A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION...

41

Transcript of A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION...

Page 1: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah
Page 2: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER

Panggilan Beribadah PengkhotbahVotum PengkhotbahBacaan Bertanggapan Liturgos & JemaatPujian Pengakuan Dosa Liturgos & JemaatDoa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Jemaat

Doa Pengakuan Dosa LiturgosBerita Anugerah LiturgosPetunjuk Hidup baru Liturgos & JemaatPujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Liturgos & Jemaat

Pujian Syukur 1 Liturgos & JemaatPujian Syukur 2 Liturgos & JemaatPengakuan Iman Liturgos & JemaatPujian Liturgos & JemaatDoa Firman Tuhan PengkhotbahKhotbah PengkhotbahPersembahan Liturgos & JemaatDoa Persembahan & Doa Syafaat Petugas DoaPengumuman & Seri Pembinaan PengkhotbahDoxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Pengkhotbah

Doa berkat PengkhotbahAmin / “Thank You Lord” PengkhotbahTheme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah

SuSunan Liturgi ibadah Minggu

2

Page 3: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

3

haMba tuhan rECGEMBALA SIDANG SENIORPdt. Yakub Tri Handoko, Th.MTelp : 0815 5055 985Email: [email protected]

GEMBALA LOKAL ESTE SQUAREPdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected]

GEMBALA LOKAL NGINDENPdt. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email: [email protected]

GEMBALA LOKAL POS PI BATAMPdt. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email: [email protected] /[email protected]

GEMBALA LOKAL DARMOPdt. Novida Lassa, M.Th.Telp. 081-13321904 Email: [email protected]

Page 4: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Surat Yudas ditulis sebagai respons terhadap sebuah persoalan genting di jemaat, yaitu ajaran sesat. Ada orang-orang tertentu yang telah

menyusup ke dalam jemaat dan menyalahgunakan kasih karunia Allah demi kesenangan sendiri (1:4). Dalam istilah theologi, ajaran mereka disebut “antinomianisme” (anti hukum). Kelompok antinomian memahami kebebasan Kristiani secara keliru, dan memakainya demi kenikmatan duniawi: uang, makanan, dan pelampiasan nafsu (1:12, 16, 19). Tidak di bawah tuntutan Taurat diidentikkan dengan izin untuk berbuat dosa semaunya.

Di tengah situasi seperti ini, sangat penting bagi penerima surat untuk berpegang teguh pada iman yang selama ini telah diberitakan lintas generasi dari Tuhan Yesus ke para rasul sampai orang-orang Kristen generasi

Kasih Bagi Mereka Yang Tersesat(Yudas 1:22-23)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

4

Page 5: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

ke-2 atau ke-3 (1:3). Apa yang sedang terjadi tidak seharusnya mengagetkan mereka. Sejak dahulu sudah ada para penyesat

yang didorong oleh kepuasan hawa nafsu semata-mata (1:11). Selain itu, sesuai dengan yang sudah dinubuatkan, di akhir zaman memang akan tampil para penyesat dan pengejek kebenaran (1:17-18). Jemaat tidak usah kaget. Mereka hanya perlu menjaga kemurnian ajaran dan kekudusan.

Walaupun demikian, Yudas tidak hanya berusaha menguatkan jemaat yang masih setia pada iman yang benar. Dia juga mendorong mereka untuk menunjukkan kasih kepada orang lain yang mungkin sudah tergiur dengan kesesatan yang ada. Orang-orang ini membutuhkan uluran tangan yang tulus. Yudas ingin mengajarkan bahwa kasih yang benar selalu mencari orang yang tidak benar.

Sebelum meneliti ayat 22-23 secara detil, kita perlu mengetahui bahwa persoalan tekstual di bagian ini sangat rumit. Salinan-salinan kuno memberikan bacaan yang berlainan. Kesulitan ini tercermin dari perbedaan yang cukup mencolok di berbagai terjemahan Alkitab. Dalam khotbah ini saya mengikuti pilihan para editor UBS4 dan NA27. Pilihan ini tidak jauh berbeda dengan yang kita temukan dalam terjemahan LAI:TB.

Mereka yang tersesatAyat 22-23 berbicara tentang orang-orang yang sudah terpengaruh dengan ajaran sesat. Penyelidikan yang teliti menunjukkan bahwa tingkat pengaruh yang ada cukup bervariasi. Paling tidak, ada tiga tahapan atau tingkatan yang tersirat.

Yang pertama adalah mereka yang ragu-ragu (diakrinomenous, ayat 22). Kata dasar diakrinō memiliki cakupan arti yang cukup luas. Kata ini bisa berarti berdebat (1:9), menghakimi/membedakan (Mat. 16:3; 1Kor. 6:5; 11:29; 14:29; lihat KJV), atau ragu-ragu (Kis. 10:20; 11:13; Rm. 14:23; Yak. 1:6). Arti mana yang benar sangat ditentukan oleh konteks dan sintaks.

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

5

Page 6: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

Diakrinō di Yudas 1:22 sebaiknya diterjemahkan “ragu-ragu”. Jika Yudas memaksudkan diakrinō di sini sebagai “berdebat”,

dia mungkin akan menambahkan dengan siapa orang-orang ini berdebat, seperti yang kita temukan di ayat 9. Demikian pula dengan opsi lainnya. Jika diakrinō berarti “membedakan”, seharusnya ada objek yang dibedakan. Di Yudas 1:22 kata diakrinō muncul sendirian. Dengan demikian pilihan yang paling tepat adalah “ragu-ragu”.

Orang-orang ini belum mengadopsi ajaran sesat. Mereka baru pada tahap meragukan kebenaran dari ajaran yang lama. Jika tidak segera ditolong, keraguan bisa menjadi ketidakpercayaan. Ini tidak boleh dibiarkan.

Kelompok yang kedua adalah mereka yang sudah dekat dengan penghukuman (ayat 23a). Gambaran yang digunakan di ayat 23 sangat mungkin bersumber dari Zakaria 3:1-5. Ada tiga kesejajaran antara dua teks ini: (a) konteks penghakiman/penghukuman; (b) ditarik dari api; (c) pakaian kotor. Sama seperti para imam (diwakili oleh Yosua) oleh belas-kasihan Tuhan dilepaskan dari penghukuman ilahi, demikian pula penerima surat Yudas dinasihati untuk menjadi saluran keselamatan bagi orang lain yang tersesat.

Metafora api dalam Alkitab seringkali memang muncul dalam konteks penghakiman (Mat. 3:10; 5:22; 13:40-42 dll). Bukan berarti orang-orang di Yudas 1:23a sudah berada di neraka atau pasti dibinasakan. Mereka baru ada di tepi lautan api. Dalam konteks pemikiran eskhatologis gereja mula-mula yang mengharapkan kedatangan Tuhan Yesus terjadi segera pada zaman mereka, kesesatan orang-orang ini dipandang sudah sangat dekat dengan penghakiman terakhir.

Yang terakhir adalah mereka yang sudah sangat terikat dengan kesesatan (ayat 23b). Pakaian mereka sudah tercemar oleh keinginan-keinginan dosa. Dalam teks Yunani, kata “pakaian” (chitōn) di sini merujuk pada

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

6

Page 7: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

jubah dalam yang langsung bersentuhan dengan kulit. Seperti kita ketahui, orang-orang pada zaman itu biasa mengenakan dua

helai baju: dalam dan luar. Yang dimaksud di ayat ini adalah yang pertama. Jubah dalam ini tercemar oleh kedagingan (sarx, LAI:TB “keinginan-keinginan dosa”).

Pemilihan kata chitōn (pakaian dalam) dan sarx (daging) menyiratkan kedekatan yang begitu lekat. Dengan kata lain, kebobrokan mereka sudah “mendarah-daging”. Bukan sekadar perilaku. Bukan sekadar ikut-ikutan. Mereka sudah sedemikian terhisap di dalam kesesatan dan kepuasan daging yang begitu dalam. Orang-orang ini mungkin sudah menjadi sama dengan para pengajar yang menyesatkan mereka (1:8 “mencemarkan tubuh mereka”).

Wujud kasih kepada Mereka yang tersesatDi tengah situasi yang sarat dengan bahaya kesesatan, sebagian orang mungkin tergoda untuk mengambil tindakan-tindakan yang sangat tegas. Tidak jarang, ketegasan ini dengan mudah berubah menjadi kekasaran dan kekerasan. Mengatasnamakan kecintaan terhadap kebenaran, sebagian orang justru terjebak pada sikap-sikap yang tidak benar. Apa yang diperjuangkan tidak selaras dengan cara mereka memperjuangkan. Kasih kepada kebenaran tidak diimbangi dengan kasih kepada orang lain.

Yudas bukan tipikal orang semacam itu. Dia sangat mencintai kebenaran. Dia juga mencintai orang lain yang tidak benar.

Apa yang harus kita lakukan terhadap mereka yang tersesat? Wujud kasih seperti apa yang kita patut tunjukkan?

Yang pertama, berbelas-kasihan (eleaō, ayat 22, 23b). Kehidupan Kristiani sudah dipisahkan dari belas kasihan. Dalam salamnya, Yudas tidak lupa mengharapkan belas-kasihan untuk penerima surat (eleos, 1:2; LAI:TB

7

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 8: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

“rahmat”). Pada waktu kedatangan Tuhan Yesus kelak, kita menantikan belas-kasihan-Nya (eleos, 1:21; LAI:TB “rahmat”).

Hanya oleh belas-kasihan-Nya kita dapat menghadap Dia kelak dalam keyakinan dan keberanian.

Sebagaimana Allah sudah berbelas-kasihan kepada kita yang dahulu tersesat dalam dosa, demikian pula kita sepatutnya memperlakukan orang lain demikian. Orang yang berbelas-kasihan (eleēmōn) akan menerima belas-kasihan (Mat. 5:7). Bagaimana kita menghakimi orang lain akan menentukan bagaimana kita nanti dihakimi. Penghakiman yang tidak berbelas-kasihan akan menimpa orang yang tidak berbelas-kasihan (Yak. 2:13).

Yang kedua, menyelamatkan (ayat 23a). Kita dapat menyelamatkan orang lain yang tersesat dengan cara merampas mereka dari api. Kata “merampas” (harpazō) bukan sekadar tindakan asal-asalan. Filipus dilarikan oleh Roh Kudus di Asdod (Kis. 8:39). Paulus pernah diambil secara paksa oleh pasukan Romawi tatkala terjadi kerusuhan yang membahayakan nyawanya (Kis. 23:10). Paulus juga pernah diangkat ke surga (2Kor. 12:2, 4). Pada waktu kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, orang-orang percaya yang masih hidup akan diangkat ke awan-awan (1Tes. 4:17). Semua kata kerja yang berhuruf miring di atas menggunakan kata kerja harpazō. Dengan kata lain, kata ini merujuk pada tindakan mengambil sesuatu dengan disertai kekuatan atau paksaan. Ada upaya yang lebih keras yang harus dilakukan. Jika tidak demikian, daya tarik kesesatan akan lebih kuat

8

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Bagaimana kita menghakimi orang lain akan menentukan bagaimana kita nanti dihakimi. Penghakiman yang tidak berbelas-kasihan akan menimpa

orang yang tidak berbelas-kasihan

Page 9: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

menjerumuskan mereka ke dalam penghukuman.

Wujud kasih yang terkahir adalah berbelas-kasihan tetapi disertai ketakutan (ayat 23b). Kita perlu menunjukkan belas-kasihan kepada semua orang. Namun, khusus untuk mereka yang memang sudah sedemikian terhisap dalam keberdosaan, kita juga harus menambahkan sesuatu yang lain pada belas-kasihan. Tidak cukup hanya berbelas-kasihan. Kita harus menyertainya dengan ketakutan.

Apa maksud dari “disertai ketakutan” di ayat ini? Mengapa dalam kasus ini belas-kasihan patut ditambahi ketakutan?

Walaupun kata “ketakutan” (phobos) dapat memiliki beragam arti dan ditujukan pada pihak-pihak yang berbeda, tetapi dalam konteks Yudas 1:23 kita lebih baik menafsirkannya dalam arti ketakutan terhadap pengaruh dosa. Takut terjebak pada dosa yang sama.

Penafsiran di atas didukung oleh bagian terakhir dari ayat 23: “membenci pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa”. Dalam teks Yunani, frasa ini berbentuk anak kalimat (partisip) yang menerangkan “tunjukkanlah belas-kasihan yang disertai dengan ketakutan”. Dengan kata lain, kita dinasihati untuk mengasihi orangnya, tetapi membenci perbuatannya.

Nasihat ini sangat bijaksana. Berbelas-kasihan kepada mereka yang berdosa mengandung sebuah resiko. Tidak mungkin seorang berbelas-kasihan kepada orang lain tanpa memiliki kedekatan personal dengan orang itu. Belas-kasihan melampaui slogan dan ukspresi perasaan. Belas-kasihan mencakup tindakan. Pada saat yang sama, kedekatan dengan orang tersebut juga bisa menjadi bumerang. Orang yang berupaya menyelamatkan orang lain yang sedang berada di tepi jurang juga ikut jatuh ke dalamnya. Perlu kewaspadaan.

9

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 10: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

Sebagai aplikasi dari khotbah hari ini, kita perlu mengingat bahwa ada banyak orang yang tersesat di sekitar kita. Jika hanya

memikirkan kenyamanan diri sendiri saja, kita lebih baik menjauhi mereka. Membenci mereka bahkan dapat memberi pencitraan positif bagi kita. Persoalannya, semua tindakan ini tidak mengandung kasih di dalamnya. Allah menuntut kita untuk memperlakukan orang lain seperti kita sendiri telah diperlakukan oleh Allah. Apa jadinya jika Allah dahulu memilih untuk menjauhi dan membenci kita? Puji Tuhan! Di dalam Yesus Kristus Bapa di surga telah berbelas-kasihan kepada kita. Soli Deo Gloria.

10

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Allah menuntut kita untuk memperlakukan orang lain seperti kita sendiri telah diperlakukan oleh Allah. Apa jadinya jika Allah dahulu

memilih untuk menjauhi dan membenci kita?

Page 11: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

POKOK DOA SYAFAAT

11

eMAGZ

Pokok Doa Syafaat | #TEACHING

1. Bersyukur karena bakti sosial dan kkr telah terlaksana. kiranya kasih yang dinyatakan sungguh memberkati mereka. kiranya Firman tuhan yang sudah diberitakan sungguh-sungguh memberikan perspektif dan komitmen baru dalam kehidupan kerohanian peserta yang hadir.

2. Berdoa untuk komitmen baru setiap jemaat dalam menyongsong tahun baru 2018 kiranya semakin hidup menerapkan kasih ilahi seperti ajaran Firman yang sudah diberitakan sepanjang tahun 2017. Berdoa untuk jemaat kiranya dapat menerima ajaran dengan penuh kerendahan hati dan ketaatan untuk hidup berpusat kepada injil.

Page 12: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

KATEKISMUS WESTMINSTER

12

eMAGZ

Katekismus Westminster | #TEACHING

pertanyaan 146: Tugas-tugas kewajiban apa yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang kesepuluh?

jawaban :Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang kesepuluh ialah, agar kita puas sepenuhnya dengan keadaan kita sendiri, dan bersikap ramah dengan segenap jiwa kita terhadap sesama kita, begitu rupa, sehingga seluruh dorongan dan perasaan hati kita berkenaan dengan dia terarah ke segala kepentingannya, dan memajukannya.

a. Ibr 13:5; 1Ti 6:6. b. Ayu 31:29; Rom 12:15; Maz 122:7-9; 1Ti 1:5; Est 10:3; 1Ko 13:4-7.

Page 13: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

13

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

Lima bahasa kasih untuk anak-anak#5 Layanan

Beberapa orang mengatakan bahwa layanan adalah bahasa

kasih utama mereka. Meskipun layanan bukan bahasa kasih anak Anda, ketahuilah bahwa: Menjadi orangtua bukanlah lowongan kerja yang berorientasi pada pelayanan. Di hari Anda mendapati bahwa Anda akan mendapatkan seorang anak, Anda mendaftarkan diri untuk memberikan pelayanan purna waktu. Kontrak Anda memakan waktu sedikitnya delapan belas tahun layanan dengan catatan bahwa Anda juga merupakan “tenaga cadangan

yang aktif ” selama beberapa tahun sesudahnya.

siapa yang anda Layani?Sewaktu mempertimbangkan layanan, kita harus bertanya pada diri sendiri, “Siapa yang kita layani?” Bukan hanya anak. Sebagai pasangan dalam pernikahan, Anda melayani pasangan Anda, yakni melakukan segala sesuatu yang menyenangkan dirinya untuk menyatakan kasih Anda. Anda ingin agar tangki kasih pasangan Anda tetap penuh dengan layanan Anda.

Page 14: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

14

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

Tentu saja, sebagai orangtua, Anda melayani

anak, tetapi motivasi utama Anda bukanlah untuk menyenangkannya. Tujuan utama Anda adalah berbuat yang terbaik untuk menyatakan kasih Anda. Letakkan tiga batang permen di kantong makan siang anak Anda maka ia akan gembira sekali, tetapi Anda tidak akan memberinya yang terbaik. Dalam melayani anak, motif utamanya adalah melakukan yang terbaik, berarti Anda mencoba mengisi tangki kasihnya. Untuk memasok kebutuhan kasih itu, layanan Anda seharusnya bertalian dengan bahasa kasih lainnya.

MeMBuat Layanan sesuai dengan usiaDibandingkan dengan anak yang tidak yakin akan kasih orangtuanya, anak yang tangki kasihnya penuh jauh lebih cenderung mencontoh layanan penuh kasih itu. Orangtua harus melakukan semua hal yang belum mampu dilakukan sendiri oleh anak. Jelaslah, setelah anak berusia enam tahun, Anda tidak akan menyuapinya lagi. Membereskan tempat tidur bagi anak berusia empat tahun merupakan suatu

layanan tetapi bukan bagi anak berusia delapan tahun yang mampu melakukannya sendiri. Anak tidak perlu menanti hingga duduk di perguruan tinggi untuk belajar mengoperasikan mesin cuci – sebab perguruan tinggi tidak memberikan mata kuliah seperti ini!

peLayanan penuh kasihKarena melayani anak itu sifatnya konstan selama beberapa tahun, dilakukan bersama, dan di seputar kewajiban lain yang banyak sekali, sehingga orangtua lupa bahwa semua yang mereka lakukan setiap hari dan nampaknya biasa itu merupakan ungkapan kasih yang dampaknya berjangka panjang bahkan ada kalanya mereka merasa bagaikan budak ketimbang pelayan yang penuh kasih, karena terbebani oleh pasangan, anak, dan pelbagai hal lain. Namun, apabila mereka bersikap seperti ini, sikapnya ini akan menyatakan diri secara emosional kepada anak, hingga anak akan merasa hanya ada sedikit kasih dalam semua layanan itu.

Page 15: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

15

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

tujuan akhir dari peLayananTujuan akhir dari melayani anak adalah membantu anak menjadi

orang dewasa yang matang dan mampu memberikan kasihnya kepada sesamanya melalui layanannya. Layanan ini tidak saja mencakup bersikap membantu terhadap mereka yang amat dikasihi dan dihormatinya, namun juga melayani mereka yang tidak mungkin mampu membalas kebaikan hati itu. Karena anak-anak hidup berdasarkan contoh dari kedua orangtuanya yang melayani keluarganya serta mereka yang tinggal di dalam rumahnya maka mereka juga belajar melayani.

Alkitab menyebutkan bahwa pelayanan yang sifatnya pengorbanan merupakan cara untuk menyenangkan Tuhan. Sewaktu makan malam di rumah seorang pemimpin agama yang terkemuka, Yesus berkata kepada tuan rumahnya:

Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya . . . Tetapi . . . undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh, dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia . . .

Perkataan yang luar biasa! Inilah yang kita inginkan bagi anak-anak kita – mampu melayani dengan belas kasih dan kasih sejati. Akan tetapi, anak kita belum matang. Mereka dilahirkan sebagai anak yang egosentris dan tidak dapat diharapkan untuk melayani sesama tanpa motivasi yang tidak memikirkan dirinya. Mereka ingin perilaku mereka yang baik diberi penghargaan. Agar mampu memberikan cinta melalui layanan yang tidak mementingkan diri sendiri, anak membutuhkan waktu lama.

Page 16: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

16

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

Menjadi COntOh anakApa yang harus kita lakukan untuk mencapai tujuan akhir

ini? Pertama, pastikan bahwa anak merasa dikasihi secara tulus dan diperhatikan. Jaga sampai tangki emosionalnya tetap penuh. Selain itu, kita adalah contoh baginya. Dengan teladan kita, ia terlebih dulu merasakan layanan yang penuh kasih. Sesudah semakin besar dan mampu menunjukkan penghargaannya, perlahan-lahan kita gantikan perintah dengan permintaan. Permintaan tidak menuntut. Sulit bagi anak untuk merasa nyaman mengungkapkan suatu penghargaan apabila ia diperintahkan untuk melakukannya.

Lambat laun, anak-anak akan memperhatikan orangtua mereka ketika melakukan segala sesuatu untuk orang lain. Mereka akan belajar melayani orang sakit atau memberikan uang kepada yang kurang beruntung. Mereka akan ingin ikut mengambil bagian dalam mengerjakan pelbagai proyek yang membantu orang lain, terutama semua petualangan yang membawa mereka keluar dari rutinitas keluarga. Bilamana orangtua dan anak bekerja sama dalam layanan seperti ini, semua kegiatan tersebut akan menjadi pelajaran yang manjur dengan merasakan nikmatnya menolong sesama.

MenguBah periLaku anak andaInti dari layanan sosial dan misionaris adalah keinginan hati yang tulus untuk membantu sesama dengan layanan. Namun, para orangtua bisa saja keluar jalur dan memang menghambat anak menjadi orang yang mampu memberikan dirinya tanpa memikirkan diri sendiri. Kita harus berhati-hati dalam melayani agar tidak sekali-sekali menunjukkan bahwa kasih kita itu bersyarat. Bilamana orangtua hanya menyediakan diri bagi anak di saat mereka menyukai perilakunya, maka layanan seperti ini mengandung syarat. Anak kita yang menyaksikannya akan belajar bahwa orang harus menolong orang lain hanya apabila ia bisa menarik keuntungan dari petolongan itu.

Page 17: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

17

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

“Keuntungan apa yang saya dapatkan dari menolongnya?” Merupakan sikap yang sangat dominan dalam masyarakat. Inilah yang mempengaruhi banyak orangtua dalam membesarkan anak

sekarang. Anda mungkin melupakan salah satu anak yang dibesarkan dengan pemikiran semacam ini. Kini Anda menginginkan anak Anda tumbuh menjadi orang yang beintegritas. Anda menginginkan anak bersikap ramah dan dermawan terhadap sesama tanpa mengharapkan balasan, terutama terhadap mereka yang kurang beruntung. Anda mungkin bertanya-tanya mungkinkah hal ini terjadi dalam masyarakat yang serakah dan materialistis ini.

Tentu saja mungkin, namun sangat tergantung pada Anda. Anak perlu melihat Anda memiliki semua sifat yang Anda inginkan agar anak mengembangkannya. Anak peru merasakan layanan orangtua baginya dan ikut terlibat dalam pelbagai aksi kepedulian orangtua. Anda dapat mengajarnya melalui teladan Anda dalam hal menunjukkan kepedulian kepada sesama.

The Five Love Languages of ChildrenGary Chapman & Ross CampbellKutipan Bab 6 - bersambung . . .

Page 18: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

eMAGZ

Apakah Kalimat Allah Ada Bersifat ilmiah?| #QandA

(Lanjutan tgl 10 Desember 2017)

Nah, di antara semua teori tentang permulaan alam semesta, doktrin penciptaan tidak boleh serta-merta diabaikan dan

dianggap kurang ilmiah. Ada dasar ilmiah tertentu yang terlibat di dalamya. Ada pula area tertentu yang pembuktiannya tidak bisa 100% ilmiah (seperti yang dituntut oleh sebagian orang). Di sinilah iman juga tetap memainkan peranan (bdk. Ibr. 11:3).

Walaupun demikian, kesulitan yang sama juga menimpa teori-teori lain yang sekilas terlihat lebih ilmiah. Ada titik tertentu di mana penjelasan ilmiah sudah tidak mampu menembusnya lagi. Tidak

Apakah Kalimat “Allah Ada” Bersifat Ilmiah?

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

18

Page 19: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

eMAGZ

Apakah Kalimat Allah Ada Bersifat ilmiah?| #QandA

ada pembuktian 100%. Di situlah para ilmuwan atheis juga menunjukkan iman mereka. Dengan kata lain, ada aspek

kebenaran objektif dan subjektif yang ditunjukkan oleh masing-masing pihak.

Marilah sekarang kita menganalisa tiga teori paling populer tentang permulaan alam semesta. Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory). Alam Semesta Jamak (Multiple Universe Theory). Penciptaan (Allah sebagai Penyebab Pertama). Di luar ini masih ada beberapa teori lain, namun tiga ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa tingkat keilmiahan dalam doktrin penciptaan tidak kalah dengan teori-teori lain. Dalam banyak hal, penciptaan bahkan terlihat lebih kuat, baik secara logis maupun ilmiah.

Teori Ledakan Besar memiliki beberapa versi. Diperlukan jenis artikel yang lebih akademis dan lebih panjang untuk menerangkan semua variasi yang ada. Tanpa bermaksud terlalu menyederhanakan, teori ini dapat diterangkan sebagai berikut. Pada mulanya terdapat sebuah materi (energi? massa? ketidakberadaan?). Entitas ini lalu meledak (mengembang) melalui proses tertentu sehingga menghasilkan alam semesta seperti yang kita lihat sekarang. Walaupun terlihat ilmiah dan dipegang oleh banyak ilmuwan, teori ini mengandung beberapa persoalan yang belum dituntaskan. Teori Ledakan Besar hanya menggeser persoalan belaka (dari permulaan alam semesta menjadi permulaan materi yang meledak). Jika alam semesta berasal dari materi semacam itu, lalu dari mana materi itu berasal? Teori ini juga tidak menjelaskan apakah proses yang turut mengembangkan materi tersebut seturut dengan hukum alam atau tidak. Jika seturut dengan hukum alam. Mengapa sudah ada hukum

19

Page 20: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

eMAGZ

Apakah Kalimat Allah Ada Bersifat ilmiah?| #QandA

tersebut padahal alam semesta sendiri belum ada. Jika tidak mengikuti hukum alam, mengapa hasilnya begitu teratur?

Dalam taraf tertentu Teori Alam Semesta Jamak merupakan upaya mengisi kekosongan dalam teori sebelumnya. Sebuah proses yang acak dan kebetulan (tidak mengikuti hukum alam) memang hampir mustahil dapat menghasilkan sesuatu yang kompleks dan teratur. Untuk mengurangi kemustahilan ini diusulkan sebuah dugaan, yaitu proses yang sama terjadi berulang kali tanpa batas sampai terbentuklah alam semesta seperti sekarang. Mungkin ada alam semesta lain yang sekarang ada tetapi tidak dapat diketahui oleh manusia. Mungkin alam semesta yang lain itu sempat ada tetapi lantas musnah karena tidak mampu bertahan.

Bersambung.....

20

Page 21: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

21

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

(Lanjutan tgl 10 Desember 2017)

Ada seorang sarjana Hindu yang sangat hebat bernama Pandita Ramabhai (1858-1922) yang berjuang untuk mengangkat derajat

wanita di India. Dia memulai sebuah gerakan dan sering memberi ceramah mengenai hal ini. Dia bersahabat dengan seorang Kristen berkebangsaan Inggris yang merupakan kepala sekolah pelatihan guru, dan wanita ini setuju untuk mengajarinya bahasa Inggris. Melalui wanita ini, Ramabhai diperkenalkan kepada Perjanjian Baru. Dia sangat terkesan dengan sikap Kristus yang hormat dan kasih terhadap wanita. Sesudah itu, walau seorang Hindu, dia mulai mengutip Injil dalam ceramahnya. Dia kemudian pergi ke Inggris, dan hubungannya dengan komunitas saudari Anglikan membuatnya dibaptis menjadi orang Kristen. Tapi dia

REAKSI KAUM INJILI TERHADAP LIBERLISME : Menggunakan kehidupan yesus dalam

penginjilan

Page 22: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

22

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

belum menangkap arti keselamatan oleh anugerah melalui iman. Dia berpindah agama karena dia secara umum telah menjadi pengikut Yesus. Setelah bertahun-tahun kemudian, barulah dia

mengalami sukacita karena memiliki hubungan pribadi dengan Sang juruselamat, Yesus, yang menjadikan dia sebagai alat kebangunan rohani yang luar biasa di India.

A. V. M. Rajan, seorang aktor Tamil yang terkenal di India, merupakan penganut Hindu. Setelah melihat film mengenai kehidupan Kristus, dia begitu terkesan sehingga ingin tahu lebih banyak tentang Yesus sampai akhirnya dia menjadi orang Kristen. Dia menjadi seorang penginjil yang efektif di India selama bertahun-tahun.

Pengalaman Pandita Ramabhai merupakan hal umum yang dialami oleh mereka yang bertobat dari agama lain. Pesan Salib pada awalnya mungkin tidak masuk akal bagi mereka. Sebenarnya, khotbah tentang penebusan dosa bisa membuat agama Kristen dianggap “agama berdarah” yang menakutkan bagi orang Buddha yang “diajarkan untuk menghormati semua bentuk kehidupan.” Tapi kehidupan Kristus sangat menarik bagi mereka. Hal ini membuat mereka terbuka bagi pesan Injil. Keterbukaan itu pada akhirnya membawa mereka untuk menerima Injil serta beriman kepada pesan Salib. Istri saya bekerja dengan seorang wanita penganut Buddhis yang telah sekian lama menjadi pengikut Kristus sebelum akhirnya sungguh-sungguh mengalami kebebasan keselamatan oleh anugerah melalui iman.

Bishop Stephen Neill bercerita tentang bagaimana seorang misionaris, yang telah bertahun-tahun melayani di antara orang Muslim, ditanyai mengenai hal apa dalam Kekristenan yang bisa menarik orang Muslim. Dia menjawab dengan pasti, “pribadi Kristus.” Kita harus ingat orang Muslim menolak bahwa Kristus mati karena disalib, yang dianggap tidak agung bagi seorang nabi. Neill membuat sebuah pengamatan menarik

Page 23: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

23

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

tentang sejumlah besar buku yang ditulis mengenai Muhammad untuk konsumsi orang barat dan orang Kristen. Dia mengatakan, “Semuanya menulis karakter Muhammad yang telah dilembutkan

dan dikristenkan, sehingga Nabi Arab yang keras ini telah diubah menjadi seorang reformator yang baik dan dermawan.”

Neill membayangkan sebuah situasi di mana seorang “sarjana muslim sedang meneliti dan sedang mengalihkan gambarannya dari Muhammad dalam Quran dan Hadis, kepada Yesus dari Nazareth seperti yang digambarkan dalam Injil.” Dia mengatakan, bahwa murid ini “mungkin menemukan, sungguhpun bukan hal yang menyenangkannya, bahwa pengertiannya terhadap agama sedang mengalami perubahan, dan daya tarik Yesus merupakan sebuah kekuatan yang sulit ditolaknya.”

Bersambung……..Sumber: Supremasi Kristus oleh Ajith Fernando

Page 24: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

24

eMAGZ

Bagaimana Proses Kanonisas i Per janj ian Lama?|#DOYOUKNOW

(Lanjutan tgl 10 Desember 2017)

Beberapa pertanyaan tersebut dapat dijawab, tetapi sebagian

tetap menjadi misteri dan topik perdebatan di antara para teolog. Mari kita mulai dari yang pertama, yaitu sejarah pembagian kanon Ibrani ke dalam TeNaKh. Sebagian teolog yakin bahwa pembagian kanon Ibrani ke dalam tiga kelompok tidak terjadi secara bersamaan. Sebagian yang lain

berpendapat bahwa penerimaan secara non-formal oleh orang-orang Yahudi harus dibedakan dari proses kanonisasi yang formal. Kelompok yang terakhir ini tetap setuju bahwa kitab-kitab itu secara bertahap diterima secara non-formal, namun mereka menduga semua kitab itu pada akhirnya diterima secara resmi dalam suatu peristiwa khusus.

BAGAIMANA PROSES KANONISASIPERJANJIAN LAMA?

Ev. Nike Pamela, M.A

Page 25: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

25

Bagaimana Proses Kanonisas i Per janj ian Lama?|#DOYOUKNOW

Walaupun kita sulit menentukan pendapat mana yang tepat, tetapi kita masih dapat menelusuri bagaimana suatu kitab diakui otoritasnya (secara formal maupun tidak) oleh orang-orang

Yahudi. Tulisan Musa langsung mendapatkan pengakuan dari orang Israel (Kel 24:3). Tulisan Musa dikumpulkan dan disimpan di samping tabut perjanjian (Ul 31:26). Yosua diperintahkan Tuhan untuk menuruti kitab Taurat (Yos 1:8). Pada jaman Raja Yosia ditemukan salinan kitab Taurat dalam rumah Tuhan, yang menyiratkan bahwa tulisan tersebut diakui sebagai firman Allah (2Raj 23:24). Pada jaman pasca pembuangan pun kitab Taurat tetap diakui sebagai firman Tuhan (Ez 7:6, 10).

Di luar kitab Musa, kita tidak dapat memastikan urutan penerimaan kitab-kitab yang lain. Alkitab hanya memberikan petunjuk bahwa beberapa nabi yang lebih kemudian mengakui otoritas pelayanan dari nabi-nabi sebelum mereka (Yer 7:25; Yeh 38:17; Zak 1:4; 7:7). Bagaimanapun, pengakuan ini tidak merujuk secara eksplisit pada tulisan para nabi. Pengakuan ini lebih mengarah pada perkataan lisan daripada tertulis. Satu-satunya petunjuk tentang otoritas tulisan seorang nabi yang diakui oleh nabi lain ada di Daniel 9:2 ketika Daniel mengutip isi dari tulisan Yeremia. Beberapa teks lain bisa merujuk pada pengakuan terhadap ucapan maupun tulisan nabi pada masa sebelumnya, misalnya Yeremia mengutip Mikha (Yer 26:18//Mik 3:12), Mikha mengutip Yesaya atau sebaliknya (Mik 4:1-3; Yes 2:2-4), dsb.

Beberapa bukti tampaknya mengarah pada dugaan bahwa kanon PL sudah final sebelum jaman PB. Pertama, Lukas 24:44. Dalam bagian ini Yesus memakai ungkapan “kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur” untuk merujuk pada seluruh PL. Penyebutan ini sangat menarik, karena kitab Mazmur dalam konteks ini kemungkinan besar bukan hanya berdiri sendiri sebagai suatu kitab, tetapi perwakilan dari seluruh kitab Khetubim (Kitab Mazmur merupakan kitab pertama dalam daftar kitab-kitab Kethubim). Walaupun hal ini hanya sebatas dugaan, tetapi dugaan

eMAGZ

Page 26: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

26

Bagaimana Proses Kanonisas i Per janj ian Lama?|#DOYOUKNOW

ini tampaknya lebih masuk akal daripada menganggap Kitab Mazmur berdiri sendiri dan dibedakan dari kitab Taurat dan para nabi. Mengapa Yesus harus menyendirikan kitab Mazmur

(apalagi jika ungkapan “kitab Taurat dan para nabi” sudah merujuk pada seluruh PL)?

Bersambung………….

NK_P

eMAGZ

Page 27: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

27

Misi Di Tengah Kekerasan dan Usaha Perdamaian | #MISSION

(Lanjutan tgl 10 Desember 2017)

Kita akan membahas masalah-masalah pelik yang berkaitan

dengan hak-hak manusia, hewan dan organisme hidup yang lain, perselisihan tentang apakah umat manusia cenderung ke spesiesime (yaitu mengutamakan kedudukannya sendiri di dunia alam), debat tentang batas-batas pertumbuhan dan pertimbangan

tentang gaya hidup yang pantas. Namun ada kekhawatiran dari beberapa orang bahwa pembahasan masalah lingkungan hidup ini sudah di luar lingkup misi. Mereka dapat menyatakan bahwa melihat orang Kristen mulai memperhatikan lingkungan hidup, hanyalah contoh lain dari usaha orang-orang itu untuk mencoba mendompleng pada

MISI DI TENGAH KEKERASAN DAN USAHA PERDAMAIAN

eMAGZ

Page 28: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

28

eMAGZ

Misi Di Tengah Kekerasan dan Usaha Perdamaian | #MISSION

kepopuleran suatu gerakan sekuler yang bergerak terus. Mungkin ini mengenai opini yang diperdebatkan dengan kuat bahwa dunialah yang menentukan agenda untuk misi.

Komentator agak sinis bisa mencoba menunjukkan bagaimana beberapa orang Kristen yang bersemangat telah bergerak, kuranglebih seiring dengan penekanan yang berubah di antara kaum altruis Barat, golongan menengah dari isu-isu yang berfokus pada revolusi sosial ke hak-hak asasi yang umum, kepedulian kaum feminis, ke perlindungan kaum minoritas dan akhir-akhir ini ke soal lingkungan hidup. Saya yakin bahwa terlepas dari apa yang menjadi model etika terkini, ada alasan-alasan kuat untuk menyatakan bahwa misi Gereja meliputi respon yang hati-hati terhadap segala soal yang berkenaan dengan lingkungan hidup.

Sama halnya dengan penciptaan perdamaian, selama ini soal-soal lingkungan hidup tidak menonjol. Survei Jongeneel yang luas sekali mengenai kajian-kajian misi selama dua abad yang lalu, sebenarnya memuat suatu judul pendek tentang lingkungan hidup, yang dikaitkan dengan etika kebudayaan. Namun, sedikitnya kepustakaan yang dikutip, dibandingkan yang diberikan untuk kebudayaan, mungkin memperkuat kesan bahwa soal-soal lingkungan hidup jarang dikaitkan dengan misi.

Alasan utama untuk memasukan pelestarian lingkungan hidup sebagai bagian dari panggilan misi Gereja adalah kaitannya yang erat dengan pokok-pokok lain yang telah ditinjau. Beban pada lingkungan hidup jelas terkait dengan masalah-masalah keadilan ekonomi dan politik. Penggundulan hutan, praktik-praktik pertanian yang intensif, dihabiskannya rumput di padang oleh ternak, erosi

Page 29: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

29

eMAGZ

Misi Di Tengah Kekerasan dan Usaha Perdamaian | #MISSION

tanah, efek rumah kaca atas iklim dan banyak bentuk polusi, merupakan akibat langsung hubungan ekonomi

yang ada sekarang anatara negara kaya dan negara miskin. situasi kekerasan dapat timbul karena memburuknya atau menghilangnya lahan yang cocok untuk menunjang masyarakat manusia. Beberapa pihak mengumpamakan perusakan alam dengan perlakuan bengis terhadap manusia-manusia yang rentan dan tak berdaya; alam tidak bisa bersuara atau memberikan suara; walaupun ia mempunyai kemampuan untuk memukul kembali (melalui bencana-bencana alam ciptaan manusia) ia tidak berdaya mempengaruhi cara ia diperlaukan. Pengelolaan yang keliru atas lingkungan hidup, sepadan dengan cara beberapa orang tua dan masyrakat melukai perasaan anak-anak dan orang-orang lanjut usia. Akhirnya, cara alam diperlakukan sebagian besar bergantung apda norma kebudayaan masyarakat yang manapun. Lingkungan hidup bukan hanya suatu ilustrasi tentang bagaimana kebudayaan berfungsi, melainkan juga merupakan bagian yang integral dari nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat dan nilai-nilai itu berkaitan erat dengan kepercayaan dan praktik religiusnya. Saya yakin bahwa Gereja pada umumnya harus mendukung pernyataan Konferensi Komisi DGD, mengenai Misi dan Pekabaran Injil Sedunia di San Antonio, bahwa “misi dalam jalan Kristus harus mencakup ciptaan Allah. Oleh karena itu bumi adalah milik Tuhan, tanggung jawab gereja terhadap bumi merupakan suatu bagian krusial dari misi gereja.”

Seiring dengan transisi masyarakat Barat dari suatu perspektif pra modern, menjadi modern, mulai timbulah sikap-sikap yang sangat baru terhadap alam. Ian Barbour telah mencatat tiga sikap pada khusus. Petama, bekerjanya alam makin dibandingkan dengan bekerjanya sebuah mesin. Pandangan ini dikaitkan dengan kepercayaan bahwa

Page 30: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

30

eMAGZ

Misi Di Tengah Kekerasan dan Usaha Perdamaian | #MISSION

kehidupan non-manusia tidak memiliki akal dan perasaan merupakan suatu dunia keharusan yang kekanistik di mana

manusia dapat menjalankan kebebasan mereka untuk memilih sebagaimana mereka mau. Kedua, menyusul revolusi industri, di mana alam dilihat sebagai sumber bahan mentah.

Bersambung………..

Page 31: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

31

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

RENUNGAN HARIANsenin, 18 desember 2017

MenyaMBut dengan sukaCita(Baca: Lukas 15:1-7)

Seorang jemaat menyadari dosanya dan memohon pengampunan Tuhan. Ia ingin meninggalkan dosa, mengalami pemulihan, dan

memberi hidup bagi kemuliaan Tuhan. Namun, ia justru menghilang dari gereja selepas mengaku dosa di hadapan jemaat. Ia merasa malu dan rendah diri karena banyak jemaat memandangnya sebelah mata. 

Keadaan orang yang hidup di dalam dosa seperti domba yang terhilang dari kawanannya. Tersesat dari Allah, tersesat dari kawanannya, tersesat dari dirinya sendiri. Tidak tahu tentang keberadaannya, berjalan tanpa tujuan, terancam bahaya, merindukan rumput hijau, tetapi tidak dapat pulang. 

Terhadap domba yang tersesat, sang gembala memberikan perhatian khusus. Walaupun memiliki seratus domba, ia tidak mau kehilangan seekor domba pun. Dengan firman dan kuasa Roh-Nya, Allah berusaha memanggil pulang “domba yang sesat”. Ketika domba yang hilang itu tak mampu berjalan, alih-alih membiarkannya binasa, sang gembala meletakkannya di atas bahunya dan membawanya kembali. Sukacita atas keberhasilannya membawa pulang domba yang tersesat itu begitu besar, sehingga Ia memanggil para sahabat dan tetangga untuk merayakannya. 

Ada sukacita besar di surga karena satu orang berdosa yang bertobat. Allah memiliki kasih yang begitu besar kepada orang yang berdosa. Dan, Dia sangat menghargai jiwa-jiwa yang bertobat dan kembali kepada-Nya. Begitulah pula seharusnya kita menanggapi pertobatan seseorang: bukan merendahkannya, melainkan bersukacita atasnya. —EBL

Page 32: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

32

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

selasa, 19 desember 2017MenOLOng sadar(Baca: ibrani 3:7-19)

Pada setiap bungkus rokok dicantumkan peringatan: “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi

dan gangguan kehamilan dan janin.” Peringatan keras ini juga ditempeli gambar yang “menyeramkan” akibat rokok. Namun, peringatan ini sering dicela tidak benar-benar ingin menyadarkan konsumen akan bahaya rokok, sekadar kata-kata seram.

Tidak demikian dengan penulis Ibrani ketika menganjurkan kita untuk saling menasihati. Kita diminta serius, tidak sekadar basa-basi. Juga tidak menunda atau menahan nasihat, peringatan, atau teguran. Itu semua untuk “menyadarkan” orang-orang yang kita kasihi agar tidak tegar hati karena tipu daya dosa, termasuk kebiasaan buruk yang tidak sehat. 

Sadar itu memahami dan menerima realitas. Ada orang yang cepat sadar, tetapi ada yang meski kesalahannya sudah menahun tak juga kunjung sadar. Ada orang yang sadar ketika “ledakan besar” sudah terjadi, tetapi ada juga yang cepat sadar meski tanpa melihat “percikan api”. Dan, ada saja orang yang tidak sadar meski keadaan memburuk, terus memburuk, dan semakin memburuk. 

Firman Tuhan menuntun hati kita untuk mau membantu orang-orang yang terpenjara dalam kebiasaan buruk, menolong mereka berbalik dari jalan yang sesat, dan menyelamatkan jiwa mereka dari maut (Yak. 5:19-20). Kita bisa dengan bijak memberi nasihat, peringatan, atau teguran untuk menolong mereka sadar. Tidak dengan menyerang orangnya, tetapi membidik sikap atau perbuatannya yang salah.—ASA

Page 33: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

33

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

rabu, 20 desember 2017peduLi aMat

(Baca: kejadian 50:15-21)

Hudson Taylor adalah misionaris di pedalaman Tiongkok. Saat perjalanan dari Shanghai ke Ningpo tiba-tiba ia mendengar ada

sesuatu tercebur ke laut. Ia berlari ke geladak dan seorang penumpang, Min, tak ada di sana. Dalam keadaan bingung, ia melihat para nelayan yang memiliki jala tarik—alat yang tepat untuk digunakan saat itu. “Datanglah kemari. Tariklah jalamu melewati tempat ini. Ada orang tenggelam di sini,” seru Taylor. “Peduli amat. Itu pekerjaan tak menyenangkan,” jawab para nelayan itu. “Jangan bicara tentang menyenangkan. Tinggalkan dulu, saya akan membayarmu.” Setelah tawar-menawar dan Taylor bersedia memberi semua uangnya, mereka menebarkan jala untuk menarik Min, namun nyawanya sudah tak tertolong.

Di dunia ini banyak orang acuh tak acuh dan mementingkan diri sendiri. Mungkin kita mencela para nelayan itu. Tetapi, bagaimanakah sikap kita terhadap jutaan manusia yang berjalan menuju kebinasaan dan terbelenggu oleh penderitaan dan dosa? Mereka tenggelam dalam keputusasaan dan keterasingan. Mereka terpenjara dan terbelenggu oleh dendam, iri hati, dan kemarahan.

Seperti Yusuf yang menyelamatkan keluarganya dari kematian karena kelaparan, demikianlah kita harus bersikap. Yusuf punya alasan bersikap tidak mau tahu atas apa yang menimpa saudarasaudaranya karena perlakuan mereka kepadanya, tetapi ia tak melakukannya. Yusuf tak sekadar menyelamatkan mereka dari kelaparan, tetapi juga memerdekakan mereka dari rasa takut dan rasa bersalah yang mendalam.—PRB

Page 34: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

34

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

kamis, 21 desember 2017ketinggaLan

(Baca: Wahyu 2:1-7)

Ada pengalaman unik di perjalanan bisnis paman saya. Mobilnya berhenti di pom bensin untuk mengisi bahan bakar. Setelah tangki

penuh, sopir segera membawa mobil melaju. Sementara paman tertinggal karena sedang berada di kamar kecil. Setibanya di tujuan barulah sopir itu menyadari bahwa atasannya tidak berada bersamanya di dalam mobil.

Jemaat di Efesus boleh diacungi jempol untuk banyak hal. Ibarat kendaraan mereka melaju cukup kencang dengan tangki bahan bakar penuh. Dalam hal kegiatan, mereka tidak mengenal lelah. Kesediaan mereka dalam berkurban tidak perlu disangsikan. Pengajaran tidak perlu ditanya: mereka demikian kokoh. Sedikit saja ada ajaran sesat, langsung dibabat. Namun, Tuhan Yesus justru mencela mereka. Mengapa? Karena “penumpang utama” yang harus ada di tengah sebuah jemaat—yaitu kasih—justru tidak turut serta. Tertinggal jauh di belakang karena “... engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula” (ay. 4).

Apa yang dilakukan oleh sopir paman saya tadi? Betul. Ia segera memutar kemudi menuju pom bensin untuk menjemput atasannya. Di tengah lajunya aktivitas pelayanan, gereja bisa kehilangan kasih. Begitu pun pasangan yang sudah bertahun-tahun menikah, kasih bisa saja pudar. Jika hal itu terjadi, Anda mutlak harus “memutar arah”. Bertobat. Berbalik arah. Segera kembali melakukan apa yang semula Anda lakukan (ay. 5): bertekun saling mengasihi. Bergegas “menjemput” kembali apa yang ketinggalan itu: kasih. Bersediakah Anda?—PAD

Page 35: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

35

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

jumat, 22 desember 2017MeneriMa yang ditOLak

(Baca: Lukas 19:1-10)

Sebagai anak, saya mengagumi banyak hal dalam diri Ibu saya. Salah satunya adalah sifat welas asihnya. Suatu saat, misalnya, Ibu bersedia

menampung salah satu kerabatnya. Padahal, orang itu telah ditolak oleh keluarganya sendiri karena kelakuannya yang dianggap tidak patut.

Pemungut cukai adalah orang Yahudi yang bekerja pada pemerintah Roma sehingga dipandang sebagai pengkhianat. Begitu juga dengan Zakheus. Sebagai pemungut cukai, ia ditolak masyarakat dan dianggap memperkaya diri dengan memeras bangsanya sendiri. Akan tetapi, Yesus bersedia menumpang di rumahnya. Tentu saja sikap Yesus ini membuat orang banyak tidak senang. Menurut mereka, kesediaan Yesus singgah di rumah Zakheus menandakan penerimaan, sedangkan mereka menganggap Zakheus sepantasnya ditolak.

Tindakan Yesus tersebut sesungguhnya untuk menyatakan bahwa anugerah Allah berlaku bagi semua orang yang berdosa dan terbuang. Dia datang ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan yang sesat. Dan, karena Yesus menerimanya, Zakheus bertobat. Anugerah Allah mengubah hidupnya.

Di tengah kita pun biasanya ada orang yang dipinggirkan oleh masyarakat. Mungkin karena status sosial, gaya hidup, atau tingkah lakunya. Janganlah kita ikut-ikutan mengucilkan orang itu; sebaliknya, kita perlu belajar untuk mengasihi dan menerimanya. Biarlah ia mendengar dan mengalami kabar baik bahwa Yesus Kristus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Kiranya, seperti Zakheus, ia pun menanggapinya dengan sukacita.-ENO

Page 36: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

36

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

sabtu, 23 desember 2017kerjakan keseLaMatanMu

(Baca: Filipi 2:12-18)

Pada 1972, pengusaha Mesir bernama Farahat kehilangan jam tangan seharga 11.000 dolar (kurang lebih seratus juta rupiah). Tanpa diduga,

seorang pemulung dekil mengembalikan jam itu. Farahat bertanya mengapa si pemulung tak menyimpan dan menjualnya. Si pemulung menjawab, “Kristus, Tuhan saya, meminta saya untuk selalu jujur.” Kepada para jurnalis, Farahat berkata, “Saat itu saya belum mengenal Kristus, tapi saya berkata kepada si pemulung bahwa saya melihat Kristus dalam hidupnya. Dan, karena kesaksiannya ini, saya akan menyembah Kristus yang ia sembah.”

Ketika seseorang mengerjakan keselamatannya, dengan hidup menurut kehendak Kristus, ia akan melakukan tindakan yang berbeda dari standar dunia, bahkan di atas rata-rata. Orang akan berkata, “Yang begini, belum pernah kita jumpai.” Kejujuran pemulung tadi bersinar di tengah gelapnya ketidakjujuran dan pementingan diri sendiri. Selanjutnya, setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan demi nama Kristus akan membuat orang dunia mendengar nama-Nya dan mengenal-Nya.

Paulus berpesan kepada jemaat Filipi agar mengerjakan keselamatan mereka, baik ketika Paulus hadir maupun tidak (ay. 12). Paulus sendiri menjadi teladan dalam mengikuti Kristus (ay. 17). Mari kerjakan keselamatan kita dengan hidup sebagaimana Kristus ingin kita hidup. Bukan lagi untuk mencari keselamatan, tetapi untuk mensyukuri dan mewartakan keselamatan itu. Dan, ketika itu dilakukan dengan sukacita, perbuatan kita pun akan seterang bintang!—AW

Page 37: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

37

eMAGZ

PENGUMUMAN

hari / tanggal pkl keteranganSenin, 18 Desember 2017 23.00

Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM

Selasa, 19 Desember 2017 HUT: Ibu Dessy Andriani

Rabu, 20 Desember 2017 19.00 Latihan Musik KU 3

Kamis, 21 Desember 2017 19.00 Latihan Musik KU 1 dan 2

Jumat, 22 Desember 2017 HUT: Ibu Desak Made Sri Wulandari

Sabtu, 23 Desember 2017 06.00 Doa Pemuridan

22.00 Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM

AGENDA MINGGU INI

Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan :

“Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam pelayanan kepada

Tuhan dan sesama.”

Page 38: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

IBADAH UMUMMinggu, 17 Desember 2017

penata-layanan

ibadah remaja

(Pk. 10.00 WIB)

ibadah umum i(Pk. 07.00)

ibadah umum ii(Pk. 10.00)

ibadah umum iii (Pk. 17.00)

Cab. darmo

(Pk. 07.00)

Cab. dar-mo

(Pk. 10.00)

Tema Mengasihi Mereka yang tersesat (yudas 1:21-23)

Pengkhot-bah

Pdt. Yohanes Dodik

Iswanto

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M. Ev. Edo Walla

Liturgos Sdr. Daniel Ibu Debby Ibu Dinna Sdri. Vani Sdr. Mito Sdri. Grace

Pelayan Musik

Sdr. MichaelSdr. Igo

Sdr. EvanSdr. Arka

Bp. Willy TWSdr. HarisSdr. Rian

Sdr. Willy W

Bp. Haryadi

Sdri. StephanieSdr. Rio

Sdr. AlbertSdr.

KlemensPelayan

LCDSdr.

Andreas Ibu Herlin Sdri. Melissa Sdr. Yosi Sdr. Yosi Sdri. Marlin

Penyambut Jemaat

Sdri. NaomiSdri. Fefe

Ev. HeriIbu VenaIbu Fenny

Ibu HariatiBp. LipurnoIbu WiwinIbu Sundari

Sdr. Ishak BSdri. Natalia

Bp. Sugiraharjo

Bp. Agus Aryo

Ibu RuthBp. Andrew L

Doa Syafaat

Sdri. Fefe Ev. Heri Ibu Hariati Bp. Soegianto

Ev. Edo WallaDoa

Persemba-han

Ibu Ruth

Doa Pra & pasca Ibadah

Ibu Debby Bp. Willy Ev. Heri

SingerSdri.

MichelleSdr. Daniel

Sdri. MichelleSdr. Edo

Sdr. MichaelSdr. Eka

Sdri. LinaSdri.

Clarine

Sdri. VirginSdri. Dina

38

Page 39: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

39

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

IBADAH UMUMMinggu, 24 Desember 2017

penata-layanan

ibadah remaja

(Pk. 10.00 WIB)

ibadah umum i(Pk. 07.00)

ibadah umum ii(Pk. 10.00)

ibadah umum iii (Pk. 17.00)

Cab. darmo

(Pk. 07.00)

Cab. darmo

(Pk. 10.00)

Tema ekspOsisi i kOrintus

Pengkhot-bah

Ev. Heri Kristanto

Pdt. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.

Liturgos Sdr. Apin Ev. Heri Kristanto Bp. Felix Sdri. Grace Sdri.

Dina

Pelayan Musik

Sdr. MichaelSdr. ArkaSdr. Yeyel

Sdr. Andreas

Sdri. ChristinSdri. Stephani

Sdr. CalvinSdr. Arka

Sdr. AmirSdr. Rio

Sdr. SugikSdr.

DanielPelayan

LCD Sdr. Daniel Sdri. Ririt Sdri. Kezia A Sdr. Yosi Sdri.

Marlin

Penyambut Jemaat

Sdr. BastiSdr. Aaron

Ibu YuliBp. Yefta

Ibu Herlin

Bp. Budhi TS

Ibu AniBp.

BudionoIbu Endang

Sdr. NobelSdri. EristaBp. SuyonoSdr. Yono

Sdr. Mito

Doa Syafaat

Sdr. Aaron

Ev. Heri

Bp. Budhi TS Ibu Ike

Pdt. YakubDoa

Persemba-han

Sdr. Mito

Doa Pra & pasca Ibadah

Bp. Felix Pdt. Dodik

SingerIbu Vena

Sdri. Naomi

Sdr. IanSdri.

Kendhy

Sdr. MichaelSdr. Rian

Sdri. Happy

Sdri. SuciSdri.

Virgin

Page 40: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

40

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

Keterangan 17 desember 2017(Pk. 09.30 WIB)

24 desember 2017(Pk. 09.30 WIB)

Liturgis Kak Evelyn Kak Debby

Pelayan Musik Kak Willy Kak Eliazar

Doa Pra/Pasca SM Kak Suani Kak Kezia

Tema keLahiran yesus Berita kepada para geMBaLa

Bahan Alkitab Matius 1:18-24; Lukas 1-26-56;2:1-7 Matius 1:18-24; Lukas 1-26-56;2:1-7

Sion Kak Budi Kak Budi

Getsemani Kak Suani Kak Suani

Yerusalem Kak Vena Kak Mei

Nazareth Kak Dessy Kak Eveline

Betlehem Kak Fenny Kak Kezia

SEKOLAH MINGGU

keterangan 16 desember 2017(Pk. 18.00 WIB)

23 desember 2017(Pk. 18.00 WIB)

Tema

GABUNG IBADAH UMUM GABUNG IBADAH UMUM

Pengkhotbah

Litrugos

Pelayan Musik

Pelayan LCD

Penyambut Jemaat

Petugas Doa

Singer

IBADAH PEMUDA

Page 41: A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION …rec.or.id/emagz/E-magz_Edisi_17_Desember_2017_(Fix).pdf · A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Panggilan Beribadah

41

eMAGZ

Data Kehadiran Jemaat

ibadah hari/tanggal jumlah jemaat keterangan

Umum 1

Minggu, 10 Desember 2017

40

Umum 2 96

Umum 3 72

Sekolah Minggu 29

Remaja Gabung Umum

Pemuda Gabung Umum

Cab. Darmo KU 1 26

Cab. Darmo KU 2 41

POS Batam 150 SM = 5; RM =7

POS Batu Aji SM = -; RM = -

DATA KEHADIRAN JEMAAT