3. KOMUNIKASI KONSELING

25
PRESENTED BY : GUSKHUR AKADEMI FARMASI MUHAMMADIYAH CIREBON KOMUNIKASI DLM KONSELING

Transcript of 3. KOMUNIKASI KONSELING

Page 1: 3. KOMUNIKASI KONSELING

PRESENTED BY : GUSKHUR

AKADEMI FARMASI MUHAMMADIYAH CIREBON

KOMUNIKASI DLM KONSELING

Page 2: 3. KOMUNIKASI KONSELING

PENGERTIAN KONSELING

Suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan seseorang kpd orang lain dlm membuat suatu keputusan atau memecahkan masalah melalui pemahaman tentang fakta-fakta dan perasaan yang terlibat di dalamnya

Suatu hubungan saling membantu dimana dua orang : seorang konselor dan seorang klien (dalam situasi saling tatap muka) memutuskan; bekerja sama dalam upaya membantu klien menolong dirinya sendiri untuk;

• Menyelesaikan masalah2 tertentu dalam hidupnya • Lebih dapat mengerti dirinya• Lebih dapat menyesuaikan dirinya

Page 3: 3. KOMUNIKASI KONSELING

TUJUAN KONSELING

Memberikan keterampilan, pengetahuan dan jangkauan kepada berbagai sumber daya

Membantu klien menanggapi masalah2 dalam

kehidupan klien

Mengurangi kekhawatiran dan penderitaan Meningkatkan fungsi klien seoptimal mungkin

Menawarkan pelbagai alternatif penyelesaian masalah

Page 4: 3. KOMUNIKASI KONSELING

PERAN KONSELOR

Konselor berfungsi sebagai fasilitator yang mendorong diwujudkannya potensi yang baik itu, serta menghargai klien sebagai seorang individu yang unik dan bebas serta bertanggung jawab

Tugas konselor adalah membantu agar keputusan yang di ambil oleh klien adalah realistis dan dapat dilaksanakan (the art of the possible) dengan merangkul segala aspek positif dan negatif dari keputusan-nya itu

Page 5: 3. KOMUNIKASI KONSELING

PERSYARATAN UNTUK KONSELOR

Mempunyai ilmu (knowledge) Mempunyai ketrampilan (skill) Mengerti / mampu bersikap (attitude)

dengan tepat & adekuat

Page 6: 3. KOMUNIKASI KONSELING

Menurut Kurzt (1998), dalam dunia kedokteran ada dua pendekatan komunikasi konseling

yang digunakan:

1. Disease centered communication style

atau doctor centered communication style.

2. Illness centered communication style atau

patient centered communication style.

Page 7: 3. KOMUNIKASI KONSELING

1. Disease centered communication style

Komunikasi berdasarkan kepentingan dokter dalam usaha menegakkan diagnosis, termasuk penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda dan

gejala-gejala.

2. Illness centered communication style Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan

pasien tentang penyakitnya yang secara individu merupakan pengalaman unik. Di sini termasuk pendapat pasien, kekhawatirannya, harapannya, apa yang menjadi kepentingannya serta apa yang dipikirkannya

Page 8: 3. KOMUNIKASI KONSELING

Keberhasilan komunikasi antara dokter dan pasien

melahirkan kenyamanan dan kepuasan bagi kedua belah pihak

menciptakan satu kata tambahan bagi pasien yaitu empati.

Page 9: 3. KOMUNIKASI KONSELING

EMPATI

Empati adalah upaya dan kemampuan untuk mengerti, menghayati dan menempatkan diri seseorang di tempat orang lain sesuai dengan identitasnya

Menerima orang lain sebagaimana adanya Mengerti dan menghargai nilai dan sistem nilai

orang yang diempati Tidak bersikap menghakimi, menyalahkan atau

membenarkan Dasar empati adalah KASIH SAYANG

(compassion)

Page 10: 3. KOMUNIKASI KONSELING

Empati itu sendiri dapat dikembangkan apabiladokter memiliki ketrampilan mendengar danberbicara yang keduanya dapat dipelajari dandilatih.

Bylund & Makoul (2002) mengembangkan 6tingkat empati yang dikodekan dalam suatu sistem(The Empathy Communication CodingSystem(ECCS) Levels)

Page 11: 3. KOMUNIKASI KONSELING

Level 0: Dokter menolak sudut pandang pasien Mengacuhkan pendapat pasien

Misal :Membuat pernyataan yang tidakmenyetujui pendapat pasien seperti“Kalau stress ya, mengapa datang ke sini?” Atau “Ya, lebih baik operasi saja sekarang.”

Page 12: 3. KOMUNIKASI KONSELING

Level 1:

Dokter mengenali sudut pandang pasien secara sambil lalu

Misal :

dokter berkata “A ha”, tapi dokter mengerjakan hal lain: menulis, membalikkan badan, menyiapkan alat, dan lain-lain

Page 13: 3. KOMUNIKASI KONSELING

Level 2:

Dokter mengenali sudut pandang pasien secara implisit

Misal :

• Pasien, “Pusing saya ini membuat saya sulit bekerja”

• Dokter, “Ya...? Bagaimana bisnis Anda akhir-akhir ini?

Page 14: 3. KOMUNIKASI KONSELING

Level 3:

Dokter menghargai pendapat pasien

Misal :

• “Anda bilang Anda sangat stres datang ke sini? Apa Anda mau menceritakan lebih jauh apa yang membuat Anda stres?”

Page 15: 3. KOMUNIKASI KONSELING

Level 4:

Dokter mengkonfirmasi kepada pasien

Misal :

• “Anda sepertinya sangat sibuk, saya mengerti seberapa besar usaha Anda untuk menyempatkan berolah raga”

Page 16: 3. KOMUNIKASI KONSELING

Level 5:

Dokter berbagi perasaan dan pengalaman (sharing feelings and experience) dengan pasien.

Misal :

• “Ya, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkan Anda berdua.Beberapa pasien pernah mengalami aborsi spontan, kemudian setelah kehamilan berikutnya mereka sangat, sangat, khawatir”

Page 17: 3. KOMUNIKASI KONSELING

TUJUAN DAN MANFAAT

TUJUAN komunikasi dokter dg pasien :

Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter dan pasien).

Membantu pengembangan rencana perawatan pasien bersama pasien, untuk kepentingan pasien dan atas dasar kemampuan pasien, termasuk kemampuan finansial.

Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan pasien.

Membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya tentang penyakit/masalah yang dihadapinya.

Page 18: 3. KOMUNIKASI KONSELING

Tujuan dari komunikasi efektif antara dokter dan pasiennya adalah

untuk mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter, lebih memberikan dukungan pada pasien, denganndemikian lebih efektif dan efisien bagi keduanya (Kurtz, 1998).

Page 19: 3. KOMUNIKASI KONSELING

MANFAAT

1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan

medis.

2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.

3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.

4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.

Page 20: 3. KOMUNIKASI KONSELING

APLIKASI KOMUNIKASI DLM PRAKTEK DOKTER

Aplikasi komunikasi dalam interaksi

antara dokter dan pasien di tempat praktik

diartikan tercapainya pengertian dan

kesepakatan yang dibangun dokter bersama

pasien pada setiap langkah penyelesaian

masalah pasien.

Page 21: 3. KOMUNIKASI KONSELING

Ada empat langkah yang terangkum dalam satukata untuk melakukan komunikasi, yaitu SAJI(Poernomo, Ieda SS, Program Family Health

Nutrition,Depkes RI, 1999).

S = SalamA = Ajak BicaraJ = JelaskanI = Ingatkan

Page 22: 3. KOMUNIKASI KONSELING

6 LANGKAH KUNCI KONSELING(GATHER)

G – Greet (Berikan salam) SASalam yg. bersahabat akan membuat klien merasa diterima, membangun hubungan yg. baik dan menimbuilkan kepercayaan dalam diri klien

A – Ask (Tanyakan) T

Petugas kesehatan harus mempunyai kemampuan untuk bertanya dan mendengar dengan efektif

T – Tell (Berikan informasi /Uraikan) U

Petugas kesehatn harus dapat memberi berbagai alternatif kepada klien & konsekuaensinya

Page 23: 3. KOMUNIKASI KONSELING

6 LANGKAH KUNCI KONSELING GATHER (lanjutan…..))

H – Help (Bantu) TUPetugas kesehatan membantu klien mengambil

keputusan yang tepat

E – Explaining ( Jelaskan) JPetugas kesehatan mengingatkan / menjelaskan

kepada klien apa yang harus dilakukan setelah mengambil suatu keputusan.

R – Return ( Ulangi Kunjungan ) USetelah selesai petugas kesehatan mengundang

pasien kembali bila merasa membutuhankannya.

Page 24: 3. KOMUNIKASI KONSELING

SOLERSMILE =SENYUM/ MENGHADAP & NGANGGUK KE KLIEN

OPEN & NON-JUDGEMENT=EKSPRESI MUKA TDK

MENILAI,BERSIKAP TERBUKA

LEAN TOWARD CLIENT= TUBUH CONDONG KE KLIEN

EYE CONTACT=TATAP MATA SESUAI BUDAYA SETEMPAT

RELAXED & FRIENDLY MANNER= SANTAI & SIKAP

BERSAHABAT

Page 25: 3. KOMUNIKASI KONSELING

25