151046750 Scrotal Mass Ppt
-
Upload
purnamasariyuti -
Category
Documents
-
view
244 -
download
3
description
Transcript of 151046750 Scrotal Mass Ppt
*SCROTAL MASSCoass Bedah RSUD Karawang
Disusun oleh:Yuti Purnamasari 030.09.282
Jordan David 030.10.144
Pembimbing:
Dr. Achmad Rizki H.P, Sp.U
*DEFINISI
*Masa skrotum adalah kelainan dalam isi skrotum, kantong kulit yang menggantung di belakang penis. .
*Hidrokel
Definisi : penumpukan cairan yang berlebihan diantara
lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis
Etiologi : Hidrokel terjadi akibat adanya obstruksi (penyumbatan)
limfatik yang menyebabkan berkurangnya penyerapan
*Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena:
(1) Belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis.
(2) Belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.
*Pada orang dewasa:
*idiopatik (primer)
*sekunder. : didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel.
Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis/epididimis.
*Klasifikasi
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis:
*Hidrokel funikulus
*Hidrokel non komunikans
*Hidrokel komunikan
Menurut etiologinya hidrokel dibagi menjadi 2 tipe yaitu:
*Primer,
*Sekunder
*HYDROCELEAnamnesis
• Keluhan utama pasien adalah adanya benjolan di kantong skortum yang tidak nyeri serta rasa berat dan besar di daerah skrotum
Pemeriksaan Fisik
• I : Skrotum tampak lebih besar dari yang lain.
• Pal: teraba fluktuasi, relatif kenyal atau lunak tergantung pada tegangan di dalam hidrokel, permukaan biasanya halus
• Auskultasi : untuk menyingkirkan kemungkinan hernia
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan transiluminasi
• Ultrasonografi
Tatalaksana :
• Tunggu hingga usia 1 tahun(pada bayi)
• hydrocelectomy
• Needle aspiration
HYDROCELE
*varikokel
Definisi :
dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna .
Kelainan ini terdapat pada 15% pria. Varikokel ternyata merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria; dan didapatkan 21-41% pria yang mandul menderita varikokel
*Klasifikasi
Secara klinis varikokel dibedakan dalam 3 tingkatan/derajat:
* Derajat kecil: adalah varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien melakukan manuver valsava
* Derajat sedang: adalah varikokel yang dapat dipalpasi tanpa melakukan manuver valsava
*Derajat besar: adalah varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa melakukan manuver valsava.
VARICOCELE• di atas testis yang terkadang
terasa nyeri atau rasa seperti ditarik
• belum mempunyai anak, terasa berat di testis, atrofi testis
Gejala
• terlihat benjolan berkelok-kelok, teraba ”bag worms”, testis tetap teraba
Pemeriksaan fisik
• ultrasound doppler
Penunjang
*Pemeriksaan fisik
*Berdiri dengan melakukan mauver valsava
*Derajat kecil
*Derajat sedang
*Derajat besar
VARICOCELE
VARICOCELETindakan yang dikerjakan adalah:(1) ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo melalui operasi terbuka atau bedah laparoskopi,(2) varikokelektomi cara Ivanisevich,(3)Atau secara perkutan dengan memasukan bahan sklerosing ke dalam vena spermatika interna.
*Hematokel
*penimbunan darah yang terjadi setelah skrotum mengalami cedera.
*Jika hanya sedikmit biasanya cairan dapat diserap kembali, tetapi bila banyak perlu dilakukan pembedahan untuk membuangnya.
*Gambaran klinik:benjolan pada testisPemeriksaan Fisik :- Masa kistik-Transiluminasi (-)
HEMATOKEL
PenatalaksanaanJika hematokel yang relatif kecil dan tidak menyebabkan banyak
rasa sakit, pengobatan konservatif seperti elevasi kaki dan istirahat di tempat tidur.
Pemeriksaan penunjang USG
Pemeriksaan fisikPalpasi : teraba masa
kistikPemeriksaan
transiluminasi : -
*SPERMATOCELE* Spermatokel adalah suatu masa di skrotum yang
menyerupai kista yang mengandung cairan dan sel sperma yang mati.
* Etiologi : divertikulum pada caput epididimis, epididimitis, trauma fisik
*Klinis :•Gejala : sering asimtomatik• Pemeriksaan fisik : lunak, fluktuasi +, transiluminasi +• Penunjang : ultrasound
*Tatalaksana :
Spermatocelectomy
*Epididimitis
*Epididimitis adalah reaksi inflamasi yang terjadi pada epididimis. Reaksi inflamasi ini dapat terjadi secara akut atau kronis
*Patogenesis
*Diduga reaksi inflamasi ini berasal dari bakteri yang berada didalam vesika urinaria, prostat, uretra, yang secara ascendingmenjalar ke epididimis
peningkatan aliran darah di daerah epididimitis.
Gambaran klinis• Pasien mengeluh nyeri
mendadak pada daerah skrotum,
• demam• malaise,• nyeri dirasakan hingga
pinggang. • serimg terjadi pada usia 10-20
tahun.• Pada epididitis akut jika
dilakukan elevasi testis nyeri akan berkurang, hal ini berbeda dengan torsio testis.
Pemeriksaan urinalisa dan darah lengkap dapat membuktikan adanya proses inflamasi. Pemerisaan dengan USG doppler dan stetoskop doppler dapat mendeteksi
*Epididimitis biasanya disebabkan oleh bakteri yang
berhubungan dengan:
- Infeksi saluran kemih
- Penyakit menular seksual (misalnya klamidia dan gonore)
- Prostatitis (infeksi prostat).
*Epididimitis juga bisa merupakan komplikasi dari:
- Pemasangan kateter
- Prostatektomi (pengangkatan prostat).
PENYEBAB EPIDIDIMITIS
EPIDIDIMITIS
Pemeriksaan Laboratoriumleukosit meningkat dengan shift to the left
(10.000-30.000/µl)
Kultur urin dan pengecatan gram untuk kuman penyebab infeksi
Analisa urin untuk melihat apakah disertai pyuria atau tidak
Tes penyaringan untuk klamidia dan gonorhoeae.
Kultur darah bila dicurigai telah terjadi infeksi sistemik pada penderita
EPIDIDIMITIS
TERAPI
Antibiotik
Penanganan supportif
skrotum diposisikan tinggi
kompres dingin
analgetik
tirah baring dengan NSAID(anti inflamasi)
Tindakan operatif
Scrotal exploration
Epididymectomy
Epididymotomy
*ORCHITIS• Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut
dari testis terhadap infeksiDEFINIS
I
• Virus: orchitis gondong (mumps) paling umum• Infeksi bakteri dan pyogenik: E. coli, Klebsiella,
Pseudomonas, Staphylococcus, dan Streptococcus• Granulomatous: T. pallidum, Mycobacterium
tuberculosis, Mycobacterium leprae, Actinomycetes• Trauma sekitar testis• Virus lain meliputi coxsackievirus , varicella , dan
echovirus .• Bakteri penyebab biasanya menyebar dari
epididimitis terkait dalam seksual pria aktif atau laki-laki dengan BPH; bakteri termasuk Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae , Pseudomonas aeruginosa , Staphylococcus, Streptococcus
• Idiopatik
ETIOLOGI
ORCHITISDIAGNOSIS
Anamnesis
Nyeri testis dan pembengkakan
Kadang-kadang pasien
sebelumnya mengeluh gondongan
Mual
Kelelahan / mialgia
Demam dan menggigil
Sakit kepala
Pemeriksaan Fisik
Pembesaran testis dan skrotum
Pembengkakan KGB inguinal
Erythematous kulit skrotum
dan lebih hangat
Pembesaran epididimis
yang terkait dengan
epididymo-orchitis
TATALAKSANA ORCHITIS
Pada pasien dengan kecurigaan bakteri, dimana penderita aktif secara seksual dapat diberikan antibiotik untuk penyakit menular seksual (terutama gonore dan klamidia) dengan ceftriaxone, doksisiklin, atau azitromisin.
Pengobatan suportif:Bed rest, analgetik,
elevasi skrotum
*TORSIO TESTIS
DEFINISI
• Torsio testis adalah terpluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan aliran darah pada testis
MANIFESTASI KLINIS
• Nyeri hebat di daerah skrotum, mendadak
• pembengkakan pada testis
• Pada pemeriksaan fisik : testis membengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih horizontal dari pada testis sisi kontralateral.
testis mengalami hipoksia, edema testis dan iskemis sampai akhirna nekrosis.
Terpluntirnya funikulus spermatikus
kelainan system penyangga testis mengakibatkan testis dapat mengalami torsio jika bergerak secara berlebihan
otot kremaster untuk menggerakkan testis guna mempertahankan suhu ideal testis.
PATOLOGI TORSIO TESTIS
TORSIO TESTIS
TERAPI
Detorsi manual
Mengembalikan testis ke asalnya, yaitu dengan jalan
memutar testis ke arah berlawanan dengan arah torsio.
Operasi
Untuk mengembali
kan posisi testis ke tempat semula
Jika masih vital
orkidopeksi
Non-vital orkidoktom
i
Tujuan dilakukannya eksplorasi :Untuk memastikan diagnosis torsio testis
Melakukan detorsi testis yang torsio
Memeriksa apakah testis masih viable
Membuang (jika testis sudah nonviable) atau memfiksasi jika testis masih viable
Memfiksasi testis kontralateral
TORSIO TESTIS
*TUMOR TESTIS*Etiologi
a. Penyebab kongenital Kriptorkismus
b. Penyebab yang didapat Trauma, Hormon, Atropi atau infeksi
* Klasifikasi TNM oleh American Joint Committee on Cancer (AJCC)(1996) telah ditetapkan sebagai standar,
yaitu sebagai berikut :
*Manifestasi Klinika. Gejala
- Pembesaran testis biasanya berangsur-angsur
- 30-40% kasus mengeluh terasa berat pada abdomen bawah
- 10% pasien mengeluh adanya nyeri akut pada testis
- Infertilitas (jarang)
- gejala metastatik (massa dileher, nyeri punggung belakang, batuk atau dispnea, mual, anoreksi, muntah atau perdarahan, nyeri tulang)
b. Tanda
- Massa testis atau pembesaran difuse
- Jenis massa tegas dan tidak lunak serta epididimis dapat dengan mudah dipisahkan dari massa.
- Pada palpasi abdomen diperoleh massa retroperitoneal yang besar
TUMOR TESTIS
*Pemeriksaan Fisik
*teraba lunak
*Keras
*terfiksasi dengan tunika albugenia sebaiknya dicurigai adanya suatu kelainan
*jika dilihat secara langsung adanya pengerutan cord, skrotum dan kulit
* Temuan Laboratorium dan Penanda Tumor*Anemia dapat dideteksi pada penyakit yang sudah meluas.
*Fungsi hati (Liver function Tests) menunjukkan peningkatan jika terdapat metastase ke hati.
*Fungsi ginjal menunjukkan penurunan, yaitu dengan peningkatan serum kreatinin jika terjadi obstruksi ureter sekunder akibat massa retroperitoneal.
*Alpha-fetoprotein (Peningkatan penanda tumor pada tumor testis )
*Human chorionic gonadotropin
*Lactic acid dehydrogenase (LDH) Peningkatan serum LDH dan partikel isoenzim ditemukan berkolerasi dengan tumor NSGCTs. LDH juga dapat meningkat pada seminoma.
*placental alkaline phosphatase (PLAP) dan gamma-glutamyl transpeptidase (GGT) tidak begitu memberikan kontribusi seperti penanda yang lain karena sensitivitasnya yang rendah.
*Penunjang
*USG scrotum
*Inguinal orchiectomy
*Rontgen thorax
*CT scan abdomen dan pelvis
*MRI
*Pedal lymphangiography (LAG)
*Terapi
*Eksplorasi inguinal dengan cross-clamping untuk vaskularisasi spermatic cord dan mengantarkan testis kedalam suatu ruang merupakan tujuan utama dari eksplorasi yang mungkin untuk tumor testis.
*Jika keganasan tidak dapat disingkirkan dengan pemeriksaan testis, maka dilakukan radikal orchiectomy.
*Terapi selanjutnya bergantung pada karakteristik histologi tumor yang telah diketahui stadium-stadiumnya.