Post on 02-Nov-2020
UJI EFEK PENGHAMBATAN ENZIM XANTIN OKSIDASE
KOMBINASI INFUSA DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight) DAN
SARANG SEMUT (Myrmecodia tuberosa (non Jack) BI.)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Martin Vincentsius
NIM : 148114131
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
UJI EFEK PENGHAMBATAN ENZIM XANTIN OKSIDASE
KOMBINASI INFUSA DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight) DAN
SARANG SEMUT (Myrmecodia tuberosa (non Jack) BI.)
HALAMAN SAMPUL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Martin Vincentsius
NIM : 148114131
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PESEMBAHAN
“If you do not overcome your
tendency to give up easily, your
life leads to nothing.”
— Mas Oyama
Skripsi ini aku persembahkan untuk ….
Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan memberi kesehatan serta
kekuatan untuk mengerjakan skripsi ini..
Keluargaku tersayang..
Kedua orang tuaku tercinta yang selalu mendukung dan memberi semangat serta
doa yang terbaik untuk aku,
Semua usaha yang telah kalian berikan tidak akan pernah aku lupakan..
Kakak adik yang selalu membantu dan menemani disaat jenuh..
Terima kasih untuk sahabat dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
untuk penyusunan skripsi ini…
Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan cinta anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Uji Efek Penghambatan Enzim Xantin Oksidase Kombinasi Infusa Daun
Salam (Eugenia polyantha Wight) dan Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa
(non Jack) BI.)” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Farmasi
(S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini merupakan
bagian dari penelitian Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt. dengan nomor SK
025/LPPM/USD/IV/2017 dengan judul proposal “Efek Penghambatan Enzim
Xantin Oksidase Ekstrak Daun Sidaguri (Sida rhombifolia L) dan Daun
Salam (Eugenia polyantha Wight)”
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skrispi ini tidak
lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik langsung ataupun tidak
langsung. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ungkapan terimakasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ketua Program Studi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing skripsi
yang selalu membimbing dengan sabar dan sudah meluangkan waktu serta
tenaga dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Christine Patramurti, M.Si., Apt. dan Ibu Dr. Yustina Sri Hartini,
M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan
saran yang sangat membangun dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Maywan Hariono, Ph.D., Apt. selaku dosen yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan penjelasan dari pertanyaan yang muncul di benak
dan kesulitan yang dihadapi saat penelitian dan penyusunan skripsi ini dari
awal hingga akhir.
6. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan dari awal proses perkuliahan hingga
akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
7. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt. selaku Kepala Penanggung Jawab
Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan ijin dalam
penggunaan fasilitas laboratorium untuk kepentingan penelitian skripsi.
8. Bapak Wagiran selaku bapak laboran yang senantiasa sabar dan baik dalam
membantu berjalannya penelitian ini sehingga berjalan dengan baik dari
awal hingga akhir.
9. Keluargaku, Papa, Mama, Kakak dan Adik yang selalu memberikan
semangat, dukungan dan kasih sayang selama penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman Kelas FSM C 2014 dan Angkatan 2014 Farmasi.
11. Kelompok penelitian payung ―Talum Grup‖ yang beranggotakan Chris,
Dany, Wisnu, Kevin, Sheela, Agnes dan Lala yang menjadi kawan tempur
skripsi bersama.
12. ―The Three Muscleteen‖ yang beranggotakan Theory, Caum, Hehoooh
yang selalu memberi semangat, teman bermain dan jalan-jalan disaat jenuh
skripsi.
13. “The Ethercoustic Group” yang beranggotakan Lintang, Venty, Chris,
Garry yang selalu memberi semangat dan dukungan disaat jenuh skripsi
dan juga sebagai teman buat main musik bareng.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
mendukung dalam penyelesaian penyusunan naskah ini.
Penulis menyadari bahwa naskah penelitan ini masih jauh dalam
kesempurnaan dan masih memiliki banyak kekurangan. Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun naskah penelitian agar
dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 26 Februari 2018
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...…………………………………………...…iii
PENGESAHAN ......................................................................................................iv
HALAMAN PESEMBAHAN ................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... vii
PRAKATA........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
ABSTRAK .............................................................................................................xv
ABSTRACT ............................................................................................................xvi
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
METODE PENELITIAN.........................................................................................2
Alat dan Bahan .............................................................................................2
Determinasi Tanaman ..................................................................................3
Pengumpulan Bahan.....................................................................................3
Pembuatan Infusa .........................................................................................3
Pembuatan Kombinasi Infusa.......................................................................3
Uji Efek Penghambatan Enzim Xantin Oksidase.........................................4
Pembuatan Dapar Fosfat pH 7,5 0,05 M ......................................................4
Pembuatan Larutan Enzim Xantin Oksidase................................................4
Pembuatan Larutan Substrat Xantin.............................................................4
Pembuatan Larutan Standar Allopurinol......................................................4
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ................................................5
Pengujian Sampel dan Allopurinol ..............................................................5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Pengujian Kontrol Sampel dan Kontrol Allopurinol....................................5
Pengujian Blanko .........................................................................................6
Pengujian Kontrol Blanko ............................................................................6
Perhitungan Penghambatan Enzim Xantin Oksidase (IC50).........................6
Uji Kandungan Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ..........7
Analisis Statistik...........................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................8
Penyiapan Bahan ..........................................................................................8
Uji Efek Penghambatan Enzim Xantin Oksidase.........................................9
Uji Kandungan Flavonoid Dengan Kromatografi Lapis Tipis ...................11
KESIMPULAN ......................................................................................................13
SARAN ..................................................................................................................13
UCAPAN TERIMAKASIH...................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14
LAMPIRAN...........................................................................................................16
BIOGRAFI PENULIS ...........................................................................................37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Hasil uji KLT flavonoid .....................................................................12
Tabel II. Data infusa tunggal sarang semut .......................................................22
Tabel III. Data infusa tunggal daun salam..........................................................23
Tabel IV. Data kombinasi infusa daun salam dan sarang semut ........................24
Tabel V. Data allopurinol ..................................................................................25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Reaksi enzimatis xantin oksidase .......................................................9
Gambar 2. Nilai IC50 infusa dan standar allupirnol ............................................11
Gambar 3. Tanaman salam (A), tumbuhan sarang semut (B), simplisia daun
salam (C), dan simplisia sarang semut (D) ....................................... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Penimbangan ...........................................................................18
Lampiran 2. Data Perhitungan Pembuatan Larutan Seri Konsentrasi..................19
Lampiran 3. Perhitungan Xantin Oksidase 0,1 unit/mL ......................................20
Lampiran 4. Perhitungan Xantin ..........................................................................21
Lampiran 5. Dat Perhitungan Nilai Rf .................................................................21
Lampiran 6. Data Uji Efek Penghambatan Enzim Xantin Oksidase ...................22
Lampiran 7. Surat Keterangan CV. Merapi Farma Herbal ..................................26
Lampiran 8. Hasil Determinasi Tanaman ............................................................27
Lampiran 9. Sertifikat Analisis Xantin Oksidase.................................................29
Lampiran 10. Sertifikat Analisis Xantin ..............................................................29
Lampiran 11. Sertifikat Analisis Statistika ..........................................................32
Lampiran 12. Uji Statistik ....................................................................................33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
Hiperurisemia merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan
kadar asam urat dalam darah dan dapat menyebabkan kerusakan sendi, nyeri, dan
peradangan. Salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi hiperurisemia
adalah allopurinol dengan mekanisme menghambat aktivitas xantin oksidase.
Tanaman salam dan tumbuhan sarang semut diketahui mengandung flavonoid dan
terbukti secara empiris untuk mengobati keluhan asam urat. Dengan efek terapi
farmakologi yang sama yaitu sebagai anti asam urat, memiliki kesamaan efek dan
kandungan yang digunakan secara bersama dapat menghasilkan efek yang lebih
baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menguji kombinasi infusa
daun salam dan sarang semut mampu menghambat aktivitas enzim xantin
oksidase lebih baik dibandingkan infusa tunggalnya dengan adanya efek sinergik.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek penghambatan enzim xantin
oksidase kombinasi infusa daun salam dan sarang semut dibandingkan dengan
infusa tunggalnya. Penelitian ini bersifat eksperimental. Tahapan penelitian ini
meliputi preparasi sampel, determinasi tanaman, proses ektraksi dengan metode
infundasi, uji efek penghambatan enzim xantin oksidase dengan menentukan nilai
IC50. Sebagai pembanding digunakan allopurinol. Uji kuantitatif flavonoid dengan
KLT dilakukan untuk membuktikan bahwa di tanaman salam dan tumbuhan
sarang semut mengandung flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa
kombinasi daun salam dan sarang semut dengan tunggalnya mampu menghambat
aktivitas enzim xantin oksidase dengan IC50 kombinasi infusa daun salam dan
sarang semut sebesar 5,009 ± 0,064%, infusa daun salam sebesar 6,167 ± 0,020%,
infusa sarang semut sebesar 6,771 ± 0,046%, lebih lemah dibandingkan dengan
allopurinol sebesar 0,170 ± 0,036 µg/mL. Nilai IC50 dari sampel dan pembanding
dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk dilanjutkan uji One Way Anova dan post-hoc
Scheffe. Dari uji One Way Anova didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan nilai
IC50 antara sampel dan pembanding yang signifikan [F(3,8)=13785,143; p=0,000]
(p<0,05).
Kata Kunci: asam urat, sarang semut, daun salam, IC50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
Hyperuricemia is a condition characterized by elevated uric acid levels in the blood and can cause joint, pain, and inflammation. One of the drugs used to
treat hyperuricemia is allopurinol with a mechanism inhibiting the activity of xanthine oxidase. Bay leaf and ant nest plants are known to contain flavonoids
and are proven empirically to treat gout complaints. With the same pharmacological therapeutic effect as anti uric acid, having the same effects and the content used together can produce a better effect. Therefore, it is necessary to
do research to test the combination of bay leaf infusa and ant nest is able to inhibit xanthine oxidase enzyme activity better than single infusa with the effect of
synergic. This study aims to prove the inhibitory effect of xanthine oxidase enzyme combination of bay leaf and ant nest compared with its sole infusa. This research is experimental. The stages of this study include sample preparation, plant
determination, extraction process with infundation method, test of inhibitory effect of xanthine oxidase enzyme by determining IC50 value. For comparative use
allopurinol. Quantitative test of flavonoids with TLC was done to prove that in the bay leaf plant and ant nest plants contain flavonoids. The result of this research showed that the combination of bay leaf and ant nest with its sole is able to inhibit
xantin oxidase enzyme activity with IC50 combination of bay leaf and ant nest infusa by 5,009 ± 0,064%, bay leaf infusa 6,167 ± 0,020%, ant nest infestation
6,771 ± 0,046%, weaker than allopurinol of 0,170 ± 0,036 µg/mL. IC50 values from samples and comparators were analyzed by Shapiro-Wilk test followed by One Way Anova and post-hoc Scheffe tests. From One Way Anova test, it was
found that there was difference of IC50 value between sample and significant comparator [F(3,8) = 13785,143;p= 0,000] (p <0.05).
Keywords: gout, ant nest, bay leaf, IC50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Hiperurisemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan meningkatnya
kadar asam urat dalam darah. Hiperurisemia yang lama dapat menyebabkan
kerusakan sendi, jaringan lunak dan ginjal. Hiperurisemia disebabkan oleh dua
faktor utama yaitu meningkatnya produksi asam urat dalam tubuh dan
pengeluaran asam urat melalui ginjal kurang (Ningtiyas, 2016).
Cara untuk mengatasi penyakit hiperurisemia adalah dengan menurunkan
produksi asam urat atau meningkatkan ekskresinya melalui urin. Sampai saat ini,
allopurinol adalah satu-satunya obat yang digunakan untuk menurunkan produksi
asam urat dengan mekanisme kerja menginhibisi enzim xantin oksidase, yaitu
enzim yang berperan dalam metabolisme purin menjadi asam urat (Murray et al,
2003). Meskipun penggunaan allopurinol berkhasiat dan efektif, allopurinol dapat
menimbulkan reaksi alergi ringan hingga berat, gangguan saluran cerna serta
bersifat toksik bagi hati dan ginjal (Dipiro et al, 2008). Oleh karena efek samping
yang dimiliki allopurinol, masyarakat mulai menggunakan obat herbal untuk
mengatasi keluhan asam urat. Tumbuhan yang sering digunakan adalah Sarang
semut dan salam yang secara empiris dapat menyembuhkan penyakit asam urat.
Tumbuhan sarang semut merupakan tumbuhan epifit yang menggantung
atau menempel pada tumbuhan lain yang lebih besar, batangnya menggelembung
dan di dalamnya banyak terdapat ruang atau rongga kecil yang dihuni semut
(Mardany et al, 2016). Tumbuhan sarang semut mengandung senyawa-senyawa
kimia dari golongan flavonoid dan tanin yang diketahui mampu menyembuhkan
radang dan nyeri, pegal linu, melancarkan peredaran darah, reumatik,
meningkatkan sistem imun (Ernawati dan Susanti, 2014).
Tanaman salam mudah hidup di wilayah iklim tropis dan subtropis.
Menurut penelitian yang sudah ada, senyawa kimia yang terkandung dalam daun
salam antara lain minyak atsiri, tanin, dan flavonoid yang banyak terdapat dalam
daunnya (Studiawan dan Santosa, 2005). Kandungan dalam daun salam dapat
menurunkan kadar asam urat dengan mekanisme kerjanya yaitu menghambat
kerja enzim xantin oksidase sehingga dapat menghambat pembentukkan asam urat
(Muhtadi et al, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Masyarakat yang mulai menggunakan obat herbal sebagai alternatif untuk
mengatasi keluhan penyakit terutama asam urat, bentuk sediaan infusa merupakan
sediaan yang paling mudah dan sederhana untuk dibuat oleh masyarakat. Dari hal
tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui apakah
infusa daun salam dan infusa sarang semut jika dikombinasikan akan memberikan
efek yang lebih baik dikarenakan adanya efek sinergik dibandingkan tunggalnya
untuk menurunkan kadar asam urat.
Penggunaan kombinasi dapat memberikan efek sinergik, antagonis, aditif.
Sinergik dalam hal ini adalah hasil dari kombinasi 2 atau lebih komponen untuk
menghasilkan efek yang lebih besar dibandingkan dengan tunggalnya. Kombinasi
dapat menguntungkan dalam sistem biologi seperti kombinasi terapi. Sedangkan
antagonis adalah hasil dari kombinasi 2 atau lebih yang memperlihatkan efek
lebih kecil dibandingkan dengan tunggalnya (Bulusu et al, 2016).
Dengan efek terapi farmakologi yang sama yaitu sebagai anti asam urat,
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa situasi dimana tanaman memiliki
kesamaan efek dan kandungan yang digunakan secara bersama untuk
menghasilkan efek yang lebih baik dengan beberapa mekanisme yang mungkin
terjadi yaitu, pertama efek sinergik multi-target pada enzim, substrat, metabolit,
reseptor, dan lain- lain. Kedua, efek farmakokinetik atau fisiokimia. Ketiga,
interaksi antagonis dengan mekanisme resistensi mikroorganisme patogen.
Keempat, eliminasi atau neutralisasi efek samping yang disebabkan oleh salah
satu senyawa dalam campuran (Chun-Tao Che et al, 2013).
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah daun salam dari CV Merapi Farma
dengan spesifikasi daun segar, berwarna hijau, dan tidak berlobang. Tumbuhan
sarang semut yang didapat dari kota Fakfak, Papua Barat, tepatnya di Desa
Mabunibuni pada tanggal 26 Mei 2017 pada pukul 19:00 WIB, aquades bebas
CO2, aquades, K2HPO4 1 M, HCl 1N, NaOH 0,2 N, NaOH 1 N, allopurinol,
substrat xantin (Sigma Aldrich), enzim xantin oksidase (Sigma Aldrich),
sitroborat, quarsetin, asam asetat, n-butanol, HCl pekat, dan pH meter. Alat-alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang digunakan adalah spektrofotometer UV-Vis merek Shimadzu, timbangan
analitik, panci infus, oven, ayakan nomor mesh 40, seperangkat kromatografi lapis
tipis (KLT), pipet mikro (Effendorf), tabung reaksi (Pyrex), rak tabung reaksi,
pipa kapiler, corong pisah, alat-alat gelas.
Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman salam dan tumbuhan sarang semut dilakukan oleh
Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Bahan yang digunakan untuk determinasi adalah tanaman salam dan umbi sarang
semut.
Pengumpulan Bahan
Bahan yang digunakan adalah daun salam yang diambil dari CV Merapi
Farma. Sarang semut dengan spesifikasi umbi masih utuh dan berukuran 40x50
cm. kemudian dilakukan sortasi basah, pencucian dengan air mengalir,
pengeringan, sortasi kering, lalu dibuat serbuk simplisia dan diayak dengan
ayakan nomor mesh 40.
Pembuatan Infusa
Infusa dibuat dengan cara simplisia daun salam atau sarang semut yang
sudah diayak dan ditimbang sebanyak 10 gram dicampur dalam panci dengan
aquades 100 mL. panaskan di atas tangas air selama 15 menit terhitung mulai
suhu mencapai 90o sambil sekali-kali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain
flanel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume
infus yang dikehendaki (FI, 1995). larutan seri infusa dibuat dengan
mengencerkan larutan induk hingga diperoleh larutan infusa dengan konsentras 1;
2,5; 5; 7,5; dan 10%.
Pembuatan Kombinasi Infusa
Kombinasi infusa dibuat dengan cara mencampurkan hasil pembuatan
infusa tunggal daun salam dan sarang semut dengan rasio perbandingan 1:1
(Saputra, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Uji Efek Penghambatan Enzim Xantin Oksidase
Pengujian efek penghambatan enzim xantin oksidase dilakukan pada
infusa sarang semut dan daun salam. Prosedur penelitian merujuk pada Owen et al
dan Umamaheswari et al.
Pembuatan Dapar Fosfat 0,05 M pH 7,5
Kalium dihidrogen phosfat (KH2PO4) sebanyak 6,805 g dilarutkan dalam
600 mL aquades bebas CO2 kemudian ditambahkan dengan larutan NaOH 2 N
sebanyak 18 mL kemudian diencerkan hingga 1000 mL dengan aquades bebas
CO2.
Pembuatan Larutan Enzim Xantin Oksidase
Perhitungan yang diperoleh dari keterangan pada label kemasan xantin
oksidase diperoleh : 0,8 unit/mg protein. Konsentrasi larutan enzim yang dibuat
adalah 0,1 unit/mL. Total mg protein adalah 5,126 unit/6,408 mg protein.
Ditimbang 9,0875 mg enzim xantin oksidase, kemudian dilarutkan dengan dapar
fosfat dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL hingga batas tanda.
Pembuatan Larutan Substrat Xantin
Substrat xantin ditimbang 15,21 mg dan ditambahkan dengan beberapa
tetes NaOH 0,2 N hingga larut, setelah itu diencerkan dengan aquades bebas CO2
sampai dengan 100 mL (konsentrasi 1 mM). Larutan substrat xantin dibuat
dengan mengencerkan larutan induk sampai diperoleh larutan substrat xantin
dengan konsentrasi 0,15 mM.
Pembuatan Larutan Standar Allopurinol
Standar Allopurinol ditimbang 10 mg dan ditambahkan NaOH 1 N
beberapa tetes hingga larut lalu diencerkan dengan aquades bebas CO2 di dalam
labu ukur 10 mL hingga batas tanda (konsentrasi 1000 µg/mL). larutan seri
standar Allopurinol dibuat dengan mengencerkan larutan induk hingga diperoleh
larutan standar Allopurinol dengan konsentrasi 0,5; 1; 2,5; 5; dan 10 µg/mL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Larutan dapat fosfat 0,05 M pH 7,5 sebanyak 2,9 mL dimasukkan ke
dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 2 mL larutan substrat xantin 0,15 mM.
Kemudian dilakukan prainkubasi pada suhu 25oC selama 15 menit. Setelah selesai
prainkubasi, ditambahkan dengan 0,1 mL larutan enzim xantin oksidase dan
dihomogenkan. Kemudian diinkubasi pada suhu 25oC selama 30 menit. Reaksi
dihentikan dengan penambahan 1 mL HCl 1 N, kemudian diukur serapannya
menggunakan spektrofotometer uv-vis.
Pengujian Sampel dan Allopurinol
Pengujian dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer uv-vis di
bawah kondisi aerob. Larutan infusa tunggal, infusa kombinasi, atau Allopurinol
sebanyak 1 mL ditambahkan 2,9 mL larutan dapar fosfat 0,05 M pH 7,5 dan 2 mL
larutan substrat xantin 0,15 mM di tabung reaksi kemudian dilakukan prainkubasi
pada suhu 25oC selama 15 menit. Setelah selesai prainkubasi, ditambahkan
dengan 0,1 mL larutan enzim xantin oksidase dan dihomogenkan. Kemudian
diinkubasi pada suhu 25oC selama 30 menit. Reaksi dihentikan dengan
penambahan 1 mL HCl 1 N, kemudian diukur serapannya pada panjang
gelombang maksimum menggunakan spektrofotometer uv-vis. Pengujian
dilakukan sebanyak 3 kali.
Pengujian Kontrol Sampel dan Kontrol Allopurinol
Larutan infusa tunggal, infusa kombinasi, atau Allopurinol sebanyak 1 mL
ditambahkan 3 mL larutan dapar fosfat 0,05 M pH 7,5 dan 2 mL larutan substrat
xantin 0,15 mM di tabung reaksi kemudian dilakukan prainkubasi pada suhu 25oC
selama 15 menit. Kemudian diinkubasi pada suhu 25oC selama 30 menit. Setelah
selesai inkubasi, ditambahkan dengan 1 mL HCl 1 N ke dalam tabung reaksi
tersebut dan dihomogenkan. Setelah selesai, larutan diukur serapannya pada
panjang gelombang maksimum menggunakan spektrofotometer uv-vis. Pengujian
dilakukan sebanyak 3 kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pengujian Blanko
Larutan dapar fosfat 0,05 M pH 7,5 sebanyak 3,9 mL dan 2 mL larutan
substrat xantin 0,15 mM dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dilakukan
prainkubasi pada suhu 25oC selama 15 menit. Setelah prainkubasi, ditambahkan
dengan 0,1 mL larutan enzim xantin oksidase dan dihomogenkan. Kemudian
diinkubasi pada suhu 25oC selama 30 menit. Reaksi dihentikan dengan
penambahan 1 mL HCl 1 N, kemudian diukur serapannya pada panjang
gelombang maksimum menggunakan spektrofotometer uv-vis. Pengujian
dilakukan sebanyak 3 kali.
Pengujian Kontrol Blanko
Larutan dapat fosfat 0,05 M pH 7,5 sebanyak 4 mL dan 2 mL larutan
substrat xantin 0,15 mM di tabung reaksi kemudian dilakukan prainkubasi pada
suhu 25oC selama 15 menit. Kemudian diinkubasi pada suhu 25oC selama 30
menit. Setelah selesai inkubasi, ditambahkan dengan 1 mL HCl 1 N ke dalam
tabung reaksi tersebut dan dihomogenkan. Setelah selesai, larutan diukur
serapannya pada panjang gelombang maksimum menggunakan spektrofotometer
uv-vis. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali.
Perhitungan Penghambatan Enzim Xantin Oksidase (IC50)
Data absorbansi dari hasil pembacaan pada spektrofotometer dengan
panjang gelombang 291,5 nm dihitung % inihibisi dengan :
Rumus % inhibisi = (1 - 𝐵
𝐴) x 100%
Keterangan:
A : perubahan absorbansi larutan uji (sampel – kontrol sampel)
B : perubahan absorbansi blanko (blanko – kontrol blanko)
Nilai IC50 dihitung dengan rumus persamaan regresi : y = bx + a. Didapat
dari linearitas antara konsentrasi dengan % inhibisi. Aktivitas penghambatan
enzim xantin oksidase dinyatakan dengan Inhibition Concentration 50% yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
konsentrasi sampel yang dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase
sebanyak 50%. Nilai IC50 didapatkan dari nilai x setelah mengganti nilai y = 50.
Uji Kandungan Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis
Uji kandungan kimia secara KLT merujuk pada Suplemen III Farmakope
Herbal Indonesia. Fase diam yang digunakan adalah lempeng silika gel 60 F254
dan fase gerak yang digunakan adalah n-butanol-asam asetat-air (5 : 1 : 5). Infusa
dipekatkan terlebih dahulu di atas water bath dan standar quarsetin yang sudah
dibuat ditotolkan ke fase diam dengan menggunakan pipa kapiler 1 tetes. Setelah
proses eluasi selesai, diamati bercak di spektrofotometer UV dengan sinar 254 nm
dan 365 nm. Untuk mempertegas hasil digunakan reagen semprot sitroborat.
Analisis Statistika
Data yang diperoleh dari uji kandungan flavonoid dengan kromatografi
lapis tipis dibuat dalam bentuk tabel kemudian dideskripsikan hasilnya.
Sedangkan data yang diperoleh dari uji efek penghambatan enzim xantin oksidase
dilakukan analisis Shapiro-Wilk untuk melihat normalitas distribusi data. Jika data
yang didapat terdistribusi normal maka dapat dilakukan uji One Way Anova
dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara
kelompok. Jika data yang didapat tidak terdistribusi normal maka dilakukan uji
Kruskal-Wallis. Pada uji One Way Anova atau Kruskal-Wallis jika didapatkan
nilai P < 0,05, maka dilanjutkan dengan analisis Post-Hoc untuk mengetahui
kelompok yang berbeda bermakna. Uji Post-Hoc dilakukan dengan menggunakan
uji Scheffe apabila data terdistribusi normal sedangkan apabila data tidak
terdistribusi normal, maka digunakan uji Mann-Whitney. Didapat nilai P < 0,05
menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara dua kelompok data
dan jika nilai P > 0,05 menunjukkan perbedaan rerata yang tidak bermakna antara
dua kelompok (Dahlan, 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyiapan Bahan
Pada penelitian ini, simplisia yang digunakan adalah bagian daun dari
tanaman salam yang diperoleh dari CV Merapi Farma (lampiran 7.) dan bagian
umbi dari tumbuhan sarang semut yang diperoleh dari kota Fakfak dan telah
dideterminasi oleh Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada (lampiran 8.). Hasil determinasi menunjukkan bahwa
tanaman yang diambil benar merupakan tanaman Salam (Eugenia polyantha
Wight) dan tumbuhan sarang semut (Myrmecodia tuberosa (non Jack) BI.).
Determinasi perlu dilakukan untuk menunjukkan kebenaran jenis tanaman yang
akan digunakan pada saat penelitian.
Daun salam dan sarang semut (gambar 4.) yang diperoleh dilakukan
sortasi basah terlebih dahulu untuk memisahkan dari pengotornya. Kemudian
dicuci untuk memisahkan dari kotorannya yang masih menempel. Setelah itu
Sarang semut ditiris tipis kemudian dilakukan pengeringan hingga diperoleh
simplisia kering. Setelah pengeringan, dilakukan sortasi kering untuk dipilih
simplisia yang sesuai kriteria yang baik yaitu mudah dipatahkan, tidak berjamur,
kering. Kemudian simplisia dijadikan serbuk agar luas permukaan bertambah
sehingga mudah diperoleh kandungan kimia saat dilakukan ekstraksi.
Ekstraksi serbuk simplisia dilakukan dengan cara panas, yaitu dengan cara
Infundasi. Tujuan penelitian ini menggunakan metode infundasi adalah untuk
melihat efek dari sediaan infusa yang paling mudah dan sederhana dilakukan oleh
masyarakat dalam penggunaan tanaman herbal sebagai alternatif untuk mengatasi
penyakit. Pelarut yang digunakan adalah aquades yang bersifat polar sehingga
mudah untuk menarik senyawa dalam simplisia yang digunakan terutama
flavonoid yang bersifat polar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Uji Efek Penghambatan Enzim Xantin Oksidase
Pengujian efek penghambatan enzim xantin oksidase dilakukan secara in
vitro dengan reaksi enzimatis dan pengukuran secara spektrofotometri pada
panjang gelombang optimum. Prinsipnya adalah dengan mengukur jumlah asam
urat yang terbentuk dari reaksi yang dikatalis oleh enzim xantin oksidase.
Enzim xantin oksidase bekerja dengan
cara mengkatalis oksidasi dari xantin menjadi
asam urat dengan mekanisme seperti pada
gambar disamping (gambar 1.). Perubahan
struktur yang terjadi dari xantin ke asam urat
menyebabkan panjang gelombang lebih besar
karena ada perpanjangan gugus kromofor
sehingga dalam penentuan panjang gelombang
maksimum yang terbaca adalah struktur dari
asam urat.
Uji penghambatan enzim xantin oksidase terdiri dari uji pendahuluan,
pengujian sampel, blanko dan pembanding. Uji pendahuluan yang terdiri dari
optimasi suhu inkubasi, optimasi pH larutan, dan optimasi konsentrasi substrat
xantin yang merujuk pada Umamaheswari et al. suhu prainkubasi 15 menit dan
inkubasi 30 menit, pH larutan 7,5, dan konsentrasi substrat xantin 0,15 mM. Uji
pendahuluan penghambatan enzim xantin oksidase bertujuan untuk menentukan
kondisi optimum aktivitas enzim sehingga dapat berlangsung optimal.
Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan untuk menentukan
panjang gelombang dimana produk asam urat terbanyak dihasilkan yang
menandakan besarnya aktivitas enzim xantin oksidase. optimasi konsentrasi
substrat xantin dilakukan untuk menentukan konsentrasi dimana aktivitas enzim
telah mencapai puncaknya Optimasi suhu dan pH optimum dilakukan untuk
menentukan kondisi suhu dan pH dimana serapan dan aktivitas yang dihasilkan
paling besar. Di akhir percobaan uji efek penghambatan enzim xantin oksidase,
Gambar 1. Reaksi enzimatis xantin
oksidase (Murray et al, 2003)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
reaksi dihentikan dengan penambahan HCl 1 N dengan mekanisme mengubah
suasana menjadi asam. Dalam suasana asam, enzim akan mengalami denaturasi
yaitu perubahan struktur protein dari yang kompleks menjadi lebih sederhana
sehingga bagian sisi aktif enzim akan mengalami perubahan dan mengakibatkan
substrat dengan antagonisnya tidak dapat berikatan agar dalam pengukuran
dengan spektrofotometri tidak terjadi perubahan-perubahan absorbansi yang
diakibatkan reaksi yang tidak dihentikan.
Standar yang digunakan pada uji penghambatan enzim xantin oksidase
adalah allopurinol. Konsentrasi allopurinol yang digunakan adalah 0,5; 1; 2,5; 5;
dan 10 µg/mL yang diencerkan dari larutan induk 1000 µg/mL. diperoleh hasil
IC50 sebesar 0,170 ± 0,036 µg/mL.
Pengujian larutan infusa tunggal dan infusa kombinasi terhadap
penghambatan enzim xantin oksidase dilakukan dengan mengukur sampel,
kontrol sampel, blanko, dan kontrol blanko secara spektrofotometri. Pengukuran
kontrol sampel dilakukan sebagai faktor koreksi bila pada sampel yang diuji
menghasilkan serapan pada panjang gelombang optimum pengukuran. Pengujian
pada sampel dilakukan dalam beragam konsentrasi yang bertujuan untuk melihat
pengaruh penambahan konsentrasi pada peningkatan daya inhibisi. Konsentrasi
yang digunakan adalah 1; 2,5; 5; 7,5; dan 10%.
Pada pengukuran penghambatan enzim xantin oksidase, diperoleh nilai
IC50 infusa daun salam sebesar 6,167 ± 0,020%, infusa sarang semut sebesar
6,771 ± 0,046%, dan infusa kombinasi daun salam dan sarang semut sebesar
5,009 ± 0,064%. Diperoleh hasil bahwa masing-masing mempunyai kekuatan
menghambat enzim xantin oksidase. Nilai IC50 secara berurutan dari yang paling
mendekati allopurinol adalah infusa kombinasi daun salam dan sarang semut
dengan nilai IC50 5,009%, infusa daun salam dengan nilai IC50 6,167%, dan infusa
sarang semut dengan nilai IC50 6,771%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Gambar 2. Nilai IC50 infusa dan standar allopurinol
Kandungan flavonoid yang ada pada daun salam dan sarang semut dapat
menghambat enzim xantin oksidase. Struktur planar dan flavonol dengan 7-OH
grup mempunyai efek penghambatan yang cukup tinggi pada enzim xantin
oksidase (Nagao, 1999). Adanya kombinasi menggunakan dua tanaman juga
membuat daya penghambatan terhadap enzim xantin oksidase lebih baik
dibandingkan tunggalnya. Adanya peningkatan persen daya penghambatan pada
kombinasi tersebut dikarenakan adanya efek sinergis antara daun salam dan
sarang semut. Berdasarkan hasil uji One Way Anova, terdapat perbedaan nilai IC50
antara sampel dan allopurinol yang signifikan [F(3,8)=13785,143; p=0,000]
(p<0,05).
Uji kandungan Flavonoid Dengan Kromatografi Lapis Tipis
Tujuan dari uji ini adalah untuk membuktikan adanya senyawa flavonoid
pada infusa tunggal dan kombinasi dikarenakan memiliki efek penghambatan
enzim xantin oksidase. Pengujian dilakukan pada infusa daun salam, infusa sarang
semut, dan infusa kombinasi daun salam dan sarang semut yang telah dikentalkan
di atas water bath yang akan ditotolkan pada lempeng KLT. Fase gerak yang
digunakan adalah larutan n-butanol : asam asetat : air (5 : 1 : 5). Hasil elusi
kemudian disemprot dengan pereaksi semprot yang spesifik untuk flavonoid, yaitu
sitroborat. Sitroborat akan bereaksi dengan gugus orto-dihidroksi pada struktur
flavonoid dan akan memberikan warna kuning terang (Santosa, 2015).
Infusa Tunggal Daun Salam
Infusa Tunggal Sarang Semut
Kombinasi Infusa Daun salam Dan
Sarang SemutAllopurinol
6,167 6,771 5,009 0,17
012345678
IC50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Terbentuknya warna kuning ini dikarenakan adanya gugus kromofor dan
auksokrom dan bentuknya yang rigid dan planar sehingga senyawa dapat
berfluorosensi di bawah sinar uv. Hasil positif adanya flavonoid pada hasil elusi
ditunjukkan dengan adanya bercak berwarna kuning terang pada panjang
gelombang 365 nm dan 254 nm di bawah sinar tampak.
Tabel I. Hasil uji KLT flavonoid
No. Deteksi 254 nm setelah
reagen semprot Deteksi 365 nm setelah
reagen semprot
Rf Warna Rf Warna
1. Infusa sarang semut 0,74 kuning 0,24 Hijau biru
0,36 Kuning hijau
0,93 Kuning hijau
1 merah
2. Infusa daun salam 0,77 Kuning 0,24 Hijau biru
0,90 Kuning coklat
1 Merah
3. Kombinasi infusa
daun salam dan sarang semut
0,76 Kuning 0,24 Hijau biru
0,37 Kuning hijau
0,93 Kuning hijau
1 Merah
4. Quarsetin 0,70 Kuning 0,70 kuning
Berdasarkan hasil KLT tersebut, dapat diketahui bahwa tanaman salam
dan tumbuhan sarang semut mengandung flavonoid jenis quarsetin dan senyawa
lain. Terdapat literatur yang menyebutkan bahwa flavonoid yang memiliki
penghambatan terhadap xantin oksidase adalah flavonoid golongan flavon, seperti
apigenin, luteolin dan golongan flavonol seperti kaempferol, quarcetin, dan
myricetin (van Hoorn et al, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
KESIMPULAN
Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa efek
penghambatan enzim xantin oksidase dari infusa kombinasi sarang semut dan
daun salam (5,009 ± 0,064%) lebih baik dibandingkan dengan infusa tunggal
sarang semut (6,771 ± 0,046%) dan infusa tunggal daun salam (6,167 ± 0,020%)
untuk menurunkan kadar asam urat dan berbeda secara signifikan (p=0,000).
Infusa kombinasi dan tunggal mengandung senyawa flavonoid yang dapat
menghambat enzim xantin oksidase.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait isolasi dan karakterisasi
senyawa yang terdapat pada infusa daun salam dan infusa sarang semut untuk
mengetahui jenis senyawa yang dapat menghambat enzim xantin oksidase.
Pengujian toksisitas juga perlu dilakukan untuk mengetahui keamanan dari
sediaan kombinasi infusa daun salam dan sarang semut yang dibuat.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitian ini dilaksanakan dengan pembiayaan dari Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sanata Dharma dengan nomor
kontrak 070/Penel/LPPM-USD/IV/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta. 9.
Bulusu, K.C., Guha, R., Mason, D.J., Lewis, R.P. I., Muratov, E., Kalantar
Motamedi, Y., ... Bender, A. (2016). Modelling of compound combination
effects and applications to efficacy and toxicity: State-of-the-art,
challenges and perspectives. Drug Discovery Today, 21(2), 225-238.
Che, Chun-Tao., Wang, Z.J., Chow, M.S.S., Lam, C.W.K. 2013. Herb-Herb
Combination for Therapeutic Enhancement and Advancement: Theory,
Practice and Future Perspectives. Molecules, 18: 5125-5141.
Dahlan, M.S., 2016. Statistika Untuk kedokteran dan Kesehatan. Epidemiologi
Indonesia. Jakarta, hal 7,235.
Dipiro, J., Talbert, L., Yee, C., Matzke, R., Wells, G., & Posey, L. 2008.
Pharmacotherapy, seventh edition. New York: Mc-Graw-Hill
Companies,Inc.
Ernawati dan Susanti, H. 2014. Penghambatan Aktivitas Xanthine Oxidase Oleh
Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia tuberosa (non Jack) BI.)
Secara In Vitro. Pharmaciana, 4(1): 15-22.
KeMenKes RI. 2013. Suplemen III Farmakope Herbal Indonesia, Edisi 1.
Jakarta:Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Mardany, M.P., Chrystomo, L.Y., Karim, A.K. 2016. Skrining Fitokimia dan Uji
Aktivitas Sitotoksik dari Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia beccarii
Hook.f.) Asal Kabupaten Merauke. J. Biol. Papua. 8(1): 13-22.
Muhtadi, Retnani, I., Wahyuningtyas, N. 2012. Penghambatan Ksantin Oksidase
Oleh Kombinasi Ekstrak Tempuyung (Sonchus arvensis) dan Salam
(Syzygium polyanthum) Pada Mencit Hiperurisemia. Biomedika, 4(1):
17-23.
Murray, K.R., Granner, K.D., Mayes, A.P., & Rodwell, W.V. 2003. Biokimia
Harper Edisi 27. Terjemahan dari Harper Biochemistry oleh Andy
Hartono. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 303-309.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Nagao, A., Seki, M., Kobayashi, H. 1999. Inhibition of Xanthine Oxidase by
Flavonoids. Biosci.biotecnol.biochem 63(10): 1787-1790.
Ningtiyas, I.F. dan Ramadhian, M. Ricky. 2016. Efektivitas Ekstrak Daun Salam
untuk Menurunkan Kadar Asam Urat pada Penderita Artritis Gout.
J. Maj.5(3): 105-110.
Owen, P.L., and John, T. 1999. Xanthine Oksidase Inhibitory Activity of
Northeastern North America Plant Remedies Used For Gout. Journal of
Ethnopharmacology, 64 : 149-160.
Santosa, D dan Haresmita, P.P. 2015. Penentuan Aktivitas Antioksidan Gargina
dulcis (Roxb.) Kurz, Blumeamollis (D.Don)Merr., Siegesbeckia
orientalis L., dan Salvia riparia H.B.K yang Dikoleksi Dari Taman
Nasional Gunung Merapi Dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikril-
hidrazil) Serta Profil Kromatografi Lapis Tipis. Traditional Medicine
Journal, 20(1): 28-36.
Saputra, K.A. 2012. Uji Penghambatan Aktivitas Xantin Oksidase Secara In Vitro
Pada The Celup Kombinasi Daun Gandarusa (Justicia gendarusa Burm.)
dan Kaliks Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.). Depok: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Studiawan, H dan Santosa, M.H. 2005. Uji Aktivitas Penurunan Kadar Glukosa
Darah Ektrak Daun Eugenia polyantha pada Mencit yang Diinduksi
Aloksan. Media Kedokteran Hewan, 21(2): 62-65.
Umamaheswari, M., Asokkumar, K., Sivashammugam, A.T., Kemyaraju, A.
2009. In Vitro Xanthine Oksidase Inhibitory Activity of The Fractions of
Erythrina scricta Roxb. Journal of Ethnopharmacology, 124 : 646- 648.
Van Hoorn, D.E.C., Nijveldt, T.J., van Leeuwen, P.A.M., Hofman, Z., M’Rabet.,
De Bont, D.B.A., and van Norren K. 2002. Accurate Prediction of
Xanthine Oxidase Inhibition Based on the Structure of Flavonoids, Eur.
J. Pharmacol., 451:111-118.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
A B
C D
Gambar 3. Tanaman salam (A), tumbuhan sarang semut (B), simplisia daun
salam (C) dan simplisia sarang semut (D)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 1. Data Penimbangan
Daun Salam
Gelas beaker = 62,5860 g
Gelas beaker + simplisia = 72,6046 g
Gelas beaker + sisa = 62,5936 g
Simplisia = 10,0110 g
Sarang Semut
Gelas beaker = 61,7634 g
Gelas beaker + simplisia = 71,8043 g
Gelas beaker + sisa = 61,7683 g
Simplisia = 10,0360 g
Quarsetin
Kertas perkamen = 0,1729 g
Kertas + quarsetin = 0,1982 g
Qarsetin = 0,0250 g
Enzim Xantin Oksidase
Cawan Porselen = 25,7311 g
Cawan Porselen + Enzim = 25,7402 g
Enzim = 0,0091 g
Substrat Xantin Oksidase
Cawan Porselen = 43,5547 g
Cawan Porselen + Substrat = 43,5700 g
Substrat = 0,0153 g
Allopurinol
Kertas Perkamen = 0,4245 mg
Kertas Perkamen + Allopurinol= 10,4296 mg
Allopurinol = 10,0051 mg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 2. Data Perhitungan Pembuatan Larutan Seri Konsentrasi Infusa
Tunggal Sarang Semut, Infusa Tunggal Daun Salam, Infusa
Kombinasi Daun Salam dan Sarang Semut, dan Larutan
Standar Allopurinol
1. Larutan seri konsentrasi infusa tunggal sarang semut dan tunggal daun salam
Larutan induk 10 gram / 100 mL = 100% infusa
Larutan seri dibuat 5 konsentrasi dengan perhitungan:
a. 100% x 100 µL = C x 10 mL ; C = 1%
b. 100% x 250 µL = C x 10 mL ; C = 2,5%
c. 100% x 500 µL = C x 10 mL ; C = 5%
d. 100% x 750 µL = C x 10 mL ; C = 7,5%
e. 100% x 1000 µL = C x 10 mL ; C = 10%
2. Larutan seri konsentrasi infusa kombinasi sarang semut dan daun salam (1:1)
Larutan induk = 100% infusa (1:1)
Larutan seri dibuat 5 konsentrasi dengan perhitungan:
a. 100% x 100 µL = C x 10 mL ; C = 1%
b. 100% x 250 µL = C x 10 mL ; C = 2,5%
c. 100% x 500 µL = C x 10 mL ; C = 5%
d. 100% x 750 µL = C x 10 mL ; C = 7,5%
e. 100% x 1000 µL = C x 10 mL ; C = 10%
3. Larutan seri konsentrasi standar allopurinol
Larutan induk 10 gram / 10 mL = 1 gram/mL = 1000 ppm
Larutan seri dibuat 5 konsentrasi dengan perhitungan:
a. 1000 ppm x 5 µL = C x 10 mL ; C = 0,5 ppm
b. 1000 ppm x 10 µL = C x 10 mL ; C = 1 ppm
c. 1000 ppm x 25 µL = C x 10 mL ; C = 2,5 ppm
d. 1000 ppm x 50 µL = C x 10 mL ; C = 5 ppm
e. 1000 ppm x 100 µL = C x 10 mL ; C = 10 ppm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 3. Perhitungan Larutan Xantin Oksidase 0,1 unit/mL
1. Satu kemasan enzim mengandung 44,2 mg solid:
a. 0,7 unit/mg protein
b. 0,11 unit/mg solid
2. Jumlah total unit enzim:
0,11 unit/mg solid x 44,2 mg solid = 4,862 unit
4,862 𝑢𝑛𝑖𝑡
0,7𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑚𝑔𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛
= 6,95 mg protein
44,2 𝑚𝑔 𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑
6,95 𝑚𝑔 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 =
6,36 𝑚𝑔 𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑
1 𝑚𝑔 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 = 6,36 mg solid/ 1 mg protein
Perhitungan yang diperoleh dari keterangan pada label kemasan xantin
oksidase diperoleh : 1 mg protein – 6,36 mg solid – 0,7 unit. Konsentrasi larutan
enzim yang dibuat adalah 0,1 unit/mL.
3. Pembuatan larutan xantin oksidase 0,1 unit/mL:
0,1 𝑢𝑛𝑖𝑡
0,7 𝑢𝑛𝑖𝑡 x 6,36 mg solid = 0,908571 mg
Jika dibuat dalam 10 mL, maka jumlah enzim yang harus ditimbang sebanyak:
0,908571 mg/mL x 10 mL = 9,08571 mg
Cara pembuatan, ditimbang 9,08571 mg xantin oksidase, kemudian
dimasukkan ke dalam labu ukur dan dilarutkan dengan dapar fosfat sampai
dengan 10,0 mL.
Pada label kemasan dituliskan :
44,2 mg solid 0,11 unit/mg solid
Xantin oksidase 0,7 unit/ mg protein
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 4. Perhitungan Larutan Xantin
Perhitungan larutan substrat xantin
Xantin, BM = 152,1 (Sigma Aldrich)
Substrat xantin yang ditimbang = 15,21 mg
mmol xantin = 15,21 𝑚𝑔
152 ,1 = 0,1 mmol
dilarutkan ke dalam 100 mL aquades bebas CO2
mM larutan substrat xantin = 0,1 𝑚𝑚𝑜𝑙
0,1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = 1 mM
Lampiran 5. Data Perhitungan Nilai Rf
Hasil uji KLT flavonoid (254nm)
- Standar quarsetin = 5,25/7,5 cm = 0,70
- Infusa daun salam = 5,8/7,5 cm = 0,77
- Infusa sarang semut = 5,6/7,5 cm = 0,74
- Infusa kombinasi = 5,7/7,5 cm = 0,76
Hasil uji KLT flavonoid (366 nm)
- Standar quarsetin = 5,25/7,5 = 0,70
- Infusa daun salam = 1,8/7,5 = 0,24; 6,8/7,5 = 0,90; 7,5/7,5 = 1
- Infusa sarang semut = 1,8/7,5 = 0,24; 2,7/7,5 = 0,36; 7/7,5 = 0,93; 7,5/7,5 = 1
- Infusa kombinasi = 1,8/7,5 = 0,24; 2,8/7,5 = 0,37; 7/7,5 = 0,93; 7,5/7,5 = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 6. Data Uji Efek Penghambatan Enzim Xantin Oksidase
Tabel II. Data infusa tunggal sarang semut
Pengulan
gan
Konsentrasi
(%)
Absorbansi Inhibisi
(%)
IC50
(%) Regresi Linear
Sampel (S)
Kontrol Sampel (KS)
S - KS
1
1 0,509 0,159 0,350 27,984
6,807
y = 3,843x +
23,84 R² = 0,987
r = 0,989
2,5 0,490 0,173 0,317 34,774
5 0,477 0,187 0,290 40,329
7,5 0,463 0,235 0,228 53,086
10 0,442 0,262 0,180 62,963
2
1 0,509 0,157 0,352 27,572
6,786
y = 3,843x +
23,92
R² = 0,990
r = 0,994
2,5 0,489 0,174 0,315 35,185
5 0,478 0,192 0,286 41,152
7,5 0,459 0,228 0,231 52,469
10 0,442 0,263 0,179 63,169
3
1 0,509 0,155 0,354 27,160
6,719
y = 3,880x +
23,93
R² = 0,993 r = 0,996
2,5 0,488 0,174 0,314 35,391
5 0,477 0,195 0,282 41,975
7,5 0,459 0,230 0,229 52,881
10 0,443 0,264 0,179 63,169
Kontrol blanko 0,152 Blanko 0,638 Rata-rata IC50 6,771
Nilai IC50 (% ) Rata-Rata Nilai IC50
(% ) SD CV
6,807
6,771 0,046 0,68% 6,786
6,719
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tabel III. Data infusa tunggal daun salam
Pnegulan
gan
Konsentrasi
(%)
Absorbansi Inhibisi
(%)
IC50
(%) Regresi Linear
Sampel
(S)
Kontrol
Sampel (KS) S - KS
1
1 0,478 0,137 0,341 29,835
6,154
y = 3,801x +
26,61
R² = 0,999
r = 0,999
2,5 0,489 0,181 0,308 36,626
5 0,470 0,207 0,263 45,885
7,5 0,440 0,222 0,218 55,144
10 0,419 0,246 0,173 64,403
2
1 0,480 0,139 0,341 29,835
6,190
y = 3,793x +
26,52
R² = 0,998 r = 0,998
2,5 0,488 0,180 0,308 36,626
5 0,470 0,206 0,264 45,679
7,5 0,440 0,219 0,221 54,527
10 0,418 0,246 0,172 64,609
3
1 0,480 0,138 0,342 29,630
6,157
y = 3,836x + 26,38
R² = 0,998
r = 0,998
2,5 0,489 0,181 0,308 36,626
5 0,469 0,206 0,263 45,885
7,5 0,440 0,220 0,220 54,733
10 0,418 0,247 0,171 64,815
Kontrol blanko 0,152 Blanko 0,638 Rata-rata IC50 6,17
Nilai IC50 (% ) Rata-Rata Nilai IC50
(% ) SD CV
6,154
6,167 0,020 0,32% 6,190
6,157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel IV. Data infusa kombinasi daun salam dan sarang semut
Pengulan
gan
Konsentrasi
(%)
Absorbansi Inhibisi
(%)
IC50
(%) Regresi Linear
Sampel
(S)
Kontrol
Sampel (KS) S - KS
1
1 0,487 0,150 0,337 30,658
4,953
y = 4,480x +
27,81
R² = 0,993
r = 0,996
2,5 0,450 0,160 0,290 40,329
5 0,418 0,178 0,240 50,617
7,5 0,410 0,228 0,182 62,551
10 0,383 0,244 0,139 71,399
2
1 0,488 0,147 0,341 29,835
4,995
y = 4,593x +
27,06
R² = 0,992 r = 0,995
2,5 0,447 0,157 0,290 40,329
5 0,415 0,173 0,242 50,206
7,5 0,409 0,226 0,183 62,346
10 0,382 0,246 0,136 72,016
3
1 0,484 0,146 0,338 30,453
5,078
y = 4,679x + 26,24
R² = 0,996
r = 0,997
2,5 0,459 0,156 0,303 37,654
5 0,415 0,173 0,242 50,206
7,5 0,409 0,228 0,181 62,757
10 0,382 0,245 0,137 71,811
Kontrol blanko 0,152 Blanko 0,638 Rata-rata IC50 5,009
Nilai IC50 (% ) Rata-Rata Nilai IC50
(% ) SD CV
4,953
5,009 0,064 1,27% 4,995
5,078
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel V. Data allopurinol
Pnegulan
gan
Konsentrasi
(ppm)
Absorbansi Inhibisi
(%)
IC50
(ppm) Regresi Linear
Sampel
(S)
Kontrol
Sampel (KS) S - KS
1
0,5 0,306 0,060 0,246 49,383
0,202
y = 2,081x +
49,58
R² = 0,985
r = 0,992
1 0,289 0,054 0,235 51,646
2,5 0,274 0,059 0,215 55,761
5 0,259 0,069 0,190 60,905
10 0,243 0,096 0,147 69,753
2
0,5 0,305 0,061 0,244 49,794
0,132
y = 2,048x +
49,73
R² = 0,991 r = 0,995
1 0,289 0,055 0,234 51,852
2,5 0,275 0,059 0,216 55,555
5 0,259 0,068 0,191 60,670
10 0,243 0,096 0,147 69,753
3
0,5 0,305 0,059 0,246 49,383
0,177
y = 2,087x + 49,63
R² = 0,987
r = 0,993
1 0,289 0,056 0,233 52,058
2,5 0,274 0,058 0,216 55,555
5 0,259 0,069 0,190 60,905
10 0,243 0,097 0,146 69,959
Kontrol blanko 0,152 Blanko 0,638 Rata-rata IC50 0,170
Nilai IC50 (ppm) Rata-Rata Nilai IC50
(ppm) SD CV
0,202
0,170 0,036 20,88% 0,132
0,177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 7. Surat Keterangan Pengambilan Daun Salam dari CV. Merapi
Farma Herbal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 8. Determinasi Tanaman Salam dan Tumbuhan Sarang Semut
oleh Kepala Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas
Biologi Universitas Gadjah Mada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 9. Sertifikat Analisis Xantin Oksidase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 10. Sertifikat Analisis Xantin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 11. Sertifikat Analisis Statistika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 12. Uji Statistik
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
IC50 Infusa Sarang Semut 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%
Infusa Daun Salam 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%
Infusa Kombinasi Daun Salam dan Sarang Semut
3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%
Allopurinol 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%
Descriptives
Kelompok Statistic
Std.
Error
IC50 Infusa
Sarang
Semut
Mean 6,77067 ,26535
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 6,65650
Upper Bound 6,88484
5% Trimmed Mean .
Median 6,78600
Variance ,002
Std. Deviation ,045960
Minimum 6,719
Maximum 6,807
Range ,088
Interquartile Range .
Skewness -1,334 1,225
Kurtosis . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Infusa Daun
Salam
Mean 6,16700 ,11533
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 6,11738
Upper Bound 6,21662
5% Trimmed Mean .
Median 6,15700
Variance ,000
Std. Deviation ,19975
Minimum 6,154
Maximum 6,190
Range ,036
Interquartile Range .
Skewness 1,688 1,225
Kurtosis . .
Infusa
Kombinasi
Daun Salam
dan Sarang
Semut
Mean 5,00867 ,36726
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 4,85065
Upper Bound 5,16668
5% Trimmed Mean .
Median 4,99500
Variance ,004
Std. Deviation ,064611
Minimum 4,953
Maximum 5,078
Range ,125
Interquartile Range .
Skewness ,922 1,225
Kurtosis . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Allopurinol Mean ,17033 ,020480
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound ,08221
Upper Bound ,25845
5% Trimmed Mean .
Median ,17700
Variance ,001
Std. Deviation ,035473
Minimum ,132
Maximum ,202
Range ,070
Interquartile Range .
Skewness -,816 1,225
Kurtosis . .
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
IC50 Infusa Sarang Semut ,297 3 . ,917 3 ,440
Infusa Daun Salam ,358 3 . ,812 3 ,144
Infusa Kombinasi Daun
Salam dan Sarang
Semut
,252 3 . ,965 3 ,643
Allopurinol ,241 3 . ,974 3 ,688
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Oneway
Descriptives
IC50
N Mean
Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum Maximum
Low er
Bound
Upper
Bound
Infusa Sarang
Semut
3 6,77067 ,045960 ,026535 6,65650 6,88484 6,719 6,807
Infusa Daun Salam 3 6,16700 ,019975 ,011533 6,11738 6,21662 6,154 6,190
Infusa Kombinasi
Daun Salam dan
Sarang Semut
3 5,00867 ,063611 ,036726 4,85065 5,16668 4,953 5,078
Allopurinol 3 ,17033 ,035473 ,020480 ,08221 ,25845 ,132 ,202
Total 12 4,52917 2,710655 ,782499 2,80690 6,25143 ,132 6,807
Test of Homogeneity of Variances
IC50
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,380 3 8 ,317
ANOVA
IC50
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 80,809 3 26,936 13785,143 ,000
Within Groups ,016 8 ,002
Total 80,824 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: IC50
Scheffe
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Low er Bound
Upper
Bound
Infusa Sarang
Semut
Infusa Daun Salam ,603667* ,036092 ,000 ,47761 ,72972
Infusa Kombinasi Daun
Salam dan Sarang Semut
1,762000* ,036092 ,000 1,63594 1,88806
Allopurinol 6,600333* ,036092 ,000 6,47428 6,72639
Infusa Daun
Salam
Infusa Sarang Semut -,603667* ,036092 ,000 -,72972 -,47761
Infusa Kombinasi Daun
Salam dan Sarang Semut
1,158333* ,036092 ,000 1,03228 1,28439
Allopurinol 5,996667* ,036092 ,000 5,87061 6,12272
Infusa
Kombinasi
Daun Salam
dan Sarang
Semut
Infusa Sarang Semut -1,762000* ,036092 ,000 -1,88806 -1,63594
Infusa Daun Salam -1,158333* ,036092 ,000 -1,28439 -1,03228
Allopurinol 4,838333* ,036092 ,000 4,71228 4,96439
Allopurinol Infusa Sarang Semut -6,600333* ,036092 ,000 -6,72639 -6,47428
Infusa Daun Salam -5,996667* ,036092 ,000 -6,12272 -5,87061
Infusa Kombinasi Daun
Salam dan Sarang Semut
-4,838333* ,036092 ,000 -4,96439 -4,71228
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul ―Uji Efek Penghambatan
Enzim Xantin Oksidase Kombinasi Infusa Daun Salam
(Eugenia polyantha Wight) dan Sarang Semut
(Myrmecodia tuberosa (non Jack) BI.)‖ bernama Martin
Vincentsius. Penulis merupakan anak kedua dari
pasangan Lim Bun Sin dan Lisa. Penulis lahir di
Tangerang, 23 April 1996. Pendidikan formal penulis
diawali di TK Tarsisius Vireta (2001-2002), melanjutkan
pendidikan ke SD Kanisius Kalasan (2002-2008), kemudian menengah pertama di
SMP N 1 Kalasan (2008-2011) dan pendidikan menengah atas di SMA Kolese De
Britto Yogyakarta (2011-2014). Pendidikan dilanjutkan hingga perguruan tinggi
di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI