2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

12
3/6/13 1 KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM Dr. rer. nat. Budiawan / Neera Khairani, M.Si Departemen Kimia FMIPA UI Manajemen Limbah Laboratorium dan Proteksi Lingkungan (Sesi 5) Pengertian Limbah Limbah buangan produk yang telah dipakai dan tidak dimungkinkan dapat didaur ulang Limbah kimia buangan bahan kimia (padat, cair, dan gas) yang telah dipakai dan tidak dapat didaur ulang Limbah Rumah Sakit: buangan hasil proses dalam bentuk (Padat, cair, dan gas) sebagian merupakan limbah B2, mengandung mikroorganisme patogen dan radioaktif.

Transcript of 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

Page 1: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

1  

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

Dr. rer. nat. Budiawan / Neera Khairani, M.Si Departemen Kimia FMIPA UI

Manajemen  Limbah  Laboratorium  dan  Proteksi  Lingkungan  

(Sesi  5)  

Pengertian Limbah Limbah à buangan produk yang telah dipakai dan tidak

dimungkinkan dapat didaur ulang

Limbah kimia

à  buangan bahan kimia (padat, cair, dan gas) yang telah dipakai dan tidak dapat didaur ulang

Limbah Rumah Sakit: à buangan hasil proses dalam bentuk (Padat, cair, dan

gas) sebagian merupakan limbah B2, mengandung mikroorganisme patogen dan radioaktif.

Page 2: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

2  

Upaya Reduksi Limbah…

Sebelum membeli dan menggunakan BAHAN KIMIA, pikirkan terlebih dahulu : •  Apakah kita benar-benar membutuhkan bahan kimia

tersebut ? •  Apakah kita benar-benar membutuhkan bahan kimia

sebanyak itu ? •  Apakah kita memiliki fasilitas penyimpanan untuk

bahan kimia tersebut ? •  Apakah kita memiliki wadah penampung limbah

khusus atau dapat mengelola limbah untuk bahan kimia tersebut ?

•  Apakah bahan kimia tersebut dapat di daur-ulang ?

4

LESS IS BETTER…!!!

IDEAL   :  Tidak  ada   limbah   (ZERO  WASTE),   3R   (Reduksi,  Daur   Ulang   &   Manfaat)   atau   jadikan   bahan   dapat  berguna  lebih  lanjut.  

Reduksi Limbah dan Sifat Bahaya Limbah

•  Bahan  (Kimia,Biologi,Radiok6f)  atau  suatu  bahan  hasil  reaksi/proses  dapat  menjadi  limbah  di  lingkungan.  

•  Pikirkan  selalu  adanya  kemungkinan  untuk  mengubah  suatu  bahan  yang  sudah  dipakai  menjadi  bahan  yang  lain  yang  kurang  berbahaya.  

•  Manajemen  limbah  yang  baik  mengurangi  efek  kerusakan  lingkungan  di  masa  kini  dan  masa  yang  akan  datang.        

Ingat selalu : •  Bermula dari sebuah botol limbah...

Page 3: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

3  

LIMBAH BAHAN BERBAHAYA TIDAK BOLEH

DIBUANG SEMBARANGAN !!!

•  Limbah merupakan polusi lingkungan •  Bukti tanggung jawab moral dan etika

profesi •  Bukti peduli lingkungan •  Beri label pada wadah limbah

Pembuangan Limbah Di Laboratorium (Kimia)

•  Beberapa limbah merupakan bahan kimia yang tidak boleh dicampur menjadi satu.

•  Jangan buang limbah bahan kimia ke bak pencuci.

•  Tempat penampungan limbah harus tahan terhadap bahan kimia, harus bersih dan tidak bocor, serta diberi label yang jelas dan berisi informasi limbah.

•  Jangan mencampurkan limbah bahan kimia yang dapat menghasilkan reaksi kimia yang berbahaya.

•  Berikan label yang berisi identitas limbah spesifik pada tempat penampung limbah. Tutup rapat tempat penampung limbah.

A.   Pelarut/zat organik bebas halogen B.   Pelarut/zat organik mengandung halogen C.   Larutan senyawa asam dan garamnya D.   Larutan senyawa basa dan garamnya E.   Padatan anorganik F.   Limbah terpisah untuk plastik, gelas dan

bahan dari logam

Kategori Limbah Laboratorium (Kimia)

•  Pisahkan limbah bahan kimia yang inkompatibel. •  Beri label yang jelas berisi informasi limbah yang

ditampung, contohnya :

Page 4: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

4  

Wadah penampungan limbah bahan kimia

•  Tempat  penampungan  limbah  diisi  maks.  75%  volume  wadah  (6dak  boleh  penuh),  kemudian  dibawa  dengan  cara  yang  aman  ke  ins6tusi  pengelolaan  limbah    

75 %

Page 5: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

5  

Perlakuan untuk Limbah Lab.

Contoh perlakuan terhadap limbah bahan kimia: – Hidrolisis untuk klorida asam organik – Pengurangan senyawa krom (VI) dengan

thiosulfat. – Pengurangan kadar unsur brom dan iod

dengan thiosulfat. – Oksidasi untuk sianida-organik dengan

hidrogen peroksida. – Netralisasi limbah asam atau basa. – Pengendapan logam berat (Ag, Hg,Pb)

menjadi garamnya (misal dengan sulfida, hidroksida, tawas, dll).

PERLAKUAN LIMBAH LABORATORIUM: “DAUR ULANG LIMBAH KIMIA”

•  Daur ulang, reuse, redistilasi (Pelarut Organik) jika mungkin: –  Prinsip Kerja: Berdasarkan

perbedaan titik didih masing-masing pelarut organik.

–  Tidak lebih dari 4 campuran Pelarut Organik

Recycle

Redestilasi

PELARUT  ORGANIK  

 TITIK  DIDIH  

Acetone   56.1  

Ethyl  ether   34.5  

Ethyl  acetate   77  

Ethylene  glycol   197  

Redestilasi

14

BAGAIMANA KITA MENGELOLA LIMBAH

RUMAH SAKIT…?

15

KENALI SUMBER LIMBAH DAN

PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM RUMAH SAKIT

Page 6: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

6  

 

LIMBAH  RUMAH  SAKIT    SUMBER  LIMBAH    RUMAH  SAKIT:    

 a.  UNIT  MEDIS:  seper6    Ruang  Rawat  Inap,  Rawat      jalan,Hemodialisa  ,Kamar  Bedah  dan  Jenazah.  

 b.  UNIT  PENUNJANG  MEDIS:  seper6:    Laboratorium,  Radiologi,  Farmasi  dapur  gizi,    sterilisasi.  Anastesi  dan  kamar  operasi.    

 c.  UNIT  PENUNJANG  NON  MEDIS  :  seper6:    Logis6k,  Laudry,  Mekanikal/Elektrikal,    Farmasi,  Rekamedis  ,  dll.  

   

LIMBAH RUMAH SAKIT

SUMBER BAHAN LIMBAH LABORTORIUM:

a. BAHAN BAKU YANG SUDAH KADALUARSA b. BAHAN HABIS PAKAI (MIS: MEDIUM

PEMBENIHAN YG TDK TERPAKAI). c. PRODUK PROSES DI DALAM LAB (SISA

SPESIMEN). d. PRODUK UPAYA PENANGAN LIMBAH

(JARUM SUNTIK DISPOSIBLE SETELAH DIOTOKLAF).

e. LIMBAH B2 lainnya.

 1)  AdministraWon  2)  Central  Supply  3)  Clinical  Services  4)  Dietary  5)  Emergency  6)  Engineering  7)  Heliport  8)  Housekeeping  9)  ICU  10)   Laboratories  11)   Laundry  12)   Pharmacy  13)   Surgical  Suite  14)   HealthCare  Wide  Hazards  15)  Other   Health   Care   Wide  

Hazards  

SUMBER LIMBAH (Padat, Cair, & Gas) RUMAH SAKIT:

   

Limbah Laboratorium Limbah Laundry

Limbah Radiologi

Page 7: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

7  

KARAKTERISASI LIMBAH RUMAH SAKIT

Limbah  Rumah  sakit  dapat  mengandung  bermacam-­‐macam  Bahan  Kimia,  Radioak6f  &  mikroorganisme  tergantung:  v Jenis  rumah  sakit  &  Ak6vitas  v Pengelolaan  limbah  sebelum  dibuang  v Jenis  sarana  yang  ada.  

19

PEMILIHAN,  WADAH,  RE-­‐USE  dan  RECYCLE  Pemilihan  limbah  harus  dari  sumbernya:  •  Harus  dapat  dilakukan  pemisahan  kembali  jika  akan  

dimanfaatkan  •  Limbah  benda  tajam  harus  dikumpulkan  dalam  wadah  tanpa  

memperha6kan  terkontaminasi  atau  6dak.    •  Wadah  harus  an6  bocor,  an6  tusuk,  dan  6dak  mudah  untuk  

dibuka  dan  diberi  label  (Bahaya  Toksik,infeksius)  •  Limbah  padat  yang  akan  dimanfaatkan  kembali  harus  

disterilisasi.  

PERSYARATAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS

PERSYARATAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS

PENGUMPULAN,  TRANSPORTASI,  DAN  PENYIMPANAN  LIMBAH  PADAT:  •  Pengumpulan  limbah  padat  dari  se6ap  ruangan  harus  menggunakan  wadah  dan  pengangkut/troli  khusus  

•  Penyimpanan  limbah  medis  padat  harus  sesuai  iklim/cuaca  (misal;  musim  hujan  paling  lama  48  jam  dan  musim  kemarau  paling  lama  24  jam).  

21

Page 8: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

8  

PENGELOLAAN LIMBAH BIOLOGIK (INFEKSIUS)

INFEKSIUS INCINERATOR PADAT

DOMESTIK TPA LIMBAH

INFEKSIUS CAIR SEPTIC TANK IPAL DOMESTIK

Gambar. Skema Prinsip Pengelolaan Limbah lab. Biologik (RS) (Mikroorganisme/Infeksius)

PROSEDUR  PERLAKUAN  KHUSUS  BAHAN    INFEKSIUS  

þ  Semua  sampel  darah  harus  diperlakukan  sebagai  INFEKSIUS    þ  Gunakan  Sarung  Tangan  (APD)  ke6ka  memegang  sampel  maupun                  reagensia    þ  Jangan  memipet  dengan  mulut    à  PAKAI  PIPET  OTOMATIS  

þ  Selesai   bekerja,   bersihkan   meja   dengan   larutan   an6sep6k   (larutan   Na-­‐hipoklorit)  0,5%.  

 þ  Berkas  alat  prak6k  lab  yang  digunakan,  lakukan  desinfeksi  dengan  larutan  

kaporit  0,5%.  

þ  Cairan   bekas/buangan   dikumpulkan   dlm   suatu   wadah   khusus   dan  tambahkan  kedalamnya  larutan  Na-­‐hipoklorit  1%.  

Ø  Sisa  sampel  dikumpulkan  dalam  wadah  khusus  dan  berikan  cairan  Na-­‐hipoklorit  3%  sebelum  dibuang  ke  wadah  penampungan  kolek6f.  

Ø  Cuci  tangan  dengan  sabun  an6secik  dan  air  mengalir,  kemudian  basahi  dengan  alkohol  70%,  sesudah  proses  pemeriksaan  selesai.    

Ø  Bila  ada  sampel  tumpah  à  tutup  dengan  6ssue  yang  sudah  dibasahi  dengan  larutan  Na-­‐Hipoklorit  3%,  diamkan  selama  30  menit  .  Buang  6ssue  kedalam  kantong  plas6k  (kuning)  lalu  buang  bersama  limbah  lainnya.    

PROSEDUR PERLAKUAN “LIMBAH INFEKSIUS” (lanjutan...)

Page 9: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

9  

PROSEDUR PENGAMANAN

LIMBAH PADAT INFEKSIUS: Ø  SPUIT, POT plastik, Kapas, Lidi, Tissue à Kantong plastik (Kuning)

à Ikat kuat à INCINERATOR (≥ 900 oC)

Ø  Khusus Limbah media KULTUR sebelum dibuang à Dimasukan ke OTOKLAF 121 oC selama 30 menit, atau direbus dalam air mendidih kira-kira 1 jam à Air bekas rebusan pada suhu ruang à SEPTIC TANK à IPAL

Ø  Benda Tajam (JARUM suntik) à Dimasukan ke wadah khusus à Masukan ke kantong plastik (Kuning) à INCINERATOR à Wadah penampungan Akhir (Benda Metal)

Ø  Benda pakai Ulang (Tabung, pipet glass dsb.) Diamkan dalam larutan kaporit 1% minimal 30 menit à Cuci atau Sterilisasi dalam Otoklaf selama 30 menit pada suhu 121 OC

Ø  DISINFEKSI  :  Penurunan  jumlah  mikroorganisme  penyebab        penyakit/phatogen  à  Secara  Fisika  atau  Kimia    

q  JENIS  DISINFEKSI  à  Dibedakan  berdasarkan    3  FAKTOR  :  v  Jenis  dan  banyaknya  kontaminan  yg  dicurigai    v  Jenis  dan  Wngkat  kontak  alat  dengan  pasien    v  Daya  tahan  tubuh  pasien  yg  akan  kontak  dengan  alat/bahan  

Ø  STERILISASI    à  Proses  perlakuan  thd  bahan  atau  barang  dimana      pada  akhir    

                 proses  tdk  dpt  ditunjukan  adanya  mikroorganisme  hidup  pada              bahan/alat  tsb.    

 Ø  PRINSIP  DASAR  STERILISASI:  

v  Dekontaminasi/memperkecil  Wngkat  kontaminan  alat  yg  disteril  v  Pemilihan  metoda  yg  tepat  v  Sarana  yg  pengaman  utk  jaga  kualitas  hasil  sterilisasi  

DISINFEKSI, STERILISASI & DEKONTAMINASI

BAHAN KIMIA YG DIGUNAKAN:

a.   Na-HIPOCHLORIT v  SIFAT: Oksidator kuat, Korosif, dan desinfektan v  Konsentrasi tersedia dipasaran 5,25%, mengandung 50 g/l (50.000 ppm).

à Konsentrasi yg digunakan (1000 ppm) à 4-5 g/L

b.   FORMALDEHID v Digunakan utk semua mikroorganisme, tdk efektif pada suhu

rendah (< 20°C), Efektif pada kelembaban tinggi (70 %). v Konsentrasi 18.5 g/l (5% Formaldehid dlm Air)

à Disenfektan Cair v Uap/Gas Formaldehid & Formalin digunakan untuk dekontaminasi

ruangan

DISINFEKSI….(lanjutan)

Page 10: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

10  

c.  FENOL  (ASAM  KARBOL)  Ø Efek6f  utk  semua  bentuk  mikroorganisme  kecuali    Spora    

Ø Digunakan  sbg  penggan6  Na-­‐Hipoklorit    

d.  YODIUM  Cara  Kerja  seper6  Na-­‐Hipoklorit:    Ø Yodium  yg  dilarutkan  dalam  Etanol      à  dapat  mema6kan  Spora  dan  sbg  bahan  pencuci            tangan  

Ø Konsentrasi  0,45  g/l  (450  ppm)      à  dipakai  untuk  desinfeksi  Mikroorganisme    

Ø Jangan  digunakan  untuk  alat  terbuat  dari  tembaga  &  Aluminium  

DISINFEKSI….(lanjutan)

e. ALKOHOL ü  Aktif thd bakteri (kecuali Spora), jamur dan

virus ü  Pada suhu Kamar, Alkohol Alifatik mematikan

spora à Jangan digunakan untuk sterilisasi alat

ü  Konsentrasi efektif antara 70 – 90%. f. GLUTARALDEHID

ü  Aktif mematikan bakteri & Spora, 10x lebih kuat dari Formaldehid

ü  Relatif kurang Toksik daripada Formaldehida ü  Sering digunakan untuk sterilisai alat bedah ü  Efek samping: Iritasi, toksik, mutagenik

JENIS WADAH DAN LABEL LIMBAH RUMAH SAKIT BERDASARKAN KATEGORI LIMBAH

NO. KATAGORI WARNA (Wadah)

LAMBANG KETERANGAN

1 RADIOAKTIF Merah Kantong boks timbal/fleksiglass, simbol radioaktif

2 Sangat Infeksius Kuning Kantong Plastik Kuat, anti bocor, atau kontainer yg dapat disterilisasi Otoklaf

3 Infeksius patologik, dan anatomi

Kuning Plastik Kuat dan anti bocor atau kontainer

4 Sitotoksik Ungu Kontainer Plastik Kuat dan anti bocor

5 Limbah bahan kimia

Coklat Kontainer (Plastik/Glass) dan anti bocor

Page 11: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

11  

INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS

IPLP  (Limbah  Padat):  •  Inserator  •  Desorpsi    panas  •  Otoklaf  •  Kimia  (logam)  •  Radiaok6f  (BAPETEN)  

IPLG  (Limbah  Gas):  §  Dust  Colector  §  Adsorber/Scrubber  

IPAL (Limbah Cair):

Pengolahan  Pertama  (mixture)  

Pre  Treatment/penampungan  

Pengolahan  Kedua    (Pengendapan  Kimiawi/Opsi)  

Pengolahan  keWga    (Biodegradasi  limbah)  

Pengolahan  lanjut  (Netralisasi/desinfeksi)  

TEKNOLOGI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT LABORATORIUM RUMAH SAKIT

•  Pembuangan dengan pembakaran (Insenerator), jika mungkin

•  Pembakaran-Inserator tidak sama dengan pembakaran secara terbuka

Gb. Insenerator

Recycle

Mekanisme  Pengelolaan  Limbah  Zat  RadioakWf    

Instansi  ybs.   Penyimpanan  Lestari  BATAN    

Biaya  diatur  oleh  Kep.MenKeu    

PROSEDUR  LIMBAH  RADIOAKTIF  

1.   Identifikasi limbah dilakukan secara bersama oleh BATAN, BAPETEN

2.   Depkes (Ditjen PPM & PL dan Yanmed) 3.   Dalam identifikasi dilakukan menghitung

biaya pengangkutan 4.   Pengangkutan ----> Badan Pelaksana dan

Polri

Page 12: 2013 - 5 - Pengelolaan limbah Lab. Rev01.pptx.pdf

3/6/13  

12  

Terima Kasih Thank You

Danke Schön

                                 

                                         Dr.  rer.  nat.  Budiawan                                    (ExperWse:  Chemical  toxicology  &  Chemical  Safety)  

 

u Work  Experient:  

Ø  (Dr.rer.nat.  (PhD).  –  Ins6tute  for  Toxicology,  Wurzburg  University,  Germany)  Ø  Lecturer  in  Toxicology,    Human  Bio  monitoring,  Chemical  Safety,  Environmental  Risk  Assessment,    at  Department  of  

Chemistry,  University  of  Indonesia.  Ø  Consultant  for  Goverments  (MOH,  MOE,  MOI,  MOTr)  on    Sound  Chemicals  Management.      Ø  Head  of  Centre  for  Environment    safety  and  Risk  Assessment,  University  of    Indonesia  Ø  Coordinator  for    Laboratory  Safety  at  University  of    Indonesia  Ø  Team  member  for  Dracing  of  the  Indonesian  Chemical  Act  (2009-­‐now)  

u NaWonal  Instructor  for  training:  v  Global  HarmonizaKon  System  for  ClassificaKon  and  Labelling  of  Chemicals  (GHS)  

v  RegistraKon,  EvaluaKon,  AuthorizaKon  and  RestrcKon  of  Chemicals  (REACH)  

v  Chemical  Safety  and  Security  

v  Risk  Assessment  and  Risk  Management  on  Chemicals.    

u Research  area  :  v  Chemical  Carcinogens  and  Toxicity  of  Chemicals  

§  DNA  Adduct  as  Biomarker  for  Cancer  Risk  

§  Food  Safety  (Chemicals  in  food).  

v  Environmental  Monitoring  and  Human  Biomonitoring  of  Hazardous  Chemicals  

Curriculum  Vitae