103_Pid.B_2008__PN.Pwk
-
Upload
reynold-ongkowiharjo -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
description
Transcript of 103_Pid.B_2008__PN.Pwk
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
No. 103/Pid. B/2008/ PN. Pwk
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Purwakarta yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
dengan acara pemeriksaan biasa pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara terdakwa :
Nama lengkap : CHEN YI TING
Tempat lahir : Sinchu – Taiwan Umur/tgl.lahir : 36 Tahun / 18 Maret 1972Jenis kelamimn : Laki-lakiKebangsaan : TaiwanTempat tinggal : Jl. Wijaya Kusuma III/01 Kel.
Nagari Tengah kabupaten Purwakarta Propinsi Jawa Barat
A g a m a : BudhaPekerjaan : Marketing Manager / Wakil
Direktur PT. Sun Fu Indonesia
Pendidikan : S1 Tehnik Mesin
Terdakwa tidak dilakukan penahanan ;
Pengadilan Negeri tersebut ;
Setelah membaca :
1. Penetapan Ketua PN Purwakarta No: 103/Pen.Pid/2009/PN.Pwk, tentang
penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut;
2. Semua surat-surat dalam berkas perkara Pidana Biasa Atas nama terdakwa Chen
Yi ting;
Setelah mendengar Pembacaan Surat Dakwaan Penuntut Umum No.Reg.Perkara:
PDM-75/PRWK/03/ 2009; tertanggal 07 April 2009 ;
Setelah mendengar penegasan terdakwa dipersidangan, bahwa atas dakwaan
Penuntut umum tersebut terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak akan
menyampaikan keberatan, serta menyatakan bahwa dalam persidangan perkara ini
1
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
terdakwa tidak akan menggunakan haknya untuk didampingi Penasihat Hukum dan oleh
karena itu terdakwa bersedia diperiksa dan diadili tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Setelah memperhatikan barang bukti yang diajukan dimuka persidangan;
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa
dipersidangan ;
Setelah pula mendengar tuntutan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Purwakarta tertanggal 1 Juli 2009, yang pada pokoknya Penuntut Umum menuntut supaya
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purwakarta memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa Chen Yi Ting, telah terbukti secara dah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana Pengelolaan Lingkungan Hidup
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 44 ayat (1) jo Pasal 46
ayat (1), (2) UU RI Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, jo Pasal 64 ayat (1) sebagaimana dalam dakwaan subsidair ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Chen Yi Ting dengan pidana penjara
selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah0 subsidair 6 (enam) bulan kurungan;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
• 1 (satu) derigen limbah cair dengan volume 2 (dua) liter ;
• 1 (satu) derigen sludge IPAL dengan volume 2 (dua) kg ;
Dirampas untuk dimusnahkan ;
4. Menetapkan agar terpidana dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.
5.000,- (lima ribu rupiah) ;
Telah mendengar pula Pembelaan/Pledoi dari Terdakwa yang diajukan secara
tertulis dipersidangan tertanggal 6 Juli 2009, yang pada pokoknya menyatakan bahwa
Terdakwa tidak sependapat dengan tuntutan Penuntut Umum dan memohon kepada
Majelis Hakim untuk menyatakan membebaskan terdakwa dari tindak pidana yang
tertuang dalam dakwaan primair maupun subsidair;
Menimbang, bahwa mendengar Replik Penuntut Umum tanggal 6 Juli 2009 yang
disampaikan secara lisan dipersidangan yang pada pokoknya Penuntut Umum
menyatakan tetap pada tuntutannya, serta duplik dari terdakwa yang menyatakan tetap
pada pembelaannya;
2
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dipersidangan terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah
didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut:
Primair
Bahwa ia terdakwa Chen Yi Ting sebagai Marketing Manager / Wakil Direktur PT
SAN FU Indonesia dengan Akta pendirian perusahaan Nomor : 3 tangggal 3 Agustus
2000, pada hari dan tanggal tidak dapat diingat lagi secara berturut turut pada bulan
januari tahun 2002 sampai dengan tahun 2008, bertempat di PT SAN FU Indonesia di
Jalan Wijaya Kusumah III/01 Rt. 23/04 Kelurahan Nagri Tengah Kecamataan dan
Kabupaten Purwakarta Propinsi Jawa barat atau setidak tidaknya pada suatu tempat lain
dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Purwakarta, dengan melanggar peraturan
Perundang undangan yang berlaku sengaja melepaskan atau membuang zat, energi dan
atau komponenn lain yang berbahaya atau beracun masuk diatas atau ke dalam tanah,
kedalam air permukaan, melakukan impor eksport, memperdagangkan, mengangkut,
menyimpan bahan tersebut, menjalankan instalasi yang berbahaya, padahal mengetahui
atau sengaja beralasan untuk menduga bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan
pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan umum
atau nyawa orang lain, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai
berikut :
Bahwa terdakwa Chen Yi Ting diangkat menjadi Marketing Manager / Wakil Direktur PT
SAN FU Indonesia pada tanggal 16 Januari 2006 sesuai dengan Decision of Directo of
PT SAN FU Indonesia Nomor : 001 / SFI / DECISION / I / 2006 sampai dengan tanggal 16
Januari 2010 yang berkedudukan di jalan Wijaya Kusumah III/01 Rt. 23/04 Kelurahan
Nagri Tengah Kecamataan dan Kabupaten Purwakarta Propinsi Jawa barat yang
merupakan perusahaan kertas budaya yang dipasarkan di Taiwan dengan bahan baku
yang digunakan adalah bamboo yang diperoleh dari sekitar pabrik (Purwakarta),
Sumedang dan Subang ;
Bahwa sebelum terdakwa Chen Yi Ting menjadi Marketing Manager, terdakwa Chen Yi
Ting diangkat sebagai General berdasarrkan Decision of Directo of PT SAN FU Indonesia
Nomor : 001 / SFI / DECISION / I / 2001 tanggal 16 Januari 2001 sampai dengan 16
Januari 2003 dan sebagai Production Manager berdasarkan Decision of Directo of PT
SAN FU Indonesia Nomor : 001 / SFI / DECISION / I / 2003 sampai dengan tanggal 16
Januari 2003 sampai dengan tangal 16 Januari 2009 ;
Bahwa sejak terdakwa Chen Yi Ting menjabat sebagai Marketing Manager atau Adm/
Wakil Direktur PT SAN FU Indonesia, terdakwa bertugas dan berkewajiban mengurus
3
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
eksport dan import barang di PT SAN FU Indonesia dan semua permasalahan yang
berhubungan dengan pembayaran atau pengeluaran uang di PT SAN FU Indonesia,
semua kegiatan PT SAN FU Indonesia harus melalui terdakwa terutama yang
berhubungan dengan pembayaran dan pengeluaran dana, terdakwa harus berkoordinasi
dengan bagian keuangan yang ada di Taiwan dan sebagai penggantinya LIN WAN CHI
(Direktur Utama) yang berada di Taiwan.
Bahwa PT SAN FU Indonesia menggunakan bahan baku bamboo dan bahan baku
penolong yanitu berupa soda kostik untk melunakan, belerang untuk warna kuning, dan
pewarna untuk proses printing atau memberikann gambar pada kertas hasil produksi
dengan menggunakan zat pewarna dan zat warna yang digunakan adalah warna merah
menggunakan roda min B dan scarlet, kuning (emas) menggunakan (Aluminium fasta)
dengan mentail yellow dan semua zat pewarna di import dari Jepang dan USA.
Bahwa PT SAN FU Indonesia dalam prosesnya menghasilkan limbah berupa limbah cair
dari proses produksi, limbah padat Sludge dari proses IPAL (Instalasi Pengelolaan Air
Limbah) dan limbah serbuk kertas dari proses produksi.
Bahwa limbah PT SAN FU Indonesia yang berupa limbah cair dari proses produksi di
IPAL dibuang ke saluran umum menuju sungai Cilamaya yang masih berwarna kuning
atau melebihi baku mutu dan ada sebagian lagi dari bekas pembersih zat pewarna
langsung masuk ke saluran menuju sungai Cilamaya tanpa melalui IPAL, sedangkan
limbah padat (sludge) sebanyak kurang lebih 2.400 kg/hari kemudian dijemur di jalan yang
ada dibelakang pabrik setelah itu dimasukan ke dalam karung lalu dibuang ke tanah
kosong di TPA pabrik dekat tempat sampah yang berada di belakang pabrik dan dicampur
dengan limbah kertas lainnya.
Bahwa sejak terdakwa Chen Yi Ting menjabat sebagai Marketing Manager / Wakil
Direktur PT SAN FU Indonesia tidak pernah mengirim sludge IPAL, limbah cair dan limbah
bubuk kertas pemanfaaat/pengolah karena dananya tidak pernah dikeluarkan oleh
terdakwa.
Bahwa Direktur PT SAN FU Indonesia pernah berkali kali meminta kepada terdakwa untuk
memperbaiki tentang limbah yang dihasilkan oleh PT SAN FU Indonesia, akan tetapi
terdakwa sengaja mengabaikannya karena terdakwa tahu kalau Direktur PT SAN FU
Indonesia tidak mengetahui mengenai proses limbah, mengenai dana untuk pengelolaan
4
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
lingkungan tidak ada, akan tetapi apabila dikeluarkan dana maka dana tersebut bisa
keluar harus melalui terdakwa.
Bahwa pada tanggal 14 Nopember 2006 dan 13 Februari 2007 dari Dinas Lingkungan
Hidup dan Tata Ruang pernah mendatangi PT SAN FU Indonesia untuk melakukan
pemeriksaan terhadap IPAL dan air limbah melalui out let yang berwarna hitam kehijau
hijauan kemudian diambil sample dari IPAL dan dilakukan pemeriksaan di laboratorium
yang hasilnya air limbah masih di atas baku mutu.
Bahwa dari Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang setelah tahun 2004 belum pernah
mengeluarkan surata izin pembuangan limbah terhadap PT SAN FU Indonesia karena
limbah yang dihasilkan PT SAN FU Indonesia tidak memenuhi baku mutu yang telah
ditentukan atau mengandung limbah B3 (beracun) dan tidak sesuai dengan Perundang
Unangan Nomor : 23 tahun 1997 tentang pengolahan Lingkungan Hidup dan PP RI
Nomor : 18 tahun 1999 tentang pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun.
Bahwa PT SAN FU Indonesia sebelumnya pernah diperingatkan dengan surat teguran
dari Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang kabupaten Purwakarta sebanyak 5 (lima)
kali dan 1 (satu) kali dari Sekda Purwakarta yaitu :
1. Nomor : 660 / 84 / Binus – DPLH tertanggal 4 Maret 2002 perihal penghentian uji coba
produksi ;
2. Nomor : 660 / 485 / DLHTN tertanggal 4 Juli 2006 perihal pelaksanaan program
superkasih 2004 ;
3. Nomor : 660.31/ 61 / PDL tertanggal 14 Februari 2007 perihal teguran program air
bersih ;
4. Nomor : 660 / 337 / DLHTN tertanggal 25 Mei 2007 perihal tindak laanjut evaluasi
program prokasih ;
5. Nomor : 757 / 660.31 / DLHTTL tertanggal 08 Nopember 2006 perihal pengendalian
pencemaran lingkungan ;
6. Nomor : 660.31 / 3922 / DLHTR / 2006 tertanggal 29 Nopember 2006 perihal
penghentian pembuangan air limbah dari Sekda Purwakarta ;
Bahwa peringatan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Purwakarta dan Sekda
Purwakarta tersebut terdakwa mencoba melakukan perbaikan perbaikan IPAL dengan
cara meminta pendapat kepada Chu Jeng Ming mengenai limbah cair tersebut dan
disarankan agar mengurangi penggunaan air dalam proses produksi dan mengurangi
penggunaan soda kostik dan menambah bahan equalisasi dan endapan akan tetapi
5
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
limbah cair tersebut yang keluar dari autlet yang dibuang kesungai Cilamaya masih di
atas / melebihi baku mutu karena dalam pengelolaan limbah tidak dilakukan secara benar.
Bahwa dengan adanya pencemaran lingkungan dari limbah PT SAN FU Indonesia
mempunyai dampak dalam jangka pendek terutama terjadi pada badan air yang tercemar
(sungai Cilamaya) berupa terganggunya kehidupan aquatic akibat kekurangan oksigen
dan badan air tersebut tidak dapat lagi untuk diperuntukan serta tidak mampu lagi
mendukung kehidupan ynag berkelanjutan, sedangkan jangka panjangnya dapat
mengakibatkan sifat akumulatif dari bahan pencemaran yang terkandung dalam limbah
yang bersipat kronis atau menahun, beberapa penyakit seperti kanker, gangguan pada
janin atau kegagalan pada organ tubuh seperti ginjal dan hati. Proses sampainya zat
pencemaran tersebut kemanusia adalah akibat proses makan memakan pada rantai
makanan dan berdasarkan pengalaman itu membutuhkan waktu puluhan tahun untuk
dapat dideteksi.
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 43
ayat (1) jo. Pasal 46 ayat (1), (2) Undang Undang Nomor : 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP ;
Subsidair :
Bahwa ia terdakwa Chen Yi Ting sebagai Marketing Manager / Wakil Direktur PT
SAN FU Indonesia dengan Akta pendirian perusahaan Nomor : 3 tangggal 3 Agustus
2000, pada hari dan tanggal tidak dapat diingat lagi secara berturut turut sebagaimana
dakwaan Primair, dengan melanggar peraturan Perundang undangan yang berlaku karena
kealfaannya sengaja melepaskan atau membuang zat, energi dan atau komponen lain
yang berbahaya atau beracun masuk diatas atau ke dalam tanah, kedalam air permukaan,
melakukan import eksport, memperdagangkan, mengangkut, menyimpan bahan tersebut,
menjalankan instalasi yang berbahaya, padahal mengetahui atau sangat beralasan untuk
menduga bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan pencemaran dan atau perusakan
lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan umum atau nyawa orang lain,
perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Bahwa terdakwa Chen Yi Ting diangkat menjadi Marketing Manager / Wakil
Direktur PT SAN FU Indonesia pada tanggal 16 Januari 2006 sesuai dengan Decision of
Directo of PT SAN FU Indonesia Nomor : 001 / SFI / DECISION / I / 2006 sampai dengan
tanggal 16 Januari 2010 yang berkedudukan di jalan Wijaya Kusumah III/01 Rt. 23/04
Kelurahan Nagri Tengah Kecamataan dan Kabupaten Purwakarta Propinsi Jawa barat
6
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
yang merupakan perusahaan kertas budaya yang dipasarkan di Taiwan dengan bahan
baku yang digunakan adalah bamboo yang diperoleh dari sekitar pabrik (Purwakarta),
Sumedang dan Subang ;
Bahwa sebelum terdakwa Chen Yi Ting menjadi Marketing Manager, terdakwa
Chen Yi Ting diangkat sebagai General berdasarrkan Decision of Directo of PT SAN FU
Indonesia Nomor : 001 / SFI / DECISION / I / 2001 tanggal 16 Januari 2001 sampai
dengan 16 Januari 2003 dan sebagai Production Manager berdasarkan Decision of
Directo of PT SAN FU Indonesia Nomor : 001 / SFI / DECISION / I / 2003 sampai dengan
tanggal 16 Januari 2003 sampai dengan tangal 16 Januari 2009 ;
Bahwa sejak terdakwa Chen Yi Ting menjabat sebagai Marketing Manager atau
Adm/ Wakil Direktur PT SAN FU Indonesia, terdakwa bertugas dan berkewajiban
mengurus eksport dan import barang di PT SAN FU Indonesia dan semua permasalahan
yang berhubungan dengan pembayaran atau pengeluaran uang di PT SAN FU Indonesia,
semua kegiatan PT SAN FU Indonesia harus melalui terdakwa terutama yang
berhubungan dengan pembayaran dan pengeluaran dana, terdakwa harus berkoordinasi
dengan bagian keuangan yang ada di Taiwan dan sebagai penggantinya LIN WAN CHI
(Direktur Utama) yang berada di Taiwan.
Bahwa PT SAN FU Indonesia menggunakan bahan baku bamboo dan bahan baku
penolong yanitu berupa soda kostik untk melunakan, belerang untuk warna kuning, dan
pewarna untuk proses printing atau memberikann gambar pada kertas hasil produksi
dengan menggunakan zat pewarna dan zat warna yang digunakan adalah warna merah
menggunakan roda min B dan scarlet, kuning (emas) menggunakan (Aluminium fasta)
dengan mentail yellow dan semua zat pewarna di import dari Jepang dan USA.
Bahwa PT SAN FU Indonesia dalam prosesnya menghasilkan limbah berupa
limbah cair dari proses produksi, limbah padat Sludge dari proses IPAL (Instalasi
Pengelolaan Air Limbah) dan limbah serbuk kertas dari proses produksi.
Bahwa limbah PT SAN FU Indonesia yang berupa limbah cair dari proses produksi
di IPAL dibuang ke saluran umum menuju sungai Cilamaya yang masih berwarna kuning
atau melebihi baku mutu dan ada sebagian lagi dari bekas pembersih zat pewarna
langsung masuk ke saluran menuju sungai Cilamaya tanpa melalui IPAL, sedangkan
limbah padat (sludge) sebanyak kurang lebih 2.400 kg/hari kemudian dijemur di jalan yang
ada dibelakang pabrik setelah itu dimasukan ke dalam karung lalu dibuang ke tanah
7
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kosong di TPA pabrik dekat tempat sampah yang berada di belakang pabrik dan dicampur
dengan limbah kertas lainnya.
Bahwa PT SAN FU Indonesia memiliki dokumen AMDAL pada tahun 2004 dan
ditandatangani oleh terdakwa akan tetapi terdakwa tidak pernah membacanya hanya
pernah melihatnya dan dalam pemakaian air dan produksi, permasalahan IPAL dan
pengelolaan lingkungan dipercayakan kepada saksi TOPO WIDODO, ST. MT kemudian
saksi TOPO WIDODO, ST. MT melaporkan kepada terdakwa akan tetapi terdakwa lalai
tidak melakukan pengecekan secara langsung permasalahan limbah tersebut karena
hanya mempercayakan kepada saksi TOPO WIDODO, ST. MT saja.
Bahwa pada tanggal 14 Nopember 2006 dan 13 Februari 2007 dari Dinas
Lingkungan Hidup dan Tata Ruang pernah mendatangi PT SAN FU Indonesia untuk
melakukan pemeriksaan terhadap IPAL dan air limbah melalui out let yang berwarna hitam
kehijau hijauan kemudian diambil sample dari IPAL dan dilakukan pemeriksaan di
laboratorium yang hasilnya air limbah masih di atas baku mutu.
Bahwa dari Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang setelah tahun 2004 belum
pernah mengeluarkan surata izin pembuangan limbah terhadap PT SAN FU Indonesia
karena limbah yang dihasilkan PT SAN FU Indonesia tidak memenuhi baku mutu yang
telah ditentukan atau mengandung limbah B3 (beracun) dan tidak sesuai dengan
Perundang Unangan Nomor : 23 tahun 1997 tentang pengolahan Lingkungan Hidup dan
PP RI Nomor : 18 tahun 1999 tentang pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun.
Bahwa PT SAN FU Indonesia sebelumnya pernah diperingatkan dengan surat
teguran dari Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang kabupaten Purwakarta sebanyak 5
(lima) kali dan 1 (satu) kali dari Sekda Purwakarta yaitu :
7. Nomor : 660 / 84 / Binus – DPLH tertanggal 4 Maret 2002 perihal penghentian uji coba
produksi :
8. Nomor : 660 / 485 / DLHTN tertanggal 4 Juli 2006 perihal pelaksanaan program
superkasih 2004 :
9. Nomor : 660.31/ 61 / PDL tertanggal 14 Februari 2007 perihal teguran program air
bersih :
10. Nomor : 660 / 337 / DLHTN tertanggal 25 Mei 2007 perihal tindak laanjut evaluasi
program prokasih :
11. Nomor : 757 / 660.31 / DLHTTL tertanggal 08 Nopember 2006 perihal pengendalian
pencemaran lingkungan :
8
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
12. Nomor : 660.31 / 3922 / DLHTR / 2006 tertanggal 29 Nopember 2006 perihal
penghentian pembuangan air limbah dari Sekda Purwakarta :
Bahwa peringatan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Purwakarta dan
Sekda Purwakarta tersebut terdakwa mencoba melakukan perbaikan perbaikan IPAL
dengan cara meminta pendapat kepada Chu Jeng Ming mengenai limbah cair tersebut
dan disarankan agar mengurangi penggunaan air dalam proses produksi dan mengurangi
penggunaan soda kostik dan menambah bahan equalisasi dan endapan akan tetapi
limbah cair tersebut yang keluar dari autlet yang dibuang kesungai Cilamaya masih di
atas / melebihi baku mutu karena dalam pengelolaan limbah tidak dilakukan secara benar.
Bahwa dengan adanya pencemaran lingkungan dari limbah PT SAN FU Indonesia
mempunyai dampak dalam jangka pendek terutama terjadi pada badan air yang tercemar
(sungai Cilamaya) berupa terganggunya kehidupan aquatic akibat kekurangan oksigen
dan badan air tersebut tidak dapat lagi untuk diperuntukan serta tidak mampu lagi
mendukung kehidupan ynag berkelanjutan, sedangkan jangka panjangnya dapat
mengakibatkan sifat akumulatif dari bahan pencemaran yang terkandung dalam limbah
yang bersipat kronis atau menahun, beberapa penyakit seperti kanker, gangguan pada
janin atau kegagalan pada organ tubuh seperti ginjal dan hati. Proses sampainya zat
pencemaran tersebut kemanusia adalah akibat proses makan memakan pada rantai
makanan dan berdasarkan pengalaman itu membutuhkan waktu puluhan tahun untuk
dapat dideteksi.
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
44 ayat (1) jo. Pasal 46 ayat (1), (2) Undang Undang Nomor : 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan surat dakwaannya tersebut, Penuntut
Umum telah menghadirkan saksi-saksi untuk didengar keterangannya dipersidangan,
yang masing-masing telah memberikan keterangan dibawah sumpah pada pokoknya
sebagai berikut :
1) Saksi Drs. RACHMAT GURNITA, MM :
• Bahwa benar saksi kenal dengan Terdakwa, tetapi tidak ada hubungan keluarga
maupun pekerjaan ;
9
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa benar saksi pernah diperiksa oleh penyidik dan keterangan saksi tersebut
adalah benar ;
• Bahwa benar sejak Pebruari 2007 saksi menjabat sebagai Kepala Bidang
Pengendalian dampak Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang
Purwakarta ;
• Bahwa kewenangan saksi adalah melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap kemungkinan terjadinya pencemaran /kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh kegiatan usaha ;
• Bahwa benar saat saksi melakukan pembinaan pada tahun 2007, PT. Sun Fu
Indonesia belum memiliki ijin pembuangan limbah cair dari bupati Purwakarta ;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia merupakan industri kertas budaya serta
menghasilkan limbah padat dan limbah cair ;
• Bahwa benar limbah cair yang dihasilkan PT. Sun Fu Indonesia dibuang ke sungai
Cilamaya yang ada dibelakang pabrik, padahal diketahui bahwa air limbah PT. Sun
Fu Indonesia tersebut masih jauh diatas baku mutu ;
• Bahwa benar untuk limbah padat ditumpuk diareal belakang pabrik ;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia memiliki AMDAL tahun 2004 sedangkan PT.
Sun Fu Indonesia berdiri tahun 2001 jadi AMDAL dibuat setelah PT. Sun Fu
Indonesia tersebut berdiri ;
• Bahwa benar instansi saksi telah membuat teguran kepada PT. Sun Fu Indonesia
terkait dengan pembuangan limbah cair yang melebihi baku mutu;
• Bahwa benar instansi saksi menyarankan kepada PT. Sun Fu Indonesia untuk
melibatkan pihak ke-3 dalam pengolahan IPAL agar hasilnya maksimal ;
• Bahwa benar sejak bulan Juli 2007 PT. Sun Fu Indonesia ditangani oleh
Kementerian Lingkungan Hidup ;
• Bahwa benar sejak Desember 2007 sampai dengan Mei 2008 PT. Sun Fu
Indonesia ditangani oleh pihak ke-3 dalam pengolan IPAL ;
• Bahwa benar hasil cek laboratorium limbah cair PT. Sun Fu Indonesia mulai bulan
Desember 2008, Januari 2009, Pebruari 2009 telah memenuhi standar baku mutu
dan sekarang PT. Sun Fu Indonesia telah memiliki ijin pembuangan air limbah ke
Sungai Cilamaya dari Bupati Purwakarta ;
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidaka
keberatan ;
2) Saksi Drs. H. HAMIM MULYANA, MSi :
10
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa saksi mengaku kenal dengan terdakwa tetapi tidak ada hubungan keluarga
dengan terdakwa;
• Bahwa bahwa saksi menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Tata
Ruang sejak tanggal 20 Januari 2005 sampai dengan 24 Desember 2008;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia terletak di Desa Cipayung Kecamatan Cibatu kabupaten
Purwakarta, memproduksi kertas budaya dengan bahan baku bambu yang diperoleh
dari Subang, Purwakarta dan Sumedang ;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia berdiri sekitar tahun 2001;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia dalam proses produksinya, menghasilkan limbah cair
yang tidak sesuai dengan baku mutu limbah cair ;
• Bahwa benar saksi pernah datang ke PT. Sun Fu Indonesia pada bulan September
2005 dan Desember 2007, saksi datang ke PT. Sun Fu Indonesia untuk mengetahui
permasalahan PT. Sun Fu Indonesia melakukan pencemaran terhadap sungai
Cilamaya ;
• Bahwa benar Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang sudah sering memberikan
peringatan maupun teguran baik itu perintah untuk melakukan perbaikan IPAL sampai
larangan tidak boleh membuang limbah cair ke sungai cilamaya sebelum memenuhi
baku mutu dengan cara tidak dikeluarkannya ijin pembuangan limbah cair ;
• Bahwa seingat saksi PT. Sun Fu Indonesia telah 5 (lima) kali mendapat teguran oleh
Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang dan 1 (satu) kali oleh Sekda;
• Bahwa saksi melihat selama ada teguran dan peringatan tersebut sudah ada
kemajuan dan iktikad baik PT. Sun Fu Indonesia dalam perbaikan IPAL;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia memiliki AMDAL tahun 2004 sedangkan PT. Sun Fu
Indonesia berdiri sejak tahun 2001 seharusnya dokumen AMDAL ada sebelum
perusahaan berdiri atau beroperasi;
• Bahwa Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta tidak pernah
melakukan pembinaan melainkan pengawasan dan pengendalian ;
• Bahwa saat ini air limbah PT. Sun Fu Indonesia telah memenuhi baku mutu dan PT.
Sun Fu Indonesia telah memiliki ijin pembuangan air limbah ke sungai Cilamaya dari
Pemerintah Kabupaten Purwakarta ;
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ;
11
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
3) Saksi TOPO WIDODO, ST. MT:
• Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa karena sama-sama bekerja di PT. Sun Fu
Indonesia dan terdakwa adalah atasan saksi di PT. Sun Fu Indonesia ;
• Bahwa keterangan saksi dalam berita acara penyidikan tersebut adalah benar ;
• Bahwa benar saksi berkerja di PT. Sun Fu Indonesia sejak bulan Oktober 2005
dengan jabatan sebagai Pengawas IPAL PT. Sun Fu Indonesia yang mempunyai
tugas pokok adalah memperbaiki IPAL PT. Sun Fu Indonesia dan bertanggung jawab
langsung kepada General Manajer yang bernama Chen Yi Ting ;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia mulai berdiri sekitar tahun 2001 dan
memeprodukasi kertas budaya menggunakan bahan baku bambu yang diperoleh dari
lokal yaitu Sumedang, Subang, Kabupaten Bandung dan Garut, serta bahan baku
penolong yaitu belerang untuk warna kuning serta bahan baku lainnya yaitu Soda
Kostik ;
• Bahwa benar adanya dugaan pecemaran lingkungan oleh PT. Sun Fu Indonesia atas
limbah PT. Sun Fu Indonesia yang dibuang di Sungai Cilamaya;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia dalam produksinya menghasilkan limbah cair dan
limbah padat (sludge) dari proses IPAL ;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia untuk limbah cair langsung di buang ke Sungai
Cilamaya setelah melalui IPAL yang hasilnya jauh diatas baku mutu ;
• Bahwa benar sejak tahun 2008 untuk limbah padat/slugde dari proses IPAL ditumpuk
dihalaman pabrik dan kemudian diangkut oleh transporter untuk dibawa keluar dari
areal pabrik ;
• Bahwa benar transporter yang bekerja sama dengan PT. Sun Fu Indonesia
diantaranya adalah PT. Nirmala Tipar Sesama, PT. Krenalog, PT. Tenang Jaya;
• Bahwa awalnya PT. Sun Fu Indonesia telah menggunakan jasa pihak ke-3 untuk
pengolahan limbah cair yaitu dengan bekerjasama dengan CV. Karya Mandiri, namun
hasilnya tetap saja limbah cair yang dihasilkan PT. Sun Fu Indonesia belum memenuhi
baku mutu karena dalam pengolahan limbah cair belum sempurna dan ada komponen
yang sulit yang tidak bisa dirombak ;
• Bahwa oleh karena tidak berhasil dengan CV. Karya Mandiri, selanjutnya PT. Sun Fu
Indonesia bekerjasama dengan Balai Besar Pulp dan Kertas (BBLK) ;
12
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa selama bekerjasama dengan BBLK tersebut perubahan yang dilakukan oleh
PT. Sun Fu Indonesia yaitu mengenai :
1. Optimalisasi IPAL
2. Riset penanganan limbah padat
3. SOP
• Bahwa selain itu PT. Sun Fu Indonesia juga pernah mendatangkan konsultan ahli dari
Taiwan yang bernama Mr. Fang untuk membantu PT. Sun Fu Indonesia dalam
pengolahan limbah cair ;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia pernah mendapat surat teguran dari atau
peringatan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta
terkait dengan limbah cair sebanyak 3 (tiga) kali sejak tahun 2005 sampai dengan 13
Pebruari 2007 ;
• Bahwa benar surat teguran dari Dinas Lingkungan Hidup dan Tata ruang tersebut
menganjurkan untuk bekerjasama dengan pihak ke-3 yaitu PT. Gametri Tirta Sari
sejak tanggal 23 Mei 2008 sampai dengan 31 Maret 2009 (c.q. Dinas Lingkungan
HIdup);
• Bahwa oleh PT. Gametri menambahkan zat kimia dan bakteri SGB yang berfungsi
dalam mereduksi liqnin, dan menggunakan bahan kimia TP21 yang berfungsi untuk
merombak proses air limbah ;
• Bahwa benar sebelum bekerjasama dengan PT. Gametri Tirta Sari bahan kimia yang
dipakai PT. Sun Fu Indonesia sejak tahun 2005 adalah Spektrik 297;
• Bahwa sejak Desember 2008 limbah cair PT. Sun Fu Indonesia telah memenuhi baku
mutu sejak PT. Sun Fu Indonesia menggunakan bahan kimia berupa TP 17 ;
• Bahwa sampai saat ini limbah cair PT. Sun Fu Indonesia telah memenuhi baku mutu,
dan PT. Sun Fu Indonesia telah memiliki ijin pembuangan limbah cair ;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia telah memberikan kontribusi sosial di masyarakat
diantaranya adalah pembangunan masjid,
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan;
4) Saksi Ir. CECEP SUKIRMAN :
• Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa karena sama-sama bekerja di PT. Sun Fu
Indonesia dan terdakwa adalah atasan saksi di PT. Sun Fu Indonesia ;
13
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa keterangan saksi dalam berita acara penyidikan tersebut adalah benar ;
• Bahwa saksi mengaku kenal dengan terdakwa tetapi tidak ada hubungan keluarga
dengan terdakwa;
• Bahwa benar saksi menjabat sebagai Manager Human Resource Departmen (HRD)
sejak tahun 2002 sampai dengan sekarang ;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia berdiri sejak tahun 2001 ;
• Bahwa benar sejak tahun 2001 sampai dengan 2003 Terdakwa Chen Yi Ting
menjabat sebagai General Manager, tahun 2003 sampai dengan 2006 menjabat
sebagai Production Manager , sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang menjabat
sebagai Marketing Manager ;
• Bahwa benar jabatan diatas level Terdakwa adalah Direktur Utama yang dijabat oleh
Lie Wan Chi, yang sekarang berada di taiwan ;
• Bahwa benar pucuk pimpinan tertinggi di Indonesia adalah Terdakwa Chen Yi Ting ;
• Bahwa benar dalam kegiatan sehari-hari Bagian Produksi, bagian Perawatan, Bagian
Gudang, Bagian IPAL seluruhnya bertanggungjawab kepada Terdakwa;
• Bahwa setahu saksi PT. Sun Fu Indonesia menghadapi masalah mengenai
pembuangan air limbah ke Sungai Cilamaya yang masih diatas baku mutu ;
• Bahwa benar sejak pertama kali PT. Sun Fu Indonesia berdiri tahun 2001 sudah
membuat AMDAL yang diserahkan kepada orang Pemda Purwakarta berikut IMB dan
HO dan PT. Sun Fu Indonesia sudah mengeluarkan uang untuk pengurusannya
tersebut sebanyak 1 (satu) Milyar, namun ternyata PT. Sun Fu Indonesia dibohongi
karena ternyata AMDAL yang diserahkan ke PT. Sun Fu Indonesia adalah AMDAL
milik perusahaan lain hanya sampul depan dan beberapa halaman depan yang
berinisial PT. Sun Fu Indonesia ;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia memproduksi kertas budaya dan dipasarkan ke
Taiwan dengan bahan baku bambu yang diperoleh dari Subang, Sumedang, dan
Purwakarta ;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia dalam proses produksinya menghasilkan limbah
cair dari proses produksi dan limbah padat atau sludge dari proses IPAL;
• Bahwa benar limbah cair dari proses produksi setelah diproses kemudian dibuang ke
Sungai Cilamaya dan limbah tersebut masih melebihi baku mutu ;
14
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa bena PT. Sun Fu Indonesia pernah mendapat surat teguran dari DInas
Lingkungan Hidup dan tata Ruang senyak 3 (tiga) kali ;
• Bahwa benar untuk saat ini limbah cair PT. Sun Fu Indonesia telah memenuhi baku
mutu dan PT. Sun Fu Indonesia telah memiliki ijin pembuangan limbah cair ;
• Bahwa benar saat ini PT. Sun Fu Indonesia telah memiliki AMDAL sejak tahun 2004 ;
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak keberatan;
5) Saksi SAEFUDIN ZUKRI :
• Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa karena sama-sama bekerja di PT. Sun Fu
Indonesia dan terdakwa adalah atasan saksi di PT. Sun Fu Indonesia ;
• Bahwa keterangan saksi dalam berita acara penyidikan tersebut adalah benar ;
• Bahwa benar saksi bekerja di PT. Sun Fu Indonesia sejak tahaun 2002 dibagian IPAL;
• Bahwa benar tidak tahu saat saksi mulai masuk ke PT. Sun Fu Indonesia sudah resmi
berproduksi atau sedang uji coba produksi ;
• Bahwa saat saksi masuk tidak ada yang bertanggung jawab dalam IPAL, karena saksi
Topo Widodo, ST. MT belum bekerja di PT. Sun Fu Indonesia ;
• Bahwa benar saat pertama kali masuk tahun 2002 saksi menjabat sebagai operator
dengan tugasnya mengelola air limbah, kemudian pada bulan Juli 2008 saksi
menjabat sebagai Asisten Pengawas ;
• Bahwa limbah dari PT. Sun Fu Indonesia adalah limbah cair dan limbah padat, untuk
limbah cair setelah diolah dalam IPAL kemudian dibuang langsung ke Sungai
Cilamaya, sedangkan untuk limbah padat ditaruh ditempat penyimpanan sementara,
lalau dibawa oleh transporter;
• Bahwa benar untuk mengecek kualitas air limbah dilakukan uji laboratorium oleh
Perum Jasa Tirta (PJT) Jatiluhur sebanyak 1 (satu) kali dalam sebulan ;
• Bahwa yang mengambil sampel air limbah dari PT. Sun Fu Indonesia adalah langsung
oleh petugas PJT Jatiluhur ;
• Bahwa hasil yang diambil dari limbah hasil laboratorium PJT menunjukkan bahwa hasil
bahwa dari tahun 2002 s/d tahun 2008 kadar COD, BOD dan pH masih diatas baku
mutu ;
15
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa sistem di IPAL proses pemgolahan limbah cair secara langsung (over flow)
langsung ke Sungai Cilamaya setelah melalui proses di IPAL ;
• Bahwa benar air yang digunakan untuk produksi PT. Sun Fu Indonesia diambil dari air
sungai Cilamaya dengan dioleh terlebih dahulu sebelum digunakan untuk proses
produksi ;
• Bahwa benar saksi mengetahui jika PT. Sun Fu Indonesia mendapat teguran dari
Dinas Lingkungan Hidup, tetapi berapa kali mendapat teguran saksi tidak
mengetahuinya ;
• Bahwa benar atasan langsung saksi adalah saksi Topo Widodo, ST. MT, sedangkan
yang bertanggung jawab di PT. Sun Fu Indonesia secara keseluruhan adalah
Terdakwa Chen Yi Ting ;
• Bahwa dalam proses pengolahan limbah cair PT. Sun Fu Indonesia pernah
bekerjasama dengan menggunakan jasa konsultan diantaranya BBPK, Polteknik
Bandung (Polban), PT. Gametri Tirta Lestari ;
• Bahwa benar proses pengolahan air limbah menggunakan :
1. Proses Fisika : dari produksi disaring sampah-sampahnya
(air kuning keruh), lalau air dibawa ke bak equalisasi
(diberi oksigen) lalu masuk ke rotari gram ;
2. Proses Kimia : air limbah ditambah coagulant (cair) diaduk
pake mixer ditambah frokulant setelah terbentuk flot
(terjadi pemisahan air dengan lumpur) lalu lumpur
dipisahkan ke bak sedimentasi, air karena masih ada
lumpur yang terbawa maka diendapkan lagi di bak
kemudian ditransfer ke bak biologi ;
3. Proses Biologi : dari bak biologi I, dalam bak sudah
ditanam bakteri biologi (aerop) masuk ke bak biologi II,
masuk ke bak klaifaier (pemisahan lumpur aktif dengan
air), kemudian pindah bak lagi diproses lagi dengan diberi
agulant dan coagulant, sebelum masuk ke outlet diberikan
penambahan karbon aktif baru kemudian keluar dari
outlet ;
• Bahwa benar terhadap masyarakat di lingkungan sekitar PT. Sun Fu Indonesia, ada
kegiatan sosial yang dilakukan PT. Sun Fu Indonesia diantaranya pengadaan sumur
16
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
air bersih, perbaikan jalan (pengaspalan), bantuan untuk pembangunan masjid,
diberikannya uang bising untuk masyarakat sekitar PT. Sun Fu Indonesia ;
• Bahwa saksi mendengar dari saksi Topo Widodo, ST. MT dan saksi Cecep bahwa
PT. Sun Fu Indonesia saat ini telah memiliki ijin pembuangan limbah cair dan terhadap
limbah cair PT. Sun Fu Indonesia telah memenuhi baku mutu ;
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ;
6) Saksi HUANG MING YUAN
• Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa tapi tidak ada hubungan darah;
• Bahwa saksi menjabat sebagai Manager Keuangan di PT. Sun Fu Indonesia sejak
tahun 2004 sampai dengan sekarang;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia mulai beroperasi sejak tahun 2002 memproduksi kertas
budaya dengan bahan baku bambu;
• Bahwa saksi tidak tahu sejak awal apakah PT. Sun Fu Indonesia sudah memiliki
AMDAL atau belum;
• Bahwa limbah sisa hasil dari produksi berupa limbah cair dan limbah padat;
• Bahwa saksi tidak tahu bagaimana proses limbah cair dalam IPAL;
• Bahwa Terdakwa menjabat sebagai Manager Marketing di PT. Sun Fu Indonesia;
• Bahwa saksi tidak tahu permasalahan PT. Sun Fu Indonesia kaitannya dengan limbah
cair karena saksi hanya mengurusi masalah keuangan;
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ;
7) Saksi ENDAH SRI WINDIYANTI
• Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa dan ada hubungan pekerjaan;
• Bahwa saksi bekerja pada PT. Sun Fu Indonesia sejak tahun 2001 sebagai staf
keuangan;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia membuat kertas budaya dengan bahan baku bambu;
• Bahwa sepengetahuan saksi jabatan Terdakwa yaitu Marketing Manager;
• Bahwa pegawai PT. Sun Fu Indonesia pada tahun 2001 kurang lebih 20 orang namun
sekarang sekitar 1200 (seribu) orang karyawan;
17
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa pada bagian keuangan ada 4 (empat) orang staf termasuk Finance Manager;
• Bahwa saksi bertugas melakukan pembayaran operasional PT. Sun Fu Indonesia;
• Bahwa setiap 2 (dua) minggu sekali saksi melakukan perencanaan anggaran untuk
dikirim ke Taiwan atas persetujuan Terdakwa dan Finance Manager (Huang Ming
Yuan);
• Bahwa uang masuk dari penjualan ekspor dikirim ke Taiwan;
• Bahwa benar dibandingkan dengan tahun 2001, biaya pengolahan limbah sekarang
lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya;
• Bahwa untuk urusan keuangan disetujui terlebih dahulu disetujui oleh Finance
Manager setelah itu dikirim ke Taiwan baru setelah itu diserahkan ke Terdakwa;
• Bahwa dana yang dikeluarakan untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) setiap
bulannya sangat besar;
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ;
8) Saksi Asep MH, S.Sos
• Saksi saat ini menjabat sebagai Kasubdit Bapeda Purwakarta sejak Desember 2008
sampai dengan sekarang ;
• Bahwa sebelumnya sejak tahun 1994 saksi bertugas di Dinas Lingkungan Hidup dan
Tata Ruang sejak tahun 1994 ;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia berdiri sejak tahun 2001, terletak di Desa Ciparung,
bergerak di bidang pembuatan kertas budaya ;
• Bahwa saksi tidak tahu terdakwa menjabat sebagai apa di PT. Sun Fu Indonesia ;
• Bahwa saksi sering datang ke PT. Sun Fu sejak tahun 2007 sejak saksi menjabat
sebagai Kasubdit Pengendalian Pencemaran ;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia menghasilkan limbah padat (sludge) dan limbah cair ;
• Bahwa meskipun PT. Sun Fu Indonesia sudah memiliki IPAL tapi hasil pengolahan
limbahnya tidak maksimal karena hasil limbah cairnya masih pekat;
• Bahwa saksi pernah melihat PT. Sun Fu Indonesia memiliki Amdal ;
• Bahwa benar saksi pernah datang ke PT. Sun Fu Indonesia bersama-sama dengan
Penyidik PPNS Kementrian Lingkungan Hidup dan saat itu saksi melihat limbah cair
PT. Sun Fu Indonesia masih sangat pekat;
• Bahwa kedatangan saksi ke PT. Sun Fu Indonesia bukan karena rutinitas semata,
tetapi karena adanya issue yang beredar di masyarakat;
18
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa semenjak saksi melakukan pembinaan selalu terjadi perbaikan baik sarana dan
prasarana, namun hasil limbah tetap saja belum memenuhi baku mutu limbah cair dan
langsung di buang ke Sungai Cilamaya ;
• Bahwa pembinaan secara efektif telah saksi lakukan terhadap PT. Sun Fu Indonesia
sejak Januari 2007 sampai dengan Desember 2008 ;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia pernah diminta untuk menghentikan pembuangan
limbah cair ke Sungai Cilamaya karena limbah cair yang dibuang ke Sungai Cilamaya
belum memenuhi baku mutu ;
• Bahwa benar terlihat adanya usaha perbaikan pengelolaan limbah cair yang terus
menerus dilakukan oleh PT. Sun Fu Indonesia dan tiap perbaikan tersebut oleh PT.
Sun Fu Indonesia dilaporankan ke instansi saksi ;
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ;
9) Saksi Syamsul (PJT II) :
• Bahwa benar saksi bekerja di Perum Jasa Tirta Jatiluhur II (PJT II) ;
• Bahwa tugas dan fungsi dari PJT II adalah mengelola dan mengendalikan kuantitas air
Sungai Citarum ;
• Bahwa PJT memeiliki Laboratorium dengan status terakreditasi yang digunakan untuk
menentukan kualitas air ;
• Bahwa tugas dan fungsi PJT II tersebut bukan hanya mengelola dan mengendalikan
kuantitas Sungai Citarum saja namun jika ada konsumen yang datang untuk
melakukan pengujian kualitas air tetap dilayani oleh PJT II;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia memproduksi kertas dengan bahan baku dari bambu ;
• Bahwa yang digunakan sebagai pedoman baku mutu untuk limbah cair adalah SK
Gubernur No. 6 Tahun 1999;
• Bahwa pedoman baku mutu yang dilakukan oleh PJT II dalam melakukan pengujian
kualitas air limbah, atas dasar permintaan dari konsumen, bukan dari pihak PJT II
yang menentukan pengujian air limbah tersebut menggunkaan baku mutu apa ;
• Bahwa yang menjadi konsumen PJT II diantaranya adalah PT. Sun Fu Indonesia dan
PT. Gedhe Karang ;
• Bahwa baku mutu yang digunakan untuk pengujian air limbah PT. Sun Fu Indonesia
sejak Tahun 2005 menggunakan baku mutu Kertas Kasar, selanjutnya pada tahun
2009 berubah menggunakan baku mutu Proses Soda ;
• Bahwa terakhir PT. Sun Fu Indonesia mengajukan uji laboratorium terhadap air limbah
cair pada bulan April 2009 dengan menggunakan baku mutu proses soda dsengan
19
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
menggunkana parameter pH, TSS, COD, BOD dan semua parameter limbah cair PT.
Sun Fu Indonesia memenuhi baku mutu ;
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ;
10) Saksi Ahli Drs. IYAN SUWARGANA, MSi :
• Bahwa sejak tahun 2005 saksi menjabat selaku Kepala Bidang Agro Industri pada
Asisten Deputi Pengelolaan B3 dan limbah B3 Manufaktur dan Agro Industri
Kementerian LIngkungan Hidup (KLH) sampai dengan sekarang;
• Bahwa sepengetahuan saksi PT. Sun Fu Indonesia bergerak dibidang Industri Kertas
Budaya yang merupakan Perusahaan Modal Asing (Taiwan);
• Bahwa air limbah yang dihasilkan PT. Sun Fu Indonesia diatur dalam Baku Mutu Air
Limbah yaitu Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-51/
MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, dan diatur
dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagi Usaha dan atau Kegiatan Industri di Provinsi Jawa Barat;
• Bahwa setiap usaha dan atau kegiatan berupa produksi kertas budaya seperti
kegiatan PT. Sun Fu Indonesia yang akan membuang air limbah ke lingkungan wajib
memenuhi baku mutu air limbah tersebut;
• Bahwa dari hasil analisis limbah PT. Sun Fu Indonesia yang dilakukan oleh
Labolatorium PT. ALS Indonesia dengan kode file Nomor : A6023a untuk air limbah,
ada beberpa parameter yang di atas Baku Mutu Limbah Cair Industri Kertas Kasar
atau di atas batas kadar maksimum yang diperbolehkan sebagaimana ketentuan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-51/MENLH/10/1995
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, dan diatur dalam Keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
dan atau Kegiatan Industri di Provinsi Jawa Barat;
• Bahwa dapat disimpulkan air limbah yang dikeluarkan PT. Sun Fu Indonesia di atas
baku mutu yang telah ditetapkan sehingga terbukti melanggar peraturan dan dapat
mengakibatkan pencemaran dan meningkatkan kadar pencemar badan
penampungnya yaitu sungai Cilamaya serta limbah tersebut berbahaya bagi badan/
sumber air atau makhluk hidup ;
• Bahwa dari hasil analisis tersebut di atas salah satu parameter enfluence yang
dibuang ke badan air sungai Cilamaya yang tidak memenuhi persyaratan baku mutu
adalah padatan tersuspensi total (TSS) yaitu sebesar 173 mg/L sedangkan
persyaratan baku mutu adalah 80 mg/L berarti terdapat kelebihan sebesar 93 mg/L;
20
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa jika parameter Padatan Tersuspensi Total (TSS) melebihi baku mutu berarti
terdapat kelebihan padatan tersuspensi total yang akan mengendap dan merupakan
sludge, bila kelebihan tersebut dikalikan dengan debit air limbah, maka seharusnya
akan diperoleh slugde kering, namun karena tidak diolah dan tidak diendapkan berarti
sludge tersebut dibuang ke badan penerima limbah yaitu sungai Cilamaya, padahal
diketahui bahwa TSS terkait dengan padatan yang terdapat dalam limbah tersebut
termasuk logam berat yang dapat menggangu kesehatan manusial, selain itu
parameter BOB dan COD terkait dengan penggunaan oksigen dalam air, penggunaan
semakin besar BOD dan COD, maka penggunaan oksigen untuk penguraiannya atau
untuk oksidasinya akan semakin besar seperti pada air sungai sehingga oksigen
dalam sungai menjadi turun dan dapat mengganggu mahluk hidup dalam air, selain itu
kondisi tersebut menyebabkan air sungai menjadi septik karena kekurangan oksigen,
selanjutnya proses biodegradasi (penguraian zat-zat organik yang diwakili oleh
parameter BOD dan COD) tidak menggunakan oksigen, pada biodegradasi tanpa
oksigen akan mengakibatkan bau karena menghasilkan gas-gas berupa H2S dan
Metan ;
• kandungan TSS, BOD, COD yang dibuang ke lingkungan atau ke sungai Cilamaya
dapat mencemari lingkungan (air permukaan dan sumber air) dan membahayakan
kehidupan air, bahan organik yang diindikasikan oleh angka BOD dan COD
mengkonsumsi atau mengambil oksigen terlarut dalam sumber air penerima untuk
proses penguraiannya (oksidasi bahan organik) secara alami, sehingga kandungan
oksigen dalam sumber atau badan air penerima tersebut akan turun secara drastis
mendekati nol sehingga mahluk hidup yang lain yang membutuhkan oksigen akan
mati, akibat selanjutnya bahwa kehidupan dalam sumber atau badan air penerima
akan dapat punah dan badan air tidak sesuai lagi untuk peruntukannya sertta tidak
mampu mendukung kehidupan berkelanjutan ;
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ;
11) Saksi Ade Charge Ir. Henggar :
• Bahwa saksi bekerja sebagai tenaga ahli pada Balai Besar Pulp dan Kertas dibawah
Departemen Perindustrian dan Perdagangan ;
• Bahwa saksi mengetahui Terdakwa diajukan kepersidangan karena adanya dugaan
pelanggaran baku mutu tentang limbah cair ;
• Bahwa saksi pernah menjadi konsultan dalam pengelolaan limbah PT. Sun Fu
Indonesia sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 ;
• Bahwa pembinaan dilakukan oleh saksi secara periodik setiap triwulan sekali ;
21
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa pembinaan yang dilakukan oleh saksi atas dasar permintaan dan memenag
bagian dari program kerja Departemen Perindustrian dan Perdagangan ;
• Bahwa saran dari BBPK kepada PT. Sun Fu Indonesia dalam pengelolaan iar limbah
adalah pembenahan house keeping perusahaan dan pembenahan dalam pengelolaan
IPAL ;
• Bahwa perubahan yang nampak terjadi di PT. Sun Fu Indonesia selama dalam
pembinaan BBPK adalah adanya penambahan 3 (tiga) buah bak penampungan dan
terjadinya perubahan sistem dalam pengelolaan limbah yaitu penggunaan tawas
(proses kimia) di bak mixing, secara laboratorium penggunaan tawas menghasilkan
limbah PT. Sun Fu Indonesia menjadi memenuhi baku mutu ;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia bergerak di bidang industri kertas budaya (josh kertas/
kertas sembahyang);
• Bahwa kertas budaya menggunkan bahan baku bambu sehingga menghasilkan
lembaran pulp (Bambu + NaOH= lembaran pulp) ;
• Bahwa oleh karena proses yang dilakukan oleh PT. Sun Fu Indonesia menggunakan
NaOH maka berdasarkan Kep Men 51 Tahun 1995 Lampiran Bahwa, maka baku mutu
yang seharusnya digunakan ole PT. Sun Fu Indonesia adalah baku mutu Proses
Soda;
• Bahwa parameter yang digunakan dalam menguji laimbah cair PT. Sun Fu Indonesia
adalah COD, BOD, TSS, pH ;
• Bahwa saksi tidak tahu mulai kapan PT. Sun Fu Indonesia berdiri ;
• Bahwa sebelum saksi menjadi konsultan pengelolaan limbah PT. Sun Fu Indonesia
terlihat house keeping PT. Sun Fu Indonesia yang tidak baik, nampak luberan dari
proses produksi, padahal treatment dan peralatan yang dimiliki PT. Sun Fu Indonesia
sudah baik ;
• Bahwa pengelolan limbah cair PT. Sun Fu Indonesia sudah terpisah dari limbah padat;
• Bahwa limbah cair PT. Sun Fu Indonesia dibuang secara langsung ke Sungai
Cilamaya;
• Bahwa baku mutu yang seharusnya digunakan oleh PT. Sun Fu Indonesia
menggunakan baku mutu proses soda karena dalam proses produksinya
menggunakan NaOH, bukan baku mutu kertas kasar, oleh karena menggunakan
standart baku mutu yang berbeda menyebabkan interpretasi yang tidak tepat ;
• Bahwa produksi kertas jenis apapun juga parameter yang digunkan untuk menguji air
limbahnya tetap menggunkan parameter COD, BOD, pH, TSS ;
22
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa saksi pernah memberi saran kepada PT. Sun Fu Indonesia untuk jangan
membuang limbah cair ke sungai Cilamaya karena limbah cair tersebut belum
memenuhi baku mutu ;
• Bahwa limbah cair yang dihasilkan PT. Sun Fu Indonesia bukan termasuk kategori
limbah Bahan, Berbahaya dan Beracun ;
• Bahwa limbah cair yang belum memenuhi baku mutu tidak dapat dikategorikan limbah
Bahan, Berbahaya dan Beracun ;
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ;
12) Saksi Ade Charge Suci (BBPK) :
• Bahwa Terdakwa menjabat sebagai Direktur PT. Sun Fu Indonesia ;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia memproduksi kertas sembahyang/ josh kertas yang
dieksport ke Taiwan ;
• Bahwa bahan baku yang digunakan oleh PT. Sun Fu Indonesia adalah bambu yang
berasal dari Purwakarta, Subang, Sumedang dan sekitarnya ;
• Bahwa alasan menggunkan bahab baku bambu adalah agar memperoleh abu yang
berwarna putih karena jika selain bambu abu yang dihasilkan dari pembakaran saat
digunakan untuk upacara keagamaan tidak berwarna putih, karena keyakinan yang
dianut jika abu tidak berwarna putih adalah tidak baik ;
• Bahwa proses produksi PT. Sun Fu Indonesia menggunakan NaOH, sehingga baku
mutu yang digunakan adalah baku mutu proses soda ;
• Bahwa dalam sekali produksi PT. Sun Fu Indonesia menggunakan kadar 4% NaOH
dari bahan baku yag digunakan ;
• Bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ;
Menimbang bahwa dipersidangan terdakwa Chen Yi Ting memberikan keterangan
sebagai berikut :
• Bahwa benar Terdakwa Chen Yi Thing pada saat ini menjabat sebagai Marketing
Manager PT. Sun Fu Indonesia yang berdomisili di Kp. CIater Rt 07/03 Ds.
Cipayungsari, Kec. CIbatu, Kab. Purwakarta;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia mempunyai pimpinan selaku Direktur yang
bernama Li Wan Chi dan berkedudukan di Taiwan, sedangkan tugas-tugasnya
didelegasikan kepada Terdakwa;
23
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa benar Terdakwa adalah pucuk pimpinan di PT. Sun Fu Indonesia dan
Terdakwa yang menjadi penghubung antara menejemen PT. Sun Fu Indonesia
dengan Direktur Utamwa Lie Wan Chi yang ada di Taiwan ;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia adalah Perusahaan PMA dari Taiwan yang
memproduksi kertas budaya dengan bahan baku dari bambu yang diperoleh dari
sekitar Kabupaten Purwakarta, Subang dan Sumedang;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia pada saat ini memiliki karyawan sekitar 1200 orang yang
dipekerjakan menjadi tiga shift;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia didirikan pada tahun 2000 dan sebelumnya Terdakwa
ikut dalam rencana rapat pendirian di Taiwan;
• Bahwa uji coba produksi sampai dengan bulan Nopember 2001, dan pada bulan
Februari 2002 PT. Sun Fu Indonesia telah mengekspor ke Taiwan;
• Bahwa jabatan Terdakwa di PT. Sun Fu Indonesia sejak tahun 2001 adalah sebagai
berikut:
1) Sebagai General Manager sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2003;
2) Sebagai Production Manager sejak tahun 2003 sampai dengan tahun
2006;
3) Sebagai Marketing Manager sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.
• Bahwa selama terdakwa menjabat sebagai General Manager, kemudian menjadi
Production Manager, dan saat ini manjabat sebagai Marketing Manager tanggung
jawab Pengolahan Limbah dan IPAL ada pada job discription tugas terdakwa ;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia pernah mendapat teguran dari PEMDA
Kabupaten Purwakarta pada tahun 2002 yang isinya agar PT. Sun Fu Indonesia
menghentikan uji coba produksi dikarenakan belum mempunyai AMDAL dan limbah
cair masih belum diproses secara baik melalui IPAL, namun Terdakwa yang pada saat
itu menjabat selaku General Manager tidak menghentikan uji coba produksi dan tetap
membuang air limbahnya ke sungai Cilamaya;
• Bahwa benar pada tahun 2002 PEMDA Kabupaten Purwakarta juga pernah
melakukan teguran agar PT. Sun Fu Indonesia melakukan penghentian pembuangan
air limbahnya ke sungai Cilamaya dikarenakan air limbahnya masih di atas baku mutu
yang ditetapkan pemerintah, namun terdakwa tidak melakukannya;
• Bahwa benar Terdakwa tidak pernah memerintahkan kepada petugas di bagian IPAL
untuk menghentikan sementara pembuangan air limbah ke Sungai Cilamaya ;
• Bahwa benar Terdakwa tahu parameter air limbah yang dibuang ke sungai Cilamaya
masih di atas standar baku mutu, tetapi Terdakwa selalu melakukan koordinasi
dengan pihak PEMDA Kabupaten Purwakarta untuk mendapatkan bimbingan
24
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
perbaikan IPAL, selain itu Terdakwa juga melakukan kerja sama dengan pihak ke tiga
yaitu dengan konsultan untuk melakukan perbaikan IPAL;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia selalu membuang air limbah ke sungai Cilamaya
dikarenakan PT. Sun Fu Indonesia tidak memiliki bak penampungan limbah tersendiri;
• Bahwa untuk proses produksi PT. Sun Fu Indonesia menggunakan air Sungai
Cilamaya, yang sebenarnya kualitas air sungai Cilamaya sudah tidak baik atau keruh ;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia juga telah memberikan kesempatan masyarakat
sekitarnya yang tidak memiliki pekerjaan untuk melakukan pekerjaan pengepakan dan
dibayar secara borongan;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia pada akhirnya telah dapat menurukan standar baku
mutu air limbah berupa BOD, COD, TSS-nya pada tanggal 30 Desember 2008 ;
• Bahwa benar pada bulan Maret 2009 perusahaan PT. Sun Fu Indonesia sudah
mendapat ijin pembuangan air limbah ke Sungai Cilamaya dari PEMDA Kabupaten
Purwakarta, karena limbah yang dihasilkan PT. Sun Fu Indonesia sudah memenuhi
baku mutu ;
• Bahwa sepengetahuan Terdakwa faktor penyebab sehingga saat ini limbah cair PT.
Sun Fu Indonesia telah memenuhi baku mutu karena telah dilakukan perbaikan-
perbaikan antara lain selain penambahan bak-bak pada IPAL juga dilakukan pemakian
air yang tidak terlalu besar, dan air yang digunakan sebelum proses produksi yang
diambil dari sungai Cilamaya terlebih dahulu dibersihkan, serta bakteri yang digunakan
dalam proses biologi baru dapat ditemukan;
• Bahwa benar PT. Sun Fu Indonesia selalu memberikan bantuan kepada masyarakat
sekitar antara lain: bantuan kegiatan-kegiatan yang ada pada masyarakat seperti
pembangunan sarana-sarana ibadah, perbaikan jalan, kegiatan-kegiatan olah raga
dan lain-lainnya, selain itu PT. Sun Fu Indonesia juga telah membuat sarana air bersih
kepada masyarakat sekeliling perusahaan sebanyak 4 (empat) pompa air yang
disalurkan kepada penduduk sekitar pabrik;
Menimbang, bahwa selanjutnya dipersidangan telah diteliti dan diperiksa barang
bukti berupa : 1 (satu) derigen limbah cair dengan volume 2 (dua) liter dan 1 (satu) derigen
sludge IPAL dengan volume 2 (dua) kg;
Menimbang, bahwa barang bukti tersebut kesemuanya telah disita secara sah
menurut hukum dan dipersidangan telah diperlihatkan kepada saksi – saksi dan para
terdakwa sehingga oleh karenanya formil dapat diterima dan dipertimbangkan sebagai
barang bukti dalam perkara ini ;
25
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang bahwa dari keterangan saksi – saksi dihubungkan dengan keterangan
terdakwa serta barang bukti, maka Majelis Hakim telah memperoleh adanya fakta – fakta
hukum sebagai berikut :
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia yang terletak di Desa Cibatu Kecamatan
Ciparung Kabupaten Purwakarta, berdiri pada tahun 2001 yang
memproduksi kertas budaya/kertas sembahyang/josh kertas yang
kemudian hasil produksi tersebut dieksport ke Taiwan ;
• Bahwa bahan baku yang digunakan oleh PT. Sun Fu Indonesia tersebut
adalah bambu yang diperoleh dari wilayah disekitar Subang, Purwakarta
dan Sumedang ;
• Bahwa letak PT. Sun Fu Indonesia dipinggir Sungai Cilamaya, selain PT.
Sun Fu Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang terletak di pinggir
sungai Cilamaya diantaranya Gedhe Karang dan Paper Tex ;
• Bahwa pada tahun 2001 s.d tahun 2003 Terdakwa menjabat sebagai
General Manager PT. Sun Fu Indonesia, tahun 2003 s/d tahun 2006
Terdakwa menjabat sebagai Production Manager PT. Sun Fu Indonesia
dan tahun 2006 s/d tahun 2009 Terdakwa menjabat sebagia Marketing
Manager ;
• Bahwa dalam rentang waktu antara tahun 2001 sampai dengan tahun
2003, Terdakwa menjabat sebagai General Manajer, dan jabatan General
Manajer tersebut bertanggungjawab atas kegiatan pengolahan limbah dan
Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL), begitu juga ketika Terdakwa menjabat
sebagai Manajer Marketing juga bertanggungjawab dan membawahkan
pengolahan limbah dan IPAL ;
• Bahwa Terdakwa juga merupakan pucuk pimpinan tertinggi di PT. Sun Fu
Indonesia karena Direktur Utama PT. Sun Fu Indonesia yang bernama Lie
Wan Chi berada di Taiwan ;
• Bahwa awal berdiri pada tahun 2001, PT. Sun Fu Indonesia belum memiliki
dokumen AMDAL, baru pada tahun 2004 PT. Sun Fu Indonesia memiliki
dokumen AMDAL ;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia menggunakan air sungai Cilamaya untuk
kegiatan produksi, padahal kualitas air sungai Cilamaya tidak baik atau
keruh ;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia dalam kegiatan proses produksi PT. Sun Fu
Indonesia menghasilkan limbah berupa limbah cair dan limbah padat,
26
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
limbah cair yang dihasilkan PT. Sun Fu Indonesia dibuang secara langsung
ke Sungai Cilamaya ;
• Bahwa sejak melakukan produksi tahun 2001 sampai dengan tahun 2008,
PT. Sun Fu Indonesia belum memiliki ijin pembuangan air limbah ke Sungai
Cilamaya ;
• Bahwa sejak tahun 2002 Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Tata
ruang Kota Kabupaten Purwakarta telah mengeluarkan surat teguran
perihal pengolahan limbah cair yang belum optimal dan belum sempurna,
namun PT. Sun Fu Indonesia telah melakukan pembuangan ke Sungai
Cilamaya ;
• Bahwa berdasarkan Surat Keterangan No. 660.31/1056/DLHTR tertanggal
7 Juli 2005, menerangkan bahwa PT. Sun Fu Indonesia berada dalam
proses pembinaan Dinas Lingkungan hidup dan Tata Ruang Kabupaten
Purwakarta dalam rangka pengendalian pencemaran dengan cara antara
lain melengkapi dan meningkatkan kinerja IPAL sampai buangan limbah
memenuhi baku mutu yang ditentukan ;
• Bahwa PT. Sun Fu Indonesia tidak secara rutin melakukan pengujian
terhadap limbah cair, karena tidak ada ketentuan yang mengharuskan
pengujian limbah cair dilakukan secara periodik hanya jika dirasa perlu PT.
Sun Fu Indonesia baru melakukan pengujian atas limbah cair, dan hasil
pengujian yang dilakukan PT. Sun Fu Indonesia sejak tahun 2002 sampai
dengan 15 Desember 2008 belum memenuhi baku mutu, namun sejak 30
Desember 2008 limbah cair PT. Sun Fu Indonesia sudah memenuhi baku
mutu (hasil uji laboratorium terlampir dalam pledoi Terdakwa);
• Bahwa Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta
telah mengeluarkan surat teguran kepada PT. Sun Fu Indonesia sejak
Tahun 2005 sampai dengan tanggal 13 Pebruari 2007 sebanyak 3 (tiga)
kali dan 1 (satu) kali oleh Sekda (Sekretararis Daerah) Kabupaten
Purwakarta;
• Bahwa isi surat teguran tersebut isinya sama yaitu melarang dan
memberikan teguran untuk tidak membuang limbah cair ke Sungai
Cilamaya sebelum limbah cair tersebut memenuhi baku mutu sehingga
konsekwensinya tidak dikeluarkannya ijin pembuangan limbah cair ;
• Bahwa Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta
pernah mengirimkan surat teguran tertanggal 6 Juli 2006, 14 Februari 2007,
8 November 2007 perihal kualitas air limbah;
27
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa selama dibawah pembinaan Dinas Lingkungan Hidup dan Tata
Ruang Kabupaten Purwakarta disarankan kepada PT. Sun Fu Indonesia
untuk menggunakan pihak ketiga dalam pengolahan limbah cair, yaitu
pertama dengan Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) sejak tahun 2007,
yang kedua dengan Politeknik Bandung dan yang terakhir PT. Gametri Tirta
Sari sejak tanggal 23 Mei 2008 sampai dengan 31 Maret 2009 (c.q. Dinas
Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta) ;
• Bahwa sejak tahun 2008 untuk mengolah limbah padat/ slugde PT. Sun Fu
Indonesia menggunakan transporter yang berfungsi untuk mengangkut
limbah padat PT. Sun Fu Indonesia dibawa keluar areal pabrik, transporter
yang digunakan PT. Sun Fu Indonesia adalah PT. Nirmala Tipar Sesama,
PT. Krenalog, dan PT. Tenang Jaya ;
• Bahwa selama melibatkan pihak ke-3 dalam pengolahan limbah cair, PT.
Sun Fu Indonesia sudah melakukan perubahan baik dalam proses
pengolahan maupun penambahan instalasi pengolahan limbah, namun
baku mutu limbah cair yang dihasilkan PT. Sun Fu Indonesia dan
selanjutnya dibuang ke Sungai Cilamaya masih melebihi baku mutu ;
• Bahwa baru pada tanggal 30 Desember 2008, limbah cair yang dihasilkan
PT. Sun Fu Indonesia telah memenuhi baku mutu, dan pada tanggal 3
Maret 2009 PT. Sun Fu Indonesia telah memiliki ijin pembuangan limbah
cair ke sungai CIlamaya berdasarkan Keputusan Bupati Purwakarta
Nomor : 658.31/IPLC.00985-BPMPTSP/III/2009;
• Bahwa selama ini tidak ditemukan adanya keluhan dari masyarakat
ataupun yang menjadi korban terkait kegiatan industri PT. Sun Fu
Indonesia membuang limbah cair ke Sungai Cilamaya ;
• Bahwa selama ini PT. Sun Fu Indonesia telah memberikan kontribusi baik
secara ekonomi maupun sosial kepada masyarakat sekitar PT. Sun Fu
Indonesia berupa pembangunan masjid, pembangunan jalan,
pembangunan instalasi air bersih, perbaikan dan pembangunan madrasah,
memberikan kompensasi uang bising setiap bulannya, dan mayoritas
karyawan PT. Sun Fu Indonesia adalah masyarakat di sekitar lokasi PT.
Sun Fu Indonesia berada ;
• Bahwa selama PT. Sun Fu Indonesia berproduksi telah memberdayakan
tenaga kerja dari masyarakat sekitar lokasi PT. Sun Fu Indonesia dan juga
memberdayakan pekerja rumahan untuk melakukan pengepakan terhadap
kertas sembahyang yang akan siap di eksport ;
28
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memperoleh fakta–fakta hukum
tersebut diatas maka selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah
perbuatan Terdakwa telah memenuhi pasal-pasal yang didakwakan oleh Penuntut umum;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum menghadirkan Terdakwa kemuka
persidangan dengan dakwaan yang disusun secara subsidaritas :
PRIMAIR : melanggar Pasal 43 ayat (1) jo Pasal 46 ayat (1),(2) UU RI No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup jo Pasal 64 ayat
(1) KUHP;
SUBSIDAIR : melanggar pasal 44 ayat (1) jo Pasal 46 ayat (1),(2) UU RI No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup jo Pasal 64 ayat
(1) KUHP;
Menimbang, bahwa unsur-unsur dalam dakwaan Primair sebagaimana tersebut
dalam melanggar Pasal 43 ayat (1) jo Pasal 46 ayat (1),(2) UU RI No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup jo Pasal 64 ayat (1) KUHP adalah sebegai berikut:
1. Unsur barang siapa;
2. Unsur melanggar undang-undang yang berlaku
3. Unsur dengan sengaja melepaskan atau membuang zat, energi dan / atau
komponen lain yang berbahaya atau beracun masuk diatas atau kedalam
tanah, kedalam udara atau kedalam air permukaan, melakukan import, eksport,
memperdagangkan, mengangkut, menyimpan bahan tersebut, menjalankan
instalasi yang berbahaya, padahal mengetahui atau sangat beralasan untuk
menduga bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan pencemaran dan /
atau perusakan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan umum, atau
nyawa orang lain;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan langsung mempertimbangkan
masing-masing unsur sebagai berikut :
1. Unsur “Setiap Orang”
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Setiap orang” menurut hukum pidana
adalah siapa saja sebagai subjek hukum yang dapat diajukan ke muka persidangan dan
dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana atas perbuatannya, sehubungan dengan
adanya dakwaan Penuntut Umum, yang dipertegas lagi dalam ketentuan Pasal 1 angka
24 UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa
“Orang adalah orang perseorangan, dan/atau kelompok orang, dan/atau badan hukum ;
29
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 1 angka 24 UU No. 23 Tahun 1997
tersebut menurut Majelis Hakim jika terjadi tindak pidana lingkungan hidup maka yang
dapat dimintakan tanggungjawaban pidana adalah orang perorangan dalam hal ini
seseorang yang sebagai penanggung jawab usaha/dan atau kegiatan, atau kelompok
orang, ataupun setiap usaha yang berbentuk badan hukum ;
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, Majelis Hakim memandang bahwa
Penuntut Umum mengajukan Terdakwa Chen Yi Ting sebagai Terdakwa dalam perkara a
quo sebagai orang perorangan yang harus bertanggungjawab atas kegiatan usaha PT.
Sun Fu Indonesia yang menurut Penuntut Umum telah melakukan tindak pidana
lingkungan hidup ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan benar tidaknya Terdakwa yang harus
bertanggung jawab terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai
berikut :
Menimbang, bahwa dari fakta dipersidangan diketahui bahwa pada tahun 2001 s.d
tahun 2003 Terdakwa menjabat sebagai General Manager PT. Sun Fu Indonesia, tahun
2003 s/d tahun 2006 Terdakwa menjabat sebagai Production Manager PT. Sun Fu
Indonesia dan tahun 2006 s/d tahun 2009 Terdakwa menjabat sebagai Marketing
Manager, dalam rentang waktu antara tahun 2001 sampai dengan tahun 2003, Terdakwa
menjabat sebagai General Manajer, dan jabatan General Manajer tersebut
bertanggungjawab atas kegiatan pengolahan limbah dan Instalasi Pengolahan Limbah
(IPAL), begitu juga ketika Terdakwa menjabat sebagai Manajer Marketing juga
bertanggungjawab dan membawahkan pengolahan limbah dan IPAL dan Terdakwa juga
merupakan pucuk pimpinan tertinggi di PT. Sun Fu Indonesia karena Direktur Utama PT.
Sun Fu Indonesia yang bernama Lie Wan Chi berada di Taiwan ;
Menimbang, bahwa dari fakta hukum tersebut diatas menurut Majelis Hakim telah
ternyata bahwa Terdakwa adalah sebagai penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
PT. Sun Fu Indonesia ;
Menimbang, bahwa dengan demikian dalam perkara ini oleh Penuntut Umum telah
diajukan seorang terdakwa yang setelah diperiksa mengaku bernama Chen Yin Ting
dalam keadaan sehat jasmani maupun rohaninya sehingga dipandang cakap untuk dapat
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di muka hukum yang identitas
lengkapnya sama dengan sebagaimana apa yang tercantum dalam surat dakwaan
Penuntut Umum, terlepas dari apakah terbukti atau tidaknya perbuatan materil dari apa
yang didakwakan kepada oleh Penuntut Umum tersebut ;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ad.1 ini telah terpenuhi ;
30
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Ad. 2 Unsur melanggar undang-undang yang berlaku ;
Menimbang, bahwa dalam dakwaannya Penuntut Umum mencantumkan bahwa
Terdakwa selaku Manager Marketing di PT. Sun Fu Indonesia telah melanggar ketentuan
dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, selain itu terdakwa dengan PT. Sun Fu Indonesia yang dipimpinnya
telah melanggar pula SK Gubernur Jabar No. 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah
Cair Bagi kegiatan Industri di Jawa Barat ;
Menimbang, bahwa oleh karena permasalahan PT. Sun Fu Indonesia dibawah
kepemimpinan terdakwa ini berkaitan dengan permasalahan limbah cair PT. Sun Fu
Indonesia yang dibuang ke Sungai Cilamaya, dan menurut Majelis Hakim permasalahan
limbah cair PT. Sun Fu Indonesia ini erat kaitannya dengan permasalahan lingkungan
hidup, maka terhadap terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu
Indonesia ini tepat untuk diterapkannya Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan benar atau tidaknya Terdakwa
penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia telah melanggar undang-
undang yang berlaku, yaitu Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, maka menurut Majelis Hakim dalam mempertimbangkan unsur ini,
haruslah secara bersama-sama mempertimbangkan unsur ke-3 dibawah ini, karena
esensi dari Pasal 43 ayat (1) UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup adalah sebagaimana yang tercantum dalam rumusan unsur ke-3 dibawah ini ;
Menimbang, bahwa dengan demikian untuk menyatakan terbukti atau tidak
terdakwa penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia melanggar undang-
undnag No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan SK Gubernur
Jabar No. 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi kegiatan Industri di Jawa
Barat, akan ditentukan setelah mempertimbangkan unsur ke-3 dibawah ini ;
Ad. 3 Unsur dengan sengaja melepaskan atau membuang zat, energi dan / atau
komponen lain yang berbahaya atau beracun masuk diatas atau kedalam
tanah, kedalam udara atau kedalam air permukaan, melakukan import,
eksport, memperdagangkan, mengangkut, menyimpan bahan tersebut,
menjalankan instalasi yang berbahaya, padahal mengetahui atau sangat
beralasan untuk menduga bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan
pencemaran dan /atau perusakan lingkungan hidup atau membahayakan
kesehatan umum, atau nyawa orang lain;
31
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan unsur ke-3 ini menurut Majelis
Hakim, anasir-anasir perbuatan yang termuat dalam uraian unsur ini adalah bersifat
alternatif, artinya tidak mutlak keseluruhan anasir dalam unsur ini harus ada pada
perbuatan tiap Terdakwa (komulatif), jika perbuatan Terdakwa telah memenuhi salah satu
dari anasir unsur ini maka perbuatan Terdakwa telah diamggap memenuhi rumusan
unsur ini ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan
diketahui bahwa PT. Sun Fu Indonesia mulai beroperasi sejak tahun 2001 memproduksi
kertas budaya/josh paper/kertas sembahyang, dengan menggunkan bahan baku berupa
bambu yang diperoleh dari Sumedang, Subang, dan Purwakarta, fakta ini sebagaimana
keterangan saksi-saksi dipersidangan diantaranya saksi (dari Dinas Lingkungan Hidup),
saksi Cecep Sukirman, saksi Topo Widodo, ST. MT, saksi Sukri, dihubungkan dengan
keterangan saksi ade charge yaitu Ir. Henggar Hardiani, MSc dan Dra. Susi Sugesti, serta
dihubungkan dengan keterangan terdakwa Chen Yin Ting ;
Menimbang,bahwa sejak Tahun 2002 sampai dengan 2008, Dinas Lingkungan
Hidup dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta telah melakukan himbauan dan teguran
secara administrasi kepada Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT.
Sun Fu Indonesia yang diantaranya yaitu tertanggal 6 Juli 2006, 14 Februari 2007, 8
November 2007 perihal kualitas air limbah (sebagaimana terlampir dalam berkas perkara),
terkait dengan permasalahan limbah cair PT. Sun Fu Indonesia bahwa ada beberapa
parameter limbah cair masih diatas baku mutu, tetapi oleh Terdakwa sebagai penanggung
jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia tetap saja dibuang ke Sungai Cilamaya,
sehingga menurut Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta, hal
tersebut dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air sungai dan akan berdampak pada
ekosistem disekitar aliran sungai Cilamaya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Drs. H. Hamim Mulyana, MSi,
saksi Drs. Rahmat Gurnita, MM dipersidangan menerangkan bahwa permasalahan
mengenai limbah cair PT. Sun Fu Indonesia telah berlangsung sejak tahun 2002 saat
mulai dilakukannya uji coba produksi, permasalahannya adalah mengenai limbah cair
yang dihasilkan PT. Sun Fu Indonesia belum memenuhi baku mutu limbah cair
sebagaimana ketentuan dalam SK Gubernur jawa Barat No. 6 Tahun 1999 tentang Baku
Mutu Limbah Cair Bagi kegiatan Industri di Jawa Barat, saksi-saksi tersebut dipersidangan
menerangkan bahwa menurut dokumen/arsip yang ada di Dinas Lingkungan Hidup dan
Tata Ruang Kab. Purwakarta diketahui bahwa selama kurun waktu 2002 sampai dengan
tahun 2008, telah dilakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan industri PT.
32
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Sun Fu Indonesia terkait dengan limbah yang dihasilkan oleh PT. Sun Fu Indonesia
(dokumen sebagaimana terlampir dalam berkas perkara) ;
Menimbang, bahwa selama kurun waktu 2002 sampai dengan 2007, pembinaan
yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kab. Purwakarta adalah
dengan melakukan pemantauan terhadap perkembangan kegiatan industri di PT. Sun Fu
Indonesia, selanjutnya sejak tahun 2007 Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang
Kabupaten Purwakarta, menyarankan kepada Terdakwa sebagai penanggung jawab
kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia untuk menggunakan pihak ketiga dalam
pengolahan limbah baik limbah padat maupun limbah cair ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Topo Widodo, ST. MT, saksi
Cecep Sukirman, dihubungkan dengan keterangan saksi Ir. Henggar Hardiani, MSc dan
saksi Dra. Suci Sugesti, tenaga ahli dari Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung, diketahui
bahwa selama melibatkan pihak ke-3 dalam optimalisasi IPAL / pengolahan limbah cair
dan juga dibawah pembinaan dan pengawasan Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang
Kab. Purwakarta, sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2008, PT. Sun Fu Indonesia
sudah melakukan perubahan baik dalam proses pengolahan maupun penambahan
instalasi pengolahan limbah, namun beberapa parameter dari limbah cair yang dihasilkan
PT. Sun Fu Indonesia masih melebihi baku mutu, dan oleh Terdakwa sebagai
penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia tetap dibiarkan limbah cair PT.
Sun Fu Indonesia dibuang ke aliran Sungai Cilamaya karena PT. Sun Fu Indonesia tidak
memiliki bak penampungan sementara untuk limbah cair ;
Menimbang, bahwa saksi Topo Widodo, ST. MT (Pengawas IPAL PT. Sun Fu
Indonesia) dipersidangan menerangkan bahwa dalam mengolah bahan baku kertas
budaya dari bambu, ditemukan adanya kandungan/komponen dari limbah yang dihasilkan
dari proses pengolahan bahan baku bambu yang sulit untuk di rombak/di pecah
dikarenakan karakteristik/struktur kimia dari bambu itu sendiri, sehingga meskipun sudah
berganti-ganti konsultan, diantaranya PT. Gametri Tirta Lestari, Balai Besar Pulp dan
Kertas dan Politeknik Bandung, serta melakukan upaya perbaikan dan treatment terhadap
limbah cair tersebut tetapi tetap masih belum memenuhi baku mutu ;
Menimbang, bahwa keterangan terdakwa Chen Yi Ting dipersidangan yang
menerangkan bahwa limbah cair dari proses produksi, selanjutnya diproses di IPAL lalu
dibuang ke sungai Cilamaya, namun limbah cair yang dibuang tersebut masih diatas baku
mutu dan masih berwarna kuning, dan benar Terdakwa sebagai penanggung jawab
kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia pernah mendapat beberapa kali teguran seingat
terdakwa yang pernah diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten
Purwakarta sebanyak 4 (empat) kali, setelah mendapat teguran tersebut Terdakwa
33
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia telah melakukan upaya-
upaya perbaikan dengan menyewa jasa konsultan secara berganti ganti, namun tetap
saja tidak pernah berhasil dan air limbah yang keluar dari outlet yang dibuang ke Sungai
Cilamaya tetap masih diatas baku mutu ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan diketahui bahwa terhadap
limbah cair PT. Sun Fu Indonesia telah dilakukan uji klinis di laboratorium dengan
hasilnya sebagai berikut :
Tanggal Pengujian Parameter Satuan Hasil Pengujian Outlet
Standar Baku Mutu SK Gub Jawa Barat No.6 Tahun 1999
3 Juni - 7 Juni 2005 pH - 8.0 6.0-9.0
TSSMg/L 118 80
BOD Mg/L 95.31 175COD Mg/L 275.40 175
18 Juli -22 Juli 2005 pH - 7.3 6.0-9.0
TSSMg/L 380 80
BOD Mg/L 1,214.91 175COD Mg/L 3,519.00 175
8 Agustus -12 Agustus 2005
pH - 7.3 6.0-9.0
TSSMg/L 650 80
BOD Mg/L 1,179.36 175COD Mg/L 3,417.00 175
27 September –
1 Oktober 2005
pH - 7.5 6.0-9.0
TSSMg/L 630 80
BOD Mg/L 1,153.52 175COD Mg/L 3,352.80 175
20 Februari – 24 Februari 2006
pH - 7.4 6.0-9.0
TSSMg/L 1300 80
BOD Mg/L 1.885.52 175COD Mg/L 5,464.80 175
17 Maret – 21 Maret 2006 pH - 8.2 6.0-9.0
TSSMg/L 1100 80
BOD Mg/L 1,254.40 175COD Mg/L 3,635.40 175
18 Juni – 23 Juni 2006 pH - 8.5 6.0-9.0
TSSMg/L 490 80
BOD Mg/L 567,72 175COD Mg/L 1,643.40 175
12 Juli – 17 Juli 2006 pH - 7.8 6.0-9.0
34
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
TSSMg/L 530 100
BOD Mg/L 826,54 100COD Mg/L 2,390 .40 300
30 Januari –
3 Februari 2007
pH - 7.4 6.0-9.0
TSSMg/L 260 100
BOD Mg/L 433,51 100COD Mg/L 1,204.80 300
16 Agustus –
20 Agustus 2007
pH - 8.0 6.0-9.0
TSSMg/L 130 100
BOD Mg/L 1,313.41 100COD Mg/L 3,628.80 300
19 November –
24 November 2008
pH - 7.2 6.0-9.0
TSSMg/L 240 100
BOD Mg/L 817,411 100COD Mg/L 2,226.40 300
15 Desember –
19 Desember 2008
pH - 6.0 6.0-9.0
TSSMg/L 380 100
BOD Mg/L 142,06 100
CODMg/L 381,00 300
30 Desember 2008 –
5 Januari 2009
pH - 7.1 6.0-9.0
TSSMg/L 96 100
BOD Mg/L 90,07 100COD Mg/L 243.84 300
28 Januari –
2 Februari 2009
pH - 6.9 6.0-9.0
TSSMg/L 32 100
BOD Mg/L 59,82 100COD Mg/L 159,3 300
Menimbang, bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap air limbah PT. Sun
Fu Indonesia selama kurun waktu tahun 2005 sampai dengan 30 Desember 2008,
menunjukkan bahwa kualitas limbah cair yang dihasilkan PT. Sun Fu Indonesia yang
dibuang ke Sungai Cilamaya masih diatas baku mutu yang ditetapkan, karena masih
terdapat beberapa parameter yaitu TSS, COD, BOD yang diatas baku mutu limbah cair
industri kertas kasar ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Ir. Henggar Hardiani, MSc
dihubungkan dengan tabel tersebut diatas diketahui bahwa sejak Juni 2005 sampai
35
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dengan Juli 2006 dalam melakukan uji klinis terhadap limbah PT. Sun Fu Indonesia
menggunakan standart baku mutu kertas kasar, selanjutnya sampai dengan sekarang
menggunakan baku mutu proses soda ;
Menimbang, bahwa dari fakta dipersidangan dihubungkan dengan hasil uji
laboratoriun air limbah PT. Sun Fu Indonesia diketahui bahwa sejak 30 Desember 2008,
air limbah PT. Sun Fu Indonesia telah memenuhi baku mutu, dan berdasarkan keterangan
saksi-saksi dipersidangan yaitu saksi Drs. H. Hamim Mulyana MSi, Drs. Rachmat Gurnita,
MM, Ir. Cecep Sukirman, Topo Widodo, ST. MT, dan keterangan Terdakwa diketahui
bahwa PT. Sun Fu Indonesia telah memiliki ijin pembuangan air limbah dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Purwakarta dengan Surat Nomor : 658.31/IPLC.00985-BPMPTSP/
III/2009 tertanggal 3 Maret 2009 perihal Ijin Pembuangan Air Limbah ke sungai Cilamaya;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi ahli Drs. Iyan Suwargana, MSi
dipersidangan diterangkan bahwa jika parameter Padatan Tersuspensi Total (TSS)
melebihi baku mutu berarti terdapat kelebihan padatan tersuspensi total yang akan
mengendap dan merupakan sludge, bila kelebihan tersebut dikalikan dengan debit air
limbah, maka seharusnya akan diperoleh slugde kering, namun karena tidak diolah dan
tidak diendapkan berarti sludge tersebut dibuang ke badan penerima limbah yaitu sungai
Cilamaya, padahal diketahui bahwa TSS terkait dengan padatan yang terdapat dalam
limbah tersebut termasuk logam berat yang dapat menggangu kesehatan manusial, selain
itu parameter BOB dan COD terkait dengan penggunaan oksigen dalam air, penggunaan
semakin besar BOD dan COD, maka penggunaan oksigen untuk penguraiannya atau
untuk oksidasinya akan semakin besar seperti pada air sungai sehingga oksigen dalam
sungai menjadi turun dan dapat mengganggu mahluk hidup dalam air, selain itu kondisi
tersebut menyebabkan air sungai menjadi septik karena kekurangan oksigen, selanjutnya
proses biodegradasi (penguraian zat-zat organik yang diwakili oleh parameter BOD dan
COD) tidak menggunakan oksigen, pada biodegradasi tanpa oksigen akan mengakibatkan
bau karena menghasilkan gas-gas berupa H2S dan Metan ;
Menimbang, bahwa saksi ahli tersebut dipersidangan juga menerangkan
kandungan TSS, BOD, COD yang dibuang ke lingkungan atau ke sungai Cilamaya dapat
mencemari lingkungan (air permukaan dan sumber air) dan membahayakan kehidupan
air, bahan organik yang diindikasikan oleh angka BOD dan COD mengkonsumsi atau
mengambil oksigen terlarut dalam sumber air penerima untuk proses penguraiannya
(oksidasi bahan organik) secara alami, sehingga kandungan oksigen dalam sumber atau
badan air penerima tersebut akan turun secara drastis mendekati nol sehingga mahluk
hidup yang lain yang membutuhkan oksigen akan mati, akibat selanjutnya bahwa
36
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kehidupan dalam sumber atau badan air penerima akan dapat punah dan badan air tidak
sesuai lagi untuk peruntukannya serta tidak mampu mendukung kehidupan berkelanjutan;
Menimbang, bahwa dari uraian fakta dipersidangan sebagaimana telah Majelis
Hakim uraiakan diatas, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah
perbuatan Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia
yang telah membiarkan PT. Sun Fu Indonesia membuang limbah cair ke Sungai Cilamaya
sejak tahun 2002 sampai dengan 30 Desember 2008 dengan kualitas limbah cair yang
masih diatas baku mutu, mengandung unsur “dengan sengaja”?
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dan telah
Majelis Hakim uraikan diatas, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkannya
sebagai berikut :
Menimbang, bahwa permasalahan PT. Sun Fu Indonesia sudah mulai mencuat
sejak tahun 2002, sesuai dengan fakta dipersidangan artinya permasalahan PT. Sun Fu
Indonesia telah ada sejak PT. Sun Fu Indonesia melakukan uji coba produksi, ketika itu
pada tanggal 4 Maret 2002 Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kab. Purwakarta
telah mengirimkan surat berupa himbauan kepada Terdakwa sebagai penanggung jawab
kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia agar menghentikan uji coba produksi karena
pembuangan limbah cair ke sungai Cilamaya tanpa diolah terlebih dahulu (bukti surat
tanggal 3 Agustus 2002, terlampir dalam berkas) ;
Menimbang, bahwa dari bukti surat tertanggal 3 Agustus 2002 tersebut
dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi yang telah Majleis Hakim pertimbangkan
diatas, dihubungkan dengan keterangan terdakwa Terdakwa sebagai penanggung jawab
kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia, telah ternyata bahwa PT. Sun Fu Indonesia telah
mendapatkan himbauan dari Dinas Lingkungan Hidup saat uji coba produksi, terkait
dengan pembuangan limbah cair PT. Sun Fu Indonesia yang kualitas air limbahnya diatas
baku mutu yang telah ditentukan ;
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan fakta yang terungkap dipersidangan
diketahui bahwa meskipun telah ada himbauan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Tata
Ruang Kab. Purwakarta untuk menghentikan uji coba produksi, namun Terdakwa sebagai
penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia justru membiarkan PT. Sun Fu
Indonesia terus melakukan produksi dan pada tahun 2002 telah melakukan eksport ke
Taiwan, dengan fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa oleh karena uji coba produksi
tidak dihentikan oleh Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu
Indonesia dan justru melakukan ekspor, maka sudah dapat dipastikan bahwa selama
masa produksi, PT. Sun Fu Indonesia tetap menghasilkan limbah sebagai sisa hasil
37
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
produksi, baik limbah cair maupun limbah padat, dengan fakta demikian Majelis Hakim
menganggap Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia
tidak kooperatif atas himbauan untuk menghentikan uji coba produksi tersebut ;
Menimbang, bahwa berdasarkan surat yang terlampir dalam berkas perkara
berupa dokumen berita acara pemantauan kegiatan usaha/industri, terbukti bahwa telah
dilakukan pemantauan kegiatan usaha/industri secara periodik oleh Dinas Lingkungan
Hidup dan Tata Ruang Kab. Purwakarta sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2007,
yang didalam Berita Acara tersebut disampaikan saran-saran dari Dinas Lingkungan
Hidup dan Tata Ruang Kab. Purwakarta kepada Terdakwa sebagai penanggung jawab
kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia untuk mengatasi temuan permasalahan yang ada
pada PT. Sun Fu Indonesia ;
Bahwa dari dokumen Berita Acara Pemantauan Kegiatan Usaha/Industri tersebut,
diketahui adanya peningkatan sarana dan prasarana serta respon positif dari Terdakwa
sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia terhadap saran-saran
peyelesaian atas temuan permasalahan yang disampaikan Dinas Lingkungan Hidup dan
Tata Ruang Kab. Purwakarta, meskipun telah ada iktikad baik dari Terdakwa sebagai
penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia dan telah ada perbaikan yang
optimal yang dilakukan Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu
Indonesia terhadap IPAL, namun kualitas limbah cair yang dihasilkan PT. Sun Fu
Indonesia belum memenuhi baku mutu ;
Menimbang, bahwa dari fakta tersebut diatas, Terdakwa sebagai penanggung
jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia secara pasti dapat mengetahui bahwa limbah
cair yang dihasilkan dari IPAL PT. Sun Fu Indonesia tersebut masih belum memenuhi
baku mutu yang ditentukan, dikarenakan secara periodik PT. Sun Fu Indonesia melakukan
beberapa kali uji klinis terhadap limbah cair pada Laboratorium PJT II selama kurun waktu
antara tahun 2002 sampai dengan tahun 2008, dengan hasil yang diperoleh terdapat
parameter limbah cair yang masih diatas baku mutu, meskipun Terdakwa sebagai
penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia telah menyadari dan
mengetahui bahwa limbah cair yang dihasilkan dari IPAL PT. Sun Fu Indonesia masih
belum memenuhi baku mutu, namun oleh Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan
usaha PT. Sun Fu Indonesia, limbah cair tersebut tetap dibiarkan mengalir dari outlet
IPAL PT. Sun Fu Indonesia untuk dibuang ke Sungai Cilamaya ;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi ahli yang telah Majelis Hakim
pertimbangkan sebelumnya diketahui bahwa bila terdapat beberapa parameter yang
belum memenuhi baku mutu yang telah ditentukan (dalam hal ini COD, BOD dan TSS)
akan berpotensi menimbulkan dampak terganggunya kehidupan aquatik akibat
38
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kekurangan oksigen akibat dari kadar COD dan BOD tinggi dan dapat menimbulkan bau
akibat dari kadar TSS tinggi ;
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas ternyata perbuatan Terdakwa
sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia yang tetap membiarkan
PT. Sun Fu Indonesia membuang limbah cair ke Sungai Cilamaya, yang diketahui masih
terdapat beberapa parameter dari komponen limbah cair tersebut yang masih diatas baku
mutu yang ditentukan, menurut Majelis Hakim mengandung unsur perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja, kesengajaan tersebut menurut Majelis Hakim terlihat dari sikap
dari Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia yang
bersikap tidak kooperatif atas surat dari Sekretariat Daerah Pemerintah kabupaten
Purwakarta, yang meminta kepada Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha
PT. Sun Fu Indonesia untuk melakukan penghentian pembuangan air limbah ke Sungai
Cilamaya (Surat tertanggal 29 Nopember 2006), dengan adanya surat tersebut tidak
menggerakkan Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu
Indonesia untuk menghentikan pembuangan limbah cairnya ke Sungai Cilamaya,
sehingga oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta
memberikan surat teguran sebanyak 2 (dua) kali kepada Terdakwa sebagai penanggung
jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia dengan teguran untuk dalam waktu tidak
terlalu lama limbah yang dihasilkan PT. Sun Fu Indonesia segera memenuhi baku mutu ;
Menimbang, bahwa seharusnya langkah yang ditempuh PT. Sun Fu Indonesia
saat itu adalah menghentikan uji coba produksi dan mencoba mengetahui karakteristik
dari limbah yang dihasilkan dari proses produksi tersebut kemudian mencari dan
menemukan formula yang dapat memproses limbah dari proses produksi tersebut agar
dapat diolah memenuhi baku mutu sehingga terhadap limbah tersebut aman untuk
dibuang ke badan penerima ;
Menimbang, bahwa dari keseluruhan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim
berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT.
Sun Fu Indonesia telah dengan sengaja membiarkan PT. Sun Fu Indonesia membuang
limbah cair ke Sungai Cilamaya dengan zat atau komponen COD, BOD dan TSS yang
kadarnya diatas baku mutu sejak tahun 2002 sampai 30 Desember 2008, sehingga
berbahaya bagi kelangsungan ekosistem Sungai Cilamaya merupakan perbuatan
melanggar SK Gubernur Jabar No. 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
kegiatan Industri di Jawa Barat ;
Menimbang, bahwa selain melanggar SK Gubernur Jabar No. 6 Tahun 1999
menurut Majelis Hakim perbuatan Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha
39
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
PT. Sun Fu Indonesia telah pula melanggar ketentuan Pasal 43 ayat (1) UU RI No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ;
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa
Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia PT. Sun Fu
Indonesia telah terbukti melanggar undang-undang yang berlaku dengan sengaja
membiarkan PT. Sun Fu Indonesia membuang zat dan komponen lain yang berbahaya
atau beracun kedalam air permukaan padahal mengetahui atau sangat beralasan untuk
menduga bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan pencemaran dan /atau
perusakan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan umum, atau nyawa orang
lain;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ke-2 dan unsur ke-3 dalam dakwaan
Primair telah terbukti ;
Menimbang, bahwa dalam dakwaan Primair Pasal 43 ayat (1) dijunctokan dengan
Pasal 46 ayat (1), (2) UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
yang berbunyi :
Ayat (1) : “jika tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam bab ini dilakukan oleh
atau atas nama suatu badan hukum, perseroan, perserikatan, yayasan atau organisasi
lain, tuntutan pidana dilakukan dan sanksi pidana serta tindakan tata tertib sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 47 dijatuhkan baik terhadap badan hukum, perseroan,
perserikatan, yayasan atau organisasi lain tersebut maupun terhadap mereka yang
memberi perintah untuk melakukan tindak pidana tersebut atau yang bertindak sebagai
pemimpin dalam perbuatan itu atau terhadap kedua-duanya” ;
Ayat (2) : “Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam bab ini, dilakukan oleh
atau atas nama badan hukum, perseroan, perserikatan, yayasan atau organisasi lain, dan
dilakukan oleh orang-orang, baik berdasarkan hubungan kerja maupun berdasar
hubungan lain, yang bertindak dalam lingkungan badan hukum, perseroan, perserikatan,
yayasan atau organisasi lain, tuntutan pidana dilakukan dan sanksi pidana dijatuhkan
terhadap mereka yang memberi perintah atau yang bertindak sebagai pemimpin tanpa
mengingat apakah orang-orang tersebut, baik berdasarkan hubungan kerja maupun
berdasar hubungan lain melakukan tindak pidana secara sendiri atau bersama-sama ;
Menimbang, bahwa dengan dengan demikian Majelis Hakim akan
mempertimbangkan Pasal 46 ayat (1), (2) UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup dihubungkan dengan fakta-fakta hukum yang telah terbukti
sebagaimana tersebut diatas, sebagai berikut :
40
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa PT. Sun Fu Indonesia berdasarkan akta pendirian yang dibuat
pada tanggal 3 Agustus 2000, menunjukkan bahwa PT. Sun Fu Indonesia merupakan
Perusahaan Perseroan Terbatas dengan fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA) ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan
diketahui bahwa sejak PT. Sun Fu Indonesia berdiri yaitu pada tahun 2001 s/d tahun
2003, Terdakwa Chen Yi Ting menjabat sebagai General Manager, tahun 2003 s/d tahun
2006 menjabat sebagai Production Manager , dan tahun 2006 s/d tahun 2009 menjabat
sebagai Manager Marketing ;
Menimbang, bahwa selama kurun waktu taun 2001 s/d tahun 2009 tersebut
Terdakwa bertanggung jawab atas pengelolaan IPAL di PT. Sun Fu Indonesia dan
walaupun tidak dinyatakan secara definitif namun terdakwa juga menjalankan fungsi
sebagai penghubung antara manajemen PT. Sun Fu Indonesia dengan Direktur PT. Sun
Fu Indonesia yaitu Lien Wan Chi yang berada di Taiwan ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yaitu saksi Cecep
Sukirman, saksi Topo Widodo, ST. MT, saksi Endah Sri Windiyanti dan keterangan
Terdakwa dipersidangan diketahui bahwa terdakwa Chen Yi Ting yang bertindak selaku
pengambil kebijakan atau keputusan atas segala hal yang berkaitan dengan proses pra
produksi, produksi, maupun pasca produksi, setelah berkonsultasi dengan Lien wan Chi,
dan hanya terdakwa yang bisa langsung berkomunikasi dengan Lien Wan Chi (Direktur)
PT. Sun Fu Indonesia yang berada di Taiwan ;
Menimbang, bahwa dari fakta tersebut jelas ternyata bahwa Terdakwa sebagai
penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia orang yang bertindak sebagai
pemimpin bagi karyawan maupun bagi manajemen di PT. Sun Fu Indonesia dengan
berdasarkan hubungan kerja dan yang bertanggungjawab atas kelangsungan produksi
PT. Sun Fu Indonesia dan keberadaan PT. Sun Fu Indonesia di Indonesia ;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur pokok dalam Pasal 46 ayat (1), (2) UU
No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Ligkungan Hidup telah terbukti ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan ketentuan Pasal
64 ayat (1) KUHP yang berbunyi : “jika beberapa perbuatan perhubungan, sehingga
dengan demikian harus dipandang sebagai satu perbuatan yang diteruskan, maka hanya
satu ketentuan pidana saja yang digunakan walaupun masing-masing perbuatan itu
menjadi kejahatan atau pelanggaran” ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan
perbuatan Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia
telah membiarkan PT. Sun Fu Indonesia melakukan pembuangan limbah cair yang masih
41
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
diatas baku mutu sebagaimana ditetapkan dalam SK Gubernur Jawa Barat No. 6 Tahun
1999 sejak tahun 2001 sampai dengan bulan Desember 2008, dan dalam rentang waktu
tersebut PT. Sun Fu Indonesia belum memiliki ijin pembuangan limbah cair dari yang
berwenang, maka sikap pembiaran Terdakwa, tersebut merupakan perbuatan yang
dilakukan secara berturut-turut tetapi merupakan perbuatan kejahatan yang sejenis yang
dilakukan Terdakwa ;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur dalam Pasal 64 ayat (1) KUHP
tersebut telah terpenuhi ;
Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur dalam dakwaan Primair yaitu
melanggar pasal 43 ayat (1) jo. Pasal 46 ayat (1), (2) Undang Undang Nomor : 23 tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP telah terpenuhi,
selanjutnya Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Primair
Penuntut Umum, sehingga untuk dakwaan selebihnya tidak perlu Majelis Hakim
pertimbangkan lebih lanjut ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan pledoi/
pembelaan dari Terdakwa Chen Yi Ting yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
1. Bahwa sejak tahun 2002 Pemerintah Daerah (PEMDA) Purwakarta tidak pernah
memberikan pembinaan teknis, kami hanya diberikan surat teguran saja tidak ada
ketegasan untuk membina karena kami masih diberi kelonggaran waktu melalui
serangkaian pembinaan dan kami tetap berupaya meingkatkan kinerja IPAL dengan
penambahan beberapa sarana air limbah tiap tahun. Hal ini yang membuat kami tetap
berproduksi;
2. Bahwa benar pada tanggal 14 November 2006 Dinas Lingkungan Hidup dan Tata
Ruang Kabupaten Purwakarta pernah datang ke PT. Sun Fu Indonesia untuk
melakukan pemeriksaan terhadap IPAL dan air limbah, dan berdasarkan hasil temuan
lapangan yang dibuat oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten
Purwakarta menjelaskan walaupun kualitas air limbah masih di atas baku mutu namun
sudah ada itikad baik dari perusahaan untuk melakukan perbaikan pengelolan limbah,
yang sampai sekarang tetap dilakukan perbaikan-perbaikan tersebut, antara lain
dilakukan pemeriksaan secara rutin setiap 1 (satu) bulan sekali untuk pengujian
laboratorium dan yang hasilnya dilaporkan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Tata
Ruang Kabupaten Purwakarta;
42
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
3. Bahwa benar pada tanggal 13 Pebruari 2007 Dinas Lingkungan Hidup dan Tata
Ruang Kabupaten Purwakarta pernah datang ke PT. Sun Fu Indonesia untuk
melakukan pemeriksaan terhadap IPAL dan air limbah, dan berdasarkan hasil temuan
di lapangan yang dibuat oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten
Purwakarta menjelaskan ada penambahan bak pengolahan;
4. Bahwa setiap bulan kami memberikan laporan perkembangan IPAL dan hasil lab
sebagai koordinasi dan komunikasi kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang
Kabupaten Purwakarta untuk mendapat pembinaan dari pemerintah;
5. Bahwa peringatan baik dari Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten
Purwakarta tersebut, saya berupaya atas persetujuan Sdr. Lien Wan Chi/Direktur yang
berada di Taiwan, untuk melakukan perbaikan-perbaikan/peningkatan pada IPAL dan
pernah meminta pendapat kepada Chu Jeng Ming (Production Manager ) untuk
mengurangi kapasitas produksi dan mengurangi pemakaian air yang digunakan dalam
proses produksi, sehingga perusahaan sempat mengalami penurunan target produksi
yaitu dari 24 (dua puluh empat) kontainer menjadi 9 (sembilan) kontainer per minggu,
sambil menunggu proses perbaikan dan penambahan sarana pengolahan IPAL;
6. Bahwa sebagai kompensasi PT. Sun Fu Indonesia telah memberikan bantuan kepada
masyarakat sekitar, baik meyediakan sarana air bersih melalui pemasangan jet pump
atau sumur bor yang sampai sekarang sebanyak 5 (lima) titik dan perbaikan jalan,
gedung madrasah, masjid, kesehatan masyarakat bekerja sama dengan puskesmas,
serta santuan kepada masyarakat sekitar setiap bulannya Rp 2.500.00,- (dua juta lima
ratus ribu rupiah) melalui RW setempat dan sumbangan hari-hari besar, dan dalam
jangka panjang PT. Sun Fu Indonesia telah menampung tenaga kerja dari lingkungan
setempat sampai perbatasan Kabupaten Subang, yaitu sebanyak 1.200 (seribu dua
ratus) tenaga kerja (data pendukung terlampir dalam pembelaan ini);
Menimbang, bahwa terhadap pledoi terdakwa point 1 s/d point 5 Majelis Hakim
akan mempertimbangkannya sebagai berikut :
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang terungkap dipersidangan diketahui bahwa
sejak tahun 2002 Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kabupaten Purwakarta telah
mengetahui pembuangan air limbah oleh PT. Sun Fu Indonesia dengan kualitas yang
masih diatas baku mutu yang telah ditetapkan, berdasarkan bukti surat-surat yang
terlampir dalam berkas perkara diketahui bahwa sejak tahun 2002 sampai dengan akhir
tahun 2008, penanganan terhadap permasalahan limbah cair PT. Sun Fu Indonesia hanya
sebatas pembinaan secara administratif (bukti-bukti surat sebagaimana terlampir dalam
43
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
berkas perkara), dengan fakta tersebut selama kurun waktu tahun 2002 sampai dengan
tahun 2008, Pemerintah c.q Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta hanya
memberikan teguran dan himbauan kepada Terdakwa sebagai penanggung jawab
kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia agar melakukan perbaikan-perbaikan dalam
pengelolaan air limbah agar kualitas air limbah memenuhi baku mutu ;
Menimbang, bahwa dari fakta dipersidangan baik dari keterangan saksi-saksi yang
diajukan Penuntut Umum, maupun saksi-saksi yang diajukan oleh Terdakwa serta
dihubungkan dengan keterangan Terdakwa terungkap fakta bahwa selama kurun waktu
tahun 2002 sampai dengan tahun 2008, Terdakwa sebagai penanggung jawab kegiatan
usaha PT. Sun Fu Indonesia telah melakukan perbaikan dan penambahan sarana
prasarana untuk pengolahan limbah, serta melakukan perubahan treatmen pengolahan
terhadap limbah PT. Sun Fu Indonesia, yang semula menggunakan bahan kimia Spektrik
297 sejak tahun 2005, kemudian berubah menggunakan bahan kimia TP 17 sejak
Desember 2008 dan PT. Sun Fu Indonesia berhasil memenuhi baku mutu, dan telah
memiliki ijin pembuangan air limbah ke Sungai Cilamaya dari Pemerintah Kabupaten
Purwakarta No : 658.31/IPLC.00985-BPMPTSP/III/2009 tertanggal 3 Maret 2009;
Menimbang, bahwa UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup menganut asas Subsidiaritas, sebagaimana dalam bagian Penjelasan Umum UU ini
mengatakan bahwa : sebagai penunjang hukum administrasi, yaitu bahwa hukum pidana
hendaknya didayagunakan apabila sanksi bidang hukum lain, seperti sanksi administrasi
dan sanksi perdata dan alternatif penyelesaian sengketa lingkungan hidup tidak efektif
dan/atau tingkat kesalahan pelaku relatif berat dan atau akibat perbuatannya
menimbulkan keresahan dalam masyarakat ;
Menimbang, bahwa dalam buku mengenai Hukum Lingkungan karangan N.H.T
Siahaan dikatakan bahwa “pada prinsipnya status fungsi pidana dalam hukum lingkungan,
tidak lebih sebagai sarana lapis terakhir (alternatif) dimana berbagai perangkat dan
sarana-sarana perlindungan lingkungan yang lain lebih didahulukan secara fungsional,
sementara bila sarana-sarana tersebut dirasakan belum mencapai hasil efektif maka
hukum pidana kemudian difungsikan. Meskipun demikian, sementara mata rantai lainnya
belum memainkan fungsinya secara efektif, pemberlakuan pidana dengan penerapan
sanksinya yang tegas harus dilakukan secara adil dan sungguh-sungguh ” ;
Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim, terhadap permasalahan air limbah
PT. Sun Fu Indonesia tersebut belum pernah diterapkan sanksi hukum lain, seperti sanksi
administrasi dalam mengatasinya, Pemerintah c.q Dinas Lingkungan Hidup dan Tata
Ruang Kabupaten Purwakarta hanya melakukan teguran dan himbauan kepada Terdakwa
sebagai penanggung jawab kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia untuk menyelesaikan
44
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
permasalahan air limbah PT. Sun Fu Indonesia, selain itu Majelis Hakim berpendapat
bahwa selama pemeriksaan dipersidangan tidak terungkap adanya fakta yang
menunjukkan telah terjadi keresahan dalam masyarkat di sekitar PT. Sun Fu Indonesia
sebagai dampak negatif kegiatan industri yang dijalankan PT. Sun Fu Indonesia dengan
membuang air limbah di Sungai Cilamaya ;
Menimbang, bahwa saksi-saksi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang
Kabupaten Purwakarta yaitu saksi Drs. H. Hamim Mulyana, MSi dan Drs. Rachmat
Gurnita, MM dipersidangan juga tidak dapat memastikan apakah ada masyarakat yang
menjadi korban akibat perbuatan PT. Sun Fu Indonesia membuang air limbah diatas baku
mutu ke Sungai Cilamaya;
Menimbang, bahwa dengan demikian Menurut Majelis Hakim pledoi/pembelaan
dari Terdakwa cukup beralasan ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan point 6
dari pledoi Terdakwa sebagai berikut :
Menimbang, bahwa dipersidangan saksi-saksi yaitu Cecep Sukirman, Topo
Widodo, ST. MT, Endah Sri Windiyanti, Terdakwa menerangkan bahwa saat ini jumlah
karyawan di PT. Sun Fu Indonesia telah mencapai sekitar 1.200 orang karyawan yang
efektif bekerja di pabrik, disamping itu PT. Sun Fu Indonesia juga memberdayakan tenaga
kerja rumahan bagi warga masyarakat yang tinggal di sekitar PT. Sun Fu Indonesia
(mencakup 3 (tiga) desa) untuk bekerja di rumah masing-masing, dengan cara melakukan
pengepakan atau membungkus kertas-kertas sembahyang yang selanjutnya akan siap
dikirim untuk eksport ke Taiwan, selain itu PT. Sun Fu Indonesia juga secara rutin
memberikan kontribusi kepada masyarakat berupa bantuan pembangunan masjid,
pembangunan jalan, pengadaan sarana air bersih, setiap bulan memberikan kompensasi
kepada masyarakat sekitar berupa pemberian uang bising dan bekerjasama dengan
puskesmas mengadakan pelayanan kesehatan gratis ;
Menimbang, bahwa dari fakta tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa
mayoritas warga masyarakat disekitar PT. Sun Fu Indonesia sangat terbantu secara
ekonomi dan sosial dengan keberadaan dan kelangsungan PT. Sun Fu Indonesia, karena
dari fakta terungkap masyarakat yang bekerja dan menggantungkan nasib dan
penghasilannya pada PT. Sun Fu Indonesia cukup besar yaitu sekitar 1200 orang yang
bekerja dipabrik, belum termasuk warga masyarakat di 3 (tiga) desa yang menjadi
karyawan lepas PT. Sun Fu Indonesia dengan melakukan pengepakan di rumah masing-
masing ;
Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim Pledoi Terdakwa cukup beralasan ;
45
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa selama dalam proses persidangan, Majelis Hakim menerima
surat yang ditujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri Purwakarta terkait perkara a quo,
dari Kecamatan Cibatu tertanggal 3 Juli 2009 dan Kantor Kepala Desa Ciparungsari
tertanggal 25 Juni 2009 perihal keberadaan PT. Sun Fu Indonesia, terhadap kedua surat
tersebut tidak akan Majelis Hakim pertimbangkan dalam putusan ini, namun tetap
terlampir dalam berkas perkara ;
Menimbang, bahwa selama pemeriksaan terhadap diri Terdakwa tersebut, Majelis
tidak menemukan hal-hal yang dapat meniadakan sifat pertanggungjawaban pidana pada
diri terdakwa, baik berupa alasan pemaaf maupun alasan pembenar dan dalam
pemeriksaan persidangan itu pula, oleh karenanya Majelis Hakim memproleh keyakinan
akan kesalahan terdakwa, sehingga terhadap diri terdakwa haruslah dinyatakan telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana
yang didakwakan Penuntut Umum dalam dakwaan PRIMAIR diatas dan haruslah dijatuhi
pidana;
Menimbang, bahwa oleh karena selama pemeriksaan perkara ini terhadap diri
Terdakwa tidak dilakukan penahanan, maka oleh karenanya status terdakwa saat ini tidak
ditahan ;
Menimbang, bahwa sistem pemidanaan dalam tindak pidana lingkungan hidup,
pada dasarnya bertujuan untuk mempertahankan eksistensi lingkungan kepada fungsi
berkelanjutannya. Pada esensinya penjatuhan pidana merupakan sarana represif, yakni
serangkaian pengaturan yang ditujukan untuk mengendalikan peristiwa-peristiwa negatif,
supaya pada berikutnya kembali pada keadaan semula (N.H.T Siahaan ; Hukum
Lingkungan), bukan merupakan upaya untuk membalas dendam terhadap pelaku tindak
pidana lingkungan hidup ;
Menimbang, bahwa terhadap perkara a quo, berdasarkan fakta-fakta hukum
tersebut diatas telah ternyata bahwa perbuatan Terdakwa sebagai penanggung jawab
kegiatan usaha PT. Sun Fu Indonesia yang membiarkan PT. Sun Fu Indonesia
membuang limbah cair dengan kualitas diatas baku mutu ke Sungai Cilamaya, tidak
menimbulkan dampak negatif yang besar bagi masyarakat lingkungan sekitar PT. Sun Fu
Indonesia, kecuali menyebabkan sungai Cilamaya tercemar, dan kondisi kualitas air
46
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
limbah PT. Sun Fu Indonesia saat ini telah memenuhi baku mutu dan PT. Sun Fu
Indonesia telah memiliki ijin pembuangan limbah cair ke Sungai Cilamaya sejak Maret
2009, sehingga dengan fakta tersebut dihubungkan dengan tujuan pemidanaan, maka
cukup adil menurut Majelis Hakim jika pidana yang akan dijatuhkan adalah pidana
percobaan ;
Menimbang, bahwa meskipun terdakwa telah terbukti bersalah melakukan tindak
pidana sebagaimana tersebut diatas namun Majelis Hakim masih perlu
mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan maupun meringankan terhadap terdakwa
agar penerapan hukum dapat dirasakan memenuhi rasa keadilan ;
Hal-hal yang memberatkan : -
Hal-hal yang meringankan :
• Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji kedepannya nanti akan lebih
berhati-hati dalam mengelola limbah cair PT. Sun Fu Indonesia ;
• Terdakwa bersikap sopan dan berterus terang dipersidangan ;
• Terdakwa belum pernah di hukum ;
• Terdakwa dengan PT. Sun Fu Indonesia yang dipimpinnya selama ini telah
memberikan kontribusi ekonomi dan sosial yang cukup tinggi bagi masyarakat
di sekitar lingkungan PT. Sun Fu Indonesia ;
• Terdakwa telah menunjukkan kesungguhannya dalam mengelola air limbah
terbukti saat ini PT. Sun Fu Indonesia telah memiliki ijin pembuangan air
limbah ke Sungai Cilamaya dan air limbah yang dihasilkan PT. Sun Fu
Indonesia telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan ;
• PT. Sun Fu Indonesia sebagai Perusahaan Modal Asing merupakan aset
daerah yang dapat memberikan kontribusi bagi PAD Kabupaten Purwakarta
pada umumnya, dan merupakan penopang ekonomi mayoritas warga Desa
Cibatu pada khususnya ;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa : 1 (satu) derigen limbah cair
dengan volume 2 (dua) liter dan 1 (satu) derigen sludge IPAL dengan volume 2 (dua) kg
statusnya akan ditentukan dalam amar putusan dibawah ini ;
Menimbang, bahwa demikian pula terhadap biaya perkara ini agar dibebankan
kepada terdakwa yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan ini ;
47
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Mengingat : pasal 43 ayat (1) jo. Pasal 46 ayat (1), (2) Undang Undang Nomor : 23
tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP, Pasal 14
a KUHP, dan Undang-Undang No. 8 tahun 1981 serta ketentuan Undang-Undang yang
bersangkutan lainnya ;
M E N G A D I L I
1. Menyatakan terdakwa CHEN YI TING yang identitasnya sebagaimana telah tersebut
diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Lingkungan Hidup”;
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap diri Terdakwa dengan pidana penjara
selama 1 (satu) tahun dengan ketentuan bahwa pidana tersebut tidak perlu
dijalankan, kecuali jikalau di kemudian hari ada perintah lain dalam putusan hakim
terdapat alasan bahwa terdakwa tersebut sebelum lewat masa percobaan selama 4
(empat) bulan, telah bersalah melakukan tidak pidana dan denda sebesar Rp.
25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut
tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 5 (lima) bulan ;
3. Menyatakan barang bukti berupa : 1 (satu) derigen limbah cair dengan volume 2 (dua)
liter dan 1 (satu) derigen sludge IPAL dengan volume 2 (dua) kg dirampas untuk
dimusnahkan;
4. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 1000,- (seribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan pada hari Kamis tanggal 9 Juli 2009 dalam rapat
permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sukadana oleh kami : M.
SAPTONO, SH.,MHum. sebagai Hakim Ketua, AYUMI SUSRIANI, SH dan NUR SARI
BAKTIANA, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada
hari Selasa tanggal 21 Juli 2009 dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim
Ketua tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut, R. DHARMI
48
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
SETIANI, SH Panitera Pengganti dan dihadiri pula oleh Drs. DJOKO TRIMARKO, SH.
dan SRI MUNTARI, SH Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Purwakarta serta dihadapan
Terdakwa;
Hakim Anggota I, Hakim Ketua Majelis,
AYUMI SUSRIANI, SH M. SAPTONO, SH.,MHum.
Hakim Anggota II,
NUR SARI BAKTIANA, SH
Panitera Pengganti
R. DHARMI SETIANI
49
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49