7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final
-
Upload
lakhsmie-herawati-yuwantina -
Category
Documents
-
view
3.628 -
download
0
Transcript of 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 1/46
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Sistem Manajemen Rumah Sakit
Perkembangan rumah sakit mengalami transformasi besar yaitu berada
dalam suasana global dan kompetitif. Pada keadaan demikian pelayanan rumah
sakit sebaiknya di kelola dengan konsep dasar managemen yang mempunyai
etika. Tanpa konsep managemen yang jelas perkembangan rumah sakit di
Indonesia akan berjalan lambat, terutama pada aspek keuangan (Trisnantoro,
2005).
Faktor yang penting dalam pertumbuhan ataupun kemunduran rumah
sakitadalah aspek ekonomi, yaitu tanpa adanya sumber dana yang cukup
perkembangan rumah sakit akan sulit berjalan. Tanpa sumber dana yang cukup,
rumah sakit akan sulit berkembang, karena tanpa insentiv ekonomi yang memadai
bagi sumber daya manusia, rumah sakit akan sulit menarik tenaga yang akan jadi
penentu keberhasilan pelayanan rumah sakit.
Aplikasi ekonomi managerial dalamrumah sakit mempunyai berbagai
konsep dan isu dasar yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah posisi laba
(profit) dalam tujuan rumah sakit. Secara tradisional, sebagai organisasi normatif
yang bersifat sosial, maka laba merupakan hal yang tidak lazim ditemui dalam
managemen Rumah sakit khususnya rumah sakit Pemerintah. Dalam perubahan
menjadi organisasi sosial ekonomi, posisi laba menjadi sangat penting.
Kecenderungan kedua yang memicu penggunaan ilmu ekonomi dalam sektor
kesehatan adalah struktur pasar rumah sakit. Dengan mengacu pada pasar
6
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 2/46
diharapkan akan terjadi kompetisi antar rumah sakit yang akan menghasilkan
efisiensi. Berbagai usaha yang dapat meningkatkan efisiensi dalam suasana yang
kompetitif adalah keuntungan merupakan tujuan utama tanpa meninggalkan
fungsi sosial, sehingga rumah sakit berusaha menekan biaya produksi sekecil
mungkin.
Para ekonomi secara umum mendefinisikan laba sebagai kelebihan
penerimaan atas biaya yang digunakan dalam usaha. Dalam kontek managemen
Rumah sakit kelebihan pembayaran ini dapat dipergunakan untuk berbagai hal
seperti usaha pengembangan rumah sakit, peningkatan insentif untuk pekerja dan
usaha subsidi silang.
2.2 Konsep Pendapatan
2.2.1 Konsep Pendapatan Secara Umum
Pendapatan meliputi semua sumber-sumber ekonomi yang diterima oleh
perusahaan, dari transaksi penjualan barang dan penyerahan jasa kepada pihak
lain. Di dalam akuntansi pendapatan diukur dengan jumlah kenaikan bruto dari
aktiva atau berkurangnya hutang, atau kombinasi dengan keduanya. Berbagai
pendapatan yang timbul dalam suatu perusahaan meliputi penjualan barang,
penjualan jasa, penggunaan aktiva oleh pihak lain yang menghasilkan, pendapatan
dari penghentian aktiva selain barang dagangan.
Menurut Munawir (2002), pengakuan pendapatan meliputi semua sumber-
sumber ekonomi yang diterima oleh perusahaan dari transaksi penjualan barang
dan penyerahan jasa kepada pihak lain. Di dalam akuntansi, pendapatan diukur
dengan jumlah kenaikkan bruto dari aktiva atau berkurangnya hutang (selain dari
7
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 3/46
transaksi modal), atau kombinasi keduanya. Berbagai pendapatan yang timbul
dalam perusahaan meliputi :
1. Penyerahan barang (penjualan)
2. Penyerahan jasa
3. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan :
a. Pendapatan bunga
b. Pendapatan deviden
c. Pendapatan royalti dan atau sewa
4. Pendapatan dari penghentian aktiva selain barang dagangan.
Berdasarkan sumbernya pada umumnya pendapatan dibedakan menjadi :
1. Pendapatan yang berasal dari usaha pokok (operating revenue)
2. Pendapatan diluar usaha pokok (non operating income)
3. Pendapatan luar biasa (extra ordinary gain) yaitu pendapatan dari aktifitas
yang tidak rutin dan jarang terjadi.
Agar perusahaan tetap eksis dalam bisnisnya, pendapatan harus melebihi
biaya, selain itu laba yang dihasilkan harus cukup besar untuk dapat memuaskan
pemilik perusahaan (Mowen, 2004). Jadi biaya dan pendapatan berkaitan dalam
pengertian bahwa pendapatan (hasil kali harga dan produk)harus melebihi biaya
agar menghasilkan cukup banyak laba.
2.2.2 Konsep Pendapatan Rumah sakit
Pendapatan rumah sakit (revenue) adalah penjumlahan total harga yang
dibebankan kepada setiap pasien, sedangkan surplus ( profit ) merupakan
pendapatan setelah dikurangi pengeluarannya (Supriyanto, 2005).
Menurut Trisnantoro (2005), penerimaan (revenue) adalah penerimaan
8
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 4/46
produsen dari hasil penjualan output nya. Beberapa konsep revenue yang penting
untuk analisis perilaku produsen :
1. Total Revenue(TR) adalah penerimaan total produsen dari hasil penjualan
output nya.TotalRevenue adalah output (Q) dikalikan harga jual
output (Pq)
Rumus :
TR = Q x Pq
2. Average Revenue (AR) adalah penerimaan produsen per unit output yang
dijual.
Rumus :
AR = TR/Q = Q x Pq/Q = Pq
Dengan demikian AR tidak lain adalah harga (jual) output per unit = Pq
3. Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan TR yang disebabkan oleh tambahan
penjualan 1 unit output .
Rumus :
MR = dTR/dQ
Menurut Sabarguna (2003), sektor yang berperan dalam pendapatan suatu
rumah sakitadalah :
1. Pemanfaatan, seperti BOR, kunjungan pasien, pemakaian laboratorium.
2. Peningkatan pelayanan, penambahan pelayanan.
3. Pengaturan tarif
4. Cost Containment
Sedangkan upaya untuk meningkatkan pendapatan adalah :
1. Peningkatan pemanfaatan, antara lain pengembangan layanan, peningkatan
keindahan, dan peningkatan pelayanan makanan.
9
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 5/46
2. Intensifikasi pelayanan, yaitu pengembangan pelayanan, seperti bagian dapur
(gizi) menjual makanan diet, bagian laundry berusaha mengembangkan usaha
cucian bagi pasien dan keluarganya.
3. Ekstensifikasi pelayanan, dalam hal ini membentuk atau menjalankan
pelayanan yang sebelumnya tidak ada kaitannya berbeda dengan yang ada
sebelumnya, missal membuat kantin, konsultasi medik, dan sebagainya.
4. Menaikkan tarif, dalam rangka menaikkan tarif yang utama harus diingat
adalah struktur tarif dan cara menaikkan.
2.2.3 Konsep Tarif
Menurut Trisnantoro (2005), tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang
ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang berdasarkan pertimbangan bahwa
dengan nilai uang tersebut sebuah rumah sakit bersedia memberikan jasa kepada
pasien. Tarif rumah sakit merupakan aspek yang sangat diperhatikan oleh rumah
sakit swasta juga oleh rumah sakit milik Pemerintah. Bagi sebagian rumah sakit
Pemerintah penetapan tarif bertujuan untuk :
1. Pemulihan Biaya (Cost Recovery)
Tarif dapat ditetapkan untuk meningkatkan pemulihan biaya Rumah
sakit.Keadaan ini terutama terdapat pada rumah sakit Pemerintah yang semakin
lama semakin berkurang subsidinya.Pada masa lalu kebijakan swadana rumah
sakit Pemerintah Pusat ditetapkan berdasarkan pemulihan biaya (Cost Recovery),
sehingga muncul pendapat yang menyatakan bahwa kebijakan swadana berkaitan
dengan naiknya tarif rumah sakit.
2. Subsidi Silang
Dalam manajemen rumah sakit diharapkan ada kebijakan agar masyarakat
10
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 6/46
ekonomi kuat dapat meringankan pembiayaan pelayanan rumah sakit bagi
masyarakat ekonomi lemah.
3. Meningkatkan Akses Pelayanan
Adanya misi rumah sakit untuk melayani masyarakat miskin. Oleh karena itu
Pemerintah atau pemilik Rumah sakit mempunyai kebijakan penetapan tarif
serendah mungkin, sehingga akses masyarakat miskin ke rumah sakit menjadi
lebih baik.
4. Penetapan Tarif untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan
Di berbagai rumah sakit Pemerintah Daerah, kebijakan penetapan tarif pada
bangsal VIP dilakukan berdasarkan pertimbangan untuk peningkatan mutu
pelayanan dan peningkatan kepuasan kerja dokter spesialis di rumah sakit Swasta.
5. Penetapan Tarif untuk Tujuan Lain
Beberapa tujuan lain, misalnya mengurangi pesaing, memaksimalkan pendapatan,
meminimalkan penggunaan, menciptakan corporate image.
Menurut Pudjirahardjo (1998), tarif rumah sakit merupakan harga pelayan
kesehatan yang diberikan di suatu rumah sakit yang ditetapkan oleh Pemerintah
daerah setempat untuk suatu periode waktu tertentu. Dalam perdagangan umum,
tarif atau harga berlaku menurut hukum pasar yang berfluktuasi dari suatu waktu
ke waktu lainnya.Dalam pelayanan kesehatan swasta, tarif pelayanan juga dapat
berfluktuasi tetapi tidak secepat perubahan pada harga komoditas
tertentu.Fluktuasi harga jasa umumnya tidak berlangsung secepat fluktuasi harga
barang komsutif seperti pakaian atau mobil.
Tarif rumah sakit yang ditetapkan pemerintah umumnya tidak berfluktuasi
dan cenderung berlaku untuk masa 3-6 tahun.Akibatnya tarif tersebut tidak selalu
11
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 7/46
dapat menutupi biaya-biaya untuk memproduksi jasa pelayanan di rumah
sakit.Sejalan dengan penyelenggaraan otonomi daerah, maka kemampuan
penetapan tarif yang tepat perlu dilaksanakan. Perhitungan tarif dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Tarif = Unit Cost + Konstanta
Dimana konstanta itu ditetapkan berdasarkan kebijakan keuangan dari rumah sakit
yang bersangkutan. Kebijakan keuangan tersebut seharusnya mempertimbangkan
faktor-faktor :
1. Tujuan rumah sakit
2. ATP/WTP masyarakat
3. Jumlah keuntungan yang diharapkan
4. Tarif pesaing
Dari pertimbangan faktor diatas, besarnya konstanta akhirnya dapat ditetapkan.
Konstanta yang ditetapkan dapat berupa angka nominal maupun persentase dari
unit cost.
2.2.4 Volume
Volume atau jumlah produk dapat berupa barang atau jasa. Produk
berwujud adalah barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui
penggunaan tenaga kerja dan masukkan (input ) modal seperti pabrik, lahan dan
mesin. Contoh produk berwujud adalah televisi, hamburger, mobil, komputer,
pakaian danfurniture. Jasa (service) adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan
untuk seorang pelanggan atau aktivitas yang dijalankan oleh seorang pelanggan
dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa juga diproduksi
dengan menggunakan bahan, tenaga kerja dan masukan modal. Perlindungan
asuransi, perawatan kesehatan, perawatan gigi, jasa pemakaman, dan akuntansi
12
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 8/46
adalah contoh dari berbagai aktivitas jasa yang dilakukan untuk pelanggan.
Penyewaan kendaraan, video dan alat ski adalah contoh dari jasa yang
memungkinkan pelanggan menggunakan produk atau fasilitas organisasi (Mowen,
2004).
Dalam bidang kesehatan, produk yang dihasilkan pada umumnya berupa
jasa. Jasa biasanya dikenali melalui karakteristik jasa dan penyampaiannya.
Menurut Supriyanto (2005), karakteristik jasa Rumah sakit dapat diukur
(kuantitatif) dan dibandingkan (kualitatif), yaitu :
1. Input meliputi fasilitas, kapasitas, jumlah personel dan kuantitas bahan atau
obat.
2. Proses meliputi:
a. Teknis medis antara lain waktu tunggu, waktu pemeriksaan, waktu untuk
diagnose, waktu tindakan, keselamatan dan keamanan tindakan.
b. Hubungan interpersonal antara lain kehandalan, empati, keramahan,
tanggapan, dan penampilan fisik (afektif dan perilaku)
3. Output meliputi kesembuhan dan kepuasan.
Volume ( besaran produk ) dalam pelayanan rumah sakit adalah output pelayanan.
Output pelayanan rumah sakit sangat beragam karena banyaknya unitpelayanan
dan banyaknya tindakan serta mempunyai sifat ideal (kapasitas) dan sifat aktual
(riil).
2.3 Konsep Biaya
2.3.1 Konsep Biaya Secara Umum
Menurut Budiono (1982) dalam Trisnantoro (2005), dalam hubungannya
13
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 9/46
dengan tingkat output, biaya produksi dapat dibagi menjadi:
1. Total Fixed Cost (TFC ) atau biaya tetap total, adalah jumlah biaya yang tetap
dibayar perusahaan (produsen), berapapun tingkat output nya. Dengan demikian
julah TFC adalah tetap untuk setiap tingkat output. Contoh : penyusutan, sewa
gedung, dan sebagainya.
2. Total Variable Cost (TVC ) atau biaya variabel total adalah jumlah biaya yang
berubah menurut tinggi rendahnya output yang diproduksi. Contoh, biaya untuk
bahan mentah, upah, makanan harian pasien, dan sebagainya.
3. Total Cost (TC) atau biaya total adalah penjumlahan dari biaya tetap dengan
biaya variabel.
Rumus :
TC = TFC + TVC
4. Average Fixed Cost (AFC) atau biaya tetap rata-rata, adalah biaya tetap yang
dibebankan pada setiap unit output . Q adalah tingkat output.
Rumus :
AFC = TFC
Q
5. Average Variable Cost (AVC) atau biaya variabel rata-rata adalah semua biaya
lain selain AFC yang dibebankan pada setiap unit output yang dihasilkan.
Rumus :
AVC = TVC
Q
Q
6. Avarage Total Cost (ATC) atau biaya total rata-rata adalah biaya produksi dari
setiap unit output yang dihasilkan.
14
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 10/46
Rumus :
AVC = TVC
Q
7. Marginal Cost (MC) atau biaya marjinal adalah kenaikan dari Total Cost yang
diakibatkan oleh diproduksinya tambahan satu unit output.
Rumus :
MC = dTC / dQ
Biaya adalah barang dan jasa atau aktiva yang dikorbankan (termasuk
hutang yang timbul) dalam perusahaan untuk merealisasikan pendapatan dalam
suatu periode akuntansi. Biaya diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Biaya usaha (biaya yang terjadi tidak dalam kaitannya dengan usaha pokok
perusahaan)
2. Biaya yang terjadi dalam rangka menjalankan usaha pokok perusahaan.
3. Biaya di luar usaha pokok rugi laba.
Biaya (cost ) dapat juga diartikan sebagai pengeluaran (expenditure) guna
memperoleh manfaat. Manfaat mungkin berwujud seperti bahan-bahan,alat-alat,
dan jasa.
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau
dimasa datang bagi organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber
non kas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan. Mengurangi biaya
yang dibutuhkan untuk mencapai manfaat tertentu memiliki arti bahwa suatu
perusahaan menjadi lebih efisien, akan tetapi biaya tidak hanya harus ditekan,
tetapi juga harus dikelola secara strategis. Para manajer harus memiliki tujuan
menyedeiakan nilai bagi pelanggan yang sama besar (atau lebih besar) dengan
15
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 11/46
biaya yang lebih rendah dari para pesaingnya. Dengan cara ini, posisi strategis
perusahaan akan naik, dan terciptalah keunggulan kompetitif.
Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan pada
perusahaan yang berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti
pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan,
maka biaya tersebut dinyatakan kadaluarsa (expire)dan merupakan beban
(Mowen, 2004).
2.3.2 Konsep Biaya di Bidang Kesehatan
Pengertian biaya di bidang pelayanan kesehatan adalah nilai sejumlah
input (faktor produksi) yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk (output).
Biaya juga sering diartikan sebagai nilai suatu pengorbanan untuk memperoleh
suatu output tertentu. Pengorbanan dapat berupa uang, barang, tenaga, waktu
maupun kesempatan ( Pudjirahardjo, 1998)
Biaya pelayanan merupakan dasar dari penentuan tarif. Biaya harus dapat
menggambarkan besarnya pengeluaran secara jelas dan dasar penentuannya harus
seimbang dapat dijelaskan pembebanan dari sektor pendukung. Dalam kaitannya
dengan biaya dikenal 2 pusat keuangan yang saling terkait yaitu :
a. Pusat penerimaan ( Revenue Centre) yaitu pelayanan atau kegiatan yang
menghasilkan masukkan bagi Rumah sakit, misalnya Rawat Jalan, Rawat
Inap,dan sebagainya.
b. Pusat Biaya (Cost Centre) yaitu pelayanan atau kegiatan yang merupakan
tempat keluarnya keuangan Rumah sakit tanpa menghasilkan penerimaan,
misalnya administrasi, pemeliharaan, dan sebagainya.
Unsur biaya menunjukkan sesuatu hal yang membangun biaya. Unsur biaya
16
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 12/46
menurut tujuannya atau kepentingannya dibedakan atas kepentingan internal dan
eksternal. Biaya untuk kepentingan internal dikenal sebagai kegiatan akuntansi
manajemen sedangkan untuk kepentingan eksternal organisasi dikenal sebagai
akuntansi keuangan (Supriyanto, 2005).
Hubungan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen sebagai
berikut:
Kepentingan eksternal Kepentingan Internal
Gambar 2.1 Akuntabilitas Keuangan (Supriyanto, 2005)
Unsur biaya meliputi :
17
Akuntansi Biaya
Akuntansi Keuangan :
Informasi biaya
1. Produksi2. Pemasaran
3. Administrasi
Unsur
Biaya
Akuntansi Manajemen :
Informasi Biaya
1. Fixed Cost
2. Variable Cost3. Overhead Cost
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 13/46
Pengelompokan biaya di bidang kesehatan menurut Pudjiraharjo,dkk (1998),
ada beberapa kriteria yaitu :
1. Pengelompokan Biaya Berdasarkan Pengaruhnya pada Skala Produksi.
Dalam kaitannya dengan perubahan skala produksi, biaya dapat dibedakan
menjadi:
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang nilainya secara relatif tidak dipengaruhi oleh
besarnya jumlah produksi(output).Biaya ini harus tetap dikeluarkan,walaupun
tidak ada pelayanan. Contoh biaya tetap adalah nilai gedung yang digunakan,nilai
peralatan (besar) kedokteran ,ataupun nilai tanah. Nilai gedung dimasukan dalam
biaya tetap sebab biaya gedung yang digunakan tidak berubah baik ketika
pelayanannya meningkat maupun menurun. Demikian pula dengan alat
kedokteran. Biaya stetoskop relative tetap,baik untuk memeriksa dua pasien
maupun sepuluh pasien.Artinya biaya untuk memeriksa dengan suatu alat pada
18
TC (Total Cost ) = Fixed Cost + Variable Cost
UC (Unitl Cost ) = Total Cost
uantit
Quantity = Aktual atau Normatif
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 14/46
dua pasien sama dengan biaya untuk memeriksa sepuluh pasien. Dengan demikian
biaya alat adalah tetap dan tidak berubah meskipun jumlah pasien yang dilayani
berubah.
b. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang nilainya dipengaruhi oleh banyaknya
output (produksi). Contoh yang termasuk dalam biaya variable adalah biaya obat,
biaya makanan,biaya alat tulis kantor,dan biaya pemeliharaan.Biaya obat dan
makanan dimasukan dalam biaya variable karena jumlah biaya tersebut secara
langsung dipengaruhi oleh banyaknya pelayanan yang diberikan.Biaya obat dan
makanan untuk melayani dua unit pasien akan berbeda dengan biaya obat dan
makanan untuk melayani sepuluh unit pasien.Dengan demikian besarnya biaya
obat atau makanan akan selalu terpengaruh secara langsung oleh banyaknya
pasien yang dilayani.Pada umumnya besar volume produksi sudah direncanakan
secara rutin,oleh karena itu biaya variabel juaga direncanakan secara rutin
sehingga biaya variabel sering juga disebut sebagai biaya rutin.
Dalam praktek seringkali dialami kesulitan untuk membedakan secara tegas
apakah suatu biaya termasuk biaya tetap atau biaya variabel. Misalnya gaji
pegawai kadang-kadang tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah output,terutama
pada fasilitas pemerintah. Berdasarkan teori, biaya pegawai sebenarnya
dipengaruhi oleh besarnya output. Oleh sebab itu ada yang mengelompokan biaya
pegawai sebagai semi-variabel cost.
c. Biaya Total (Total Cost)
19
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 15/46
Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap dan variabel, dirumuskan sebagai
berikut:
2. Pengelompokan Biaya Berdasarkan Lama Penggunaannya
Dalam kaitannya dengan lama penggunaan,biaya di bedakan dalam:
a. Biaya Investasi (Investment Cost)
Biaya investasi adalah biaya yang kegunaannya dapat berlangsung dalam
waktu yang relatif lama. Biasanya batasan waktu untuk biaya investasi ditetapkan
lebih dari satu tahun. Batas satu tahun ditetapkan atas dasar kebiasaan bahwa
anggaran biasanya direncanakan dan direalisir untuk satu tahun.Biaya investasi ini
biasanya berhubungan dengan pembangunan atau pengembangan insfrastuktur
fisik dan kapasitas produksi (alat produksi). Contoh yang termasuk dalam biaya
investasi antara lain biaya pembangunan gedung,biaya pembelian mobil dan biaya
pembelian peralatan besar.
1. Nilai tanah dan bangunan
Pusat Biaya Produksi : tanah dan bangunan ,rawat jalan, rawat inap, apotik dan
poliklinik.
Pusat Biaya Penunjang : tanah dan bangunan administrasi,keuangan, dapur,
binatu.
2. Nilai kendaraan : Ambulan dan kendaraan dinas
3. Nilai peralatan medis
Seluruh peralatan medis yang diperlukan di masing-masing unit pelayanan seperti
rawat rawat inap, rawat jalan, kamar operasi, laboratorium dan rontgen.
20
Total Cost = Fixed Cost + Variabel Cost
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 16/46
4. Nilai peralatan ruamah tangga (non medis)
Semua peralatan rumah tangga yang digunakan untuk menunjang pelayanan
kesehatan seperti meja, kursi,AC,mesin tik,mesin cuci,almari,pengangkut
pasiendan sound system.
Dibeberapa instansi,penetapan apakah suatu biaya termasuk biaya investasi
atau tidak, dilakukan dengan melihat harga (nilai) suatu barang. Pada umumnya
besar biaya investasi sudah ditetapkan sebelumnya.Biaya investasi dihitung dari
nilai barang yang disetahunkan ( AIC atau biaya depresiasi atau biaya penyusutan)
1) Biaya Penyusutan (Depreciation Cost)
Biaya Penyusutan adalah biaya yang timbul akibat terjadinya pengurangan
nilai barang investasi (asset) sebagai akibat penggunanya dalam proses produksi.
Setiap barang investasi yang dipakai dalam proses produksi akan mengalami
penyusutan nilai, baik karena makin usang atau karena mengalami kerusakan
fisik. Nilai penyusutan barang investasi seperti gedung,kendaraan,dan peralatan
medis disebut sebagai biaya penyusutan. Dalam analisis biaya, konsep biaya
penyusutan penting diketahui terutama dalam upaya menyebar biaya investasi
pada beberapa suatu waktu. Biaya yang timbul dari barang investasi berlangsung
untuk suatu kurun waktu yang lama (lebih dari satu tahun). Padahal lazimnya
analisis biaya dilakukan untuk suatu kurun waktu tertentu, misalnya satu tahun
anggaran.apabila analisis biaya dilakukan dalam satuan waktu satu tahun
anggaran, maka perlu dicari nilai biaya investasi satu tahunan yang di sebut “nilai
biaya investasi” per tahun (Annualized Investment Cost = AIC). Besarnya nilai
tahunan biaya investasi dipengaruhi oleh : nilai uang (inflasi),waktu pakai,dan
masa pakai dan masa hidup suatu barang investasi.Dengan menggunakan
21
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 17/46
informasi laju inflasi, masa pakai dan masa hidup dapat dihitung “nilai
sekarang”(present value) dari biaya investasi tersebut. Yang dimaksud dengan
nilai sekarang adalah nilai setahun biaya investasi untuk ”tahun sekarang” yaitu
tahun dilakukannya analisis biaya.
Untuk menghitung biaya investasi tersebut dapat dipergunakan formula
sebagai berikut.
Keterangan :
AIC = Annualized Invesment Cost (Biaya investasi tahunan)
IIC = Intial Investment Cost (Nilai awal barang)
i = Laju inflasi
t = Lama
L = Perkiraan masa hidup (umur ekonomis)barang investasi yang
bersangkutan.
Apabila barang investasi sudah berumur puluhan tahun dan informasinya
secara tepat tentang nilai awal barang, masa pakai dan umur pakai tidak
ditemukan, maka terpaksa harus dilakukan prakiraan.
b. Biaya Opersional (Operasional Cost)
Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki sifat habis pakai dalam kurun
waktu yang relatif singkat (kurang dari satu tahun).Konsep yang sering dipakai
bersamaan dengan biaya operasional yaitu biaya pemeliharaan (Maintenance
Cost).
22
AIC = IIC (1+i)t
L
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 18/46
Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan
nilai suatu barang investasi agar tetap berfungsi. Dalam praktek, biaya operasional
dan biaya pemeliharaan sering disatukan menjadi biaya operasional dan
pemeliharaan(operation and maintenance cost ). Biaya operasional dan
pemeliharaan dengan sifatnya yang habis pakai, pada umumnya dikeluarkan
secara berulang. Karena itu biaya pemeliharaan sering disebut sebagai biaya
berulang (recurrent cost ). Contoh biaya operasional : biaya pegawai (gaji), biaya
obat dan bahan medis, biaya listrik dan air, biaya bahan kantor (ATK), biaya
telepon, dan biaya pemeliharaan barang investasi. Semua biaya tersebut kecuali
gaji, biaya obat dan habis pakai dikenal dengan sebutan biaya overhead atau biaya
umum. (Pudjirahardjo,1998).
c. Biaya Total (Total Cost)
Biaya total adalah jumlah dari biaya investasi dan biaya operasional,
dirumuskan sebagai berikut:
23
Total Cost =Invesment cost + Operasional Cost
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 19/46
1. Pengelompokan Biaya Berdasarkan Fungsi atau Aktivitas Sumber
Biaya
Berdasarkan fungsi atau aktivitas sumber biaya, biaya dapat dibedakan
menjadi biaya langsung (direct cost)dan biaya tak langsung (indirect cost).
a. Biaya Langsung (Diret Cost)
Biaya langsung adalah biaya yang dibebankan pada sumber biaya yang
mempunyai fungsi (aktivitas) langsung terhadap out put. Contoh biaya langsung
antara lain gaji perawat,biaya obat-obatan,biaya peralatan medis.
b. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)
Biaya tak langsung adalah biaya yang dibebankan pada sumber biaya
mempunyai fungsi penunjang (aktivitas tak langsung) terhadap out put.Sebagai
contoh, gaji pegawai bagian administrasi, gaji direktur, biaya AK, TU, biaya
peralatan non medis.
c. Biaya Total (Total Cost)
Biaya total merupakan penjumlahan dari direct cost dan indirect
cost ,dapat dirumuskan sebagai berikut :
2.4Analisis Biaya
Menurut Pudjiraharjo (1998) analis biaya berguna untuk :
1. Mengetahui struktur biaya menurut jenis dan lokasi biaya
itu ditempatkan.Informasi tentang struktur biaya tersebut
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengendalikan
24
Total Cost = Direct cost + Indirect cost
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 20/46
biaya yang dikeluarkan. Dari struktur biaya dapat diketahui
unit yang banyak mengeluarkan biaya dan unit yang sedikit
mengeluarkan biaya.Selanjutnya dapat dianalisis apakah
besarnya biaya yang dikeluarkan disuatu unit tertentu
cukup efisien bila dibandingkan dengan dengan output
yang dikeluarkan.
2. Mengetahui Biaya Satuan
Informasi tentang biaya satuan sangat berguna dalam memutuskan besarnya tarif
pelayanan yang diberikan. Dengan informasi biaya satuan dapat dianalisis apakah
tariff layanan yang diberlakukan rasional atau tidak.Seberapa besar tarif yang
ditetapkan tersebut mampu menutupi biaya yang dikeluarkan.Dapat pula
diperkirakan pada tarif berapa satu pelayanan memperoleh keuntungan,merugi
atau impas(Break Even Point).
3. Sebagai Bahan Pertimbangan dalam Menyusun Anggaran.
Anggaran belanja suatu unit usaha (termasuk usaha pelayanan)biaya selalu
disusun untuk kurun waktu tertentu.Untuk menyusun anggaran tersebut
diperlukan informasi mengenai besarnya kebutuhan biaya.Informasi tersebut
dapat diperoleh melalui proses analisis biaya.
Menurut Trisnantoro (2005),tujuan penghitungan biaya adalah :
1. Memberikan pemahaman mengenai pelayanan dan
prosedur klinik yang diberikan pada tiap garis produksi
misalnya produksi bedah Sectio Caesaria (SC).
Dengan demikian penghitungan biaya diharapkan
dapat memberikan data untuk direksi rumah sakit.
25
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 21/46
Mengenai biaya dan pengeluaran suatu
bangsal,bagian,atau kegiatan dengan prinsip
memelihara control dalam transaksi keuangan,dan
meningkatkan efisiensi.
2. Memberikan alat untuk monitoring dan mengendalikan
biaya. Dalam hal ini dapat dibedakan pengeluaran
rumah sakit untuk pasien, staf ataupun hal-hal lain.
Disamping itu, dapat dilihat biaya pasien rawat jalan
yang dibedakan dengan pasien rawat inap. Dengan
demikian dapat dideteksi pengeluaran yang boros.
Sebagai contoh, dengan analisis biaya yang detail
sumber efisensi dapat ditentukan apakah pada rawat
inap yang terlalu boros ataukah pemberian obat –
obatan yang tidak perlu dan berbagai hal lain.
3. Menentukan tempat produksi yang memberi
keuntungan atau menimbulkan kerugian.Setelah
dibandingkan dengan tarif yang ada, maka dengan
adanya analisis yang baik memungkinkan
penghitungan keuntungan saat pasien baru rawat inap
atau rawat jalan. Demikian pula kerugian yang ada di
rumah sakit yang mendapat subsidi,maka besarnya
subsidi ini di hitung dari biaya produksi dan
pendapatan yang diterima oleh rumah sakit dari pasien.
4. Dengan tersedianya data biaya produksi tersebut maka
26
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 22/46
dapat membandingkan biaya produksi dengan pesaing
yang berbasis pada perbedaan mutu pelayanan, biaya,
cara pemberian dan penetapan harga.
Dalam melaksanakan analisis biaya ada beberapa persyaratan yang harus
dilaksanakan yaitu :
1. Struktur organisasi rumah sakit yang baik.
2. Sistem akutansi yang tepat.
3. Adanya informasi statistik yang cukup baik.
Ketiga syarat ini saling terkait. Sebagai contoh, tanpa adnya struktur rumah sakit
yang jelas, maka system akutansi akan sulit dikembangkan.
2.5 Konsep Biaya Satuan (Unit Cost)
Biaya satuan adalah Biaya yang dihitung untuk menghasilkan satu satuan
produk (misalnya satu jenis pelayanan).Biaya satuan diperoleh dari biaya total
(Total Cost = TC) dibagi jumlah produk (Quantity = Q),atau dengan formula
sebagai berikut
Dengan demikian dalam menghitung biaya satuan harus ditetapkan terlebih
dahulu besaran produk(cakupan pelayanan).Perhitungan biaya satuan yang
didasarkan atas pengeluaran nyata terhadap produk atau pelayanan disebut biaya
27
UC = TC
Q
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 23/46
satuan aktual (Actual Unit Cost). Disamping biaya satuan aktual juga ada biaya
satuan normative (Normative Unit Cost) yaitu besarnya biaya yang diperlukan
untuk menghasilkan suatu jenis pelayanan kesehatan menurut standart baku atau
menurut kapasitas yang tersedia.Besarnya biaya satuan normatif tidak
memperhitungkan apakah pelayanan kesehatan tersebut dipergunakan oleh pasien
atau tidak.Rumus umum biaya satuan untuk setiap pusat biaya produksi :
Keterangan :
Uci = Biaya satuan pada pusat biaya tertentu (i)
Tci = Biaya total pada pusat biaya produksi tertentu (i)
Tqi = Output total pada pusat biaya produksi(i)
2.5.1 Biaya Satuan pada Pelayanan Rumah sakit
Pada pelayanan rumah sakit perhitungan biaya satuan memiliki 3 (tiga) cirri
khusus yaitu :
1. Biaya yang akan dihitung tersebar baik di pusat biaya produksi maupun di
pusat biaya penunjang.Oleh karena itu perlu ada metode distribusi biaya
untuk mengalokasikan biaya yang ada dipusat biaya penunjang ke pusat
biaya produksi.
2. Output pelayanan rumah sakit sangat beragam baik karena banyaknya unit
pelayanan maupun karena banyaknya tindakan. Oleh karena itu dalam
pelayanan rumah sakit ada penghitungan biaya satuan homogen dan biaya
satuan heterogen.
28
UCi = Tci
Tqi
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 24/46
3. Dalam pelayanan rumah sakit output pelayanan ada yang sifatnya ideal
(kapasitas) dan ada yang sifatnya aktual (positif). Oleh karena itu ada
pembedaan antara biaya satuan normatif dan biaya satuan aktual.
a. Biaya Satuan Aktual
Biaya satuan aktual disebut juga biaya rata-rata (Average Cost). Biaya
satuan aktual berguna untuk menilai efisiensi produksi, yaitu dengan melihat
trend nya selama beberapa tahun untuk membandingkannya dengan biaya rata-rata
rumah sakit lainya. Output actual (positif) adalah output yang benar-benar
dihasilkan oleh unit pelayanan tertentu. Sebagai contoh, untuk unit rawat inap
rumah sakitoutput aktual berupa jumlah hari perawatan (patient days).
Perhitungan biaya satuan aktual adalah seluruh biaya (baik biaya variabel maupun
biaya tetap)dibagi dengan output aktual. Formula biaya satuan actual sebagai
berikut :
Keterangan :
TC = Total Cost (Biaya total)
Q= Jumlah Output
b. Biaya Satuan Normatif
Biaya satuan normatif adalah biaya riil(sesungguhnya)yang diperlukan
untuk memproduksi satu satuan output (pelayanan). Biaya satuan normatif
berguna untuk menentukan tarif. Output pelayanan adalah normatif yang
merupakan output optimal yang idealnya dapat dicapai oleh suatu unit pelayanan.
Di unit rawat inap rumah sakit, kapasitas dapat dihitung dari jumlah tempat tidur
29
Average cost = TC
Q
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 25/46
yang tersedia dalam kurun waktu satu tahun (jumlah tempat tidur x 365 hari).
Biaya satuan normatif dihitung dengan membedakan antara biaya tetap yang
dibagi dengan kapasitas, ditambah biaya variabel yang dibagi dengan output
kapasitas (normatif). Formula biaya satuan normatif adalah:
UC=FC+ VC
Cap Q
Keterangan :
UC = Unit Cost (normative)
FC = Fixed Cost (biaya tetap)
Cap = Kapasitas output pusat biaya dalam satu tahun
VC = Variabel Cost (biaya tidak tetap)
Q = Jumlah output pusat biaya dalam satu tahun
2.5.2 Metode Penghitungan Biaya Satuan
Dalam penghitungan biaya satuan, ada beberapa metode yang digunakan
(Mulyadi, 1993) antara lain metode Full Costs dengan pendekatan Full Costing .
Full Costs merupakan salah satu unsur full accounting information. Dan
merupakan total biaya yang bersangkutan dengan obyek informasi. Jika obyek
informasi berupa produk, full cost merupakan total biaya yang bersangkutan
dengan produk tersebut.Perhitungan full cost suatu produk dipengaruhi oleh
metode penentuan harga pokok produksi yang digunakan yaitu : full costing,
variable costing, dan activity based costing.
a. Full Costing merupakan salah satu metode
penentuan harga pokok produksi, baik biaya
produksi yang berperilaku variabel maupun
30
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 26/46
tetap.
b. Variable Costing merupakan salah satu
metode penentuan harga full cost yaitu total
biaya produksi (biaya bahan baku + biaya
tenaga kerja langsung + biaya variabel +
biaya tetap) ditambah dengan total biaya non
produksi (biaya administrasi dan umum +
biaya pemasaran).
Full Cost dapat pula dihitung dengan menggunakan pendekatan variable
costing dalam perhitungan harga pokok produksinya. Pokok produksi, disamping
full costing , yang membebankan hanya biaya produksi yang berperilaku variabel
saja kepada produk. Jika organisasi menggunakan pendekatan variable costing
dalam penentuan harga pokok produksinya, full cost merupakan total biaya
variabel (biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung + biaya variabel + biaya
administrasi dan umum variabel + biaya pemasaran variabel) ditambah dengan
total biaya tetap (biaya overhead tetap + biaya administrasi dan umum tetap +
biaya pemasaran tetap).
c. Activity – Based Costing (ABC) merupakan
metode penentuan harga pokok produk
(produk costing) yang ditujukan untuk
menyajikan informasi harga pokok produk
secara cermat bagi kepentingan manajemen,
dengan mengukur secara cermat konsumsi
sumber daya dalam setiap aktivitas yang
31
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 27/46
digunakan untuk menghasilkan produk.
Jika full costing dan variabel costing menitik beratkan penentuan harga pokok
produk hanya pada fase produksi saja, activity based costing menitik beratkan
penentuan harga pokok produk di semua fase penentuan produk, sejak desain dan
pengembangan produk sampai dengan penyerahan produk kepada konsumen.
Dengan pendekatan ABC, aktivitas pembuatan produk dibagi menjadi tiga fase :
fase desain dan pengembangan, fase produksi dan fase dukungan logistik (logistic
support ). Jika organisasi menggunakan pendekatan ABC dalam penentuan harga
pokok produknya, full cost of product mencakup total biaya desain dan
pengembangan produk (seperti biaya desain,biaya pengujian produk),biaya
produksi ( fasilty sustaining actifity cost +product sustaining actifity costs + bath-
related activyty cost + unit-level activity costs).perbedaan unsur produk dalam
pendekatan full costing , variable costing dan Activity-based costing adalah :
Tabel 2.1 Perbedaan pendekatan full Costing ,Varible Ccosting dan Activity-
Based Costing.
Full Costing Variable Costing Activity-Based Costing
Biaya variable
Biaya tetap
Biaya produksi
Biayaadministrasi dan
umum
Biaya pemasaran
Unit-level activity cost
Batch-related activity
cost
Product-sustaining
activity cost
Facility-sustaining
activity costs
Sumber: Akuntansi Manajemen (Mulyadi,1993)
2.6 Pengambilan Keputusan Investasi
Menurut Krisnantoro (2005) para manager rumah sakit membutuhkan
ketrampilan investasi agar keputusan yang diambil tidak salah,sebagaimana
keputusan perorangan, direksi rumah sakit dalam memutuskan investasi
32
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 28/46
sebenarnya berada dalam ketidakpastian.
Menurut Handaru (1996) dalam Krisnantoro (2005), tahapan dalam
menentukan investasi meliputi:
1. Penentuan tujuan
Organisasi atau perusahaan yang bersangakutan harus menentukan tujuan
yang hendak dicapai secara jelas, misalnya, memaksimalkan laba,
memaksimalkan tingkat pertumbuhan,penguasaan pasar, keputusan pelanggan,
atau sebagai tempat pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Perkiraan biaya proyek dan operasi
Biaya investasi awal harus diperkirakan,begitu pula biaya operasional yang akan
dikeluarkan selama umur investasi, untuk dapat memperkirakan biaya tersebut,
pemahaman mengenai perilaku biaya sangat diperlukan.
3. Perkiraan permintaan.
Memperkirakan permintaan diperlukan untuk mengestimasi jumlah
penerimaan (pendapatan operasional) yang diterima rumah sakit pada setiap
periode selama umur investasi, pada saat memperkirakan permintaan, unsur
ketidakpastian muncul.
Dalam kasus dirumah sakit, ketidakpastian ini terkait dengan berbagai faktor
demand , termasuk perubahan pola penyakit ataupun perilaku dokter.
4. Perhitungan tambahan aliran kas bersih
Aliran kas bersih perlu dihitung setelah mengetahui taksiran
penerimaan,pengeluaran, pajak dan biaya non tunai yang dicadangkan. Prinsip
yang digunakan dalam perhitungan aliran kas bersih antara lain, sesudah pajak
dan merupakan aliran kas tambahan (incremental cash flows).
33
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 29/46
5. Perhitungan nilai sekarang aliran kas.
Dengan menentukan taksiran aliran kas dengan suatu tingkat biaya model
perusahaan atau proyek, akan didapatkan nilai sekarang dari seluruh aliran kas
yang dihasilkan selama umur investasi. Selain itu manejemen harus mengestimasi
jumlah dan waktu aliran kas,menentukan resiko, dan menentukan pengaruh
proyek terhadap laba perusahaan. Langkah utama dalam proses investasi adalah
menentukan sasaran dan prioritas serta mengidentifikasi kriteria dasar untuk
menerima atau menolak investasi.
2.6.1 Kategori Investasi
Berbagai macam investasi dapat dilakukan di rumah sakit. berdasarkan
konsep Handaru (1996) berbagai jenis investasi misalnya:
1. Penggantian peralatan medik yang lama dengan teknologi yang baru,
atau teknologi tetap tetapi alat baru.
2. Perluasan perlengkapan modal yang ada misalnya, penambahan
kapasitas dengan menambah keuagan bangsal.
3. Perluasan atau penambahan garis produk baru denagn pembelian
mesin atau peralatan baru.
4. Sewa atau leasing peralatan baru.
5. Merger atau pembelian rumah sakit oleh sebuah rumah sakit yang
lebih baik keadaan keuangannya.
2.6.2 Pengukuran kinerja pusat investasi
Metode yang digunakan dalam perhitungan kelayakan investasi dan
34
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 30/46
mengevaluasi investasi menurut Sabarguna (2003) dengan menggunakan ROI dan
payback period , sebagai berikut:
1. ROI ( Return on Investment )
Penghitungan ROI adalah membandingkan laba yang diperoleh dengan
aktiva yang diinvestasikan untuk memperoleh laba tersebut. Dua macam
perhitungan ROI yaitu:
a. Pengembalian atas investasi
Menurut Mowen (2005) satu cara untuk mengkaitkan laba operasional
dengan aktiva yang digunakan adalah melalui penghitugan laba yang diperoleh
per dolar investasi. Pengembalian atas investasi (Return On Investmen-ROI)
adalah ukuran kinerja yang paling lazim bagi suatu pusat investasi. ROI
didefinisikan sebagai berikut:
Laba operasi (operating income) berdasarkan pada laba sebelum bunga dan
pajak.Aktiva operasi (operating assets) adalah seluruh aktivayangdigunakan
untukmengahasilkanlaba operasi, termasuk kas, piutang, persediaan, tanah,
gedung, dan peralatan. Aktiva operasi rata-rata dihitung sebagai berikut:
Laba operasi (operating income) berdasarkan pada laba sebelum bunga dan
pajak.Aktiva operasi (operating assets) adalah seluruh aktiva yang digunakan
untuk menghasilkan laba operasi, termasuk kas, piutang, persediaan, tanah,
35
ROI= Laba operasi
Aktiva operasi rata-rata
Aktiva operasi rata-rata =(Nilai buku bersih awal+Nilai buku bersih akhir )
2
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 31/46
gedung, dan peralatan. Aktiva operasi rata-rata dihitung sebagai berikut:
b. Margin dan perputaran
ROI juga dapat ditanyakan dengan rumus margin dikalikan dengan
perputaran yaitu:
Margin adalah rasio dari laba operasi terhadap penjualan. Hal ini menyatakan
bagian dari penjualan yang tersedia untuk bunga pajak, dan laba. Perputaran
(turnover ) adalah suatu ukuran lain, yang dihitung dengan membagi pendapatan
penjualan dengan aktiva operasi rata-rata. Hasilnya menunjukkan seberapa
produktif aktiva yang digunakan untuk menghasilkan penjualan.
Meskipun kedua pendekatan menghasilkan ROI yang sama, perhitungan
margin dan perputaran mampu memberikan seorang manajer informasi yang
berharga. Menurut Munawir (2002) penggunaan ROI sebagai alat pengukur
prestasi atau kinerja manajer pusat investasi akan diperoleh hasil penilaian yang
baik karena ROI mempunyai beberapa kelebihan atau kebaikan yaitu:
1. Mendorong manajer untuk mefokuskan pada keterhubungan (relationship)
antara penjualan, biaya dan investasi khususnya untuk manajer pusat investasi.
2. Mendorong para manajer untuk mefokuskan pada efisiensi
biaya.
3. Mendorong para manajer untuk mengoperasikan aktivanya
36
Aktiva operasi rata-rata=(Nilai buku bersih awal+Nilai buku bersih akhir)
2
ROI= Margin x Perputaran
=Laba operasi x PenjualanPenjualan Aktiva operasi rata-rata
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 32/46
secara efisien.
2. Payback period
Payback period adalah waktu yang diperlukan suatu perusahaan untuk
menutup investasi. Kriteria yang digunakan untuk menerima atau menolak suatu
usulan penanaman modal adalah laba tunai (cash income), aliran kas per tahun
atau penghematan tunai (cash saving ) per tahun yang diperoleh dapat menutup
modal yang ditanamkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan manajemen.
Payback period tidak mempertimbangkan nilai waktu uang maupun tingkat
keuagan, tetapi hanya mengukur berapa lama investasi akan tertutup kembali.
Formula payback period sebagai berikut (Munawir,2002):
2.7 Pengendalian Biaya (Cost Containment )
Pengertian pengendalian secara umum adalah langkah-langkah yang harus
ditetapkan dan ditempuh,agar kegiatan yang telah direncanakan dapat
tercapai,direalisasikan atau hasil yang diinginkan sesuai dengan hasil yang dapat
dicapai.
Pengendalian biaya menurut Nasehatun(1999) berarti serangkaian langkah
mulai dari penyusunan satu rencana biaya sampai kepada tindakan yang perlu
dilakukan jika terdapat perbedaan yang sudah ditetapkan (rencana) dengan yang
sesungguhnya (realisasi).
Teori lain tentang pengendalian biaya adalah suatu proses yang meliputi
37
Payback period = modal yang ditanamkan
Aliran kas per tahun
=Modal yang ditanamkan
Penghematan tunai per tahun
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 33/46
seluruh tingkat dan seluruh kegiatan suatu perusahaan. Oleh sebab itu,
pengendalian biaya harus merupakan rencana yang dilakukan oleh seluruh
anggota perusahaan.
Pengendalian biaya adalah upaya pengamananbiaya sampai pada tingkat
yang rasional. Pengurangan biaya yang menyebabkan mutu pelayanan
menurun,bukan merupakan pengendalian biaya.
Pengendalian biaya merupakan proses pencatatan, pengalaman,
pengalokasian dan pelaporan yang dituangkan dalam bentuk:
1. Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang ditentukan menjadi dasar, kesesuaian pelayanan
dijalankan.
2. Biaya standar
Biaya yang ditentukan sebagai patokan batas penggunaan biaya pada waktu
tertentu
3. Prosedur pencatatan
Prosedur pencatatan biaya dilaksanakan dalam rangka menghindari
pemborosan.
Menurut Nasehatun (1990), pada dasarnya pengendalian biaya dapat dibagi
dalam empat langkah sebagai berikut:
1. Mencari dasar dan menetapkan standar untuk biaya
2. Membandingakan antara biaya standar dan biaya yang sesungguhnya
3. Mencari dan menentukan bagian organisasi perusahaan ataupun diluarnya yang
bertanggung jawab atas adanya penyimpangan
4. Melakukan tindakan untuk mengurangi atau mengakhiri penyimpangan.
38
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 34/46
Pengendalian biaya tidak dapat dipisahkan dengan manajemen yang efektif, oleh
karena itu harus dibina, diikuti pelaksanaanya dengan teliti dan terus menerus
yang meliputi seluruh kegiatan.
Ciri – ciri suatu pengendalian biaya adalah mempertahankan biaya pada
standar yang telah ada, standar merupakan sasaran, terbatas pada kegiatan –
kegiatan yang ada standarnya, mencoba mencapai biaya yang terendah menurut
keadaan tertentu, dan dilakukan terus menerus (Nasehatun, 1999)
Pelaksanaan pengendalian biaya di rumah sakit menurut Sabarguna (2003),
melalui empat tahapan sebagai berikut :
1. Kesadaran Biaya (Cost Awareness)
Setiap pelaku di Rumah sakit baik fungsional medik atau administratif,
sadar bahwa tindakannya mengandung biaya yang secara nyata harus dihemat,
sebagai contoh menulis pesan dikertas resep lebih mahal daripada di kertas biasa,
tidak mematikan kran air jika bak penuh, lampu depan kamar pasien (selasar)
menyala pada siang hari.
2. Pemantauan Biaya (Cost Monitoring )
Upaya pemantauan biaya, seperti memantau pemakaian air, listrik apakah
ada penghematan yang berarti pada sejumlah pasien.
3. Manajemen Biaya (Cost Management )
Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian
dan evaluasi atas biaya yang akan dikeluarkan, misalnya manajemen anggaran
pengeluaran.
4. Insentif (Cost Insentive)
39
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 35/46
Upaya pemberian insentif yaitu yang dapat melakukan penghematan biaya
layak mendapat hadiah dan penghargaan. Apalagi jika menemukan teknik yang
baik dan saran serta ide untuk teknik penghematan.
Menurut Sabarguna (2003), upaya pengendalian biaya merupakan tanggung
jawab bersama yang harus diwujudkan. Bagian – bagian penting yang terkait
adalah :
1. Kesepakatan pimpinan puncak
2. Penentuan tujuan dan prioritas
3. Keikutsertaan manajer
4. Keterkaitan pelaksana medis
5. Pengaturan informasi
6. Pelatihan petugas
7. Upaya pemecahan masalah biaya
8. Keterlibatan semua pihak
Kedelapan komponen tersebut secara berkesinambungan harus dijalankan
dengan tujuan akhir dicapainya kesadaran biaya semua pihak. Dalam hal ini perlu
ada penanggung jawab secara khusus ditugaskan menjalankan roda pengendalian
secara terus menerus.
Hubungan kedelapan komponen dapat digambarkan sebagai berikut :
40
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 36/46
Gambar 2.2 Delapan Komponen yang berkesinambungan
2.7.1 Faktor Penentu dalam Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya mencakup satu pekerjaan bimbingan dan pengarahan
atas unsur biaya dari barang atau jasa yang dihasilkan. Pengendalian biaya pada
satu tahap dalam prosesnya, pada akhirnya akan membandingkan antara biaya
standar dengan biaya yang sesungguhnya. Beberapa faktor yang diperlukan dalam
pengendalian biaya, sebagai berikut :
A. Tempat Pertanggungjawaban Organisasi
Pengendalian biaya merupakan satu sistem pembukuan yang menggunakan
tempat – tempat pertanggungjawaban (responsibility accounting ), yaitu satu unit
organisasi yang ditugaskan untuk pelaksanaan kegiatan tertentu atau sekolompok
kegiatan yang dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggungjawab atas
kegiatan yang ditetapkan. Tempat pertanggungjawaban dapat merupakan satu
departemen, dengan syarat adanya orang yang bertanggung jawab. Setiap tempat
41
Kesepakatan pimpinan pusat
Keterlibatan semua pihak
Upaya pemecahan
masalah biaya
Pelatihan Petugas
Penanggung jawab
Penghematan biaya
Pengaturan Informasi
Penentuan tujuandan prioritas
Keikut sertaan
manajer
Keikut sertaan
pelaksana medis
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 37/46
pertanggung jawaban dapat dipecah lagi atas tempat biaya yang lebih kecil.
Dengan cara pemecahan tersebut semua biaya, baik biaya standar maupun biaya
sesunguhnya, dapat ditelusuri ke bagian organisasi yang paling kecil, yang masih
terdapat satuan pertanggungjawaban.
Menurut Horngren, dkk (2003), untuk mencapai tujuan organisasi,
perusahaan harus mengkoordinasikan upaya mencapai tujuan organisasi dari
semua karyawan dari eksekutif puncak melalui semua tingkatan manajemen ke
semua karyawan. Mengkoordinasikan tujuan perusahaan berarti memberikan
tanggung jawab kepada manajer yang bertanggung jawab atas tindakannya dalam
merencanakan dan mengendalikan sumber daya manusia dan fisik. Cara
perusahaan membuat struktur organisasinya secara signifikan akan membentuk
cara mengkoordinasikan segenap upaya perusahaan. Struktur organisasi adalah
pengaturan garis pertanggungjawaban di dalam organisasi, sedangkan pusat
pertanggungjawaban adalah bagian, segmen, atau sub unit dari organisasi, dimana
manajer bertanggung jawab atas sekumpulan aktivitas tertentu. Akuntasi
pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur rencana dengan menggunakan
anggaran dan tindakan dengan menggunakan hasil aktual dari setiap
pertanggungjawaban. Ada empat jenis pusat pertanggungjawaban :
1. Pusat Biaya, manajer hanya bertanggung jawab atas biaya yang terjadi
2. Pusat pendapatan, manajer hanya bertanggung jawab atas pendapatan yang
diperoleh
3. Pusat Laba, manajer bertanggung jawab atas pendapatan dan biaya
4. Pusat Investasi, manajer bertanggung jawab atas investasi, pendapatan, dan
biaya.
42
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 38/46
Pertanggungjawaban dalam pengendalian adalah kemampuan
mengendalikan, yaitu tingkat pengaruh yang dimiliki manajer atas biaya,
pendapatan, dan hal lainnya yang menjadi tanggung jawabnya, sedangkan biaya
yang dikendalikan adalah biaya yang berada pada lingkup pengawasan manajer
sebuah pusat pertanggung jawaban pada periode tertentu.
B. Penggunaan Biaya Standar
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar
merupakan alat dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Biaya standar yang ditetapkan secara realistis, pelaksana pekerjaan
akan bekerja dengan efektif, karena mengetahui pekerjaan yang seharusnya
dilaksanakan. Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen
untuk melaksanakan pengurangan biaya dengan perbaikan metode produksi,
pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan lainnya.
Biaya standar adalah biaya yang ditetapkan terlebih dahulu setelah
mempertimbangkan semua faktor yang menentukan dan setelah mengadakan
penilaian atas hal-hal yang mungkin menyebabkan perubahan baik dalam jumlah
maupun harga dari bahan-bahan,tenaga kerja dan jasa-jasa lain yang diperlukan.
Biaya standar merupakan sasaran dan digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
dan menunjukkan biaya yang seharusnya (Nasehatun, 1999)
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan
jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu unit produk atau untuk
membiayai kegiatan tertentu dengan kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor
tertentu. Biaya standar merupakan pedoman dalam pengeluaran biaya, besarnya
pengeluaran biaya yang sesungguhnya terjadi tidak boleh menyimpang dari
43
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 39/46
standar yang sudah ditentukan. Apabila terjadi penyimpangan terhadap standar,
maka yang dianggap benar adalah standar sepanjang asumsi yang mendasari
penentuannya tidak berubah (Mulyadi, 2002).
Penggunaan biaya standar pada umumnya untuk bahan langsung dan tenaga
kerja langsung, sedangkan untuk biaya tidak langsung (biaya overhead), standar
tidak dipersiapkan untuk satu satuan hasil produksi, tetapi untuk seluruh jumlah
produksi yang meliputi jangka waktu tertentu. Dalam menentukan biaya standar
ada tiga macam pedoman yaitu :
1. Standar dasar (standar normal)
Merupakan standar yang tetap dan dipergunakan sebagai dasar dalam
membandingkan antar biaya sesungguhnya selama beberapa tahun. Tujuan
membandingkan untuk melihat trend.
2. Standar teoritis (standar ideal)
Merupakan standar efisiensi yang maksimum. Penggunaan standar teoritis
akan diketahui biaya minimum yang dapat dicapai, dalam pengertian teknis
merupakan biaya yang paling ketat.
3. Standar yang dapat dicapai (attainable high performance)
Merupakan standar yang dapat dicapai dalam keadaan kerja yang
sesungguhnya. Standar ini ditetapkan berdasarkan kemampuan perusahaan
sekarang, atas dasar tingkat prestasi yang akan dicapai oleh pimpinan perusahaan.
Setiap penyimpangan negatif atas standar ini berarti ketidakefisienan, kecuali ada
faktor lain di luar kekuasaan perusahaan.
Dalam menetapkan standar biaya, ada tiga langkah yang harus dilakukan
yaitu :
44
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 40/46
1. Menetapkan spesifikasi dan metode produksi yang paling efisien, untuk
menemukan standar tentang bahan, cara mengerjakan dan tenaga yang
diperlukan.
2. Menetapkan harga bahan dan upah karyawan langsung
3. Menetapkan biaya standar
C. Prosedur Penentuan Biaya Standar
Prosedur penentuan biaya standar dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu biaya
bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead standar.
1. Biaya Bahan Baku standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari :
a. Kuantitas Standar
Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi
produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan produk,
maupun mutunya berdasarkan spesifikasi, dibuat kartu bahan baku yang berisi
spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis bahan baku.
Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan :
1. Penyelidikan teknis
2. Analisis catatan masa lalu dalam bentuk :
a. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan
yang sama dalam periode tertentu di masa lalu.
b. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan
yang paling baik dan yang paling buruk di masa lalu.
c. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan
yang paling baik.
45
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 41/46
b. Harga Standar
Harga standar pada umumnya ditentukan dari daftar harga pemasok, katalog
atau informasi yang sejenis dan informasi lain yang tersedia yang berhubungan
dengan kemungkinan perubahan harga di masa depan. Harga yang dipakai sebagai
harga standar dapat berupa :
1. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan
datang, biasanya untuk jangka waktu satu tahun.
2. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar
3. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal
dalam jangka panj
2. Biaya Tenaga Kerja Standar
Biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur, yaitu jam tenaga kerja standar
dan tarif upah standar.
Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara :
a. Menghitung rata-rata jam kerja yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaan
b. Membuat test run operasi produksi di bawah keadaan normal yang
diharapkan
c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan
di bawah keadaan nyata yang diharapkan
d. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan
pengetahuan operasi produksi dan produk.
Jam kerja standar ditentukan dengan memperhitungkan kelonggaran waktu untuk
istirahat, penundaan kerja yang tidak bisa dihindari (menunggu bahan baku, repair
46
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 42/46
dan pemeliharaan peralatan) dan faktor-faktor kelelahan kerja. Penentuan tarif
upah standar memerlukan pengetahuan mengenai kegiatan yang dilakukan,
tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata tarif upah per jam
yang diperkirakan akan dibayar.
Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar :
a. Perjanjian dengan organisasi karyawan
b. Data upah masa lalu yaitu rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau
median dari upah masa lalu
c. Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasional normal
3. Biaya Overhead Standar
Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang
dinggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal. Tarif overhead
standar akan bermanfaat untuk pengendalian biaya apabila dipisahkan antara
biaya overhead variable dan tetap. Anggaran fleksibel memisahkan faktor – faktor
biaya tetap dan variable dan memperlakukan biaya overhead tetap sebagai biaya
yang jumlah totalnya tetap dalam volume tertentu.
Biaya standar overhead tidak ditentukan untuk setiap satuan hasil produksi karena
akan menyulitkan, sebab biaya overhead tidak dapat ditarik langsung dari hasil
produksi, seperti pengawas, biaya pemeliharaan, penyusutan, dan biaya umum
lainnya. Oleh karena itu biaya overhead ditentukan dengan menyusun anggaran
untuk jangka satu tahun.
D. Analisis Penyimpangan dan Tindakan Perbaikan
Penyimpangan adalah perbedaan antara biaya standard dan biaya yang
sesungguhnya, hasilnya dapat positif atau negatif. Apabila terjadi penyimpangan,
47
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 43/46
perlu diketahui penyimpangan masih dalam batas yang diperbolehkan atau
melebihi batas yang telah ditetapkan. Penyimpangan yang melebihi batas yang
telah ditetapkan, perlu dicari sebabnya dan diikuti dengan tindakan perbaikan.
Penyimpangan biaya dalam organisasi tidak hanya disebabkan oleh keadaan
intern organisasi, tetapi dapat disebabkan faktor lain di luar kekuasaan organisasi
( perusahaan ).
Sehubungan dengan biaya standar dalam organisasi, ada tiga macam
penyimpangan yang dapat terjadi :
1. Penyimpangan dalam jumlah dan harga bahan
2. Penyimpangan dalam jumlah dan tingkat upah buruh
3. Penyimpangan dalam biaya overhead
Pengendalian biaya hanya dapat terlaksana apabila untuk setiap penyimpangan
yang penting atas biaya standar, dilakukan tindakan perbaikan.
Penyimpangan atau perbedaan antara hasil aktual dan jumlah anggaran(standar
harga) disebut varians. Varians berfungsi sebagai alat untuk :
1. Peringatan dini, varians memberi peringatan awal kepada manajer atas
kejadian yang terjadi, sehingga manajer dapat melakukan tindakan
korektif atau mencari peluang yang ada.
2. Penilaian kinerja, varians memberi informasi tentang kinerja perusahaan
dalam mengimplementasikan strategi, misalnya tentang efisiensi biaya,
kesesuaian antara anggaran dengan realisasi biaya.
3. Penilaian strategi, varians memberikan informasi tentang strategi
perusahaan, misalnya strategi organisasi yang tidak efektif. Contoh strategi
perusahaan mengurangi biaya untuk meningkatkan kualitas, berdampak
48
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 44/46
kecil pada penjualan dan laba, sehingga manajer puncak perlu
mengevaluasi strategi tersebut.
2.8 Konsep Efisiensi Biaya
Berdasarkan istilah ekonomi, efisiensi adalah biaya – biaya input untuk
setiap unit output yang dihasilkan. Menurut Vincent Gaspersz (2003), dalam
ekonomi manajerial terutama berkaitan dengan konsep efisiensi produksi, dikenal
istilah :
1. Efisiensi tehnik (technical efficiency)
Mengacu ada tingkat output maksimum yang secara teknik produksi dapat
dicapai dari penggunaan kombinasi input tertentu dalam proses produksi.
2. Efisiensi ekonomis ( economic efficiency )
Kombinasi penggunaan input yang secara ekonomis mampu menghasilkan
output tertentu dengan biaya seminimum mungkin pada tingkat harga input yang
berlaku.
Menurut Mowen (1999), efisiensi (varian penggunaan) merupakan
perbedaan antara kuantitas masukan aktual dengan standar dikalikan dengan harga
per unit masukan, dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
AQ = Kuantitas aktual dari masukan yang digunakan
SQ = Kuantitas masukan standar untuk keluaran aktual
SP = Harga per unit standar masukan
49
Efisiensi = (AQ – SQ ) x SP
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 45/46
Menurut Manurung (1999), suatu produksi dikatakan efisien bila
penggunaan faktor produksi maupun penjualan output sudah efisien.
1. Efisiensi input atau faktor produksi (input efficiency)
Penggunaan faktor produksi dikatakan efisien apabila faktor produksi yang
digunakan untuk memproduksi output yang satu tidak dapat direlokasi untuk
menambah output yang lain tanpa mengurangi produksi output yang bersangkutan
2. Efisiensi output (output efficiency)
Efisiensi output dalam suatu perekonomian dapat dicapai apabila :
a. Barang dan jasa diproduksi dengan biaya paling rendah (minimum
cost)
b. Produsen mencapai keseimbangan
c. Barang dan jasa yang diproduksi memenuhi kebutuhan konsumen
untuk mencapai keseimbangan konsumen
Menurut Supriyanto (2003), efisiensi biaya satuan adalah total biaya untuk
memproduksi jasa dibagi jumlah pelayanan. Dikatakan efisien adalah
membandingkan dua kegiatan yang sama tetapi dalam organisasi yang berbeda
atau membandingkan dengan standar biaya satuan yang telah ditetapkan.
Efisiensi biaya satuan = Total Biaya
Jumlah Pelayanan
Efisiensi juga berarti melaksanakan protap dengan benar. Efisiensi dicapai apabila
hasil sama, tetapi penggunaan lebih kecil atau dengan sumber daya sama, output
atau hasil lebih besar. Efisiensi menggambarkan hubungan antara hasil yang
dicapai suatu program kesehatan dengan usaha yang diperkirakan, dalam
pengertian tenaga manusia (sumber tenaga lain adalah keuangan, proses di bidang
kesehatan, tehnologi dan tepat waktu). Efisiensi di bidang Manajemen kesehatan
50
5/11/2018 7.BAB 2-11 Oktober 2011-Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7bab-2-11-oktober-2011-final 46/46
dapat didefinisikan sebagai berikut, melakukan sesuatu dengan benar (doing the
thing right) artinya seseorang yang melakukan pelayanan kepada pasien dengan
kemampuan profesi yang dimiliki atau protap yang ada.
51