2Lube System

16
LUBRICATION SYSTEM Advanced Engine Mechanic Development 1 1. Circuit 6D155

Transcript of 2Lube System

Page 1: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 1

1. Circuit

6D155

Page 2: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 2

1. Oil pan 2. Scavenging Pump 3. Oil Pump 4. Main Relief Valve 5. Oil Cooler By Pass Valve 6. By Pass filter Rump 7. Oil Cooler 8. Regulator Valve 9. Full flow filter 10. Safety Valve 11. Piston cooling valve 12. FIP 13. Balancer shaft 14. Main gallery 15. Crank shaft 16. Rocker arm 17. Cam shaft 18. Piston cooling nozzle 19 Gear lubrication nozzle 20. Timing gear 21. Turbocharger 22. Oil pressure gauge W. Cooling water

Page 3: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 3

1. Oil pan2. Oil strainer3. Oil pump4. Main relief valve5. Oil cooler6. Thermostat7. Regulator valve8. Valve adapter9. Oil filter (full-flow filter x 2)10. Safety valve11. Crankshaft12. Piston cooling nozzle13. Piston14. Camshaft15. Cam follower16. Rocker arrn17. Intake and exhaust valve10. Timing gears19. Turbocharger20. Fuel! injection pump21. Bypass filter (installed to depending on the model)W: Cooling water

6D140

Page 4: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 4

6D170

1. Oil pan 2. Oil level sensor 3. Oil Pump 4. Main relief valve 5. Piston cooling valve S. Oil copier 7. Oil cooler by-pass valve 8. Oil filter 9. Safety valve 10. Main gallery 11. Crankshaft 12. Camshaft 13. Rocker arm 14. Piston cooling nozzle 15. Timing gear 16. Fuel injection pump 17. Turbocharger 18. Oil pressure gauge 19. By-pass filter (HD465, WA700) w: Cooling water

Page 5: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 5

12V140

1. Oil pan 2. Oil strainer 3. Oil pump (three gear pumps) 4. Main relief valve 5. Oil cooler 6. Regulator valve 7. Oil cooler by-pass valve 8. Oil filter 9. Oil filter safety valve 10. Main gallery 11. Crankshaft 12. Camshaft 13. Rocker arm 14. Cam follower 15. Intake and exhaust valve 16. Piston 17. Piston cooling nozzle 18. Timing gears 19. Turbocharger 20. Fuel injection pump (without governor) 21. Fuel injection pump I (with governor) 22. By-pass filter W. Cooling water

Flow circuit Scavenging Oil By Pass oil circuit

Page 6: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 6

Main Relief Valve 12V140 Set Pressure 8.5 +/- 0.8 kg/cm2

2. Relief Valve

Main Relief Valve 6D140 Set Pressure 8.0 +/- 0.5 kg/cm2

Main Relief Valve 6D170 Set Pressure 8.0 +/- 0.8 kg/cm2

Page 7: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 7

3. OIL PUMP

External Gear Pump

Page 8: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 8

Filtering Area: 3,6 mʝ (0,9 mʝ x 4) Rated Flow: 330 l/min Safety Valve Cracking Pressure: 2.0 +/- 0.2 kg/cmʝ

Filtering Area: 2.8mʝRated Flow: 15 l/min

4. FULL FLOW FILTER 5. BY PASS FILTER

SA12V140 > 12V140

Page 9: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 9

Fungsi.

Oil engine digunakan untuk pelumasan, pembersihan dan pendinginan komponen - komponen dalam dan oil tersebut kembali ke oil pan. Oil yar bersikulasi tersebut, secara bertahap menjadi kotor karena membawa pa tikel-partikel komponen yang bergesekan. Sebagian oil yang bersirkulasi tersebut akan melalui bagian-bagian yan mempunyai temperatur tinggi dan tekanan tinggi, sehingga ada yang terbakar dan menjadi cargon. . Jika kotoran-kotoran tersebut ikut bersama oil ke komponen – komponen bagian dalam, maka komponen - komponen tersebut semakin cepat aus. Untuk menjaga hal tersebut diatas, maka pada sistem tersebut diberi filter agar kotoran - kotoran tersebut dapat disaring dan oil yang bersirkulasi tetap bersih.

Ada 2 macam oil filter, yaitu a. Cartridge type, elemen kertas menjadi satu dengan rumahnya. b. Cartridge type with safety valve. c. Element kertas terpisah dengan rumahnya.

Penanganan Filter. Oil filter secara bertahap akan mengalami kebuntuan oleh partikel asir dan kotoran-kotoran yang bersama-sama oil bersirkulasi. Kecepatan N buntuan filter, tergantung cara penanganan oiinya. Karena itu, maka e ment filter harus diganti secara berkala sesuai dengan operation dan ma tenance manual.

By Pass Filter Fungsinya adalah untuk menyaring oil dari oil pan agar tetap bersih dan mencegah oil filter cepat buntu. Struktur by pass filter adalah sama dengan oil filter dan ukurannya lebih besar.

Spesifikasi Filter ( ISO ) SAE - Platted Paper Element. - Fine Filter & Coarse filter. - Wire Mesh Filter. - Screen. - Metal Edge Filter. - Strainer.

Filtering area adalah luas bidang penyaringan filter dalam (mʝ) Mesh adalah jumlah pori-pori dalam inchʝ Micron adalah diameter pori-pori.

Page 10: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 10

5. OIL COOLER

Fungsi oil cooler. Kenaikan temperatur oil yang berlebihan menyebabkan kualitas (deteriorasi) oil berubah dan kemampuan oil sebagai pendingin menurun. Untuk menjaga adanya problem tersebut, maka pada sistem dipasang oil cooler.

Struktur oil cooler. Ada dua tipe oil cooler: a. Cylinder type: pipa-pipa dengan

sirip-sirip diatur sehingga membentuk silinder. Oil mengalir didalam pipa tersebut dan air pendingin mengalir disisi luar pipa dengan arah yang berlawanan dengan aliran oil.

b. Layer type OIL COOLER 6D140

Thermostat Function - Valve cracking temp: 85 +/-1.5°C - Full opening temperature: 100°C - Full opening lift: Min. 8 mm Oil Cooler - Effective are for S6D140-2: 0.822 mʝ - Effective area for SA6D140-2: 0.986 mʝ

Page 11: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 11

6. OIL LUBRICATION FOR ENGINE

Function Oli berfungsi nsebagai penyedia pelumasan yang cukup memadai untuk engine, sebagai pembersih engine, menghindarkan dari karat dan korosi, sebagai pendingin dan penyekat, sebagai pembentuk oil film sebagai bantalan "metal to metal contact" pada komponen engine juga untuk mengurangi gesekan dan keausan.

Viscosity std

SAE = Society of Automotive Engineer (SAE 10 – 50)

Classification (API Service) Gasoline Engine: SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH

SA: Hanya mineral oil tanpa additive, dipakai sekitar tahun 1900-1930 SB: Dilengkapi additive anti oxidant dan anti scuff tetapi tidak ada detergent-nya (1930-1963). SC: Protect high and low temp, anti wear, anti rust, anti corrosion (1964-1967). SD: Improve protection over SC Oils (1968-1971). SE: Improve protection over SD Oils (1972-1979). SF: Improve anti wear and anti oxidation (1980-1988). SG: Improve control of engine deposits, oil oxidation, anti wear over SF oils (1990). SH: Improve protection in deposit control, oxidation, wear, rust, corrosion (1994).

Diesel Engine: CA, CB, CC, CD, CE, CF, CG

CA: Light duty service (1950). CB: Moderate duty service (1949-1961). CC: Moderate to severe duty (1960-1990). CD: Severe duty, protection from high and low temp, anti rust, wear, corrosion (1955-1995). CE: Turbocharger heavy duty engine, replacement for CD oils, (from 1983). CF: Up grade CD oils, for high sulfur content fuels.

Page 12: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 12

CF4: High speed diesel engine, four strokes diesel engine, CE up-grade. CG4: Anti wear, deposits, issues linked fuel spec, accommodate 1994 EPA emission regulations for low

sulfur.

Multi-grade Oil Oli yang mempunyai kekekentalan ganda, dan kekentalannya menyesuaikan dengan perubahan temperature. Contohnya oli 15W40

Benefit: Pada saat dingin mudah start, dan oil cepat bersirkulasi ke seluruh lubricating point, kerja pompa ringan – pada saat panas, masih tercover dengan SAE40, sehingga sistem lubrikasi masih bekerja dengan normal. Jika memakai single grade SAE40, benefit hanya didapat pada suhu tinggi 100ʔ, dan jika memakai single Grade 15W keuntungan hanya didapat pada suhu dingin. (awal start). (Multi Grade Oil = Oil with high VI)

SAE 40

15W

20°C 100°C

15W40

Page 13: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 13

Aplikasi Oli terhadap pengaruh temperature, Lihat dan pelajari pada OMM ( Operation and Maintenance Manual ).

Pengertian Oxidation dan Demulsibility, Oxidation adalah peristiwa kimia yang terjadi pada suhu >50 C, yang menyebabkan – reaksi antara, Oli + Oksigen ====> Karbondioksida + Air ( CxHx + O2 ====> CO2 + H2O )

Demulsibility adalah sifat kemampuan oli untuk memisahkan dari air.

Viscosity Index ( VI ) Adalah suatu angka yang menunjukkan kesetabilan viscosity oli thd perubahan suhu. VI = 1 ~ 29 Rendah VI = 30 ~ 79 Sedang VI = 80 ~ 100 Tinggi VI = 100 ~ UP Sangat baik ( Standard Industri yang disarankan adalah VI antara 90 ~ 100 )

Mengapa oli harus diganti ? Karena sifat-sifat yang dibutuhkan oleh standard pelumasan sudah habis atau turun Adanya Oxidation yang tidak dapat dihindari. Adanya Contamination dan Deterioration. Angka TBN ( Total Base Number ) turun

Cara Penanganan Oli Storage, …..keep out off from direct sun shines and rains. Filling Methode,…. Jangan membiarkan pipa isap pump menyentuh bagian dasar dari drum, harus dijaga kebersihan pipa outlet, Pipa dan pompa harus selalu bersih, jangan sampai bercampur dengan pemompaan oli lain jenis ataupun solar.

Page 14: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 14

Arti dan Tujuan TBN.

Arti TBN (Total Base Number), adalah angka yang menunjukkan banyaknya kandungan Basa di dalam oli Tujuan dimasukkanya basa di dalam oli adalah untuk menetralkan asam yang timbul di dalam oli karena pengaruh kandungan sulfur pada fuel. CxHxS + O2 + N2 pada proses pembakaran, diantaranya akan menjadi sbb: H2O, CO2, SO2, CO, Nox dan SO2 yang sempat turun ke oil pan akibat – kebocoran ring piston, akan bereaksi dengan uap air yang ada di oli pan, -

sehingga akan terjadi reaksi sebagai berikut : SO2 + H2O H2SO4 H2SO4, merupakan asam dan akan merusak daya lumas oli dan menimbulkan, korosi, maka harus dinetralkan dengan basa, dan basa yang dipakai adalah – KOH,….sehingga reaksi berikutnya adalah : H2SO4 + 2KOH K2SO4 + 2H2O, sehingga akan dihasilkan lagi bentuk – uap air dan endapan K2SO4, pada oil pan. Lama-kelamaan kandungan basa akan habis di dalam oli, dan dikatakan angka – TBN-nya sudah turun, dan angka minimal yang diijinkan di indonesia adalah 12.

Pengertian Synthetic Oil Synthetic Oil adalah base stock oil yang dihasilkan dari proses reaksi bahan kimia dengan komposisi spesifik sehingga menghasilkan base stock oil dengan kualitas yang terencana dan ter-prediksi kehandalannya. Sehingga oli ini sangat bermutu tinggi, dan mempunyai Viscosity Index yang lebih tinggi dari Mineral Base Stocks Oil yang HVI-nya paling tinggi sekalipun. Contoh : Top One, Power Up, Omega, bahkan beberapa produsen oli besar di dunia juga memproduksi oil synthetic, seperti Shell, Bp, Esso.

Page 15: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 15

Contamination and Deterioration (Degradation) Contamination adalah kandungan material asing yang ada di dalam oli. Ada 6 macam kontaminasi yang sering terdapat di dalam oli, sebagai berikut :

Wear Elements Adalah material-material yang ada di dalam oli akibat keausan moving part engine. Material-material tersebuat antara lain adalah, copper, iron, aluminum, lead/tin, nickel, molybdenum, dan magnesium. Trend analysis sangat diperlukan untuk memonitor kondisi engine. Kotoran yang masuk di dalam oli dapat diindikasikan dengan adanya kandungan silicon yang meningkat di dalam oli.

Dirts

Dirt atau debu/kotoran dapat datang dari hembusan udara kompresi atau carbon bekas pembakaran, yang turun melalui oil film yang di scrap oleh piston ring menuju oil pan. Dirt dapat juga masuk melalui gasket-gasket yang rusak di engine

Soot

Soot adalah termasuk bagian dari fuel yang terbakar. Asap hitam dan air filter yang kotor adalah indikasi adanya fuel soot. Combustion system design juga merupakan kontribusi adanya fuel soot ini. Soot menyebabkan oli berwarna hitam, dan dijaga tetap sebagai suspensi oleh dispersant additive. Oli akan terdegradasi dengan cepat jika fuel soot ini meningkat dan juga mempercepat keausan.

Fuel

Fuel di dalam oli dikenal dengan "fuel dilution", adalah adanya kontaminasi fuel secara langsung di dalam oli, hal ini disebabkan oleh fuel system yang tidak sempurna, misalnya over fuel melalui nozzle, kerusakan pada plunger fuel injection pump.

Page 16: 2Lube System

LUBRICATION SYSTEM

Advanced Engine Mechanic Development 16

Water Air di dalam oli dapat dihasilkan dari uap air hasil pembakaran, juga melalui kondensasi uap air di dalam crankcase, terutama ketika operasi di suhu lingkungan yang rendah.

Ethylene glycol / anti freeze

Kontaminasi ini menunjukkan adanya kebocoran coolant / air pendingin ke dalam oli dan problem ini harus ditangani dengan segera. Kontaminasi ini dapat menyebakan pembentukan lumpur dan filter buntu.

Deterioration (Degradation), Hal lain yang membuat oli menurun kualitasnya adalah degradation, tidak seperti kontaminasi yaitu material yang secara langsung dapat dilihat di dalam oli melalui laboratorium. Degradation disebabkan oleh low jacket water temperature, high humidity, oil consumption, engine load, dan pemilihan fuel yang kurang tepat serta poor maintenance. Ada 3 hal yang menunjukkan oli ter-degradation, yaitu oxidation products, sulfur products, dan nitration products. Diagnostic Test: > Wear Analysis : Diagnostic test yang didesign, untuk mengidentifikasi dan mengukur contamination

dan degradation. Pada wear analysis ini terdeteksi juga jenis-jenis material kontaminasi dan selanjutnya dapat diprediksi komponen-komponen engine yang mengalami keausaan.

> Chemical and Physical Test : Mendeteksi adanya water, fuel dan antifreeze di dalam oli, dan menentukan apakah kandungan tersebut melebihi batas atau tidak.

> Oil Condition Analysis : Test ini disebut juga infrared analysis, untuk mendeteksi dan mengukur kandungan fuel soot dan sulfur, oxidation dan nitration products. Infrared analysis juga dapat digunakan untuk menentukan reduce, maintain or extend oil change intervals dalam kondisi aplikasi yang khusus (operation).