6. ANATOMI IKAN.pdf

8
82 VI. ANATOMI IKAN A. Sasaran Pembelajaran 1. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan anatomi 2. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan cara-cara melakukan pengamatan organ dalam ikan (anatomi ikan). B. Pengertian Anatomi Anatomi merupakan salah satu cabang dari Ilmu Hayat (Biologi) yang mempelajari organ-organ dalam suatu organisme. Anatomi suatu spesies ikan sangat penting untuk diketahui karena merupakan dasar dalam mempelajari jaringan tubuh, penyakit dan parasit, sistematika, dan sebagainya. Bentuk dan letak setiap organ dalam antara satu spesies ikan dapat saja berbeda dengan spesies ikan lainnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan bentuk tubuh, pola adaptasi spesies ikan tersebut terhadap lingkungan tempat mereka hidup, atau stadia dalam hidup spesies tersebut. Beberapa organ yang dapat diamati secara anatomis pada tubuh ikan antara lain: otak, rongga mulut, insang, jantung, hati, empedu, alat pencernaan makanan, limpa, kelenjar kelamin, gelembung renang, dan lain-lain (Gambar 29 dan 30). Ada dua tindakan pengamatan yang dilakukan untuk mengamati anatomis ikan yaitu: a. Inspectio = mengamati dengan tidak mempergunakan alat bantu. b. Sectio = membuka dinding badan untuk mengamati bagian dalam tubuh ikan. Agar organ-organ yang diamati berada pada kondisi yang baik dan tetap berada pada posisi masing-masing, maka sebaiknya ikan yang diamati adalah ikan-ikan yang telah diawetkan sebelumnya. Jika sampel ikan telah diawetkan maka organ-organ yang lunak dan mudah rusak seperti otak, jantung, hati, dan lain-lain, telah menggumpal atau mengeras dan tidak akan terganggu pada saat dilakukan pembedahan. Bahan pengawet yang digunakan adalah larutan formalin 10%.

description

anatomi tentang ikan

Transcript of 6. ANATOMI IKAN.pdf

Page 1: 6. ANATOMI IKAN.pdf

82

VI. ANATOMI IKAN

A. Sasaran Pembelajaran

1. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan beberapa istilah

yang berkaitan dengan anatomi

2. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan cara-cara

melakukan pengamatan organ dalam ikan (anatomi ikan).

B. Pengertian Anatomi

Anatomi merupakan salah satu cabang dari Ilmu Hayat (Biologi) yang

mempelajari organ-organ dalam suatu organisme. Anatomi suatu spesies ikan

sangat penting untuk diketahui karena merupakan dasar dalam mempelajari

jaringan tubuh, penyakit dan parasit, sistematika, dan sebagainya.

Bentuk dan letak setiap organ dalam antara satu spesies ikan dapat saja

berbeda dengan spesies ikan lainnya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan

bentuk tubuh, pola adaptasi spesies ikan tersebut terhadap lingkungan tempat

mereka hidup, atau stadia dalam hidup spesies tersebut.

Beberapa organ yang dapat diamati secara anatomis pada tubuh ikan

antara lain: otak, rongga mulut, insang, jantung, hati, empedu, alat pencernaan

makanan, limpa, kelenjar kelamin, gelembung renang, dan lain-lain (Gambar 29

dan 30).

Ada dua tindakan pengamatan yang dilakukan untuk mengamati anatomis

ikan yaitu:

a. Inspectio = mengamati dengan tidak mempergunakan alat bantu.

b. Sectio = membuka dinding badan untuk mengamati bagian dalam tubuh

ikan.

Agar organ-organ yang diamati berada pada kondisi yang baik dan tetap

berada pada posisi masing-masing, maka sebaiknya ikan yang diamati adalah

ikan-ikan yang telah diawetkan sebelumnya. Jika sampel ikan telah diawetkan

maka organ-organ yang lunak dan mudah rusak seperti otak, jantung, hati, dan

lain-lain, telah menggumpal atau mengeras dan tidak akan terganggu pada saat

dilakukan pembedahan. Bahan pengawet yang digunakan adalah larutan formalin

10%.

Page 2: 6. ANATOMI IKAN.pdf

83

Gambar 29. Letak organ dalam pada ikan Osteichthyes (Affandi et al., 1992)

Page 3: 6. ANATOMI IKAN.pdf

84

Gambar 30. Letak organ dalam pada ikan Chondrichthyes (Affandi et al., 1992)

Page 4: 6. ANATOMI IKAN.pdf

85

C. Prosedur Pembedahan

Untuk melakukan pembedahan yang baik haruslah dilakukan dengan

urutan sebagai berikut (Gambar 31):

1. Ikan yang akan diamati, diletakkan di atas papan bedah atau baki bedah

dengan kepala menghadap ke sebelah kiri dan bagian punggung terletak di

bagian atas.

2. Dengan menggunakan pisau atau gunting yang tajam dibuat sayatan

membujur, dimulai dari pertengahan mulut kemudian terus ke arah bagian

atas kepala sehingga otak akan tampak.

3. Jika sayatan telah melewati daerah tengkuk (kuduk) maka penyayatan

harus dilakukan dengan hati-hati agar ujung pisau tidak melewati dasar

tulang punggung. Hal ini dimaksudkan agar organ yang berada di bawah

tulang punggung tidak terganggu.

4. Penyayatan atau pembedahan harus diarahkan ke bagian bawah pada saat

pisau bedah telah mendekati bagian ekor. Ujung sayatan kemudian

berakhir di daerah belakang anus.

5. Dengan menggunakan gunting bedah, bagian dasar tubuh (dasar perut)

kemudian digunting mengarah ke bagian depan sehingga otot-otot yang

membungkus organ-organ dalam dapat dibuka secara keseluruhan.

6. Bagian yang dikelupas (telah dibuka) hanya bagian sebelah depan saja

sehingga dengan demikian letak organ dalam, mulai dari organ-organ yang

terletak di bagian kepala sampai ke organ-organ yang terletak di bagian

belakang, akan nampak jelas terlihat.

7. Organ-organ yang tidak nampak dalam preparat dapat dicari dengan cara

menelusuri dan membandingkannya dengan pustaka.

D. Istilah-istilah Anatomi

Beberapa istilah anatomi yang sering ditemukan adalah:

- cranial = ke arah kepala

- caudal = ke arah ekor

- superior = ke arah atas (atas)

- inferior = ke arah bawah (bawah)

- dorsal = ke arah punggung

- ventral = ke arah perut

Page 5: 6. ANATOMI IKAN.pdf

86

Gambar 31. Prosedur pembedahan tubuh ikan (Andy Omar, 1987)

Page 6: 6. ANATOMI IKAN.pdf

87

- abdominal = ke arah dalam perut

- thoracal = ke arah dada

- anterior = ke arah muka

- posterior = ke arah belakang

- dexter = sebelah kanan

- sinister = sebelah kiri

- lateral = ke arah sisi/samping

- medial = ke arah tengah

- proximal = lebih mendekati ke arah batang tubuh

- distal = lebih menjauhi ke arah batang tubuh

Untuk menentukan kedudukan atau posisi organ-organ, maka badan ikan

dapat dibagi atas bidang-bidang (Gambar 32) sebagai berikut:

- Bidang medial, yaitu bidang yang jalannya memotong garis tengah dan

berjalan dari bagian dorsal ke ventral

- Bidang sagittal, yaitu bidang yang jalannya sejajar dengan bidang median,

di sebelah kanan dan kiri garis tengah

- Bidang frontal, yaitu bidang yang jalannya tegak lurus bidang median dan

memotong bidang median dengan sudut 90º dari cranial ke caudal.

- Bidang transversal, yaitu bidang yang jalannya tegak lurus bidang frontal.

E. Gelembung Berenang

Pada beberapa ikan tertentu ditemukan gelembung berenang (vesica

natatoria = pneumatocyst). Gelembung berenang berfungsi sebagai alat

hidrostatik, untuk menentukan tekanan air sehubungan dengan kedalaman

perairan.

Pneumatocyst terdapat di bagian dorsal rongga badan, yaitu di sebelah

ventral dari ren, aorta abdominalis, dan columna vertebralis. Umumnya berbentuk

oval dengan warna keputih-putihan, terdiri atas dua bagian yang tidak sama

besar. Dari bagian anterior, tepat di perbatasan antara bagian anterior dan bagian

posterior, keluar sebuah saluran yang menghubungkan pneumatocyst dengan

esophagus. Saluran ini disebut ductus pneumaticus dan berfungsi sebagai jalan

keluar masuknya udara ke dalam pneumatocyst (Gambar 33).

Page 7: 6. ANATOMI IKAN.pdf

88

Gambar 32. Berbagai posisi tubuh ikan (Andy Omar 1987)

Gambar 33. Gelembung berenang (Bond, 1979)

Page 8: 6. ANATOMI IKAN.pdf

89

Berdasarkan ada tidaknya ductus pneumaticus, ikan-ikan dapat dibedakan

atas dua golongan yaitu:

- Physostomi, adalah ikan-ikan yang memiliki ductus pneumaticus, misalnya

ikan karper (Cyprinus carpio carpio Linnaeus, 1758)

- Physoclysti, adalah ikan-ikan yang tidak memiliki ductus pneumaticus,

misalnya ikan mujair (Oreochromis mossambicus (Peters, 1852))

F. Soal-soal Latihan

Setelah membaca materi di atas, bentuklah kelompok diskusi (5 orang per

kelompok). Selanjutnya, setiap kelompok melakukan penelusuran pustaka dan

carilah lima jenis ikan yang termasuk golongan physostomi dan physoclisti.

Presentasikan tugas tersebut di dalam kelas.

G. Daftar Pustaka

Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi. Suatu

Pedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Alamsjah, Z. 1974. Ichthyologi I. Departemen Biologi Perairan. Fakultas

Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Alamsjah, Z. dan M.F. Rahardjo. 1977. Penuntun Untuk Identifikasi Ikan.

Departemen Biologi Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Andy Omar, S. Bin. 1987. Penuntun Praktikum Ichthyologi. Jurusan Perikanan

Universitas Hasanuddin, Ujungpandang. Bond, C.E. 1979. Biology of Fishes. W.B. Saunders Company, Philadelphia. Chiasson, R. 1980. Laboratory Anatomy of the Perch. Third edition. WM. C. Brown

Company Publishers, Dubuque, Iowa. Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller, and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology.

Second edition. John Wiley and Sons, Inc., New York. Moyle, P.B. and J.J. Cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to Ichthyology.

Second edition. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. Wischnitzer, S. 1972. Atlas and Dissection Guide for Comparative Anatomy.

Second edition. W. H. Freeman and Company, San Francisco.