92069864 Penyakit Meniere Referat

download 92069864 Penyakit Meniere Referat

of 27

Transcript of 92069864 Penyakit Meniere Referat

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pada tahun 1861, dokter asal Prancis bernama Prosper Meniere menggambarkan

    sebuah kondisi yang sekarang kondisi tersebut diabadikan dengan menggunakan namanya.

    Penyakit Meniere adalah kelainan telinga bagian dalam yang menyebabkan timbulnya

    episode vertigo (pusing berputar), tinnitus (telinga berdenging), perasaan penuh dalam

    telinga, dan gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif. Adapun struktur anatomi telinga

    yang terkena dampaknya adalah seluruh labirin yang meliputi kanalis semisirkularis dan

    kokhlea. Pendapat ini kemudian dibuktikan oleh Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan

    ditemukannya hidrops endolimfa setelah memeriksa tulang temporal pasien dengan dugaan

    penyakit Meniere.(1)

    Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada telinga dalam.

    Sebagian besar kasus bersifat unilateral dan sekitar 10-20% kasus bersifat bilateral. Insiden

    penyakit ini mencapai 0,5-7,5 : 1000 di Inggris dan Swedia.(1)

    Serangan khas dari Meniere didahului oleh perasaan penuh pada satu telinga.

    Gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif dan dapat disertai dengan tinnitus. Sebuah

    episode penyakit Meniere umumnya melibatkan vertigo, ketidakseimbangan, mual, dan

    muntah. Serangan rata-rata berlangsung selama dua sampai empat jam. Setelah serangan

    yang parah, kebanyakan pasien mengeluhkan kelelahan dan harus tidur selama beberapa jam.

    Ada beberapa variabilitas dalam durasi gejala. Beberapa pasien mengalami serangan singkat

    sedangkan penderita lainnya dapat mengalami ketidakseimbangan konstan.(1)

    Beberapa penyakit memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Meniere. Dokter

    biasanya menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik telinga.

    Beberapa pemeriksaan dilakukan seperti pemeriksaan audiometri, CT scan kepala atau MRI

    dilakukan untuk menyingkirkan suatu tumor saraf kranial ke delapan (nervus

    vestibulokokhlearis) serta penyakit lain dengan gejala serupa. Karena tidak adanya uji yang

    defintif untuk penyakit Meniere, maka biasanya penderita tersebut biasanya didiagnosis

    ketika semua penyebab lain disingkirkan.(1,2)

    1

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    2/27

    BAB II

    ANATOMI TELINGA

    Gambar 1. Struktur anatomi telinga

    Dikutip dari (3)

    1. Telinga Luar

    Telinga luar meliputi daun telinga (pinna) dan liang telinga sampai membran timpani.

    Daun telinga terdiri dari kulit dan tulang rawan elastin. Liang telinga memiliki tulang

    rawan pada bagian lateral namun bertulang pada sebelah medial. Seringkali terdapat

    penyempitan liang telinga pada perbatasan antara tulang dan tulang rawan ini. Sendi

    temporomandibularis dan kelenjar parotis terletak di depan terhadap liang telinga

    sementara prosesus mastoideus terletak di belakangnya. Liang telinga berbentuk

    menyerupai huruf S dengan panjang sekitar tiga sentimeter. Pada sepertiga bagian luar

    kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen dan rambut sedangkan pada dua

    pertiga dalamnya hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen. (3)

    Peradangan pada bagian telinga ini disebut otitis eksterna. Hal ini terjadi akibat

    infeksi bakteri, virus, maupun jamur disertai dengan faktor predisposisi berupa

    kebiasaan mengorek telinga, kondisi udara dan keadaan klinis tertentu yang

    2

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    3/27

    menyebabkan penurunan dari sistem imunitas seperti HIV/AIDS, penggunaan

    kortikosteroid jangka panjang, radioterapi, dan diabetes melitus.(3)

    2. Telinga Tengah

    Telinga tengah terisi udara dapat dibayangkan sebagai kotak dengan enam sisi.

    Dinding posteriornya jauh lebih luas daripada dinding anteriornya sehingga kotak

    tersebut berbentuk baji. Promontorium pada dinding medial meluas ke arah lateral ke

    arah umbo dari membran timpani sehingga kotak tersebut lebih sempit pada bagian

    tengah.(3,4)

    Telinga tengah berbentuk kubus dengan : (3,4)

    Batas lateral : membran timpani

    Batas anterior : tuba eustachius

    Batas inferior : bulbus jugularis

    Batas posterior : aditus ad antrum, kanalis fasialis pars verikalis

    Batas superior : lantai fossa kranii media

    Batas medial : kanalis semisirkularis horizontalis, kanalis fasialis, fenestra

    ovale, fenestra rotundum dan promontorium

    Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan

    terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut pars flaksida,

    sedangkan bagian bawah disebut pars tensa. Pars flaksida berlapis dua yaitu bagian

    luar merupakan lanjutan epitel liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus

    bersilia, seperti mukosa saluran pernapasan. Pars tensa memiliki satu lapisan lagi di

    tengah yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan elastin yang berjalan secara

    radier di luar dan sirkuler di dalam. Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada

    membrab timpani disebut umbo. Dari umbo bermula suatu refleks cahaya (cone of

    light) ke arah bawah, yaitu ke arah pukul 7 untuk membran timpani kiri dan pukul 5

    untuk membran timpani kanan. Serabut sirkuler dan radier pada membran timpani

    pars tensa inilah yang menyebabkan refleks cahaya yang berupa kerucut ini yang kita

    nilai. (5)

    Di dalam telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yaitu maleus, inkus, dan

    stapes. Tulang pendengaran dalam telinga tengah saling berhubungan. Prosesus

    longus maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada inkus dan inkus

    melekat pada stapes. Stapes terletak pada fenestra ovale yang berhubungan dengankokhlea. Hubungan antara tulang-tulang pendengaran adalah persendian. (4,5)

    3

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    4/27

    Pada pars flaksida terdapat daerah yang disebut atik. Pada tempat ini terdapat aditus

    ad antrum yang merupakan lubang yang menghubungkan telinga tengah dengan

    antrum mastoid. Tuba eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan

    udara dalam cavum timpani. Bagian lateral berupa dinding dari tulang dan selalu

    terbuka, sedangkan dinding medial tersusun dari tulang rawan yang biasanya menutup

    kecuali menelan, mengunyah, atau menguap.(3,4,5)

    Gambar 2. Anatomi telinga tengah

    Dikutip dari (3)

    Gambar 3. Anatomi membran timpani

    Dikutip dari (3)

    3. Telinga dalam

    4

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    5/27

    Bentuk telinga dalam sedemikian kompleksnya sehingga disebut labirin. Telinga

    dalam terdiri dari kokhlea yang berupa dua setengah lingkaran dan vestibuler yang

    dibentuk oleh utrikulus, sakulus, dan kanalis semisirkularis. Labirin (telinga dalam)

    mengandung organ pendengaran dan keseimbangan, terletak pada pars petrosus os

    temporal. Labirin terdiri dari : (3,5)

    Labirin bagian tulang, terdiri dari : kanalis semisirkularis, vestibulum, dan

    kokhlea

    Labirin bagian membran, yang terletak di dalam labirin bagian tulang, terdiri

    dari : kanalis semisirkularis, utrikulus, sakulus, sakus, dan duktus

    endolimfatikus serta kokhlea.

    Antara labirin bagian tulang dan membran terdapat suatu ruangan yang berisi cairan

    perilimfe yang berasal dari cairan serebrospinalis dan filtrasi dari darah. Di dalam

    labirin bagian membran terdapat cairan endolimfe yang diproduksi oleh stria

    vaskularis dan diresirbsi pada sakkus endolimfatikus.(3,5)

    Ujung atau puncak kokhlea disebut helikoterma yang menghubungkan perilimfa skala

    timpani dan skala vestibuli. Pada irisan melintang di kokhlea tampak skala vestibuli di

    sebelah atas, skala timpani di sebelah bawah dan skala media diantaranya. Skala

    vestibuli dan skala timpani berisi perilimfe sedangkan skala media berisi endolimfe.

    Dasar skala vestibuli disebut membran reissner sedangkan dasar skala media disebut

    membran basilaris yang terletak organ korti di dalamnya. Pada skala media terdapat

    bagian yang berbentuk lidah yang disebut membran tektoria dan pada membran

    basilaris melekat sel rambut dalam, sel rambut luar, dan kanalis korti. Membran

    basilaris sempit pada basisnya (nada tinggi) dan melebar pada apeksnya (nada

    rendah). Terletak diatas membran basilaris dari basis ke apeks adalah organ korti yang

    mengandung organel-organel penting untuk mekanisme saraf perifer pendengaran.

    Organ korti terdiri dari satu baris sel rambut dalam (3.000) dan tiga baris sel rambut

    luar (12.000). Ujung saraf aferen dan eferen menempel pada ujung bawah sel rambut.

    Bagian vestibulum telinga dalam dibentuk oleh utrikulus, sakulus, dan kanalis

    semisirkularis. Utrikulus dan sakulus mengandung makula yang diliputi oleh sel-sel

    rambut. Menutupi sel-sel rambut adalah suatu lapisan gelatinosa yang ditembus oleh

    silia dan pada lapisan ini terdapat pula otolit yang mengandung kalsium dan akan

    menimbulkan rangsangan pada reseptor. Sakulus berhubungan dengan utrikulus

    melalui suatu duktus sempit yang merupakan saluran menuju sakus endolimfatikus.

    5

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    6/27

    Makula utrikulus terletak pada bidang yang tegak lurus dengan makula sakulus.

    Ketiga kanalis semisirkularis bermuara pada utrikulus. Masing-masing kanalis

    memiliki satu ujung yang melebar yang membentuk ampula dan mengandung sel-sel

    rambut krista dan diselubungi oleh lapisan gelatinosa yang disebut kupula. Gerakan

    dari endolimfe dalam kanalis semisirkularis akan menggerakkan kupula yang

    selanjutnya akan membengkokkan silia sel-sel rambut krista dan merangsang sel

    reseptor.(3,5)

    Gambar 4. Anatomi telinga dalam

    Dikutip dari (3)

    4. Vaskularisasi telinga

    Telinga dalam memperoleh pendarahan dari a.auditori interna (a.labirintin) yang

    berasal dari a.serebelli anterior atau langsung dari a.basilaris yang merupakan suatu

    end arteri dan tidak mempunyai pembuluh darah anastomosis. Setelah memasuki

    meatus akustikus internus, arteri ini bercabang tiga, yaitu : (3)

    Arteri vestibularis anterior yang memperdarahi makula utrikuli, sebagian

    makula sakuli, krista ampularis, kanalis semisirkularis superior dan lateral

    serta sebagian dari utrikulus dan sakulus

    Arteri vestibulokokhlearis yang memperdarahi makula sakuli, kanalis

    semisirkularis posterior, bagian inferior utrikulus dan sakulus serta putaran

    berasal dari kokhlea.

    Arteri kokhlearis yang memasuki mediolus dan menjadi pembuluh-pembuluh

    arteri spiral yang memperdarahi organ korti, skala vestibuli, skala timpani

    sebelum berakhir pada stria vaskularis.

    Aliran vena pada telinga dalam melalui tiga jalur utama. Vena auditori interna berasal

    dari putaran tengah dan apikal kokhlea. Vena aquaduktus kokhlearis berasal dari

    putaran basiler kokhlea, sakulus, dan utrikulus dan berakhir pada sinus petrosus

    inferior. Vena akquaduktus vestibularis berasal dari kanalis semisirkularis sampai

    utrikulus. Vena ini mengikuti duktus dan masuk ke sinus sigmoid.(3)

    5. Persarafan (inervasi) telinga

    6

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    7/27

    n.akustikus bersama n.fasialis masuk ke dalam porus dari meatus akustikus internus

    dan bercabang dua sebagai n.vestibularis dan n.kokhlearis. Pada dasar meatus

    akustikus internus terletak ganglion vestibularis dan pada mediolus terletak ganglion

    spiralis. (3,4)

    7

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    8/27

    BAB III

    FISIOLOGI PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN

    1. Fisiologi pendengaran

    Sampai tingkat tertentu daun telinga adalah suatu pengumpul suara sementara

    liang telinga karena bentuk dan dimensinya dapat sangat memperbesar suara

    dalam rentang dua sampai empat KHz. Gelombang ini akan diteruskan ke telinga

    tengah dengan menggetarkan membran timpani. Getaran ini akan diteruskan ke

    telinga tengah dengan menggetarkan membran timpani. Getarani ini akan

    diteruskan melalrui rangkaian tulang-tulang pendengaran (maleus, inkus, stapes)

    yang akan mengamplifikasikan getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran

    dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan foramen ovale. Tulang-

    tulang pendengaran akan meningkatkan efisiensi dari getaran sebanyak 1,3 kali

    dan perbandingan luas permukaan membran timpani dan foramen ovale dan

    mengmplifikasi pendengarana sebanyak 20 kali, energi getar yang telah

    diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan foramen ovale

    sehingga perilimfe pada skala vestibuli akan bergerak. Getaran diteruskan melalui

    membran reissner yang mendorong endolimfa sehingga akan menimbulkan gerak

    relatif antara membran basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan

    rangsangan mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel

    rambut sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion-ion bermuatan listrik

    dari badan sel. Untuk suara dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan defleksi

    dominan pada bagian basis dari membran basilaris sedangkan untuk frekuensi

    sedang di tengah dan frekuensi rendah di apeks. Keadaan ini menimbulkan proses

    depolarisasi sel-sel rambut sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam

    sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditoris, kemudian

    dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke korteks pendengaran di lobus

    temporalis (area broadman 41).(5,6)

    8

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    9/27

    Gambar 5. Anatomi kokhlea

    Dikutip dari (3)

    Gambar 6. Fisiologi mendengar

    Dikutip dari (4)

    2. Fisiologi keseimbangan

    Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan sekitarnya

    tergantung dari input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin, organ

    9

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    10/27

    penglihatan, dan organ proprioseptif. Gabungan informasi ketiga reseptor sensorik

    tersebut akan diolah di sistem saraf pusat sehingga akan menimbulkan gambaran

    mengenai keadaan posisi tubuh pada suatu saat dan bagaimana mengatur posisi

    tubuh seperti yang dikehendaki. Organ penglihatan menerima rangsangan melalui

    reseptor di retina yaitu di makula lutea. Rangsang tersebut diteruskan melalui

    n.optikus (N.II) sampai ke korteks visual di lobus oksipitalis. Fungsi penglihatan

    memberikan informasi tentang posisi dan gerak tubuh serta lingkungan sekitar.

    Organ proprioseptif menerima rangsang gerak melalui reseptor muskuloskeletal

    terutama di daerah leher yang disalurkan melalui saraf spinal kemudian medula

    spinalis, medula oblongata, thalamus dan berakhir di korteks sensoris (post

    sentralis). Organ vestibuler menerima rangsangan gerak dari reseptor di labirin

    yaitu utrikulus, sakulus (makula) dan kanalis semisirkularis (krista ampularis).

    Sel-sel pada organ otolit peka terhadap gerak linier sedangkan sel-sel pada kanalis

    semisirkularis peka terhadap rotasi khususnya terhadap percepatan sudut

    (perubahan dalam kecepatan sudut). Kemudian rangsang tersebut disalurkan

    melalui n.vestibularis (N.VIII) ke medula oblongata dan berakhir di korteks

    serebri girus temporalis superior dekat pusat pendengaran. Sebagian rangsangan

    disalurkan langsung ke serebelum dan sebagian lagi ke medula spinalis melalui

    traktus vestibulospinal menuju ke motor neuron yang menginervasi otot-otot

    proksimal, kumparan otot leher dan otot punggung (postural). Sistem ini berjalan

    dengan sangat cepat sehingga membantu mempertahankam keseimbangan tubuh.

    Rangsang yang diterima oleh reseptor ketiga sistem tersebut disalurkam melalui

    saraf perifernya ke sistem saraf pusat integrasi. Koordinasi antara ketiganya dan

    beberapa pusat di otak seperti serebelum, ganglia basilaris, dan formatio

    retikularis akan mempertahankan fungsi keseimbangan tubuh. Mekanisme

    kerjasama ketiga organ sensorik dan susunan saraf pusat tersebut berlangsung

    secara involunter. Mekanisme tersebut dapat berjalan sadar apabila dalam keadaan

    tertentu misalnya berjalan diatas permukaan yang tidak rata, berlari, dan bermain

    ski. Dalam kehidupan sehari-hari, mekanisme tersebut berjalan terus-menerus

    untuk mempertahankan tonus otot-otot tubuh dan ekstremitas agar tubuh tetap

    dalam posisi tegak atau mengubah posisi agar tidak jatuh pada keadaan tertentu.

    Susunan saraf pusat yang selalu memberi perintah melalui jaras vestibulospinal

    untuk mengatur kontraksi otot dan ekstremitas inferior untuk mempertahankan

    keseimbangan tubuh. (6,7,8)

    10

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    11/27

    Gambar 7. Fisiologi keseimbangan

    Dikutip dari (3)

    11

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    12/27

    BAB IV

    PENYAKIT MENIERE

    IV.1 Definisi

    Penyakit Meniere adalah suatu sindrom yang terdiri dari serangan vertigo,

    tinnitus, berkurangnya pendengaran yang bersifat fluktuatif dan perasaan penuh di

    telinga. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan manusia

    tidak mampu mempertahankan posisi dalam berdiri tegak. Hal ini disebabkan oleh

    adanya hidrops (pembengkakan) rongga endolimfa pada kokhlea dan vestibulum.

    Penyakit ini ditemukan oleh Meniere pada tahun 1861 dan dia yakin bahwa

    penyakit itu berada dalam telinga. Namun para ahli saat itu menduga bahwa

    penyakit itu berada dalam otak. Pendapat Meniere kemudian dibuktikan oleh

    Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan ditemukannya hidrops endolimfa setelah

    memeriksa tulang temporal pasien dengan dugaan menderita penyakit Meniere.(1)

    Vertigo berasal dari bahasa Yunani yang berarti memutar. Pengertian vertigo

    adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitar dapat

    disertai gejala lain, terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan alat

    keseimbangan tubuh. Vertigo mungkin bukan hanya terdiri dari satu gejala pusing

    saja, melainkan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari gejala somatik

    (nistagmus, unstable), gejala otonom seperti pucat, keringat dingin, mual, muntah,

    dan pusing. (8)

    Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan selalu mendengar

    bunyi namun tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Sumber bunyi tersebut berasal

    dari tubuh penderita itu sendiri (impuls sendiri). Namun tinnitus hanya merupakan

    gejala, bukan penyakit, sehingga harus dicari penyebabnya.(8)

    Gangguan pendengaran biasanya berfluktuasi dan progresif dengan pendengaran

    yang semakin memburuk dalam beberapa hari. Gangguan pendengaran pada

    penyakit Meniere yang parah dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran secara

    permanen. (1,2,8)

    12

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    13/27

    Gambar 8. Labirin pada Penyakit Meniere

    Dikutip dari (13)

    IV.2 Epidemiologi

    Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada telinga dalam.

    Sebagian besar kasus timbul pada laki-laki atau perempuan dewasa. Paling banyak

    ditemukan pada usia 20-50 tahun. Kemungkinan ada komponen genetik yang

    berperan dalam penyakit Meniere karena ada riwayat keluarga yang positif sekitar

    21% pada pasien dengan penyakit Meniere. Pasien dengan resiko besar terkena

    penyakit Meniere adalah orang-orang yang memiliki riwayat alergi, merokok,

    stres, kelelahan, alkoholisme, dan pasien yang rutin mengonsumsi aspirin.

    Pada tabel di bawah ini akan menggambarkan tentang insidensi penyakit Meniere

    di beberapa negara.

    Tabel I. Insiden penyakit Meniere di beberapa negara

    Tahun Negara Kasus

    (per juta penduduk)

    1973 Swedia 114

    1977 Jepang 160

    1979 India 200

    1985 Italia 85

    1990 Amerika Serikat 153

    Dikutip dari (1)

    Distribusi pasien dengan penyakit Meniere berdasarkan usia dan jenis kelamin di

    Amerika Serikat pada tahun 1990

    13

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    14/27

    Grafik 1. Grafik distribusi penyakit Meniere berdasarkan usia dan jenis kelamin

    Dikutip dari (1)

    IV.3 Etiologi

    Penyebab pasti Meniere belum diketahui. Namun terdapat berbagai teori termasuk

    pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang menuju

    labirin dan terjadi gangguan elektrolit dalam cairan labirin, reaksi alergi dan

    autoimun. (9)

    Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi

    ketidakseimbangan cairan telinga yang abnormal dan diduga disebabkan oleh

    terjadinya malabsorbsi dalam sakus endolimfatikus. Selain itu para ahli juga

    mengatakan terjadinya suatu robekan endolimfa dan perilimfa bercampur. Hal ini

    menurut para ahli dapat menimbulkan gejala dari penyakit Meniere. Para peneliti

    juga sedang melakukan penyelidikan dan penelitian terhadap kemungkinan lain

    penyebab penyakit Meniere dan masing-masing memiliki keyakinan tersendiri

    terhadap penyebab dari penyakit ini, termasuk faktor lingkungan seperti suara

    bising, infeksi virus HSV, penekanan pembuluh darah terhadap saraf

    (microvascular compression syndrome). Selain itu gejala dari penyakit Meniere

    dapat ditimbulkan oleh trauma kepala, infeksi saluran pernapasan atas, aspirin,

    14

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    15/27

    merokok, alkohol, atau konsumsi garam berlebihan. Namun pada dasarnya belum

    ada yang tahu secara pasti apa penyebab penyakit Meniere. (9)

    IV. 4 Patofisiologi

    Gejala klinis penyakit Meniere disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa

    (peningkatan endolimfa yang menyebabkan labirin membranosa berdilatasi) pada

    kokhlea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi dan hilang timbul diduga

    disebabkan oleh meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri, menurunnya

    tekanan osmotik dalam kapiler, meningkatnya tekananosmotik ruang

    ekstrakapiler, jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat (akibat jaringan parut

    atau karena defek dari sejak lahir).(9)

    Hidrops endolimfa ini lama kelamaan menyebabkan penekanan yang bila

    mencapai dilatasi maksimal akan terjadi ruptur labirin membran dan endolimfa

    akan bercampur dengan perilimfa. Pencampuran ini menyebabkan potensial aksi

    di telinga dalam sehingga menimbulkan gejala vertigo, tinnitus, dan gangguan

    pendengaran serta rasa penuh di telinga. Ketika tekanan sudah sama, maka

    membran akan sembuh dengan sendirinya dan cairan perilimfe dan endolimfe

    tidak bercampur kembali namun penyembuhan ini tidak sempurna.(9)

    Penyakit Meniere dapat menimbulkan : (9.10)

    Kematian sel rambut pada organ korti di telinga tengah

    Serangan berulang penyakit Meniere menyebabkan kematian sel rambut

    organ korti. Dalam setahun dapat menimbulkan tuli sensorineural

    unilateral. Sel rambut vestibuler masih dapat berfungsi, namun dengan tes

    kalori menunjukkan kemunduran fungsi. (9.10)

    Perubahan mekanisme telinga

    Dimana disebabkan periode pembesaran kemudian penyusutan utrikulus

    dan sakulus kronik. Pada pemeriksaan histopatologi tulang temporal

    ditemukan perubahan morfologi pada membran Reissner. Terdapat

    penonjolan ke dalam skala vestibuli terutama di apeks kokhlea

    (helikoterma). Sakulus juga mengalami pelebaran yang sama yang dapat

    menekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran skala media dimulai dari

    apeks kokhlea kemudian dapat meluas mengenai bagian tengah dan basal

    15

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    16/27

    kokhlea. Hal ini dapat menjelaskan tejadinya tuli saraf nada rendah pada

    penyakit ini.(9.10)

    IV.5 Gejala Klinis

    Penyakit Meniere dimulai dengan satu gejala lalu secara progresif gejala lain

    bertambah. Gejala-gejala klinis dari penyakit Meniere yang khas sering disebut

    trias Meniere yaitu vertigo, tinnitus, dan tuli saraf sensorineural fluktuatif

    terutama nada rendah. Serangan pertama dirasakan sangat berat, yaitu vertigo

    disertai rasa mual dan muntah. Setiap kali berusaha untuk berdiri, pasien akan

    merasa berputar, mual dan muntah lagi. Hal ini berlangsung beberapa hari sampai

    beberapa minggu, kemudian keadaan akan berangsur membaik. Penyakit ini bisa

    seembuh tanpa obat dan gejala penyakit ini bisa hilang sama sekali. Pada serangan

    kedua dan selanjutnya dirasakan lebih ringan tidak seperti serangan pertama kali.

    Pada penyakit Meniere, vertigonya periodik dan makin mereda pada serangan-

    serangan selanjutnya.(11)

    Pada setiap serangan biasanya disertai dengan gangguan pendengaran dan dalam

    keadaan tidak ada serangan pendengararn dirasakan baik kembali. Gejala lain

    yang menyertai serangan adalah tinnitus yang kadang menetap walaupun diluar

    serangan. Gejala lain yang menjadi tanda khusus adalah perasaan penuh pada

    telinga.(11)

    Vertigo periodik biasanya dirasakan dalam dua puluh menit sampai dua jam atau

    lebih dalam periode serangan seminggu atau sebulan yang diselingi periode

    remisi. Vertigo menyebabkan nistagmus, mual, dan muntah. Pada setiap serangan

    biasanya disertai gangguan pendengaran dan keseimbangan sehingga tidak dapat

    beraktivitas dan dalam keadaan tidak ada serangan pendengaran akan pulih

    kembali. Dari keluhan vertigonya kita sudah dapat membedakan dengan penyakit

    lainnya yang juga memiliki gejala vertigo seperti tumor N.VIII, sklerosis multipel,

    neuritis vestibularis atau vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ). (11)

    Pada tumor N.VIII serangan vertigo periodik, mula-mula lemah dan semakin lama

    makin kuat. Pada sklerosis multipel vertigo periodik dengan intensitas sama pada

    tiap serangan. Pada neuritis vestibuler serangan vertigo tidak periodik dan makin

    lama menghilang. Pada VPPJ, keluhan vertigo datang akibat perubahan posisi

    kepala yang dirasakan sangat berat dan terkadang disertai rasa mual dan muntah

    namun tidak berlangsung lama. (8,11)

    16

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    17/27

    Tinnitus kadang menetap (periode detik hingga menit), meskipun di luar serangan.

    Tinnitus sering memburuk sebelum terjadi serangan vertigo. Tinnitus sering

    didekripsikan pasien sebagai suara motor, mesin, gemuruh, berdenging,

    berdengung, dan denging dalam telinga. (1,8)

    Gangguan pendengaran mungkin terasa hanya berkurang sedikit pada awal

    serangan, namun seiring dengan berjalannya waktu dapat terjadi kehilangan

    pendengaran yang tetap. Penyakit Meniere mungkin melibatkan semua kerusakan

    saraf di semua frekuensi suara pendengaran namun paling mungkin melibatkan

    semua kerusakan saraf di semua frekuensi suara pendegaran namun paling umum

    terjadi pada frekuensi yang rendah. Suara yang keras mungkin menjadi tidak

    nyaman dan sangat mengganggu pada telinga yang terpengaruh.(11)

    Rasa penuh pada telinga dirasakan seperti saat kita mengalami perubahan tekanan

    udara perbedaannya rasa penuh ini tidak hilang dengan perasat valsava dan

    toynbee.(1,8,11)

    IV.6 Diagnosis

    Kondisi penyakit lain dapat menghasilkan gejala yang serupa seperti penyakit

    Meniere, dengan demikian kemungkinan penyakit lain harus disingkirkan dalam

    rangka menegakkan diagnosis yang akurat. Evaluasi awal didasarkan pada

    anamnesi yang sangat hati-hati. Diagnosis penyakti ini dapat dipermudah dengan

    kriteria diagnosis : (1,9,11)

    Vertigo yang hilang timbul disertai dengan tinnitus dan rasa penuh pada

    telinga

    Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural

    Menyingkirkan kemungkinan penyebab sentral, misalnya tumor N.VIII

    Pada tumor N.VIII serangan vertigo periodik, mula-mula lemah dan

    semakin lama makin kuat. Pada sklerosis multipel vertigo periodik dengan

    intensitas sama pada tiap serangan. Pada neuritis vestibuler serangan

    vertigo tidak periodik dan makin lama menghilang. Pada VPPJ, keluhan

    vertigo datang akibat perubahan posisi kepala yang dirasakan sangat berat

    dan terkadang disertai rasa mual dan muntah namun tidak berlangsung

    lama.

    Pemeriksaan fisik

    17

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    18/27

    Diperlukan untuk memperkuat diagnosis. Bila dari hasil pemeriksaan fisik

    telinga kemungkinan kelainan telinga luar dan tengah dapat disingkirkan

    dan dipastikan kelainan berasal dari telinga dalam misalnya dari anamnesis

    didapatkan kelainan tuli saraf fluktuatif dan ternyata dikuatkan dengan

    hasil pemeriksaan maka kita sudah dapat mendiagnosis penyakit Meniere,

    sebab tidak ada tuli saraf yang membaik kecuali pada penyakit Meniere.

    Pemeriksaan penunjang

    Pemeriksaan penunjang yang dapat mendiagnosis penyakit Meniere

    adalah: (1,11)

    Pemeriksaan audiometri

    Gambar 9. Audiogram tuli sensorineural pada penyakit Meniere

    Dikutip dari (1)

    Elektronistagmografi (ENG) dan tes keseimbangan, untuk

    mengetahui secara objektif kuantitas dari gangguan keseimbangan

    pada pasien. Pada sebagian besar pasien dengan penyakit Meniere

    mengalami penurunan respons nistagmus terhadap stimulasi

    dengan air panas dan air dingin yag digunakan pada tes ini.

    18

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    19/27

    Elektrokokleografi (ECOG), mengukur akumulasi cairan di telinga

    dalam dengan cara merekam potensial aksi neuron auditoris

    melalui elektroda yang ditempatkan dekat dengan kokhlea. Pada

    pasien dengan penyakit Meniere, tes ini juga menunjukkanpeningkatan tekanan yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan

    pada telinga dalam yang ditunjukkan dengan adanya pelebaran

    bentuk gelombang bentuk gelombang dengan puncak yang

    multipel.

    Brain Evoked Response Audiometry (BERA), biasanya normal

    pada pasien dengan penyakit Meniere, walaupun terkadang

    terdapat penurunan pendengaran ringan pada pasien dengan

    kelainan pada sistem saraf pusat.

    Magnetic Resonance Imaging (MRI) dengan kontras yang disebut

    gadolinium spesifik memvisualisasikan n.VII. Jika ada bagian

    serabut saraf yang tidak terisi kontras menunjukkan adanya

    neuroma akustik. Selain itu pemeriksaan MRI juga dapat

    memvisualisasikan kokhlea dan kanalis semisirkularis.

    IV.7 Penatalaksanaan

    Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit Meniere awalnya hanya diberikan

    pengobatan yagng bersifat simptomatik, seperti sedatif dan bila perlu bila perlu

    diberikan antiemetik. Pengobatan paling baik adalah sesuai dengan penyebabnya.

    Penatalaksanaan pada Penyakit Meniere adalah sebagai berikut : (11,14,15)

    A. Diet dan gaya hidup

    Diet rendah garam memiliki efek yang kecil terhadap konsentrasi sodium pada

    plasma, karena tubuh telah memiliki sistem regulasi dalam ginjal untuk

    mempertahankan level sodium dalam plasma. Untuk mempertahankan

    keseimbangan konsentrasi sodium, ginjal menyesuaikan kapasitas untuk

    kemampuan transport ion berdasarkan intake sodium. Penyesuaian ini

    diperankan oleh hormon aldosteron yang berfungsi mengontrol jumlah

    transport ion di ginjal sehingga akan memengaruhi regulasi sodium di

    endolimfe sehingga mengurangu serangan penyakit Meniere.

    19

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    20/27

    Banyak pasien dapat mengontrol gejala hanya dengan mematuhi diet rendah

    garam (2000 mg/hari). Jumlah sodium merupakan salah satu faktor yang

    mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Retensi natrium dan cairan dalam

    tubuh dapat merusak keseimbangan antara endolimfe dan perilimfe di dalam

    telinga.

    Garam natrium yang ditambahkam ke dalam makanan biasanya berupa ikatan

    natrium klorida atau garam dapur, monosodium glutamat (vetsin), natrium

    bikarbonat (soda kue), natrium benzoat (daging kornet).

    Pemakaian alkohol, rokok, coklat harus dihentikan. Kafein dan nikotin juga

    merupakan stimulan vasoaktif dan menyebabkan terjadinya vasokonstriksi dan

    penurunan aliran darah arteri kecil yang memberi nutrisi saraf dari telinga

    tengah. Dengan menghindari kedua zat tersebut dapat mengurangi gejala.

    Olahraga yang rutin dapat menstimulasi sirkulasi aliran darah sehingga perlu

    untuk dianjurkan ke pasien. Pasien juga harus menghindari penggunaan obat-

    obatan yang bersifat ototoksik seperti aspirin karena dapat memperberat

    tinnitus.

    Selama serangan akut dianjurkan untuk berbaring di tempat yang keras,

    berusaha untuk tidak bergerak, pandangan mata difiksasi pada satu objek tidak

    bergerak, jangan mencoba minum walaupun ada perasaan mau muntah,

    setelah vertigo hilang pasien diminta untuk bangun secara perlahan karena

    biasanya setelah serangan akan terjadi kelelahan dan sebaiknya pasien mencari

    tempat yang nyaman untuk tidur selama beberapa jam untuk memulihkan

    keseimbangan.

    B. Farmakologi

    Untuk penyakit ini diberikan obat-obatan vasodilator perifer, antihistamin,

    antikolinergik, steroid, dan diuretik untuk mengurangi tekanan pada

    endolimfe. Obat-obat antiiskemia dapat pula diberikan sebagai obat alternatif

    dan neurotonik untuk menguatkan sarafnya selain itu jika terdapat infeksi

    virus dapat diberikan antivirus seperti asiklovir.

    Transquilizer seperti diazepam (valium) dapat digunakan pada kasus akut

    untuk membantu mengontrol vertigo, namun karena sifat adiktifnya tidak

    digunakan tidak digunakan sebagai pengobatan jangka panjang. Antiemetik

    seperti prometazin tidak hanya mengurangi mual dan muntah tapi juga

    mengurangi gejala vertigo. Diuretik seperti tiazide dapat membantu

    20

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    21/27

    mengurangi gejala penyakit Meniere dengan menurunkan tekanan dalam

    sistem endolimfe. Pasien harus diingatkan untuk banyak makanan yang

    mengandung kalium seperti pisang, tomat, dan jeruk ketika menggunakan

    diuretik yang menyebabkan kehilangan kalium.

    C. Latihan

    Rehabilitasi penting dilakukan sebab dengan melakukan latihan sistem

    vestibuler ini sangat menolong. Kadang-kadang gejala vertigo dapat diatasi

    dengan latihan yang teratur danbaik. Orang-orang yang karena profesinya

    menderita vertigo dapat diatasi dengan latihan yang intensif sehingga gejala

    yang timbul tidak lagi mengganggu pekerjaan sehari-hari.(1,9,12)

    Ada beberapa latihan, yaitu : canalit reposition treatment (CRT) / epley

    manouver dan brand-darroff exercise. Dari beberapa latihan ini kadang

    memerlukan seseorang untuk membantunya tapi ada juga yang dapat

    dikerjakan sendiri.

    Dari beberapa latihan, umumnya yang dilakukan pertama adalah CRT jika

    masih terasa ada sisa baru dilakukan brand-darroff exercise.

    Gambar 10. canalit reposition treatment (CRT) / epley manouver

    Dikutip dari (13)

    21

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    22/27

    Gambar 11. brand-darroff exercise

    Dikutip dari (13)

    D. Penatalaksanaan bedah

    Operasi yang direkomendasikan bila serangan veertigo tidak terkontrol antara

    lain :

    o Dekompresi sakus endolimfatikus

    Operasi ini mendekompresikan cairan berlebih di telinga dalam dan

    menyebabkan kembali normalnya tekanan terhadap ujung saraf

    vestibulokokhlearis. Insisi dilakukan di belakang telinga yang

    terinfeksi dan air cell mastoid diangkat agar dapat melihat telinga

    dalam. Insisi kecil dilakukan pada sakus endolimfatikus untuk

    mengalirkan cairan ke rongga mastoid.

    Secara keseluruhan sekitar 60% pasien serangan vertigo menjadi

    terkontrol, 20% mengalami serangan yang lebih buruk. Fungsi

    pendengaran tetap stabil namun jarang yang membaik dan tinnitus

    tetap ada, 2% mengalami tuli total dan vertigo tetap ada.

    o Labirinektomi

    Operasi ini mengangkat kanalis semisirkularis dan saraf

    vestibulokokhlearis. Dilakukan dengan insisi di telinga belakang

    dan air cell mastoid diangkat, bila telinga dalam sudah terlihat,

    keseluruhan labirin tulang diangkat. Setelah satu atau dua hari

    paskaoperasi, tidak jarang terjadi vertigo berat. Hal ini dapat diatasi

    dengan pemberian obat-obatan. Setelah seminggu, pasien

    22

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    23/27

    mengalami periode ketidakseimbangan tingkat sedang tanpa

    vertigo, sesudahnya telinga yang normal mengambil alih seluruh

    fungsi keseimbangan. Operasi ini menghilangkan fungsi

    pendengaran telinga.

    o Neurektomi vestibuler

    Bila pasien masih dapat mendengar, neurektomi vestibuler

    merupakan pilihan untuk menyembuhkan vertigo dan pendengaran

    yang tersisa. Dilakukan insisi di belakang telinga dan air cell

    mastoid diangkat, dilakukan pembukaan pada fossa durameter dan

    n.VIII dan dilakukan pemotongan terhadap saraf keseimbangan.

    Pemilihan operasi ini mirip labirinektomi. Namun karena operasi

    ini melibatkan daerah intrakranial, sehingga harus dilakukan

    pengawasan ketat paskaoperasi. Operasi ini diindikasikan pada

    pasien di bawah 60 tahun yang sehat.

    Sekitar 5% mengalami tuli total pada telinga yang terinfeksi,

    paralisis wajah sementara dapat terjadi selama beberapa hari

    hingga bulan, sekitar 85% vertigo dapat terkontrol.

    o Labirinektomi dengan zat kimia

    Merupakan operasi dimana menggunakan antibiotik (streptomisin

    atau gentamisin dosis kecil) yang dimasukkan ke telinga dalam.

    Operasi ini bertujuan mengurangi proses penghancuran saraf

    keseimbangan dan mempertahankan pendengaran yang masih ada.

    Pada kasus penyakit Meniere, diberikan streptomisin intramuskular

    dapat menyembuhkan serangan vertigo dan pendengaran dapat

    dipertahankan.

    o Endolimfe shunt

    Operasi ini masih kontroversi karena banyak peneliti yang

    menganggap operasi ini merupakan plasebo

    Ada dua tipe dari operasi ini yaitu:

    a) Endolimfe subaraknoid shunt : dengan mempertahankan

    tuba diantara endolimfe dan kranium

    b) Endolimfe mastoid shunt : dengan menempatkan tuba

    antara sakus endolimfatikus dan rongga mastoid. (14,15)

    23

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    24/27

    Gambar 12. Skema pentalaksanaan penyakit Meniere

    Dikutip dari (13)

    IV.8 Prognosis

    Penyakit Meniere belum dapat disembuhkan dan bersifat progresif, tapi tidak fatal dan

    banyak pilihan terapi untuk mengobati gejalanya. Penyakit ini berbeda untuk tiap

    pasien. Beberapa pasien mengalami remisi spontan dalam jangka waktu hari hingga

    tahun. Pasien lain mengalami perburukan gejala secara cepat. Namun ada juga pasien

    yang perkembangan penyakitnya lambat.(11,15)

    Belum ada terapi yang efektif untuk penyakit ini namun berbagai tindakan dapat

    dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan dan progresivitas penyakit. Sebaiknya

    pasien dengan verigo berat disarankan untuk tidak mengendarai mobil, naik tangga

    dan berenang.(11,15)

    24

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    25/27

  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    26/27

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Hain, TC, Yacovino D. Meniere Disease. 2003. Available at :

    http://www.dizziness-and-balance/disorders/menieres/menieres_english.html.

    Accessed on April 28th, 2012.

    2. National Institute and Other Communication Disorder. Menieress Disease.

    Available at : http://nidcd.nih.gov/healthinfo/balance/menieresdisease.htm.

    Accessed on April 28th, 2012.

    3. Ellis H. The Special Senses : The Ear. In : Clinical Anatomy, Applied Anatomi

    for Students and Junior Doctor. 6th Ed. Massachussetts. Blackwell Publishing. 20-

    6. 384-387.4. Liston LS, Duvail AJ. Embriologi, Anatomi, dan Fisiologi Telinga. Dalam :

    BOEIS Buku Ajar THT Edisi ke 6. Editor : Efendi H, Santosa K. Jakarta : EGC.

    1997. 27-38.

    5. Soetirto I, Hendamin H, Bashiruddin J. Ganguan Pendengaran. Dalam : Buku Ajar

    Ilmu Kesehatan Telinga, Hidunng, Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi ke-6.

    Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas

    Indonesia. 2007. 10-16.

    6. Sherwood L. Telinga : Pendengaran dan Keseimbangan. Dalam : Fisiologi

    Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta : EGC. 2006. 176-189.

    7. Anderson JH, Levine SC. Sistem Vestibularis. BOEIS Buku Ajar THT Edisi ke 6.

    Editor : Efendi H, Santosa K. Jakarta : EGC. 1997. 39-45.

    8. Bashiruddin J, Hadjar E, Alviandi W. Gangguan Keseimbangan. Dalam : Buku

    Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidunng, Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi ke-6.

    Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas

    Indonesia. 2007. 94-101.

    9. Hadjar E, Bashiruddin J. Penyakit Meniere. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan

    Telinga, Hidunng, Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi ke-6. Editor : Soepardi

    EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. 102-

    103.

    10. Paparella MM. Pathogenesis and Pathophysiology of Meniere Disease. Acta

    Otolaryngol (Stockh). 2006 ; (suppl 485)26.

    26

    http://www.dizziness-and-balance/disorders/menieres/menieres_english.htmlhttp://nidcd.nih.gov/healthinfo/balance/menieresdisease.htmhttp://nidcd.nih.gov/healthinfo/balance/menieresdisease.htmhttp://www.dizziness-and-balance/disorders/menieres/menieres_english.htmlhttp://nidcd.nih.gov/healthinfo/balance/menieresdisease.htm
  • 7/27/2019 92069864 Penyakit Meniere Referat

    27/27

    11. Levine SC. Penyakit Telinga Dalam. Dalam : BOEIS Buku Ajar THT Edisi ke 6.

    Editor : Efendi H, Santosa K. Jakarta : EGC. 1997. 136-137.

    12. Rutka JA. Evaluation of Vertigo. Blitzer A, Pillsbury HC, Jahn AF, Binder WJ,

    editors. Office based surgery in otolaryngology. New York : Thieme; 1998. p.71-

    78.

    13.Diza M. Pengobatan Gangguan Keseimbangan (Vertigo). 2009. Available at :

    http://d132a.wordpress.com/2008/12/26/pengobatan-gangguan-keseimbangan-

    vertigo/. Accessed on April 28th, 2012.

    14.Levenson, Mark J. Home of the Surgery Information Centre. Meniere Syndrome.

    2009. Available at : http://www.earsurgery.org/site/pages/conditions/menieres-

    syndrome.php. Accessed on April 28th, 2012.

    15. Becker W, Naumann HH, Pfalfz CR. A Pocket Reference Ear, Nose, and Throat

    Disease. Second Revised Edition. New York : Thiemes; 2004. 100-101.

    http://d132a.wordpress.com/2008/12/26/pengobatan-gangguan-keseimbangan-vertigo/http://d132a.wordpress.com/2008/12/26/pengobatan-gangguan-keseimbangan-vertigo/http://www.earsurgery.org/site/pages/conditions/menieres-syndrome.phphttp://www.earsurgery.org/site/pages/conditions/menieres-syndrome.phphttp://d132a.wordpress.com/2008/12/26/pengobatan-gangguan-keseimbangan-vertigo/http://d132a.wordpress.com/2008/12/26/pengobatan-gangguan-keseimbangan-vertigo/http://www.earsurgery.org/site/pages/conditions/menieres-syndrome.phphttp://www.earsurgery.org/site/pages/conditions/menieres-syndrome.php