yuanitalevany.files.wordpress.com · Web view... pekerjaan Controller sangat sederhana yaitu...
-
Upload
phungnguyet -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of yuanitalevany.files.wordpress.com · Web view... pekerjaan Controller sangat sederhana yaitu...
Controllership
Yuanita Levany, SE., Ak.
Pengertian Controller
Controllership merupakan ilmu yang mempelajari apa, siapa dan bagaimana seorang
Controller menjalankan fungsi perencanaan, pengendalian, pelaporan, akuntansi dan tanggung
jawab utama lainnya. Hal yang penting untuk pemenuhan fungsi Controller secara wajar ialah
adanya suatu sikap pemikiran yang memberi semangat dan menghidupkan data finansial dengan
menerapkan terhadap kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.
Istilah “Controller” berasal dari bahasa perancis yaitu “Comptroller”, “Compte” yang
berarti “Account” atau rekening. Peranan Controller dalam suatu perusahaan selalu meningkat
dari waktu ke waktu selaras dengan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Pada masa
lalu, pekerjaan Controller sangat sederhana yaitu menyusun dan menyajikan laporan keuangan
yang terdiri atas neraca dan laporan rugi-laba. Saat sekarang, tugas Controller meliputi banyak
fungsi penting lainnya.
Controller adalah manajer yang bertugas atau “in charge” pada Departemen Akuntansi.
Mereka adalah anggota staf tim manajemen puncak yang aktif berpartisipasi dalam proses
perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan. Controller sekaligus juga sebagai manajer
lini pada departemennya. Meskipun Controller tidak melakukan pengendalian dalam ukuran
wewenang lini, tetapi sebagai manajer informasi mereka mempunyai posisi yang penting dalam
melaksanakan pengendalian dengan cara-cara yang sangat khusus yaitu melalui pelaporan dan
penafsiran data yang diperlukan untuk proses perencanaan, pengendalian, dan pembuatan
keputusan.
Adapun pengertian Controller menurut R. A. Supriyono dalam bukunya Sistem
Pengendalian Manajemen, adalah:
“Controller adalah orang yang bertanggung-jawab untuk mendesain dan mengoperasikan
sistem pengendalian manajemen”.
(2000;206)
Sedangkan pengertian Sistem pengendalian manajemen itu sendiri menurut R. A.
Supriyono dalam bukunya Sistem Pengendalian Manajemen, adalah:
“Suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi anggotanya agar melaksanakan strategi dan kebijakan organisasi secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan organisasi, sistem pengendalian manajemen terdiri atas struktur dan proses”.
(2000;11)
Adapun Pengertian Controller menurut Willson dan Campbell dalam buku
Controllership Tugas Akuntan Manajemen yang telah dialihbahasakan oleh Tjintjin F.
Tjendera adalah:
“The term ‘controller’ is more descriptive of the expanded responsibilities of function. Controller is the title used to signify the position of the chief accounting officer responsibilities of financial statistics and control”..
(1997, 11)
Dari beberapa definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Controller
mengawasi dan menyelenggarakan catatan akuntansi dan statistik, ia juga diharuskan untuk
melakukan analisis dan interpretasi terhadap laporan akuntansinya serta berusaha memberikan
informasi yang dapat membantu manajer operasional dalam mencapai tujuan manajemennya dan
mendukung tercapainya tujuan perusahaan secara keceluruhan serta bertanggung jawab untuk
mendesain dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen.
Pengertian Controller terus berkembang sejalan dengan fungsinya yang semakin luas.
Pada berbagai perusahaan, jabatan Controller diberikan dengan fungsi yang bervariasi menurut
perusahaan tersebut. Namun semua definisi untuk jabatan Controller menunjukan bahwa
Controller merupakan top manajemen dalam bidang akuntansi dan keuangan. Dia juga
bertanggung jawab dalam mengawasi metode perencanaan dan pengendalian yang digunakan
dalam perusahaan, serta pengembangan sistem tersebut. Berbagai sebutan untuk jabatan
Controller menurut Willson dan Campbell dalam buku Controllership Tugas Akuntan
Manajemen yang telah dialihbahasakan oleh Tjintjin F. Tjendera adalah:
“Banyak sebutan dipergunakan untuk jabatan kepala akuntansi; akan tetapi, sebutan yang paling umum dan representatif ialah Controller. Tugas-tugas Controller kadang-kadang dipikul oleh seorang kepala akuntansi, manajer kantor, Controller, bendaharawan, asisten bendaharawan, atau sekretaris. Akan tetapi, dengan semakin bertambahnya
tekanan pada pengendalian akuntansi (accounting control), dan dengan adanya kebutuhan pimpinan akan tambahan informasi untuk tujuan statistik dan pengambilan keputusan keuangan, maka istilah “Controllership” telah memperoleh pengakuan yang selayaknya.”
(1997;11)
Dari uraian di atas tampak bahwa tugas Controller meliputi juga perencanaan, pelaporan,
serta pengendalian berbagai kegiatan perusahaan. Meskipun diberi sebutan Controller, Kepala
Bagian Akuntansi tidak melakukan pengendalian secara langsung di dalam perusahaan karena
fungsi ini tetap dipikul oleh para pimpinan yang bertanggungjawab atas operasi yang
dipimpinnya. Dimana pengendalian yang dilakukan Controller berupa penyajian laporan,
analisis, rekomendasi dan nasihat kepada mereka dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan
kata lain dapat diartikan bahwa Controller adalah pejabat yang menyediakan alat bantu bagi para
pimpinan perusahan untuk mengendalikan perusahaan, dalam hal ini adalah pengendalian
penjualan.
Tugas dan Tanggung Jawab Controller
Dalam lingkungan operasi perusahaan yang luas dan selalu mengalami perubahan,
Controller dapat memberikan informasi dan mengarahkan pimpinan dalam mengambil
keputusan. Sekarang ini, Controller tidak hanya membatasi peranannya dalam fungsi pencatatan,
tetapi harus mampu membuat laporan, menganalisis dan menginterpretasikan, laporan yang
diberikannya serta memberikan saran-saran dan informasi lainnya kepada pimpinan perusahaan
dalam membuat keputusan. Oleh karena itu, Controller harus memahami ide pimpinan dan
menterjemahkan dalam data. Controller juga harus berorientasi pada pandangan manajemen
yang mengarah pada operasi-operasi perusahaan yang paling menguntungkan.
Menurut Willson dan Campbell dalam buku Controllership Tugas Akuntan Manajemen
yang telah dialihbahasakan oleh Tjintjin F Tjendera, tugas dari Controller yang terpenting adalah
sebagai berikut:
1. Controller terutama merupakan seorang eksekutif staf, yang fungsi utamanya adalah
mengembangkan suatu organisasi dan sistem perkiraan, kebijaksanaan, catatan dan
prosedur yang akan menyediakan data yang dapat dianalisa dan diinterpretasikan oleh para
pimpinan fungsional lain dalam pengambilan keputusan untuk mencapai sasaran dan tujuan
perusahaan.
2. Meskipun tanggungjawab untuk mengarahkan operasi dilimpahkan pada para pimpinan
fungsional yang lain, tetapi Controller harus sanggup memahami dan menjalin hubungan
dan masalah-masalah mereka, agar dia efektif dan dapat membantu untuk memecahkan
masalahnya.
3. Agar dapat berguna, fakta-fakta, informasi dan data harus dikomunikasikan sedemikian
rupa sehingga mudah dimengerti oleh mereka yang membutuhkannya.
4. Controller harus memiliki kesanggupan untuk menerjemahkan fakta dan statistik ke dalam
bentuk trends (arah) dan hubungan-hubungannya. Dalam lingkungan perusahaan masa
dating, adalah merupakan hal yang sangat perlu agar trends dan hubungan-hubungannya
dapat dilihat sedini mungkin dan dipertimbangkan tindakan yang akan diambil.
5. Controller harus cermat dalam temuan (findings) dan pelaporannya; akan tetapi, dia juga
harus memiliki kesanggupan untuk melihat ke depan dan sanggup memberi penilaian
terhadap masa yang akan datang.
6. Pada umumnya perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengisolasi masalah pokoknya;
akan tetapi, perusahaan yang sukses selalu mengambil tindakan positif tepat pada
waktunya. Oleh karena itu, Controller harus dapat mengembangkan dan menyediakan
informasi secepatnya.
7. Controller harus mengadakan tindak lanjut (follow up) terhadap penelitian dan
interpretasinya. Para pimpinan biasanya sibuk dan cenderung menangguhkan hal-hal yang
tidak memerlukan perhatian segera.
8. Controller harus dapat diandalkan oleh para pimpinan dengan menyediakan informasi yang
cermat dan segera, disertai suatu sikap ingin membantu. Jika dia bersikap diktator atau
tercela, maka dia segera kehilangan nilainya dalam proses pengambilan keputusan.
9. Controller harus jujur dan tidak memihak. Dia perlu melaporkan semua fakta yang relevan.
Fungsi Controllership mempunyai tugas mengukur pelaksanaan dari semua satuan
perusahaan dan harus melaporkan dengan cermat.
10. Controller harus sanggup memasarkan atau menjual ide kemampuan analitis dan fungsi
totalnya. Oleh karena itu, adalah penting bahwa semua output disediakan dalam suatu
bentuk yang dapat dipergunakan dengan mudah.
11. Meskipun menyadari penuh dari tugasnya, Controller harus juga menyadari
keterbatasannya. Informasi statistik, yang telah dikumpul, dianalisa, dan diinterpretasikan
dengan bagaimanapun cermatnya, bukan merupakan suatu pengganti bagi kemampuan
pimpinan.
Adapun tanggungjawab Controller menurut R.A Supriyono dalam buku Sistem
Pengendalian Manajemen adalah sebagai berikut:
1. Mendesain, mengembangkan dan memelihara sistem pengendalian dan sistem informasi
dalam organisasi.
2. Menyusun laporan keuangan untuk para pemakai eksternal (pemegang saham atau pemilik,
kreditor, pajak dan lain sebagainya).
3. Menyusun dan menganalisis laporan-laporan kinerja manajer unit-unit organisasi dan
kinerja organisasi sebagai suatu entitas ekonomi dan membantu para manajer dengan cara:
a. Menginterpretasikan laporan-laporan tersebut.
b. Menganalisis usulan-usulan program dan anggaran.
c. Mengkonsolidasikan rencana-rencana berbagai bagian organisasi.
4. Mengembangkan auditing internal dan prosedur pengendalian akuntansi untuk:
a. Menjamin validitas informasi.
b. Mengamankan aktiva organisasi.
c. Melaksanakan audit operasional.
d. Menjamin dipatuinya kebijakan manajemen.
5. Mengisi formulir-formulir (laporan-laporan) perpajakan dan mengurus semua kewajiban
pajak dan restitusi pajak perusahaan.
6. Mendesain, mengembangkan dan memelihara sistem pengendalian manajemen internal
untuk perencanaan dan pengendalian.
7. sebagai staf manajemen puncak, Controller memberikan nasihat kepada manajer mengenai
implikasi-implikasi keuangan atas keputusan-keputusan yang dipertimbangkan.
8. Mengembangkan sumber daya manusia dalam departemen akuntansi dan berpartisipasi
dalam pendidikan dan pelatihan manajemen yang berhubungan dengan tanggungjawab dan
fungsi Controller.
Untuk melaksanakan tanggungjawab diatas maka Controller memiliki beberapa fungsi utama
yang harus dilakukan agar dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
PRINSIP-PRINSIP CONTROLLERSHIP BERLAKU TERHADAP SEMUA JENIS
PERUSAHAAN
Salah satu rintangan terhadap perkembangan fungsi controllership adalah perasaan pada
sebagian pimpinan, bahwa perusahaannya berbeda dan tidak memerlukan metode pengendalian
yang modern. Pada dasarnya masalah-masalah manajemen tidak jauh berbeda di antara berbagai
jenis industri dan perusahaan. Kekhususan dalam operasi-operasi kecil atau mendetail dari
berbagai jenis perusahaan terhadap pembatasan ekonomis dan politis yang mengelilingi mereka.
Perusahaan listrik, telepon, dan air (public utility), perusahaan asuransi, perantara, hotel,
perusahaan rekreasi, institusi keuangan, dan toko serba ada menunjukkan contoh-contoh dari
kekhusuan dalam organisasi dan prosedur, tetapi dapat ditegaskan kembali bahwa masalah
pokoknya adalah serupa. Controller yang memahami secara seksama masalah pokok dari
pengendalian akuntansi (accounting control), dapat dengan mudah menerapkannya pada industri
dan perusahaannya sendiri.
Fungsi Controller
Dikarenakan banyaknya variasi yang muncul pada berbagai perusahaan, fungsi Controller
juga mengalami perkembangan. Hal ini disebabkan posisinya sebagai anggota tim manajemen
puncak, Controller mempunyai kebebasan untuk memilih teknik dan rincian kegiatannya,
mengawasi pekerjaan pihak lain, secara langsung menyusun studi dan laporan-laporan khusus,
dan memberikan saran-saran pada manajemen puncak dalam masalah-masalah dan situasi-situasi
khusus.
Berikut ini adalah Fungsi-fungsi dasar “Controllership” menurut Willson dan Campbell
dalam bukunya Controllership Tugas Akuntan Manajemen, adalah sebagai berikut:
“ 1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Pengendalian
3. Fungsi Pelaporan
4. Fungsi Akuntansi
5. Tanggung Jawab Lainnya”.
(1997;12)
Fungsi-fungsi dasar tersebut di atas dijelaskan sebagai berikut:
1. Fungsi perencanaan
Menetapkan dan memelihara suatu rencana operasi yang terintegrasi sejalan dengan
sasaran dan tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menganalisis,
merevisi, (bila perlu), mengkomunikasikan kepada semua tingkat manajemen, serta
menggunakan sistem-sistem dan prosedur yang cocok. Penetapan dan pemeliharaan suatu
rencana operasi yang terintegrasi telah diuraikan sebagai fungsi-fungsi pokok dari
Controller. Tujuan perusahaan adalah laba dan perencanaan diperlukan untuk
mencapainya, oleh karena itu Controller berperan dalam perencanaan perusahaan.
Controller harus memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa rencana didukung
oleh semua jenjang manajemen. Dengan adanya pengakuan akan perlunya suatu recana dan
keinginan berpartisipasi dari semua tingkatan manajemen maka Controller mempunyai
tanggungjawab untuk memastikan bahwa bagian-bagian didalamnya adalah baik dan cocok
satu sama lainnya. Apabila rencana telah disatukan Controller harus menguji atau menilai
kewajarannya dan melaporkan kepada pimpinan tertinggi mengenai temuan-temuannya.
2. Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian manajemen adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan
sehingga tujuan dan rencana perusahaan dapat dicapai. Controller Mengembangkan dan
merevisi norma-norma (standar) yang memuaskan sebagai ukuran pelaksanaan dan
menyediakan pedoman serta bantuan kepada para anggota manajemen yang lain dalam
menjamin adanya penyesuaian hasil pelaksanaan sebenarnya terhadap norma atau standar.
Hasil akhir dari fungsi pengendalian tidak hanya berupa suatu laporan atas prestasi kerja
melainkan mencakup pertimbangan-pertimbangan berikut ini:
a. Bantuan dalam menetapkan norma-norma untuk penendalian.
b. Evaluasi terhadap norma standar.
c. Pelaporan tentang prestasi kerja jangka pendek yang sesungguhnya.
d. Pengembangan trends.
e. Memastikan sistem dan prosedur menyediakan data yang berguna.
3. Fungsi pelaporan
Fungsi pelaporan berhubungan erat dengan fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian
Dalam fungsi pelaporan, Controller menyusun, menganalisis, dan menginterpretasikan
hasil-hasil keuangan untuk digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan
keputusan, mengevaluasi data dalam hubungannya dengan tujuan satuan organisasinya,
menyiapkan, dan menyampaikan berkas-berkas laporan ekstern yang diperluan untuk
memenuhi permintaan instansi pemerintah, para pemegang saham, institusi keuangan, para
pelanggan, dan masyarakat umum.
4. Fungsi akuntansi
Pencatatan transaksi-transaksi keuangan secara sistematis sering dipandang sebagai fungsi
pokok dari Controller. Adapun pekerjaan Controller adalah Mendesain, menetapkan, dan
memelihara sistem Akuntansi Keuangan dan biaya pada semua jenjang perusahaan,
termasuk untuk perusahaan secara menyeluruh, per divisi, per pabrik, dan per satuan untuk
dapat mencatat secara wajar semua transaksi, keuangan dalam pembukuan agar sesuai
dengan prinsip-prinsip Akuntansi yang sehat disertai dengan pengendalian intern yang
memadai.
5. Tanggung jawab lainnya
Mengelola dan mengawasi fungsi-fungsi, misalnya, fungsi perpajakan, termasuk saling
berhadapan, dengan instansi pajak; memelihara hubungan yang sesuai, dengan auditor
intern dan auditor ekstern; mengadakan dan menata program-program asuransi;
mengembangkan program penyiapan catatan; membentuk program mengenai hubungan
dengan para investor dan dengan masyarakat umum; serta mengarahkan fungsi-fungsi lain
yang telah dilimpahkan.
STATUS ORGANISATORIS
Controller yang sangat cakap tidak akan mempunyai kesulitan untuk memelihara hubungan yang
wajar dengan para pimpinan lain, dan sesungguhnya dia dapat menduduki suatu posisi yang
nomor dua pentingnya setelah pimpinan tertinggi. Dewan komisaris dari FEI telah menerima
kodifikasi sebagai berikut:
1) Controller harus merupakan seorang pimpinan eksekutif pada tingkat pengambilan
kebijaksanaan yang bertanggungjawab langsung kepada pimpinan tertinggi dari
perusahaan. Pengangkatan atau pemindahannya harus mendapat perssetujuan terlebih
dahulu dari dewan komisaris.
2) Controller perlu diharuskan oleh dewan direksi untuk menyajikan secara langsung
laporan periodic yang mencakup hasil-hasil operasi dan kondisi-kondisi keuangan dari
perusahaan, bersama-sama dengan informasi lain yang mungkin diminta oleh dewan
tersebut.
3) Controller sebaiknya menjadi seorang anggota dari dewan direksi dan dari semua
kelompok pembuat kebijaksanaan tertinggi lainnya.
SUMBER KEWENANGAN CONTROLLER
Definisi yang jelas mengenai tugas, kewenangan dan tanggungjawab biasanya dipandang
sebagai syarat mutlak bagi adanya pelaksanaan yang baik. Yang pasti pada perusahaan-
perusahaan besar, dan mungkin juga pada perusahaan-perusahaan kecil, luasnya kewenangan dan
tanggungjawab controller dapat ditetapkan menurut salah satu dari ketiga cara berikut; (1) sesuai
dengan ketetntuan dalam anggaran rumah tangga, (2) menurut resolusi dari komisi eksekutif,
atau (3) menurut perintah umum dari presiden direktur.
Ketentuan- ketentuan dalam anggaran rumah tangga dapat berbeda-beda isinya yang
menyangkut fungsi controllership. Akan tetapi, pada pokoknya kebanyakan menyatakan bahwa
“controller dapat menjadi pejabat utama yang diserahi tugas menyelenggarakan catatan
pembukuan perusahaan. “ selanjutnya sebagian besar ketentuan juga mencakup pernyataan
bahwa “dia dapat memiliki wewenang dan tugas-tugas lain yang mungkin dilimpahkan padanya
oleh dewan direksi, atau oleh komisi eksekutif, atau oleh presiden direktur.
Struktur Organisasi Controller
Struktur organisasi perusahaan harus memungkinkan adanya koordinasi usaha di antara
semua satuan dan jenjang untuk mengambil tindakan yang dapat mencapai suatu tujuan umum.
Setiap unit organisasi harus mengerti tanggungjawabnya, bagaimana masing-masing unit
berhubungan dengan unit lainnya dan kewenangan apakah yang diberikan kepada masing-
masing unit tersebut.
Controllership merupakan suatu fungsi pokok yang semakin dikenal dan harus
diorganisasikan dengan tepat, agar pengendaian akuntansi dapat berfungsi dan data statistik
dapat dipergunakan secara efektif tidak cukup hanya dengan prosedur-prosedur, metode-metode,
dan catatan-catatan yang wajar tetapi tugas-tugas harus dilaksanakan atas suatu basis yang
terkoordinasi dengan baik, dan hasilnya dikomunikasikan kepada mereka yang
membutuhkannya.
Suatu organisasi yang efektif dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang
bekerja sama mengamil tindakan-tindakan yang dapat mencapai suatu tujuan umum.
MASALAH-MASALAH ORGANISASI YANG KHAS BAGI CONTROLLER
Sementara perusahaan tumbuh atau berekspansi dan lingkungan berubah, controller akan
dihadapkan dengan masalah-masalah dan keputusan yang berhubungan dengan struktur
organisasi, yaitu:
1) Struktur organisasi harus ditinjau secara berkesinambungan dengan mempertimbangkan
teknologi yang berubah-ubah kebutuhan-kebutuhan baru, tanggungjawab yang berbeda
dan keseluruhan yang lingkungan dalam mana perusahaan beroperasi.
2) Sentralisasi atau desentralisasi perusahaan dan masalah yang berhubungan dengan fungsi
akuntansi yang dapat dilaksanakan secara lebih efektif pada kantor pusat, kantor divisi,
pabrik atau kantor pabrik, kantor cabang, kantor penjualan, dan lain-lain.
3) Hubungan controller perusahaan dengan setiap controller divisi atau pabrik, apakah atas
suatu hubungan garis langsung atau melalui kepala satuan operasi yang bersangkutan,
atau atas suatu dasar ganda.
4) Evaluasi terhadap fungsi yang dilaksanakan pada kantor pusat, dan pada tingkat divisi
atau pabrik dan pendelegasian kembali tanggungjawab apabila memang sesuai.
5) Pemisahan tugas-tugas secara tepat dalam departemen controller.
6) Evaluasi terhadap pendelegasian kewenangan dan tanggungjawab yang berhubungan.
STRUKTUR ORGANISASI YANG KHAS BAGI DEPARTEMEN CONTROLLER
Tidak ada suatu struktur organisasi yang dapat memenuhi semua kebutuhan, tidak
satupun rencana paling ideal. Beberapa penggolongan menurut fungsi ternyata praktis dan dapat
dikerjakan. Masalah pokoknya adalah memutuskan bagaimana fungsi-fungsi dapat digolongkan
untuk memperoleh hasil yang paling efektif dalam lingkungan khusus. Beberapa komentar yang
berhubungan dengan struktur yang sedemikian dapat ditunjukan sebagai berikut:
1) Kelompok akuntansi umum (general accounting) dan akuntansi biaya (cost accounting)
terutama berhubungan dengan pencatatan transaksi-transaksi dan pelaporan hasil historis.
2) Fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian keuangan dipisahkan dari kegiatan
pencatatan.
3) Dalam perusahaan yang lebih besar terdapat kebutuhan akan tenaga yang sanggup
melakukan penelitian khusus yang berhubungan dengan masalah tertentu, mengatur
kembali lokasi pabrik, menganbil keputusan-keputusan untuk membeli atau membuat
sendiri, serta melakukan analisa ekonomi dan keuangan mengenai kemungkinan
membeli/mengambil alih perusahaan lain.
4) Suatu departemen tersendiri harus dibentuk agar memiliki sumber-sumber yang cukup
tersedia untuk merencanakan sistem akuntansi, mengembangkan prosedur pelaksanaan,
dan berkoordinasi dengan para staf pusat computer (bagi sistem yang menggunakan
computer).
5) Pada sebagian perusahaan, urusan pajak dan asuransi merupakan tanggungjawab
controller.
6) Bergantung pada besarnya perusahaan, suatu departemen tersendiri dapat dibentuk untuk
pemeriksaan intern (internal auditing) yang melapor controller.
7) Pada perusahaan-perusahaan yang berukuran kecil atau sedang, fungsi jenis-manajemen
perkantoran, seperti komunikasi, jasa-jasa kantor,pegiriman per pos, pengarsipan jasa-
jasa reproduksi berada di bawah controller.
ORGANISASI AKUNTANSI YANG DISENTRALISASIKAN VS
DIDESENTRALISASIKAN
Desentralisasi yang dimasudkan di sini berhubungan dengan kecenderungan untuk
mendelegasikan kewenangan yang semakin besar kepada para pejabat rendahan bidang yang
terletak pada lokasi-lokasi yang jauh.Tentunya jelas bahwa sentralisasi dengan kecenderungan
untuk memusatkan kewenangan pengendalian yang semakin besar pada pimpinan kantor
pusat.Jelas sekali bahwa masalah ini tidak hanya batas organisasi akuntansi saja, tetapi meliputi
seluruh perusahaan, yaitu yang menyangkut setiap fungsi pokok perusahaan.Terdapat
kemungkinan yang tidak terbatas mengenai sentralisasi atau desentralisasi fungsi-fungsi
akuntansi.Satu-satunya fungsi akuntansi yang dilaksanakan pada pabrik atau cabang adalah
mengakumulasikan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pencatatan, seperti lembaran-
lembaran produksi, bon permintaan, kartu-kartu jam kerja, dan mungkin juga faktur-faktur serta
laporan-laporan penerimaan.
Kualifikasi Controller
Sebagai seorang pimpinan eksekutif yang memegang peranan penting dalam perusahaan,
maka Controller harus memenuhi kualifikasi tertentu agar dapat bekerja dengan efektif. Menurut
pendapat Wilson dan Campbell yang dialihbahasakan oleh Tjendera dalam buku Controllership
Tugas Akuntan Manajemen, seorang Controller yang efektif harus memiliki kualifikasi sebagai
berikut :
“1. Dasar Teknis yang sangat baik dalam akuntansi dan akuntansi biaya, disertai suatu
pengertian dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai prinsip-prinsip akuntansi.
2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian
3. Pemahaman umum mengenai jenis industri perusahaan dan pemahaman terhadap kekuatan
sosial, ekonomi dan politik, yang terlibat.
4. Pemahaman yang mendalam mengenai perusahaan, termasuk teknologi, produk,
kebijaksanaan, tujuan, sejarah, organisasi dan lingkungannya.
5. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan seluruh tingkat manajemen dan suatu pemahaman
dasar terhadap masalah fungsional lainnya yang berhubungan dengan teknik, produksi,
pembelian, dan pemasaran”.
6. Kemampuan untuk menyatakan ide dengan jelas, secara tertulis ataupun dalam penyajian
yang informatif.
7. Kemampuan menggerakkan orang lain untuk mencapai tindakan dan hasil yang positif ”.
(1997;21)
Jadi selain diharapkan memiliki kemampuan teknis dalam bidang akuntansi, seorang
Controller harus juga memiliki integritas dan kemampuan untuk berkomunikasi serta
menyatakan ide dengan jelas agar fakta-fakta yang disajikannya dapat dimengerti dan berguna
dalam pengambilan keputusan.
PRINSIP DAN PRAKTEK AKUNTANSI
Sebagai pejabat utuma dibidang akuntansi, controller harus memiliki pengetahuan yang
mendalam mengenai prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi. Akuntansi penting dalam
melakukan dan mengomunikasikan kegiatan usaha dari setiap organisasi perusahaan. Agar bisa
efektif, maka prinsip-prinsip akuntansi ini harus jelas dimengerti oleh semua orang yang
berkepentingan. Setelah bertahun-tahun, evaluasi akuntansi telah mengakibatkan dapat
diterimanya banyak prinsip dan praktek yang memberikan hasil-hasil yang dapat dinilai secara
wajar oleh setiap kelompok orang-orang yang berkepentingan.
PRINSIP AKUNTANSI YANG LAZIM DITERIMA
Prinsip akuntansi yang lazim diterima (generally accepted accounting principles) telah
berkambang sepanjang masa dengan kerjasama dengan para pengusaha, American Insticute of
Certified Public Acoountan’s (AICPA), bursa saham, kantor-kantor akuntan public,SEC dan
badan-badan pengtur lainnya, Financial Accounting Standards Board (FASB), dan berbagai
perkembangan dan laporan lainnya. Prisip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang mendapat
dukungan otoritatif yang kuat dianggap sebagai yang lazim diterima.
Lazim(Generally) menurut definisi berarti pada umumnya, umum, biasa, secara ekstensif atau
luas, dan paling sering menunjukkan suatu praktek yang agk universal.sesuai dengan itu, maka
suatu prinsip atau praktek akuntansi yang “lazim” diterima (“generally accepted), yaitu yang
paling sering atau secara luas diikuti dianggap mempunyai kewenangan kuat yang
mendukungnya.
Inventory of Generally accepted Accounting Principles For Business Enterprises, dalam
Accounting Research Study No. 7 mengemukakan devinisi dari akuntansi (accounting) s ebagai
berikut :
Akuntansi adalah kumpulan dari pengetahuan dan fungsi-fungsi yang berhubungan
dengan pencarian asal-mula, pembuktian keaslian, pencatatan,pengklasifikasian, pengolahan,
pengikhtisaran,penganalisaan, penginterprestasian dan penyediaan informasi yang dapat
diandalkan dan yang penting secara sistematis, atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
yang setidak-tidaknya sebagian bersifat financial, yang diperlukan untuk pengelolaan
(management) dan pengoprasian dari suatu kesatuan dan untuk membuat laporan-laporan yang
harus disajikan dalam memenuhi tanggungjawab yang dipercayakan kepada kesatuan (entity) itu
dan memenuhi tanggungjawab-tanggungjawab lainnya.
Suatu prinsip (principle) telah didevinisikan sebagai suatu kebenaran umum, suatu
prilaku, suatu sumber utama untuk memulai sesuatu, suatu pedoman dalam me alternatif-alterntif
yang akan mencapai kualitas yang diinginkan.
Kebijakan dan praktek-praktek akuntansi yang paling sering dipergunakan dan yang
mendapat dukungan otoritatif yang kuat untuk mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi
keungan guna pengelolaan dan pengoprasian perusahaan dianggap sebagai prinsip-prinsip
akuntansi yang lazim diterima.
PENGEMBANGN PRINSIP AKUNTANSI
Pengembangan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima oleh merupakan suatu
fungsi utama dari AICPA. Suatu komisi dari Insitute tersebut pada tahun 1952 telah
merekomendasikan kepada New York Stock Exchange sekelompok prinsip yang terdiri dari 5
aturan pelaporan financial, ayng telah disetujui oleh New York Stock Exchange untuk diberikan
kepada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa. Aturan-aturan itu secara singkat
dinyatakan sebagai berikut :
Laba yang belum dilealisir (unrealized profit) tidak boleh dikredit pada keuntungan,
apakah secara langsung atau tidak langsung, dengan cara membebankan terhadap laba-laba yang
belum direalisir, hal-hal yang biasanya akan dibebankan terhadap perkiraan keuntungan. Laba
dianggap direalisir pada saat telah dilakukan penjualan dalam keadaan usaha biasa.
Surplus modal (capital surplus), bagaimanapun terjadinya, tidak boleh dipergunakan untuk
membebaskan perkiraan laba tahun sekarang atau yang akan datang dari beban yang seyogianya
dibebankan terhadap pendapatan.
Saldo laba yang ditahan (earned surplus) yang telah terbentuk dalam suatu anak
perusahaan sebelum diperoleh oleh induk perusahaan, bukan merupakan suatu bagian dari saldo
laba yang ditahan dalam laporan konsolidasi induk perusahaan.
Menyusul penerimaan dan persetujuan untuk memberlakukan aturan-aturan ini sebagai
prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima. AICPA telah membentuk Committee on
Accounting Procedur untuk merumuskan dan merekomandasikan praktek-praktek akuntansi.
Fungsi dari Committee on Accounting Procedure telah beralih kepada Accounting Principles
Board (APB) pada bulan September 1959, Bord itu telah menyetujui resolusi berikut:
“Accounting Principles Board dari American Insitute of Certified Public Accountans pada
tanggal 1 September 1959 telah setuju memikul tanggungjawab dari komisi-komisi terdahulu
tentang prosedur akuntansi dan terminology,”
Semasa berdirinya, Committee on Accounting Prosedure telah menerbitkan serangkaian
accounting research bulletins, dan Committee On Terminilogy telah menerbitkan serangkaian
accounting terminology bulletins. Dalam tahun 1953, 42 buah accounting research bulletins yang
dahulu telah direvisi, disusun kembali, atau dicabut dan diterbitkan sebagai, Accounting
Terminology Bulletin No. 1. Sejak tahun 1953, telah diterbitkan bulletin-bulletin lain.
Accounting research bulletin terakhir adalah No, 42.
APB memiliki kewenangan yang sama, seperti komisi-komisi terdahulu, untuk meneliti
dan merevisi setiap bulletin ini dan merencanakan pengambilan tindakan demikian dari waktu ke
waktu.
Sambil menunggu tindakan revisi dan untuk mencegah adanya salah pegertian sementara
mengenai status dari accounting research dan terminology bulletins APB mengeluarkan
pemberitahuan umum bahwa bulletin-bulletin ini harus dianggap “tetap berlaku dengan tingkat
kewenangan yang sama seperti sebelumnya.
Accounting Priciples Board melaksanakan penelitian secara ekstensif dengan
menggunakan seorang staf tetap (full time) dan juga dengan bantuan dari profesi akuntansi
sebagai suatu kesatuan.Pernyataan-pernyataan APB diterbitkan dalam bentuk APB Opinions dan
APB Statement.
FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD (FASB)
Pada tahun 1973 telah dibentuk Financial Accounting Standard Board (FASB) atas
rekomendasi dari komisi Wheat. FASB sebagai perumus norma akuntansi keuangan merupaakan
suatu badan yang tidak bertujuan mencari laba, yang terpisah dari badan-badan akuntansi yang
telah ada, dan mempunyai sumber-sumber pembiyaan sendiri.
Finincial Accounting Foundation merupakan satuan pembuat kebijakan; FASB
merupakan badan penetap norma; Finincial Accounting Standards Advisory Council bertindak
sebagai suatu perantara FASB dan mereka yang dipengaruhi oleh norma-norma.
MENGUBAH PRINSIP DAN PRAKTEK AKUNTANSI
Akuntansi merupakan hal yang hakiki bagi pelaksanaan fungsi organisasi perusahaan
secara efektif, dan prinsip-prinsip akuntansi harus berubah untuk memenuhi kebutuhan dinamis
dari para pemakai, yaitu masyarakat pada umumnya. Menurut sejarahnya, para akuntan dan
usahawan bersikap enggan untuk merubah norma-norma akuntansi. Penting sekali agar profesi
akuntansi dan perusahaan menunjukkan ssikap yang positif terhadap penetapan norma dan tetap
mempertahankan tanggungjawabnya dalam sector swasta. Hal ini memerlukan adanya penukaran
pendapat dengan profesi akuntansi dan member rekomendasi-rekomendasi kepada FASB guna
mengembangkan data yang tersedia untuk mengevaluasi perusahaan. Data harus disajikan secara
wajar dan diterangkan dengan jelas serta dapat dikomunikasikan kepada para pemakai, baik
swasta maupun pemerintah.
KERANGKA KONSEPSIONAL
Suatu masalah dasar dalam mengembankan prinsip-prinsip atau norma-norma akuntansi
yang lazim diterima adalah kurangnya asas atau dasar atas mana dapat dibentuk segolongan
norma-norma akuntansi yang dapat diterima.
PERNYATAAN MENGENAI KONSEP AKUNTANSI KEUANGAN
FSAB telah menerbitkan serangkaian pernyataan mengenai konsep akuntansi keuangan.
Tujuannya adalah untuk menguraikan asas-asas yang menjadi dasar norma akuntansi dan
pelaporan dan untuk menetapkan tujuan serta konsepsi yang akan digunakan FSAB dalam
mengembangkan norma-norma. Pernyataan-pernyataan tersebut tidak menetapkan prinsip-
prinsip akuntansi yang lazim diterima.
ORGANISASI AKUNTANSI LAINNYA
Selain FSAB, terdapat kelompok akuntansi lainnya yang menetapkan norma-norma
akuntansi: AICPA tetap terlibat melalui para anggotanya yang berpartisipasi di dalam proses
pembuatan aturan. Para anggota AICPA memberikan makalah pendirian atas sebagian besar
norma-norma yang diusulkan.
Cost Accounting Standard Board (CASB) telah dibentuk berdasarkan suatu undang-
undang kongres pada tahun 1970 sebagai biro/ perwakilan daari kongres. Tujuannya adalah
mencaipatakan norma-norma untuk penetapan biaya atau kontrak dengan departemen
pertahanan.
SEC (Bapepam-nya Amerika) juga memiliki kekuasaan untuk memajukan norma-norma
akuntansi. Ini terutama benar dalam hal menetapkan persyaratan-persyaratan pelaporan. Aturan-
aturannya diterbitkan secar berkala dalam bentuk ASR.
PERANAN KOMPUTER DALAM ANALISIS USAHA DAN LINGKUNGAN BARU
Perusahaan selalu mengalami suatu perubahan, tetapi apa yang selama ini berjalan
dengan mulus sekarang kelihatan menjadi perlombaan yang cepat. Tujuan dari bab ini adalah
untuk menyadarkan pembaca mengenai kemungkinan penggunaan teknologi baru computer –
apakah dalam perencanaan strategis yang lebih baik, atau dalam pengelolaan kas atau dalam
keperluan apa saja – serta memberikan kepada pembaca suatu pengertian terhadap berbagai
metodologi.
TINJAUAN MENYELURUH ATAS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
Dengan adanya kemajuan teknologis dan kemampuan computer untuk menangani banyak
data dengan biaya yang relative kecil dibandingkan dengan penggunaan metode-metode tangan,
maka mungkin dalam dasawarsa 1980-an akan dijumpai usaha-usaha yang lebih baik dalam
mengkaitkan atau menghubungkan berbagai bidang pengelolaan suatu perusahaan.
PERANAN KOMPUTER
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi, apakah peranan controller dalam
menyesuaikan sumber daya terhadap fungsi financial? Dalam banyak hal, tanggungjawab untuk
pengelolaan data adalah terletak pada controller; akan tetapi, untuk tujuan diskusi disini kita
pusatkan perhatian pada pengaplikasian computer terhadap masalah atau prosedur-prosedur
keuangan, terlepas dari persoalan posisi organisasi dari kegiatan pengolahan data.
APLIKASI KOMPUTER
Setelah mengetahui gambaran umumnya, dapat timbul pertanyaan: “ Dalam
pengaplikasian financial apakah computer (termasuk computer-komputer yang baru, yang kecil)
dapat dipergunakan?” terdapat banyak pengaplikasian financial, sebagian dari padanya
ditunjukan dalam daftar berikut:
Akuntansi
Buku besar
Buku-buku tambahan aktiva tetap
Distribusi upah dan gaji sera tenag kerja
Piutang
Hutang
Perhitungan biaya produk dan program-program
Pembayaran-pembayaran kas
Rekonsiliasi bank
Persediaan-persediaan
Ongkos-ongkos
Pajak-pajak
Formulir-formulir pajak yang diramalkan untuk menetapakan strategi pajak
Penyiapan formulir pemberitahuan pajak
Pajak-pajak yang ditangguhkan dan distribsinya
Perencanaan
Perencanaan strategis untuk kas, pendapatan dan kondisi keuangan yang diproyeksikan
Perencanaan taktis
Keputusan investasi modal – seleksi dari alternative-alternatif
Perencanaan tenaga kerja
Analisa peleburan/ perolehan perusahaan
Pengendalian
Anggaran atau rencan bisnis tahunan – perbandingan yang direncanakan terhadap yang benar-
benar terjadi serta menganalisa varians
Realisasi anggaran per departemen yang terperinci
Pengelolaan Kas
Penjadwalan penggunaan jangka pendek dan ketersediaan kas
Pengembangan strategi surat-surat berharga jangka pendek
Rencana Pensiunan Pembayaaran Pensiun Pegawai
Penetapan hak-hak per individu
Penulisan cek
Investasi dan pelaksanaannya
Rancangan rencana pembayaran pendapatan yang dapat dibayangkan setelah pensiun
dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Asuransi
Analisa terhadap alternative-alternatif asuransi
Analisa terhadap resiko
Pembayaran di muka dan penangguhan
Analisa terhadap tuntutan dan lain-lain
Pelaporan
Lapopran keuangan yang actual dan yang direncanakan
Rasio-rasio keuangan
Keuangan
Evaluasi terhadap alternative-alternatfif pembiayaan
Keputusan investasi
Lain-lain
Pemeriksaan intern rutin yang tertentu
Mencatat daftar-daftar persediaan dan retensi
BEBERAPA ALAT PENTING YANG BERGUNA DALAM PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN KEUANGAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Ada tiga jenis pusat pertanggungjawaban ini. Pertama, pusat pertanggungjawaban dapat
merupakan suatu “pusat biaya”, jika pengawas hanya diharuskan bertanggungjawab terhadap
biaya belaka, yaitu terhadap ongkos-ongkos dari departemennya sendiri atau terhadap biaya
bahan baku atau upah tenaglangsung yang terjadi. Kedua, pusat pertanggung jawaban dapat
diperluas menjadi suatu “pusat laba”, jika pengawas diharuskan bertanggungjawab untuk
mencapai suatu kontribusi laba yang ditetapkan. Dan yang terakhir, jika sseorang manajer
diharuskan bertanggungjawab tidak hanya untuk laba tetapi juga terhadap investasi yang
diperlukan untuk menghasilkan margin atau laba, maka pusat pertanggungjawaban tersebut
merupakan suatu “pusat Investasi”.
PERILAKU BIAYA
Yang agak mendasar bagi seluruh proses perencanaan dan pengendalian, atau kadang-
kadang disebut “perencanaan laba”, atau juga manajemen menurut sasaran, adalah suatu
pemahaman yang jelas mengenai bagaimanakah biaya-biaya, khususnya biaya overhead
pabrikase, atau ongkos-ongkos lain akan berubah jika dihubungkan dengan volume usaha.
LAPORAN ATAS PENYIMPANGAN
Fungsi controllership dapat dikatakan efektif sejauh bila dapat mengidentifikasikan
pelaksanaan operasi manajemen yang menyimpang dari suatu sasaran yang dapat diterima –
apakah berupa rencana, atau norma, atau pelaksanaan di masa lalu. Dan ditinjau dari segi
pengendalian akuntansi, munghkin tidak lagi yang sia-sia dari pada laporan yang memuat sangat
banyak perincian dan oleh karena itu, sama sekali tidak akan dipergunakan.
PENILAIAN MENYELURUH TERHADAP PERUSAHAAN: BEBERAPA TOLAK
UKUR ATAS PRESTASI MENYELURUH SUDUT PANDANG MANAJEMEN YANG
LUAS
Jika controller berorientasi pada manajemen, jika memang dia harus melayani semua
manajemen dengan sebaik-baiknya, maka jelas dia harus mempunyai suatu pandangan yang
menyeluruh mengenai perusahaan. Dia harus mengenal kekuatan dan kelemahan perusahaan.
UNSUR-UNSUR PERUSAHAAN
Factor-faktor atau unsure-unsur berikut ini harus dievaluasi dalam proses analisa:
1. Berbagai tujuan dan kebijakan.
2. Organisasi.
3. Produk.
4. Pasar.
5. Program distribusi.
6. Rencana produksi.
7. Program penelitian dan pengembangan.
8. Struktur keuangan.
9. Sistem pengendalian.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Dalam tinjauan terhadap perusahaannya, controller harus mengamabti bukan mengenai
tujuan umum perusahaan, melainkan tujuan yang lebih spesifik dari perusahaannya dan
kebijakan operasinya. Jelas sekali bahwa sebuah perusahaan harus mengetahui apa yang ingin
dicapai.
ORGANISASI
Suatu organisasi dapat didefinisikan sebagai golongan individu-individu yang bekerja dibawah
pimpinan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
PRODUK PERUSAHAAN
Pemeriksaan atau tinjauan manajemen dengan sangat logis dapat ddinilai dari lini produk.
Karena sekalipun dengan kekuatan penjualan yang efektif, program advertensi yang
dikembangkan dengan cukup, kelompok produk yang efisien, pabrik ayng diperlengkapi sebaik-
baiknya, dan organisasi yang sangat baik, semua ini secara umum tidak akan dapat menghasilkan
tingkat pendapatan yang memuaskan atas investasi, jika lini produk pada dasarnya merupakan
sesuatu yang tidak dapat diterima oleh pelanggan dengan kondisi-kondisi yang memungkinkan
perusahaan mendapat bagian laba yang wajar.
PASAR
Informasi mengenai pasar dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu: (1) suatu penelaahan
terhadap catatan-catatan intern perusahaan, dan (2) Analisa terhadap data dari sumber-sumber
ekstern.
PROGRAM DISTRIBUSI
Pokok-pokok yang disarankan untuk dicakup dalam penelitian atau penelaahan sebagai berikut:
1. Seleksi dan latihan para penjual.
2. Seleksi saluran distribusi dan metode penjualan.
3. Penetapan quota penjualan.
4. Wilayah penjualan.
5. Perjalanan para penjual.
6. Advertensi dan bantuan promosi penjualan.
7. Kompensasi gaji para penjual.
8. Kebijaksanaan harga.
9. Kebijaksanaan-kebijaksanaan penjualan yang lain.
10. Biaya distribusi.
RENCANA PRODUKSI
Apabila karakteristik-karakteristik utama dari produk, pasarnya dan program untuk
mencapai pasar tersebut telah diketahui, maka bidang selanjutnya yang logis dipelajari adalah
rencana pengolahan produk.
PROGRAM RISET DAN PENGEMBANGAN
Makin banyak kehidupan dunia usaha bergantung pada suatu program yang memadai
untuk mengembangkan dan memajukan produk-produk perusahaan. Meskipun perusahaan
industry sering diberikan sebagai contoh utama, tetapi prinsip itu berlaku pula pada sebagian
besar jenis usaha.
ORGANISASI DAN KEMAMPUAN FINANSIAL
Pengendalian keuangan atau akuntansi akan ditinjau pada bab-bab berikut. Pembahasan
disini berhubungan dengan fase yang bukan menyangkut pengendalian. Singkatnya, kekuatan
keuangan yang cukup harsu tersedia untuk melaksanakan program penjualan, produksi, riset.
SISTEM PENGENDALIAN
Factor yang penting untuk dipertimbangkan dalam suatu audit manajemen adalah sistem
pengendalian. Pasal terdahulu menyangkut tinjauan mengenai fungsi khusus dari perusahaan –
yaitu distribusi, pabrikase, riset, dan keuangan. Tetapi tidaklah cukup bahwa setiap kegiatan ini
terlaksana secara baik dan terlaksana dengan sendirinya.
PERLUNYA BEBERAPA PENGUJIAN MENYELURUH
Beberapa ukuran yang umum dipergunakan akan ditijau di bawah ini dengan kami akan
menunjukkan beberapa dari padanya yang lebih tepat dipergunakan dibandingakan dengan yang
lain dalam manila kemajuan financial.
BEBERAPA TOLAK UKUR UMUM
Beberapa tolak ukur yang diusulkan untuk dapat dipergunakan manajemen dalam menilai
pelaksanaannya, apakah secara tersendiri atau dalam hubungannya dengan para saingan,
perusahaan lain, atau industry lain.
KETERBATASAN PENGUJIAN MENYELURUH
Walaupun berguna tetapi pedoman-pedoman statistic tidak merupakan ukuran terakhir
mengenai kemampuan manjemen. Angka-angka saja tidak memberitahukan seluruh cerita, dan
mereka yang menggunakannya harus sadar akan keterbatasannya.
PERSENTASE HASIL PENGEMBALIAN ATAS PENJUALAN BERSIH
Salah satu ukuran profitabilitas yang paling lazim dijumpai adalah hubngan antara
penghasilan/ laba bersih terhadap penjualan laba bersih. Rasio ini, yang biasanya dinyatakan
sebagai suatu prosentase, menunjukan berapakah bagian dari penjualan yang direalisir menjadi
laba.
RASIO, TREND, DAN HUBUNGAN FINANSIAL SERTA OPERASI
PENGGUNAAN RASIO
Kesulitan yang dihadapi dalam penggunaan jumlah-jumlah absolute ini telah
menimbulkan keperluan untuk menggunakan rasio sebagai suatu alat yang lebih dapat
dimengerti dalam mengukur trend dan hubngan-hubungan. Pengalaman telah menunjukkan
bahwa perbandingan-perbandingan atau hubngan setidak-tidaknya sama pentingnya dengan
jumlah-jumlah absolute. Penggunaan rasio dapat membuat laporan keuangan lebih berarti bagi
pimpinan.
PENGENDALIAN INTERN: SUATU TEKANAN BARU
Manajemen perusahaan telah lama memiliki kepentingan dalam memenuhi tujuan
perusahaan dan ini mengandung pengertian telah menyetujia proses-proses yang akan ditempuh,
termasuk proses pengendalian untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam suatu pengertian yang
bahkan lebih langsung, para pejabat keuangan dan khususnya controller memiliki tanggungjawab
utnuk menjamin implementasi dan beroperasinya pengendalian akuntansi yang efektif.