1. Prosedur Asepsis

15
Laboratorium Keterampilan Klinik FAKULTAS KEDOKTERAN Universitas Islam Sumatera Utara Keterampilan Klinik Pertama PROSEDUR ASEPSIS DAN ANTISEPSIS I. PENDAHULUAN Asepsis dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan bebas mikroorganisme patogen, sedangkan antisepsis merupakan segala tindakan untuk menjadikan suatu alat atau bahan menjadi bebas hama, dengan cara membunuh semua mikroorganisme, untuk mencegah terjadinya infeksi. Prosedur antisepsis yang dinamakan juga dengan sterilisasi, dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, pemanasan, kimiawi, dan radiasi. Cara pemanasan dapat dilakukan dengan pemanasan tanpa tekanan dengan temperatur tertentu (>100 0 Celcius), dan pemanasan dengan tekanan (autoclave). Secara kimiawi digunakan tablet formalin, gas etilen oksida, asam karbol, iodine tingtur 3-5%, alkohol 70%, larutan lisol, dan lain sebagainya. Cara radiasi dilakukan dengan menggunakan sinar X, atau sinar ultraviolet (UV). Beberapa contoh penggunaan zat antiseptik antara lain adalah : Menyucihamakan kulit sebelum operasi untuk mencegah infeksi. Menyucihamakan luka. Sterilisasi instrumen bedah. Preventif infeksi pada perawatan luka. Mengobati infeksi lokal. Untuk irigasi daerah-daerah terinfeksi. Tindakan asepsis dapat dibedakan menjadi asepsis medis, dan asepsis bedah. Pada asepsis medis, mikroorganisme patogen tidak dibunuh seluruhnya, dan hanya dibatasi jumlah, pertumbuhan dan penyebarannya. Contoh dari tindakan asepsis medis adalah asepsis pada kulit yang akan diinjeksi, atau pada prosedur cuci tangan dengan sabun. Pada asepsis bedah seluruh mikroorganisme termasuk sporanya harus dibunuh, tujuannya agar tidak terjadi infeksi pada daerah tubuh yang dioperasi. Modul Keterampilan Klinik II I Prosedur Asepsis dan Antisepsis BLOK BIOMEDIK II Prosedur Injeksi 3

description

Prosedur Asepsis

Transcript of 1. Prosedur Asepsis

Page 1: 1. Prosedur Asepsis

Laboratorium Keterampilan Klinik FAKULTAS KEDOKTERANUniversitas Islam Sumatera Utara

Keterampilan Klinik Pertama

PROSEDUR ASEPSIS DAN ANTISEPSIS

I. PENDAHULUAN

Asepsis dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan bebas mikroorganisme patogen, sedangkan antisepsis merupakan segala tindakan untuk menjadikan suatu alat atau bahan menjadi bebas hama, dengan cara membunuh semua mikroorganisme, untuk mencegah terjadinya infeksi.

Prosedur antisepsis yang dinamakan juga dengan sterilisasi, dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, pemanasan, kimiawi, dan radiasi. Cara pemanasan dapat dilakukan dengan pemanasan tanpa tekanan dengan temperatur tertentu (>1000

Celcius), dan pemanasan dengan tekanan (autoclave). Secara kimiawi digunakan tablet formalin, gas etilen oksida, asam karbol, iodine tingtur 3-5%, alkohol 70%, larutan lisol, dan lain sebagainya. Cara radiasi dilakukan dengan menggunakan sinar X, atau sinar ultraviolet (UV).

Beberapa contoh penggunaan zat antiseptik antara lain adalah : Menyucihamakan kulit sebelum operasi untuk mencegah infeksi. Menyucihamakan luka. Sterilisasi instrumen bedah. Preventif infeksi pada perawatan luka. Mengobati infeksi lokal. Untuk irigasi daerah-daerah terinfeksi.

Tindakan asepsis dapat dibedakan menjadi asepsis medis, dan asepsis bedah. Pada asepsis medis, mikroorganisme patogen tidak dibunuh seluruhnya, dan hanya dibatasi jumlah, pertumbuhan dan penyebarannya.

Contoh dari tindakan asepsis medis adalah asepsis pada kulit yang akan diinjeksi, atau pada prosedur cuci tangan dengan sabun. Pada asepsis bedah seluruh mikroorganisme termasuk sporanya harus dibunuh, tujuannya agar tidak terjadi infeksi pada daerah tubuh yang dioperasi.

1.1 Prosedur Mencuci TanganTujuan prosedur ini adalah untuk mengangkat kotoran, minyak dan

mikroorganisme dari tangan dan lengan operator. Bila menggunakan savlon®, prosedur mencuci tangan dilakukan selama ± 5 menit dengan rincian masing-masing 2 menit untuk setiap tangan, dan masing-masing 30 detik untuk mencuci pergelangan sampai ke siku (2’, 30’’, 2’, 30’’). Bila menggunakan sabun, prosedur dilakukan selama ± 10 menit (4’, 1’, 4’, 1’).

Prosedur mencuci tangan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu mencuci satu tangan hingga siku dilanjutkan dengan cara yang sama pada tangan lainnya kemudian dibasuh, atau dilakukan secara berselang-seling tangan kanan kemudian tangan kiri, selanjutnya dibasuh. Prosedur mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut : Lepaskan semua perhiasan yang dipakai. Gulung lengan baju sampai dengan lebih dari 2 inci di atas siku. Basahi dengan air, tangan dan lengan sampai ke siku. Gunakan sikat yang diberi zat antiseptik (savlon®). Posisikan kedua lengan, dimana posisi kedua tangan lebih tinggi dari kedua siku. Dibawah air mengalir, bersihkan bagian bawah kuku dengan teliti (kuku harus

pendek dan bebas dari cat kuku).

Modul Keterampilan Klinik III Prosedur Asepsis dan AntisepsisBLOK BIOMEDIK II Prosedur Injeksi3

Page 2: 1. Prosedur Asepsis

Laboratorium Keterampilan Klinik FAKULTAS KEDOKTERANUniversitas Islam Sumatera Utara

Sikat telapak tangan. Kemudian secara berurutan sikat setiap jari, antara jari, dan punggung tangan dengan arah penyikatan dari atas ke bawah.

Lakukan penyikatan seluruh tangan di atas selama ± 2 menit. Sikat pergelangan tangan sampai dengan siku selama 30 detik. Jangan menyikat kembali bagian yang sudah disikat. Pindahkan sikat ke telapak tangan yang sudah disikat. Sikat telapak tangan yang belum disikat, kemudian lakukan penyikatan

seluruh tangan dengan cara yang sama dengan penyikatan tangan lain sebelumnya, selama kira-kira 2 menit.

Sikat pergelangan tangan sampai dengan siku selama 30 detik. Letakkan sikat kembali pada tempatnya. Cara membasuh dilakukan di bawah air mengalir dengan urutan, dari telapak

tangan, jari-jari, punggung tangan, pergelangan tangan, hingga ke siku. Biarkan air menetes dari siku.

Ulangilah untuk tangan yang lain. Jangan membasuh bagian yang sudah dibasuh. Matikan aliran air dengan menggunakan siku.

1.2 Mengeringkan TanganSetelah mencuci tangan, keringkanlah tangan dengan menggunakan handuk steril.

Pertama-tama, ambilah handuk, kemudian buka dan letakkan handuk pada kedua

telapak tangan, lalu keringkan. Keringkan secara berurutan dari telapak tangan kiri

lalu telapak tangan kanan, lalu pergelangan tangan kiri lalu kanan, lengan kiri lalu kanan, serta siku kiri dan siku kanan tangan.

Bagian handuk yang sudah dipakai tidak boleh bersentuhan dengan bagian tangan yang sudah kering. Setelah tangan kering, buanglah handuk pada tempatnya.

1.3 Memakai Sarung Tangan SterilTujuan prosedur ini adalah menutupi permukaan tangan operator sehingga pasien

terlindungi dari kontaminasi dan juga melindungi operator dari kontaminasi oleh pasien. Sarung tangan steril yang akan dipakai haruslah berukuran sesuai dengan ukuran tangan pemakai. Gunakanlah sarung tangan ukuran 6 ½ - 7 untuk tangan yang berukuran kecil, ukuran 7 ½ untuk tangan yang berukuran sedang, dan ukuran 8 untuk tangan yang berukuran besar.

Prosedur pemakaian sarung tangan steril adalah sebagai berikut (bila yang dipakai terlebih dahulu adalah sarung tangan kanan). Bukalah bungkus kertas dengan hati-hati, agar sarung tangan tidak

terkontaminasi. Angkat tepi sarung tangan yang terlipat (yang nantinya akan kontak dengan kulit

operator) dengan tangan kiri. Perlu diingat, jangan sampai bagian sarung tangan yang akan kontak dengan tubuh

pasien, tersentuh dengan tangan. Masukkanlah jari-jari tangan kanan ke dalam sarung tangan, lalu tariklah tepi

pangkal lipatan sarung tangan kanan, dengan tetap mempertahankan lipatan sarung tangan kanan (menariknya agak diungkit).

Sisipkanlah jari-jari tangan kanan yang telah memakai sarung tangan di bawah lipatan sarung tangan kiri, kemudian masukkanlah jari-jari tangan kiri.

Setelah jari-jari tangan kiri masuk, tarik pada lipatan sarung tangan kedua (kiri) dengan menggunakan jari-jari tangan yang sudah memakai sarung tangan sampai sarung tangan terpakai.

Modul Keterampilan Klinik III Prosedur Asepsis dan AntisepsisBLOK BIOMEDIK II Prosedur Injeksi4

Page 3: 1. Prosedur Asepsis

Laboratorium Keterampilan Klinik FAKULTAS KEDOKTERANUniversitas Islam Sumatera Utara

Sisipkan jari-jari tangan kedua (kiri) pada lipatan sarung tangan kanan, lalu tarik lipatan hingga sarung tangan terpakai.

1.4 Melepaskan Sarung TanganProsedur melepaskan sarung tangan adalah sebagai berikut:

Pegang sarung tangan pada permukaan palmar dengan baik, dan lepaskan dengan cara menarik sarung tangan ke arah distal.

Sewaktu melepaskan sarung tangan, jangan sampai menyentuh baju dan kulit tangan.

Lakukanlah dengan cara yang sama pada tangan yang lain.

1.5 Persiapan Pasien Bedah Pasien harus mandi sebelum operasi (jika pasien mampu mandi). Daerah operasi dicukur bersih, kemudian dicuci dengan sabun, atau larutan

antiseptik. Di meja operasi, daerah operasi dibersihkan terlebih dahulu dengan betadine

untuk membunuh mikroorganisme patogen. Caranya dengan menggunakan korentang, jepit kasa steril, lalu celupkan ke wadah yang telah diisi dengan larutan betadine®. Kemudian, daerah operasi dibersihkan secara sirkuler dimulai dari tengah ke tepi, sebanyak dua kali.

Gunakanlah kasa yang baru setiap akan membersihkan daerah operasi dengan betadine®.

Agar tidak mengiritasi kulit, betadine® dapat dibersihkan dengan alkohol 70%. Caranya adalah dengan menggunakan korentang, jepit kasa steril, lalu celupkan ke wadah yang telah diisi alkohol 70%, lalu bersihkanlah daerah operasi secara sirkuler, dimulai dari tengah ke tepi, sebanyak dua kali.

Gunakanlah kasa yang baru setiap akan membersihkan daerah operasi dengan alkohol 70 %.

Setelah dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis, daerah sekeliling lapangan operasi ditutup dengan doek, atau kain yang steril.

Modul Keterampilan Klinik III Prosedur Asepsis dan AntisepsisBLOK BIOMEDIK II Prosedur Injeksi5

Page 4: 1. Prosedur Asepsis

Laboratorium Keterampilan Klinik FAKULTAS KEDOKTERANUniversitas Islam Sumatera Utara

Gambar 1. Prosedur Pemasangan Sarung Tangan Steril1.6 Pemasangan Kain atau Duk Steril Pemakaian kain steril dilakukan pada pasien pada sisi-sisi daerah operasi, dan

permukaan dimana alat-alat steril diletakkan. Duk diletakkan sedemikian rupa, sehingga lubang yang ada pada duk tersebut

berada tepat di atas daerah operasi. Letakkan duk steril yang lain pada meja alat, untuk tempat meletakkan alat

operasi yang sudah steril.

Modul Keterampilan Klinik III Prosedur Asepsis dan AntisepsisBLOK BIOMEDIK II Prosedur Injeksi6

Page 5: 1. Prosedur Asepsis

Laboratorium Keterampilan Klinik FAKULTAS KEDOKTERANUniversitas Islam Sumatera Utara

II. RANCANGAN ACARA PEMBELAJARAN

Waktu Aktivitas Keterangan

15 menit

Tiap kelompok kecil didampingi oleh seorang instruktur.

InstrukturIntroduksi dan penyampaian pengantar (overview) rancangan kegiatan pelatihan.

45 menit

Instruktur memperlihatkan cara-cara melakukan prosedur asepsis dan antisepsis yang meliputi :

o Teknik mencuci tangano Teknik mengeringkan tangano Teknik memakai sarung tangano Teknik melepaskan sarung tangano Persiapan pasien bedaho Pemasangan duk/kain steril

Mahasiswa melakukan latihan role play secara bergantian dengan dibimbing oleh instruktur (coaching).

Instrukturdan

Mahasiswa

30 menitMahasiswa melakukan latihan mandiri diawasi oleh instruktur.

Mahasiswa

10 menit

Instruktur (tutor) memberikan masukan (feedback) kepada mahasiswa.

InstrukturInstruktur memberikan tugas mandiri dan menutup acara pelatihan.

III.PEDOMAN INSTRUKTUR

3.1 TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan mahasiswa :1. Dapat mengetahui beberapa cara melakukan prosedur asepsis dan antisepsis

(C1). 2. Terampil melakukan beberapa prosedur asepsis dan antisepsis (4).

Modul Keterampilan Klinik III Prosedur Asepsis dan AntisepsisBLOK BIOMEDIK II Prosedur Injeksi7

Page 6: 1. Prosedur Asepsis

Laboratorium Keterampilan Klinik FAKULTAS KEDOKTERANUniversitas Islam Sumatera Utara

3.2 PELAKSANAAN 1. Latihan dan diskusi tiap kelompok dipimpin oleh seorang instruktur yang telah

ditetapkan oleh bagian SDM MEU FK UISU.2. Cara dan alokasi waktu pelaksanaan kegiatan :

Waktu Aktivitas Keterangan

15 menit PembukaanPerkenalan

InstrukturPengantar (overview)

15 menit

Latihan

Demonstrasi Instruktur dan

Mahasiswa30 menit Coaching

30 menit Latihan Mandiri

10 menit Penutupan

Feed Back

InstrukturTugas Mandiri

Penutup

3. Waktu pelaksanaan : Setiap kegiatan latihan dilaksanakan selama 2 x 50 menit (100 menit).

4. Tempat pelaksanaan kegiatan : Di ruangan Skills Lab (Lantai 3).5. Alat dan Bahan yang diperlukan :

Wastafel. Sikat. Sarung tangan steril ukuran 6½, 7, 7½, dan 8. Sabun antiseptik (savlon®). Povidone iodine (betadine®). Kapas. Alkohol 70 %.

6. Materi Kegiatan / Latihan : Teknik mencuci tangan (4). Teknik mengeringkan tangan (4). Teknik memakai sarung tangan steril (4). Teknik melepaskan sarung tangan (4). Melakukan persiapan pasien bedah (4). Teknik memasang duk, atau kain steril (4).

Modul Keterampilan Klinik III Prosedur Asepsis dan AntisepsisBLOK BIOMEDIK II Prosedur Injeksi8

Page 7: 1. Prosedur Asepsis

Laboratorium Keterampilan Klinik FAKULTAS KEDOKTERANUniversitas Islam Sumatera Utara

RUJUKAN

1. Karakata S, Bachsinar B. Asepsis dan Antisepsis. In: Oswari J, ed. Bedah Minor. 3nd edition. Jakarta : Penerbit Hipokrates ; 1996. p .1-17.

2. Cook J. Prosedur Asepsis dan Antisepsis. Alih Bahasa : Effendi H. Penatalaksanaan Bedah Umum di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 1995. p .35-7.

3. Sjamsuhidajat R, De Jong W. Prosedur Asepsis dan Antisepsis. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 1997. p .340-8.

4. Nealon F.T, Nealon H.W. Asepsis dan Antisepsis. Keterampilan Pokok Ilmu Bedah. 4th edition. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 1996. p .26-37.

Modul Keterampilan Klinik III Prosedur Asepsis dan AntisepsisBLOK BIOMEDIK II Prosedur Injeksi9

Page 8: 1. Prosedur Asepsis

Laboratorium Keterampilan Klinik FAKULTAS KEDOKTERANUniversitas Islam Sumatera Utara

LEMBAR PENGAMATAN INSTRUKTUR ( Untuk Latihan )

NoLangkah / Tugas Pengamatan

Prosedur Asepsis dan Antisepsis Ya Tidak1 Prosedur Mencuci Tangan

Lepaskan semua perhiasan yang dipakai.Gulung lengan baju sampai dengan lebih dari 2 inci di atas siku.Basahi dengan air, tangan dan lengan sampai ke siku.Gunakan sikat yang telah diberi zat antiseptik (savlon®).Posisikan kedua lengan, dimana posisi kedua tangan lebih tinggi dari kedua siku.Di bawah air mengalir, bersihkan bagian bawah kuku dengan teliti (kuku harus pendek dan bebas dari cat kuku).Sikat telapak tangan. Kemudian secara berurutan sikat setiap jari, antara jari, dan punggung tangan dengan arah penyikatan dari atas ke bawah.Lakukan penyikatan seluruh tangan selama ± 2 menit.Sikat pergelangan tangan sampai dengan siku selama kira-kira 30 detik. Jangan menyikat kembali bagian yang sudah disikat.Pindahkan sikat ke telapak tangan yang sudah disikat.Sikat telapak tangan yang belum disikat, kemudian lakukan penyikatan seluruh tangan dengan cara yang sama dengan penyikatan tangan lain sebelumnya, selama kira-kira 2 menit.Sikat pergelangan tangan sampai dengan siku selama kira-kira 30 detik. Letakkan sikat kembali pada tempatnya.Cara membasuh dilakukan di bawah air mengalir dengan urutan, dari telapak tangan, jari-jari, punggung tangan, pergelangan tangan, hingga ke siku. Biarkan air menetes dari siku.Ulangilah untuk tangan yang lain. Jangan membasuh bagian yang sudah dibasuh.Matikan aliran air dengan menggunakan siku.

2 Prosedur Mengeringkan TanganGunakanlah handuk sterilAmbil handuk, buka dan letakkan handuk pada kedua telapak tangan. Keringkan secara berurutan dari telapak tangan kiri dan kanan lalu pergelangan kiri dan kanan, lengan kiri dan kanan kemudian siku kiri dan kanan. Bagian handuk yang sudah dipakai tidak boleh bersentuhan dengan bagian tangan yang sudah kering.Buanglah handuk pada tempatnya yang disediakan.

3 Prosedur Memakai Sarung TanganBuka bungkus kertas dengan hati-hati agar sarung tangan tidak terkontaminasi.Angkat tepi sarung tangan yang terlipat (yang nantinya akan kontak dengan kulit operator) dengan tangan kiri. Perlu diingat, jangan sampai bagian sarung tangan yang akan kontak dengan tubuh pasien, tersentuh dengan tangan.

Modul Keterampilan Klinik III Prosedur Asepsis dan AntisepsisBLOK BIOMEDIK II Prosedur Injeksi10

Page 9: 1. Prosedur Asepsis

Laboratorium Keterampilan Klinik FAKULTAS KEDOKTERANUniversitas Islam Sumatera Utara

Masukkanlah jari-jari tangan kanan ke dalam sarung tangan, lalu tariklah tepi pangkal lipatan sarung tangan kanan, dengan tetap mempertahankan lipatan sarung tangan kanan (menariknya agak diungkit).Sisipkanlah jari-jari tangan kanan yang telah memakai sarung tangan di bawah lipatan sarung tangan kiri, kemudian masukkanlah jari-jari tangan kiri.Setelah jari-jari tangan kiri masuk, tarik pada lipatan sarung tangan kedua (kiri) dengan menggunakan jari-jari tangan yang sudah memakai sarung tangan sampai sarung tangan terpakai.Sisipkan jari-jari tangan kedua (kiri) pada lipatan sarung tangan kanan, lalu tarik lipatan hingga sarung tangan terpakai.

4 Prosedur Melepaskan Sarung TanganPegang sarung tangan pada permukaan palmar dengan baik, kemudian lepaskan dengan cara menarik sarung tangan ke arah distal.Jangan sampai menyentuh baju dan kulit tangan, dan lakukan dengan cara yang sama pada tangan yang lain.

5 Persiapan Pasien BedahPasien mandi terlebih dahulu sebelum operasi (jika mampu).Cukurlah rambut atau bulu-bulu pada daerah operasi.Cucilah daerah operasi dengan sabun antiseptik, basuhlah dengan air kemudian dikeringkan.Bersihkan daerah operasi secara sirkuler dari tengah ke tepi (sentripetal) dengan menggunakan korentang yang menjepit kasa steril yang sudah diberi betadine®, sebanyak dua kali.Gunakanlah kasa yang baru setiap akan membersihkan daerah operasi dengan betadine®.Cucilah daerah operasi secara sirkuler dari tengah ke tepi (sentripetal) dengan menggunakan korentang yang menjepit kasa steril yang sudah diberi alkohol 70%, sebanyak dua kali.Gunakanlah kasa yang baru setiap akan membersihkan daerah operasi dengan alkohol 70 %.

6 Pemasangan Duk/Kain SterilTentukan letak bagian yang akan dioperasi.Letakkanlah duk sedemikian rupa, sehingga lubang duk tepat berada di atas daerah operasi.Letakkan duk steril yang lain pada meja alat, untuk tempat meletakkan alat operasi yang sudah steril.

Modul Keterampilan Klinik III Prosedur Asepsis dan AntisepsisBLOK BIOMEDIK II Prosedur Injeksi11

Tanda Tangan Instruktur,

( )

Page 10: 1. Prosedur Asepsis

Laboratorium Keterampilan Klinik FAKULTAS KEDOKTERANUniversitas Islam Sumatera Utara

FORMULIR HASIL LATIHAN PROSEDUR ASEPSIS DAN ANTISEPSIS

(Hasil Latihan Role Play - Mahasiswa)

Nama Mahasiswa :Kelompok :Tanggal :Nama Instruktur :

IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien :Umur :Jenis Kelamin :Alamat :Agama :Bangsa / Suku :Status Perkawinan :Pekerjaan :

LAPORAN HASIL LATIHAN

Modul Keterampilan Klinik III Prosedur Asepsis dan AntisepsisBLOK BIOMEDIK II Prosedur Injeksi12

Tanda TanganInstruktur,

( )