM KOASLISI PEMENANGAN NENENG HASANAH YASIN
DAN EKA SUPRIA ATMAJA
1. Kenapa partai PAN memutuskan untuk mengusung neneng
Hasanah Yasin dan Eka supria Atmaja pada pilkada kab.bekasi
2017 ?
Jawab : partai sejak pilkada sebelumnya 2012-2017 sudah memutuskan
dan memenangkan pasangan neneng-rohim. Jadi ketika pilkada 2017 dan
kebetulan saya waktu itu ketua PAN DPD kab. Bekasi sevara cermat
berdasarkan evaluasi kebawah struktur pengurus masyarakat, dan kita
pikir panggung, kalau bupati ini untuk periode berikutnya kita koalisinya
dengan yang lain, karena kalau ibarat pekerjaan 5 tahun bagi kita itu
belum cukup. Nah kita beri peluang untuk ibu neng dan eka untuk bekerja
dan meneruskan estafet kepemimpinan Kab bekas, dan alhamdulillah,
putusan PAN sangat tepat dengan berkoalisi dengan mereka berdua
dengan Partai golkar, nasdem , dan hanura bisa berkibar lagi dan
memenangkan perhelatan pilkada 2017
2. Pada pilkada kab.Bekasi bagaimana cara ibu Neneng Hasanah
Yasin dalam mensosialisasikan kampanyenya ?apakah melakukan
turun langsung kemasyarakat ?
Jawab : karena beliau itu perempuan , ya kita tahu bahwa tidak ada
pilkadapun memang suka turun, karena memang mungkin dijiwai oleh
beliau itu seorang perempuan, jadi itu juga dasar yang kita garisbawahi
dari PAN bahwa kita sangat cukup layak untuk mengusung bu neneng
kembali pada Pilkada Kab bekasi 2017, karena memang di acarapun yang
dihelat terutama di kaum wanita, itu beliau selalu hadir , ketika bupati
periode pertama andai tidak bisa beliau itu poasti kasi disposisi atau
76
delegasi untuk memenuhi undangan yang diberikan oleh masyarakat, jadi
setahu kita beliau itu rajinlah turun ke masyarakat dan menyerap aspirasi,
kemudian beliau perjuangan melalui usulan dan menjadi program yang
ditetapkan melalui apbd oleh dprd dan eksekutif
3. Apakebijakan/program yang ibu neneng hasanah Yasin dan Eka
supria atmaja tawarkan kemasyarakat ?
Jawab : dalam pilkada 2017 yang tercatat di kpu ada program yang
diturunkan dalam 10 item pokok diantaranya infrastruktur, terus juga
konsentrasi kepada support untuk kegiatan keagamaan, AMIL disitu di
back up, guru ngaji backup, honor rt rw dinaikkan dari periode
sebelumnya, lapangan pekerjaan juga. Itu juga sudah ditetapkan dalam
rancangan pembangunan daerah 2017-2022,
4. Menurut bapak,apakah faktor figur neneng hasanah yasin dan
eka supria atmaja yang sudah dikenal masyarakat menjadi faktor
penentu kemenangannya ?
Jawab : iya, selain itu beliau itu kan perempuan pertama yang menjabat
kab bekasi, sampai 2 periode. Bicara perempuan yang menjadi bupati di
kab bekasi ya hanya bu neneng, semenjak 1950, tidak ada bupati
perempuan, dan juga belum ada bupati di kab bekasi yang menjabat dua
periode pasti 1 kali, beliau inilah yang kita usung kembali, dan kemudian
menang, dan memang figur juga ya pada pilkada kemarin, pan itu lirik
lirik bisa pastiin secara akal sehat rasionalitas dibawah, bahwa bu neng-
eka ini pasti menang tanpa mendahului tuhan, dan memang unggulnya
juga telak,jadi figur juga menentukan
77
5. cara neneng Hasanah Yasin dan Eka supria atmaja menarik
perhatian masayarakat dalam kampanyenya ?
Jawaban : Jadi kelebihan beliau itu adalah door to door , ngga ada sekat,
turun kebawah kketika ada aspirasi di bawah, keluhan dibawah, masalah
dibawah, langsung reaktif menyalurkan solusi, jadi karena beliau jadi
bupati ya dipanggil, dia goal kan program itu, dan beliau bicarakan dengan
dprd , kebetulan ada kita, dan di sahkan program itu, dimaklum juga kalo
di 5 tahun pertama belum selesai makanya kita ngotot 5 tahun lagi kasih
kesempatan, biar beliau menyelesaikan wilayah yang besar ini, dengan
penduduk 3,7 juta.
6. Sebagai partai pengusung dalam pilkada kab.bekasi 2017,
bagaimana peran partai PAN dalam mendukung pasangan ini?
baik pendanaan maupun sosialisai kemasyarakat ?
Jawab :ya kita punya fakta integritas, dari PAN kab. Bekasi dan DPD
Golkar kab kbeakasi kita punya fakta integritas yang ditandatangani oleh
calon bupati, waktu itu bu neneng, ada beberapa item didalamnya agar pan
itu bisa mempertanggungjawabkan apa yang dia sudah pilih dalam
berkoalisi, ketika beliau dilantik, jadi kita punya acuannya, bukan hanya
kiya demen ama bu neneng, tidak hanya sekedar itu, tapi karena kita ini
partai institusi dan bertanggungjawab kebawah, makanya kita buat
kesepakatan dan beliau bersepakat dan berintegritas dan tandatangan di
atas materai . jadi kalau bicara bagaimana PAN memelihara kemenangan ,
ya kita bisa bertanggungjawab kepada masyarakat, karena diantara kita,
golkar dan bu neneng sudah ada kesepakatan bahwa masyarakat
khususnya masyarakat PAN akan beliau perhatikan , jadi tidak boleh bu
neneng mementingkan kepentingan pribadi, secara institusi dan secara
kemasyarakatan kan masyarakat PAN juga warga kabupaten bekasi, nah
itu tertuang dalam fakta integritas, biasanya kan orang koalisi hanya cuap
cuap saja , kita engga , secara kepartaian ada , kita bertukar lebmar koalisi,
78
tapi secara pribadi sebagai calon bupati beliau itu menulis pakta integritas
dengan tulisan tangan dengan tanda tangan di atas materai 6000, nah
seperti itu , itu bentuk tanggungjawab PAN kepada masyarakat selama bu
neneng menjabat sampaik tahun 2022.
FOTO WAWANCARA DENGAN BAPAK NORMAN SEBAGAI KONSULTAN
POLITIK NENENG HASANAH YASIN DAN EKA SUPRIA AITMAJA
FOTO WAWANCARA DENGAN MUHTADI MUNTAHA SEBAGAI KETUA DPD
KABUPATEN BEKASI PARTAI PAN KOASLISI PEMENANGAN NENENG
HASANAH YASIN DAN EKA SUPRIA ATMAJA
FOTO WAWANCARA DENGAN BAPAK H. KARDIN SEBAGAI KETUA TIM
PEMENANGAN NENENG HASANAH YASIN DAN EKA SUPRIA ATMAJA
FOTO WAWANCARA DENGAN IBI NENENG HASANAH YASIN SEBAGAI
CALON BUPATI KABUPATEN BEKASI DALAM PEMILUKADA 2017
FOTO WAWANCARA DENGAN BAPAK AGAM DERMAWAN ISMAIL SEBAGAI
TIM MEDIA SOSIAL UNTUK KEMENANGAN NENENG HASANAH YASIN DAN
EKA SUPRIA ATMAJA
FOTO WAWANCARA DENGAN BAPAK EKA SUPRIA ATMAJA SEBAGAI
WAKIL BUPATI KABUPATEN BEKASI DALAM PEMILUKADA 2017