01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
-
Upload
emcy-poetri-sagieta-al-ghoffari -
Category
Education
-
view
131 -
download
2
Transcript of 01 desiana trisnawati (memahami pengertian al-qur'an dan bukti keotentikannya)
Pendidikan Agama Islam
Kelas X Semester I MA
Pendidikan Agama Islam Kelas X Semester I MAPendidikan Agama Islam Kelas X Semester I MA
NEXT
BACK
STANDAR KOMPETENSIMemahami Pengertian Al-Qur’an dan Bukti
Keotentikannya
KOMPETENSI DASARMenjelaskan Pengertian Al-Qur’an Menurut
Bahasa dan Menurut Para Ahli
Membuktikan Keotentikan Al-Qur’an Ditinjau dari
Segi Keunikan Redaksinya, Kemukjizatannya,
dan Sejarahnya
INDIKATORMenjelaskan pengertian al-Qur’an menurut bahasa
Menjelaskan pengertian al-Qur'an menurut
pendapat para ahli.
Menyimpulkan pengertian al-Qur'an dari berbagai
pendapat para ahli.
Membuktikan keotentikan al-Qur'an dari dalam
Al-Quran itu sendiri/dari segi redaksinya.
Membuktikan keotentikan al-Qur'an dari segi
kemukjizatannya.
Membuktikan keotentikan al-Qur'an dari segi
sejarahnya
NEXT
BACK
Secara bahasa “al-Qur’an” merupakan masdar
dari kata qara’a-yaqra’u-qiraatan-wa qur’aanan,
yang artinya “bacaan atau yang dibaca”.
Al-Qur’an ialah kalam ilahi yang merupakan
bacaan bagi kaum muslimin, karena tidak ada
suatu bacaan apapun di dunia ini yang sebanding
dengannya. NEXT
BACK
Pengertian al-Qur'an Menurut Bahasa
NEXT
BACK
Pengertian al-Qur'an Menurut Pendapat
Para Ahli
Secara istilah ada beberapa pengertian al-Qur’an
menurut pendapat para ahli antara lain:
Muhammad Abdul Azim az-Zarqani
“Al-Qur’an ialah kitab yang menjadi mukjizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tertulis
dalam mushaf disampaikan secara mutawatir.”
Muhammad Khudhari Beik
“Al-Qur’an ialah firman Allah yang berbahasa Arab
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk
dipahami isinya dan diingat selalu, disampaikan
kepada kita secara mutawatir, ditulis dalam mushaf
dimulai Surah al-Fatihah diakhiri surah an-Naas.”
NEXT
BACK
Manna` al-Qoththon
“Al-Qur-an adalah kalamulloh yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw dan membacanya adalah
ibadah.
NEXT
BACK
Kesimpulan pengertian al-Qur'an dari berbagai
pendapat para ahli
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa
“al-Qur’an adalah merupakan bacaan yang diturunkan
menggunakan bahasa Arab melalui perantara
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw untuk
disampaikan kepada umatnya secara mutawatir dan
tertulis rapi dalam mushaf yang didahului dengan
surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Naas
dan membacannya adalah ibadah”.
NEXT
BACK
Bukti Keotentikan al-Qur'an
1. Bukti-bukti dari Al-Quran sendiri atau dari Segi
RedaksinyaDr. Mustafa Mahmud, mengutip pendapat rasyad
Khalifah, mengemukakan bahwa didalam Al-Quran
sendiri terdapat bukti-bukti sekaligus jaminan
keotentikannya. Huruf-huruf hija’iyah yang terdapat
pada awal beberapa surat dalam Al-Quran adalah
jaminan keutuhan Al-Quran sebagaimana
diterima Rasullulah saw.
NEXT
BACK
Tidak berlebih atau berkurang satu huruf pun dari
kata-kata yang digunakan oleh Al-Quran.
Kesemuanya habis terbagi 19, sesuai dengan jumlah huruf-huruf. Misalnya:
a. B(i)sm All(a)h Al-R(a)hm(a)n Al-R(a)him.
(Huruf a dan i dalam kurung tidak tertulis dalam
aksara bahasa Arab). Kata Ism terulang
sebanyak 19 , Allah sebanyak 2698 sama
dengan 142 X 19, sedangkan kata Al-Rahman
sebanyak 57 atau 3 X19 dan Al-Rahim
sebanyak 114 atau sama dengan 6 X 19.
NEXT
BACK
b. Huruf (qaf) yang merupakan awal dari surah ke-
50, ditemukan terulang sebanyak 57 kali atau 3 X
19.
d. Huruf (nun) yang memulai surat Al-Qalam,ditemukan
sebanyak 133 atau 7 X 19.
c. Huruf-huruf (Kaf), (ha’), (ya’), (‘ayn), (shad) dalam
surat Maryam, ditemukan sebanyak 798 kali atau
42 X 19.
e. Kedua huruf (Ya’) dan (Sin) pada surat Yasin
masing-masing ditemukan sebanyak 285
atau 15 X 19.
NEXT
BACK
2. Bukti keotentikan al-Qur'an dari Segi Kemukjizatannya
Diantara bukti kebenaran Al-Qur-an adalah mukjizat
al-Qur-an itu sendiri. Yang dimaksud dengan mukjizat
ialah sesuatu yang menjadikan manusia tidak mampu
menampilkan hal yang sama. Al-Qur-an menentang
manusia dan jin untuk menandinginya sekalipun hanya
satu surat sampai muncul kesadaran mereka mengakui
kelemahan dan ketidakmampuannya. Ketidakmampuan
manusia membuat sesuatu yang sama dengan
al-Qur-an menunjukan bahwa al-Qur-an adalah
benar-benar wahyu Allah SWT.
NEXT
BACK
3. Bukti Keotentikan al-Qur'an dari Segi Sejarahnya
a. Masa Turunnya
Al-Qur-an diturunkan secara berangsur-angsur dalam waktu kurang lebih 23 tahun. Menurut al-
Sya`bi, al-Qur-an mula-mula turun pada malam
qodar (lailatul qodar). Setelah itu, Al-Qur’an terus
diturunkan secara berangsur-angsur. Pendapat
ini berdasarkan pada firman Allah Swt:
NEXT
BACK
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya
(Al Qur'an) pada malam kemuliaan.” {Q.S Al-Qodr : 106}
Artinya: “Dan Al Qur'an itu telah Kami turunkan
dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya
perlahan-lahan kepada manusia dan Kami
menurunkannya bagian demi bagian.” {Q.S Al-Isro: 106}
NEXT
BACK
b. Yang Menyampaikan Al-Qur-an.
Al-Qur-an memberi informasi bahwa ia diturunkan
dari lauh mahfudz ke dunia melalui Malaikat Jibril.
Jibril yang tampil sebagai mediator proses turunnya
ayat dari Tuhan kepada Nabi Muhammad saw,
dikenal sebagai malaikat yang dimuliakan Tuhan. Ia
juga dikenal dengan julukan al-Ruhul Amin, malaikat
yang terpercaya. Dengan kata lain, wahyu yang
disampaikan melalui malaikat Jibril itu terjamin
keaslian dan kemurniannya karena yang
menyampaikan adalah utusan yang terpercaya.
NEXT
BACK
c. Penerima Al-Qur-an
Sebagaimana disebutkan di atas, wahyu dari
Allah SWT disampaikan kepada Nabi Muhammad
saw melalui malaikat Jibril. Sebagai penerima
wahyu, Nabi Muhammad dianugrahi Allah sifat-sifat
mulia yang mustahil ia berdusta. Akhlaq beliau juga
sangat agung. Dengan sifat dan sikap yang mulia
itu, sangat mustahil beliau memalsukan Al-Qur-an.
Apa yang beliau ucapkan tidak lain kecuali wahyu Allah.
NEXT
BACK
Dengan sifat dan sikap Rasulullah sebagaimana
digambarkan di atas, kemurnian al-Quran yang
berada ditangannya benar-benar terpelihara. Untuk
menjamin kesesuaian antara al-Qur-an yang diterima
nabi dengan wahyu yang diturunkan Allah, Allah SWT
sering mengutus malaikat Jibril untuk mengecek
bacaan Al-Qur-an yang dibaca Rasulullah saw.
NEXT
BACK
d. Para Penulis Al-Qur-an
Salah satu factor yang dapat menjamin keaslian
dan kemurnian al-Qur-an ialah teks al-Qur-an itu
ditulis sesuai dengan tuntunan dan petunjuk
Rasulullah. Penulisannya dilakukan dihadapan
beliau sendiri. Untuk keperluan penulisan tersebut
Rasulullah mengerahkan sejumlah penulis seperti
Khulafaur Rosyidin yang empat, Amir bin Fuhairoh,
Ubay bin Ka`ab, Tsabit bin Qois bin Samas,
Zaid bin Tsabit, Mu`awiyyah bin Abi Sufyan,
NEXT
BACK
termasuk saudara Abu Sufyan: Yazid bin
Syu`bah, Zubair bin Awwam, Kholid bin Walid, `Alla
bin Al-Hadhromy, Amr bin `Ash, Abdullah bin Al-
Hadromy, Muhammad bin Maslamah, dan Abdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul.
Mereka terkenal sebagai orang-orang yang dekat
dengan Rasulullah saw, pelaku-pelaku sejarah yang
mengetahui masalah pada waktu al-Qur-an diturunkan
dan memiliki kualitas keagamaan yang tinggi. Dengan
demikian, sikap amanah dan integritas mereka dalam
pemeliharaan kemurnian al-Qur-an tidak diragukan lagi.
NEXT
BACK
LATIHAN DAN TUGAS
Jawablah Pertanyaan di bawah ini !
1. Apa pengertian Al-Qur’an menurut bahasa?
2. Jelaskan pengertian Al-Qur’an menurut:
a. Muhammad Khudhari Beik
b. Manna` al-Qoththon
3. Apa kesimpulan pengertian al-Qur'an dari berbagai
pendapat para ahli?
4 Jelaskan bukti keotentikan Al-Qur’an yang terdapat
dalam bacaan B(i)sm All(a)h Al-R(a)hm(a)n
Al-R(a)him !
5. Jelaskan bukti keotentikan Al-Qur’an jika
ditinjau dari segi kemukjizatannya!
NEXT
BACK
LATIHAN DAN TUGAS
6. Tuliskan dalil yang menyebutkan bahwa Al-Qur’an
diturunkan pada malam lailatul qadar dan secara
berangsur-angsur!
7. Siapa yang menyampaikan Al-Qur’an dan kepada
siapa Al-Qur’an itu disampaikan?
8. Apa yang dilakukan Allah untuk menjamin kesesuaian
antara al-Qur-an yang diterima nabi dengan wahyu?
9. Sebutkan para penulis Al-Qur’an dari kalangan
sahabat Rasulullah saw!
10.Apa yang seharusnya kita lakukan sebagai umat
muslim dalam menjaga keaslian dan kemurnian
Al-Qur’an?