2611nauli

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benda asing di saluran nafas atau dikenal dengan aspirasi benda asing merupakan keadaan emergensi yang memerlukan penanganan segera. Keterlambatan penanganan dapat meningkatkan terjadinya komplikasi bahkan kematian.1,2 Di Amerika Serikat lebih kurang 3000 orang meninggal setiap tahunnya akibat aspirasi benda asing.2,3,4. Aspirasi benda asing dapat berupa bahan organik maupun anorganik. Bahan organik yang paling sering ditemukan adalah kacang tanah.1,5,6 Rina MT5 mendapatkan dari 101 kasus aspirasi benda asing organik, yang paling sering adalah kacang tanah kemudian dikuti biji-bjian dan tulang ayam. Gejala klinis yang muncul bervariasi, tergantung pada derajat sumbatan, lokasi, sifat, bentuk, ukuran dan lamanya benda asing berada di saluran nafas. Diagnosis benda asing di saluran nafas ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang seperti Rontgen toraks maupun bronkoskopi. Prinsip dasar diagnosis dan penatalaksanaan terhadap aspirasi benda asing telah dikemukakan oleh Jackson and Jackson pada tahun 1936. Prinsip ini telah mengembangkan penggunaan endoskopi untuk mendiagnosis maupun penatalaksanaan benda asing di trakeobronkial. Aspirasi benda asing paling banyak terjadi pada anak di bawah usia 15 tahun yaitu berkisar 75%- 85%.1 lebih dari 50% terjadi pada usia kurang dari 3 tahun.1,3,6 Pada dewasa 1

description

cek

Transcript of 2611nauli

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBenda asing di saluran nafas atau dikenal dengan aspirasi benda asing merupakan keadaan emergensi yang memerlukan penanganan segera. Keterlambatan penanganan dapat meningkatkan terjadinya komplikasi bahkan kematian.1,2 Di Amerika Serikat lebih kurang 3000 orang meninggal setiap tahunnya akibat aspirasi benda asing.2,3,4. Aspirasi benda asing dapat berupa bahan organik maupun anorganik. Bahan organik yang paling sering ditemukan adalah kacang tanah.1,5,6 Rina MT5 mendapatkan dari 101 kasus aspirasi benda asing organik, yang paling sering adalah kacang tanah kemudian dikuti biji-bjian dan tulang ayam.Gejala klinis yang muncul bervariasi, tergantung pada derajat sumbatan, lokasi, sifat, bentuk, ukuran dan lamanya benda asing berada di saluran nafas. Diagnosis benda asing di saluran nafas ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang seperti Rontgen toraks maupun bronkoskopi. Prinsip dasar diagnosis dan penatalaksanaan terhadap aspirasi benda asing telah dikemukakan oleh Jackson and Jackson pada tahun 1936. Prinsip ini telah mengembangkan penggunaan endoskopi untuk mendiagnosis maupun penatalaksanaan benda asing di trakeobronkial.Aspirasi benda asing paling banyak terjadi pada anak di bawah usia 15 tahun yaitu berkisar 75%- 85%.1 lebih dari 50% terjadi pada usia kurang dari 3 tahun.1,3,6 Pada dewasa lebih sering terjadi pada usia lebih dari 50 tahun.7 Laki-laki lebih sering dibanding dengan perempuan dengan perbandingan yaitu 2:1.1,4,8,9 Tingginya angka kejadian aspirasi benda asing pada anak-anak karena:6 1. Adanya kecenderungan untuk memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut. 2. Sering anak yang menangis, berteriak, berlari dan bermain, dengan makanan di mulut 3. Gigi molar belum terbentuk sehingga proses mengunyah belum sempurna serta koordinasi proses menelan yang belum matang Jenis aspirasi benda asing bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh geografis, variasi makanan, maupun lingkungan. Aspirasi benda asing dapat berupa bahan organik maupun anorganik. Bahan organik yang paling sering ditemukan adalah kacang tanah.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Devenisi BronkhoskopiBronkhoskopi (Broncos:s napas, scopi:melihat) adalah tehnik pisualisasi bangian dalam saluran napas untuk tujuan diagnostik dan trapiutik.sebuah alat dimasukkan kedalam saluran napas melalui hidung atau alat atau kadang-kadang melalui trakeostomi.Hal ini dilakukan untuk memeriksa saluran napas pasien untuk kelainan seperti benda asing ,pendarahan,tumor atau peradangan.Bronkhoskopi dari tabung logam yang kaku dengan perangkat pencahanyaan fleksibel serat optik dengan peralatan vidio realtime.(Callaway :2008)Kata bronkhoskopi berasal dari bahasa yunani ; broncho yang berarti batang tenggorokan dan scopos yang berarti melihat atau menonton jadi bronkhoskop adalah pemeriksaan visual jalan napas atau saluran pernapasan paru yang disebut bronkus.pemeriksaan bronkhoskopi dilakukan dengan melewatkan suatu bronkhoskopi ke dalam trakea dan bronkhi.bronkhoskopi dilakukan untuk mendiagnosis juga mengelola keadaan-keadaan pada percabangan trakeobronkial.2.2 Jenis Bronkhoskopi Berdasarkan bentuk dan sifat alat bronkhoskopi saat ini dikenal dua macam bronkhoskopi yaitu : bronkhoskopi kaku (Rigid),dan bronkhoskopi Serat Optik Lentur (BSOL).(Prakash,2002)1. Bronkhoskopi Kaku (Rigid)Bronkhoskopi kaku merupakan alat yang berbentuk tabung lurus terbuat dari bahan stainless stell.panjang dan lebar bervariasi,tetapi bronkhospi untuk dewasa biasanya berukuran panjang 40 cm dan diameter 9-13,5 mm tebal dinding bronskokop berkisar 2-3 mm.Bronkhoskopi rigid biasanya dilakukan dengan penderita di bawah Anestesi umum.Bronkhoskopi rigid diidintifikasi pada penderita dengan obstruksi saluran napas besar dimana dengan FOB tidak dapat dilakukan.indikasi umumnya adalah ;(Heart ,2004)a) Mengontrol dan penanganan batuk darah masifb) Mengeluarkan benda asing dari saluran trakeobronkialc) Penanganan stenosis saluran napas d) Penanganan obstruksi saluran napas akibat neoplasma e) Pemasangan sten bronkhus f) Leser bronkhoskopi 2. Bronskhopi Serat Optok Lentur (BSOL)Bronkhoskopi serat optik lentur juga dikenal sebangai Fiber Optic Bronchoscopy (FOB),sangat membatu dalam menegakkan diagnosis pada kelainan yang dijumpai di paru-paru .(Brughman :2000)FOB berupa tabung tipis panjang dengan diameter 5-6 mm,merupakan saluran untuk penyisipan peralatan tambahan yang digunakan untuk mendapatkan sampel dahak ataupun jaringan biasnya 55 cm dari total panjang tabung FOB mengandung serat optik yang memancarkan cahaya .ujung distal FOB memiliki cahaya yang dapat membesar 120-100 lapangan pandang diproksikan ke layar vidio atau kamera (Miyajawa ;2000)

2.3 Indikasi Bronkhoskopi Seccara garis besar indikasi bronkhoskopi adalah diagnsis traupetik dan penilaian pre-operatif (Kennedy;2006) Indikasi Diagnostik Bronskhopi Batuk Darah :Untuk melihat asal dan sebab pendarahan yang berpariasi dari mulai peradangan ,infeksi,bronkolit ,jamur dan keganasan . Batuk kronis yang tidak jelas penyebabnya Sesak setempat yang dicuringai kemungkinan sumbatan oleh benda asing ,gumpalan mukus atau darah tumor. Kelainan gambaran radiologi seperti massa/tumor alektesis dan corakan difus pada prankim paru .Manfaat Bronskhopi ini untuk pengambilan pada pemeriksaan pada kasus inspeksi paru ,bahan untuk pemeriksaan kanker ,mikrobiologi ,dan melihat minilai yang ada di dalam saluran napas.(Kennedy;2006)

2.4 Kontra indikasi Bronkhoskopi Kontra indikasi sangat penting dipertimbangkan sebelum tindakan bronskpi dilaksanakan .kontra indikasi menggunakan BSOL sama dengan kontra indikasi menggunakan alat yang kaku sehingga dilakukan tindakan bronskhopi serat optik lentur dengan memakai anastesi lokal atau anastesi umum (harus konsul dengan ahli anestesi .tidak terdapat kontra indikasi absolut pada tindakan bronskpi diagnostik maupun terapiutik .tindakan bronskhopi dan diagnostik BAL aman dilakukan dengan memakai ventilasi mekanik .(Prakash ;2006)2.5 Komplikasi Akibat BSOL Komplikasi dari bronskhopi serat optik tetap sangat rendah.komplikasi terjadi pada 107,969 brnoskhopi .kejaadian anestesi lokal adalah 0,3-05% ,hypoxeaima 0,2-2% ,aritmia 1-10 %,sebagian besar komplikasi ini tidak mengancam nyawa.sebuah biopsi paru dapat menyebabkan kebocoran saluran napas,yang disebut pneumothorak. Meskipun biopsi kaku dapat menggores atau merobek saluran napas atau merusak pita suara ,resiko.pasien dengan tumor atau pendarahan yang segnifikan mungkin mengalami kesulitan bernapas meningkat (spasme) setelah bronkhoskopi .kadang-kadang karena pembengkakan selaput lendir saluran pernapasan .(Garaci:2007)

BAB IIIPEMBAHASAN3.1 Pemeriksaan Bronkhoskopi Sebelum melakukan pemeriksaan bronkhoskopi maka tindakan yang dilakukaan adalah 1. Persiapan Bronkhoskopi Dalam survei yang dilakukan oleh American Collage of chest physician (ACCP) pada umumnya dilakukan prosedur sebelum melakukan tindakan bronkhoskopi melakukan berupa foto thoraks ,faal hemostasis,jugs dilskukan EKG,analisa gas darah,elektrolit dan spirometri.evaluasi jantung dilakukan pada penderita dengan penyakit korener yang akan dilakukan bronkoskopi ,karena penyakit ini dapat meningkatkan resiko pada saat bronkhoskopi .(Colt:2000)Disamping pemeriksaan tersebut yang juga penting disiapkan adalah berkaitan dengan penderita .persiapan yang harus dilakukan terhadap penderita adalah ;(Colt ,2000)a) Informasi yang berkaitan dengan riwayat penyakit sebelumnya,penyakit sekarang ,kondisi fisik dan mental penderita dan riwayat reaksi alergi terhadap obat yang akan digunakan untuk tindakan bronkhoskopi .b) Memberikan informasi kepada penderita tentang tahapan yang akan dilakukan mulai dari persiapan bronkhoskopi sampai pasca bronskhoskopi ,termasuk puasa sebagai persiapan sebelum bronkhoskopi yang akan dilakukan sekitar 8 jam untuk menjengah terjadinya aspirasi lambung.penjelasan tentang tindakan anestesi yang dilakukan dan efek anestesi yang dirasakan ,puasa seetelah menjelaskan bronkhoskopi .c) Menandatangani informet consent untuk tindakan yang akan dilakukan d) Melakukan evaluasi sebelum bronkhoskopi untuk mengklasifikasikan kondisi fisik penderita .berhubungan dengan kondisi fisik penderita American Association of Anesthesiologyst (ASA) membuat klasifikasi sebagai berikut :ASA 1: Penderita dengan kondisi fisik normal ASA II: Penderita dengan penyakit sistemik ringan ASA III: Penderita dengan penyakit sistemik berat ASA IV : Penderita dengan penyakit yang tergantung dengan obat-obatASA V: Penderita dengan kondisi yang gawat dengan prediksi tidak Akan bertahan hidup dalam 24 jam dengan atau tanpa bronskhopi Selain persiapan pada penderita juga dilakukan persiapan fasilitas penunjang,berupa:2. Ruangan Broncoscopy Suite Ruangan persiapan,ruangan tindakan ,ruangan pemulihan,ruangan deteksi alat 3. Bronskhoskopi Kelengkapan televisi,foto dan vidio Kelengkapan alat diagnostik dan terapi 4. Sarana Penunjang Oksigen ,mesin penghisap lendir (suction) Alat pemantau EKG oksimeter denyut Nebulizer Resusitator Jet Ventilation 3.2 Tindakan BronskhoskopiSebelum memulai tindakan bronkhoskopi dilakukan pemantauan tekanan darah,detak jantung, frekwensi pernapasan ,denyut nadi oksimetri (oksigen saturasi) .penderita harus diberikan suplamen oksigen selama dan setelah tindakan bronkhoskopi.(Colt,2000)Ada tiga cara untuk melakukan FOB yaitu Melalui Hidung (trans nasal) Melalui Mulut (trans oral) Melalui Tabung Endotrakeal (ETT)Elastisitas FOB memungkinkan bronkoskop melewati hidung ,tenggorokan posterior,pita suara,trakea,karina membangi bronkus utama kanan dan kiri.kemudian FOB masuk ke bronkus dan segmen yang lebih kecil kanan dan kiri paru.karina dan semua segmen pada trakeabronkial dipisualisasikan pada layar vidio bronskhopi karna dinilai ketajamannya.Subsegmen paru dinilai posisi ,tekstur,warna ukuran dan patency.mukosa bronkial juga diperiksa apakah infiltrasi peradangan dan sekresi .(Stanzel,2004)Setelah tindakan bronkhoskopi selesai dilakukan penderita dipantau tanda-tanda vital seperti tekanan darah ,denyut nadi serta penderita tidak boleh mengkonsumsi apapun sampai dua jam setelah tindakan bronkhoskopi selesai dilakukan.batuk dengan sedikit darah ,sakit tenggorkan dan ketidak nyamanan karena alergi terhadap obat yang diberikan selama prosedur biasa dijumpai setelah tindakan bronkhoskopi dilakukan .Hal ini akan hilang setelah dua jam prosedur bronkhoskopi selesai dilakukan .(Stanzel,2004)Tindakan bronkhoskopi yang dilakukan dalam penanganan aspirasi benda asing berdasarkan jenis lokasinya tersangkutnya dan derajat obstruksi yang terjadi dibagi atas : Bronkhoskopi darurat yaitu tindakan bronkhoskopi yang segera dilakukan pada saat diagnosis ditegakkan Bronkhoskopi segera yaitu tindakan bronkhoskopi dilakukan sesegera mungkin setelah alat,pasien dan tim bronkhoskopi siap secara otimal Bronkhoskopi elektif yaitu tindakan bronkhoskopi dilakukan setelah terencana sempurna.3.3 Tehnik Pemeriksaan Bronkhoskopi a. Teknik Bronkoskopi Kaku Bronkoskopi dengan menggunakan bronkoskop kaku dilakukan dalam anestesi umum. Ada dua variasi teknik intubasi bronkoskop tergantung pada keterampilan ahli bronkoskopi, anatomi dan keadaan klinis pasien yaitu:1. Teknik intubasi tanpa laringoskop 2. Teknik intubasi dengan laringoskop Cara yang dipilih harus didiskusikan dengan ahli anastesi, termasuk risiko anestesi. Pada kasus ini menggunakan teknik ke-2.Posisi kepala penderita tidur terlentang dengan posisi kedua lengan terletak datar sepanjang sisi badan. Kepala dan mata ditutup dengan kain. Seorang asisten duduk disebelah kiri memegang dan mengatur posisi kepala. Saat memasukkan laringoskop kepala fleksi untuk dapat melihat epiglotis. Setelah tampak epiglotis, dasar lidah diangkat dengan spatula laringoskop,sehingga epiglotis sedikit terangkat. Bronkoskopi dipegang dengan tangan kanan dan ujung bronkoskop dimasukan di bawah epiglotis, asisten memposisikan kepala ekstensi sedikit demi sedikit sesuai dengan posisi bronkoskop. Setelah terlihat pita suara bronkoskop dimasukkan dan pandangan beralih dari laringoskop ke bronkoskop. Bronkoskop dimasukan ke laring bersamaan dengan mengeluarkan laringoskop. Ujung bronkoskop harus berjalan di antara kedua pita suara dengan memutar bronkoskop 900 searah jarum jam. Setelah memasuki trakea bronkoskop diputar kembali 900 sehingga ujung bronkoskop kembali mengarah ke anterior. Trakea dievaluasi dan sekret dihisap, jika memilliki kamera dapat dipasang, sehinggagambaran endoskopi dapat dilihat dengan monitor. Bronskoskop diteruskan ke distal sampai karina. Untuk memasuki bronkus kanan kepala pasien diputar sedikit ke kiri, bronkoskop diteruskan dengan gerakan membelok melalui karina. Untuk memasuki bronkus kiri kepala pasien diputar ke arah bahu kanan. Pada saat benda asing terlihat sekret yang ada disekitarnya dihisap dan dilakukan pengangkatan benda asing dengan cunam yang sesuai. Mengeluarkan bronkoskop selalu dilakukan dengan melihat lumen dengan hati-hati dan gerakan bronkoskop mengikuti gerakan saat masuk, bronkoskop berhenti beberapa millimeter di atas karina menunggu pernafasan spontan, kemudian ekstubasi dengan sekali gerakan (one single movement). Sekret tenggorok dihisap secara hati-hati dengan bantuan laringoskop, mandibula diangkat untuk membantu pernafasan spontan, sekret di hidung dihisap dan menunggu pasien batuk.

BAB IVPENUTUP4.1 KesimpulanBronkhoskopi (Broncos:s napas, scopi:melihat) adalah tehnik pisualisasi bangian dalam saluran napas untuk tujuan diagnostik dan trapiutik.sebuah alat dimasukkan kedalam saluran napas melalui hidung atau alat atau kadang-kadang melalui trakeostomi.Jenis-Jenis Bronkhoskopi :1. Bronkhoskopi Kaku (Rigid)2. Bronkhoskopi Serat Optik Lentur (BSOL)Tindakan bronkhoskopi yang dilakukan dalam penanganan aspirasi benda asing berdasarkan jenis lokasinya tersangkutnya dan derajat obstruksi yang terjadi dibagi atas : Bronkhoskopi darurat yaitu tindakan bronkhoskopi yang segera dilakukan pada saat diagnosis ditegakkan Bronkhoskopi segera yaitu tindakan bronkhoskopi dilakukan sesegera mungkin setelah alat,pasien dan tim bronkhoskopi siap secara otimal Bronkhoskopi elektif yaitu tindakan bronkhoskopi dilakukan setelah terencana sempurna.

4.2 Saran Untuk menjadi perawat yang profesional kita harus tahu tentang pemeriksaan bronkhoskopi, karena dengan mengetahui pemeriksaan bronkhoskopi kita dapat mengetahui sampai dimana perkembangan pemeriksaan masa dahulu dan dimana letak kekurangan dan kelebihan pemeriksaan pada masa dahulu sehingga kita bisa memperbaiki kekurangan tersebut hingga menjadi lebih baik.

1