2

5
2.3 Aspek teknis/oprasi A. Penentuan Lokasi Usaha Pemilihan lokasi merupakan unsur pertama yang mandapat sorotan, karena itu adalah tempat dimana produksi itu akan berlangsung. Kesalahan dalam memilih lokasi banyak membawa implikasi negative dari proses secara keseluruhan. Misalnya, suatu produk /jasa yang layaknya diproduksi dekat dengan pusat sumber bahan baku, tetapi didirikan justru dekat dengan pasar, akibatnya jelas bahwa proses produksi akan terbebani biaya angkut yang tinggi, karena biaya tinggi maka harga jual kurang kompetitif. Kondisi ini akan menjadi lebih serius jika dipasar sasaran itu banyak pesaing yang juga menawarkan barang yang sama dengan produk/jasa yang dihasilkan. Pemilihan lokasi yang kurang cermat juga dapat berdampak lain, seperti adanya kerawanan social, alam dan pengaruh buruk dari lingkungan. Guna menghindar dari semua kemungkinan buruk itu maka pada saat pemilihan lokasi perlu diadakan stuudi yang cermat, dan harus dapat merinci semua kemungkinan, baik keunggulan maupun kelemahan dari alternative lokasi yang akan dipilih. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi[1] Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi yang tepat dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a.Faktor primer Pertimbangan utama dalam penentuan lokasi pabrik adalah: Letak Pasar Kebijakan dalam menentukan lokasi usaha/proyek, apakah dekat dengan pasar hasil prosuksi atau dekat dengan bahan baku harus dipertimbangkan secara teknis dan ekonomis sehingga kelangsungan dari usaha dapat terjamin. Lokasi usah yang dekat dengan pasar biasanya mempunyai beberapa keunggulan, antara lain pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan lebih cepat, ongkos angkut dari produk yang dihasilkan relative murah dan volume penjualan dapat ditingkatkan. Ditinjau dari segi biaya pengangkutan, apabila biaya pengangkutan barang jadi lebih besar dari biaya pengangkutan bahan mentah dalam ukuran yang sama, selayaknya lokasi usaha/proyek yang dekat dengan pasar lebih menguntungkan daripada dekat dengan bahan baku. Seperti pabrik minuman, pabrik yang hasil produksinya lebih cepat rusak/pecah, dan lain sebagainya. · Letak sumber bahan baku

description

ll

Transcript of 2

2.3 Aspek teknis/oprasiA.Penentuan Lokasi UsahaPemilihan lokasi merupakan unsur pertama yang mandapat sorotan, karena itu adalah tempat dimana produksi itu akan berlangsung. Kesalahan dalam memilih lokasi banyak membawa implikasi negative dari proses secara keseluruhan. Misalnya, suatu produk /jasa yang layaknya diproduksi dekat dengan pusat sumber bahan baku, tetapi didirikan justru dekat dengan pasar, akibatnya jelas bahwa proses produksi akan terbebani biaya angkut yang tinggi, karena biaya tinggi maka harga jual kurang kompetitif. Kondisi ini akan menjadi lebih serius jika dipasar sasaran itu banyak pesaing yang juga menawarkan barang yang sama dengan produk/jasa yang dihasilkan. Pemilihan lokasi yang kurang cermat juga dapat berdampak lain, seperti adanya kerawanan social, alam dan pengaruh buruk dari lingkungan. Guna menghindar dari semua kemungkinan buruk itu maka pada saat pemilihan lokasi perlu diadakan stuudi yang cermat, dan harus dapat merinci semua kemungkinan, baik keunggulan maupun kelemahan dari alternative lokasi yang akan dipilih.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi[1]Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi yang tepat dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:a.Faktor primerPertimbangan utama dalam penentuan lokasi pabrik adalah: Letak PasarKebijakan dalam menentukan lokasi usaha/proyek, apakah dekat dengan pasar hasil prosuksi atau dekat dengan bahan bakuharus dipertimbangkan secara teknis dan ekonomissehingga kelangsungan dari usaha dapat terjamin. Lokasi usah yang dekat dengan pasar biasanya mempunyai beberapa keunggulan, antara lain pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan lebih cepat, ongkos angkut dari produk yang dihasilkan relative murah dan volume penjualan dapat ditingkatkan.Ditinjau dari segi biaya pengangkutan, apabila biaya pengangkutan barang jadi lebih besar dari biaya pengangkutan bahan mentah dalam ukuran yang sama, selayaknya lokasi usaha/proyek yang dekat dengan pasar lebih menguntungkan daripada dekat dengan bahan baku. Seperti pabrik minuman, pabrik yang hasil produksinya lebih cepat rusak/pecah, dan lain sebagainya.Letak sumber bahan bakuPendirian usaha/proyek yang dekat dengan bahan baku juga amempunyai beberapa keunggulan, antara lain supply bahan mentah dapat menjamin kintinuitas kegiatan usaha, ongkos angkut bahan mentah lebih murah, dan perluasan usaha lebih mudah untuk dilakukan.Dilihat dari ongkos angkut bahan mentah, apabila jumlah bhan mentah yang diangkut jauh lebih besar daripada bahan jadi sebagai akibat proses produsi, lokas usaha/proyek yang dekat dengan bahan baku lebih menguntungkan dala jangka panjang.Contoh: apabila lokasi pabrik kertas yang berorientasi pada pasar, keadaan ini bisa menyulitkan usaha/proyek tersebut bila diliht dari biaya transportasi maupun kelancaran supply bahan baku yang diangkut jauh lebih besar daripada jumlah barang. Jadi, kedaan ini telah menyebabkan ongkos angkut bahan mentah lebih besar dari barang jadi. Dalam waktu lama kesalahan dlam memilih lokasi akan mempengaruhi akktifitas perusahaan, baik sebagai akibat sulitnya pengadaan transportasi (ongkos angkut bahan mentah yang lebih besar) maupun jauhnya lokasi proyek/ pabrik dengan bahan baku yang tidak menjamin kelancaran supply bahan baku karena pengaruh pengangkutan dan variabel-variabel lainnya.Berdasarkan pada contoh diatas, dekat tidaknya lokasi usaha dengan pasar atau bahan baku tergantung pada biaya pengangkutan dari bahan mentah n barang jadi. Semakin kkecil peranan ongkos angkut, semakin tidak berpengaruh fakrot pasar dan baku dalam menentukan lokasi usaha/ proyek yang direncakan.Tenaga kerjaDalam menentukan lokasi usaha atau proyek, supply tenaga kerja juga perlumendapat perhatian, baik dilihat dari jumlah tenaga kerja maupun kualitas yang diperlukan. Apabila usaha/ proyek yang didirikan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang relative besar (padat karya) sebaiknya lokasi usaha yang dididrikan dekat dengan pemukiman penduduk. Demikian pula denganusaha-usaha yang memanfaatkan keahlian penduduk setempat, seperti kerajinan kayu, kerajinan ukir, kerajinan logam, dan lain sebagainya.Supply tenaga kerja ynag cukup usaha padat karya pada umumnya merupakan faktor yang perlu mendapat perhatian, walaupun kualitas dan komposisi tenaga kerja yang tersedia juga amat diperlukan. Untuk gagasan usaha/pabrik yang dierncanakan memerlukan pekerja yang mempunyai keahlian(skill) sebaiknya lokasi usaha/proyek tersebut didirikan dekat dengan tenaga kerja yang mempunyai skiil karena ada kalanya untuk memindahkan tenaga kerja skiil amat sulit untuk dilakukan.Fasilitas pengangkutanFasilitas pengangkutan yang tersedia dalam pemilihan lokasi perlu menjadi perhatian dalam penyusun sstudi kelayakan, karena masalah pengangkutan merupakan masalah dalampengangkutan bahan mentah, barang jadi, maupun tenaga kerja.Jenis alat angkut yang sering digunakan dalam kegiatan ini antara lain kereta api, truk, angkutan air, dan pengnkutan melalui udara. Apabila barang yang diangkut dalam jumlah yang relative besar, sedapat mungkin lokasi usaha/proyek yang didirikan dekat dengan jalur kereta api karena biaya angkut dengan kereta api relative murah.Pendirian usaha/proyek yang tidak mempunyai fasilitas angkutan terpaksa membangun jalan-jalan baru yang memerlukan investasi yang cukup besar dan kesemuanya ini merupakan beban dari proyek/kegiatan usaha yang direncanakan. Besarnya biaya transportasi yang ynag dikeluarkan akan berpengaruh terhadap harga pokok produksi dan keadaan ini bisa menyebabkan gagasan usaha/proyek yang direncanakan tidak feasible untuk dikerjakan.Fasilitas tenaga kerja dan listrikSecara teknis apabila usaha/proyek yang direncanakan memerlukan fasilits listrik dalam kegiatan produksi, tentu dalam penyusuna studi kelayakan dalam perhitungan lokasi proyek (pabrik) perlu mendapat perhatian, terutama ada tidaknya tenaga listrik yang tersedia. Tenaga lisrik yang telah ada seperti PLN biayanya lebih murah dibanding dengan membangun tenaga listrik tersendiri. Kalu dilokasi proyek tidak tersedia fasilitas listrik, usahakan lokasi proyek yang didirikan dekat denga pembangkit tenaga listrik seperti adanya air tejun yang memungkinkan pembangunan tenaga listrikditempat tersebut.Demikian pula dengan air, apabila usaha/proyek yang didirikan dalam proses produksi memerlikan air, baik sebbagai tenaga penggerak maupun dalam proses produksi maka lokasi proyek/pabrik harus dekat dengan air.

1.Metode Penilaian HasilMetode ini dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap semua faktor yang dianggap penting dalam penentuan lokasi dan diberikan bobot penilaian. Lokasi yang memiliki nilai yang tertinggi dianggap yang terbaik untuk dipilih. Lihatcontoh berikut:

2.Metode Perbandingan BiayaPemilihan lokasi dengan menggunakanmetode perbandingan biaya dimaksudkan untuk memilih biaya terendah dari beberapa lokasi yang memungkinkan. Faktor-faktor yang peril dipertimbangkan dalam pemilihan biaya terendah antara lain biaya bahan baku, biaya bahan bakar, serta biaya proses produksi seperti biaya tenaga kerja dan biaya laboratorium bila diperlukan. Selain dari biaya-biaya di atas perlu juga diperhitungkan biaya lainnya seperti biaya administrasi, asuransi, pajak, bunga bank, biaya pengepakan, biaya penjualan, dan biaya pengankutan.Cara penilaian ini dapat dilakukan terhadap sejumlah produk atau jumlah produksi per bulan dalam jumlah yang sama pada setiap lokasi yang memungkinkan. Alternatife yang diambil adalh lokasi yang mempunyai total biaya yang terendah dari beberapa lokasi yang dipertimbangkan.

3.Metode analisis ekonomiMetode ini mempertimbangkan hasil analisis biaya ditambah dengan faktor intangibles yang relevan. Penilaian didasarkan pada penilaian kuantitatif dan kualitatif. Contoh pada Tabel 1.3 memperlihatkan bahwa bagian atas merupakan rincian biaya operasional secara kuantitatif. Masing-masing daerah menunjukkan nilai yang berbeda, dan yang akan dipilih adalah didasarkan pada pertimbangan, bukan saja semata-mata melihat dari rendahnya total biaya operasional, tetapi juga penting untuk melihat secara keseluruhan, yaitu nilai dari seluruh hasil analisis ekonomi, yang memasukkan penilaian berdasarkan nilai-nilai non ekonomi, yaitu yang bersifat intangible yang tidak dapat dihargai dengan uang, tetapi mempunyai nilai yang dapat mempengaruhi penerimaan dari usaha atau dengan kata lain dapat menambah biayausaha sebagai dampak dari lingkungan di mana usaha tersebut didirikan.

B.Penentuan Luas Produksi

Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan beberapa jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas produksi dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efesien. Lias produksi dapat dilihat dari segi ekonomis dan segi teknis. Dari segi ekonomis yang dilihst adalah beberapa jumlah produk yang dihasilkandalam waktu tertentu dengan biaya yang palingefesien. Sedangkan dari segi teknisnya yang dilihat adalah jumlah produk yang diihasilkan atas dasar kemampuan mesin dan peralatanserta persyaratan teknis.Secara umum luas produksi ekonomis ditentukan antara lain oleh:1.Kecenderungan permintaan ynag akan dating.2.Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain-lain.3.Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan pasar.4.Daur hidup produk, dan produk subtitusi dari produk tersebut.