2009-2-00618-IF BAB 2

21
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Inventaris 2.1.1 Pengertian Sistem Kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “System”, yang mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Sistem adalah sekelompok elemen terinterigasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Anonim1, 2009). Ada beberapa macam definisi mengenai sistem, yaitu: a. McLeod (2001, p11) mengatakan sistem merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Tanpa memperhatikan asal usulnya, semua sistem memiliki beberapa elemen yang sama. Elemen-elemen tersebut antara lain adalah sebagai berikut 1) Komponen Ganda Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian. 2) Keterkaitan (Relatedness) Suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem. Walaupun fungsi setiap bagian bersifat independen satu sama lain, semua bagian mendukung tujuan yang sama. Jika suatu komponen tertentu tidak memberikan

Transcript of 2009-2-00618-IF BAB 2

Page 1: 2009-2-00618-IF BAB 2

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Inventaris

2.1.1 Pengertian Sistem

Kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang dalam

Bahasa Inggris dikenal dengan “System”, yang mempunyai satu pengertian yaitu

sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan

merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Sistem adalah sekelompok elemen

terinterigasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Anonim1, 2009).

Ada beberapa macam definisi mengenai sistem, yaitu:

a. McLeod (2001, p11) mengatakan sistem merupakan sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Tanpa

memperhatikan asal usulnya, semua sistem memiliki beberapa elemen yang sama.

Elemen-elemen tersebut antara lain adalah sebagai berikut

1) Komponen Ganda

Sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian.

2) Keterkaitan (Relatedness)

Suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem.

Walaupun fungsi setiap bagian bersifat independen satu sama lain, semua bagian

mendukung tujuan yang sama. Jika suatu komponen tertentu tidak memberikan

Page 2: 2009-2-00618-IF BAB 2

9

kontribusi ke tujuan yang sama, maka bagian itu bukan bagian dari sistem

tersebut.

3) Sistem Versus Subsistem

Perbedaan antara istilah sistem dan subsistem semata-mata merupakan masalah

perspektif. Suatu sistem disebut subsistem ketika ia dilihat dalam kaitannya

dengan sistem yang lebih besar dimana ia menjadi bagiannya, sebaliknya sebuah

subsistem disebut sistem ketika ia menjadi pusat perhatian.

4) Tujuan

Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi sistem tersebut dapat

juga melayani beberapa tujuan.

b. Menurut Pressman (2001, p6), yang dimaksud perangkat lunak atau software adalah

1. Instruksi (program komputer) yang apabila dieksekusi akan

menghasilkan fungsi dan hasil yang diinginkan

2. Struktur data yang memungkinkan sebuah program untuk

memanipulasi sebuah informasi.

3. Dokumen yang mendeskripsikan operasi dan kegunaan

program.

Dengan kata lain, yang dimaksud dengan perangkat lunak

adalah kombinasi dari program komputer dan struktur data, yang

disertai dengan dokumentasi yang menyediakan metode logika

dan prosedur yang diinginkan.

Sedangkan yang dimaksud dengan rekayasa perangkat

lunak, menurut Pressman (2001, p20), adalah aplikasi dan

pembelajaran dari pendekatan terhadap pengembangan,

Page 3: 2009-2-00618-IF BAB 2

10

pengoperasian, dan pemeliharaan perangkat lunak, yang

sistematik, berdisiplin, dan dapat diukur. Dengan kata lain, yang

dimaksud dengan rekayasa perangkat lunak adalah penerapan

teknik terhadap perangkat lunak.

Menurut Pressman (2001, p20), rekayasa perangkat lunak

terdiri dari beberapa tahapan yaitu proses (process), metode

(method), dan peralatan (tools). Dasar yang mendukung perangkat

lunak adalah focus pada kualitas. Tahap proses dapat

mendefinisikan sebuah framework dari sebuah kegiatan penting

yang harus dilakukan untuk menghasilkan teknologi rekayasa

perangkat lunak yang efektif. Metode rekayasa perangkat lunak

menyediakan teknik atau cara untuk membangun sebuah

perangkat lunak. Peralatan rekayasa perangkat lunak menyediakan

otomatisasi atau semi otomatisasi yang mendukung proses dan

metode.

2.1.2 System Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2001, pp477-486), yang

dimaksud dengan SDLC adalah kerangka terstruktur yang terdiri dari

beberapa proses yang berurutan yang diperlukan untuk membangun suatu

sistem informasi. Pendekatan waterfall digunakan untuk menggambarkan

SDLC.

Page 4: 2009-2-00618-IF BAB 2

11

Gambar 2.1 An Eight-Stage SDLC

Tahap-tahap SDLC adalah sebagai berikut :

1. Investigasi Sistem (System Investigation).

Feasibility study atau pembelajaran terhadap segala kemungkinan

yang dapat terjadi adalah tahap terpenting dalam tahap

system investigation. Dengan feasibility study yang benar maka

suatu perusahaan dapat terhindar dari kesalahan yang dapat

meningkatkan pengeluaran. Feasibility study menentukan

kemungkinan adanya keuntungan dari proyek pengembangan

sistem yang diajukan dan menilai proyek tersebut secara teknik,

biaya, dan sifat.

Page 5: 2009-2-00618-IF BAB 2

12

2. Analisis Sistem (System Analysis).

System Analysis adalah analisis terhadap masalah bisnis yang akan

diselesaikan dengan sistem informasi oleh perusahaan. Tahap ini

mendefinisikan masalah bisnis, mengidentifikasikan penyebab,

menspesifikasikan solusi, serta mengidentifikasi informasi-

informasi yang diperlukan. Tujuan utama dari tahap ini adalah

untuk menggabungkan informasi mengenai sistem yang ada dan

menentukan kebutuhan dari system yang baru. Beberapa hal yang

dihasilkan dari tahap analisis adalah :

• Kekuatan dan kelemahan dari sistem yang telah ada.

• Fungsi-fungsi yang diperlukan oleh sistem yang baru

untuk menyelesaikan permasalahan.

• Kebutuhan informasi mengenai pengguna untuk sistem

yang baru.

3. Desain Sistem (System Design).

Tahap ini menjelaskan bagaimana suatu sistem akan bekerja.

Yang dihasilkan oleh desain sistem adalah sebagai berikut :

• Output, Input, dan User Interface dari sistem.

• Hardware, software, database, telekomunikasi, personel, dan

prosedur.

• Penjelasan bagaimana komponen terintegrasi.

Page 6: 2009-2-00618-IF BAB 2

13

4. Pemrograman(Programming).

Tahap ini mencakup penerjemahan spesifikasi desain ke dalam

bahasa komputer.

5. Pengujian (Testing).

Tahap ini dipergunakan untuk memeriksa apakah pemrograman

computer telah menghasilkan hasil yang diinginkan dan

diharapkan atas situasi tertentu. Testing didesain untuk mendeteksi

adanya error di dalam coding.

6. Penerapan (Implementation).

Implementasi adalah proses perubahan dari penggunaan sistem

lama ke sistem yang baru. Ada empat strategi yang dapat

digunakan oleh suatu perusahaan dalam menghadapi perubahan,

yaitu :

• Parallel conversion: Perusahaan akan menerapkan kedua sistem,

yanglama dan yang baru, secara simultan dalam periode waktu

tertentu.

• Direct conversion: Sistem yang baru akan langsung dterapkan

dan yang lama akan langsung didisfungsikan.

• Pilot conversion: Sistem yang baru akan dipergunakan dalam

satu bagian dari organisasi. Apabila sistem baru tersebut berhasil

maka akan digunakan pada bagian lain dari organisasi.

• Phased conversion : Sistem akan digunakan secara bertahap,

Page 7: 2009-2-00618-IF BAB 2

14

perkomponen atau modul. Satu persatu modul akan dicoba dan

dinilai, bila satu modul berhasil maka modul lain akan digunakan

sampai seluruh system berhasil dengan baik.

7. Pengoperasian dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance).

Setelah tahap konversi berhasil maka sistem baru akan

dioperasikan dalam suatu periode waktu. Ada beberapa tahap

dalam maintenance atau pemeliharaan, yaitu :

a. Debugging the program : Proses yang berlangsung selama

sistem berjalan.

b. Terus memperbaiki sistem untuk mengakomodasi perubahan

dalam situasi

bisnis.

c. Menambah fungsi atau feature baru di dalam sistem.

2.1.3 Pengertian Inventaris

Menurut Soemarsono S.R. (1994,p15) Inventaris adalah daftar barang-barang

yang digunakan di perusahaan atau di kantor yang menyertakan harga, jumlah, jenis dan

keadaannya. Sedangkan Inventarisasi menurut Soemarsono S.R. (1994,p15) adalah

pencatatan barang-barang milik kantor atau perusahaan.

Selanjutnya, pengertian inventaris barang disini dianggap sama dengan aktiva

tetap karena bahasan inventaris pada skripsi ini dapat dikategorikan sebagai fixed assets

(harta tetap) yang pengertiannya sama dengan aktiva tetap. Menurut Soemarsono S.R.

(1994,p23), Aktiva tetap adalah aktiva yang jangka waktu pemakaiannya lama,

Page 8: 2009-2-00618-IF BAB 2

15

digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam

kegiatan normal perusahaan serta nilainya cukup besar.

Menurut Jay M.Smith, Jr. (1997,p429), Aktiva tetap dibagi menjadi dua kategori

utama yaitu :

• Aktiva Tetap Berwujud (Plant Assets)

Aktiva ini mempunyai wujud dan dengan demikian dapat diamati dengan panca

indera. Mereka mempunyai karakteristik umum, yaitu memberi manfaat ekonomi pada

masa mendatang bagi perusahaan. Yang termasuk dalam aktiva tetap berwujud adalah

tanah, bangunan, kendaraan, dan peralatan, seperti mebel, mesin, dan perabot lainnya.

• Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Assets)

Aktiva ini tidak dapat diamati secara langsung. Bukti adanya aktiva ini terdapat

di dalam bentuk perjanjian, kontrak, atau kadangkadang paten, tetapi aktiva itu sendiri

tidak mempunyai wujud nyata. Hal ini memenuhi definisi aktiva karena adanya manfaat

mendatang yang diharapkan darinya. Yang termasuk dalam aktiva tak berwujud adalah

paten, hak cipta, hak monopoli (franchise), cap dan merek dagang, dll.

2.1.4 Azas Sensus Barang

Menurut buku petunjuk teknis pelaksanaan sensus barang daerah propinsi DKI

Jakarta tahun 2003, terdapat 5 jenis azas sensus barang (Anonim2, 2003) Yaitu :

1. Azas Keseragaman.

Kesamaan dan keseragaman dalam pelaksanaan sensus barang.

Page 9: 2009-2-00618-IF BAB 2

16

2. Azas Fleksibilitas

Dapat menampung semua data sensus barang sesuai sasaran yang

diharapkan.

3. Azas Efisiensi

Biaaya efisiensi sesuai dengan sasaran yang diharapkan.

4. Azas Kontinuitas

Data dan informasi hasil sensus barang dapat digunakan optimal dan

berkelanjutan untuk pelaksanaan fungsi 0 fungsi dalam menejemen barang.

5. Azas Kepercayaan

Data dan informasi hasil sensus barang oleh unit/satuan kerja telah diyakini

benar dan valid

2.1.5 Pengertian Sistem Inventaris

Sistem inventaris adalah sebuah paket dari perangkat keras dan perangkat lunak

yang digunakan pada pengoperasian penyimpanan untuk mengontrol kuantitas, lokasi

dan status dari inventory dan juga yang berhubungan dengan pengiriman, penerimaan,

pengambilan, serta proses peletakan barang atau inventory (Anonim4, 2009) .

Untuk sistem inventaris, yang akan ditekankan pada proses pemasukan barang,

pengeluaran barang serta pemeriksaan stok barang. Berikut akan dijabarkan lebih detail

lagi mengenai ketiga proses tersebut.

• Pemasukan barang

Pemasukan barang merupakan proses penambahan inventaris barang. Proses

pemasukan barang dalam perusahaan terjadi setelah adanya pembelian dari supplier.

Page 10: 2009-2-00618-IF BAB 2

17

Jika terjadi retur penjualan, barang tidak akan disimpan sebagai inventaris barang

baru tetapi akan disimpan sebagai barang rusak.

• Pengeluaran barang

Pada proses pengeluaran barang, kegiatan utamanya yaitu pengiriman barang

kepada pelanggan sesuai dengan pesanan ataupun pengiriman barang ke distributor

pelanggan. Pengeluaran barang sesuai dengan nota penjualan yang sudah dibuat dan

dibuat juga surat jalan untuk barang yang sudah dikeluarkan.

• Pemeriksaan stok

Pemeriksaan stok dilakukan secara periodik, misal per triwulan namun bisa juga

dilakukan tidak secara periodik. Pemeriksaan stok tidak selalu dilakukan secara

keseluruhan, tetapi lebih sering dilakukan untuk beberapa barang yang dianggap

memiliki penjualan yang baik.

2.2 PHP

PHP adalah bahasa server-side scripting yang digunakan untuk aplikasi web

yang dinamis dan interaktif (Anonim3, 2009). Sebuah halaman PHP adalah sebuah

halaman HTML yang memiliki server-side scripts yang ditempatkan dalam server dan

diproses oleh webserver sebelum dikirim ke browser pemakai.

Server-side scripts dijalankan ketika browser melakukan permintaan file.php dari server.

PHP dipanggil oleh webserver, dimana proses script perintah yang ada di suatu halaman

dieksekusi mulai dari awal sampai akhir di dalam mesin PHP. Setelah script PHP

tersebut diolah, hasilnya akan ditampilkan kepada client melalui web browser berupa

Page 11: 2009-2-00618-IF BAB 2

18

tampilan HTML. Penulisan script PHP diawali tanda <? Disisipi sintaks ”php”dan

diakhiri tanda ?>.

Kelebihan-kelebihan dari PHP:

a. Kecepatan akses yang tinggi

b. Dapat bekerja dalam webserver yang berbeda dan sistem operasi yang berbeda

c. PHP adalah freeware dan open source

d. Merupakan bahasa pemrograman yang embedded

e. Dapat berjalan pada berbagai platform : Apache, IIS, Microsoft Personal WebServer

Alasan mengapa menggunakan PHP dan berbasis web adalah:

a. Bahasa pemrograman PHP terbukti sangat handal dalam membangun sebuah

program berbasis web.

b. Waktu yang digunakan untuk memproses data dan menjalankan perintah-perintah

query sangat cepat.

c. Dengan berjalan dalam sebuah webserver, maka secara otomatis program ini bersifat

multiuser.

d. Database MySQL menyimpan data di dalam direktori khusus yang terpisah dari file

program PHP sehingga keamanan data lebih terjamin.

e. Web server dan database server terpisah sehingga menyulitkan pihak luar untuk

mengakses data yang terdapat di dalam database.

f. Bahasa program PHP dan database MySQL lebih fleksibel karena dapat diakses oleh

sistem operasi Windows maupun Linux.

g. Program dapat diakses dari komputer manapun tanpa harus menginstall program

client. Program bantuan untuk mengakses system ini hanyalah sebuah browser.

Page 12: 2009-2-00618-IF BAB 2

19

2.3 MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.

Kepopulerannya disebabkan bersifat free (anda tidak perlu membayar untuk

menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada windows, yang bersifat

software atau anda perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan memutuskan

digunakan untuk keperluan produksi). Perangkat lunak MySQL sendiri bisa di download

dari http: // www.mysql.org atau http://www.mysql.com.

MySQL termasuk jenis RDMS (Relational Database Management System).

Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada

MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas

sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

Menurut Menurut Luke Welling dan Laura Thomson(2001,p1), MySQL adalah

sebuah relational database management systems yang sangat cepat dan kuat. MySQL

adalah sebuah perangkat lunak sistem management basis data SQL atau

DBMS yang multithread, multiuser, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh

dunia. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia

MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua

orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David

Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius. Tersedia sebagai perangkat

lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga

menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak

cocok dengan penggunaan GPL.

Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan

modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin).

Page 13: 2009-2-00618-IF BAB 2

20

Juga dapat diunduh dari situs MySQL yaitu sebuah modul berbasis grafik (GUI):

MySQL Administrator dan MySQL Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah

perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat

populer yaitu phpMyAdmin.

2.3.1 Entity Relationship Diagram

Menurut Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman (2004,p281),

ERD ialah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data

dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut.

ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpan

(dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar

data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.

Ada beberapa catatan mengenai pemodelan data. Sebagian besar ERD disebut

sesuai dengan nama penemunya (misalnya, Chen Martin, Bachman, Merise) atau sesuai

standar yang dipublikasikan. “Bahasa” pemodelan data ini pada umumnya mendukung

konsep dan konstruksi dasar yang sama. Skripsi ini menggunakan ERD Martin karena

penggunanya sudah tersebar luas dan didukung oleh peralatan CASE.

Model data ERD mempunyai beberapa kosep dasar ,yaitu :

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah sekelompok orang, tempat, objek, kejadian atau konsep tentang

apa yang kita perlukan untuk men-capture dan meyimpan data. Jika entitas adalah

sesuatu yang kita gunakan untuk menyimpan data, maka kita perlu mengidentifikasi

bagian data spesifik yang ingin kita simpan dari setiap contoh entitas tertentu. Bagian

data ini dapat disebut atribut. Atribut adalah sifat atau karakteristik deskriptif suatu

entitas.

Page 14: 2009-2-00618-IF BAB 2

21

2. Atribute (Attribute)

Yang dimaksud dengan atribute adalah karakteristik entity.

a. Domain

Nilai dari tiap atribut didefinisikan kedalam tiga properti yaitu :

- Tipe Data : properti dari atribut yang mengidentifikasikan tipe data yang dapat

disimpan ke dalam atribut.

- Domain : properti dari atribut yang mendefinisikan nilai apa yang boleh diambil oleh

suatu atribut.

- Default Value : suatu nilai yang akan disimpan apabila nilai tidak dispesifikasikan oleh

user.

b. Identifikasi (Identification).

Dengan banyaknya instance yang dimiliki oleh suatu entity maka diperlukan

suatu key yang unik untuk menngidentifikasikan setiap instance berdasarkan data dari

atribut. Yang dimaksud dengan key adalah suatu atribut atau sekumpulan atribut yang

mengasumsikan nilai yang unik dari setiap bagian dari entity dan seringkali disebut

identifier.

Candidate key adalah salah satu key yang memiliki kemungkinan untuk dijadikan

primary key. Primary key adalah candidate key yang unik dan mengidentifikasikan

sebuah bagian dari entity. Alternate key adalah candidate key yang tidak dijadikan

primary key.

Page 15: 2009-2-00618-IF BAB 2

22

3. Hubungan (Relationship)

Secara konseptual, entitas dan atribut tidak terpisah. Hal yang dinyatakannya

saling berinteraksi dan mempengaruhi untuk mendukung tujuan bisnis.

Relationship/hubungan adalah hubungan bisnis alami yang ada di antara satu atau lebih

entitas. Hubungan tersebut dapat menyatakan kejadian yang menghubungkan entitas

atau hanya persamaan logika yang ada di antara entitas.

Cardinality adalah jumlah minimum dan maksimum dari keberadaan suatu entity

yang mungkin direlasikan dengan entity lain. Degree adalah sejumlah entity yang

berpartisipasi dalam sebuah relationship. Foreign key adalah sebuah primary key yang

digunakan oleh entity lain untuk mengidentifikasikan instansi dari sebuah relationship.

Berikut ini adalah notasi dari cardinality :

a. Tepat satu (satu dan hanya satu): nilai minimum dan maksimum adalah 1.

b. Nol atau satu: nilai minimum adalah 0 dan nilai maksimum adalah 1.

c. Satu atau lebih: nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah banyak(>1).

d. Nol, satu, atau lebih: nilai minimum adalah 1 dan nilai maksimum adalah banyak

(>1).

e. Lebih dari satu : nilai minimum dan maksimum adalah >1

4. Generalisasi (Generalization)

Yang dimaksud dengan generalization adalah sebuah konsep dimana atribut-atribut yang

umum bagi beberapa tipe dari entity digrupkan kedalam entity mereka masing-masing.

Page 16: 2009-2-00618-IF BAB 2

23

2.4 Basis data

2.4.1 Definisi Basis data

Menurut Connolly and Begg (2005, p15), “Database is a shared collection of

logically related data, and a description of this data, designed to meet the information

needs of an organization”, artinya Basis data merupakan kumpulan data yang

berhubungan secara logik, dan gambaran data tersebut dirancang untuk memenuhi

kebutuhan informasi suatu perusahaan.

Menurut W. H. Inmon (2002, p388), “Database is a collection of interrelated

data stored (often with controlled, limited redudancy) according to a schema, a

database can serve single or multiple applications”, yang artinya Basis data adalah

koleksi data yang saling berkaitan (Seringkali dengan dikontrol, dengan dibatasi

redudansi) sesuai dengan skemanya, Basis data dapat melayani satu atau banyak

aplikasi.

Menurut C.J Date (1999,p5), Suatu sistem Basis data adalah suatu system yang

pada dasarnya menyimpan record – record di dalam suatu sistem yang dilakukan secara

komputerisasi yang tujuannya secara keseluruhan adalah untuk memelihara informasi

dan untuk membuat informasi tersebut tersedia berdasarkan permintaan.

Jadi, Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan secara logik

yang terdiri dari record – record di dalam suatu sistem yang dilakukan secara

komputerisasi yang tujuannya secara keseluruhan adalah untuk memelihara informasi

dan melayani satu atau lebih aplikasi untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu

perusahaan.

Page 17: 2009-2-00618-IF BAB 2

24

2.4.2 Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly and Begg (2005,p17), pengertian Database Management

System (DBMS) adalah suatu sistem software yang memungkinkan user untuk

mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke Basis data.

DBMS memiliki beberapa fasilitas, diantaranya yaitu :

1 Terdapat fasilitas untuk mendefinisikan Basis data, biasanya menggunakan suatu Data

Definition Language (DDL). Suatu DDL memberikan fasilitas kepada user untuk

menspesifikasikan tipe data dan strukturnya serta batasan aturan mengenai data yang

bias disimpan ke dalam Basis data tersebut.

2 Terdapat fasilitas yang memperbolehkan user untuk menambah, meng-update,

menghapus, dan mendapatkan kembali data dari Basis data, yang biasanya dengan

menggunakan suatu Data Manipulation Language (DML). Biasanya ada suatu

fasilitas untuk melayani pengaksesan data yang disebut sebagai Query Language.

Bahasa query yang paling diakui adalah Structured Query Language (SQL) yang

secara de facto merupakan bahasa standard bagi DBMS.

3 Terdapat fasilitas untuk mengontrol akses ke Basis data, sebagai contoh:

� Suatu sistem keamanan yang mencegah user yang tidak punya autoritas untuk

mengakses database.

� Suatu sistem integrity yang memelihara konsistensi penyimpanan data.

� Suatu sistem kontrol concurrency yang memperbolehkan shared akses ke Basis data.

� Suatu sistem kontrol recovery yang dapat mengembalikan Basis data ke keadaan

konsisten sebelumnya berdasarkan kegagalan perangkat keras atauperangkat lunak.

� Terdapat suatu katalog yang dapat diakses oleh user yang berisi deskripsi data di

dalam Basis data.

Page 18: 2009-2-00618-IF BAB 2

25

Menurut Connolly and Begg (2005,p26), DBMS memiliki beberapa keuntungan dan

kerugian antara lain :

Keuntungan DBMS :

1. Terdapat kontrol terhadap data redundancy.

2. Konsistensi data.

3. Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama.

4. Jumlah data

5. Data yang dibagikan.

6. Menambah integritas data.

7. Menambah keamanan.

8. Penetapan standarisasi.

9. Skala ekonomi

10. Keseimbangan kebutuhan yang berkonflik.

11. Memperbaiki pengaksesan data dan kemampuan reaksi.

12. Meningkatkan produktivitas.

13. Memperbaiki pemeliharaan data melalui data independence.

14. Meningkatkan concurrency.

15. Memperbaiki pelayanan backup dan recovery.

Kerugian DBMS yaitu :

1. Kompleksitas.

2. Size / ukuran.

3. Biaya dari suatu DBMS.

4. Biaya penambahan perangkat keras.

5. Biaya konversi

Page 19: 2009-2-00618-IF BAB 2

26

6. Performance

7. Dampak kegagalan yang lebih tinggi.

2.4.3 Data Definition Language (DDL)

Definisi dari Data Definition Language (DDL) menurut Connolly and Begg

(2005, p40) yaitu merupakan suatu bahasa yang memperbolehkan Database

Administrator (DBA) atau user untuk mendeskripsikan dan member nama pada suatu

entity, atribut, dan relasi yang diperlukan untuk aplikasi, bersama dengan semua batasan

integritas dan batasan keamanannya.

2.4.4 Data Manipulation Language (DML)

Definisi dari Data Manipulation Language (DML) menurut Connolly and Begg

(2005, p40) adalah suatu bahasa yang menyediakan sekumpulan fasilitas pengoperasian

untuk mendukung operasi dasar manipulasi data yang berada di dalam Basis data.

Pengoperasian data yang akan dimanipulasi biasanya meliputi :

1. Penambahan data baru ke dalam Basis data.

2. Modifikasi data yang disimpan ke dalam Basis data.

3. Pengembalian data yang terdapat dalam Basis data.

4. Penghapusan data dari Basis data.

2.4.5 Fourth-Generation Languages (4GL)

Sekarang ini terdapat suatu bahasa yang disebut 4GL, yang merupakan bahasa

pemrograman yang diminimalisasi. Suatu operasi di dalam bahasa pemrograman 3GL,

seperti COBOL, yang biasanya memerlukan ratusan baris maka di dalam 4GL hanya

membutuhkan baris pemrograman yang lebih sedikit.

Bila dibandingkan dengan 3GL yang merupakan bahasa procedural, 4GL adalah

bahasa non-prosedural, yakni user mendefinisikan ‘apa’ yang perlu dilakukan, bukan

Page 20: 2009-2-00618-IF BAB 2

27

’bagaimana’. Keuntungan 4GL adalah dapat menambah produktivitas berkali – kali lipat

dan membatasi bermacam-macam masalah yang dapat dikerjakan.

Menurut Connolly and Begg (2005, p42), 4GL mempunyai kemampuan

sebagai berikut :

• Bahasa presentasi seperti Query Languages dan Report Generators.

• Bahasa khusus seperti spreadsheets dan Database Language.

• Aplikasi generator yang mendefinisikan, menambah, meng-update dan

mengembalikan data dari Basis data untuk membangun aplikasi.

• Bahasa yang mempunyai level sangat tinggi, yang dapat digunakan untuk men-

generate application code.

2.5 Analisis Sistem

2.5.1 Definisi Analisis Sistem

Menurut Lukas(1993, p135) analisis informasi memperlihatkan jenis-jenis yang

harus tersedia pada setiap saat pengolahan dari jenis informasi yang dihasilkan sebagai

output.

Menurut laudon (1998, p400), analisis sistem adalah memeriksa sebuah

masalah yang ada yang akan diselesaikan oleh perusahaan dengan

menggunakan system informasi. Analisis sistem mencakup beberapa langkah yang

harus dilakukan, yaitu :

1. Menetukan masalah

2. Mengidentifikasi penyebab dari masalah tersebut

3. Menentukan pemecahan masalahnya

Page 21: 2009-2-00618-IF BAB 2

28

4. Mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang dibutuhkan untuk

memecahkan masalah tersebut.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

analisis adalah pendefinisian masalah yang terdapat didalam factor-faktor yang saling

berinteraksi mengadakan evaluasi terhadap masalah-masalah yang merupakan kendala

sistem saat ini dan untuk ke depannya.

2.6 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut McLeod ( 2001,p130 ), perancangan sistem adalah penentuan proses

dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Tahapan-tahapan perancangan menurut

Mcleod adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan rancangan sistem secara terperinci Analis bekerja sama dengan pemakai

dan mendokumentasikan rancangan system baru dengan menggunakan alat-alat sepeti

yang telah dilampirkan.

2. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi system Analis harus

mengidentifikasikan konfigurasi peralatan komputer yang member hasil sesuai

dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan pemrosesan.

3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi system Analis bekerja sama dengan

manager, mengevaluasi alternatif.

4. Memilih konfigurasi terbaik

5. Menyiapkan usulan penerapan

6. Menyiapkan usulan implementasi yang memberi ringkasan tugas-tugas penerapan apa

yang harus dilakukan dari dokumentasi rancangan.

7. Menyetujui atau menolak penerapan sistem