Post on 12-Jan-2017
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
2016
-2-
DAFTAR ISI
Level 1
4 Kode Unit KTL.DUP.2.4001.1.2016
Judul
Unit
Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian APP
10 Kode Unit KTL.DUP.2.4002.1.2016
Judul
Unit
Mensupervisi supervisi pemeriksaan dan pengujian JTR
Dan PHB-TR
15 Kode Unit KTL.DUP.1.4003.1.2016
Judul
Unit
Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian PHB-TM
20 Kode Unit KTL.DUP.1.4004.1.2016
Judul
Unit
Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian Penyulang
25 Kode Unit KTL.DUP.1.4005.1.2016
Judul
Unit
Mensupervisipemeriksaan dan pengujian Trafo Distribusi
Level 5
31 Kode Unit KTL.DUP.1.5006.1.2016
Judul
Unit
Mengevaluasi supervisi pemeriksaan dan pengujian Bidang
Distribusi
Level 6
39 Kode Unit KTL.DUP.1.6007.1.2016
Judul
Unit
Menentukan metoda baru hasil supervisi pemeriksaan dan
Pengujian Bidang Distribusi
-3-
LEVEL 4
-4-
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit : KTL.DUP.2.4001.1.2016
Judul Unit : Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian Alat
Pembatas dan Pengukur (APP)
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan supervisi
pemeriksaan dan pengujian Alat Pembatas dan
Pengukur (APP), sesuai dengan standar dan batasan
yang berlaku
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan
dan membuat
intetprestasi
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai
penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja
dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif
jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengansupervisi
pemeriksaan dan pengujian yang dibutuhkan
dipelajari.
2. Menyusun
rencana kerja
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja
supervisi pemeriksaan dan pengujian
disusun/disiapkan sesuai standardan batasan
yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.
2.3. Peralatan kerja untuk melakukan supervisi
pemeriksaan dan pengujiandisusun sesuai
standar.
3. Melaksanakan
supervisi
pemeriksaan dan
3.1. Program melakukan supervisi pemeriksaan dan
pengujian dijelaskan dan disampaikan kepada
pemangku kepentingan.
-5-
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
pengujian 3.2. Tahapan supervisi pemeriksaan dan pengujian
dilaksanakan mulai dari pencarian data,
pengumpulan datasampai dengan perbedaan
antara standard dan realisasi.
3.3. Penyebab utama terjadinya deviasi dengan
menggunakan perangkat manajemen (DOB,
Pareto, dan SWOT) disampaikan.
3.4. Rekomendasi kepada manajemen untuk
melakukan solusi atas analisa data yang
dilakukan.
4. Membandingkan
hasil supervisi
pemeriksaan dan
pengujiandengan
standard
perusahaan.
4.1. Hasil melakukan supervisi pemeriksaan dan
pengujiandibandingkan dengan sebelum nya
melalui metoda perubahan pencapaian kinerja
unit.
4.2. Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–
pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
5.1. Laporan setelahmelakukan supervisi
pemeriksaan dan pengujian dibuat sesuai
dengan format yang ditetapkan oleh
perusahaan.
5.2. Hal-hal yang menjadi pengecualian
diinformasikan kepada yg berwenang.
1. Batasan Variabel
Unit kompetensi ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan
prosedur supervisi pemeriksaan dan pengujian, yang dapat
dilaksanakan oleh pengawas pelaksana pekerjaan.
Supervisi pekerjaan pemeriksaan dan pengujian operasional meliputi:
1.1. pemeriksaan dan pengujian operasional;
1.2. membimbing pekerjaan pemeriksaan dan pengujian seperti yang
tercantum di dalam gambar rencana pekerjaan pemeriksaan dan
pengujian;
1.3. Standar Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) disiapkan sesuai
peruntukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian;
-6-
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi (K2) keselamatan ketenagalistrikan, instruksi manual
peralatan, dan Standard operating Procedure (SOP); dan
1.5. Alat Pembatas dan Pengukur (APP) adalah alat pengukur energi
yang disalurkan ke pelanggan melalui APP satu fasa, tiga fasa,
pengukuran langsung, pengukuran tidak langsung, dan meter
elektronik beserta aksesorisnya.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan
Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai pedoman asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi pekerjaan supervisi pemeriksaan
dan pengujian operasional:
2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki:
2.1.1.1. Konstruksi alat pembatas dan pengukur (APP).
2.1.1.2. Analisa data orang bendaterkait alat pembatas dan
pengukur (APP)
2.1.1.3. Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan
supervisi pemeriksaan dan pengujian APP.
2.1.1.4. Standar peraturan spesifikasi prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2.1.2. Keterampilan yang harus dimiliki:
2.1.2.1. Menggunakan peralatan pengukuran listrik.
2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer
2.1.2.3. Menerapkan penulisan laporan pemeriksaan dan
pengujian
-7-
2.2. Ruang lingkup pengujian
2.2.1. Konteks asesmen meliputi:
2.2.1.1. Unit Kompetensi diuji di tempat/area pekerjaan
atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai
dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan
dalam keadaan normal, menggunakan prosedur,
informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
2.2.1.2. Asesmen unit kompetensi iniharus didukung
dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan
kerja.
2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian:
2.2.2.1. Kebijakan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) dan
prosedur dan instruksi kerja.
2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat,
dan material untuk melakukan pekerjaan aktual
seperti yang ditentukan oleh unit standar
kompetensi ini.
2.3. Metode asesmen
2.3.1 Kaji ulang target kinerja Unit yang telah ditetapkan
2.3.2 Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.3 Laporan hasil kerja perbaikan dibandingkan dengan standar
yang telah ditetapkan
2.3.4 Kaji perubahan pencapaian kinerja unit dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kinerja
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti uji.
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi
-8-
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk:
2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel
2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel
2.4.3.3. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait
seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan
Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit
kompetensi ini. Mempertunjukkan level
keterampilan yang mendukung pekerjaan;
2.4.3.4. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan, dan
prosedur tempat kerja
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan sistem distribusi.
2.6. Catatan: Versi operasional
2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah
melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pemasangan yang
menggunakan alat pembatas dan pengukur (APP).
2.6.2. Memahami bahwa pemegang kompetensi ini mampu
melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian
dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan
penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan.
2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan
pemeriksaan dan pengujian di lapangan.
-9-
Asesor hendaknya dapat melihat ke tiga poin ini dilapangan atau
setidaknya prilaku ini akan muncul saat dilakukan wawancara.
-10-
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit : KTL.DUP.2.4002.1.2016
Judul Unit : Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian JTR dan
PHB-TR
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan supervisi
pemeriksaan dan pengujian JTR dan PHB-TR, sesuai
dengan standar dan batasan yang berlaku
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan
dan membuat
inteprestasi
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai
penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja
dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif
jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan supervisi
pemeriksaan dan pengujian yang dibutuhkan
dipelajari.
2. Menyusun
rencana kerja
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja
supervisi pemeriksaan dan pengujian
disusun/disiapkan sesuai standardan batasan
yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.
2.3. Peralatan kerja untuk melakukan supervisi
pemeriksaan dan pengujiandisusun sesuai
standar.
3. Melaksanakan
supervisi
pemeriksaan dan
3.1. Program melakukan supervisi pemeriksaan dan
pengujian dijelaskan dan disampaikan kepada
pemangku kepentingan.
-11-
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
pengujian 3.2. Tahapan supervisi pemeriksaan dan pengujian
dilaksanakan mulai dari pencarian data,
pengumpulan data sampai dengan perbedaan
antara standard dan realisasi.
3.3. Penyebab utama terjadinya deviasi dengan
menggunakan perangkat manajemen (DOB,
Pareto, dan SWOT) disampaikan.
3.4. Rekomendasi kepada manajemen untuk
melakukan solusi atas analisa data yang
dilakukan.
4. Membandingkan
hasil supervisi
pemeriksaan dan
pengujian dengan
standard
perusahaan.
4.1. Hasil melakukan supervisi pemeriksaan dan
pengujiandibandingkan dengan sebelum nya
melalui metoda perubahan pencapaian kinerja
unit.
4.2. Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–
pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
5.1. Laporan setelah melakukan supervisi
pemeriksaan dan pengujian dibuat sesuai
dengan format yang ditetapkan oleh
perusahaan.
5.2. Hal-hal yang menjadi pengecualian
diinformasikan kepada yg berwenang .
1. Batasan Variabel
Unit kompetensi inimenguraikan kompetensi yang berkaitan dengan
prosedur supervisi pemeriksaan dan pengujian, yang dapat
dilaksanakan oleh pengawas pelaksana pekerjaan.
Supervisi pekerjaan pemeriksaan dan pengujian operasional meliputi:
1.1. pemeriksaan dan pengujian operasional,
1.2. membimbing pekerjaan pemeriksaan dan pengujian seperti yang
tercantum di dalam gambar rencana pekerjaan pemeriksaan dan
pengujian;
1.3. Standar Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) disiapkan sesuai
peruntukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian;
-12-
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi (K2) keselamatan ketenagalistrikan, instruksi manual
peralatan, dan Standard operating Procedure (SOP); dan
1.5. JTR dan PHB-TR adalah alat yang menyalurkan energi dari Trafo
distribusi kepelanggan melalui APP satu fasa, tiga fasa, pengukuran
langsung, pengukuran tidak langsung, dan meter elektronik beserta
aksesorisnya.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan
Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai pedoman asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan:
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi pekerjaan supervisi pemeriksaan
dan pengujian operasional:
2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki:
2.1.1.1. Konstruksi JTR dan PHB-TR.
2.1.1.2. Analisa data orang /benda terkait JTR dan PHB-TR
2.1.1.3. Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan
supervisi pemeriksaan dan pengujian JTR dan
PHB-TR.
2.1.1.4. Standar peraturan spesifikasi prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2.1.2. Keterampilan yang harus dimiliki:
2.1.2.1. Menggunakan peralatan pengukuran listrik.
2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer
2.1.2.3. Menerapkan penulisan laporan pemeriksaan dan
pengujian
-13-
2.2. Ruang lingkup pengujian
2.2.1. Konteks asesmen meliputi:
2.2.1.1. Unit Kompetensi diuji di tempat/area pekerjaan
atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai
dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan
dalam keadaan normal, menggunakan prosedur,
informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
2.2.1.2. Asesmen unit kompetensi iniharus didukung
dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan
kerja.
2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian:
2.2.2.1. Kebijakan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) dan
prosedur dan instruksi kerja.
2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat,
dan material untuk melakukan pekerjaan aktual
seperti yang ditentukan oleh unit standar
kompetensi ini.
2.3. Metode asesmen
2.3.1. Kaji ulang target kinerja Unit yang telah ditetapkan
2.3.2. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.3. Laporan hasil kerja perbaikan dibandingkan dengan standar
yang telah ditetapkan
2.3.4. Kaji perubahan pencapaian kinerja unit dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kinerja
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi
2.4.2. Bukti uji.
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
-14-
Menunjukkan kandidat mampu untuk:
2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel
2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel
2.4.3.3. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait
seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan
Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit
kompetensi ini. Mempertunjukkan level
keterampilan yang mendukung pekerjaan;
2.4.3.4. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan, dan
prosedur tempat kerja
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan sistem distribusi.
2.6. Catatan: Versi operasional
2.6.4. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah
melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pemasangan yang
menggunakan JTR dan PHB-TR.
2.6.5. Memahami bahwa pemegang kompetensi ini mampu
melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian
dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan
penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan.
2.6.6. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan
pemeriksaan dan pengujian di lapangan.
Asesor hendaknya dapat melihat ke tiga poin ini dilapangan atau
setidaknya prilaku ini akan muncul saat dilakukan wawancara.
-15-
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit : KTL.DUP.1.4003.1.2016
Judul Unit : Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian PHB-TM
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan supervisi
pemeriksaan dan pengujian PHB-TM, sesuai dengan
standar dan batasan yang berlaku
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan
dan membuat
inteprestasi
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai
penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja
dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif
jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan supervisi
pemeriksaan dan pengujian yang dibutuhkan
dipelajari.
2. Menyusun
rencana kerja
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja
supervisi pemeriksaan dan pengujian
disusun/disiapkan sesuai standardan batasan
yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.
2.3. Peralatan kerja untuk melakukan supervisi
pemeriksaan dan pengujiandisusun sesuai
standar.
3. Melaksanakan
supervisi
pemeriksaan dan
3.1. Program melakukan supervisi pemeriksaan dan
pengujian dijelaskan dan disampaikan kepada
pemangku kepentingan.
-16-
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
pengujian 3.2. Tahapan supervisi pemeriksaan dan pengujian
dilaksanakan mulai dari pencarian data,
pengumpulan data sampai dengan perbedaan
antara standard dan realisasi.
3.3. Penyebab utama terjadinya deviasi dengan
menggunakan perangkat manajemen (DOB,
Pareto, dan SWOT) disampaikan.
3.4. Rekomendasi kepada manajemen untuk
melakukan solusi atas analisa data yang
dilakukan.
4. Membandingkan
hasil supervisi
pemeriksaan dan
pengujian dengan
standard
perusahaan.
4.1. Hasil melakukan supervisi pemeriksaan dan
pengujiandibandingkan dengan sebelum nya
melalui metoda perubahan pencapaian kinerja
unit.
4.2. Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–
pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
5.1. Laporan setelah melakukan supervisi
pemeriksaan dan pengujian dibuat sesuai
dengan format yang ditetapkan oleh
perusahaan.
5.2. Hal-hal yang menjadi pengecualian
diinformasikan kepada yg berwenang .
1. Batasan Variabel
Unit kompetensi inimenguraikan kompetensi yang berkaitan dengan
prosedur supervisi pemeriksaan dan pengujian, yang dapat
dilaksanakan oleh pengawas pelaksana pekerjaan.
Supervisi pekerjaan pemeriksaan dan pengujian operasional meliputi:
1.1. pemeriksaan dan pengujian operasional,
1.2. membimbing pekerjaan pemeriksaan dan pengujian seperti yang
tercantum di dalam gambar rencana pekerjaan pemeriksaan dan
pengujian;
-17-
1.3. Standar Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) disiapkan sesuai
peruntukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian;
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi (K2) keselamatan ketenagalistrikan, instruksi manual
peralatan, dan Standard operating Procedure (SOP); dan
1.5. PHB – JTM adalah terminasi tegangan menengah yang
menyalurkan energy ke penyulang tegangan menengah.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan
Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai pedoman asesmen
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh
menghasilkan strategi pekerjaan supervisi pemeriksaan dan
pengujian operasional:
2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki:
2.1.1.1. Konstruksi PHB - JTM.
2.1.1.2. Analisa data orang benda terkait PHB - JTM
2.1.1.3. Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan
supervisi pemeriksaan dan pengujian PHB - JTM.
2.1.1.4. Standar peraturan spesifikasi prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2.1.2. Keterampilan yang harus dimiliki:
2.1.2.1. Menggunakan peralatan pengukuran listrik.
2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer
2.1.2.3. Menerapkan penulisan laporan pemeriksaan dan
pengujian
2.2. Ruang lingkup pengujian
2.2.1. Konteks asesmen meliputi:
-18-
2.2.1.1. Unit Kompetensi diuji di tempat/area pekerjaan
atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai
dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan
dalam keadaan normal, menggunakan prosedur,
informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
2.2.1.2. Asesmen unit kompetensi iniharus didukung
dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan
kerja.
2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian:
2.2.2.1. Kebijakan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) dan
prosedur dan instruksi kerja.
2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat,
dan material untuk melakukan pekerjaan aktual
seperti yang ditentukan oleh unit standar
kompetensi ini.
2.3. Metode asesmen
2.3.1. Kaji ulang target kinerja Unit yang telah ditetapkan
2.3.2. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.3. Laporan hasil kerja perbaikan dibandingkan dengan standar
yang telah ditetapkan
2.3.4. Kaji perubahan pencapaian kinerja unit dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kinerja
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi
2.4.2. Bukti uji.
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk:
-19-
2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel
2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
2.4.3.3. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait
seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan
Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit
kompetensi ini. Mempertunjukkan level
keterampilan yang mendukung pekerjaan;
2.4.3.4. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan, dan
prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan sistem distribusi.
2.6. Catatan: Versi operasional
2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah
melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pemasangan yang
menggunakan PHB - JTM.
2.6.2. Memahami bahwa pemegang kompetensi ini mampu
melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian
dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan
penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan.
2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan
pemeriksaan dan pengujian di lapangan.
Asesor hendaknya dapat melihat ke tiga poin ini dilapangan atau
setidaknya prilaku ini akan muncul saat dilakukan wawancara.
-20-
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit : KTL.DUP.1.4004.1.2016
Judul Unit : Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian penyulang
TM
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan supervisi
pemeriksaan dan pengujian penyulang TM, sesuai
dengan standar dan batasan yang berlaku
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan
dan membuat
inteprestasi
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai
penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja
dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif
jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan supervisi
pemeriksaan dan pengujian yang dibutuhkan
dipelajari.
2. Menyusun
rencana kerja
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja
supervisi pemeriksaan dan pengujian
disusun/disiapkan sesuai standardan batasan
yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.
2.3. Peralatan kerja untuk melakukan supervisi
pemeriksaan dan pengujiandisusun sesuai
standar.
3. Melaksanakan
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
3.1. Program melakukan supervisi pemeriksaan dan
pengujian dijelaskan dan disampaikan kepada
pemangku kepentingan.
3.2. Tahapan supervisi pemeriksaan dan pengujian
dilaksanakan mulai dari pencarian data,
pengumpulan data sampai dengan perbedaan
antara standard dan realisasi.
-21-
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.3. Penyebab utama terjadinya deviasi dengan
menggunakan perangkat manajemen (DOB,
Pareto, dan SWOT) disampaikan.
3.4. Rekomendasi kepada manajemen untuk
melakukan solusi atas analisa data yang
dilakukan.
4. Membandingkan
hasil supervisi
pemeriksaan dan
pengujian dengan
standard
perusahaan.
4.1. Hasil melakukan supervisi pemeriksaan dan
pengujiandibandingkan dengan sebelum nya
melalui metoda perubahan pencapaian kinerja
unit.
4.2. Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–
pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
5.1. Laporan setelah melakukan supervisi
pemeriksaan dan pengujian dibuat sesuai
dengan format yang ditetapkan oleh
perusahaan.
5.2. Hal-hal yang menjadi pengecualian
diinformasikan kepada yg berwenang .
1. Batasan Variabel
Unit kompetensi inimenguraikan kompetensi yang berkaitan dengan
prosedur supervisi pemeriksaan dan pengujian, yang dapat
dilaksanakan oleh pengawas pelaksana pekerjaan.
Supervisi pekerjaan pemeriksaan dan pengujian operasional meliputi:
1.1. pemeriksaan dan pengujian operasional,
1.2. membimbing pekerjaan pemeriksaan dan pengujian seperti yang
tercantum di dalam gambar rencana pekerjaan pemeriksaan dan
pengujian;
1.3. Standar Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) disiapkan sesuai
peruntukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian;
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi keselamatan ketenagalistrikan (K2), instruksi manual
peralatan, dan Standard operating Procedure (SOP); dan
1.5. Penyulang TM adalah alat yang menyalurkan energi dari Gardu
Induk sisi 20 kV ke Gardu distribusi dan disalurkan ke pelanggan
-22-
melalui APP satu fasa, tiga fasa, pengukuran langsung, pengukuran
tidak langsung, dan meter elektronik beserta aksesorisnya.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan
Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai pedoman asesmen
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh
menghasilkan strategi pekerjaan supervisi pemeriksaan dan
pengujian operasional:
2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki:
2.1.1.1. Konstruksi Penyulang TM.
2.1.1.2. Analisa data orang benda terkait Penyulang TM
2.1.1.3. Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan
supervisi pemeriksaan dan pengujian Penyulang
TM.
2.1.1.4. Standar peraturan spesifikasi prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2.1.2. Keterampilan yang harus dimiliki:
2.1.2.1. Menggunakan peralatan pengukuran listrik.
2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer
2.1.2.3. Menerapkan penulisan laporan pemeriksaan dan
pengujian
2.2. Ruang lingkup pengujian
2.2.1. Konteks asesmen meliputi:
2.2.1.1. Unit Kompetensi diuji di tempat/area pekerjaan
atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai
dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan
-23-
dalam keadaan normal, menggunakan prosedur,
informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
2.2.1.2. Asesmen unit kompetensi iniharus didukung
dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan
kerja.
2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian:
2.2.2.1. Kebijakan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan
prosedur dan instruksi kerja.
2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat,
dan material untuk melakukan pekerjaan aktual
seperti yang ditentukan oleh unit standar
kompetensi ini.
2.3. Metode asesmen
2.3.1. Kaji ulang target kinerja Unit yang telah ditetapkan
2.3.2. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.3. Laporan hasil kerja perbaikan dibandingkan dengan standar
yang telah ditetapkan
2.3.4. Kaji perubahan pencapaian kinerja unit dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kinerja
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi
2.4.2. Bukti uji.
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk:
2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
-24-
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel
2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel
2.4.3.3. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait
seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan
Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit
kompetensi ini. Mempertunjukkan level
keterampilan yang mendukung pekerjaan;
2.4.3.4. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan, dan
prosedur tempat kerja
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan sistem distribusi.
2.6. Catatan: Versi operasional
2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah
melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pemasangan yang
menggunakan Penyulang TM.
2.6.2. Memahami bahwa pemegang kompetensi ini mampu
melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian
dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan
penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan.
2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan
pemeriksaan dan pengujian di lapangan.
Asesor hendaknya dapat melihat ke tiga poin ini dilapangan atau
setidaknya prilaku ini akan muncul saat dilakukan wawancara.
-25-
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit : KTL.DUP.1.4005.1.2016
Judul Unit : Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian Trafo
Distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan supervisi
pemeriksaan dan pengujian Trafo Distribusi, sesuai
dengan standar dan batasan yang berlaku
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menterjemahkan
dan membuat
inteprestasi
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai
penugasan.
1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja
dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif
jawaban.
1.3. Pengetahuan terkait dengan supervisi
pemeriksaan dan pengujian yang dibutuhkan
dipelajari.
2. Menyusun
rencana kerja
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
2.1. Daftar periksa (Check list) langkah kerja
supervisi pemeriksaan dan pengujian
disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan
yang ditetapkan.
2.2. Surat tugas disiapkan.
2.3. Peralatan kerja untuk melakukan supervisi
pemeriksaan dan pengujiandisusun sesuai
standar.
3. Melaksanakan
supervisi
pemeriksaan dan
3.1. Program melakukan supervisi pemeriksaan dan
pengujian dijelaskan dan disampaikan kepada
pemangku kepentingan.
-26-
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
pengujian 3.2. Tahapan supervisi pemeriksaan dan pengujian
dilaksanakan mulai dari pencarian data,
pengumpulan data sampai dengan perbedaan
antara standard dan realisasi.
3.3. Penyebab utama terjadinya deviasi dengan
menggunakan perangkat manajemen (DOB,
Pareto, dan SWOT) disampaikan.
3.4. Rekomendasi kepada manajemen untuk
melakukan solusi atas analisa data yang
dilakukan.
4. Membandingkan
hasil supervisi
pemeriksaan dan
pengujian dengan
standard
perusahaan.
4.1. Hasil melakukan supervisi pemeriksaan dan
pengujiandibandingkan dengan sebelum nya
melalui metoda perubahan pencapaian kinerja
unit.
4.2. Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–
pekerjaan tertentu.
5. Membuat laporan
supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
5.1. Laporan setelah melakukan supervisi
pemeriksaan dan pengujian dibuat sesuai
dengan format yang ditetapkan oleh
perusahaan.
5.2. Hal-hal yang menjadi pengecualian
diinformasikan kepada yg berwenang .
1. Batasan Variabel
Unit kompetensi inimenguraikan kompetensi yang berkaitan dengan
prosedur supervisi pemeriksaan dan pengujian, yang dapat
dilaksanakan oleh pengawas pelaksana pekerjaan.
Supervisi pekerjaan pemeriksaan dan pengujian operasional meliputi:
1.1. pemeriksaan dan pengujian operasional,
1.2. membimbing pekerjaan pemeriksaan dan pengujian seperti yang
tercantum di dalam gambar rencana pekerjaan pemeriksaan dan
pengujian;
-27-
1.3. Standar Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) disiapkan sesuai
peruntukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian;
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi (K2) keselamatan ketenagalistrikan, instruksi manual
peralatan, dan Standard operating Procedure (SOP); dan
1.5. Trafo distribusi adalah alat yang mengubah tegangan menengah
menjadi tegangan rendah yang disalurkan ke pelanggan melalui
APP satu fasa, tiga fasa, pengukuran langsung, pengukuran tidak
langsung, dan meter elektronik beserta aksesorisnya.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan
Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai pedoman asesmen
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh
menghasilkan strategi pekerjaan supervisi pemeriksaan dan
pengujian operasional:
2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki:
2.1.1.1. Konstruksi Trafo Distribusi.
2.1.1.2. Analisa data orang benda terkait Trafo Distribusi
2.1.1.3. Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan
supervisi pemeriksaan dan pengujian Trafo
Distribusi.
2.1.1.4. Standar peraturan spesifikasi prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2.1.2. Keterampilan yang harus dimiliki:
2.1.2.1. Menggunakan peralatan pengukuran listrik.
2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer
2.1.2.3. Menerapkan penulisan laporan pemeriksaan dan
pengujian
-28-
2.2. Ruang lingkup pengujian
2.2.1. Konteks asesmen meliputi:
2.2.1.1. Unit Kompetensi diuji di tempat/area pekerjaan
atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai
dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan
dalam keadaan normal, menggunakan prosedur,
informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
2.2.1.2. Asesmen unit kompetensi iniharus didukung
dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan
kerja.
2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian:
2.2.2.1. Kebijakan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) dan
prosedur dan instruksi kerja.
2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat,
dan material untuk melakukan pekerjaan aktual
seperti yang ditentukan oleh unit standar
kompetensi ini.
2.3. Metode asesmen
2.3.1. Kaji ulang target kinerja Unit yang telah ditetapkan
2.3.2. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.3. Laporan hasil kerja perbaikan dibandingkan dengan standar
yang telah ditetapkan
2.3.4. Kaji perubahan pencapaian kinerja unit dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kinerja
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi
2.4.2. Bukti uji.
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
-29-
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk:
2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel
2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel
2.4.3.3. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait
seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan
Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit
kompetensi ini. Mempertunjukkan level
keterampilan yang mendukung pekerjaan;
2.4.3.4. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan, dan
prosedur tempat kerja
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan sistem distribusi.
2.6. Catatan: Versi operasional
2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah
melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pemasangan yang
menggunakan Trafo Distribusi.
2.6.2. Memahami bahwa pemegang kompetensi ini mampu
melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian
dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan
penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan.
2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan
pemeriksaan dan pengujian di lapangan.
Asesor hendaknya dapat melihat ke tiga poin ini dilapangan atau
setidaknya prilaku ini akan muncul saat dilakukan wawancara.
-30-
LEVEL 5
-31-
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit : KTL.DUP.1.5006.1.2016
Judul Unit : Mengevaluasi pekerjaan supervisi pemeriksaan dan
pengujian Bidang Distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan
masalah dengan menggunakan beberapa metoda
untuk mengatasi permasalahan supervisi pemeriksaan
dan pengujian yang diperlukan pada kegiatan
supervisi pemeriksaan dan pengujian sesuai dengan
standar dan ketetapan yang berlaku
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pemecahan
masalah supervisi
pemeriksaan dan
pengujian
1.1. Metoda supervisi pemeriksaan dan pengujian
yang berlaku saat ini dipelajari.
1.2. Metoda supervisi pemeriksaan dan pengujian
dianalisa, diinterprestasikan dan disusun
alternatif permasalahan.
1.3.
1.4.
Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi
pemeriksaan dan pengujian dianalisa.
Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi
pemeriksaan dan pengujian dicari apa
penyebabnya dan disusun rencana program
perbaikanya.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti
sesuai standar pemeliharaan
2. Menyiapkan
material kerja
untuk menyusun
rencana kerja
supervisi
2.1. Standar unjuk kerja supervisi pemeriksaan dan
pengujian disiapkan sesuai sesuai kebijakan
manajemen
2.2. Software/perangkat lunak dan perangkat keras
untuk mengolah data disiapkan
-32-
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
pemeriksaan dan
pengujian
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan
dimengerti penyebab permasalahannya
3. Menggunakan
data
permasalahan dan
membuat solusi
alternatif
pemecahan
masalah.
3.1. Data lapangan dibandingkan dangan standar
pada Metoda penyebab ketidaksesuaian
supervisi pemeriksaan dan pengujian.
3.2. Deviasi data lapangan dengan Metoda
penyebab ketidaksesuaian supervisi
pemeriksaan dan pengujian pada buku
panduan (manual book) dipelajari dan dianalisa
penyebabnya
3.3. Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan
dengan beberapa metoda untuk mendapatkan
hasil yang paling optimum untuk dijadikan
solusi penanggulangan masalah operasional.
4. Memeriksa
kesesuaian hasil
analisa kerja
dengan kondisi
lapangan
4.1. Hasil kerja lapangan dibandingkan dengan
alternatif penanggulangan masalah melalui
program Metoda penyebab ketidaksesuaian
supervisi pemeriksaan dan pengujian
4.2. Perintah pengulangan pekerjaan yang belum
sesuai dengan alternatif baru diberikan
4.3. Bimbingan teknis diberikan untuk
penanggulangan masalah operasional
5. Membuat laporan 5.1. Laporan penanggulangan permasalahan
Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi
pemeriksaan dan pengujian dibuat sesuai
dengan format yang ditetapkan oleh
perusahaan.
-33-
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
5.2. Perubahan pelaksanaan Metoda penyebab
ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan
pengujian diseminarkan dan dijadikan acuan
program pemeriksaan dan pengujian di
lembaga pemeriksaan dan pengujian
1. Batasan Variabel
Unit kompetensi ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan
pemecahan masalah dengan menggunakan beberapa metoda untuk
mengatasi permasalahan operasi dan pemeliharaan yang diperlukan pada
pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian, sesuai dengan standar
dan ketetapan yang berlaku.
Supervisi pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian meliputi:
1.1 pemeriksaan dan pengujian operasional di bidang Sistem Tegangan
Rendah dan atau Sistem Tegangan Menengah
1.2 Standar keselamatan dan kesehatan kerja mencakup peraturan K2
disiapkan sesuai peruntukan pekerjaan pemeriksaan dan pengujian
di sistem Tegangan Rendah / Tegangan Menengah;
1.3 Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP;
1.4 Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger
dan earth tester serta peralatan ukur lainnya disiapkan dan diyakini
telah dikaliberasi.
1.5 Persyaratan/Kondisi Unjuk Kerja.
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan
tersedianya
1.5.1. SOP (Standard Operation Procedure) operasional supervisi
pemeriksaan dan pengujian yang berlaku diperusahaan.
1.5.2. Prosedur pemeriksaan dan pengujian.
1.5.3. Standar perusahaan untuk operasional supervisi pemeriksaan
dan pengujian.
1.5.4. Instruksi panduan (Instruction manual) dari supervisi
pemeriksaan dan pengujianserta peralatannya.
1.5.5. Lembar laporan / chek list yang ditetapkan oleh perusahaan.
-34-
1.5.6. Peralatan K2 dan peralatan bantu yang terkait dengan
pelaksanaan unit kompetensi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan
Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan supervisi pemeriksaan dan pengujian membentuk suatu
kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan
berkaitan dengan semua bagian komponen unit kompetensi inidan
dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan Pendukung yang dibutuhkan:
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh
menghasilkan strategi pekerjaan operasional pemeriksaan dan
pengujian
2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki:
2.1.1.1. Penelitian operasional (Operational research)
2.1.1.2. Statistik,
2.1.1.3. Analisa Data Orang Benda (DOB);
2.1.1.4. Ilmu listrik yang berkaitan dengan pekerjaan
operasional Metoda penyebab ketidaksesuaian
supervisi pemeriksaan dan pengujian;
2.1.1.5. Dasar Operasi dan pemeliharaan bidang distribusi;
2.1.1.6. Standar dan batasan yang berlaku;
2.1.1.7. Metodologi Metoda penyebab ketidaksesuaian
supervisi pemeriksaan dan pengujian
2.1.2. Keterampilan yang dibutuhkan :
2.1.2.1. Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik;
2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer
2.1.2.3. Memiliki salah satu sertifikat level 4 Metoda penyebab
ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian
-35-
2.2. Ruang lingkup pengujian
2.2.1. Konteks asesmen meliputi:
2.2.1.1. Unit Kompetensi di ases ditempat/area pekerjaan
atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai
dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan
dalam keadaan normal, menggunakan prosedur,
informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
2.2.1.2. Asesmen unit kompetensi iniharus didukung dengan
bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan
yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
2.2.1.3. Sebagai tambahan padaalat kerja yang dibutuhkan
yang disebutkan diatas dalam “Konteks Asesmen”,
bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam
ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian:
2.2.2.1. Kebijakan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan
prosedur dan instruksi kerja.
2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1 Kaji ulang Curriculum Vitae atau bukti portofolio
2.3.2 Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, dan penugasan proyek serta simulasi.
2.3.3 Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4 Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti
sebagai dasar didalam memberikan asesmen
-36-
2.4. Aspek penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel;
2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel;
2.4.3.3. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait
seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan
Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit
kompetensi ini;
2.4.3.4. Mempertunjukkan level keterampilan yang
mendukung pekerjaan;
2.4.3.5. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja;
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan di sistem distribusi.
2.6. Catatan : Versi operasional
2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah
melaksanakan pekerjaan pembangunan dan pemasangan
bidang distribusi
-37-
2.6.2. Memahami bahawa pemegang kompetensi ini mampu
melakukan pekerjaan supervisi Metoda penyebab
ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian dapat
dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan penjelasan
sebelum pekerjaan dilakukan,
2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan
Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan
pengujian di lapangan.
-38-
LEVEL 6
-39-
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit : KTL.DUP.1.6007.1.2016
Judul Unit : Mendalami Metoda penyebab ketidaksesuaian
pemeriksaan dan pengujian bidang Distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan
masalah dan menyusun metoda baru (re-design) untuk
menangani permasalahanpenyebab ketidaksesuaian
pemeriksaan dan pengujian sesuai dengan standar
dan batasan yang berlaku
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
pemecahan
masalah dan
menyusun metoda
baru.
1.1. Operasi dan pemeliharaan yang berlaku saat
ini dipelajari dan dikaji efektivitasnya dengan
menggunakan pendekatan metoda penyebab
ketidaksesuaian pemeriksaan dan pengujian
1.2. Hasil kajian pemeriksaan dan pengujian
dianalisa dan diinteprestasikan dan disusun
alternatif penanggulangan permasalahan.
1.3. Data penyebab deviasi dianalisa dan dicari apa
penyebabnya dan disusun rencana “design”
penyebab ketidaksesuaian pemeriksaan dan
pengujianyang baru.
1.4 Alternatif penyusunan metoda baru disiapkan.
1.5 Penugasan yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti
sesuai standar pemeriksaan dan pengujian.
2. Menyiapkan data
dan peralatan
Standar unjuk kerja disiapkan sesuai
kebijakan manajemen.
-40-
ELEMEN
KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
kerja analisis 2.2. Software/perangkat lunak dan perangkat keras
untuk mengolah data operasi dan atau
pemeliharaan disiapkan.
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan
dimengerti penyebab permasalahannya.
3. Menggunakan
data untuk
memecahkan
masalah dan
membuat metoda
baru.
3.1. Data lapangan dibandingkan dangan kebijakan
Manajemen tentang unjuk kerja.
3.2. Deviasi data lapangan dengan standar pada
kebijakan manajemen dipelajari dan dianalisa
penyebabnya.
3.3. Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan
dengan beberapa metoda untuk mendapatkan
metoda baru yang paling optimum untuk
dijadikan solusi penanggulangan masalah.
3.4. Metoda baru disampaikan kepada manajemen
penyebab ketidaksesuaian pemeriksaan dan
pengujianuntuk diseminarkan dan dijadikan
metoda kerja baru dalam bekerja
4. Memeriksa
kesesuaian
metoda baru
dengan kondisi
lapangan.
4.1. Metoda baru dibandingkan dengan metoda
sebelumnya sejauhmana efektifitas dari metoda
baru ini.
4.2. Penyempurnaan metoda baru yang belum
sesuai dengan kondisi lapangan dilakukan.
4.3. Bimbingan teknis untuk penggunaan metoda
baru diberikan.
5. Membuat laporan 5.1. Laporan pembuatan metoda baru dituliskan
dalam format yang ditetapkan oleh perusahaan.
5.2. Pembuatan metoda baru diinternalisasikan
dilingkungan perusahaan.
-41-
1. Batasan Variabel
Unit kompetensi inimenguraikan kompetensi yang berkaitan dengan
prosedur penyusunan metoda baru pelaksanaan pemeriksaan dan
pengujian, yang dapat dilaksanakan oleh petugas pemeriksaan dan
pengujian.;
Pekerjaan penyusunan metoda baru pelaksanaan pemeriksaan dan
pengujian meliputi:
1.1. proses kerja baru,
1.2. Standard Operation Procedure (SOP) baru,
1.3. Pemecahan masalah (trouble shooting) baru
1.4. Sistem evaluasi untuk pelaksanaan pemeriksaan dan
pengujiandengan metoda baru.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja
dan material kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan:
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan kriteria unjuk kerja dan
batasan pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh
menghasilkan strategi pekerjaan supervisi pemeliharaan distribusi
2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki
2.1.1.1. Metoda Operasional Research (OR) ;
2.1.1.2. Statistik,
2.1.1.3. Analisa Data,Orang, dan Benda (DOB)
2.1.1.4. Operasi dan pemeliharaan distribusi;
2.1.1.5. Bisnis Ketenagalistrikan.
2.1.2. Keterampilan yang dibutuhkan :
2.1.2.1. Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer;
-42-
2.1.2.2. Menyusun kuisioner;
2.1.2.3. Menyusun tahapan pemeriksaan dan pengujian;
2.1.2.4. Memiliki sertifikat level 5 untuk bidang pemeriksaan
dan pengujian;
2.2. Ruang lingkup pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen meliputi:
2.2.1.1. Unit Kompetensi di ases ditempat/area pekerjaan
atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai
dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan
dalam keadaan normal, menggunakan prosedur,
informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
2.2.1.2. Asesmen unit kompetensi ini harus didukung
dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan
kerja.
2.2.1.3. Sebagai tambahan pada alat kerja yang dibutuhkan
yang disebutkan diatas dalam “Konteks Asesmen”,
bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja
dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan
jenis operasi / pemeliharaan dalam suatu
lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupanpemeriksaan dan pengujian:
2.2.2.1. Kebijakan (Keselamatan Ketenagalistrikan) K2 dan
prosedur dan instruksi kerja.
2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat
dan material untuk melakukan pekerjaan aktual
seperti yang ditentukan oleh unit standar
kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
-43-
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti
sebagai dasar didalam memberikan asesmen
2.4. Aspek penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap elemen dan kriteria unjuk kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel;
2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel;
2.4.3.3. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait
seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan
Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit
kompetensi ini;
2.4.3.4. Mempertunjukkan level keterampilan yang
mendukung pekerjaan;
2.4.3.5. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja;
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal minimal --- dengan pengalaman
dibidang operasi &pemeliharaan distribusi tenaga listrik.
-44-
2.6. Catatan : Versi operasional
2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah
melaksanakan pekerjaan pembangunan dan pemasangan.
2.6.2. Memahami bahawa pemegang kompetensi ini mampu
melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan
pengujiandapat dilihat pada saat yang bersangkutan
memberikan penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan,
2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan
pemeriksaan dan pengujian di lapangan
Catatan:
Bagi yang sudah diposisi level kompetensinya tidak perlu mengambil
sertifikat kompetensi level dibawahnya.