2

12
KOMPONEN - KOMPONEN LALU LINTAS Kondisi lalu lintas pada suatu ruas jalan merupakan hasil perilaku arus lalulintas yang terjadi karena adanya pengaruh gabungan antara MANUSIA, KENDARAAN, dan JALAN dalam suatu lingkungan tertentu. PENGGUNA/PEMAKAI JALAN Terdiri atas 2 kelompok yaitu : 1.PENGEMUDI (PENGENDARA) 2.PEJALAN KAKI Setiap pengguna jalan, masing-masing mempunyai karakteristik dalampergerakannya. Secara umum, tingkah laku pengemudi dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu FAKTOR INTERNAL dan FAKTOR EKSTERNAL

Transcript of 2

  • KOMPONEN - KOMPONEN LALU LINTASKondisi lalu lintas pada suatu ruas jalan merupakan hasil perilaku arus lalulintas yang terjadi karena adanya pengaruh gabungan antara MANUSIA, KENDARAAN, dan JALAN dalam suatu lingkungan tertentu. PENGGUNA/PEMAKAI JALANTerdiri atas 2 kelompok yaitu : PENGEMUDI (PENGENDARA) PEJALAN KAKISetiap pengguna jalan, masing-masing mempunyai karakteristik dalampergerakannya. Secara umum, tingkah laku pengemudi dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu FAKTOR INTERNAL dan FAKTOR EKSTERNAL

  • 1. KARAKTERITIK PENGGUNA JALAN (PENGEMUDI)Karakteristik Mental Beberapa penelitian oleh ahli telah menyimpulkan bahwa faktor mental merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pengemudi. Yang termasuk dalam hal ini adalah : INTELEGENSIA MOTIVASI EMOSI Karakteristik Fisik Penglihatan Pendengaran Perasaan terhadap Kestabilan

  • Waktu Reaksi Proses terjadinya reaksi pengemudi adalah seperti berikut : Persepsi Identifikasi Evaluasi Volition Faktor-faktor Mempengaruhi Waktu Reaksi Umur Kelelahan Alkohol dan Obat Penyakit dan Cacat Tubuh Cuaca

  • 2. KARAKTERISTIK KENDARAAN JENIS-JENIS KENDARAAN Kendaraan Ringan : Mobil penumpang, jeep, mikrolet, pick up, sedan, Kendaraan berat : truk, bus, trailler, mobil gandeng dll.Sepeda motor : termasuk, scooterKendaraan tak bermotor : becak, delman, dokar

  • Karakteristik Fisik Kendaraan Karakteristik fisik utama kendaraan yang digunakan untuk mengelompokkan kendaraan :1. DIMENSI : dimensi ini meliputi ukuran panjang, lebar, dan tinggi2. BERAT : berat total, berat sumbu dan kapasitas muatan.3. UNJUK KERJA : termasuk jenis tenaga penggerak, karakteristik gaya dorong dan gaya rem yang berpengaruh terhadap perlambatan dan percepatan.

  • Karakteristik JalanJALAN : Kadang-kadang disebut juga jalan raya atau daerah milik jalan (Right of Way). Pengertian jalan meliputi badan jalan, trotoar, drainase dan saluran perlengkapan jalan yang terkait seperti rambu lalu lintas, lampu penerangan dan lain-lain Gambar Potongan Melintang Jalan

  • Gambar Potongan Melintang JalanFUNGSI DAN HIRARKI JALAN Menggerakkan volume lalu lintas yang tinggi dengan aman dan efisien Menyediakan akses yang cukup bagi lahan yang ada di sekitarnya Fungsi JalanMenurut UU No.13 tahun 1980, jalan dapat diklasifikasikan menjadi 1. Jalan Arteri 2. Jalan Kolektor 3. Jalan Lokal

  • Jadi klasifikasi jalan umumya dikelompokkan menurut kecepatan, volume lalu lintas, dan jarak perjalanan. 1. Jalan Arteri : jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah akses yang masuk dibatasi secara efisien 2. Jalan Kolektor : jalan yang melayani angkutan pengumpul/ pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk (akses) dibatasi 3. Jalan Lokal : jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah akses tidak dibatasi

  • Tipikal Klasifikasi Jalan Perkotaan Sumber : AASHTO, 1984

    Untuk melihat hubungan antara klasifikasi jalan dengan tipe pelayanan yang tersedia (Akses lahan dan Mobilitas) dapat terlihat pada gambar

  • Dari tiga klasifikasi jalan tersebut akhirnya berkembang menjadi beberapa klasifikasi jalan sebagai berikut (Warpani S P; 2002) Arteri Primer : yaitu jalan yang menghubungkan kota ke jenjang ke satu yang terletak berdampingan, atau menghubungkan kota jenjang ke satu dengan kota jenjang ke dua Arteri Sekunder : jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu lainnya, atau kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua Kolektor Primer : yaitu jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua lainnya, atau kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga Kolektor sekunder : yaitu jalan yang menghubungkan antar pusat jenjang kedua, atau pusat jenjang kedua dengan ketiga Lokal Primer : yaitu jalan yang menghubungkan parsil dengan kota pada semua jenjang Lokal sekunder : jalan yang menghubungkan pemukiman dengan semua kawasan sekunder

  • Kecepatan rencana minimal 60 km/jam Lebar badan jalan minimal 8 meter Kapasitas lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata Lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal dan kegiatan lokal Jalan masuk dibatasi secara efisien Jalan persimpangan dengan pengaturan tertentu tidak mengurangi kecepatan rencana dan kapasitas jalan Tidak terputus walaupun memasuki kota Persyaratan teknis jalan masuk ditetapkan oleh menteriJALAN ARTERI PRIMER JALAN ARTERI SEKUNDER Kecepatan rencana minimal 20 km/jam Lebar badan jalan mimimum 8 meter Kapasitas sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata Lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat Persimpangan dengan pengaturan tertentu, tidak mengurangi kecepatan dan kapasitas jalan PERSYARATAN JALAN MENURUT FUNGSINYA

  • JALAN KOLEKTOR PRIMER Kecepatan rencanan minimal 40 km/jam Lebar badan jalan minimal 7 meter Kapasitas sama dengan atau lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rataJalan masuk (akses) dibatasi, direncanakan sehingga tidak mengurangi kecepatan rencana dan kapasitas jalan Tidak terputus walaupun masuk kotaJALAN KOLEKTOR SEKUNDER Kecepatan rencana minimal 20 km/jam Lebar badan jalan minimal 7 meter JALAN LOKAL PRIMER Kecepatan rencana minimal 20 km/jam Lebar minimal 6 meter Tidak terputus walaupun masuk desaJALAN LOKAL SEKUNDER Kecepatan rencana minimal 10 km/jam Lebar badan jalan minimal 5 meter