1. Acep Zaenal [14-191] 4. Alek Permana [14-095] 2. Zaenul ... · Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut...
Transcript of 1. Acep Zaenal [14-191] 4. Alek Permana [14-095] 2. Zaenul ... · Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut...
1. Acep Zaenal [14-191] 4. Alek Permana [14-095]
2. Zaenul Afif [14-336] 5. Hendi Suhendi [14-090]
3. Oki Fernandes [14-004] 6. Dilla Novianti [14-023]
4. M. Satrio Budiharjo [14-068]
REVIEW JURNAL 1 - ACEP ZAENAL [14-191]
Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut Dengan Menggunakan Foto Wajah Berbasis Desktop
(Studi kasus pada sebuah Salon)
I Made Jaya Swastika, I Putu Bayupati, I Ketut Adi Purnawan
Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik,
Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Bali, Indonesia .
MERPATI VOL. 2, NO. 3, DESEMBER 2014
LATAR BELAKANG
Komputer menjadi barang yang umum dimiliki oleh seseorang, tetapi masih sedikit aplikasi komputer yang dapat membantu meningkatkan pelayanan pada sebuah salon.
Tidak sedikit orang yang sering merasa kecewa karena hasil potongan rambut yang mereka dapatkan karena mereka tidak dapat membayangkan sebelumnya bagaimana jika model rambut tersebut ada di wajah mereka.
Umumnya para pengguna salon hanya mengikuti model-model rambut yang sedang trend sekarang ini atau mengikuti model rambut yang ada di majalah karena model rambut tersebut terlihat bagus dengan wajah yang ada di model majalah tersebut.
TUJUAN PENELITIAN
Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut ini, dapat menjadi sistem yang efektif dan efisien dalam hal penataan rambut di sebuah Salon, sehingga membuat pelanggan sebuah Salon yang menggunakan aplikasi tersebut, mendapatkan bayangan terhadap wajahnya jika mereka menggunakan model rambut tertentu yang ingin mereka pilih.
DATA YANG DIGUNAKAN
Data tentang model potongan rambut, seperti potongan rambut pendek pada rambut wanita.
Data tentang bentuk wajah seperti bentuk wajah oval, lonjong, bulat, dan lancip.
Data rekomendasi potongan rambut untuk bentuk wajah tertentu, misalnya untuk bentuk wajah bulat, biarkan rambut tergerai panjang, atau gunakan model memotong tepat di bawah dagu, atau memotong bagian luar rambut.
METODE YANG DIGUNAKAN
Computer Vision
Meliputi Pengolahan Citra (Image Processing) dan Pengenalan Pola ((Pattern Recognition),
Yaitu dengan menggunakan media foto wajah user yang diambil melalui webcam, untuk dikombinasikan dengan gambar model rambut yang cocok.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut menggunakan media kamera webcam pada sebuah perangkat komputer yang berfungsi untuk mengambil gambar wajah user yang selanjutnya akan diproses untuk menentukan atau memilih model rambut yang cocok untuk wajah user tersebut.
KESIMPULAN
Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut menggunakan media kamera webcam untuk mengambil gambar wajah user.
Proses selanjutnya adalah proses untuk menentukan atau memilih model rambut yang cocok untuk wajah user tersebut pada image box.
Output dari aplikasi ini berupa file gambar yang disimpan di dalam folder pada komputer dan bisa ditampilkan kembali dalam bentuk foto yang sudah diedit.
Aplikasi Simulasi Bentuk Rambut dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman C#.
REVIEW JURNAL 2 - M.SATRIO BUDIHARJO [14-068]
Rancangan Aplikasi Pengenalan Wajah Dengan Algoritma Eigenface
Kelvin Permana Arbi Universitas Satya Negara
Jurnal Sistem Informasi , Juli 2013
Hasil Pemotretan
Gambar
• Buram
• Kurang Tajam
Hasil Scan
• Kurang Cemerlang
• Resolusi Gambar Rendah
Pengenalan Wajah
PENDAHULUAN
Pengenalan
Wajah Solusi
Algoritma
Eigenface
Fungsi Untuk mengambil keputusan menyamakan citra
wajah yang ditangkap kamera saat masuk dengan
citra yang telah disimpan.
ABSTRAK
DATA YANG DIGUNAKAN
Pengolahan Citra Digital
Konversi Citra True Color
Menjadi Citra Grayscale
Skin Color Detection
Menghasilkan citra sesuai
dengan kebutuhan
Menggunakan rata-rata
setiap komponen warna
RGB
Untuk mendeteksi warna
kulit
METODE YANG DIGUNAKAN
Algoritma Eigenface
Membandingkan Kode Wajah
Menghitung rata-rata vector citra dari kolom matriks
HASIL & KESIMPULAN
Jika intensitas
cahayanya tinngi, maka
semakin tinggi Nilai
Setup Minimum
Kemiripannya.
REVIEW JURNAL 3 - HENDI SUHENDI [14-090]
Sistem Pakar Penataan Rambut Berdasarkan Bentuk Wajah Menggunakan Metode Certainty Factor
Winda Roseriza
Jurnal Pengetahuan, Mei 2015
ABSTRAK(1)
Seiring bergantinya tahun, jaman pun ikut berganti dan tumbuh berkembang pesat. Saat sekarang ini penampilan sangatlah berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Penampilan yang menarik dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Certanty Factor. Metode Certainty Factor merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta atau hipotesis) yang diambil berdasarkan bukti atau penilaian pakar. Sistem ini dapat memberikan pengetahuan tentang bentuk wajah berdasarkan nilai MB dan nilai MD dari setiap karakteristik wajah yang dimiliki.
METODE YANG DIGUNAKAN
Metode Certainty Factor :
1) Inputan yang dimasukan dalam sistem ini adalah karakteristik wajah yang dimiliki user. Setiap inputan yang dimasukan dipengaruhi oleh dua bagian, yaitu Measure Of Belief dan Measure Of Disbelief
2) Measure Of Belief merupakan nilai kepastian dari sebuah karakteristik. Untuk mendapatkan nilai MB digunakan rumus sebagai berikut :MB[P, E1 ^ E2] = MB[P, E1] + MB[P, E2]*(1 – MB[P, E1])
3) Measure Of Disbelief merupakan nilai ketidakpastian dari sebuah karakteristik. Untuk mendapatkan nilai MD digunakan rumus sebagai berikut : MD[P, E1 ^ E2] = MD[P, E1] + MD[P, E2]*(1 – MD[P, E1])
4) Nilai CF merupakan nilai Ceratnty Factor yang didapatkan dari nilai MB dan nilai MD terbesar yang telah dihitung, dengan rumus sebagai berikut : CF[P, E] = MB[P, E] – MD[P, E]
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian ini ditujukan untuk menghitung akurasi dari aplikasi yang dibuat.
Tahapan yang dilakukan dalam pegujian ini adalah dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada aplikasi ini, kemudian dihitung akurasi kesesuaian karakteristik yang dimiliki user dengan data karakteristik setiap bentuk wajah.
Proses ini bertujuan untuk mengetahui berapa tingkat akurasi kesesuaian karakteristik wajah yang dimiliki user dengan data karakteristik bentuk wajah
KESIMPULAN
Pada penelitian ini berhasil menerapkan metode Certainty Factor (CFs) dalam membangun aplikasi penataan rambut berdasarkan bentuk wajah
Penyajian bentuk saran yang lebih disukai oleh pengguna dalam mendapatkan informasi penataan rambut yang sesuai dengan bentuk wajah adalah saran yang ditampilkan dalam bentuk pernyataan dan gambar.
REVIEW JURNAL 4 - OKI FERNANDES [14-336]
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Rambut Manusia Dengan Menerapkan Metode Simple Additive
Weighting (SAW)
Fitriani
Prodi Teknik Informatika
STIMIK Budi Darma, Medan
Pelita Informatika Budi Darma,Vol.9, No.3, April2015
LATAR BELAKANG
Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis computer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.
Dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang penulis berinisiatif membangun Sistem Pendukung Keputusan dengan tujuan untuk memudahkan dalam penentukan jenis rambut manusia.
TUJUAN PENELITIAN
Menentukan jenis rambut manusia dengan metode simple additive weighting.
Menerapkan metode simple additive weighting dalam penentuan jenis rambut manusia.
Merancang sistem pendukung keputusan penentuan jenis rambut manusia.
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.
Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif di semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan
Bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem, dan menentukan kebutuhan sistem yang lama.
Kriteria Penentuan Jenis Rambut
C1 = Rambut Kering (rambut mudah patah, rambut tampak bercabang, rambut mudah kusut dan terlihat kusam)
C2 = Rambut Normal (rambut subur halus dan lembut, rambut bercahaya dan mudah ditata, rambut tidak cepat kotor)
C3 = Rambut Berminyak (rambut terlihat berminyak, rambut terasa lengket dasn rambut mudah kotor)
KESIMPULAN
Dengan adanya proses pembobotan penetuan jenis rambut mausia maka akan mempermudah dengan menerapkan metode Simple Additive Weighting.
Penerapan metode Simple Additive Weighting dalam penentuan jenis rambut manusia lebih mudah Karena penyelesaiannya cukup sederhana.
Perancangan perangkat lunak sistem pendukung keputusan untuk menentukan jenis rambut manusia diperlukan adanya metode Simple Additive Weighting dan didalam penginputan serta pemrosesan diperlukan software pendukung yaitu Visual Basic 6.0
REVIEW JURNAL 5 - DILLA NOVIANTI [14-023]
Sistem Pakar Penataan Warna Rambut Berdasarkan Warna Kulit Menggunakan Metode Certainty Factor
Pada Suzan Salon
Evilina, Niken
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Jurnal Pengetahuan, 2015
LATAR BELAKANG
Kesalahan perempuan dalam memilih tatanan rambut adalah lebih memperhatikan tatanan rambut yang sedang trend tanpa memperhatikan warna kulit.
Dari berbagai tatanan rambut tersebut tentu saja tidak semua cocok untuk setiap kepala,wajah dan tentu saja warna kulit, ada beberapa tatanan rambut yang jika diaplikasikan pada warna kulit tertentu akan membuat penampilan kurang menarik. Beruntung jika tatanan rambut tersebut sesuai, jika tidak maka akan timbul kekecewaan dan itu dapat menurunkan rasa kepercayaan diri sendiri.
Oleh sebab itu, bagi perempuan jangan memilih tatanan rambut terkini yang sedang trend saja tapi juga harus disesuaikan dengan warna kulit agar perempuan tidak salah memilih tatanan rambutnya.
Membangun sistem penataan rambut berdasarkan warna kulit menggunakan metode Certainty Factor.
Memberikan formulasi bentuk saran bagi perempuan untuk mendapatkan penataan rambut yang sesuai dengan warna kulit.
TUJUAN PENELITIAN
Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengetahui bentuk wajah tersebut adalah metode Certainty Factor.
Metode Certainty Factor merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta atau hipotesis)yang diambil berdasarkan bukti atau penilaian pakar.
Secara konsep, Certainty Factor merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengatasi ketidakpastian dalam mengambil keputusan.
METODE YANG DIGUNAKAN
HASIL DAN PEMBAHASAN (1) 1.Tahap Awal Penelitian
Tahap awal penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi pada suatu masalah. Tahap ini dilakukan agar peneliti benar-benar dapat menemukan masalah ilmiah. Tahap ini dibangun berdasarkan rumusan masalah yang didasari atas latar belakang masalah.
2. Studi Literatur
Studi literatur merupakan bagian dari tahap awal penelitian. Tahap ini dilakukan dengan cara mempelajari aspek-aspek yang berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya adalah mencari data karakteristik warna kulit, jenis warna kulit, bentuk tatanan rambut, serta mempelajari metode yang digunakan dalam penelitian ini.
3. Wawancara
Wawancara merupakan tahap kedua dalam tahap awal penelitian. Tahap ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan pakar yang berhubungan dengan bentuk wajah dan tatanan rambut.
4. Rekayasa Perangkat Lunak
Sekuensial Linear Setelah tahap awal penelitian dilakukan, maka tahap selanjutnya yaitu membangun perangkat lunak dari penelitian ini, dimana rekayasa perangkat lunak yang digunakan adalah sekuensial linear, yang urutannya terdiri dari analisis, desain, kode, dan tes.
5. Tahap Analisis
Pada tahap analisis, hal yang dilakukan adalah mendeskripsikan perangkat lunak yang akan dirancang dan dibangun lalu mendeskripsikan kebutuhan fungsional dan non fungsional dari rekayasa perangkat lunak tersebut.
6. Tahap Desain
Setelah tahap analisis selesai dilakukan, selanjutnya adalah tahap desain, tahap ini merancang model dan alur pembangun sistem pakar penataan warna rambut berdasarkan warna kulit.
HASIL DAN PEMBAHASAN (2)
7. Tahap Kode
Setelah desain dirancang, tahap selanjutnya adalah tahap kode (pembuatan program. Tahap ini merupakan tahap utama karena pada tahap inilah proses pembangunan sistem yang dapat menyelesaikan masalah dan mengolah datadata yang telah terkumpul.
8. Tahap Test
Tahap terakhir pada rekayasa perangkat lunak ini adalah test. Pada tahap ini setelah menerjemahkan desain perangkat lunak ke dalam bahasa pemograman selesai dilakukan, maka dilakukan fungsi testing atau percobaan sistem terhadap hasil analisis.
9. Mengunakan Sistem
Pada tahap ini sistem yang didesain telah siap digunakan. Sistem yang dibuat adalah sistem pakar penataan warna rambut menurut warna kulit.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian sistem pakar penataan rambut berdasarkan bentuk wajah menggunakan metode Ceratinty Factor ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini berhasil menerapkan metode Certainty Factor dalam membangun aplikasi penataan warna rambut berdasarkan warna kulit dengan menggunakan data karakteristik warna kulit yang mana di setiap karateristik memiliki nilai mb dan md, kemudian menentukan nilai CF dari hasil mb dan md terbesar, dari hasil nilai CF tersebut dapat menentukan jenis warna kulit.
2. sebuah aplikasi berbasis web mengenai warna rambut dan warna kulit. Diharapkan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh pakar tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan lebih efisien.
REVIEW JURNAL 6 - ZAENUL AFIF [14-004]
Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Rambut Menggunakan Basis Aturan (Rule Base Reasoning)
dengan Metode Forward Chaining
Imam Husni Al Amin, Suhartono
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Stikubank, Semarang
Jurnal Sistem Informasi Bisnis, Vol.3, tahun 2012
Masalah rambut yang paling umum ditemui terkait dengan kerontokan rambut akut atau penipisan rambut secara perlahan.
Disamping itu, ada beberapa orang yang bisa mengalami kelainan-kelainan helai rambut, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas di luar ruangan yang berlebihan, dan jarang disebabkan oleh abnormalitas bawaan.
Tahapan pertama dalam menentukan strategi perawatan yang tepat adalah dengan menentukan penyebab pasti kerusakan rambut dan berdasarkan pemeriksaan mendalam terhadap riwayat pasien.
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui diagnosa kerusakan rambut
Memberikan solusi kepada user atau penderita kerusakan rambut
Mengetahui bagaimana cara perawatan yang harus dilakukan apabila mengalami kerusakan rambut
METODE YANG DIGUNAKAN
Forward Chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya.
Forward chaining menggunakan pendekatan data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.
KESIMPULAN
Sistem pakar ini dapat membantu peran pakar dalam proses mendeteksi kerusakan rambut, memberikan solusi kepada user atau penderita kerusakan rambut dan bagaimana cara perawatan yang harus dilakukan apabila mengalami kerusakan rambut.
Metode forward chaining dapat digunakan dalam sistem pakar mendeteksi kerusakan rambut sehingga penderita kerusakan rambut dapat lebih mudah, cepat dan tepat dalam mendeteksi kerusakan dan mengetahui solusi serta perawatan yang benar
REVIEW JURNAL 7 - ALEK PERMANA [14-095]
Aplikasi Model Rambut Pria Berbasis Android Dengan Teknologi Face Detection Studi Kasus Menn Barber Shop
Avi Aziz Permono, Sri Kurniasih, Ady Purna Kurniawan
Program Studi D3 Manajemen Informatika,
Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom
Jurnal Sistem Informasi, 2013
LATAR BELAKANG
Pada kebanyakan Barber shop dan salah satunya barber shop MENN Bandung, katalog yang mereka sediakan hanya menggunakan majalah atau gambar-gambar pada dinding Barber shop mereka.
Pada metode ini (katalog majalah atau gambar dinding) masih terdapat beberapa kekurangan karena untuk melakukan pencarian model potongan rambut pelanggan harus melihat satu per satu model yang tersedia, dan untuk menentukan model rambut yang sesuai dengan bentuk wajah pelanggan harus menanyakan kepada pegawai yang ada.
TUJUAN PENELITIAN
Sebagai solusi membantu dan mempercepat dalam pencarian model rambut.
Dapat membantu memberikan solusi pilihan model rambut yang sesuai dengan bentuk muka.
Memiliki katalog model rambut pria dengan android pun dapat menjadikan ciri khas bagi barber shop MENN sehingga dapat menarik lebih banyak pelanggan lagi.
DATA YANG DIGUNAKAN
Data-data mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pangkas rambut di sebuah Barber Shop
METODE YANG DIGUNAKAN
Dalam pembuatan aplikasi ini digunakan metode Waterfall serta Object Oriented sebagai permodelan pengembangannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan uji coba pemakaian aplikasi model rambut berbasis android dengan teknologi face detection untuk mengetahui model rambut yang cocok dengan berbagai macam bentuk wajah.
Aplikasi ini diketahui bahwa user atau pemakai sistem tidak mengalami kesulitan konsultasi dalam menjalankan aplikasi sistem pakar ini.
Karena aplikasi ini dirancang sederhana mungkin agar user atau pemakai mudah mengerti dalam melakukan konsultasi model rambut.
KESIMPULAN
Aplikasi model rambut berbasis android ini dapat membantu peran pakar dalam proses mencocokan model rambut, memberikan solusi kepada user dalam menentukan model rambut yang cocok dengan berbagai macam bentuk wajah.