211190068 Referat Kortikosteroid Adit

download 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

of 26

Transcript of 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    1/26

    REFERAT

    KORTIKOSTEROID SISTEMIK 

    Oleh :

    Lalu Aditya Haris Pratama

    H1A 006 0

    Pem!im!i"#

    dr$ %u"ita Ha&sari S&$ KK 

    DALAM RA'(KA ME'(IK)TI KEPA'ITERAA' KLI'IK MAD%A

    DI *A(IA'+SMF ILM) KESEHATA' K)LIT DA' KELAMI'

    RS) PRO,I'SI 'T*

    FAK)LTAS KEDOKTERA' )'I,ERSITAS MATARAM

    01-

    0

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    2/26

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    3/26

    *A* II

    TI'.A)A' P)STAKA

    II$1 De/i"isi

    Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan di

     bagian korteks kelenjar adrenal sebagai tanggapan atas hormon adrenokortikotropik 

    (ACTH) yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini berperan pada banyak 

    sistem fisiologis pada tubuh, misalnya tanggapan terhadap stres, tanggapan sistem

    kekebalan tubuh, dan pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat, pemeahan

     protein, kadar elektrolit darah, serta tingkah laku.

    II$ *isi"tesis Da" Kimia

    Korteks adrenal mengubah asetat menjadi kolesterol, yang kemudian dengan

     bantuan berbagai en-im diubah lebih lanjut menjadi kortikosteroid dengan ! atom

    karbon dan androgen lemah dengan ! atom karbon. Androgen ini juga merupakan

    sumber estradiol. "ebagian besar kolesterol yang digunakan untuk steroidogenesis ini

     berasal dari luar (eksogen), baik pada keadaan basal maupun setelah pemberian

    ACTH. "edangkan sumber steroid farmaseutik biasanya disintesis dari holi aid

    (diperoleh dari hean ternak) atau steroid sapogenin dalam diosgenin dan heopenin

    tertentu yang ditemukan dalam tumbuhan./

    +alam korteks adrenal kortikosteroid tidak disimpan sehingga harus disintesis

    terus menerus. #ila biosintesis berhenti, meskipun hanya untuk beberapa menit saja,

     jumlah yang tersedia dalam kelenjar adrenal tidak ukup untuk memenuhi kebutuhan

    normal. *leh karenanya keepatan biosintesisnya disesuaikan dengan keepatan

    sekresinya.

    II$- Mea"isme Ker2a

    Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi keepatan sintesis protein.

    1olekul hormon memasuki sel meleati membran plasma seara difusi pasif. Hanya

    di jaringan target hormon ini bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam

    sitoplasma sel dan membentuk kompleks reseptor&steroid. Kompleks ini mengalami

     perubahan konformasi, lalu bergerak menuju nuleus dan berikatan dengan kromatin.

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    4/26

    2katan ini menstimulasi transkripsi 3A dan sintesis protein spesifik. 2nduksi sintesis

     protein ini yang akan menghasilkan efek fisiologik steroid.

    $ada beberapa jaringan, misalnya hepar, hormon steroid merangsang

    transkripsi dan sintesis protein spesifik4 pada jaringan lain, misalnya sel limfoid dan

    fibroblast hormon steroid merangsang sintesis protein yang sifatnya menghambat atau

    toksik terhadap sel&sel limfoid, hal ini menimbulkan efek katabolik.-

    II$3 Farmai"eti 

    1etabolisme kortikosteroid sintetis sama dengan kortikosteroid alami.

    Kortisol (juga disebut hydrocortison) memiliki berbagai efek fisiologis, termasuk 

    regulasi metabolisme perantara, fungsi kardio%askuler, pertumbuhan dan imunitas.

    "intesis dan sekresinya diregulasi seara ketat oleh sistem saraf pusat yang sangat

    sensitif terhadap umpan balik negatif yang ditimbulkan oleh kortisol dalam sirkulasi

    dan glukokortikoid eksogen (sintetis). $ada orang deasa normal, disekresi !0&0 mg

    kortisol setiap hari tanpa adanya stres. $ada plasma, kortisol terikat pada protein

    dalam sirkulasi. +alam kondisi normal sekitar 05 berikatan dengan globulin&α

    (C#67 corticosteroid-binding globulin), sedangkan sisanya sekitar 8&!05 terikat

    lemah atau bebas dan tersedia untuk digunakan efeknya pada sel target. 'ika kadar 

     plasma kortisol melebihi 0&/05, C#6 menjadi jenuh dan konsentrasi kortisol bebas

     bertambah dengan epat. Kortikosteroid sintetis seperti dexamethason terikat dengan

    albumin dalam jumlah besar dibandingkan C#6./

    9aktu paruh kortisol dalam sirkulasi, normalnya sekitar :0&0 menit, aktu

     paruh dapat meningkat apabila hydrocortisone  (prefarat farmasi kortisol) diberikan

    dalam jumlah besar, atau pada saat terjadi stres, hipotiroidisme atau penyakit hati.

    Hanya !5 kortisol diekskresi tanpa perubahan di urine sebagai kortisol bebas, sekitar 

    05 kortisol diubah menjadi kortison di ginjal dan jaringan lain dengan reseptor 

    mineralokortikoid sebelum menapai hati.

    $erubahan struktur kimia sangat mempengaruhi keepatan absorpsi, mula

    kerja dan lama kerja juga mempengaruhi afinitas terhadap reseptor, dan ikatan

     protein. $rednisone adalah prodrug yang dengan epat diubah menjadi prednisolon

     bentuk aktifnya dalam tubuh.

    /

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    5/26

    6lukokortikoid dapat diabsorpsi melalui kulit, sakus konjungti%a, dan ruang

    sino%ial. $enggunaan jangka panjang atau pada daerah kulit yang luas dapat

    menyebabkan efek sistemik, antara lain supresi korteks adrenal.,:

    II$4 Farmadi"ami 

    Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak4

    dan mempengaruhi juga fungsi sistem kardio%askular, ginjal, otot lurik, sistem saraf,

    dan organ lain. Korteks adrenal berfungsi homeostatik, artinya penting bagi

    organisme untuk dapat mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan

    lingkungan.

    ;fek kortikosteroid kebanyakan berhubungan dengan besarnya dosis, makin

     besar dosis terapi makin besar efek yang didapat. Tetapi disamping itu juga ada

    keterkaitan kerja kortikosteroid dengan hormon&hormon lain. $eran kortikosteroid

    dalam kerjasama ini disebut permissive effects, yaitu kortikosteroid diperlukan supaya

    terjadi suatu efek hormon lain, diduga mekanismenya melalui pengaruh steroid

    terhadap pembentukan protein yang mengubah respon jaringan terhadap hormon lain.

    1isalnya otot polos bronkus tidak akan berespon terhadap katekolamin bila tidak ada

    kortikosteroid, dan pemberian kortikosteroid dosis fisiologis akan mengembalikan

    respon tersebut./

    "uatu dosis kortikosteroid dapat memberikan efek fisiologik atau

    farmakologik, tergantung keadaan sekitar dan akti%itas indi%idu. 1isalnya, hean

    tanpa kelenjar adrenal yang berada dalam keadaan optimal hanya membutuhkan

    kortikosteroid dosis keil untuk dapat mempertahankan hidupnya. 1eskipun

    kortikosteroid mempunyai berbagai maam akti%itas biologik, umumnya potensi

    sediaan alamiah maupun yang sintetik, ditentukan oleh besarnya efek retensi natrium

    dan penyimpanan glikogen di hepar atau besarnya khasiat antiinflamasinya.

    +alam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan atas dua golongan besar,

    yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. ;fek utama glukokortikoid ialah pada

     penyimpanan glikogen hepar dan efek anti&inflamasi, sedangkan pengaruhnya pada

    keseimbangan air dan elektrolit keil. $rototip untuk golongan ini adalah kortisol.

    "ebaliknya golongan mineralokortikoid efek utamanya adalah terhadap keseimbangan

    air dan elektrolit, sedangkan pengaruhnya terhadap penyimpanan glikogen hepar 

    sangat keil. $rototip golongan ini adalah desoksikortikosteron.

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    6/26

    mineralokortikoid tidak mempunyai khasiat anti&inflamasi yang berarti, keuali =&

    fluorokortisol.!

    "ediaan kortikosteroid dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan

    masa kerjanya, antara lain kerja singkat (>! jam), kerja sedang (!&/: jam), dan

    kerja lama (?/: jam).8

    Tabel perbandingan potensi relatif dan dosis ekui%alen beberapa sediaan

    kortikosteroid

    Krtisterid

    Pte"siLama

    er2a

    Dsis

    eui5ale"

    m#78

    Rete"si

    "atrium

    A"ti9

    i"/lamasi

    Kortisol

    (hidrokortison)

    ! ! " 0

    Kortison 0,@ 0,@ " 8Kortikosteron !8 0,/8 " &

    :&=&metilprednisolon 0,8 8 2

    ludrokortison

    (mineralokortikoid)

    !8 !0 2 &

    $rednisone 0,@ 2 8

    $rednisolon 0,@ 2 8

    Triamsinolon 0 8 2

    $arametason 0 !0 B

    #etametason 0 8 B 0,8

    +eksametason 0 8 B 0,8

    KeteranganD

    E hanya berlaku untuk pemberian oral atau 2F.

    " G kerja singkat (t!7 biologik @&! jam)4

    2 G intermediate, kerja sedang (t!7 biologik !&/: jam)4

    B G kerja lama (t!7 biologik /:& jam).

    Meta!lisme$ 

    $engaruh kortikosteroid terhadap fungsi dan organ tubuh ialah sebagai berikutD

     Metabolisme karbohidrat dan protein$ 6lukokortikoid meningkatkan kadar glukosa

    darah sehingga merangsang pelepasan insulin dan menghambat masuknya glukosa ke

    dalam sel otot. 6lukokortikoid juga merangsang lipase yang sensiti%e dan

    menyebabkan lipolisis. $eningkatan kadar insulin merangsang lipogenesis dan sedikit

    menghambat lipolisis sehingga hasil akhirnya adalah peningkatan deposit lemak,

     peningkatan pelepasan asam lemak, dan gliserol ke dalam darah. ;fek ini paling nyata

     pada kondisi puasa, dimana kadar glukosa otak dipertahankan dengan ara

    8

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    7/26

    glukoneogenesis, katabolisme protein otot melepas asam amino, perangsangan

    lipolisis, dan hambatan ambilan glukosa di jaringan perifer.!

    Hormon ini menyebabkan glukoneogenesis di perifer dan di hepar. +i perifer 

    steroid mempunyai efek kataboli. ;fek katabolik inilah yang menyebabkan

    terjadinya atrofi jaringan limfoid, pengurangan massa jaringan otot, terjadi

    osteoporosis tulang, penipisan kulit, dan keseimbangan nitrogen menjadi negati%e.

    Asam amino tersebut dibaa ke hepar dan digunakan sebagai substrat en-im yang

     berperan dalam produksi glukosa dan glikogen.

     Metabolisme lemak . $ada penggunaan glukokortikoid dosis besar jangka panjang

    atau pada sindrom ushing, terjadi gangguan distribusi lemak tubuh yang khas.

    Bemak akan terkumpul seara berlebihan pada depot lemak4 leher bagian belakang

    (buffalo hump), daerah suprakla%ikula dan juga di muka (moon face), sebaliknya

    lemak di daerah ekstremitas akan menghilang.!

     Keseimbangan air dan elektrolit . 1ineralokortikoid dapat meningkatkan reabsorpsi

     a serta ekskresi K dan H di tubuli distal. +engan dasar mekanisme inilah, pada

    hiperkortisisme terjadiD retensi a yang disertai ekspansi %olume airan ekstrasel,

    hipokalemia, dan alkalosis. $ada hipokortisisme terjadi keadaan sebaliknyaD

    hiponatremia, hiperkalemia, %olume airan ekstrasel berkurang dan hidrasi sel. !

     System kardiovaskular . Kortikosteroid dapat mempengaruhi sistem kardio%askular 

    seara langsung dan tidak langsung. $engaruh tidak langsung ialah terhadap

    keseimbangan air and elektrolit4 misalnya pada hipokortisisme, terjadi pengurangan

    %olume yang diikuti peningkatan %iskositas darah. #ila keadaan ini didiamkan akan

    timbul hipotensi dan akhirnya kolaps kardio%askular. $engaruh langsung steroid

    terhadap sistem kardio%askular antara lain pada kapiler, arteriol, dan miokard.

    +efisiensi kortikosteroid dapat menyebabkan hal&hal sebagai berikutD

     permeabilitas dinding kapiler meningkat, respons %asomotor pembuluh darah keil

    menurun, fungsi jantung dan urah jantung menurun, sehingga pasien harus dimonitor 

    untuk gejala dan tanda&tanda edema paru.

    $ada aldosteronisme primer gejala yang menolok ialah hipertensi dan

    hipokalemia. Hipokalemia diduga disebabkan oleh efek langsung aldosteron pada

    ginjal, sedangkan hipertensi diduga akibat retensi a yang berlebihan dan

     berlangsung lama yang dapat menimbulkan edema antara dinding arteriol, akibatnya

    diameter lumen berkurang dan resistensi pembuluh perifer akan bertambah.!

    :

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    8/26

    Otot rangka.

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    9/26

    mekanik, atau alergen. "eara mikroskopik obat ini menghambat fenomena inflamasi

    dini yaitu edema, deposit fibrin, dilatasi kapiler, migrasi leukosit ke tempat radang

    dan akti%itas fagositosis. "elain itu juga dapat menghambat manifestasi inflamasi

    yang telah lanjut yaitu proliferasi kapiler dan fibroblast, pengumpulan kolagen dan

     pembentukan sikatriks. Hal ini karena efeknya yang besar terhadap konsentrasi,

    distribusi dan fungsi leukosit perifer dan juga disebabkan oleh efek supresinya

    terhadap ytokyne dan hemokyne imflamasi serta mediator inflamasi lipid dan

    glukolipid lainnya. 2nflamasi, tanpa memperhatikan penyebabnya, ditandai dengan

    ekstra%asasi dan infiltrasi leukosit kedalam jaringan yang mengalami inflamasi.

    $eristia tersebut diperantarai oleh serangkaian interaksi yang komplek dengan

    molekul adhesi sel, khusunya yang berada pada sel endotel dan dihambat oleh

    glukokortikoid. "esudah pemberian dosis tunggal glukokortikoid dengan masa kerja

     pendek, konsentrasi neutrofil meningkat , sedangkan limfosit, monosit dan eosinofil

    dan basofil dalam sirkulasi tersebut berkurang jumlahnya. $erubahan tersebut menjadi

    maksimal dalam : jam dan menghilang setelah jam. $eningkatan neutrofil tersebut

    disebabkan oleh peningkatan aliran masuk ke dalam darah dari sum&sum tulang dan

     penurunan migrasi dari pembuluh darah, sehingga menyebabkan penurunan jumlah

    sel pada tempat inflamasi.!

    6lukokortikoid juga menhambat fungsi makrofag jaringan dan sel penyebab

    antigen lainnya. Kemampuan sel tersebut untuk bereaksi terhadap antigen dan

    mitogen diturunkan. ;fek terhadap makrofag tersebut terutama menandai dan

    membatasi kemampuannya untuk memfagosit dan membunuh mikroorganisme serta

    menghasilkan tumor nekrosis fator&a, interleukin&!, metalloproteinase dan ati%ator 

     plasminogen.

    "elain efeknya terhadap fungsi leukosit, glukokortikoid mempengaruhi reaksi

    inflamasi dengan ara menurunkan sintesis prostaglandin, leukotrien dan  platelet-

    aktivating factor.1

    6lukokortikoid dapat menyebabkan %asokonstriksi apabila digunakan

    langsung pada kulit, yang diduga terjadi dengan menekan degranulasi sel mast.

    6lukokortikoid juga menurunkan permeabilitas kapiler dengan menurunkan jumlah

    histamine yang dirilis oleh basofil dan sel mast.

    $enggunaan kortokosteroid dalam klinik sebagai antiinflamasi merupakan

    terapi paliatif, yaitu hanya gejalanya yang dihambat sedangkan penyebabnya tetap

    ada. Konsep terbaru memperkirakan baha efek imunosupresan dan antiinflamasi

    @

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    10/26

    yang selama ini dianggap sebagai efek farmakologi kortikosteroid sesungguhnya

    seara fisiologis pun merupakan mekanisme protektif.

     Jaringan limfoid dan sistem imunologi $  6lukokortikoid tidak menyebabkan lisis

     jaringan limfoid yang masif, golongan obat ini dapat mengurangi jumlah sel pada

    leukemia limfoblastik akut dan beberapa keganasan sel limfosit. Kortikosteroid bukan

    hanya mengurangi jumlah limfosit tetapi juga respons imunnya. Kortikosteroid juga

    menghambat inflamasi dengan menghambat migrasi leukosit ke daerah inflamasi.!

     Pertumbuhan$  $enggunaan glukokortikoid dalam aktu lama dapat menghambat

     pertumbuhan anak, karena efek antagonisnya terhadap kerja hormon pertumbuhan di

     perifer. Terhadap tulang, glukokortikoid dapat menghambat maturasi dan proses

     pertumbuhan memanjang.

    $enghambatan pertumbuhan pada pemakaian kortikosteroid disebabkan oleh

    kombinasi berbagai faktorD hambatan somatomedin oleh hormon pertumbuhan,

    hambatan sekresi hormon pertumbuhan, berkurangnya proliferasi sel di kartilago

    epifisis dan hambatan akti%itas osteoblas di tulang.!

    II$6 E5aluasi Se!elum Pem!eria"

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    11/26

    . 1etilprednisolone digunakan untuk  pulse therapy  karena obat ini memilik 

     potensi yang kuat dengan efek retensi natrium minimal.:

    II$ I"diasi da" Dsis Pada Kasus Dermatl#i

    Kortikosteroid banyak dipakai dalam bidang dermatologi untuk kasusD

    & $enyakit berlepuh yang serius (pemfigus, pemfigoid, pemfigoid sikatrikal,

    dermatosis bula linear imunoglobulin A, epidermolisis bullosa akuisita,

    herpes gestationis, eritema multiforme, dan toksik epidermal nekrolisis.

    & $enyakit jaringan ikat (dermatomiositis, "B;, miIed&onneti%e tissue

    disease, eosinophili fasiitis, polyhondritis relaps)

    & Fasulitis.

    &  eutrophili dermatoses (pyoderma gangrenosum, dermatosis akut febril

    neutrofilik, #ehet disease).

    & "aroidosis.

    & Type ! reati%e leprosy.

    & $roblemati hemangioma pada bayi.

    & Kasabah&1errit "yndrome.

    & $anniulitis.

    &

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    12/26

    +osis inisial kortikosteroid sistemik sehari untuk orang deasa pada berbagai

    dermatosis8

     ama penyakit 1aam kortikosteroid dan dosisnya sehari

    +ermatitis

    ;rupsi alergi obat ringan

    "'" berat dan ;T

    ;ritrodermia

    3eaksi lepra

    +B;

    $emfigoid bulosa

    $emfigus %ulgaris

    $emfigus foliaseus

    $emfigus eritematosa

    $soriasis pustulosa

    3eaksi 'arish&HerIheimer 

    $rednison I8 mg atau /I!0mg

    $rednison /I!0 mg atau I!0 mg

    +eksametason :I8 mg

    $rednison /I!0 mg atau I!0 mg

    $rednison /I!0 mg

    $rednison /I!0 mg

    $rednison 0&@0 mg

    $rednison :0&!80 mg

    $rednison /I0 mg

    $rednison /I0 mg

    $rednison I!0 mg

    $rednison 0&0 mg

    Terapi substitusi . Terapi ini bertujuan memperbaiki kekurangan akibat insufisiensi

    sekresi korteks adrenal akibat gangguan fungsi atau struktur adrenal sendiri

    (insufisiensi primer) atau hipofisis (insufisiensi sekunder).Terapi kortikosteroid digunakan antara lain untukD

    • 2nsufisiensi adrenal akut. #ila insufisiensi primer, dosisnya 0&/0 mg

    hidrokortison harus diberikan setiap hari. $erlu juga diberi preparat

    mineralokortikoid yang dapat menahan a dan air.

    • 2nsufisiensi adrenal kronik. +osisnya 0&/0 mg per hari dalam dosis terbagi (0

    mg pada pagi hari dan !0 mg pada sore hari). #anyak pasien memerlukan juga

    mineralokortikoid fluorokortison asetat dengan dosis 0,!&0, mg per hari4 atauukup dengan kortison dan diet tinggi garam.

    • Hyperplasia adrenal ongenital.

    • 2nsufisiensi adrenal sekunder akibat insufisiensi adenohipofisis./

    "elain itu, kortikosteroid banyak dipakai untuk terapi kasus non endokrin seperti

     pematangan fungsi paru pada fetus, artritis, karditis reumatik, $enyakit kolagen, asma

     bronhial dan penyakit saluran napas, penyakit alergi, penyakit mata (konjungti%itis

    alergika, u%eitis akut, neuritis optika, koroiditis), penyakit hepar, keganasan,

    !!

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    13/26

    gangguan hematologik lain (anemia hemolitik aJuaired dan autoimun, leukemia,

     purpura alergika akut dll), syok, edema serebral, dan trauma sumsum tulang belakang.

    II$; .alur Pem!eria"

    Kortikosteroid sistemik dapat diberikan melalui jalur, yaituD

    !.  Intralesi $ 1emberikan akses langsung pada lesi yang relatif sedikit dan lesi yang

    resisten

    .  Intramuskular $emberian melalui jalur ini tidak direkomendasikan

    karenamenimbulkan lebih banyak efek samping terutama terhadap supresi H$A

    aIis dan miopati.

    /. Oral $rednison merupakan pilihan terbaik. #ila digunakan selama /& minggu,

    kortikosteroid dapat dihentikan tanpa harus di tappering. +osis minimal dari jenis

    short&ating yang diberikan setiap pagi dapat meminimalisir efek samping obat.

    Kadar punak kortisol terjadi pada pukul @ pagi, dimana bila diberikan pada aktu

    itu, supresi terhadap H$A aIis sedikit sekali, dan feedbak dari kelenjar adrenal

    untuk sekresi ACTH dapat terjadi pada kondisi ini.

    .  Intravena $emberian melalui jalur i.% dilakukan pada kondisi, pertama pada

     pasien dengan tingkat stress yang meningkat dikarenakan pasien ini sakit dan akan

    menjalani operasi yang diketahui mengalami supresi adrenal akibat penggunakan

    kortikosteroid. Kedua, pasien dengan beberapa penyakit seperti pioderma

    gangrenosun resisten, pemfigus berat, pemfigoid bulosa, "B; atau

    dermatomiositis. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kontrol yang epat terhadap

     penyakit dan untuk meminimalisir keenderungan untuk kebutuhan terhadap terapi

     jangka panjang kortikosteroid oral dengan dosis tinggi. ;fek samping yang dapat

    terjadi melalui pemberian seara i.% antara lain reaksi anafilaktik, kejang, aritmia,

    dan kematian mendadak. ;fek samping yang lain meliputi hipotensi, hipertensi,

    hiperglikemia, perpindahan elektrolit, dan psikosis akut.

    II$< M"itri"#

    +asar e%aluasi yang digunakan sebelum dilakukan pengobatan kortikosteroid

    untuk mengurangi potensi terjadinya efek samping adalah riayat personal dan

    keluarga dengan perhatian khusus kepada penderita yang memiliki predisposisi

    diabetes, hipertensi, hiperlipidemia, glaukoma dan penyakit yang terpengaruh dengan

     pengobatan steroid. Tekanan darah dan berat badan harus tetap di ukur. 'ika dilakukan

    !

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    14/26

     pengobatan jangka lama perlu dilakukan pemeriksaan mata, test $$+, pengukuran

    densitas tulang spinal dengan menggunakan computed tomography (CT), dual-photon

    absorptiometry, atau dual-energy x ray absorptiometry (+;A).:

    "edangkan selama penggunan kortikosteroid tetap perlu dilakukan e%aluasi

    diantaranya menanyakan kepada pasien terjadinya poliuri, polidipsi, nyeri abdomen,

    demam, gangguan tidur dan efek psikologi. $enggunaan glukokortikoid dosis besar 

    mempunyai kemungkinan terjadinya efek yang serius terhadap afek bahkan psikosis.

    #erat badan dan tekanan darah tetap selalu di monitor. ;lektrolit serum, kadar gula

    darah puasa, kolesterol, dan trigliserida tetap diukur dengan regular. $emeriksaan tinja

     perlu dilakukan pada kasus darah yang menggumpal. "elain itu, pemeriksaan lanjut

     pada mata karena ditakutkan terjadinya katarak dan glaukoma.:

    #erikut hal&hal yang perlu di monitor selama penggunaan glukokortikoid jangka

     panjang:

    '$ E/e sam&i"# M"itr

    !.

    .

    /.

    .

    8.

    :.

    .

    @.

    Hipertensi

    #erat badan meningkat

    3eakti%asi infeksi

    Abnormalitas metabolik 

    *steoporosis

    1ata

    Katarak 

      6laukoma

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    15/26

    . Tulang

    8. Kulit

    :. 1ata. +arah

    @. $embuluh

    darah

    . Kelenjar  

    adrenal bagian

    kortek 

    !0. 1etabolis

    me protein, KH

    dan lemak 

    !!. ;lektrolit

    !. "istem

    immunitas

    *steoporosis,fraktur, kompresi %ertebra, skoliosis, fraktur 

    tulang panjang.

    Hirsutisme, hipotropi, strie atrofise, dermatosis akneiformis,

     purpura, telangiektasis.

    6laukoma dan katarak subkapsular posterior 

    Kenaikan Hb, eritrosit, leukosit dan limfositKenaikan tekanan darah

    Atrofi, tidak bisa melaan stres

    Kehilangan protein (efek katabolik), hiperlipidemia,gula

    meninggi, obesitas, buffao hump, perlemakan hati.

    3etensi a7air, kehilangan kalium (astenia, paralisis, tetani,

    aritmia kor)

    1enurun, rentan terhadap infeksi, reakti%asi Tb dan herpes

    simplek, keganasan dapat timbul.

    E/e Sam&i"# Dari Pe"##u"aa" Si"#at Sterids Sistemi

    'ika sistemik steroids telah digunaka selama satu bulan atau kurang, efek 

    samping yang serius jarang terjadi. amun efek samping yang mungkin timbul adalah

    sebagai berikutD

    • 6angguan tidur.

    • 1eningkatkan nafsu makan.

    • 1eningkatkan berat badan.

    • ;fek psikologis, termasuk peningkatan atau penurunan energi.

    ;fek yang jarang terjadi namun memerlukan perhatian adalah mania, masalah

    kejiaan, jantung, ulkus peptikum dan diabetes.

    E/e Sam&i"# Pe"##u"aa" Sterid dalam .a"#a =atu ya"# Lama

    1. Suppression of The Hypothalamic-Pituitary-drenal xis !"ithdra#al of Therapy$

    Terjadi melalui mekanisme supresi dari hipotalamus&hipofisis&adrenal aIis

    yang terjadi seara epat setelah pemberian terapi kortikosteroid. #ila terapi diberikan

    antara !&/ minggu, pemulihan dari H$A aIis berlangsung epat. $emakaian

    kortikosteroid dalam jangka lama akan berdampak pada supresi H$A aIis yang dapat

     bertahan sampai ! tahun setelah terapi dihentikan. 6ejala supresi adrenal antara lain

    !

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    16/26

    letargi, lemah, mual, tidak nafsu makan, demam, orthostatic hypotension, hipoglikemi

    dan penurunan berat badan.:

    $emberian kortikosteroid jangka lama (?/ minggu) yang dihentikan seara

    mendadak dapat menimbulkan insufisiensi adrenal akut (krisis adrenal). 2nsufisensi

    adrenal akut sebaiknya dibedakan dari Addison disease, di mana pada Addison disease

    terjadi destruksi adrenokorteks oleh bermaam penyebab (mis.autoimun,

    granulomatosa, keganasan dll). 2nsufisiensi adrenal akut terjadi akibat penekanan

    sumbu hipothalamus&hipofisis&adrenal oleh kortikosteroid eksogen, sehingga kelenjar 

    adrenal kurang memproduksi kortikosteroid endogen. $ada saat kortikosteroid

    eksogen dihentikan, terjadilah kekurangan kortikosteroid (endogen). +apat terjadi

    kehilangan ion adan shok, terkait akti%itas mineralokortikoid yang ikut

     berkurang. 6ejala yang timbul antara lain penurunan nafsu makan, gangguan saluran

    erna, dehidrasi, rasa lemah, hipotensi, demam ,penurunan berat badan, deskuamasi

    kulit, sakit kepala, dan yang lebih jarang mialgia dan arthralgia,. Hal ini diatasi

    dengan pemberian hidrokortison, disertai asupan air, a, Cl&, dan glukosa

    seepatnya. +apat juga dilakukan dengan tappering off seara perlahan, biasanya

    dengan pemberian prednison ! mg setiap minggu. 

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    17/26

    dan leukotrien. $enekanan sistem imun ini bermanfaat untuk menghentikan reaksi

     peradangan, namun dapat memudahkan pasien terkena infeksi. *leh karena itu pada

     pemberian kortikosteroid sebagai antiinflamatik sebaiknya disertakan dengan

     pemberian antibiotik7antifungal untuk menegah infeksi.@

     

    .

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    18/26

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    19/26

    menghambat pembentukan tulang (sintesis protein di osteoblast) dan meningkatkan

    resorpsi sehingga memiu terjadinya osteoporosis. "elain itu juga menurunkan

    absorpsi Ca dan $*/& dari intestinal dan meningkatkan ekskresinya melalui

    ginjal, sehingga seara tidak langsung akan mengaktifkan $TH yang menyebabkan

    resorpsi. "alah satu komplikasinya adalah fraktur %ertebra akibat osteoporosis dan

    kompresi.@

    . *steonekrosis.

    *steonekrosis atau A%askular ekrosis(AF) adalah manifestasi dari nyeri

    serta keterbatasan dari satu atau lebih sendi. Hal ini menyebabkan hipertensi

    interosseous yang mengakibatkan iskemia tulang dan nekrosis. $ada pemakaian

    kortikosteroid terjadi hipertropi liposit pada interosseous, sehingga terjadi hipertensi,selain itu kortikosteroid juga memiu apoptosis dari osteoblast yang turut berperan

    sebagaia penyebab AF.

    Kortikosteroid bisa memepengaruhi metabolisme dari osteoblast, osteolast,

     stromal cell sumsum tulang dan sel adiposa. Hal ini terjadi melalui mekanisme

     pengaktifan dan penghamabatan dari regulator yang berhubungan dengan adipognesis

    dan osteogenesis. Hal ini mengakibatkan jumlah serta ukuran  stem-cell adiposit akan

    meningkat drastis, sebaliknya akan terjadi penurunan dari osteoblast sel&sel tulang,

    seara bersamaan akti%itas dari osteolast juga terjadi, semua hal ini menginduksi

    untuk terjadi osteonekrosis.!!

    !0. &egulation of 'ro#th

    $ada anak&anak penggunaan kortikosteroid dapat menyebabkan pertumbuhan

    terhambat. 1ekanisme terjadinya melalui stimulasi somatostatin, yang menghambat

    groth hormone. "elain itu kortikosteroid menyebabkan kehilangan Ca melalui

    ginjal, akibatnya terjadi sekresi $TH yang meningkatkan akti%itas osteoklast

    meresorpsi tulang. Kortikosteroid juga menghambat hormon&hormon gonad, yang

     pada akhirnya menyebabkan gangguan proses penulangan sehingga menghambat

     pertumbuhan.@

    !!. ;ndokrin

    "alah satu efek samping kortikosteroid adalah gangguan endokrin.

    Kortikosteroid menyebabkan penurunan produksi insulin oleh sel beta dan resistensi

    !@

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    20/26

    insulin. Hal ini mengakibatkan perubahan pada metabolisme glukosa pada tubuh.

    Kekurangan produksi insulin serta resistensi mengakibatkan tingginya kadar glukosa

    dalam darah.

    !. Kardio%askular 

    $enggunaan Kortikosteroid jangka panjang dapat meyebabkan hipertensi

    dengan dua mekanisme kerja. $ertama melalui jalur retensi sodium sehingga

    meningkatkan %olume plasma. 'alur kedua melaui respon %asopresor terhadap

    angitensin 22 dan katekolamin.!

    $enggunaan kortikosteroid berperan dalam berbagai faktor resiko yang

     berhubungan dengan aterosklerosis diantaranya hipertensi arterial, resistensi insulin,

    intoleransi glukosa, hiperlipidemia dan obesitas sentral. *leh karena itu tidak 

    mengherankan bila konsumsi kortikosteroid meningkatkan resiko terjadinya

    aterosklerosis. aktor resiko terjadinya aterosklerosis bertahan sampai 8 tahun setelah

    terapainya kadar serum ortisol normal pada pasien dengan Cushing disease, dimana

    hal yang sama juga didapatkan pada pasien yang diterapi dengan kortikosteroid.:

    !/. Kulit

    $enggunaan kortikosteroid topikal juga dapat menyebabkan beberapa efek 

    samping seperti, striae, telangiektasis, eritema, perioral dan perooular aneform.

    $enggunaan kortikosteroid topikal dapat menfasilitasi proliferasi dari dari

     Propionibacterium acnes, hal inilah yang berperan dalam pembentukan timbulnya

    anes 3osaea. "elain itu, supresi terhadap sistem imun lokal kulit juga dapat memiu

    timbulnya pertumbuhan dari jamur.

    II$11 Perhatia" Khusus

    !. 2bu hamil

    Kortikosteroid dapat meleati plasenta, namun tidak bersifat teratogeni. #ayi

    yang mendapat air susu dari ibu yang mengkonsumsi kortikosteroid sebaiknya

    dilakukan monitoring untuk terjadinya supresi adrenal dan supresi hormon

     pertumbuhannya. #erdasarkan perbaan pada hean, didapatkan hubungan pada

    kontribusi kortikosteroid terhadap bayi prematur dengan riayat ##B3 yang

     berkembang ke arah kelainan perkembangan saraf.:

    !

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    21/26

    . +iet

    +iet yang diberikan sebaiknya rendah kalori, lemak, dan natrium serta tinggi

     protein, potassium dan kalsium. $rotein sangat diperlukan untuk mengurangi

     pengeluaran nitrogen yang diinduksi steroid. Konsumsi alkohol, kopi, dan nikotin

    sebaiknya dikurangi. *lahraga teratur sangat dianjurkan untuk pasien.:

    /. "upresi Adrenal

    $asien dengan terapi kortikosteroid selama lebih dari /& bulan harus dianggap

    telah terjadi supresi adrenal yang membutuhkan tappering off untuk mendapatkan

    reo%ery dari hipotalamus&hipofisis&adrenal aIis. $aling baik denganmengganti

     pemberian sekali sehari kortikosteroid menjadi alternate-day dose  yang diikuti

     pengurangan seara bertahap dari jumlah obat yang diberikan. #ila kadar kortisol

     plasma kurang dari !0 ug7dB, dosis prednisone diturunkan ! mg setiap !&

    minggu untuk mempertahankan dosis maintenane mg7hari. "elanjutnya kadar 

    kortisol diperiksa setiap bulan sampai kadar kortisol sampai melebihi !0 ug7dB.

    $ada titik ini, penggunaan kortikosteroid sebagai maintenane dapat dihentikan.

    3eo%ery dari H$A aIis akan berlangsung sampai melebihi bulan.:

    "eara umum, insufisiensi adrenal akan teratasi dalam ! tahun setelah

     penghentian kortikosteroid. "timulasi ACTH dapat dilakukan untuk mengetahui

    kerja dari kelenjar adrenal setelah penghentian obat.

    +iambil ontoh prednisone, bila dosis telah diturunkan menjadi 8 mg dengan

    metode alternate day, maka selanjutnya diperlukan terapi maintenane.

    $engukuran kadar kortisol diukur minggu setelah dosis 8 mg alternate day

    diperoleh. "elama hasilny belum ada, maka dosis dipertahankan.:

    II$1 Pe"atalasa"aa" Km&liasi

    !. *steoporosis

    $enegahan terhadap osteoporosis menjadi semakin penting untuk 

    menegah sedini mungkin kerusakan tulang pada penderita. $reparat

    kalsium, %itamin +, terapi pengganti hormon, program latihan pada

     penderita dan restriksi natrium merupakan terapi lini pertama yang dapat

    dilakukan. Kalsium yang diberikan bersamaan dengan %itamin +, bukan

     pemberian kalsium tunggal, dapat mempertahankan massa tulang pada

     pasien yang mendapatkan terapi jangka panjang kortikosteroid dengan dosis

    0

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    22/26

    rata&rata !8 mg7hari. amun pasien dengan riayat batu ginjal sebaiknya

    tidak diberikan terapi kalsium dan %itamin +.

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    23/26

    . Aterosklerosis

    Tekanan darah, lipid serum dan kadar glukosa sebaiknya diperiksa

    seara rutin. Abnormalitas dari hasil pemeriksaan dapat diperbaiki dengan

    manipulassi diet dan terapi farmakologi bila diperlukan. $asien yang merokok 

    sebaiknya berhenti merokok. $ada pasien post&menopause diberikan terapi

    hormon berupa estrogen yang memiliki efek perlindungan terhadap

     perkembangan aterosklerosis. amun terapi hormon masih menjadi

    kontro%ersi karena dilaporkan pasien dengan terapi hormon menderita infark 

    miokard pada tahun pertama pemakaian dan dengan kemungkinan sebesar 

    8@5 akan berkembang ke arah penyakit jantung koroner.:

    /. A%askular ekrosis

    +eteksi dini sangat penting karena inter%ensi dini dapat menegah

     perkembangan dari penyakit sendi degeneratif yang membutuhkan terapi

     pengganti sendi. "ebanyak 05 penderita memiliki hasil radiologi normal.

    ;%aluasi dilakukan dengan foto polos dan 132. $asien juga sebaiknya rutin

    ditanyakan keluhan nyeri tulang, dan keterbatasan gerak sendi&sendinya. #ila

    didapatkan hasil abnormal, pemeriksaan radiologi diperlukan untuk e%aluasi.

    #ila hasilnya menunjukkan a%askular nekrosis, terapinya adalah bedah tulang

    untung menegah progresifitas penyakit. #ila terjadi destruksi pada sendi yang

    menyebabkan keterbatasan gerak, maka pembedahan untuk mengganti sendi

    yang rusak diperlukan untuk terapi.:

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    24/26

    *A* III

    KESIMP)LA'

    Kortikosteroid merupakan pengobatan yang paling sering diberikan kepada

     pasien. Kortikosteroid adalah deri%at dari hormon kortikosteroid yang dihasilkan oleh

    kelenjar adrenal. Kortikosteroid terbagi kepada dua golongan utama yaitu

    glukokortikoid dan mineralokortikoid.

    "ejak digunakan pertama kali, kortikosteroid memberikan banyak manfaat

    dalam pengobatan berbagai maam penyakit. amun disamping memberi manfaat,

    kortikosteroid juga memberikan banyak efek samping mulai dari yang ringan sampai

    yang berat. Kortikosteroid yang digunakan dalam jangka panjang ataupun dalam dosis

    tinggi dapat memiu berbagai maam efek samping. Hal ini sesuai dengan mekanisme

    kerja dari steroid itu sendri. ;fek samping yang ditimbulkan dalam pemakaian steroid

    dapat berpengaruh terhadap berbagai organ maupun sistem organ dalam tubuh.

    "ebagai ontoh beberapa efek samping yang dapat terjadi misalnya gangguan tingkah

    laku, katarak, glaukoma, tukak lambung, osteoporosis, a%askular nekrosis,

    aterosklerosis, hipertensi, serta berbagai efek samping lainnya yang berhubungan

    dengan mekanisme kerja kortikosteroid.

    +iperlukan pengetahuan yang baik bagi seorang dokter mengenai mekanisme

    kerja, farmakokinetik, farmakodinamik, indikasi, dosis, ara pemberian dan yang

    tidak kalah pentingnya pengetahuan mengenai efek samping obat yang ditimbulkan

    kortikosteroid, untuk dapat menggunakan kortikosteroid seara rasional dan efektif 

    serta menegah semaksimal mungkin efek samping yang ditimbulkan.

    /

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    25/26

    DAFTAR P)STAKA

    !. 6uyton, A.C., 'ohn, ;.H. !.  Hormon drenokortikal   +alam #uku Ajar 

    isisologi Kedokteran ;disi !!. 'akartaD ;6C.

    . isher, +.A. !8. dverse *ffect of Topical +orticosteroid se. 9est ' 1ed.4

    !:D p.!/&!: A%ailable from

    httpD77.nbi.nlm.nih.go%7pm7artiles7$1C!0:87  (AessedD 'anuary th,

    0!/)

    /. Kat-ung, #.6. 00. armakologi asar dan /linik . 'akartaD "alemba 1edika

    . "uherman, ".K. !. armakologi dan Terapi. 'akartaD K

  • 8/18/2019 211190068 Referat Kortikosteroid Adit

    26/26