123

20
EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT DALAM SUDUT PANDANG AUDITOR INTERNAL PADA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FEBI CITRA MAULINA TJIPTOHADI SAWARJUWONO Universitas Airlangga Abstract This research aims to evaluate the role of audit committee on internal auditor’s perspective and characteristics of audit committees that contribute to enhancing the role of an effective audit committee. A case study conducted in PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. The data used in this study is primary data obtained from interviews with the internal auditors and secondary data from annual reports, internal audit charter, and internal audit plan.This is a descriptive qualitative study that describes the roles and characteristics of audit committee that contribute to improve the audit committee’s effective roles from the perspective of internal auditors. The result shows that internal auditors view the audit committee of PT Semen Indonesia (Persero)Tbk has performed well and effective. Besides that, the characteristics of audit committee which are independence, competence, meetings, and communication are thought as having contributions on the effectiveness of audit committee and the audit committee of PT Semen Indonesia (Persero) Tbk has fulfilled those characteristics. Internal auditors expect that the committee audit of PT Semen Indonesia (Persero) Tbk can improve its contributions by giving advices and adjustments for firm’s further development. Keywords: Audit committee, perspective of the Audit committee’s roles, Audit committee’s effectiveness SNA 17 Mataram, Lombok Universitas Mataram 24-27 Sept 2014 1 File ini diunduh dari: www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

description

Jurnal Simposium Nasional Akuntansi

Transcript of 123

  • EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT DALAM SUDUT PANDANG AUDITOR INTERNAL PADA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK

    FEBI CITRA MAULINA TJIPTOHADI SAWARJUWONO

    Universitas Airlangga

    Abstract This research aims to evaluate the role of audit committee on internal auditors perspective and characteristics of audit committees that contribute to enhancing the role of an effective audit committee. A case study conducted in PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. The data used in this study is primary data obtained from interviews with the internal auditors and secondary data from annual reports, internal audit charter, and internal audit plan.This is a descriptive qualitative study that describes the roles and characteristics of audit committee that contribute to improve the audit committees effective roles from the perspective of internal auditors. The result shows that internal auditors view the audit committee of PT Semen Indonesia (Persero)Tbk has performed well and effective. Besides that, the characteristics of audit committee which are independence, competence, meetings, and communication are thought as having contributions on the effectiveness of audit committee and the audit committee of PT Semen Indonesia (Persero) Tbk has fulfilled those characteristics. Internal auditors expect that the committee audit of PT Semen Indonesia (Persero) Tbk can improve its contributions by giving advices and adjustments for firms further development. Keywords: Audit committee, perspective of the Audit committees roles, Audit committees effectiveness

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    1

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • 1. Pendahuluan Keberadaan komite audit menjadi kunci tata kelola perusahaan yang baik

    sehingga diperlukan peran komite audit yang efektif. Komite audit membantu dewan

    komisaris dalam melakukan pengawasan perusahaan. Komite audit bertindak sebagai

    instrumen pengendalian dan alat untuk memperbaiki kualitas praktik pelaporan

    keuangan (Sawyer et al., 2005). Mengingat pentingnya keberadaan komite audit dalam

    meningkatkan kinerja perusahaan maka diperlukan studi mengenai komite audit

    khususnya di Indonesia (Effendi, 2005).

    Pengawasan komite audit menjadi lebih efektif atas dukungan departemen

    internal audit (Nest, 2008). Posisi auditor internal yang kuat akan meningkatkan

    efektivitas komite audit dalam menjalankan tanggung jawabnya (Turner, 1999; Bishop

    et al., 2000). Dalam penelitian ini, komite audit menjadi pusat perhatian sebagai

    pengawas yang dilihat dari sudut pandang auditor internal. Profesi internal audit

    memandang komite audit harus cakap dalam menjalankan perannya atas laporan

    keuangan serta hubungannya dengan auditor eksternal dan manajemen perusahaan

    (Hamid et al., 1999). Auditor internal memandang kepemimpinan dan komunikasi

    komite audit sangat diperlukan dalam menjalankan perannya terutama yang

    berhubungan dengan internal audit (Zain & Subramaniam, 2007).

    Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini meneliti tentang

    perspektif auditor internal atas efektivitas peran komite audit dan karakteristik-

    karakteristik komite audit yang dipandang auditor internal berkontribusi untuk

    meningkatkan efektivitas komite audit dalam menjalankan perannya. Studi kasus

    dilakukan pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Tujuan dari penelitian ini ialah

    untuk menjawab rumusan masalah penelitian yaitu seperti apakah pandangan auditor

    internal terhadap peran komite audit? Apakah komite audit sudah menjalankan

    perannya dengan efektif? Karakteristik komite audit apa sajakah yang berkontribusi

    untuk meningkatkan efektivitas peran komite audit tersebut pada PT Semen Indonesia

    (Persero) Tbk?.

    2. Telaah Literatur 2.1. Komite Audit

    Teori keagenan menunjukkan bahwa pemegang saham memerlukan

    perlindungan karena manajemen mungkin tidak selalu bertindak untuk kepentingan

    pemilik (Jensen& Meckeling, 1983).Dikarenakan adanya pemisahan antara pemilik dan

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    2

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • manajemen maka dewan komisaris muncul untuk melindungi kepentingan pemegang

    saham (Joshi dan Wakil, 2004).Dewan komisaris memiliki tanggung jawab yang

    beragam dan beberapa hal tersebut didelegasikan kepada komite audit.Tujuan

    dibentuknya komite audit ialah membantu dewan komisaris dalam menjalankan proses

    pengawasan. Komite audit membantu dewan komisaris mengembangkan serta

    memelihara kerangka akuntabilitas perusahaan (Braiotta, 2004). Komite audit

    membantu menciptakan lingkungan dimana kegiatan-kegiatan manajemen perusahaan

    tunduk pada pengawasan (Joshi & Wakil, 2004). Keberadaan komite audit dapat

    memberi nilai tambah kepada pemegang saham dengan meningkatkan obyektifitas

    laporan keuangan dan dengan dibentuknya komite audit maka perusahaan dapat

    memperoleh serta dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap mekanisme

    akuntansi, auditing, serta sistem pengendalian (Manao, 1996).

    2.2. Peran dan Tanggung Jawab Komite Audit

    Umumnya, peran pengawasan komite audit meliputi tiga fungsi, yaitu

    pelaporan keuangan, pengendalian internal, dan aktivitas audit eksternal (BRC, 1999;

    FCGI, 2002; Sarbanes Oxley Act, 2002; Braiotta, 2004).

    Untuk memastikan reliabilitas dan kualitas laporan keuangan sutau perusahaan,

    komite audit memperbaiki mutu laporan keuangan dengan mengawasi laporan

    keuangan. Komite audit memastikan bahwa laporan keuangan sudah sesuai dengan

    standar kebijakan keuangan yang berlaku dalam perusahaan (KNGCG, 2002). Komite

    audit menelaah laporan keuangan dengan memastikan bahwa laporan keuangan sudah

    dibuat berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang tepat (Sawyers et al., 2005). Oleh

    karena itu, komite audit diharapkan meninjau semua laporan keuangan yang dibuat

    manajemen baik interim maupun tahunan sebelum disetujui dewan komisaris dan

    sebelum disebarluaskan ke publik untuk meyakinkan obyektivitas laporan keuangan

    (Mohiuddin & Kharbhari, 2010).

    Komite audit dianggap sebagai bagian penting dalam sistem kontrol untuk

    pengawasan internal oleh dewan komisaris. Komite audit mengawasi struktur

    pengendalian dengan memastikan bahwa struktur pengendalian tersebut sudah efektif

    dan efisien (Venkataraman, 2005). Oleh karena itu, komite audit secara berkala

    berdiskusi dengan auditor internal tentang sistem pengendalian internal. Komite audit

    dapat mengakses perusahaan melalui internal audit dan mengandalkan kinerja auditor

    internal (Krishnan, 2005). Tanggung jawab komite audit dalam pengendalian internal

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    3

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • adalah mempertimbangkan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan,

    memahami lingkup penelaahan auditor internal dan eksternal dalam hal kontrol internal

    atas pelaporan keuangan, dan memperoleh laporan mengenai temuan-temuan dan

    rekomendasi yang signifikan berikut respon manajemen (Sawyers et al., 2005).

    Komite audit berperan dalam pelaksanaan fungsi audit eksternal dan audit

    internal. Komite audit berpartisipasi dalam pemilihan auditor eksternal dengan

    mengusulkan kantor akuntan publik yang nantinya akan mengaudit laporan keuangan

    organisasi disertai dengan alasan pencalonan tersebut dan besarnya honorarium yang

    diusulkan untuk auditor eksternal (Boynton dkk., 2002; Undang-undang sarbanes oxley,

    2002). Sehubungan dengan peran komite audit dalam mengawasi auditor eksternal,

    komite audit melakukan pertemuan dengan auditor eksternal sebelum awal audit, lalu

    meninjau management letter (Joshi & Wakil, 2004). Komite audit juga bertindak

    sebagai penengah jika terjadi perselisihan antara manajemen dengan auditor independen

    (Sawyers et al., 2005). Selain dengan auditor eksternal, komite audit diharapkan

    memberikan dukungan dan menilai fungsi internal audit. komite audit membantu fungsi

    internal audit dengan memastikan bahwa piagam, peranan, dan aktivitas dari auditor

    internal dapat dipahami dan menjawab kebutuhan komite audit dan dewan. Komite

    audit diharapkan mengevaluasi independensi dan kompetensi internal audit (Mohiuddin

    & Karbhari, 2010).

    2.3.Persepsi Auditor Internal mengenai Peran dan Tanggung Jawab Komite Audit

    Komite audit jika dilihat oleh auditor internal bertindak sebagai forum

    independen dimana perusahaan membahas dan menyelesaikan urusan bisnisnya dan

    sebagai tempat yang baik sehingga tata kelola perusahaan terjamin(Sarens & Beelde,

    2006). Auditor internal merasa dihargai ketika memperoleh dukungan komite audit

    (Spira, 1999).

    Auditor internal menginginkan komite audit sebanyak mungkin menunjukkan

    kontribusi mereka dalam memantau efisiensi dan efektivitas organisasi (Sarens &

    Beelde, 2006). Dengan menjadi komunikator bagi komite audit, maka internal audit

    diharapkan mengkomunikasikan setiap kekurangan dalam sistem pengendalian internal

    dengan sikap terbuka. Kemampuan dan interaksi komite audit dengan auditor internal

    khususnya dapat menjadi kekuatan dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya

    (Zain & Subaramaniam, 2007).

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    4

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • 2.4 Komite Audit yang Efektif

    Komite audit yang efektif merupakan salah satu pilar dari good corporate

    governance (Venkataraman, 2005). Efektivitas komite audit berarti kemampuan komite

    audit dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab pengawasannya (DeZoort et al.,

    2002). Kemampuan komite audit identik dengan karakteristik yang harus dimiliki oleh

    komite audit. Oleh karena itu, perusahaan memperhatikan karakteristik yang dimiliki

    oleh setiap anggota komite auditnya (FCGI, 2002). Independensi dan kompetensi

    merupakan atribut penting bagi komite audit. Independensi menekankan pada komite

    audit yang harus bersikap netral dalam menjalankan perannya dan terutama fokus dalam

    menemukan solusi dari setiap perbedaan pendapat antara auditor eksternal dan

    manajemen. Komite audit yang memiliki kemampuan, keahlian serta pengalaman di

    bidang keuangan dapat membantu dan mendukung auditor eksternal ketika berdiskusi

    dan berselisih pendapat mengenai kebijakan akuntansi dan manajemen (Lawrence &

    Parker, 2002). Faktor yang dirasakan berkaitan dengan efektivitas komite audit

    khususnya komunikasi dengan internal audit termasuk dengan mengadakan pertemuan

    rutin (Bromilow & Berlin, 2005; Sarens & Beelde, 2006)

    3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang berupaya mengevaluasi peran komite

    audit dari sudut pandang auditor internal. Peneliti menggambarkan peran komite audit

    serta karakteristik komite audit yang berkontribusi untuk meningkatkan peran komite

    audit yang efektif dari kacamata auditor internal. Oleh karena itu penelitian ini lebih

    bersifat deskriptif kualitatif (Magrane dan Malthus, 2010).Tujuan dari penelitian ini

    adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual, dan akurat

    mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Moleong,

    2009).

    Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam menjawab rumusan masalah,

    peneliti harus melakukan beberapa tahapan-tahapan.Pertama, peneliti melakukan survei

    pendahuluan.Setelah proposal disetujui peneliti mendatangi bagian internal audit

    khususnya bagian audit komersial dan sistem manajemen pabrik untuk memperoleh

    data-data yang dibutuhkan.Adapun data-data yang dianalisis dalam penelitian ini

    dikumpulkan dari data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dari wawancara

    semistruktur dengan auditor internal.Penelitian ini menggunakan teknik pemilihan

    informan dengan teknik snowball sampling dimana pemilihan informan berdasarkan

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    5

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • rekomendasi dari informan sebelumnya (Moleong, 2009). Informan tersebut yaitu

    auditor internal diminta menggambarkan peran komite audit, faktor-faktor yang

    berkontribusi untuk meningkatkan peran komite audit yang efektif, serta harapan

    auditor internal untuk komite audit di masa depan. Semua hasil wawancara ditranskrip

    untuk dianalisis (Sarens & Beelde, 2006; Turley & Zaman, 2007; Zain & Subramaniam,

    2007; Magrane & Malthus, 2010). Selain itu, diperoleh data berupa informasi publik

    yaitu laporan tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Sedangkan dokumen internal

    yang disediakan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah piagam internal audit

    dan rencana kerja auditor internal (Turley & Zaman, 2007; Magrane & Malthus, 2010).

    Setelah data-data tersebut diperoleh dan dikumpulkan kemudian dilakukan

    teknik analisis data.Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh mudah dibaca dan

    dipahami sebagai upaya untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian

    ini.Berdasarkan hasil wawancara dan data-data yang dikumpulkan, peneliti

    mengidentifikasi peran komite audit dari sudut pandang auditor internal. Peneliti

    mendeskripsikan pandangan internal auditor mengenai peran komite audit dan faktor-

    faktor yang dianggap berkontribusi untuk meningkatkan peran komite audit yang

    efektif. Pada akhirnya, persepsi auditor internal tersebut dianalisis untuk mengevaluasi

    komite audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk apakah sudah berjalan efektif

    berdasarkan teori yang dipakai dalam penelitian ini (Turley & Zaman, 2004; Magrane &

    Malthus, 2010; Akeel & Denis, 2011).

    4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian

    Penelitian dilakukan pada tanggal 13-27 januari 2014.Dalam penelitian ini telah

    dilakukan wawancara kepada auditor-auditor internal.Jumlah auditor internal PT Semen

    Indonesia (Persero) Tbk adalah 23 orang.Namun, dikarenakan kesibukan para internal

    audit dalam mempersiapkan laporan dan rencana kerja tahun 2014, peneliti hanya dapat

    mewawancarai empat orang.

    Empat orang tersebut dipilih oleh peneliti berdasarkan saran yang diberikan oleh

    pembimbing yang disediakan perseroan untuk membantu peneliti menjawab rumusan

    masalah penelitian.Adapun empat orang tersebut telah lama bekerja di perseroan dan

    telah memiliki pengalaman di bidangnya.Lokasi wawancara dilakukan di Gedung

    Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk khususnya di ruangan bagian internal audit.

    Wawancara dilakukan pada jam istirahat dan jam-jam kosong yang dimiliki oleh para

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    6

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • informan. Durasi wawancara sekitar 30 menit sampai satu jam. Selain wawancara,

    peneliti juga memperoleh data berupa dokumen internal perusahaan yaitu rencana kerja

    audit, piagam internal audit, informasi publik berupa laporan keuangan tahunan PT

    Semen Indonesia (Persero) Tbk dan surat pengangkatan anggota komite audit yang baru

    untuk periode 2013-2014 yang disebarluaskan secara publik.

    4.2 Komite Audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

    PT Semen Indonesia (Persero) Tbk meyakini bahwa tata kelola perusahaan yang

    baik merupakan struktur dan proses yang dapat meningkatkan keberhasilan usaha dan

    akuntabilitas perusahaan dengan meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham. Hal

    tersebut ditunjukkan dengan dibuatnya pedoman GCG PT Semen Indonesia (Persero)

    Tbk yang ditetapkan pada tanggal 4 Desember 2008. Komite audit merupakan salah

    satu pilar tata kelola perusahaan yang baik sehingga Perseroan memandang penting

    keberadaan komite audit. Oleh karena itu, pedoman GCG yang disusun Perseroan

    digunakan sebagai acuan dan memberikan arahan dalam pengelolaan perusahaan salah

    satunya bagi komite penunjang dewan komisaris yaitu komite audit.

    Karena Indonesia menganut sistem two tier, maka struktur organisasi PT Semen

    Indonesia (Persero) Tbk terdiri atas dua badan di bawah RUPS yaitu dewan direksi dan

    dewan komisaris dimana kedudukan dewan komisaris lebih tinggi dari dewan direksi

    dan berfungsi sebagai pengawas dan penasehat dan tidak boleh turut serta mengambil

    keputusan operasional perusahaan. Kedudukan komite audit ialah sebagai komite

    penunjang dewan komisaris dan secara langsung bertanggung jawab kepada dewan

    komisaris.

    Sesuai dengan Surat Edaran Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.:

    SE-03/PM/2000 tanggal 05 Mei 2000 dan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek

    Jakarta No.:Kep-315/BEJ/062000 tanggal 30 Juni 2000 dan No.: Kep-339/BEJ/07-2001

    tanggal 20 juli 2001, maka Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah

    membentuk Komite Audit.

    Komite audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah dibentuk berdasarkan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dalam mendukung penerapan

    praktik GCG, terutama prinsip akuntabilitas. Salah satu komisaris independen ditunjuk

    sebagai ketua komite audit dan anggota komite audit adalah anggota non-dewan

    komisaris (profesional) yang independen dan berpengalaman sangat luas. Ketua komite

    audit memilih anggotanya sekurang-kurangnya dua orang yang berasal dari luar

    perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian audit komersial dan

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    7

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • sistem manajemen pabrik perseroan dan laporan komite audit yang terdapat di dalam

    laporan keuangan tahunan, diketahui bahwa persyaratan komite audit perseroan sudah

    sesuai dengan peraturan BUMN yang diatur dalam PER-05/MBU/2006.

    Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

    Tugas dan tanggung jawab komite audit diatur dalam piagam (charter) komite

    audit yang diterapkan berdasarkan keputusan dewan komisaris. Tugas komite audit

    ialah memastikan tercapainya empat sasaran, yaitu: (i) laporan keuangan perusahaan

    disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan (ii) struktur

    pengendalian internal perusahaan dilaksanakan secara efektif (iii) pelaksanaan audit

    internal dan eksternal dilakukan sesuai standar audit yang berlaku (iv) ketaatan

    perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan

    peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

    Secara rinci, tugas komite audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dijabarkan

    sebagai berikut:

    1. Membantu dewan komisaris untuk memastikan efektifitas sistem pengendalian

    intern dan efektifitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor;

    2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh satuan

    pengawasan internal maupun auditor eksternal;

    3. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian

    manajemen serta pelaksanaannya;

    4. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala

    informasi yang dikeluarkan Perseroan;

    5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris

    serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya;

    6. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan

    perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya;

    7. Menyediakan sarana untuk menerima pengaduan yang mencakup Perseroan dan

    entitas anak yang dikonsolidasi dari pihak ketiga dan terutama yang berasal dari

    karyawan mengenai proses akuntansi, pelaporan keuangan, pengendalian

    internal dan auditing;

    8. Menelaah dan menindaklanjuti pengaduan yang mencakup Perseroan dan entitas

    anak yang dikonsolidasi.

    9. Mengkaji kecukupan fungsi audit internal, termasuk jumlah auditor, rencana

    kerja tahunan dan penugasan yang telah dilaksanakan;

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    8

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • 10. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk di dalamnya

    perencanaan audit dan jumlah auditornya; dan

    11. Penugasan lainnya dari Dewan Komisaris.

    4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

    4.3.1 Peran Komite Audit dalam Proses Pelaporan Keuangan

    Mohiuddin & Karbhari (2010) menyatakan bahwa dalam pelaksanaan

    pengawasan atas pelaporan keuangan, komite audit diharapkan meninjau laporan

    keuangan manajemen sebelum disetujui dewan komisaris dan sebelum disebarluaskan

    ke publik. Komite audit menelaah laporan keuangan dengan memastikan bahwa laporan

    keuangan sudah dibuat berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang tepat (Sawyers et al.,

    2005). Dari hasil wawancara dan penelusuran dari laporan komite audit yang tertera

    dalam laporan keuangan tahunan Perseroan, pengawasan (oversight) terhadap proses

    pelaporan keuangan perusahaan dilakukan oleh komite audit melalui pertemuan secara

    periodik tiga bulanan dengan auditor independen, unit internal audit, dan manajemen

    perusahaan. Dalam pertemuan tersebut, komite audit akan membahas hal-hal yang

    terkait dengan pengendalian internal, akuntansi, auditing, dan pelaporan keuangan.

    Laporan keuangan konsolidasian sepenuhnya merupakan tanggung jawab

    Manajemen. Komite audit hanya meyakinkan bahwa pengendalian di dalam angka-

    angka yang tertera pada laporan keuangan telah terpenuhi. Pengendalian tersebut dilihat

    komite audit melalui laporan yang disampaikan oleh auditor internal.

    Komite audit kemudian mendiskusikan laporan keuangan konsolidasian yang sudah

    diaudit dengan manajemen perseroan. Manajemen perseroan mengkonfirmasikan

    kepada komite audit bahwa laporan keuangan telah disiapkan sesuai dengan standar

    akuntansi keuangan Indonesia.

    Dalam ruang lingkup pengawasannya atas laporan keuangan, komite audit PT

    Semen Indonesia (Persero) Tbk juga merekomendasikan kantor akuntan publik yang

    akan mengaudit atas laporan keuangan. Hal-hal yang berkaitan dengan auditor eksternal

    mulai dari proses tender, pemilihan kantor akuntan publik, dan biaya audit dilakukan

    oleh komite audit dengan mengikuti prosedur pengadaan barang dan jasa perseroan.

    Dengan adanya komite audit yang memiliki latar belakang dan kemampuan

    akuntansi dan atau keuangan maka diharapkan komite audit mampu mengawasi proses

    pelaporan keuangan dan menjamin kualitas laporan keuangan. Komite audit PT Semen

    Indonesia (Persero) Tbk sudah memiliki anggota komite audit yang financial literate

    dan hal itu dilaporkan dalam laporan keuangan tahunan.

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    9

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • 4.3.2. Peran Komite Audit dalam Pengendalian Internal

    PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyadari pentingnya pengendalian internal

    dalam rangka menjaga kekayaan dan kinerja perusahaan.Sistem pengendalian internal

    berhubungan dengan kualitas laporan keuangan perusahaan.Dengan pengendalian

    internal yang efektif, maka informasi dari laporan keuangan perusahaan dapat

    diandalkan. Salah satu sasaran komite audit ialah meyakinkan bahwa struktur

    pengendalian internal perusahaan telah berjalan dengan efektif. Oleh karena itu, komite

    audit secara berkala berdiskusi dengan auditor internal tentang sistem pengendalian

    internal.Melalui internal audit, komite audit dapat mengakses perusahaan dan

    mengandalkan kinerja auditor internal (Krishnan, 2005).

    Yang bertanggung jawab dalam merancang dan menerapkan pengendalian

    internal ialah unit kerja itu sendiri. Auditor internal hanya menguji dan

    memastikan bahwa control telah berjalan sebagaimana mestinya. Sedangkan

    komite adit memperoleh laporan pengendalian internal dari internal audit. jelas

    Pak Haris, salah satu staf audit internal.

    Komite audit memastikan pengendalian internal perusahaan dengan menerima

    laporan dari audit internal karena komite audit tidak terlibat dalam kegiatan operasional

    perusahaan. Proses pengendalian internal PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

    menggunakan pendekatan berbasis resiko. Komite audit perlu memahami risiko-risiko

    utama perseroan dan memberikan tanggapan serta umpan balik yang relevan kepada

    manajemen. Apabila pengendalian internal perusahaan lemah berdasarkan laporan dari

    internal audit, maka komite audit menelaah hal-hal yang menyebabkan lemahnya

    pengendalian internal dengan mendiskusikannya bersama manajemen perseroan serta

    audit internal jika dipandang perlu.

    4.3.3. Peran Komite Audit dalam Fungsi Audit Internal

    Dasar bagi komite audit untuk memperoleh pemahaman yang lengkap dari

    kegiatan operasional adalah dengan mempertimbangkan pekerjaan audit internal.

    Adapun kedudukan unit kerja internal audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

    digambarkan sebagai berikut:

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    10

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • Gambar 4.1 Kedudukan Unit Kerja Internal Audit

    Sumber: Data Internal PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

    Unit audit internal dipimpin oleh seorang kepala internal audit yang diangkat

    dan diberhentikan oleh direktur utama atas persetujuan dewan komisaris termasuk

    komite audit.Kepala internal audit bertanggung jawab kepada direktur utama sehingga

    setiap aktivitas berada dalam koordinasi, dilaporkan serta dikonsultasikan kepada

    direktur utama.Dalam rangka mendukung independensi, dan menjamin kelancaran

    aktivitas serta wewenang dalam memantau tindak lanjut, maka internal audit dapat

    berkomunikasi dan bermitra dengan komite audit.

    Komite audit memastikan efektivitas pelaksanaan tugas auditor internal. Hal

    tersebut dilakukan dengan mengadakan rapat bersama auditor internal baik secara

    berkala maupun insidentil.Auditor internal mengirimkan laporan hasil pemeriksaan dan

    laporan-laporan lainnya yang diminta oleh komite audit. Selama tahun berjalan internal

    auditor memiliki kemungkinan untuk melakukan tugas tambahan yaitu dengan adanya

    Direktur Utama

    Komite Audit

    Kepala Internal

    Kabiro Audit

    Teknik

    Kabiro Audit

    Komersil &

    Kabiro Audit

    Akunt & Keu

    Staf Internal

    Audit

    Audit Teknik Auditor

    Komersial &

    Auditor

    Akuntansi &

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    11

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • audit khusus yang merupakan permintaan dari komisaris atau direksi untuk segera

    melakukan pengauditan. Internal audit menerbitkan laporan hasil audit yang

    disampaikan kepada auditee, direktur utama dan juga komite audit setelah melakukan

    investigasi dan klarifikasi selama melakukan audit.Sebagaimana diatur dalam piagam

    internal audit, komite audit memberikan nasihat dan arahan umum bilamana perlu

    kepada auditor internal berdasarkan informasi yang diterimanya, serta hasil diskusi

    dengan auditor internal.

    Komite audit juga me-review rencana kerja audit yang dibuat oleh audit internal.

    Kemudian, secara bersama-sama mendiskusikannya. Komite audit memastikan fungsi

    audit internal perusahaan dengan ikut menyetujui piagam internal audit bersama-sama

    dengan direktur utama. Selain itu, komite audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

    peduli terhadap auditor internal untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja auditor

    internal dengan menyarankan peningkatan kemampuan individual anggota internal

    audit. Saran tersebut diimplementasikan oleh fungsi audit internal dimana saat ini

    hampir semua staf audit internal merupakan auditor internal yang telah bersertifikasi.

    Komite audit dan auditor internal merupakan organ perusahaan yang sama-sama

    memiliki fungsi pengawasan. Seperti yang diutarakan oleh KepalaBiro Audit Komersial

    dan Sistem Manajemen Pabrik, Bu Hera Milarti, Komite audit dan internal audit sama-

    sama memiliki fungsi controller. Karena itulah, kedua organ tersebut memiliki fungsi

    yang menguatkan satu dengan yang lain. Keberadaan komite audit dinilai memperkuat

    fungsi audit internal. Audit internal merupakan sumber informasi bagi komite audit

    sehingga kerja sama diantara mereka dibutuhkan (Zain & Subramaniam, 2007).

    Komite Audit berkoordinasi dengan internal audit yang mana laporan

    dari internal audit dilaporkan secara two-tier, ke dirut (direktur utama) dan ketua

    komite audit. Kata Pak Waras, kepala seksi audit internal.

    Hubungan kerja antara komite audit dan auditor internal PT Semen Indonesia

    (Persero) Tbk berjalan dengan baik melalui koordinasi. Komite audit bekerja sama

    dengan auditor internal untuk dapat mengakses perusahaan. Auditor internal secara rutin

    berkewajiban melaporkan hasil pemeriksaan dan temuan-temuan kepada komite audit.

    4.3.4. Peran Komite Audit dalam Fungsi Audit Eksternal

    Komite audit merupakan instrumen penting yang melakukan kontak langsung

    dengan auditor eksternal dimana komite audit berpartisipasi dalam pemilihan auditor

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    12

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • eksternal (Boynton dkk., 2002). Komite audit juga memastikan bahwa pelaksanaan

    kegiatan auditor eksternal terlah berjalan sesuai dengan standar audit yang berlaku

    (Undang-undang Sarbanes Oxley, 2002). Komite audit menyarankan penunjukan

    Kantor Akuntan Publik (KAP) kepada dewan komisaris. Pada tahun 2013, komite audit

    mengusulkan kepada dewan komisaris dengan menunjuk KAP Delloitte untuk

    melakukan audit umum atas laporan keuangan konsolidasian perseroan dan laporan

    tahunan program kemitraan dan bina lingkungan untuk tahun buku 2013.Sebelumnya,

    Perseroan menunjuk KAP Purwantono, Suherman dan Surja (KAP PSS) yang berafiliasi

    dengan Ernst & Young International dan sudah melakukan audit atas laporan keuangan

    konsolidasian perseroan selam enam tahun berturut-turut.

    Mulai dari proses tender sampai pemilihan eksternal auditor dilakukan oleh

    komite audit. Tata caranya ikut prosedur pengadaan barang dan jasa perseroan...

    Penilaian dan fee audit mengikuti anggaran yang sudah ditetapkan..Karena kita

    sudah listing, kita pakai KAP Big Four.Sekarang kita pakai Delloitte

    sebelumnya pakai E&Y. Jelas Pak Harris, staf auditor internal.

    Keikutsertaan komite audit dalam memberikan usulan dan rekomendasi

    penunjukan auditor eksternal merupakan salah satu bentuk pengawasan komite audit.

    Hal tersebut bertujuan untuk menjaga independensi auditor eksternal yang digunakan

    oleh perusahaan. Komite audit memantau efektivitas pelaksanaan tugas auditor

    eksternal dengan mengadakan pertemuan dan diskusi. Auditor eksternal bertanggung

    jawab dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan yang sudah diaudit sesuai

    standar akuntansi keuangan.

    Komite audit juga me-reviewmanagement letter yang dibuat oleh eksternal

    auditor. Selain itu, komite audit juga bertindak sebagai arbiter.Jika terjadi perbedaan

    pendapat antara auditor eksternal dengan manajemen perseroan dalam membahas hasil

    audit, maka komite audit menjadi penengah.Perbedaan pendapat tersebut adalah hal

    yang wajar yang terjadi di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Komite audit

    mengidentifikasi masalah yang menyebabkan perbedaan pendapat tersebut dan

    didiskusikan sampai diperoleh suatu kesepakatan antara kedua belah pihak.

    4.4. Komite Audit yang Efektif menurut Persepsi Auditor Internal

    Efektivitas komite audit sangat bergantung pada kemampuan komite audit dalam

    menjalankan peran dan tanggung jawab yang didelegasikan oleh dewan (Turley &

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    13

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • Zaman, 2004). Kemampuan komite audit identik dengan karakteristik-karakteristik

    yang harus dimiliki oleh komite audit. Karena itu, perusahaan harus memperhatikan

    karakteristik yang dimiliki oleh anggota komite audit (FCGI, 2002). Dalam penelitian

    ini, peneliti mengevaluasi karakteristik komite audit tersebut dengan menggambarkan

    independensi, kompetensi, pertemuan, dan komite audit dari sudut pandang auditor

    internal. Pemilihan karakteristik komite audit yang terdiri dari independensi,

    kompetensi, pertemuan, dan komunikasi komite audit berdasarkan rekomendasi Blue

    Ribbon Committee (2002) dan penelitian Zain & Subramaniam (2007).

    4.4.1. Independensi Komite Audit

    Berdasarkan hasil olahan data yang diperoleh dari wawancara dan laporan

    tahunan perusahaan, independensi merupakan faktor yang penting untuk mengevaluasi

    komite audit.Independensi Komite Audit dapat dilihat dari struktur organisasi

    perusahaan.

    Dalam struktur organisasi, terlihat kedudukan komite audit PT Semen Indonesia

    (Persero) Tbk. Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris dan bertanggung jawab

    kepada dewan komisaris. Hal ini menunjukkan bahwa komite audit merupakan bagian

    dari pengawas yang tidak terlibat dalam kegiatan operasional perseroan. Independensi

    juga menekankan sikap netral komite audit terutama fokus menemukan solusi dari

    setiap perbedaan pendapat antara auditor eksternal dan manajemen (Lawrence & Parker,

    2002).

    Auditor internal PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menilai bahwa komite audit

    PT Semen Indonesia (Persero) Tbk saat ini sudah independen dan bersikap netral ketika

    menjadi penengah disaat auditor eksternal dan manajemen bersitegang dalam hal-hal

    yang berkaitan dengan laporan keuangan. Komite audit Perseroan juga telah memenuhi

    syarat independensi yang ditentukan oleh Bapepam (2004). Ketua komite audit

    merupakan komisaris independen. Dalam annual report perusahaan dijelaskan bahwa

    komite audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan orang-orang dari luar

    perusahaan yang tidak mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan.

    4.4.2. Kompetensi Komite Audit

    Auditor internal memandang perlu suatu komite audit yang berpengalaman dan

    memiliki pengetahuan di bidang keuangan (Zain & Subramaniam, 2007). Profesi

    internal audit memandang komite audit harus cakap dalam menjalankan perannya atas

    laporan keuangan serta hubungannya dengan auditor eksternal dan manajemen (Hamid

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    14

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • et al., 1999). Komite audit dapat memberikan umpan balik yang berguna jika memiliki

    kompetensi yang cukup dalam bidang auditing dan keuangan. Komite audit PT Semen

    Indonesia (Persero) Tbk terdiri dari orang-orang yang memiliki kemampuan dan

    keahlian serta pengalaman di bidang audit dan akuntansi. Kompetensi komite audit PT

    Semen Indonesia (Persero) Tbk dapat ditunjukkan dari latar belakang pendidikan yang

    dimiliki oleh anggota komite audit. Selain itu, salah satu anggota komite audit memiliki

    pengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan atau pemeriksaan. Salah seorang

    komite audit berkecimpung sebagai auditor Kantor Akuntan Publik dan yang lain

    merupakan dosen akuntansi di salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia.

    Komite audit yang memiliki kompetensi dan keahlian baik dalam bidang

    akuntansi maupun keuangan diharapkan dapat membantu pelaksanaan tugas komite

    audit. Salah satu tugas komite audit ialah memastikan kredibilitas laporan keuangan.

    Oleh karena itu, komite audit yang memiliki pemahaman dalam bidang keuangan

    diperlukan. Auditor internal PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menilai bahwa komite

    audit saat ini sudah berkompeten dan telah dipilih berdasarkan ketentuan Bapepam.

    4.4.3. Pertemuan Komite Audit

    Dalam laporan keuangan tahunan Perseroan, diungkapkan bahwa pertemuan

    komite audit memfasilitasi anggota komite audit dalam melaksanakan peran dan

    tanggung jawabnya. Komite audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk secara periodik

    akan mengundang pihak-pihak terkait dalam rapat. Pertemuan ini merupakan hal wajib

    yang harus dilaksanakan dan tertera di dalam charter. Komite audit mengadakan

    pertemuan dengan auditor eksternal sebelum dan sesudah audit dilaksanakan untuk

    membicarakan ruang lingkup dan sasaran audit serta hasil dari pemeriksaan auditor

    eksternal. Komite audit juga melakukan pertemuan yang terjadwal dengan auditor

    internal yaitu tiga bulan sekali dan jika dipandang perlu dapat diadakan pertemuan yang

    bersifat insidentil.

    Pertemuan yang diadakan komite audit baik secara internal maupun dengan

    mengundang auditor internal, manajemen, dan auditor eksternal merupakan suatu cara

    untuk menjalin komunikasi dan mendiskusikan hal-hal yang termasuk dalam ruang

    lingkup kerja komite audit dan membahas laporan-laporan yang diberikan kepada

    komite audit. Selama tahun 2012, komite audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah

    mengadakan rapat yang terkait dengan auditor internal dan eksternal auditor sebanyak

    delapan kali.Pertemuan diadakan untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas dan tanggung

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    15

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • jawab komite audit. Auditor internal berpendapat bahwa pertemuan dengan komite

    audit melalui rapat merupakan faktor yang penting dalam hal koordinasi dengan fungsi

    internal audit.

    4.4.4. Komunikasi Komite Audit

    Komunikasi merupakan faktor yang berkontribusi untuk mengevaluasi

    efektivitas komite audit.Dalam penelitian ini, peneliti hanya memperoleh pemahaman

    mengenai komunikasi yang terjalin antara komite audit dan internal audit.Komunikasi

    yang terjalin merupakan komunikasi formal yaitu melalui rapat. Dari hasil wawancara

    dengan auditor internal diketahui bahwa sejauh ini komunikasi antara komite audit dan

    auditor internal berjalan dengan baik.

    Internal audit mengkomunikasikan semua hasil laporan seperti laporan hasil

    pemeriksaan maupun laporan investigasi khusus kepada komite audit. Akan tetapi,

    auditor internal berpendapat bahwa komunikasi dengan komite audit akan lebih lancar

    dan lebih baik lagi jika komite audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berkedudukan

    di Gresik. Hal ini dikarenakan saat ini komite audit Perseroan berada di kantor pusat

    yang ada di Jakarta dan untuk berkoordinasi mengharuskan auditor internal bolak-balik

    Gresik-Jakarta. Komunikasi yang lancar antara komite audit dengan internal audit akan

    membangun suatu hubungan kerja yang harmonis dan akan mempengaruhi efektivitas

    komite audit dalam menjalankan fungsinya. Selain itu, auditor internal juga

    mengharapkan komite audit tidak hanya menerima laporan saja dari internal audit tetapi

    juga memberikan saran perbaikan demi kemajuan perusahaan.

    5. Simpulan dan Saran

    5.1 Simpulan

    Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu auditor internal PT Semen

    Indonesia (Persero) Tbk berpendapat bahwa komite audit PT Semen Indonesia (Persero)

    Tbk telah menjalankan peran pengawasannya dengan baik dan efektif yang meliputi

    proses pelaporan keuangan, pengendalian internal, dan juga berperan dalam fungsi

    auditor eksternal dan auditor internal. Dalam proses pelaporan keuangan, komite audit

    sudah menjalankan fungsinya dengan meninjau setiap laporan yang dikeluarkan oleh

    manajemen dengan berdiskusi melalui rapat. Dalam pengendalian internal, komite audit

    bersama-sama dengan internal audit memastikan bahwa perusahaan telah memiliki

    pengendalian internal yang efektif dan efisien. Komite audit menerima laporan hasil

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    16

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • pemeriksaan dari internal audit dan mengevaluasi laporan tersebut. Dalam fungsi

    eksternal auditor, komite audit mencalonkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang

    nantinya mengaudit laporan keuangan dan proses pemilihannya melalui tender. Dan

    yang terakhir, auditor internal memandang faktor-faktor yang berkontribusi dalam

    meningkatkan peran komite audit yang efektif yaitu independensi, kompetensi,

    pertemuan, dan komunikasi komite audit PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sudah

    terpenuhi.

    5.2 Saran

    Peneliti menemukan beberapa keterbatasan dalam melakukan penelitian

    ini.Pertama, karena penelitian ini merupakan penelitian yang mengevaluasi komite audit

    dari kacamata auditor internal maka data yang diperoleh khususnya dari hasil

    wawancara hanya sebatas pemahaman dan pengalaman yang dirasakan oleh auditor

    internal saat berkoordinasi dengan komite audit.Kedua, kurangnya akses dalam

    melakukan wawancara dengan semua auditor internal Perseroan.Oleh karena itu, hasil

    penelitian tidak sekomprehensif penelitian yang melakukan wawancara ke semua

    auditor internal. Keterbatasan lain dalam penelitian ini ialah hanya didasarkan pada

    auditor internal satu Perusahaan saja yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

    Berdasarkan keterbatasan penelitian tersebut, maka penelitian lebih lanjut dapat

    meneliti dari sudut pandang manajemen perseroan.Selain itu peneliti menyarankan

    penelitian selanjutnya untuk melakukan wawancara dengan sebanyak mungkin auditor

    internal yang melibatkan beberapa perusahaan.

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    17

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • DAFTAR PUSTAKA

    Alijoyo, F. Antonius. 2003. Keberadaan & Peran Komite Audit Dalam Rangka Implementasi GCG. Jakarta: Forum for Corporate Governance in Indonesia.

    Badan Pengawas Pasar Modal. 2000. Surat Edaran Bapepam No. SE/03/PM/2000.Komite Audit.

    Badan Pengawas Pasar Modal. 2004. Peraturan Bapepam IX.I.5 (Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep 29/PM/2004 tanggal 24 Maret 2004). Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

    Blue Ribbon Committee (BRC). 1999. Audit Committee Characteristic and Restatement: A Study of the Efficacy of Certain Blue Ribbon Committee Recommendations. New York: New York Stock Exchange and National Association of Securities Dealer.

    Boynton, Johnson ., et al. 2003.Modern Auditing.Seventh Edition.John Wiley & Sons, Inc.

    Braiotta, Louis. 2004. The Audit Committee Handbook. Fourth Edition. New Jersey: John Wiley & Sons.

    Bromilow, Catherine L. & Barbara Berlin. 2005. Audit Committee Effectiveness. The Corporate Board. Vanguard Publications, Inc.

    DeZoort, F. Todd. 1997. An Investigation of Audit Committees Oversight Responsibilities. Abacus, 33 (2): 208-227.

    DeZoort, et al. 2002. Audit Committee Effectiveness: A syntesis of Emperical Audit Committee Literatur. Journal of Accounting Literature, 21: 38-76.

    Effendi, Arief Muhammad.2002. Pedoman Pembentukan Komite Audit Yang Efektif. Jakarta: Komite Nasional Kebijakan Governance.

    Forum for Corporate Governance in Indonesia. 2000. Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit Dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). Jilid II. Jakarta: Forum for Corporate Governance in Indonesia.

    Gendron Y, et al. 2004. Getting Inside the Black Box: A Field Study of Practices in Effective Audit Committees.Auditing: A Journal of Accounting Literature, 21: 153-171.

    Goodwin J, Yeo TY. 2001. Two Factors Affecting Independence and Objectivity: Evidence from Australia and New Zealand. International Journal of Auditing, 7: 263-278.

    Hamid, et al. 1999.The Effectiveness of Audit Committee. Akauntan Nasional: 5-10.

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    18

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • Ikatan Komite Audit Indonesia.2004. Komite Audit, (Online), (http://komiteaudit.org/tentang, diakses tanggal 09 Oktober 2013).

    Joshi, P.L. & Amal Wakil. 2004. A Study of the Audit Committees functioning in Bahrain. Managerial Auditing Journal, 19 (7): 832-858.

    Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal.2004. Standar Profesi Audit Internal. Jakarta: Yayasan Pendidikan Internal Audit.

    Krishnan, J. 2005. Audit Committee Quality and Internal Control: An Empirical Analysis. The Accounting Review, 80: 649-675.

    Kamel, Hany & Sobhy Elkhatib. 2013. The Perceptions of Audit Committees role in emerging market: the case of egypt. Journal of Economic and Administrative Sciences, 29 (2): 85-98.

    Magrane, Johnathan & Sue Malthus. 2010. Audit committee effectiveness: a public sector case study. Managerial Auditing Journal, 25 (5): 427-443.

    Manao, Hekinus. 1996. Peranan Komite Audit dalam Pengelolaan Perusahaan: Ulasan Historis, Teori, Praktik dan Perspektif, Profesi Akuntan Indonesia Menuju Milenium Baru.(Online), (http://www.docstoc.com/docs/80417706/PERANAN-KOMITE-AUDIT-DALAM-PENGELOLAAN-PERUSAHAAN--ULASAN-HITORIS-TEORI-PRAKTIK-DAN-PERSPEKTIF, diakses tanggal 28 Februari 2014).

    Moeller, Robert R. 2009. Brinks Modern Internal Auditing. Seventh Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

    Mohiuddin, Md dan Yusuf Karbhari. 2010. Audit Committe Effectiveness:A Critical Literature Review. AIUB Journal of Business and Economics, 9 (1): 97-125.

    Moleong, LJ. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

    Nest, DP Van Der. 2008. The perceived effectiveness of Audit Committees in the south african public service. Meditary Accountacy Research, 16 (2): 175-188.

    PT Semen Gresik (Persero) Tbk. 2009.Pedoman Good Corporate Governance.

    Sarens, Gerrit & Ignace De Beelde. 2006. Interaction between Internal Auditors and the Audit Committee: An analysis of expectations and perceptions, Working paper, Universiteit Gent, Fculteit Economie en Bedrijfskunde.

    Spira, Laura F. 1999. Ceremonies of Governance: Perspective on the Role of the Audit Committee. Journal of Management and Governance, 3: 231-260.

    Sawyer et al,. 2006. Sawyers Internal Auditing. Jakarta: Salemba Empat

    Sariah, Juaenatis. 2010. Analisis Pengaruh Peran Komite Audit dan Pengendalian Internal terhadap Kinerja Keuangan. Skripsi tidak diterbitkan.UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    19

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

  • Soetedjo, Soegeng. 2009. Pembahasan Pokok-pokok Pikiran Teori Akuntansi Vernon Kam. Surabaya: Airlangga University Press.

    Turley, Stuart & Mahbub Zaman. 2004. The Corporate Governance Effects of Audit Committees. Journal of Management and Governance, 8: 305-332.

    . 2007. Audit Committee Effectiveness: Informal Processes and Behavioural Effects. Accounting, Auditing.& Accountability Journal, 20 (5): 765-788.

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Jakarta 19 Juni 2003.

    Venkataraman, V. 2005.Audit Comittee Handbook. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.

    Zain, Mazlina Mat & Nava Subramaniam. 2007. Internal Auditors Perceptions on Audit Committees Interactions: a qualitative study in Malaysian Public Corporation, Corporate Governance, 15 (5) September.

    SNA 17 Mataram, LombokUniversitas Mataram24-27 Sept 2014

    20

    File ini diunduh dari:www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id