85291419-Siklus-sel (1)

download 85291419-Siklus-sel (1)

of 15

Transcript of 85291419-Siklus-sel (1)

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    1/15

    1

    SIKLUS SEL

    PENDAHULUAN

    Sel adalah unsur terkecil yang menyusun suatu organisme. Dalam perjalanan

    hidupnya, sel tidaklah statis, namun ia senantiasa melakukan kegiatan memperbanyak diri.Peristiwa tersebut selalu terulang dalam perjalanan hidupnya dan membentuk sebuah siklus

    yang dinamakan Siklus Sel. Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme hidup

    sangatlah bergantung pada pertumbuhan dan perbanyakan sel itu sendiri. Hal yang demikian

    dikenal dengan istilah pembelahan. 1,2

    Siklus sel merupakan urutan kejadian di dalam sel sejak sel muncul hingga membelah

    menjadi dua (mengalami duplikasi atau replikasi) sedangkan reproduksi sel merupakan

    bagian dari siklus sel, bagaimana sel tersebut membelah menjadi dua sel anak dan

    mendistribusikan seluruh DNA (genom) dari sel induk ke sel anak. 1

    Fungsi dasar dari siklus sel adalah menduplikasi secara akurat jumlah DNA dalam

    kromosom yang kemudian dipisahkan ke dalam dua sel anak yang identik secara genetik. Sel

    dari organisme eukariot mempunyai sistem pengontrol siklus sel yang sangat kompleks, yang

    dipengaruhi oleh faktor-faktor baik dari dalam maupun luar sel. Sistem ini dapat mengontrol

    perubahan biokimiawi, termasuk replikasi DNA, segregasi pada duplikasi kromosom, dan

    duplikasi organel maupun makromolekul. Bila sistem mengalami malfungsi antara lain dapat

    mengalami pertumbuhan berlebihan yang menyebabkan kanker. 1

    Transformasi keganasan sel terjadi akibat akumulasi mutasi pada sejumlah gen

    tertentu, dan hal ini yang merupakan kunci terjadinya kanker pada manusia. Gen terdapat

    dalam kromosom pada inti sel. Sebuah gen akan menentukan untaian asam amino yang harus

    dirangkaikan satu dengan lainnya untuk membentuk suatu protein, dan protein ini kemudian

    akan melaksanakan fungsi gen tersebut. Bila gen diaktifkan, maka sel akan bereaksi dengan

    jalan mensintesis protein yang telah disandinya. Mutasi gen dapat mengubah jumlah atau

    aktivitas produk proteinnya. 4

    SIKLUS SEL

    Siklus sel dibagi dua tahap (Gambar 1), yaitu tahap interfase (sel sedang tidakmembelah) dan tahap pembelahan atau fase M (mitosis). Selama interfase sel tumbuh,

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    2/15

    2

    mengakumulasi nutrien yang diperlukan untuk duplikasi DNA dan merupakan masa

    persiapan pembelahan sel. Interfase terdiri atas fase-fase G1 (Gap 1), S (synthesis), dan G2

    (Gap 2). Suatu siklus sel berjalan sekitar 24 jam. Interfase memerlukan waktu 23 jam (90 %

    dari seluruh waktu siklus), sedangkan fase M hanya 1 jam. Bila sel keluar dari siklus, maka

    sel masuk ke dalam fase Dorman (G0).1,2,3

    Gambar 1. siklus sel1

    Fase G1, merupakan fase pertumbuhan dan persiapan untuk replikasi kromosom,

    antara lain mensintesis protein dan organel-organel. Pada fase ini, bila kondisi tidak

    memungkinkan, sel dapat menunda pertumbuhan dan masuk ke fase Dorman (G0) yang

    waktunya bervariasi. Fase G0bisa untuk sementara atau menetap. Fase G0 akan menetap bila

    sel mengalami diferensiasi dan akhirnya mati. beberapa tipe sel lainnya bisa kembali masuk

    ke fase G1 dan melanjutkan pertumbuhan.1,2,3

    Fase S merupakan fase sel mengadakan replikasi DNA, sintesis sentriol dari

    sentrosom, dan benang-benang kumparan. Bentuk molekul DNA menyerupai tangga yang

    berpilin menjadi dobel helix. Unit struktural DNA adalah empat nukleotida berbeda yang

    terpasang dalam satu rantai panjang DNA. Setiap nukleotida mengandung fosfat, gula

    deoksiribosa dan basa nitrogen, yang tersusun dengan urutan demikian. Keempat basatersebut adalah adenine (A), guanine (G), sitosin (C), dan timin (T). Bagian samping tangga

    DNA terbentuk dari gabungan fosfat dan gula. Hubungan silang (anak tangga) terbentuk

    dengan cara memasangkan basa dengan basa melalui ikatan hydrogen lemah. Dalam

    pasangan basa yang lengkap, adenine hanya berikatan dengan timin (A-T, T-A), sedangkan

    guanine hanya berikatan dengan sitosin (G-C, C-G). Meskipun hanya ada empat macam

    variasi ikatan, rangkaian linear tempat keempat ikatan tersebut berada dapat memberikan

    beragam kombinasi yang hampir tak terhitung.1,2,3

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    3/15

    3

    Fase G2 merupakan fase persiapan sebelum sel memasuki fase M, antara lain

    mempersiapkan energi. 1

    Fase M merupakan fase pembelahan yang terdiri dari kariokinesis dan sitokinesis,

    terjadi kondensasi kromosom (peran protein kondensin) dan segregasi kromosom. 1

    Fase G1 dan G2 merupakan fase penundaan yang memberi kesempatan sel untuk

    tumbuh. Fase itu digunakan oleh sel untuk memonitor kondisi lingkungan (internal dan

    eksternal) sehingga mencapai kondisi yang memungkinkan untuk masuk ke fase berikutnya.

    Khususnya pada fase G1, kondisinya sangat ditentukan oleh faktor eksternal dan sinyal

    ekstraseluler dari sel lainnya.1

    PEMBELAHAN SEL

    Pembelahan sel ada dua macam yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis terjadi pada sel-sel

    somatis, yang membentuk sel-sel baru dengan jumlah kromosom yang sama dengan sel

    induk. Sedangkan meiosis terjadi pada sel gamet (ovum dan sperma) di dalam gonad.

    Pembelahan meiosis dikenal juga dengan pembelahan reduksi karena menghasilkan sel

    dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induk.

    2

    Didalam proses pembelahan sel terjadi peristiwa kariokinesis dan sitokinesis.

    kariokinesis adalah proses pembelahan inti (karion, nukleus) yang merupakan pemisahan

    kromosom ke kutub yang berlawanan. peristiwa ini di awali ketika kromosom di duplikasi,

    namun tetap terikat pada sentromer. Sedangkan sitokinesis adalah pemisahan sitoplasma yang

    akan dibagikan pada dua sel anak. Pada proses pembelahan sel perlu dijaga agar kariokinesis

    dan sitokinesis dapat terjadi secara tepat dan dengan urutan yang benar. Motor penggerak dari

    kariokinesis dan sitokinesis adalah sitoskelet, dengan terbentuknya benang-benang spindel.2

    MITOSIS

    Pembelahan mitosis terdiri atas empat tahap, yaitu profase, metafase, anafase, dan

    telofase (Gambar2). Tahap antara profase dan metafase, sering dimasukkan dalam tahap

    tersendiri yaitu prometafase.2

    Salah satu peristiwa awal dari proses mitosis yang terjadi di dalam sitoplasma, terjadi

    pada bagian akhir interfase, di dalam atau sekeling struktur-struktur kecil yang disebut

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    4/15

    4

    sebagai sentriol. Dua pasang sentriol terletak berdekatan satu sama lain, dekat dengan salah

    satu kutub nukleus (sentriol ini, seperti DNA dan kromosom, juga telah bereplikasi selama

    interfase, biasanya segera sebelum replikasi DNA). Setiap sentriol adalah suatu badan

    silindris kecil berbentuk tubulus. Kedua sentriol dari setiap pasang kromosom terletak tegak

    lurus satu sama lain. Setiap pasang sentriol dengan dengan perisentriol yang melekat disebut

    sebuah sentrosom (Gambar 2 A).2

    Segera sebelum mitosis berlangsung, kedua pasang sentriol mulai bergerak menjauhi

    satu sama lainb (Gambar 2B). Hal ini disebabkan oleh polimerasi berikutnya dari protein

    mikrotubulus yang tumbuh di antara pasangan sentriol yang berurutan dan sesungguhnya

    mendorong keduanya menjauh. Pada waktu yang sama mikrotubulus yang lain secara radial

    tumbuh menjauhi setiap pasang sentriol, membentuk suatu bintang berduri, disebut aster,

    pada setiap bagian akhir dari sel. Beberapa duri menembus nukleus dan memainkan sebuah

    peran dalam memisahkan perangkat kromatid selama mitosis. Kompleks mikrotubulus yang

    meluas di antara kedua pasang sentriol disebut gelendong, dan seluruh perangkat

    mikrotubulus ditambah dua pasang sentriol disebut aparatus mitosis.2

    Gambar 2. Tahap-tahap reproduksi2

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    5/15

    5

    1. ProfaseDitunjukkan gambar 2A, 2B, dan 2C, sewaktu kumparan sedang dibentuk,

    kromosom dalam nukleus, yang dalam fase interfase terdiri atas rangkaian kumparan

    longgar, dipadatkan menjadi bentuk kromosom yang lebih mantap.

    2. PrometafaseSelama fase ini (Gambar 2D) duri-duri mikrotubulus yang sedang tumbuh dari

    aster menusuk dan memecahkan pembungkus nukleus. Pada waktu yang sama

    berbagai mikrotubulus dari aster melakat pada kromatid di sentromer, dimana

    kromatid yang berpasangan masih berikatan satu sama lain; tubulus kemudian

    menarik satu kromatid dari setiap pasang menuju satu kutub sel dan pasangannya

    menuju kutub yang berlawanan.

    3. MetafaseSelama metafase (Gambar 2E), kedua aster dari apparatus mitosis akan

    didorong lebih jauh lagi. Keadaan ini diyakini karena duri-duri mikrotubulus dari

    kedua aster, dimana duri-duri tersebut saling berinterdigitasi satu sama lain untuk

    membentuk gelendong mitosis saling mendorong satu dengan yang lainnya. Diyakini

    bahwa sejumlah kecil protein kontraktil yang disebut molekul motor yang mungkin

    terdiri atas protein otot aktin berperan dalam pergerakan ini. Secara bersamaan

    kromatid ditarik dengan kuat oleh mikrotubulus ke bagian pusat sel untuk

    membentuk lempeng ekuatorial dari gelendong mitosis.

    4. AnafaseSelama fase ini (Gambar 2F), kedua kromatid dari setiap kromosom ditarik

    terpisah pada sentromer. Semua 46 pasang kromatid dipisahkan, membentuk dua

    perangkat 46 kromosom anak yang terpisah. Satu dari perangkat ini ditarik menuju

    satu aster mitotik dan yang lain menuju aster yang lain sewaktu kedua kutub yang

    bersebelahan dari sel yang membelah di dorong menjauh.

    5. TelofaseDalam telofase (Gambar 2G-H), kedua perangkat kromosom anak sekarang

    secara menyeluruh ditarik menjauh. Kemudian aparatus mitosis menghilang, dan

    terbentuk sebuah membran nukleus yang baru terbentuk di sekitar setiap perangkat

    kromosom. Membran ini dibentuk dari bagian retikulum endoplasmik yang sudah

    terdapat di sitoplasma. Segera setelah itu sel akan terjepit di bagian pertengahan

    antara kedua nukleus. Proses ini disebabkan oleh cincin kontraktil mikrofilamen yang

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    6/15

    6

    terdiri atas aktin dan miosin, dua protein kontraktil otot, yang terbentuk pada

    persambungan dari sel yang baru terbentuk dan menjepitnya satu sama lain.2

    MEIOSIS

    Meiosis disebut juga pembelahan reduksi karena sel anak mempunyai jumlah

    kromosom yang tereduksi menjadi separuh dari jumlah kromosom semula (2N/diploid

    menjadi N/haploid). Pembelahan ini hanya terjadi pada gamet (sperma dan ovum) yang

    terletak di dalam gonad (testis dan ovarium). Tahap pembelahan meiosis hampir mirim

    dengan mitosis, hanya disini terjadi dua kali pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II, tetapi

    replikasi DNA hanya satu kali, sehingga terbentuk empat sel anak yang masing-masing hanya

    mengandung satu set kromosom. Pada profase I dibagi lagi menjadi lima tahap yaitu leptoten,

    zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis. Tahap profase I ini merupakan fase yang kritis,

    karena sebagai dasar dari morfologi kromosom.1,6,7

    Seperti halnya mitosis, setelah selesai fase S, kromosom parental direplikasi sehingga

    masing-masing sel anak mempunyaisister chromatidyang identik. Pola segregasi kromosom

    pada meiosis I berbeda dengan mitosis, pasangan kromosom homolog yang disebut tetrad

    (bivalent) dengan empat kromatid. Pasangan kromatid ini bisa membentuk rekombinasi

    antarasister chromatiddengan terjadinya pertukaran segmen kromosom yang disebut pindah

    silang atau crossing over (Gambar 3). Setelah replikasi DNA pada meiosis, pasangan

    kromosom homolog tidak hanya sebagai kunci dari segregasi kromosom tetapi juga

    merupakan rekombinasi antara kromosom maternal dan paternal.1,6,7

    Tahapan meiosis secara lengkap adalah sebagai berikut :1

    1. Interfase I, terjadi replikasi kromosom sama seperti mitosis dan menghasilkan duasister chromatidyang tetap terikat pada sentromer. Demikian pula sentriol mengalami

    replikasi menjadi satu pasang.

    2. Profase I, waktunya lebih lama dari profase mitosis dan meliputi 90 % waktu yangdiperlukan dari seluruh proses meiosis. Pada fase ini, dua kromosom homolog, yang

    masing-masing terdiri atas dua kromatid, saling berpasangan membentuk tetrad.

    Sering terjadi persilangan (crossing over) antara kromatid dari pasangan kromosom

    yang homolog pada tempat yang disebut chiasma. Profase I dibagi menjadi 5 tahap,

    yaitu :

    a. Leptoten, pasangan kromosom homolog mengalami kondensasi tetapi sisterchromatidmasih belum tampak jelas.

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    7/15

    7

    b. Zigoten, kromosom homolog saling mendekat dan berpasangan (sinapsis)sehingga terbentuk tetrad (bivalent) yang masing-masing terdiri atas dua set

    sister chromatid

    c. Pakiten, pasangan kromosom homolog (sinaps) telah sempurna dankemungkinan terjadi crossing over (bukan dalam satusister chromatid)

    Gambar 3. Pindah silang (crossing over) yang terjadi pada meiosis profase I tahap pakiten6

    Gambar 4. Tahap Profase I, dari awal hingga akhir, peristiwa yang terjadi meliputi : kondensasi kromosom,

    pembelahan sentrosom, pembentukansister chromatiddan sinapsis, dan degradasi membran nukleus6

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    8/15

    8

    d. Diploten,sister chromatiddan chiasmata tampak jelase. Diakinesis, kromosom mengalami rekondensasi dan pemendekan

    3. Metafase I, pasangan kromosom homolog (tetrad) tersusun pada bidang ekuator,terikat pada benang spindel dengan kinetokor salah satu sister chromatidpada arah

    yang sama, sedangkan kinetokor kromosom homolognya terikat pada benang spindel

    yang lain, mengarah ke kutub yang berlawanan.

    4. Anafase I, seperti pada mitosis, benang spindel menggerakkan kromosom ke salahsatu kutub dan kromosom homolognya bergerak ke kutub yang berlawanan. Pada

    tahap ini sister chromatid masih tetap terikat pada sentromer, sementara lengannya

    sudah terpisah (gambar 5)

    Gambar 5. Tahap metafase I, kromosom (tetrad) terletak pada bidang ekuator, pada anafase I (kanan)

    kromosom yang homolog bergerak ke kutub yang berlawanan6

    5. Telofase I, masing-masing kromosom homolog telah sampai di kedua kutub (Gambar6). Jumlah kromosom pada masing-masing kutub haploid, tetapi tetap sebagai dua

    kromatid. Pada fase ini terjadi sitokinesis sehingga terbentuk dua anak sel. Pada tahap

    selanjutnya, tidak terjadi replikasi materi genetis dan berjalan seperti mitosis.

    Gambar 6. Telofase I6

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    9/15

    9

    6. Profase II, terbentuk aparatus spindel, dan kromosom bergerak ke bidang ekuator(Gambar 7)

    Gambar 7. Tahap profase II, kromosom terkondensasi tanpa replikasi DNA6

    7.

    Metafase II, kromosom telah sampai di bidang ekuator dan kinetokor dari masing-masingsister chromatidmengarahkan kromosom ke kutub yang berlawanan (Gambar

    8)

    8. Anafase II, sentromer dari sister chromatid terpisah sehingga terbentuk kromosomtunggal yang bergerak ke arah kutub berlawanan (Gambar 8)

    Gambar 8. Sister chromatidtersusun pada bidang ekuator, terbentuk benang spindel, sentriol dan sentrosom.

    Sister chromatidterpisah menjadi kromosom dan bergerak ke kutub yang berlawanan6

    9. Telofase II, mulai membentuk nukleus pada kedua kutub dan terjadi sitokinesis.Dengan demikian, telah terbentuk empat anak sel yang masing-masing mempunyai

    jumlah kromosom haploid (N) (Gambar 9)

    Gambar 9. Tahap telofase II yang telah menghasilkan empat sel anak, masing-masing dengan kromosom

    haploid6

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    10/15

    10

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELAHAN SEL

    Ukuran organ tubuh atau organisme terutama ditentukan oleh tiga faktor yaitu

    pertumbuhan, pembelahan, dan kematian sel. Ketiga faktor ini dipengaruhi oleh molekul-

    molekul sinyal baik intraseluler maupun ekstraseluler. Faktor yang merangsang pertumbuhan

    organ atau organisme yang berasal dari luar sel (faktor eksternal) dibagi menjadi tiga

    kelompok, yaitu :1

    1. MitogenMerangsang pembelahan sel terutama dengan mengurangi kontrol negatif

    intraseluler sehingga siklus sel bisa berjalan lancar. Contoh mitogen antara lain adalah

    platelet derived growth factor (PDGF) dan epidermal growth factor (EGF). Disamping

    sebagai mitogen, growth factor juga berperan sebagai faktor tumbuh.

    2. Faktor tumbuhMerangsang pertumbuhan sel (meningkatkan massa sel) dengan merangsang

    sintesis protein dan makromolekul lain, juga menghambat kerusakan sel. Setiap faktor

    dapat mempengaruhi beberapa macam sel dan fungsinya juga bermacam-macam,

    misalnya nerve growth factor (NGF) disamping dapat mempercepat perkembangan

    sel saraf tertentu pada embrio juga dapat mempengaruhi perkembangan leukosit dan

    beberapa tipe sel fibroblas.

    3. Faktor survivalMerangsang daya tahan sel dengan menekan apoptosis. Contohnya adalah

    kelompok protein Bcl-2 yang sinyalnya menekan apoptosis.

    Di dalam sel juga terdapat suatu sistem pengontrol siklus (faktor internal) yaitu

    kelompok protein kinase yang disebut cyclin-dependent kinase (Cdk), yang aktifitasnya

    meningkat atau menurun bergantung pada fase dari siklus (Gambar 10). Aktifitas dari Cdk

    sangat bergantung pada cyclin. Seluruh sel eukariota mempunyai empat kelompok cyclin,

    yang dibagi berdasarkan ikatannya terhadap Cdk dan fungsinya seperti dibawah ini :1

    - Cyclin G1/S (cyclin E), berikatan dengan Cdk2 pada akhir G1 berperan memulaireplikasi DNA

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    11/15

    11

    - Cyclin S (Cyclin A), berikatan dengan Cdk2 selama fase S, diperlukan untukmerangsang replikasi DNA

    - Cyclin M (Cyclin B), berikatan dengan Cdk1, merangsang terjadinya mitosis- Cyclin G1 (Cyclin D), berikatan dengan Cdk 4 dan Cdk6, membantu merangsang

    pertumbuhan pada awal atau menekan pada akhir G1.

    Ikatan antara Cyclin-Cdk dapat membentuk kompleks yang disebut :1

    - S-phase promoting factor/SPF (Faktor yang merangsang fase S) merupakangabungan antara cyclin G1/S(E) dan cyclin S(A) yang berikatan dengan Cdk2.

    - M-phase promoting factor/MPF (Faktor yang merangsang fase M), merupakangabungan antara cyclin M dengan Cdk1

    Pada fase M terdapat anaphase-promoting complex (APC), merupakan protein yang

    mengandung ubiquitin, berfungsi untuk proteolisis dan ubiquitilasi cyclin M (B) yang

    dikatalisis oleh enzim ubiquitin ligase. Degradasi cyclin secara lengkap dilakukan oleh

    proteasom, yaitu kompleks protein di dalam sitosol yang mempunyai aktivitas proteolitik

    terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh proses ubiquitilisasi.1

    Gambar 10. Kelompok protein yang mengatur proses pembelahan sel, yang terdiri dari : cyclin-Cdk kompleks,

    SPF, MPF, dan APC8

    Di dalam siklus sel juga terdapat checkpoint yang mengontrol kualitas, yang bekerja

    bila terjadi kesalahan dalam perjalanan siklus (Gambar 11). Checkpoint tersebut terdapat

    pada:1

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    12/15

    12

    - Fase G1 akhir, yang mengontrol apakah kondisi lingkungan memungkinkan untukmenuju ke fase S. Bila terjadi kerusakan DNA, perlu diperbaiki dulu sebelum

    mulai replikasi

    - Fase G2, mengontrol apakah seluruh DNA telah direplikasi dan apakah kondisimemungkinkan untuk memulai proses pembelahan (masuk ke fase M)

    - Fase M, mendeteksi apakah terjadi kegagalan pelekatan benang spindle padakinetokor dan apakah kromosom telah melekat pada benang spindle. Bila

    kinetokor gagal melekat pada benang spindle, maka sel akan tertahan pada tahap

    metafase.

    Gambar 11. Checkpoint pada siklus sel yang terjadi pada fase G1/S, G2, dan M9

    GEN PENEKAN TUMOR

    Gen-gen yang berperan penting dalam pertumbuhan sel adalah proto-onkogen dan gen

    penekan tumor. Proto-onkogen mengkode faktor pertumbuhan, membran dan reseptor

    sitoplasma. Protein ini memainkan peranan dalam sinyal tranduksi intraseluler. Proto-

    onkogen mengusahakan dampak positif dari proliferasi seluler, sebaliknya gen penekan

    tumor sebagai pengatur penghambat proliferasi seluler.4

    Proto-onkogen merupakan gen yang meningkatkan pertumbuhan sel dalam keadaan

    yang masih terkontrol. Protein yang dihasilkan proto-onkogen berperan penting pada pertum-

    buhan dan diferensiasi normal, tetapi apabila gen-gennya mengalami mutasi atau hiperaktif,

    proto-onkogen berubah menjadi onkogen, dimana proliferasi sel tetap berlangsung tetapi

    tidak normal.4

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    13/15

    13

    Onkogen merupakan gen yang dominan dan akan memacu proses transformasi

    seluler, sehingga proto-onkogen dan onkogen memiliki andil besar pada patogenesis,

    sedangkan perkembangan kanker dan perilakunya tampak lebih berkaitan dengan aksi gen

    terkait tumor lainnya seperti gen penekan tumor, gen anti apoptosis atau gen anti metastasis.4

    Perubahan dari proto-onkogen menjadi onkogen biasanya melibatkan mutasi gain-of

    function. Setidaknya ada 3 mekanisme yang dapat memproduksi onkogen dari proto-onkogen

    yaitu : 4

    1. Pointmutasi diproto-onkogen hasil dari pengkodean produk protein.2. Reduplikasi lokal dari segmen DNA yang didalamnya ada proto-onkogen.3. Translokasi kromosom yang menyebabkan pengontrol pembelahan sel menjadi tidak

    terkontrol.

    Gen penekan tumor atau anti onkogen secara normal mengatur pertumbuhan sel,

    diferensiasi dan memainkan peranan penting dalam perkembangan kanker pada sel normal.

    Gen penekan tumor bekerja sebagai perusak sel, gen ini mengkode protein yang menghambat

    pertumbuhan sel dan mencegah sel menjadi ganas.4

    Beberapa kanker timbul sebagai akibat hilangnya atau tidak berfungsinya gen penekan

    tumor secara sempurna. Kunci dari protein pengatur gen adalah gen ini dikode dari dua pro-

    tein penekan tumor yaitu PRB dan P53. Bentuk aktif PRB bertindak sebagai penghambat re-

    plikasi DNA. Mutasi dari genpRb menyebabkan setiap protein yang dihasilkan menjadi tidak

    aktif dan mengakibatkan pembelahan sel tidak terkendali. Gen p16 dan pRb bertindak

    sebagai pengatur siklus sel.4

    Gen penekan tumor merupakan gen normal yang berperan untuk mencegah perkem-

    bangan neoplasma. Gen penekan tumor umumnya mengkode protein yang menghambat

    proliferasi sel. Kehilangan regulator ini dapat menyebabkan terjadinya kanker. Lima kelasprotein yang biasa dikode oleh gen penekan tumor yaitu:4

    1. Protein intraselluler, sepertip16 cyclin-dependent kinase inhibitor, yang menghambatpembelahan melalui fase ter-tentu dari siklus sel.

    2. Hormon reseptor yang fung-sinya untuk menghambat pembelahan sel.3. Protein pengontrol checkpoint yang menghambat siklus sel jika terjadi kerusakan

    DNA atau kromosom abnormal.

    4. Protein yang bisa mengin-duksi apoptosis.5. Enzim yang berperan dalam perbaikan DNA.

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    14/15

    14

    Transformasi sel normal menjadi sel kanker disertai dengan hilangnya fungsi dari

    satu atau lebih gen penekan tumor, seperti gen yang mengkode faktor transkripsi (p53 dan

    WT1), dan pengatur siklus sel (pRb dan p16), NF1, PTEN, dan VHL. Sebagian besar dari

    protein-protein ini dikode melalui kerja gen penekan tumor sebagai penghambat proliferasi

    sel apabila pertumbuhan sel mulai tidak terkontrol. Pada sebagian besar kanker terjadi

    inaktivasi protein-protein yang berfungsi normal pada siklus sel termasukp16.4

    KARAKTERISTIK SEL KANKER

    Pada semua kasus atau hampir semua kasus kanker disebabkan oleh mutasi atau

    aktivasi abnormal gen selular yang mengendalikan pertumbuhan sel dan mitosis sel.

    Perbedaan utama antara sel kanker dan sel normal adalah :1,3

    1. Sel kanker tidak mematuhi batas pertumbuhan sel yang biasa; alasan untuk ini adalahbahwa sel mungkin tidak membutuhkan semua faktor pertumbuhan yang sama, yang

    dibutuhkan untuk menyebabkan pertumbuhan sel yang normal

    2. Sel kanker kurang melekat satu sama lain dibandingkan sel normal. Oleh karena itu,sel kanker memiliki kecenderungan dapat mengembara di seluruh jaringan, memasuki

    aliran darah dan diangkut ke seluruh tubuh, dimana sel kanker akan membentuk bibit

    untuk sejumlah pertumbuhan kanker yang baru

    3. Kanker menghasilkan faktor angiogenik yang menyebabkan banyak pembuluh darahbaru tumbuh ke dalam jaringan kanker, sehingga mensuplai makanan yang diperlukan

    untuk pertumbuhan sel kanker.

    KESIMPULAN

    Siklus Sel terdiri atas 2 bagian besar yaitu Interfase dan Mitosis yang dimulai oleh

    Profase, Metafase, Anafase, Telofase dan Sitokinesis yaitu terbentuknya kembali sel yang

    baru.

    Siklus sel dikontrol oleh aktifasi dan degradasi Cyklin, Cyklin dependent kinase

    (CDK) dan melalui mekanisme kontrol checkpointyang terdapat dalam fase G1-S, fase S dan

    Fase G2-M. Mutasi pada gen yang berperan dalam checkpoint menyebabkan sel mutan akan

    melewati checkpointdan meneruskan siklusnya sehingga terbentuk sel neoplasma.

  • 7/30/2019 85291419-Siklus-sel (1)

    15/15

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Soeng S, Rusmana D, Wargasetia TL.Basic Biology of cells : Kapita Selekta. Edisi 2.Bandung : Grafika. 2009. p 113-128

    2. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. 9 th ed. Jakarta : EGC. 1997. p44-49

    3. Silbernagl S, Lang F. Teks dan atlas berwarna patofisiologi. Jakarta : EGC. 2006. p2-19

    4. Asmudin.Peran gen p16 pada siklus sel terhadap pembentukan kanker. JKM Vol 4.Bandung. 2004

    5. Loddish H.Molecular Cell Biology. 4th ed. Philadelphia : W.H. Freeman & Co. 20006. Farabee MJ. Cell division : Meiosis and sexual reproduction. Diunduh dari :

    http://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/biobk/biobookmeiosis.html. Last

    update : 18 May 2010

    7. Juwono, Juniarto AZ.Biologi sel. Jakarta : EGC. 2002. p 85-918. Kimball JW. The Cell cycle. Diunduh dari :

    http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/C/CellCycle.html. Last

    update 18 Maret 2011

    9.

    Anonymous.Mitosis and the cell cycle. Diunduh dari :http://scidiv.bellevuecollege.edu/rkr/Biology211/lectures/pdfs/Mitosis211.pdf. Last

    update 26 April 2006

    http://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/biobk/biobookmeiosis.htmlhttp://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/biobk/biobookmeiosis.htmlhttp://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/C/CellCycle.htmlhttp://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/C/CellCycle.htmlhttp://scidiv.bellevuecollege.edu/rkr/Biology211/lectures/pdfs/Mitosis211.pdfhttp://scidiv.bellevuecollege.edu/rkr/Biology211/lectures/pdfs/Mitosis211.pdfhttp://scidiv.bellevuecollege.edu/rkr/Biology211/lectures/pdfs/Mitosis211.pdfhttp://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/C/CellCycle.htmlhttp://www.emc.maricopa.edu/faculty/farabee/biobk/biobookmeiosis.html