2.4 Relasi dan Fungsi - erikvalentinomath.files.wordpress.com · sifat-sifat dari relasi. Relasi...
Transcript of 2.4 Relasi dan Fungsi - erikvalentinomath.files.wordpress.com · sifat-sifat dari relasi. Relasi...
19
2.4 Relasi dan Fungsi
Relasi dan fungsi adalah pokok dari matematika. Relasi menggambarkan
hubungan sederhana antara dua himpunan. Sedangkan fungsi akan diterangkan pada
bahasan berikutnya, sebagai suatu relasi yang khusus.
Relasi
Hubungan antara beberapa objek atau bilangan dapat dianalisa menggunakan
ide dari teori himpunan. Sebagai contoh, pada himpunan {1, 2, 3, 4}, kita dapat
menyatakan suatu hubungan “ a adalah pembagi b “ dengan mendaftar semua
pasangan berurutan (a,b) untuk setiap hubungan yang sesuai, yaitu {(1,1), (1,2),
(1,3), (1,4), (2,2), (2,4), (3,3), (4,4)}. Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang
sifat-sifat dari relasi.
Relasi digunakan pada matematika untuk
merepresentasikan suatu hubungan antara dua bilangan
atau objek. Sebagai contoh, ketika kita membilang, “3
kurang dari 7”, “2 faktor dari 6”, dan “segitiga ABC
adalah sebangun dengan segitiga DEF”, kita menyatakan
hubungan antara pasangan bilangan-bilangan ke dalam
dua kasus pertama dan segitita-segitiga sebagai hal
berikutnya. Lebih umum lagi, konsep dari relasi tersebut
dapat diterapkan untuk sebarang himpunan. Suatu
himpunan pasangan berurutan dapat digunakan untuk
menyatakan bahwa pasangan tertentu dari suatu objek
adalah berhubungan. Sebagai contoh, himpunan
{(Hawai, 50), (Alaska, 49), (New Meksiko, 48) daftar
dari Negara bagian baru dari United State dan urutan
menjadi Negara bagian. Relasi tersebut dapat dinyatakan
secara lisan “__________ adalah Negara bagian ke
________ yang bergabung dengan United State” ;
sebagai contoh,”Alaska adalah Negara bagian ke 49 yang
bergabung dengan United state”.
Gambar 2.36
Gambar 2.37
20
Secara diagram untuk menotasikan hubungan melalui dari diagram panah.
Ketika relasi dapat dinyatakan dalam sebuah himpunan tunggal, suatu digram panah
dapat digunakan pada himpunan tersebut dengan dua cara. Sebagai contoh, relasi
“adalah faktor dari” dari himpunan {2, 4, 6, 8} bisa ditampilkan dalam dua cara
yang ekuivalen pada gambar 2.36, menggunakan satu himpunan pada bagian (a)
dan menggandakannya pada bagian (b). Keuntungan menggunakan dua himpunan
dalam suatu digram panah adalah bahwa relasi antara dua himpunan berbeda dapat
digambarkan.
Secara formal, relasi R dari himpunan A ke himpuan B adalah himpunan
bagian dari A x B, Cartesian produk dari A dan B. jika A = B, kita menyebutnya
bahwa R adalah suatu relasi pada A. Pada paragraph sebelumnya, “adalah faktor
dari” himpunan A dan B adalah sama, yaitu himpunan {2, 4, 6, 8}. Relasi terakhir
ini dijelaskan dengan pasangan berurut di bawah ini.
R = {(2,2), (2,4), (2,6), (2,8), (4,4), (4,8), (6,6), (8,8)}
Perhatikan bahwa R adalah himpunan bagian dari {2, 4, 6, 8} x {2, 4, 6, 8}
Pada masalah suatu relasi R pada himpunan A, dimana R ⊆ A × A, ada tiga
sifat yang digunakan yang memungkinkan adanya suatu relasi.
1. SIFAT REFLEKSIF
Suatu relasi R pada suatu himpuan A dikatakan refleksif jika (a,a) ϵ R
untuk setiap a ϵ A. kita katakan bahwa R refleksif jika setiap anggota di A direlasikan
dengan dirinya sendiri. Secara umum, dalam suatu diagram panah, suatu relasi
dikatakan refleksif jika setiap anggota di A memiliki titik panah ke dirinya sendiri
(gambar 2.38)
Gambar 2.38
21
2. SIFAT SIMETRIK
Suatu relasi R pada suatu himpunan A dikatakan simetrik jika untuk setiap
(a,b) ϵ R, kemudian (b,a) ϵ R juga, dapat dikatakan, jika a direlasikan ke b, maka b
derelasikan a. Dimana R menjadi relasi “ adalah lawan dari “ pada himpunan A = {1,
-1, 2. -2}. Kemudian R = {(1,-1), (-1,1), (2,-2), (-2,2)}, bahwa R mempunyai semua
pasangan berurutan yang mungkin (a,b) dari A × A jika a adalah lawan dari b.
Diagram panah dari relasi ini ditunjukkan pada gambar 2.39.
3. SIFAT TRANSITIF
Suatu relasi R pada himpunan A dikatakan transitif jika untuk setiap (a,b) ϵ
R dan (b,c) ϵ R, maka (a,c) ϵ R. dengan kata lain, suatu relasi dikatakan trasitif jika
untuk setiap a, b, c di A, jika a terhubung dengan b dan b terhubung dengan c, maka
a terhubung dengan c. bandingkan relasi “ adalah faktor dari “ pada himpunan {2,
4, 6, 8}. Dengan memperhatikan bahwa 2 faktor dari 4, dan 4 faktor dari 8, dan 2
faktor dari 8. Juga 2 faktor dari 4, dan 4 faktor dari 12, dan 2 faktor dari 12.
Permasalahan terakhir untuk pertimbangan, bahwa keterlibatan 2, 6, dan 12 juga
benar. Demikian “adalah faktor dari” adalah relasi transitif pada himpunan {2, 4, 6,
8, 12}. Dalam diagram garis, suatu relasi dikatakan transitif jika ada suatu panah “a
ke b” dan panah “b ke c”, maka juga ada ada suatu panah “a ke c” (gambar 2.40).
Sekarang bandingkan relasi “mempunyai angka yang satuan yang sama”
pada himpunan bilangan {1, 2, 3, …, 40}. Jelas, bahwa setiap bilangan mempunya
angka satuan yang sama dengan dirinya sendiri, maka relasi itu dapat dikatakan
Gambar 2.39
Gambar 2.40
22
refleksif, itu juga simetrik, dan transitif. Relasi pada suatu himpunan yang refleksif,
simetrik, dan juga transitif disebut dengan dengan relasi ekuivalen. Oleh karena itu
relasi “punya angka yang satuan yang sama” adalah suatu relasi ekuivalen pada
himpunan {1, 2, 3, …, 40}. Masih banyak lagi relasi ekuivalen dalam matematika.
Beberapa yang umum adalah “adalah sama dengan” pada himpunan bilangan dan
“adalah kongruen dengan” dan “adalah sebangun dengan” pada himpunan bangun
geometri.
Salah satu sifat penting dari relasi ekuivalen R pada himpunan A adalah
bahwa relasi tersebut membagi suatu bagian dari himpunan A ke dalam himpuanan
yang tidak kosong, pasangan himpunan bagian yang saling lepas (i.e., irisan dari dua
himpunan bagian tersebut ∅). Sebagai contoh, jika bilangan yang berpasangan
dengan bilangan lainnya pada paragraph sebelumnya dikumpulkan ke dalam suatu
himpunan, relasi R pada himpunan {1, 2, 3, …, 40} adalah ditunjukkan dalam
himpunan tidak kosong berikut, pasangan himpunan bagian saling lepas.
{{1, 11, 21, 31,}, {2, 12, 22, 32}, …, {10, 20, 30, 40}}
Semua angggota himpunan yang mempunya angka satuan sama dikumpulkan dalam
kelompok sama.
Secara formal, suatu bagian dari himpunan A adalah suatu himpunan yang tidak
kosong, himpunan bagian- bagian yang saling lepas, dengan gabungannya adalah A.
Himpunan bagian tersebut dikelompokkan dengan relasi “mempunyai angka yang
satuan yang sama” pada suatu himpunan bangun datar yang ditunjukkan dalam
gambar 2.41. catatan, semua persegi dikelompokkan bersama, jika mereka memiliki
“bentuk sama”.
Gambar 2.41
Gambar 2.41
23
Fungsi
Dengan sederhana dapat dikatakan, fungsi adalah suatu relasi yang khusus. Konsep
yang digarisbawahi dari fungsi ditunjukkan pada definisi berikut.
DEFINISI
Suatu fungsi adalah suatu relasi yang memasangkan masing-masing anggota
himpunan pertama dengan suatu anggota himpunan kedua denga suatu cara
sedemikian sehingga tidak ada anggota pada himpunan pertama yang dipasangkan
dengan dua anggota himpunan kedua.
Konsep suatu fungsi adalah menemukan matematis dan masyarakat secara
terus-menerus. Contoh sederhana dalam masyarakat sebagai berikut (1) seseorang
yang dipasangkan dengan nomor keamanannya (2) setiap barang pada suatu toko
yang dipasangkan dengan nomor barcode khusus, dan (3) setiap rumah pada suatu
jalan yang dipasangkan dengan suatu alamat khusus.
Dari contoh-contoh yang kita periksa sebelumnya pada bagian ini, relasi
didefinisikan “ _________ adalah factor dari __________ “ adalah bukan suatu
fungsi karena 2, pada himpunan pertama adalah factor dari banyak bilangan dan oleh
karena itu maka terhubung dengan lebih dari satu pada himpunan kedua. Diagram
panah pada gambar 2.36(b) juga menunjukkan hal ini, karena 2 pada pada himpunan
pertama mempunyai 4 panah darinya.
Ingatlah bahwa urutan adalah daftar nomor, disebut syarat, disusun dalam
urutan, di mana syarat pertama disebut syarat perlu. Sebagai contoh, urutan
bilangan genap berturut-turut disusun dalam urutan naik 2, 4, 6, 8, 10,. . . . Cara lain
untuk menunjukkan urutan ini adalah dengan menggunakan panah:
1 2, 2 4, 3 6, 4 8, 5 10, . . .
Di sini, anak panah menunjuk ke setiap bilangan kelipatannya. Menggunakan
variabel, relasi ini dapat direpresentasikan sebagai n 2n. Tidak hanya relasi yang
dikatakan fungsi, fungsi terbentuk setiap kali setiap perhitungan bilangan mengarah
ke satu dan hanya satu anggota himpunan.
Beberapa barisan khusus dapat diklasifikasikan menurut aturan mereka
bertemu. Barisan 2, 4, 6, 8,. . . , Masing-masing aturan menambah 2 pada anggota
sebelumnya. Jenis barisan tersebut, di mana mempunyai beda yang tetap dengan
24
setiap bilangan, ini disebut barisan aritmatika. Dengan menggunakan variabel, suatu
barisan aritmatika dapat dituliskan sebagai berikut
a, a + d, a + 2d, …
Dimana a adalah syarat perlu dan d adalah penjumlah dengan beda yang teratur.
Bilangan d disebut beda umum dari barisan.
Pada barisan 1, 3, 9, 27,. . . , Masing-masing anggota setelah yang pertama
dapat ditemukan dengan mengalikan anggota sebelumnya dengan 3. Ini adalah
contoh dari barisan geometri. Dengan menggunakan variabel, barisan geometri dapat
dituliskan sebagai berikut
a, ar, ar2, ar
3, …
bilangan r , yang mana berkelipatan untuk setiap anggota secara terurut, disebut
dengan rasio umum barisan. Tabel 2.4 menunjukkan aturan umum barisan
aritmetika dan geometri.
TABEL 2.4
Aturan 1 2 3 4 … N
Barisan
Aritmetika
a a + d a + 2d a + 3d … a + (n-
1)d
…
Barisan
Geometri
a ar ar2 ar
3 … ar
n-1 …
Dengan menggunakan tabel ini, barisan ke-400 dari barisan aritmetik 8, 12, 16 dapat
ditemukan dengan memperhatikan bahwa a = 8 dan d = 4; sehingga barisan ke-
400nya adalah 8 + (400 - 1) 4 = 1604. Barisan ke -10 dari barisan geometri 4, 8, 16,
32,. . . dapat ditemukan dengan memperhatikan bahwa a = 4 dan r = 2, sehingga
barisan ke-10nya adalah 4 . 210-1
= 2048.
CONTOH 2.17 : 1. Tentukan yang mana di antara barisan di bawah ini yang
termasuk barisan aritmetika, geometri, atau bukan keduanya. Kemudian tentukan
beda umum atau rasio yang dapat dipakai untuk menemukan barisan ke-10.
a. 5, 10, 20, 40, 80, …
b. 7, 20, 33, 46, 59, …
c. 2, 3, 6, 18, 108, 1944, …
25
SOLUSI
a. Barisan 5, 10, 20, 40, 80, … dapat ditulis 5, 5.2, 5.22 , 5.2
3 , 5.2
4 , … maka ini
disebut barisan geometri dengan rasio 2. Barisan ke-10 adalah 5.29 = 2560.
b. Pola pengurutan barisan 7, 20, 33, 46, 59, … mempunyai beda umum 13. Maka
ini dinamakan barisan aritmetika, yang mana barisan ke-10nya adalah 7 + 9.(13) =
124
c. Barisan 2, 3, 6, 18, 108, 1944, … terbentuk dengan mengalikan dua barisan
sebelumnya untuk membentuk barisan berikutnya. Contoh, 6 . 18 = 108. Barisan ini
bukan merupakan barisan aritmetika maupun geometri. Dengan menggunakan notasi
eksponen, barisan ini adalah 2, 3, 2 × 3, 2 × 32 , 2
2 × 3
3 , 2
3 × 3
5 , 2
5× 3
8 , 2
8 × 3
13 ,
213
× 321
, 221
× 334
(barisan ke-10).
2. Bilangan persegi panjang adalah bilangan-bilangan yang merepresentasikan suatu
susunan di mana jumlah titik pada sisi yang lebih pendek adalah satu kurangnya
dari jumlah titik pada sisi panjang (Gambar 2.42). Enam angka pertama persegi
panjang adalah 2, 6, 12, 20, 30, dan 42. Panjang sisi yang pendek dari susunan ke-
n adalah n dan sisi yang lebih panjang adalah n + 1. Dengan demikian jumlah
persegi panjang ke-n adalah n (n + 1), atau n2 + n.
3. Gambar 2.43 menampilkan sebuah kubus 3 × 3 × 3 yang terdiri dari tiga lapisan
dari sembilan kubus satuan maka total semuanya ada 27 kubus satuan. Tabel 2.5
menunjukkan beberapa contoh di mana sebuah kubus besar terbentuk dari kubus
satuan. Secara umum, jika ada kubus satuan n kubus satuan sepanjang setiap sisi
kubus besar, kubus besar tersebut terdiri dari batu n3 kubus satuan.
Gambar 2.42 Gambar 2.43
26
TABEL 2.5
Banyak kubus satuan di
sisi
1 2 3 4 5 6 …
Banyak kubus satuan
kubus besar
1 8 27 64 125 216 …
4. Amuba berkembang biak sendiri dengan cara membelah diri menjadi dua
amuba. Tabel 2.6 menunjukkan hubungan antara jumlah pemembelahan dan jumlah
amuba setelah pembelahan itu, dimulai dari satu amuba. Perhatikan bagaimana
jumlah amuba tumbuh pesat. Pertumbuhan pesat seperti yang dijelaskan dalam tabel
ini disebut pertumbuhan eksponensial.
TABEL 2.6
BANYAK
PEMBELAHAN
BANYAK
AMUBA
1 2
2 4
3 8
4 16
… …
… …
… …
n 2n
NOTASI FUNGSI
Suatu fungsi, f, yang memasangkan anggota
himpunan A ke anggota himpunan B ditulis f : A
B. jika a ϵ A, maka notasi fungsi untuk setiap
anggota di B yang tepasangkan dengan a disebut
f(a), baca “f dari a” (gambar 2.44). Bandingkan
bagaimana masing-masing contoh sebelumnya 1
sampai 4 memenuhi definisi fungsi.
Gambar 2.44
27
1. Bilangan genap: memasangkan setiap n dengan dua kali lipatnya, yaitu 2n; dapat
ditulis, f(n) = 2n
2. Bilangan persegi panjang : Jika ada n titik di sisi pendek, terdapat n + 1 titik di
sisi panjang. banyak titik pada persegi panjang ke-n adalah n (n + 1), dapat kita
tulis f (n) = n (n + 1). Jadi f (n) = n (n + 1) adalah fungsi yang hasilnya adalah
bilangan persegi panjang.
3. Kubus : memasangkan setiap n dengan kubus tersebut; yaitu, f(n) = n3.
4. Amuba : memasangkan setiap banyaknya pembelahan n dengan banyaknya am
umuba, 2n. yaitu f(n) = 2
n
CATATAN : Tidak diwajibkan untuk menggunakan f untuk menyatakan fungsi dan
n sebagai variabel dalam f (n). Misalnya, fungsi persegi panjang dapat ditulis r(x) =
x (x + 1) atau R (t) = t (t + 1). Fungsi untuk kubus dapat ditulis C (r) = r3. Artinya,
suatu fungsi dapat diwakili oleh huruf besar atau huruf kecil. Namun, variabelnya
biasanya ditulis dengan huruf kecil.
CONTOH 2.18 : Nyatakan relasi di bawah ini menggunakan notasi fungsi.
a. Biaya naik taksi adalah $ 1,75 ditambah 75 sen per seperempat mil.
b. Ukuran derajat dalam Fahrenheit sebagai fungsi dari derajat Celcius, mengingat
bahwa dalam Fahrenheit itu 32O lebih dari 1,8 kali derajat diukur dalam Celcius.
c. Jumlah berat otot, dalam hal berat badan, mengingat bahwa untuk setiap 5 pon
berat badan mewakili 2 pon otot.
d. Modal sebesar $ 1000 setelah t tahun dengan bunga majemuk 7% pertahun,
diketahui bahwa jumlah tersebut akan menjadi 1,07t kali modal awal.
SOLUSI
a. C(m) = 1,75 + 4m (0,75), di mana m adalah jauh perjalanan dalam mil.
b. F (c) =1.8c + 32, di mana c adalah derajat Celcius
c. M (b) =5
2b Mana b adalah berat badan.
d. P (t) = 1000(1.07t), Di mana t adalah lama waktu menabung dalam tahun.
28
REPRESENTASI DARI FUNGSI
Jika f merupakan fungsi dari himpunan A ke himpunan B, himpunan A
disebut domain dari f dan himpunan B disebut kodomain. Fungsi penggandaan, f (n)
= 2n, dapat didefinisikan untuk mendapatkan himpunan bilangan sebagai domain
dan kodomain. Perhatikan bahwa hanya angka genap yang terdapat dalam kodomain
fungsi tersebut. Himpunan semua elemen di kodomain yang merupakan pasangan
fungsi dari unsur domain disebut daerah hasil (range) fungsi tersebut. Fungsi
menggandakan sebagaimana telah dijelaskan memiliki domain {1, 2, 3,. . },
kodomain {1, 2, 3,. . }, dan daerah hasil {2, 4, 6,. . } (Gambar 2.45). Perhatikan
bahwa range harus menjadi himpunan bagian dari kodomain tersebut. Namun,
kodomain dan range mungkin sama. Sebagai contoh, jika A = {a, e, i, o, u}, B = {1,
2, 3, 4, 5}, dan g fungsi yang memasangkan setiap huruf sesuai urutan abjad A
dengan lima angka, maka g (a) = 1, g (e) = 2, g (i)= 3, g (o)= 4, dan g (u) = 5
(Gambar 2.46). Berikut range g adalah B. Dengan notasi g : A B digunakan untuk
menunjukkan domain, A, dan kodomain, B, dari fungsi g.
Suatu fungsi dapat memasangkan lebih dari satu anggota dari domain ke
anggota yang sama pada kodomain. Misalnya, untuk himpunan A dan B dalam
paragraf sebelumnya, suatu huruf huruf bisa dipasangkan dengan 1 jika berada dalam
paruh pertama dari alfabet dan 2 jika pada paruh kedua. Jadi a, e, dan i akan
dipasangkan dengan 1 sedangkan o dan u akan dipasangkan dengan 2.
FUNGSI SEBAGAI DIGRAM PANAH
Karena fungsi adalah contoh dari relasi, maka fungsi dapat direpresentasikan
sebagai diagram panah ketika himpunan A dan B adalah himpunan terbatas dengan
sedikit anggota. Diagram panah yang berhubungan dengan fungsi pada Gambar 2.46
Gambar 2.45
Gambar 2.46
29
ini ditunjukkan pada Gambar 2.47. Untuk menjadi suatu fungsi, tepat satu panah
yang bisa keluar dari setiap anggota di domain dan mengarah ke salah satu anggota
pada kodomain. Namun, tidak semua elemen pada kodomain yang bisa dikenai
panah. Misalnya, dalam fungsi yang ditampilkan pada Gambar 2.46, jika B diubah
menjadi {1, 2, 3, 4, 5,. . },. bilangan 6, 7, 8,. . . . tidak akan terkena panah. Di sini
kodomain dari fungsi akan menjadi himpunan bilangan dan rangenya adalah
himpunan {1, 2, 3, 4, 5}.
FUNGSI SEBAGAI TABEL
Fungsi pada Gambar 2.46, di mana B adalah himpunan {1, 2, 3, 4, 5}, juga
dapat dinyatakan melalui tabel (Gambar 2.48). Perhatikan bagaimana ketika
seseorang menyatakan fungsi dengan cara tersebut, itu tersirat bahwa kodomain dan
range adalah sama, yaitu B.
FUNGSI SEBAGAI MESIN
Suatu cara dinamis untuk memvisualisasikan
konsep fungsi adalah melalui penggunaan mesin.
"Input"-nya adalah anggota domain dan "output"-nya
adalah anggota range. Mesin fungsi dalam Gambar
2.49 membutuhkan bilangan untuk dimasukkan ke
dalam mesin, bagian yang berbentuk segiempat, dan
kemudian outputnya juga pada bagian tersebut.
Misalnya, jika 3 adalah input, maka output yang
dihasilkan adalah 9. Dalam kasus ini, 3 merupakan
anggota domain sedangkan 9 merupakan anggota
range.
Gambar 2.47 Gambar 2.48
Gambar 2.49
Gambar 2.50
30
FUNGSI SEBAGAI RUMUS
Sebagai contoh, rumus untuk menentukan luas lingkaran adalah L = πr2 ,
dimana r adalah jari-jari, kita terkadang menuliskan rumus ini dengan L(r) = πr2.
Biasanya rumus ini digunakan untuk menentukan suatu fungsi ketika domainnya
beranggota tak hingga banyak. Pada rumus L(r) = πr2, kita punya domain dari fungsi
luas tersebut adalah banyak bilangan yang digunakan untuk menghitung luasnya,
tidak hanya untuk bilangan bulat: A(1) = π, A(2) = 4π, A(0,5) = (0,5)2π = 0,25π, dan
sebagainya.
FUNGSI SEBAGAI TRANSFORMASI GEOMETRI
Bagian tertentu dari geometri dapat dipelajari dengan lebih mudah melalui
fungsi. Sebagai contoh, bangun geometri dapat digeser, diputar, dicerminkan untuk
menghasilkan bentuk lain (gambar 2.51). Seperti itu transformasi dapat dipandang
sebagai suatu fungsi yang memasangkan masing-masing titik pada suatu bidang ke
titik tertentu pada bidang tersebut. Transformasi geometri tentangt bidang akan
dipelajari pada BAB 16.
Gambar 2.51
DIGESER DIPUTAR DICERMINKAN