Post on 12-Apr-2017
TINJAUAN KRITIS
KEBIJAKAN
EKONOMI DAN TATA
RUANG WILAYAH PROVINSI
DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Ekonomi Kebijakan Wilayah Tahun 2016
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
d„ crew AMALIA AZIMAH – KHAIRI FAHRIZAL – PUJIATI SRI REJEKI – WAHYUDI
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
DEPARTMENT OF URBAN AND REGIONAL PLANNING
FACULTY OF ENGINEERING – DIPONEGORO UNIVERSITY
the Outline Matter to discussed
1. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG, TUJUAN DAN
SASARAN, RUANG LINGKUP,
SISTEMATIKA
3. GAMBARAN UMUM WILAYAH
GAMBARAN UMUM PROVINSI
DIY DAN RTRW PROV DIY
5. PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
2. KAJIAN PUSTAKA
PDRB, TEORI FORECASTING, TEORI
SCALOGRAM GUTTMAN, TEORI BASIS
EKONOMI, ANALISIS SHIFT SHARE, INDEKS
WILLIAMSON
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
FORCESTING INDIKATOR
EKONOMI WILAYAH DIY DAN
EVALUASI RTRW
3 Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
1
PENDAHULUAN
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
latar belakang
5
Pergesarean Paradigma Pembangunan
Dalam paradigma baru pembangunan daerah, keberhasilan pembangunan bukan lagi
diukur dengan kemajuan fisik dan PAD saja
Metode Proyeksi Pertumbuhan
Metode yang tepat diperlukan untuk mengkaji dan memproyeksi pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah
Struktur Potensi Ekonomi Wilayah
Kajian struktur potensi ekonomi wilayah dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan dan evaluasi pembangunan wilayah
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
Mengetahui tingkat spesialisasi sektor ekonomi atau
sektor-sektor apa saja yang merupakan sektor basis
atau leading sector di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta serta competitive advantage yang
dimilikinya
ANALISIS EKONOMI Mengetahui perkembangan pusat-pusat
pertumbuhan dan wilayah pengaruhnya di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
2011 hingga Tahun 2014
IDENTIFIKASI Mengetahui pola ruang dan struktur ruang
dari kebijakan ekonomi yang dikembangkan
di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan melihat ketimpangan spasial yang
terjadi di wilayah tersebut
POLA RUANG
Our missions
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
7
Analisis data PDRB dan jumlah penduduk
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011
hingga tahun 2014 serta proyeksinya sampai
dengan tahun 2019 dengan menggunakan teori
forecasting.
Analisis pusat pertumbuhan dan wilayah yang
mempengaruhinya dengan metode
Scallogram Guttman.
Analisis model ekonomi basis yaitu LQ (Location
Quotient) dan analisis Shift Share guna
mengetahui sektor basis.
Analisis pola ruang dan struktur ruang
berdasarkan RTRW Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dengan melihat disparitas spasial
yang terjadi.
m e m b e r i k a n r e k o m e n d a s i
a t a s k e b i j a k a n e k o n o m i
w i l a y a h y a n g d i t e r a p k a n d i
P r o v i n s i D a e r a h I s t i m e w a
Y o g y a k a r t a b e r d a s a r k a n
a n a l i s i s p u s a t p e r t u m b u h a n
d a n w i l a y a h y a n g
m e m p e n g a r u h i n y a , a n a l i s i s
s e k t o r b a s i s , a n a l i s i s
d i s p a r i t a s d a n a n a l i s i s p o l a
r u a n g s e r t a s t r u k t u r r u a n g
d a r i p e r e n c a n a a n t a t a
r u a n g y a n g t e l a h d i s u s u n d i
w i l a y a h t e r s e b u t .
Powered by : cerita_ppw2016undip@gmail.com
sistimatika Bahasan
8
PROYEKSI DATA HINGGA TAHUN
2019
ALS. SEKTOR BASIS DAN
COMPETITIVE ADVANTAGE
DATA PDRB PROV. DIY
TAHUN 2010-2015
ANALISIS PST. PRTMBHN
& WIL.PENGARUH
ANALISIS POLA RUANG
DAN STRUKTUR RUANG
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
DATA PENDUDUK PROV.
DIY TAHUN 2010-2015
KOMPARASI HASIL ANALISIS
THD RTRW PROV. DIY
FORCASTING
SCALLOGRAM
GUTTMAN
LQ DAN SHIF
SHARE
DISPARITAS
SPASIAL
INDEKS
WILLIAMSON
RTRW PROV. DIY TAHUN
2009-2029
2
KAJIAN PUSTAKA
10
K A J I A N
PDRB Sebagai indikator untuk menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi suatu daerah secara sektoral, untuk melihat
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
METODE FORCESTING Usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang
melalui pengujian keadaan di masa lalu
ANALISIS BASIS EKONOMI Teknik yang digunakan adalah kuosien lokasi (Location
Quotient)
ANALISIS SHIFT SHARE Mengetahui kinerja perkonomian daerah, pergeseran
struktur, posisi relatif sektor-sektor ekonomi dan identifikasi
sektor unggulan daerah terhadap wilayah acuan
INDEKS WILLIAMSON Digunakan dalam mengukur ketimpangan pendapatan
antar wilayah
PUSTAKA
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
3
GAMBARAN UMUM
WILAYAH STUDI
D.I
12
Luas 3.185,80 km2 dimana 65,65% wilayahnya terletak pada
ketinggian 100-499 m dari permukaan laut, 28,84% wilayah dengan
ketinggian kurang dari 100 m, 5,04% wilayah dengan ketinggian
500-999 m dan 0,47% wilayah dengan ketinggian di atas 1000 m.
Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian selatan dibatasi Lautan
Indonesia, sedangkan di bagian timur laut, tenggara, barat, dan
barat laut dibatasi oleh wilayah provinsi Jawa Tengah yang meliputi:
– Kabupaten Klaten di sebelah Timur Laut
– Kabupaten Wonogiri di sebelah Tenggara
– Kabupaten Purworejo di sebelah Barat
– Kabupaten Magelang di sebelah Barat Laut
DIY
Sleman
Kulonprogo
Gunung Kidul
Bantul
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
KARTA
Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta terletak antara 70°33´-8°12´
Lintang selatan dan 110°00´-110°50´ Bujur Timur
gambaran umum wilayah studi
13
Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas satu Kota dan empat Kabupaten dengan 78
Kecamatan dan 438 Desa, dengan total luas daerah 3.185,80 Km2
No. Kabupaten/ KOta Luas
(km2)
Jumlah
Kec.
Jumlah
Desa
1. Kota Yogyakarta 32,5 14 45
2. Kab. Bantul 506,85 17 75
3. Kab. Kulon Progo 586,27 I2 88
4. Kab. Gunung Kidul 1.485,36 18 144
5. Kab. Sleman 574,82 17 86
DIY 3.185.80 78 438
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
14 Powered by : cerita_ppw2016undip@gmail.com
Berdasarkan hasil Susenas Agustus 2014
jumlah penduduk DIY tahun 2014 tercatat
3.666.533 jiwa, dengan persentase jumlah
penduduk laki-laki 49,47 persen dan penduduk
perempuan 50,53 persen.
Dengan luas wilayah 3.185,80 km2, kepadatan
penduduk di DIY tercatat 1.142 jiwa per km2.
Kepadatan tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta
yakni 12.322 jiwa per km2 dengan luas wilayah
hanya sekitar satu persen dari luas DIY.
Sedangkan Kabupaten Gunungkidul yang
memiliki wilayah terluas mencapai 46,63 persen
memiliki kepadatan penduduk terendah yang
dihuni rata-rata 470 jiwa per km2
Nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar
harga berlaku D.I. Yogyakarta pada tahun 2014
tercatat sebesar Rp 93.449.857,6 juta, atau naik
10,04 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar
Rp 84.924.663,6 juta.
Perekonomian D.I. Yogyakarta tahun 2014 tumbuh
mengesankan karena hampir semua sektor tumbuh
positif
TATA RUANG
D.I. YOGYAKARTA
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang
RTRW Prov DIY 2009-2029 mengatur pengembangan
tata ruang di DIY. Penataan ruang ini juga memiliki
keterkaitan dengan mitigasi bencana di DIY.
Model yang digunakan dalam tata ruang wilayah DIY
adalah corridor development atau disebut dengan
“pemusatan intensitas kegiatan manusia pada suatu
koridor tertentu” yang berfokus pada Kota Yogyakarta,
dan jalan koridor sekitarnya
15
D.I. YOGYAKARTA
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
4
Analysa dan
Pembahasan
ANALISIS PUSAT
PERTUMBUHAN
PROPINSI DIY
17
DIY
Sleman
Kulonprogo
Gunung Kidul
Bantul
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
No. Nama Kecamatan Jumlah Fasilitas Hirarki
1. Yogyakarta 24 I
2. Sleman 24 I
3. Bantul 23 II
4. Gunungkidul 22 III
5. Kulonprogo 20 IV
Hirarki I
Hirarki II
Hirarki III
Hirarki IV
The Power of PowerPoint | thepopp.com
Analisis Wilayah
Pengaruh Pusat
Pelayanan
18
DIY
Sleman
Kulonprogo
Gunung Kidul
Bantul
analisis wilayah pengaruh Pusat Pelayanan
19 Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
DIY
Sleman
Kulonprogo
Gunung Kidul
Bantul
Yogya Sleman Bantul Gunung
Kidul
Kulon
Progo
Jarak 9 km 12 km 30 km 22 km
Titik
Henti 3,5 km 5 km 13 km 11 km
Bantul Gunung Kidul Kulon Progo
Jarak 31 17
Titik Henti 14 7
Bantul Kulon Progo
Jarak 25
Titik Henti 10
Analisis titik henti Kota Yogya thd wil sekitarnya
Analisis titik henti Kota Yogya thd wil sekitarnya
Analisis Titik henti Kab, Sleman thd Kab. Kl.progo
20
Wilayah Kabupaten Gunung Kidul sangat luas sehingga sebagian
masyarakatnya yang lebih dekat ke Kabupaten Bantul akan mencari
pelayanan fasilitas ke Kabupaten Bantul daripada harus ke wonogiri.
Wilayah Kabupaten Kulon Progo sebagian masyarakatnya yang
lebih dekat ke Kabupaten Sleman akan mencari pelayanan fasilitas
ke Kabupaten Sleman daripada harus ke Wates.
Wilayah Kota Yogyakarta tidak memiliki jangkauan wilayah
pelayanan yang jauh dikarenakan faktor jumlah penduduk Kota
Yogyakarta yang paling sedikit dibandingkan kabupaten lainnya.
Namun secara fasilitas memiliki keunggulan sehingga mampu
menjadi kota orde 1.
Pwered by : cerita_ppw2016undip@gmail.com
DIY
Sleman
Kulonprogo
Gunung Kidul
Bantul
21 Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
No Sektor
Nilai LQ
Yogyakarta Kulon
Progo Bantul
Gunung
Kidul Sleman
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 0,0178 1,9786 1,3628 2,4825 0,7797
2 Pertambangan dan Penggalian 0,0067 2,5771 1,1569 2,5564 0,7286
3 Industri Pengolahan 1,0493 0,9556 1,1365 0,7201 0,9980
4 Pengadaan Listrik dan Gas 1,5125 0,6389 1,0060 0,6441 0,8068
5 Pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
1,4396 1,3350 0,8166 1,5731 0,4685
6 Konstruksi 0,8321 0,8986 1,0420 0,9891 1,1841
7 Perdagangan besar dan eceran,
reparasi mobil dan sepeda
0,8381 1,6153 1,0078 1,1108 0,9113
8 Transportasi dan pergudangan 0,7144 1,5529 0,9116 0,9596 1,1608
9 Penyediaan akomodasi dan makan
minum
1,2332 0,3923 1,1220 0,6019 1,0356
10 Informasi dan komunikasi 1,2798 0,5927 0,9197 0,8457 0,9695
11 Jasa keuangan dan asuransi 1,6834 0,8243 0,7389 0,5838 0,8343
12 Real Estate 1,2841 0,4937 0,9233 0,4805 1,1349
13 Jasa perusahaan 1,0481 0,2807 0,4715 0,4282 1,6589
14 Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial
1,2005 1,0853 0,9048 1,1758 0,8058
15 Jasa pendidikan 1,1232 0,7129 0,8277 0,7457 1,1495
16 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1,4808 0,5849 0,7304 0,8108 0,9250
17 Jasa lainnya 1,0242 1,5016 0,7974 1,3040 0,8680
22
KOTA YOGYAKARTA
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
• Jasa Keungan dan asuransi
• Jasa Kesehatan dan Sosial
• Informasi dan komunikasi
• Penyediaan akomodasi makan dan minum
• Pengadaan listrik dan gas
• Real estate
• Jasa perusahaan
• Perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan
sepeda
• Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan
sosial
• Jasa Pendidikan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 23
1) Jasa Keungan dan asuransi, 2) Jasa Kesehatan dan
Sosial, 3) Informasi dan komunikasi, 4) Penyediaan
akomodasi makan dan minum, 5) Pengadaan listrik dan
gas, 6) Real estate, 7) Jasa perusahaan, 8) Perdagangan
besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda,
9)Administrasi pemerintahan,10) pertahanan dan jaminan
sosial, 11) Jasa Pendidikan
KAB. BANTUL
MA
P n
ot
scale
The Power of PowerPoint | thepopp.com
1) Jasa Keungan dan asuransi , 2) Jasa Kesehatan dan
Sosial, 3) Informasi dan komunikasi, 4) Penyediaan
akomodasi makan dan minum, 5) Pengadaan listrik dan
gas, 6) Real estate, 7) Jasa perusahaan, 8) Perdagangan
besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda, 9)
Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan
sosial, 10) Jasa Pendidikan
KAB. SLEMAN
Sum
ber
: A
nalis
is
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
The Power of PowerPoint | thepopp.com 24
1) Jasa Keungan dan asuransi, 2) Jasa Kesehatan dan
Sosial, 3) Informasi dan komunikasi, 4) Penyediaan
akomodasi makan dan minum, 4) Pengadaan listrik dan
gas, 5) Real estate, 6) Jasa perusahaan, 7) Perdagangan
besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda,
8)Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan
sosial, 9) Jasa Pendidikan
.
KAB. GUNUNG KIDUL
The Power of PowerPoint | thepopp.com
1) Jasa Keungan dan asuransi, 2) Jasa Kesehatan dan
Sosial, 3) Informasi dan komunikasi, 4) Penyediaan
akomodasi makan dan minum 5) Pengadaan listrik dan
gas, 6) Real estate 7) Perdagangan besar dan eceran
reparasi mobil dan sepeda, 8) Administrasi pemerintahan,
9) pertahanan dan jaminan sosial, 10) Jasa Pendidikan
KAB. KULON PROGO
MA
P n
ot
scale
Sum
ber
: A
nalis
is
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
25
Berdasarkan analisa shift share tersebut maka terdapat 10
sektor yang mengalami pertumbuhan cepat di tingkat
Propinsi DIY yakni:
1. Jasa Keungan dan asuransi
2. Jasa Kesehatan dan Sosial
3. Informasi dan komunikasi
4. Penyediaan akomodasi makan dan minum
5. Pengadaan listrik dan gas
6. Real estate
7. Jasa perusahaan
8. Perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan
sepeda
9. Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan
sosial
10.Jasa Pendidikan
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
ANALISIS
PERKEMBANGAN 5
TAHUN KEDEPAN
26 Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
Berdasarkan trend pertumbuhan penduduk :
Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk tahun 2019
No. Nama
Kota/Kabupaten
2014 Tingkat
Pertumbuhan
(%)
2019
1. Kulonprogo 407.330 0,95 427.038
2. Bantul 982.384 1,56 1.061.190
3. Gunungkidul 707.158 0,86 738.100
4. Sleman 1.162.412 0,99 1.221.425
5. Yogyakarta 407.249 0,96 427.140
T O T A L 3.474.301 3.874.893
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
27
KOTA YOGYAKARTA
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
28 Powered by : cerita_ppw2016undip@gmail.com
29 Powered by : cerita_ppw2016undip@gmail.com
30 Pwered by : cerita_ppw2016undip@gmail.com
DIY
Sleman
Kulonprogo
Gunung Kidul
Bantul
31 Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
No Sektor
Nilai LQ
Yogyakarta Kulon
Progo Bantul
Gunung
Kidul Sleman
1 Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan
0.0193 2.2779 1.5268 2.4825 0.8523
2 Pertambangan dan Penggalian 0.0071 2.9043 1.2447 2.5564 0.7692
3 Industri Pengolahan 1.1520 1.0898 1.2400 0.7201 1.0623
4 Pengadaan Listrik dan Gas 1.4589 0.6252 0.9815 0.6441 0.7550
5 Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang
1.5690 1.4525 0.8795 1.5731 0.5062
6 Konstruksi 0.8391 0.9293 1.0721 0.9891 1.2073
7 Perdagangan besar dan eceran,
reparasi mobil dan sepeda
0.7972 1.5958 0.9916 1.1108 0.8759
8 Transportasi dan pergudangan 0.6945 1.5128 0.9161 0.9596 1.2529
9 Penyediaan akomodasi dan makan
minum
1.1703 0.3737 1.0865 0.6019 0.9788
10 Informasi dan komunikasi 1.1739 0.5605 0.8690 0.8457 0.9246
11 Jasa keuangan dan asuransi 1.5726 0.8374 0.7101 0.5838 0.8124
12 Real Estate 1.2094 0.4669 0.8915 0.4805 1.0962
13 Jasa perusahaan 1.0172 0.2707 0.4558 0.4282 1.6319
14 Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial
1.1795 1.0919 0.8941 1.1758 0.7866
15 Jasa pendidikan 1.0980 0.7090 0.8274 0.7457 1.1261
16 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.3544 0.5475 0.6861 0.8108 0.8720
17 Jasa lainnya 1.0474 1.5011 0.8374 1.3040 0.8924
32
KOTA YOGYAKARTA
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
Hasil forecasting menunjukkan bahwa di Kota
Yogyakarta akan mengalami pertumbuhan menurun dari
sektor potensial yang pada tahun 2014 menjadi sektor
agak potensial terhadap 10 sektor unggulan propinsi
The Power of PowerPoint | thepopp.com 33
Hasil forecasting menunjukkan bahwa di Kabupaten
Bantul akan mengalami pertumbuhan menurun dari
sektor potensial yang pada tahun 2014 menjadi
sektor agak potensial terhadap 10 sektor unggulan
propinsi
KAB. BANTUL
MA
P n
ot
scale
The Power of PowerPoint | thepopp.com
Hasil forecasting menunjukkan bahwa di Kabupaten
Sleman akan mengalami pertumbuhan menurun dari
sektor potensial yang pada tahun 2014 menjadi
sektor agak potensial terhadap 10 sektor unggulan
propinsi
KAB. SLEMAN
Sum
ber
: A
nalis
is
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
The Power of PowerPoint | thepopp.com 34
Hasil forecasting menunjukkan bahwa di Kabupaten
Gunung Kidul akan mengalami pertumbuhan yang
baik pada sektor sektor potensial propinsi
KAB. GUNUNG KIDUL
The Power of PowerPoint | thepopp.com
Hasil forecasting menunjukkan bahwa di Kabupaten
Kulonprogo akan mengalami pertumbuhan menurun
dari sektor potensial yang pada tahun 2014 menjadi
sektor agak potensial terhadap 10 sektor unggulan
propinsi
KAB. KULON PROGO
MA
P n
ot
scale
Sum
ber
: A
nalis
is
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
analisis disparitas
35
Tahun Indeks
Willamson
2010 0,47
2011 0,48
2012 0,48
2013 0,48
2014 0,49
No Kabupaten/Kota
Income per kapita
2010 2011 2012 2013 2014
1 Kulonprogo 12,94285119 13,32199108 13,76914287 14,30230489 14,78889892
2 Bantul 13,29020223 13,7185118 14,2413665 14,80470914 15,34887222
3 Gunung Kidul 13,10079022 13,54682482 14,0902291 14,67497473 15,22479262
4 Sleman 19,65185937 20,34124937 21,19836728 22,11560237 22,97356212
5 Yogyakarta 44,26391887 46,39818165 48,56346151 50,87514629 53,21822722
Dari data dan grafik terlihat bahwa dari tahun 2010 ke tahun 2014 angka disparitas menunjukan peningkatan dimana
pada tahun 2010 menunjukkan angka 0,47 dan naik pada tahun 2011 pada angka 0,48 dan kenaikan disparitas terjadi
lagi pada tahun 2014 yaitu sebesar 0,49
analisis pola dan struktur ruang
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
No Sektor
Yogyaka
rta
Kulon
Progo Bantul
Gunung
Kidul Sleman
RT
RW
An
ali
sa
RT
RW
An
ali
sa
RT
RW
An
ali
sa
RT
RW
An
ali
sa
RT
RW
An
ali
sa
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan X X V V V V V V V X
2 Pertambangan dan Penggalian X X V V X V V V V X
3 Industri Pengolahan X V V X V V V X V X
4 Jasa pendidikan V V V X V X V X V V
36 Powered by : cerita_ppw2016undip@gmail.com
Bahwa untuk Kota Yogyakarta sektor industri
pengolahan merupakan sektor basis namun belum
ditetapkan arah pengembangan sebagai kawasan
industri dalam rencana RTRW Propinsi DIY
Bahwa untuk Kabupaten Bantul berdasarkan hasil analisis sektor pertambangan dan penggalian adalah sektor basis namun belum ditetapkan arah pengembangan sebagai kawasan pertambangan dan penggalian dalam rencana RTRW Propinsi DIY
37 Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
No Pusat
Pertumbuhan
Tingkat Hierarki
Keterangan RTRW analisis
1 Sleman II I Berdasarkan ketersediaan fasilitas dan analisis
maka IKB Kab. Sleman dapat dinaikkan
status menjadi hierarki I mendampingi Kota
Yogyakarta
2 Yogyakarta I I Telah sesuai
3 Bantul II II Telah sesuai
4 Gunung Kidul II III IKB Wonosari perlu untuk dilakukan
penguatan dan penambahan fasilitas public
agar mampu setara dengan hierarki II
5 Kulonprogo II IV IKB Wates sangat perlu untuk dilakukan
penguatan dan penambahan fasilitas publik
agar mampu naik dua hierarki dan setara
dengan hierarki II
EVALUASI POLA RUANG DAN
STRUKTUR RUANG
38 Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
No Pusat
Pertumbuhan
Pusat Pertumbuhan
Evaluasi RTRW analisis
1 Sleman PKW I Kabupaten sleman merupakan kabupaten
dengan jumlah penduduk terbanyak.
Ketersediaan pelayanan di Kabupaten Slamen
juga lebih lengkap, bahkan wilayah pengaruh
Kabupaten Sleman menjangkau sampai
wilayah Kabupaten Kulonprogo. Sehingga
kebijakan penetapan Sleman sebagai PKW
dirasakan telah tepat.
2 Yogyakarta PKN I Kota Yogyakarta merupakan kawasan
prioritas meskipun luasan kecil dan jumlah
penduduk rendah namun kawasan Kota
Yogyakarta yang direncanakan sebagai pusat
kawasan nasional mampu memenuhi perannya
dikarenakan dukungan aksesibilitas dan
ketersediaan fasilitas pelayanan yang lengkap.
Kebijakan penetapan dalam RTRW ini
dirasakan telah tepat.
3 Bantul PKW II Kabupaten Bantul merupakan kabupaten
dengan jumlah penduduk terbanyak kedua.
Ketersediaan pelayanan di Kabupaten Bantul
juga lebih lengkap, bahkan wilayah pengaruh
Kabupaten Bantul menjangkau sebagian
wilayah Kabupaten Kulonprogo dan
Kabupaten Gunung Kidul. Sehingga
kebijakan penetapan Bantul sebagai PKW
dirasakan telah tepat namun perlu dilakukan
penguatan dan penambahan fasilitas
pelayanan sehingga mampu sejajar dengan
Kabupaten Sleman
4 Gunung Kidul PKWp III Kawasan Kabupaten Gunung Kidul masih
harus mendapatkan perhatian lebih sehingga
mampu setara dengan Kabupaten Sleman dan
Kabupaten Bantul. Sehingga penetapan
sebagai PKWp dirasakan tepat guna memicu
perkembangan yang ada di Kabupaten
Gunung Kidul
5 Kulonprogo PKWp IV Kawasan Kabupaten Kulonprogo harus paling
mendapatkan perhatian lebih sehingga mampu
setara dengan kaupaten Gunung Kidul dan
mengejar ketertinggalan dari Kabupaten
Sleman dan Kabupaten Bantul. Sehingga
penetapan sebagai PKWp dirasakan tepat
guna memicu perkembangan yang ada di
Kabupaten Kulonprogo.
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
EVALUASI POLA RUANG DAN
STRUKTUR RUANG
39 Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
No Pusat
Pertumbuhan
Pusat Pertumbuhan
Evaluasi RTRW analisis
1 Sleman PKW I Kabupaten sleman merupakan kabupaten
dengan jumlah penduduk terbanyak.
Ketersediaan pelayanan di Kabupaten Slamen
juga lebih lengkap, bahkan wilayah pengaruh
Kabupaten Sleman menjangkau sampai
wilayah Kabupaten Kulonprogo. Sehingga
kebijakan penetapan Sleman sebagai PKW
dirasakan telah tepat.
2 Yogyakarta PKN I Kota Yogyakarta merupakan kawasan
prioritas meskipun luasan kecil dan jumlah
penduduk rendah namun kawasan Kota
Yogyakarta yang direncanakan sebagai pusat
kawasan nasional mampu memenuhi perannya
dikarenakan dukungan aksesibilitas dan
ketersediaan fasilitas pelayanan yang lengkap.
Kebijakan penetapan dalam RTRW ini
dirasakan telah tepat.
3 Bantul PKW II Kabupaten Bantul merupakan kabupaten
dengan jumlah penduduk terbanyak kedua.
Ketersediaan pelayanan di Kabupaten Bantul
juga lebih lengkap, bahkan wilayah pengaruh
Kabupaten Bantul menjangkau sebagian
wilayah Kabupaten Kulonprogo dan
Kabupaten Gunung Kidul. Sehingga
kebijakan penetapan Bantul sebagai PKW
dirasakan telah tepat namun perlu dilakukan
penguatan dan penambahan fasilitas
pelayanan sehingga mampu sejajar dengan
Kabupaten Sleman
4 Gunung Kidul PKWp III Kawasan Kabupaten Gunung Kidul masih
harus mendapatkan perhatian lebih sehingga
mampu setara dengan Kabupaten Sleman dan
Kabupaten Bantul. Sehingga penetapan
sebagai PKWp dirasakan tepat guna memicu
perkembangan yang ada di Kabupaten
Gunung Kidul
5 Kulonprogo PKWp IV Kawasan Kabupaten Kulonprogo harus paling
mendapatkan perhatian lebih sehingga mampu
setara dengan kaupaten Gunung Kidul dan
mengejar ketertinggalan dari Kabupaten
Sleman dan Kabupaten Bantul. Sehingga
penetapan sebagai PKWp dirasakan tepat
guna memicu perkembangan yang ada di
Kabupaten Kulonprogo.
Sumber: Hasil Analisis 2016
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
5
PENUTUP
41
Pusat pertumbuhan yang terdapat di Propinsi DIY dapat didelegasikan
menjadi 5 pusat pertumbuhan utama yakni Kota Yogyakarta, Kab.
Sleman (IKB Sleman), Kab. Bantul (IKB Bantul), Kab. Gunung Kidul
(IKB Wonosari), dan Kab. Kulonprogo (IKB. Wates) dengan pengaruh
pelayanan yang didominasi oleh IKB Sleman (wilayah Kab. Sleman dan
sebagian wilayah Kab. Kulonprogo) dan IKB Bantul (wilayah Kab.
Bantul, Sebagian wilayah Kab. Kulonprogo dan Sebagian wilayah Kab.
Gunungkidul).
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
Sektor basis dan sektor potensial memiliki keterkaitan dengan rencana
Pola Ruang dan rencana Struktur Ruang di suatu wilayah. Hendaknya
arah pengembangan kegiatan dalam pusat pertumbuhan yang diatur
dalam RTRW mengacu pada sektor basis suatu kawasan dan didukung
oleh pengembangan struktur ruang guna mendukung pertumbuhan
sektor basis kawasan
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
42
Sektor basis yang terdapat di Propinsi DIY bervariasi antar
kota/kabupaten. Kota Yogyakarta memiliki jumlah sektor basis
yang paling banyak. Sedangkan yang paling sedikit memiliki
sektor basis adaah Kabupaten Sleman. Berdasarkan sektor
potensial yang memiliki pertumbuhan cepat di Propinsi DIY
adalah:
Jasa Keungan dan asuransi
Jasa Kesehatan dan Sosial
Informasi dan komunikasi
Penyediaan akomodasi makan dan minum
Pengadaan listrik dan gas
Real estate
Jasa perusahaan
Perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial
Jasa Pendidikan
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
43
Perlunya mengatur perencanaan pola ruang dan struktur ruang yang
terpadu sehingga pemerataan pembangunan tercapai dan menurunkan
disparitas kawasan.
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
Perlunya penambahan penetapan arah pengembangan untuk wilayah
Kota Yogyakarta sebagai kawasan industry pengolahan mengingat nilai
indeks LQ yang tinggi.
Perlunya penambahan penetapan arah pengembangan untuk wilayah
Kabupaten Bantul sebagai kawasan Pertambangan dan penggalian
mengingat nilai indeks LQ yang tinggi.
IKB Wonosari perlu untuk dilakukan penguatan dan penambahan
fasilitas publik agar mampu setara dengan Kabupaten Sleman dan
Kabupaten Bantul. Dikarenakan statusnya ditetapkan sebagai PKWp
IKB Wates sangat perlu untuk dilakukan penguatan dan penambahan
fasilitas publik agar mampu naik dua hierarki dan setara dengan
Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.
Dikarenakan statusnya ditetapkan sebagai PKWp Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
Thank You
Powered by: ekawe2016_mpwk@gmail.com
44
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh…