09.70.0016 Tan, Irene Hartanto BAB I
-
Upload
farlangbastian -
Category
Documents
-
view
228 -
download
3
description
Transcript of 09.70.0016 Tan, Irene Hartanto BAB I
![Page 1: 09.70.0016 Tan, Irene Hartanto BAB I](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022102707/55cf8f0e550346703b987802/html5/thumbnails/1.jpg)
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wine merupakan minuman beralkohol yang dibuat dengan menggunakan sari buah
anggur melalui proses fermentasi gula yang terdapat dari buah anggur tersebut
(Pawignya et al., 2010).Pembuatan wine tidak hanya dapat dilakukan dengan
menggunakan bahan dasar anggur, namun dapat juga dibuat dengan mengunakan buah-
buah tropis yang adalah di Indonesia.Beberapa jenis wine buah tropis yang sudah
dikenal masyarakat yaitu wine dari apel, nanas, salak, dan lain-lain. Di Indonesia
memiliki berbagai macam jenis buah tropis yang dapat diolah menjadi wine, misalnya
saja apel Malang, nanas, dan belimbing manis. Kebanyakan masyarakat menyukai
ketiga jenis buah tersebut karena memiliki nilai gizi yang tinggi. Selain itu, jumlah
produksi buah-buah tropis di Indonesia juga mengalami peningkatan per tahunnya
seperti buah nanas yang mengalami peningkatan produksi sekitar 8,8% dari tahun
sebelumnya (BPS, 2012).
Bahan baku dalam pembuatan wine, selain menggunakan anggur dapat memanfaatkan
buah-buah lokal lain.Buah lokal yang dapat dimanfaatkan yaitu apel Rome Beauty atau
sering disebut dengan apel Malang.Apel Malang memiliki kandungan gula yang tinggi
dimana gula tersebut berbentuk glukosa dan fruktosa yang berperan penting dalam
proses fermentasi alkohol.Apel Malangjuga memiliki vitamin C serta asam organik
yang tinggi terutama asam malat. Asam malat tersebut membantu dalam proses
pengubahan glukosa menjadi alkohol dalam siklus glikolisis selama fermentasi (Jackson,
2008).
Kandungan gizi dari buah belimbing manis yang diketahui mengandung vitamin (A, B1,
dan C), kalsium, fosfor, serta zat besi yang diperlukan dalam tubuh dapat dimanfaatkan
dalam pembuatan wine kombinasi buah tropis. Belimbing ini juga memiliki khasiat
sebagai obat untuk tekanan darah tinggi, menurunkankadar kolesterol darah, dan
mencegah kanker (Sukadana, 2009).
![Page 2: 09.70.0016 Tan, Irene Hartanto BAB I](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022102707/55cf8f0e550346703b987802/html5/thumbnails/2.jpg)
2
Buah nanas kaya akan kalium, kalsium, iodium, sulfur, dan klor. Selain itu juga kaya
akan biotin, vitamin B12, vitamin C, vitamin E serta enzim bromelin. Nanas juga
mengandung senyawa volatil dari golongan ester yang memberikan aroma khas.Ketiga
jenis buah tersebut (nanas, apel Malang, belimbing) memiliki kandungan air yang cukup
tinggi yaitu berkisar antara 80-90%.Sehingga berdasarkan dari kandungan gizi dan
karakteristik dari buah apel, nanas, dan belimbing manis, buah tersebut dapat
dimanfaatkan dalam pembuatan wine buah tropis dan memiliki nilai fungsional yang
tinggi. Selain itu, pembuatan wine dengan kombinasi buah tropis dapat meningkatkan
karakteristik dari wine yang dihasilkan serta dapat memberikan nilai ekonomi yang
lebih terhadap buah-buah tersebut.
1.2 Tinjauan Pustaka
1.2.1 Fermentasi
Fermentasi terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme penyebab fermentasi pada
suatu substrat yang sesuai. Proses fermentasi ini menyebabkan sifat dari bahan pangan
berubah akibat adanya pemecahan kandungan dalam bahan pangan karena aktivitas
mikroorganisme. Mikroorganisme yang bersifat fermentatif dapat mengubah
karbohidrat beserta turunan-turunannya menjadi alkohol, asam, dan CO2.Reaksi
fermentasi gula oleh ragi misalnya Saccharomyces cerevisiae dapat dilihat sebagai
berikut:
Reaksi fermentasi merupakan dasar dari pembuatan tape, brem, tuak, anggur minum, bir,
roti, dan lain-lain (Winarno et al., 1984).Pada fermentasi sari buah, pembentukan
alkohol terjadi akibat perombakan gula seperti glukosa dan fruktosa oleh enzim zymase
(dari kelompok enzim invertase) yang berasal dari yeastSaccharomyces ellipsoideus, S.
apiculatus atau Saccharomyces lainnya yang secara alami terjadi pada buah dan proses
tersebut akan berlangsung lebih cepat pada sari buah (Siahaan, 2010).
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 ragi
(enzim)
![Page 3: 09.70.0016 Tan, Irene Hartanto BAB I](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022102707/55cf8f0e550346703b987802/html5/thumbnails/3.jpg)
3
Faktor-faktor yang mempengaruhiproses fermentasi yaitu kadar air, kadar gula, nutrien,
pH, suhu, volume starter dan waktufermentasi. Untuk menstimulir
pertumbuhanmikroba, medium yang digunakan harusmengandung komponen-
komponen yangdibutuhkan oleh mikroba tersebut.Kebutuhandasar dari mikroba
termasuk air, karbon,energi, nitrogen, mineral, dan faktor pertumbuhan seperti vitamin
dan beberapaasam amino. Inokulum adalah banyaknyamikroorganisme yang akan
ditumbuhkan padamedium fermentasi (Pawignya et al., 2010).
Pengawetan bahan pangan dengan cara fermentasi berprinsip pada mengaktifkan
pertumbuhan dan metabolism mikroorganisme pembentuk alkohol dan asam, serta
menekan pertumbuhan mikroorganisme proteolitik dan lipolitik. Selain itu, hasil
fermentasi terutama asam dan alkohol dapat mencegah adanya pertumbuhan
mikroorganisme beracun yang terdapat dalam makanan seperti Clostridium botulinum
dimana tidak dapat tumbuh dan membentuk toksin pada pH di bawah 4,6. Makanan
yang mengalami proses fermentasi biasanya memiliki nilai gizi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan bahan asalnya. Hal tersebut dikarenakan adanya pemecahan
komponen-komponen kompleks menjadi komponen yang lebih sederhana sehingga
mudah dicerna, serta adanya pemecahan oleh enzim tertentu terhadap bahan yang tidak
dapat dicerna oleh manusia (Winarno, 1984).
1.2.2 Wine
Wine merupakan minuman beralkohol yang terbuat dari sari buah anggur dan
mengalami proses fermentasi dimana gula dalam anggur akan diubah menjadi alkohol
dan karbondioksida. Wine anggur memiliki komposisi seperti pada Tabel 1. Pada
fermentasi wine, yeast yang berperan untuk menguraikan gula yaitu Saccharomyces
cerevisiae (Pawignya et al., 2010).
Yeast pada proses fermentasi akan mengubah berbagai jenis gula yang terdapat dalam
anggur pada keadaan anaerob menjadi etanol, karbondioksida, dan beberapa hasil
samping D-glukosa dan D-fruktosa (Peppler & Perlman, 1979).Kualitas wine sangat
dipengaruhi dari fermentasi alkohol yang terjadi. Selain dari proses fermentasi, kualitas
wine juga sangat dipengaruhi dari komposisi sari buah anggur, adanya sulfur dioksida,
![Page 4: 09.70.0016 Tan, Irene Hartanto BAB I](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022102707/55cf8f0e550346703b987802/html5/thumbnails/4.jpg)
4
suhu fermentasi, dan inokulasi yeast serta adanya interaksi dengan mikroorganisme lain
(Torija et al., 2002).
Tabel 1. Komposisi WineAnggur
Komponen Persen (%) Air Gula/Karbohidrat Glukosa Fruktosa Pentosa Pektin Alkohol Asam organik Asetat Malat Sitrat Tartarat Komponen Mineral Komponen Nitrogen
80-90 0,1-0,3 0,05-0,1 0,05-0,1 0,08-0,20 0,00-0,001 8-15 0,3-1,1 0,03-0,05 0,0-0,6 0,0-0,05 0,1-0,06 0,15-0,40 0,01-0,09
(Pawignya et al., 2010)
1.2.3 Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae dapat menghasilkan enzim hidrolase yang berfungsi sebagai
pemecah sukrosa (disakarida) menjadi glukosa (monosakarida) dan enzim invertase
yang berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi etanol (Pawignya et al., 2010).
Biasanya Saccharomyces cerevisiae digunakan dalam proses fermentasi makanan
seperti pada industri bir, roti, wine, dan sake. Proses fermentasi biasanya menggunakan
gula sederhana yang berupa glukosa atau fruktosa yang dihasilkan dari pemecahan
substrat karbohidrat kompeks oleh adanya enzim. Enzim yang dihasilkan oleh yeast
dapat memecah maltosa dan sukrosa menjadi gula sederhana (heksosa), tetapi untuk pati
dan dekstrin tidak dapat ditangkap oleh Saccharomyces cerevisiae (Rahim, 2009).
Kadar gula sari buah merupakan faktor yang penting dalam proses fermentasi, karena
gula mempunyai peranan sebagai sumber karbon dalam metabolisme yeast. Aktivitas
yeast berhubungan dengan konsentrasi gula yang ditambahkan. Konsentrasi gula pada
sari buah harus dipertahankan dalam keadaan optimum yaitu 15%.Jika konsentrasi gula
![Page 5: 09.70.0016 Tan, Irene Hartanto BAB I](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022102707/55cf8f0e550346703b987802/html5/thumbnails/5.jpg)
5
terlalu rendah atau terlalu tinggi, yeast tidak mempunyai aktivitas dalam cairan buah.
Konsentrasi gula yang optimum akan menyebabkan aktivitas yeast penuh, sehingga
yeast dapat mengubah semua zat-zat dalam sari buah secara penuh, sehingga tidak
sempat menggumpal yang dapat membuat cairan keruh. Sari buah yang benar-benar
terbebas dari ampasnya, begitu juga sari air kecambahnya akan menyebabkan semakin
sedikitnya ampas yang ikut terlarut dalam cairan akan menyebabkan tingkat kekeruhan
yang rendah (Arthey & Ashurst, 1996).
Saccharomyces cerevisiae dapat digunakan dalam pembuatan wine dikarenakan
kemampuan yeast yang dengan cepat memfermentasi anggur dengan kandungan gula
yang tinggi. Saccharomyces cerevisiae merupakan yeast yang tahan terhadap kadar
etanol dan konsentrasi sulfur oksida yang tinggi. Selain itu, pada saat proses fermentasi,
saccharomyces cerevisiae memiliki ketahanan pada saat suhu tinggi (Puig et al., 2000).
1.2.4 Apel Malang (Malus pumila)
Apel merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia Barat dengan
iklim sub tropis. Buah Apel mempunyai bentuk bulat sampai lonjong bagian pucuk
buah berlekuk dangkal, kulit agak kasar dan tebal, pori-pori buah kasar dan renggang,
tetapi setelah tua menjadi halus dan mengkilat.Warna buah hijau kemerah-merahan,
hijau kekuning-kuningan, hijau berbintik-bintik, merah tua dan sebagainya sesuai
dengan varietas (Soelarso, 1997).Kandungan gizi yang terdapat dalam buah apel dapat
dilihat pada Tabel 2.Apel Malang yang digunakan untuk penelitian dapat dilihat pada
Gambar 1.
Pada saat buah apel disimpan, akan terjadi perubahan pada kandungan glukosa dan
fruktosa yang berbeda dengan buah apel yang ada di pohon. Kandungan glukosa
meningkat dan kandungan fruktosa menurun selama penyimpanan. Sedangkan
kandungan sukrosa yang terdapat pada buah apel saat awal penyimpanan akan
meningkat dan kemudian akan terjadi penurunan. Buah apel juga mengandung berbagai
jenis asam organik, tetapi yang paling menonjol adalah asam malat yang kandungannya
sekitar 80-90% dari total asam (Permana, 2000).
![Page 6: 09.70.0016 Tan, Irene Hartanto BAB I](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022102707/55cf8f0e550346703b987802/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Buah apel dikenal sebagai snack dikarenakan kandungan air yang tinggi dan memiliki
kalori yang rendah.Buah apel sering disebut sebagai makanan siap saji yang sehat,
dimana dapat memberikan vitamin, mineral, dan unsur-unsur lain untuk tubuh.Selain itu,
buah apel juga mengandung senyawa fenol, pektin, gula, dan asam yang memberikan
efek positif untuk kesehatan (Gartler 2003 dalam Hecke et al. 2006).
Tabel 2.Kandungan Gizi Buah Apel per 100 gram
Komponen Berat Air Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat Gula Vitamin C Kalsium
85,56 g 52 kkal 0,26 g 0,17 g 13,81 g 2,4 g 10,39 g 4,6 mg 6 mg
Sumber: USDA (2012)a
Gambar 1. Apel Malang (Malus pumila)(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
1.2.5 Nanas (Ananas comosus)
Nanas salah satu tanaman yang berasal dari family Bromeliaceae dimana terdapat
berbagai jenis varietas yang didasarkan dari warna daging buah yaitu dari warna putih
hingga kuning. Nanas memiliki kandungan gula yang cukup sehingga sangat cocok
untuk diolah menjadi wine (Idise & Emmanuel, 2012). Nanas memiliki daging buah
![Page 7: 09.70.0016 Tan, Irene Hartanto BAB I](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022102707/55cf8f0e550346703b987802/html5/thumbnails/7.jpg)
7
yang padat serta memiliki aroma harum dan rasa yang sedikit masam (Chanprasartsuket
al., 2012).
Nanas adalah buah tropis dengan daging buah berwarna kuning memiliki kandungan air
90% dan kaya akan kalium, kalsium, iodium, sulfur, dan klor. Selain itu juga kaya akan
biotin, vitamin B12, vitamin E serta enzim bromelin (Rejeki & Ningsih,
2010).Kandungan gizi pada buah nanas dapat dilihat pada Tabel 3.Buah nanas yang
digunakan untuk penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
Tabel 3. Kandungan Gizi Buah Nanas per 100 gram
Komponen Berat Air Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat Gula Vitamin C Kalsium
86 g 50 kkal 0,54 g 0,12 g 13,12 g 1,4 g 9,85 g 47,8 mg 13 mg
Sumber: USDA (2012)c
Gambar 2. Nanas (Ananas comosus) Sebelum Dikupas (a), Setelah Dikupas (b) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
a
b
![Page 8: 09.70.0016 Tan, Irene Hartanto BAB I](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022102707/55cf8f0e550346703b987802/html5/thumbnails/8.jpg)
8
1.2.6 Belimbing Manis (Averrhoa carambola)
Belimbing manis (Averrhoa carambola), dikenal dengan beberapa nama seperti
belimbing amis (Sunda), blimbinglegi (Jawa), bainang sulapa (Makasar), danbalireng
(Bugis). Ciri-ciri dari belimbing manis adalah buahnya yang berwarna kuning kehijauan
pada saat masih muda dan berwarna kuning kemerahaan jika buah sudah matang,
bijinya kecil dan berwarna coklat, memiliki rasa manis dengan sedikit rasa asam, dan
memiliki banyak kandungan air (Sitorus, 2011). Belimbing manis memiliki
efekfarmakologis seperti antiradang usus,antimalaria, antirematik, analgesik, peluruh
liur,peluruh kencing (diuretic), menghilangkanpanas, dan sebagai pelembut kulit.
Bagian buahsecara empiris juga dapat dimanfaatkan sebagaiobat untuk tekanan darah
tinggi, menurunkankadar kolesterol darah, mencegah kanker,memperlancar pencernaan,
obat batuk, peluruhair kencing, peluruh lemak, dan radang usus. Efek farmakologisdari
buah belimbing manis ini disebabkan oleh salah satu atau gabunganbeberapa senyawa
kimia yang terkandung didalam buah seperti; senyawa golonganflavonoid, alkaloid,
saponin, protein, lemak,kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin A, B1 dan vitamin C
(Sukadana, 2009).Belimbing memiliki kandungan gizi seperti yang terdapat pada Tabel
4. Belimbing manis yang digunakan untuk penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.
Belimbing manis memiliki senyawa aktif berupa proantosianidin, epikatekin, dan
vitamin C. Selain itu, belimbing manis juga mengandung asam-asam organik seperti
asam oksalat, asam tartrat, asam sitrat, asam malat, asam suksinat, dan asam fumarat
(Rohman et al., 2009).
Tabel 4. Kandungan Gizi Buah Belimbing per 100 gram
Komponen Berat Air Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat Gula Vitamin C Kalsium
91,38 g 31 kkal 1,04 g 0,33 g 6,73 g 2,8 g 3,98 g 34,4 mg 3 mg
Sumber: USDA (2012)b
![Page 9: 09.70.0016 Tan, Irene Hartanto BAB I](https://reader038.fdocuments.net/reader038/viewer/2022102707/55cf8f0e550346703b987802/html5/thumbnails/9.jpg)
9
Gambar 3. Belimbing Manis (Averrhoa carambola) (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui komposisi sari buah nanas, apel Malang, dan belimbing yang tepat
dalam pembuatan wine kombinasi buah tropis (nanas, apel Malang, belimbing) sehingga
diperoleh warna, aroma, serta rasa yang dapat diterima masyarakat dan untuk
mengetahui karakteristik kimiawi (kadar alkohol, kadar gula, kadar metanol, vitamin C,
pH, dan total suspended solid (TSS) sebelum dan setelah fermentasi dari wine
kombinasi buah tropis.