Post on 28-Dec-2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Binjai
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Semester I
Materi : Pengukuran
Sub Materi Pokok : Alat Ukur Massa
Alokasi Waktu : 1 x 15 menit
=======================================================================================A. KOMPETENSI INTI
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan ,
melaporkan, dan berdiskusi.
3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan
angka penting).
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang
tepat untuk penyelidikan ilmiah
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
a. Kognitif
1. Produk:
Membaca hasil pengukuran besaran massa menggunakan neraca ohauss
2. Proses:
Melaksanakan pengukuran massa benda dengan neraca ohauss
b. Psikomotor:
Melakukan pengukuran untuk mengetahui massa benda dengan menggunakan neraca ohauss
c. Afektif
1. Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi:
a. Jujur
b. Peduli
c. tanggung jawab
2. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi:
a. Bertanya,
b. Menyumbang ide atau berpendapat,
c. Menjadi pendengar yang baik,
d. Berkomunikasi
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kognitif
1. Produk:
Setelah melakukan pengukuran massa suatu benda menggunakan neraca
ohauss, siswa dapat membaca hasil pengukuran besaran massa
menggunakan neraca ohauss dengan benar.
2. Proses:
Siswa diberikan LKS untuk mengamati demonstrasi dengan menggunakan neraca
ohauss sehingga siswa dapat melaksanakan pengukuran massa benda dengan neraca ohauss
sesuai dengan tabel hasil pengamatan secara tepat.
b. Psikomotor:
1. Disediakan alat dan bahan dalam melakukan pengukuran untuk mengetahui massa benda
dengan menggunakan neraca ohauss sesuai rincian tugas kinerja yang
2. Disediakan lembar kerja siswa (LKS) agar dapat dikerjakan oleh siswa.
c. Afektif
1. Karakter
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa di nilai
pengamat membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku berkarakter meliputi:
kejujuran, peduli, dan tanggung jawab.
2. Keterampilansosial:
Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, paling tidak siswa di
nilai pengaman membuat kemajuan dalam menunjukan keterampilan sosial bertanya,
menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi.
E. Materi Pembelajaran
Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah
kilogram (kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi
pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N). Untuk mengukur massa benda dapat digunakan
neraca atau timbangan.
Neraca merupakan alat yang digunakan untuk mengukur massa benda atau logam. Neraca
dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohauss, neraca
lengan gantung, dan neraca digital.
1. Fungsi dan Prinsip kerja Neraca
Alat ukur massa yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah neraca Ohaus.
Tingkat ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca pasar yang sering dijumpai di toko-toko
atau di warung.
Pengertian Neraca Ohaus
Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip kerja
neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan diukur dengan anak
timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan
pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang
lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca. Massa benda
dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan
setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa
seperti prinsip kerja tuas.
Skala dalam Neraca Ohaus
Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang digunakan. Setiap
neraca mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung dengan lengan yang digunakannya.
Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang terdapat dalam neraca yang digunakan
disaat pengukuran. Misalnya pada neraca Ohauss dengan tiga lengan dan batas pengukuran
310 gram mempunyai ketelitian 0,01 gram. Hal ini erat kaitannya ketika hendak menentukan
besarnya ketidakpastian dalam pengukuran.
2. Jenis Neraca Ohaus
Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya:
a. Neraca Ohaus dua lengan
Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar.
Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini memiliki dua lengan.
Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20, …, 100g.
Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, …, 500 g. Selain
dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g
sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g.
Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:
1. Lengan depan
2. Lengan belakang
3. System magnetic
4. Penggeser anak timbangan
5. Venier
6. Kait
7. Skala
8. Lekuk
9. Wadah
10. Alas
b. Neraca Ohaus tiga lengan
Neraca yang nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser.
Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:
Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,
….., 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1
gram.
Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala
dari 0,100, 200, ………, 500gr.
Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0,
10, 20, …, 100 gr.
Bagian-bagian Neraca Ohauss:
Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak
dapat digunakan untuk mengukur.
Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca
ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digeser-
geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.
Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.
Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di
dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat
pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.
Kalibrasi diperlukan untuk:
Perangkat baru
Suatu perangkat setiap waktu tertentu
Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah
kalibrasi
Ketika hasil observasi dipertanyakan
Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau
indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang
digunakan dalam akurasi tertentu.
Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar tombol
kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan
tepat pada garis kesetimbanagn , namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya
terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan.
3. Cara pengukuran massa benda dengan neraca Ohaus
Dalam mengukur massa benda dengan neraca Ohaus dua lengan atau tiga lengan sama.
Ada beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan neraca ohaus,
antara lain:
Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan
cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan
posisi dua garis pada neraca sejajar
- Meletakkan benda yang akan diukur massanya
- Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika
panahnya sudah berada di titik setimbang 0 dan
- Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.
4. Pembacaan Dan Penulisan Hasil Pengukuran Dari Neraca Ohaus
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan Neraca dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut:
Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-masing lengan
neraca. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan:
- Hasil Pengukuran (xo) = Penjumlahan dari masing-masing Lengan Misalnya pada
neraca Ohauss III lengan berarti hasilnya= LenganI + Lengan II +Lengan III. Seperti
halnya pada alat ukur panjang, hasil pengukuran menggunakan neraca dapat anda
laporkan sebagai : Massa M = xo ± ketidakpastian
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Metode : Eksperimen dan diskusi
Model : Discovery learning
G. ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
a. Alat :
White Broad, Kertas karton, Neraca Ohauss
b. Bahan :
Beban 100 gram
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber
1. Buku :
Supiyanto. 2006. Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Phibeta
2. Artikel:
Anonim. (31 Januari 2014). Diakses tanggal 14 Maret 2014, dari Slideshare:
http://www.slideshare.net/sinyakkaceh/alat-ukur-1-30668727 .html
b. Media pembelajaran :
a. Paparan Gambar alat ukur massa pada kertas karton.
b. LKS
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Model pembelajaran Discovery learningTahap Kegiatan Pembelajaran
KegiatanMetode
Media/Alat/Bahan
KarakterAlokasi Waktu
Sumber BelajarGuru Siswa
1Stimulus
Kegiatan Pendahuluano Guru memperlihatkan gambar
berbagai jenis alat ukur massa dalam kehidupan sehari-hari.
o Menurut siswa, Diantara gambar-gambar tersebut mana yang paling sering kamu lihat dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari?
o Guru menyampaikan tujuan materio Guru memberikan motivasi
o Menjawab apersepsi guru
o Mendengarkan tujuan materio Mendengarkan motivasi dari
guru
Tanya jawab
Karton dan gambar macam-macam alat ukur
Aktif 1,5 menit Buku nomor 1
2Pernyataan masalah
Kegiatan IntioGuru membagi kelas menjadi dua
kelompokoGuru menyampaikan penjelasan
tentang massaoGuru menanyakan kepada siswa
tentang apakah massa dan berat itu berbeda?
oGuru menanyakan kepada siswa tentang bagaimana menyatakan suatu alat ukur dalam keadaan baik, misalkan pada Neraca Ohauss?
oGuru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu percobaan singkat mengukur massa dengan Neraca Ohauss
o Membagi kelas menjadi dua kelompok
o Mendengarkan penjelasan guru
o Menjawab pertanyaan guru
o Mendengarkan informasi dari guru
Tanya jawab, demonstrasi
Gambar, Beban 100gr, Neraca Ohauss
Teliti, aktif, ingin tahu
12 menit Buku nomor 1
Artikel nomor 1
3Pengumpulan data
4Pengolahan data
5Verifikasi
oGuru meminta siswa melakukan percobaan singkat mengukur massa dengan Neraca Ohauss
oGuru meminta siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengkaji LKS pengukuran massa benda yang harus diperoleh melalui percobaan.
oGuru meminta siswa mengolah data yang diperoleh dari percobaan yang dilakukan
oGuru meminta salah satu kelompok mengemukakan hasil percobaan
oGuru menanggapi hasil kerja kelompok
o Melakukan percobaan singkat mengukur massa dengan Neraca Ohauss
o Membaca lembar kerja siswa yang telah dibagikan oleh guru
o Mengemukakan hasil percobaan dan mendengarkan hasil percobaan
o Mendengarkan guru
6Generalisasi
Kegiatan PenutupoMenyimpulkan kegiatan pembelajaran
bersama siswaoMemberikan siswa tugas rumah
o Mengerjakan tugas kesimpulan
PenugasanJujur, teliti
1,5 menit Buku nomor 1, 2
J. Penilaian 1. Teknik dan Bentuk Instrumen :
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Pengamatan Keterampilan Lembar penilaian Keterampilan dan Rubrik
2. Contoh Instrumen : Terlampir
1. Lembar Pengamatan Sikap (LP 01)
2. Lembar Pengamatan Keterampilan (LP 02)
3. Pedoman Penskoran
a. Sikap
skor akhir= jumlah skor18
x 100
b. Keterampilan
skor akhir= jumlah skor9
x 100
Medan, 26 Maret 2014Mengetahui,Dosen Pembimbing Calon Guru Pelajaran Fisika
Drs. Usler Simarmata, M.S Filza Sabila Mentari
NIP. NIM. 4113321012
LP 01
a. Lembar Pengamatan Sikap
No Aspek yang dinilai 3 2 1
1 Aktif
2 Teliti
3 Kreatif
4 Tanggung jawab
5. Kerja sama
6 Peduli
Rubrik Penilaian Sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1. Aktif 3 : menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, dan terlibat
aktif dalam melakukan percobaan.
2: menunjukkan rasa ingin aktif ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam melakukan percobaan.
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat
aktif dalam melakukan percobaan walaupun telah didorong
untuk terlibat
2. Teliti 3. hati-hati dalam melakukan eksperimen
2. kurang hati-hati dalam melakukan eksperimen
1. tidak hati-hati dalam melakukan eksperimen
3 Kreatif 3. selalu berusaha memunculkan ide terhadap proses pemecahan
masalah dalam melakukan percobaan yang berbeda dan kreatif
2. tidak selalu berusaha memunculkan ide terhadap proses
pemecahan masalah dalam melakukan percobaan yang berbeda
dan kreatif
1. tidak memunculkan ide terhadap proses pemecahan masalah
dalam melakukan percobaan yang berbeda dan kreatif
4 Tanggung jawab 3. aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan atau ide,
menghargai pendapat siswa lain selama melakukan percobaan.
2. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan
atau ide, menghargai pendapat siswa lain selama proses
melakukan percobaan.
No Aspek yang dinilai Rubrik
1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan gagasan
atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain dalam
melakukan percobaan.
5 Kerja sama 3. Menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
berdikusi dan bereksperimen.
2. Tidak selalu berusaha bekerjasama dalamkegiatan dalam
kegiatan berdikusi dan bereksperimen.
1. Tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
dalam kegiatan berdikusi dan bereksperimen.
6 Peduli 3. Peduli dengan memberikan ide dalam melakukan percobaan.
2 Berusaha peduli dengan memberikan ide dalam melakukan
percobaan.
1. tidak peduli dalam melakukan percobaan.
b. Lembar Pengembangan Sikap Setiap Siswa
NoNama
Siswa
Sikap
Aktif Teliti Kreatif Tanggung
jawab
Kerjasama Peduli
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Adven
2 Ainun
3 Amir
4 Aprilista
5 Arini
6 Decy
7 Edwin
8 Elizabeth
9 Halimatus
10 Habintoro
11 Helmi
12 Imelda
13 Irpen
LP 02
a. Lembar Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan
No Aspek yang dinilai Rubrik
1. Kemampuan
menggunakan Neraca
Ohauss
3: mampu menggunakan Neraca Ohauss
2: ada keninginan untuk mengetahui menggunakan Neraca
Ohauss
1: tidak mampu dan tidak ingin menggunakan Neraca
Ohauss
2. Melakukan percobaan
sesuai dengan LKS
3: Selalu melakukan percobaan sesuai prosedur kerja yang
terdapat pada LKS
2: Tidak selalu melakukan percobaan sesuai prosedur
kerja pada LKS
1: Tidak melakukan percobaan sesuai prosedur kerja yang
terdapat pada LKS
3. Kemampuan menyajikan
hasil percobaan
3 : Menyajikan hasil percobaan dengan jelas dan dapat
dengan mudah dipahami
2 : Menyajikan hasil percobaan kurang jelas tapi, masih
dapat dipahami
1 : Menyajikan hasil percobaan dengan tidak jelas
b. Lembar Pengamatan Keterampilan Setiap Siswa
No Nama Siswa Ketermpilan
Penggunaan Sesuai LKS Penyajian hasil
No Aspek yang dinilai 3 2 1
1 Kemampuan penggunaan Neraca Ohauss
2 Melakukan Percobaan sesuai dengan lembar kerja siswa
3 Kemampuan menyajikan hasil percobaan
Neraca Ohauss percobaan
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Adventa
2 Ainun
3 Amir
4 Aprilista
5 Arini
6 Decy
7 Edwin
8 Elizabeth
9 Halimatus
10 Harbintoro
11 Helmi
12 Imelda
13 Irpen
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Alat Ukur Massa ( Neraca Ohaus)
1. Judul : Pengukuran massa dengan “ Neraca Ohaus“
2. Kelompok :
3. Nama kelompok :1. ................................................
2. .................................................
3. .................................................
4. .................................................
5. .................................................
6. .................................................
7. .................................................
4. Tujuan :
Mengetahui komponen dari Neraca Ohaus
Dapat menggunakan Neraca Ohaus untuk mengukur massa suatu benda
Dapat membaca hasil pengukuran besaran massa menggunakan Neraca Ohaus
5. Landasan teori :
Alat yang digunakan untuk mengukur massa adalah neraca atau timbangan. Salah satu
neraca yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah neraca Ohaus. Neraca
Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip kerja neraca
ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan diukur dengan anak
timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri.
Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak
timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati
poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi
anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga
yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas.
6. Alat dan Bahan Alat : Neraca Ohaus ( 1 buah ) Bahan : Beban 100gr
7. Langkah Kerja
1. Kalibrasikan neraca, dengan cara memutar sekrup yang berada di samping atas
piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar.
2. Letakkan benda yang akan diukur massanya di atas piringan penyangga beban.
3. Geser skala pada neraca dimulai dari skala yang besar, kemudian skala yang kecil,
sampai tanda panah menunjukkan/ berada pada titik setimbang (angka nol ).
4. Baca nilai yang tertera pada Neraca Ohaus.
8. Hasil Pengamatan
PercobaanNeraca Ohaus
Angka pada skala Hasil UkurLengan I Lengan II Lengan III
123
9. Kesimpulan........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
MICROTEACHING FISIKA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
ALAT UKUR MASSA
DISUSUN
OLEH :
FILZA SABILA MENTARI
(4113321012)
PENDIDIKAN FISIKA EKSTENSI 2011
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014