Post on 07-Jul-2018
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
1/48
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMA SEMESTER
Disusun oleh :
KURNIA IKA PANGESTI
4201413077
Pendidikan Fisika
Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
2/48
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : …………………….
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : XII/1
Alokasi Waktu : 16 x 45 menit (6 Pertemuan)
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
Kimia
3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam sel elektrokimia (sel volta
dan sel elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan.
3.5 Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan terkait sel elektrokimia.
4.3 Menciptakan ide/gagasan produk sel elektrokimia.
4.5 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan sel elektrokimia.
Fisika
3.2 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan
sehari-hari.
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
3/48
3.8 Menganalisis rangkaian arus bolak-balik (AC) serta penerapannya
4.2 Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian listrik
4.8
Memecahkan masalah terkait rangkaian arus bolak-balik (AC) dalam
kehidupan sehari-hari.
Biologi
3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan
perubahan tersebut bagi kehidupan.
4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur
ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
Indikator
Kimia
3.3.1 Menganalisis reaksi redoks yang terjadi di dalam sel elektrokimia.
3.5.1 Menggunakan aturan cara setengah reaksi dan perubahan bilangan
oksidasi untuk menyelesaikan persamaan redoks.
3.5.2 Menggunakan data potensial sel untuk menentukan kespontanan reaksi.
3.5.3 Menggunakan hukum Faraday untuk menganalisis hubungan antara arus
listrik yang digunakan dengan jumlah hasil reaksi yang terjadi.
4.3.1 Merancang percobaan terkait sel elektrokimia (sel volta dan sel
elektrolisis).
4.5.1
Memecahkan masalah terkait perhitungan kimia dalam elektrolisis
menggunakan hukum Faraday.
Fisika
3.2.1 Mengidentifikasi arus dan tegangan pada rangkaian seri dan paralel.
3.2.2 Menjelaskan prinsip kerja peralatan listrik searah DC dalam kehidupan
sehari-hari.
3.8.1 Menentukan jenis dan sifat rangkaian arus bolak-balik.
3.8.2 Menjelaskan prinsip kerja rangkaian arus bolak-balik AC terhadap
penggunaan resistor, induktor, dan kapasitor.3.8.3 Menginterpretasikan grafik fasor hubungan antara arus dan tegangan
sebagai fungsi waktu terhadap beda fase dalam rangkaian arus AC.
3.8.4 Mendeskripsikan pengaruh beda fase terhadap proses jalannya arus dan
tegangan pada rangkaian arus bolak-balik.
3.8.5 Menganalisis prinsip resonansi rangkaian seri RLC.
4.2.1 Menjelaskan hukum ohm dan hukum kirchoff.
4.2.2 Menjelaskan penggunaan amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian
listrik.
4.8.1 Mengaplikasikan konsep faktor daya dalam permasalahan sehari-hari
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
4/48
Biologi
3.10.1
Menemukan faktor penyebab terjadinya perusakan lingkungan.3.10.2 Mengetahui maksud dan penyebab dari ketidakseimbangan lingkungan.
3.10.3 Mengetahui dampak dari perusakan lingkungan.
3.10.4 Mengenali perilaku manusia yang tidak beretika lingkungan.
4.10.1 Mengetahui cara mencegah terjadinya perusakan lingkungan.
4.10.2 Mengetahui cara menanggulangi perusakan lingkungan.
Tujuan Pembelajaran
Kimia
1.
Siswa mampu menyetarakan reaksi redoks.2. Siswa dapat menggunakan aturan cara setengah reaksi dan perubahan
bilangan oksidasi untuk menyelesaikan persamaan redoks.
3. Siswa dapat menggunakan data potensial sel untuk menentukan kespontanan
reaksi.
4. Siswa dapat menggunakan hukum Faraday untuk menganalisis hubungan
antara arus listrik yang digunakan dengan jumlah hasil reaksi yang terjadi.
5. Siswa mampu merancang percobaan terkait sel elektrokimia (sel volta dan sel
elektrolisis).
6.
Siswa mampu memecahkan masalah terkait perhitungan kimia dalamelektrolisis menggunakan hukum Faraday.
Fisika
1. Siswa mampu mengidentifikasi kembali karakteristik arus dan tegangan pada
rangkaian seri dan paralel.
2. Siswa mampu menjelaskan prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Siswa dapat melakukan percobaan dan mempelajari sifat tegangan bolak-
balik pada rangkaian seri hambatan (R), kumparan (L), dan kapasitas (C).
4.
Siswa dapat mendeskripsikan pengaruh beda fase terhadap proses jalannyaarus dan tegangan pada rangkaian arus bolak-balik.
5. Siswa dapat mengaplikasikan prinsip resonansi dalam memecahkan
permasalahan sehari-hari yang berhubungan dengan konsep arus dan
tegangan bolak-balik.
6. Siswa mampu menjelaskan kembali hukum ohm dan hukum kirchoff.
7. Siswa mampu memperagakan penggunaan amperemeter dan voltmeter dalam
rangkaian listrik melalui metode eksperimen.
8. Siswa dapat mengaplikasikan faktor daya dalam memecahkan permasalahan
sehari-hari yang berhubungan dengan konsep arus dan tegangan bolak-balik.
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
5/48
Biologi
1.
Siswa dapat menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya perusakanlingkungan.
2. Siswa dapat mengetahui maksud dan penyebab dari ketidakseimbangan
lingkungan.
3. Siswa dapat mengetahui dampak dari perusakan lingkungan.
4. Siswa mampu mengenali perilaku manusia yang tidak beretika
lingkungan.
5. Siswa dapat mengetahui cara mencegah terjadinya perusakan lingkungan.
6. Siswa dapat mengetahui cara menanggulangi perusakan lingkungan.
Materi Pembelajaran
Materi Kimia Materi Fisika Materi Biologi
Penyetaraan persamaan
reaksi redoks.
Sel Elektrokimia dan
potensial sel.
Sel Elektrolisis dan
Hukum Faraday.
Rangkaian arus searah.
Hukum Ohm.
Hukum Kirchoff.
Pengertian dan sifatrangkaian arus bolak-
balik.
Rangkaian seri RLC. Impedansi rangkaian
RLC.
Sifat rangkaian RLC
Prinsip resonansi
Faktor daya
Pencemaran
lingkungan.
Perubahanlingkungan.
Daur ulang limbah.
A. Kimia
A.1 Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks
Penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi
a.
Penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi dalam suasana
asam
Langkah-langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
1.
Menulis perubahan ion yang terjadi
2.
Menambah bagian yang kekurangan oksigen dengan H2O
3. Menambah bagian yang kekurangan hidrogen dengna H+
4. Menyamakan ruas kanan dan ruas kiri dengan menambahkan
elektron
b.
Menjumlahkan setengah reaksi oksidasi dengan setengah reaksi
reduksi dan pada akhir reaksi jumlah elektron dihilangkan
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
6/48
Penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi dalam suasana
basa
Langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu;
1. Menulis perubahan ion yang terjadi
2. Menambahkan bagian yang kekurangan oksigen dengan OH-
3. Menambahkan bagian yang kekurangan hiodrogen dengan H2O
4. Menyamakan muatan ruas kiri dan ruas kanan dengan
menambahkan elektron
5. Menjumlahkan setengah reaksi oksidasi dengan setengah reaksi
reduksi dan pada akhir reaksi jumlah elektron dihilangkan
Contoh soal:Setarakan reaksi-reaksi berikut!
a.
Cu (s) + HNO3 (aq) Cu(NO3)2 + NO (g) + H2O (l)
b.
NaCrO2 (aq) + Br 2 (g) + NaOH (aq) Na2CrO4 (aq) + NaBr (s)
+H2O (l)
Jawab:
a. Dalam suasana asam
Reaksi ion:
Cu (s) + NO3 – (aq) Cu2+ (aq) + NO (g)
Cu (s) Cu2+(s) + 2 e – (oksidasi) NO3 – (aq) + 3 e – NO (g) (reduksi)
Cu (s) Cu2+(s) + 2 e –
NO3 – (aq) + 4 H+ (aq) + 3 e – NO (g) + 2 H2O (l)
Cu (s) Cu2+ (s) + 2 e – |×3|
NO3 – (aq) + 4 H+ (aq) + 3 e – NO (g) + 2 H2O (l) |×2|
------------------------------------------------------------------------------
3 Cu (s) + 8 H+ (aq) + 2 NO3 – (aq) 3 Cu2+ (s) + 2 NO (g) + 4 H2O (l)
Dalam persamaan molekular:
3 Cu (s) + 8 H+ (aq) + 2 NO3 – (aq) 3 Cu3+ (s) + 2 NO (g) + 4 H2O (l)
6 NO3 – 6 NO3 – (aq)
3 Cu(s) + 8 HNO3 (aq) 3 Cu (NO3)2 (aq) + 2 NO (g) + 4 H2O (l)
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
7/48
b.
Dalam suasana basa Reaksi ion:
CrO2 – (aq) + Br 2 (g) CrO42 – (aq) + Br – (g)
CrO2 – (aq) CrO4 – (aq) + 3 e – (oksidasi)
Br 2 (g) + 2 e – 2 Br – (g) (reduksi)
CrO2 – (aq) + 4 OH – (aq) CrO4 – (aq) + 2 H2O (l) + 3 e – |×2|
Br 2 (g) + 2 e – 2 Br (g) |×3|
------------------------------------------------------------------------------
2 CrO2 – (aq) + 8 OH – (l) + 3 Br 2 (g) 2 CrO42 – (aq) + 4 H2O(l) + 6 Br – (g)
Dalam persamaan molekul:
2 CrO2 –
(aq) + 8 OH –
(l) + 3 Br 2 (g)
2 CrO42 –
(aq) + 4 H2O (l) + 6 Br –
(g) 2 Na+(aq) 8 Na+ 4 Na+ 6 Na+
2 NaCrO2 (aq) + 8 NaOH (aq) + 3 Br 2 (g) 2 Na2CrO4 (aq) + 6 NaBr (l)
+ 4 H2O
Penyetaraan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi
Langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
1. Menentukan bilangan oksidasi semua atom untuk mengetahui atom-
atom mana yang mengalami perubahan biloks.
2. Memasangkan oksidator dan produknya, reduktor dan produknya
menggunakan diagram.
3.
Menambahkan koefisien pada pasangan tersebut jika terjadi perbedaan jumlah atom.
4. Menentukan perubahan biloks, baik reduktor maupun oksidator. Nilai
perubahan ini merupakan faktor penyetara, yang dikalikan dengan
koefesien reaksinya.
5. Menyetarakan atom-atom lain yang tidak mengalami reduksi dan
oksidasi untuk memenuhi Hukum Kekekalan Massa.
6. Memeriksa apakah persamaan sudah setara, baik massa maupun
muatannya.
A.2 Sel Elektrokimia dan Potensial Sel
Dalam elektrokimia dipelajari reaksi-reaksi yang disertai perpindahan
elektron (reaksi redoks). Pada proses ini, energi kimia diubah menjadi
energy listrik atau sebaliknya. Reaksi reduksi oksidasi tertentu dapat
menghasilkan arus listrik. Adapun pada kondisi lainnya, arus listrik
dialirkan ke dalam larutan atau cairan zat kemudian akan terjadi
perpindahan elektron yang menghasilkan reaksi kimia.
Sel elektrokimia dibedakan atas:
a. Sel Volta/Sel Galvani
b. Sel elektrolisis
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
8/48
Persamaan sel volta dan sel elektrokimia, antara lain:
1.
Pada sel elektrokimia, baik sel Volta maupun sel elektrolisis
digunakan elektrode, yaitu katode, anode, dan larutan elektrolit.
2. Reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia adalah reaksi redoks,
pada katode terjadi reduksi, sedangkan pada anode terjadi oksidasi.
Perbedaan sel volta dan sel elektrokimia dalah sebagai berikut:
No Sel Volta Sel elektrokimia
1Energi kimia diubah
menjadi energi listrik
Energi listrik diubah menjadi
energi kimia
2 Katode adalah kutub positif Katode adalah kutub negatif
3 Anode kutub negatif Anode kutub positif
4 Reaksi spontan Reaksi tidak spontan
a. Sel Volta
Penemu sel volta dalah ahli kimia Italia Alessandro Volta dan Luigi
Galvani. Sel ini merupakan salah satu sel elektrokimia yang pertama
kali dikembangkan.
Pada sel volta digunakan elektrode negatif
(anode) zink (seng) yang dicelupkan ke
dalam larutan ZnSO4 dan elektrode positif
(katode) cuprum (tembaga) yang dicelupkanke dalam CuSO4. Kedua larutan
dihubungkan dengan jembatan garam atau
dipisahkan oleh dinding berpori. Jembatan
garam merupakan pipa berbentuk U yang di
dalamnya berisi agar-agar yang mengandung garam kalium klorida.
Jembatan garam berfungsi untuk mempertahankan kenetralan
medium elektrolit tempat batang elektrode berada.
Prinsip kerja sel volta:
1. Elektrode seng teroksidasi berubah menjadi Zn2+
Zn (s) → Zn2+ (aq) + 2 e – 2. Elektron yang dibebaskan mengalir melalui kawat penghantar
menuju elektrode Cu.
3. Pada elektrode Cu elektron-elektron diikat oleh ion Cu2+ dari
larutan menjadi Cu dan selanjutnya molekul menempel pada
batang Cu, reaksi:
Cu2+ (aq) + 2 e – → Cu (s)4. Akibatnya, Zn teroksidasi dan Cu2+ tereduksi, pada anode ion Zn2+
lebih banyak dari ion SO42 – , sedangkan pada katode ion SO4
2 –
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
9/48
lebih banyak dari ion Cu2+. Oleh sebab itu, ion SO42 – berpindah
dari elektrode Cu ke elektrode Zn melalui jembatan garam.
5.
Pada akhir reaksi sel, elektrode Zn akan berkurang beratnya,
sedangkan elektrode Cu akan bertambah beratnya. Larutan
CuSO4 semakin encer, sedangkan larutan ZnSO4 semakin pekat.
Reaksi yang terjadi pada sel Volta adalah
Zn (s) + CuSO4 (aq) → ZnSO4 (aq) + Cu (s)Reaksi oksidasi (anode)
Zn(s) → Zn2+ (aq) + 2 e – Reaksi reduksi (katode)
Cu2+ (aq) + 2 e – → Cu (s)
b.
Reaksi Sel dan Potensial SelReaksi sel adalah jumlah aljabar dari reaksi-reaksi yang terjadi pada
elektrode-elektrode. Potensial sel adalah jumlah aljabar dari
potensial oksidasi dan potensial reduksi. Jika yang digunakan adalah
elektrode-elektrode standar, maka potensial tersebut ditandai dengan
E0 sel. Potensial standar untuk sel tersebut, adalah sebagai berikut:
E0sel = E0oksidasi + E0reduksi
A.3 Sel Elektrolisis dan Hukum FaReaksi Pda Anodaraday
a. Reaksi pada Katoda
Pada katode terjadi reaksi ion-ion positif (kation) mengikat elektron-
elektron yang berasal dari sumber arus. Zat yang terbentuk dari hasil
reaksi ini akan melekat pada batang katode, kecuali jika zat yang
dihasilkan berbentuk gas. Apabila zat hasil reaksi berfase gas maka
akan keluar sebagai gelembung-gelembung gas disekitar katode yang
selanjutnya akan bergerak ke permukaan sel elektrolisis. Dalam
larutan, ion positif menuju ke katode dan ion negatif ke anode.
1. Ion Hidrogen (H+)
Ion hidrogen akan direduksi menjadi molekul gas hidrogen.
Reaksi: 2 H+ (aq) + 2 e – → H2 ( g )
2.
Ion-ion Logam
Ion-ion logam alkali/alkali tanah, seperti Li+, K +, Na+, Ba2+,
Sr 2+, dan Ca2+ tidak mengalami reduksi karena E° logam
kurang dari E° air maka air sebagai penggantinya yang akan
mengalami reduksi.
Reaksi: H2O (l ) + 2 e – → H2 ( g ) + 2 OH – (aq)
Ion-ion logam selain alkali/alkali tanah, seperti Ni2+, Cu2+, dan
Zn2+ akan mengalami reduksi menjadi logam.
Reaksi: Mn+ + n e-→ M
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
10/48
Akan tetapi, apabila leburan garam yang dielektrolisis maka ion
logam penyusun garam tersebut akan direduksi menjadi logam.
b.
Reaksi pada AnodaPada anode terjadi reaksi oksidasi, ion-ion negatif akan ditarik oleh
anode. Reaksi yang terjadi pada anode sangat dipengaruhi oleh jenis
anion dan jenis elektrode yang digunakan. Jika anode terbuat dari
elektrode inert (elektrode yang tidak ikut bereaksi), seperti Pt, C, dan
Au maka ion negatif atau air akan teroksidasi.
1. Ion hidroksida (OH – ) akan teroksidasi menjadi H2O dan O2.
Reaksinya: 4 OH – (aq) → 2 H2O (l) + O2 (g) + 4 e – 2. Ion sisa asam
Ion sisa asam yang tidak beroksigen, seperti Cl
–
, Br –
, I –
akanteroksidasi menjadi gasnya Cl2, Br 2, I2.
Ion sisa asam yang beroksigen, seperti SO42 – , NO3 – , PO4
3 – tidak
teroksidasi. Sebagai gantinya air yang teroksidasi.
Reaksi: 2 H2O (l) → 4 H+ (aq) + O2(g) + 4 e – Jika anodenya terbuat dari logam lain (bukan Pt, C, atau Au)
maka anode akan mengalami oksidasi menjadi ionnya.
c. Hukum Faraday
Dalam sel elektrolisis, jumlah zat (massa) yang diendapkan atau yang
melarut pada elektrode berbanding lurus dengan jumlah arus yang
melewati elektrolit (Hukum I Faraday).
Keterangan:
w = massa zat
e = massa ekivalen
i = kuat arus
F = tetapan Faraday
Untuk 2 elektron atau lebih yang dielektrolisis dengan jumlah arus
yang sama berlaku Hukum II Faraday,“Jika arus dialirkan ke dalam beberapa sel elektrolisis maka jumlahzat yang dihasilkan pada masing-masing elektrodenya sebanding
dengan massa ekuivalen masing-masing zat tersebut.” B. Fisika
B.1 Listrik Dinamis
a. Arus Listrik
Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui
suatu penghantar setiap detik.
Satuan dari arus listrik dalah Ampere (A)
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
11/48
I = kuat arus
Q = muatan listrik
t = waktu
Besarnya kuat arus yang mengalir melalui rangkaian listrik dapat
diukur dengan alat Amperemeter.
b. Beda Potensial
Beda potensial listrik dalah banyaknya muatan listrik yang
terkandung dalam suatu benda. Beda potensial listrik (tegangan)
timbul karena dua benda yang memiliki potensial listrik berbeda
dihubungkan oleh suatu penghantar.
Beda potensial ini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik
ke titik lainnya. Satuan beda potensial adalah Volt (V). Alat yangdigunakan untuk mengukur beda potensial listrik disebut Voltmeter.
keterangan:
V = beda potensial
W = usaha/ energi
q = muatan listrik
B.2 Hukum Ohm
George Simon Ohm merupakan ilmuwan yang pertama kali menjelaskan
hubungan kuat arus dan beda potensial listrik. Berdasrkan
eksperimennya, Ohm menyatakan bahwa “Besarnya beda potensial listrik ujung-ujung penghantar yang berhambatan tetap sebanding dengan kuat
arus listrik yang mengalir melalui penghantar tersebut selama suhu
penghantar tersebut dijaga tetap”.
atau
Dari penyelidikan lebih lanjut menggunakan penghantar berhambatan R,
ternyata diperoleh:
keterangan:
V = beda potensial
I = kuat arus
R = hambatan kawat penghantar
B.3 Hukum Kirchoff
a. Hukum I Kirchoff
“Arus yang masuk sama dengan arus yang keluar percabangan”.
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
12/48
b. Hukum II Kirchoff
“Jumlah perubahan potensial yang mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus sama dengan nol”
Keterangan:
E = GGL sumber arus
I = arus listrik
R = hambatan
Pada semua hambatan R dianggap positifermusan hukum II
Kirchoff, mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Semua hambatan R dianggap positif
2. Pada arah perjalanan atau penelusuran rangkaian tertutup
(loop), jika sumber arus berawal dari kutub negatif ke kutub positif, maka GGL nya dihitung positif. Jika sebaliknya, maka
GGL nya dihitung negatif.
3.
Arus yang searah dengan perhitungan loop dihitung positif,
jika sebaliknya dihitung negatif.
4. Jika hasil perhitungan bernilai negatif, maka arah arus yang
sebenarnya adalah kebalikan dari arah yang ditetapkan.
B.4 Rangkaian Sederhana
Rangkaian listrik sederhana akan memenuhi hukum ohm, yaitu
E = IR
Rangkaian sederhana dapat dikembbannngkanmenjadi beberapa jenis
rangkaian, yaitu:
a. Rangkaian Hambatan Seri
Rangkaian seri berarti sambungan antara ujung komponen satu
dengan pangkla komponen lain dipasang secara berurutan.
Sifat-sifat rangkaian seri:
Sedangkan besarnya hambatan dapt diturunkan dengan membagi
persamaan potensial dengan besarnya arus.
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
13/48
Gambar rangkaian hambatan seri
b. Rangkaian Hambatan Paralel
Rangkaian hambatan paralel berarti ujung dan pangkal dari
komponen-komponen rangkaian paralel menyatu.
Sifar-sifat rangkaian hambatan paralel, yaitu:
Besarnya hambatan diturunkan dengan cara membagi kuat arus
dengan beda potensial.
Gambar rangkaian hambatan paralel:
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
14/48
B.5 Arus dan Tegangan Bolak-balik
Tegangan dan arus bolak-balik adalah tegangan dan arus yang berubah
terhadap waktu menurut fungsi sinus.
Persamaan arus dan tegangan bolak-balik:
Harga rata-rata
Keterangan:Vr = tegangan rata-rata
Vmaks = tegangan maksimum
Keterangan:
ir = arus rata-rata
imaks = arus maksimal
Harga efektifHarga efektif arus dan tegangan bolak-balik didefinisikan sebagai
harga arus dan tegangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan
energi kalor rata-rata yang sama pada arus dan tegangan arus searah
oada suatu hambatan R.
Harga arus dan tegangan efektif adalah arus dan tegangan yang
terbaca pada Amperemeter dan Voltemeter.
Persamaan arus dan tegangan efektif:
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
15/48
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
16/48
Berdasarkan hukum Kirchoff, berlaku
hubungan
Sesuai hukum Ohm, diperoleh
c. Rangkaian kapasitif
Rangkaian kapasitif hanya terdiri dari
kapasitor dan sumber tegangan.
Berdasarkan hukum Kirchoff, diperoleh:
Dapat disimpulkan bahwa pada rangkaian
kapasitif, berlaku:
Fase arus mendahului tegangan sebesar 900
Besarnya reaksi kapasitifnya adalah
d.
e. Rangkaian Seri RLC
Rangkaian seri RLC banyak digunakan pada osilator untuk
membangkitkan getaran gelombang elektromagnetik. Pada rangkaian
ini akan terjadi peristiwa resonansi, yaitu peristiwa ikut bergetarnya
suatu benda karena getaran benda lain. Resonansi pada rangkaian
RLC terjadi saat harga VL = VC atau XL = XC.
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
17/48
Diagram fasor untuk rangkaian RLC, yaitu
Tiga kemungkinan yang dapat terjadi pada rangkaian RLC, yaitu
1.
Saat XL > XC Pada keadaan ini, rangkaian lebih bersifat induktif, sehingga
berlaku
2. Saat XL < XC
Pada keadaan ini, rangkaian lebih bersifat kapasitif, sehingga
berlaku
3. Saat XL = XC
Pada keadaan ini, rangkaian dikatakan mengalami resonansi.
Besarnya Z = R.
C. Biologi
C.1 Pencemaran Lingkungan
Macam-macam Polusi
a. Polusi Udara
Jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat, energi, radiasi, dan
komponen lainnya sehingga kualitas udara turun dan tidak sesuai
dengan peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah terjadi.
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
18/48
Pencemar udara dapat digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu
pergesekan permukaan, penguapan dan pembakaran.
1.
Pergesekan permukaan
Pergesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran
partikel padat di udara antara lain penggergajian, pengeboran, dan
pengusahaan barang-barang seperti kayu, minyak, aspal dan baja.
2. Penguapan
Penguapan merupakan perubahan fase cairan menjadi gas. Polusi
udara banyak disebabkan zat-zat yang mudah menguap, seperti
pelarut cat dan perekat.
3. Pembakaran
Pembakaran merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat danmembebaskan energi, cahaya atau panas. Bahan bakar yang
umum digunakan ialah kayu, batubara, kokas, minyak,
semuanya berasal dari alam yang mengandung karbon. Pada
pembakaran dihasilkan senyawa karbondioksida dan air,
disamping itu juga arang dan jelaga.
Cara pencegahan dan penanggulangan terhadap pencemaran udara,
antara lain sebagai berikut:
1. Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan CO.
2. Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi
tingkat pencemaran.
3. Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan
pada tanah yang kurang produktif.
4. Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum
dikeluarkan ke udara beba
b. Polusi Tanah
Pencemaran menyebabkan susunan tanah mengalami perubahan,
sehingga menggangu kehidupan jasad yang hidup di dalam tanah
maupun di permukaan. Pencemaran tanah dapat terjadi antara lainmelalui pencemaran langsung, dan tidak langsung.
1. Pencemaran langsung terjadi karena penggunaan pupuk yang
berlebihan, pemberian pestisida dan pembuangan limbah yang
tidak dapat dicernakkan seperti plastic, kaca, dan kaleng.
Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan
mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang.
2. Pencemaran tidak langsung dapat terjadi melalui air, dan
udara.
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
19/48
Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara
lain sebagai berikut:
1.
Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastiksebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
2. Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya
dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan
sebagainya.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
4. Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
5.
Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada
tanaman.
c. Polusi Air
Secara kuantitas rata-rata keperluan air per hari per kapita
sebanyak 100 liter. Secara kualitas air yang sehat harus memenuhi
syarat fisika, kimia, dan biologi agar tidak merugikan kesehatan.
Secara fisika, air yang sehat adalah air yang jernih, tidak berasa, dan
tidak berbau. Secara kimia, air yang sehat harus bebas dari bahan
beracun dan berbahaya (B3). Dan secara biologi, air yang sehat harus
memenuhi syarat tidak mengandung mikroorganisme patogen yang
dapat menyebabkan penyakit.
Karena sulitnya mendapatkan air bersih tak jarang sebagian
masyarakat masih mengkonsumsi air permukaan yang berasal dari airrawa, air hujan, dan bahkan air sungai tanpa proses pengolahan.
Penggunaan air sungai dan air tercemar lainnya sebagai air konsumsi
dapat merugikan kesehatan, karena air sungai dapat terakumulasi oleh
limbah industri dan domestik yang berbahaya. Keanekaragaman
hayati hidrobiota dapat mengalami penyederhanan, kematian dan
bahkan terjadi kepunahan jika proses pencemaran berjalan terus
menerus.
Polusi air yang disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia
mempunyai dampak negatif yang lebih besar bila dibandingkan
dengan zat-zat kimia alami seperti Zn, Pb, Cu, Fe, Cl, sulfat, dan
sebagainya.
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran
air dapat dibedakan atas:
1. Limbah pertanian
2. Limbah rumah tangga
3. Limbah industri
4. Penangkapan ikan menggunakan racun
Cara pencegahan dan penanggulangan pemcemaran air:
1.
Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
20/48
2.
Sisa air buangan pabrik dinetralkan terlebih dahulu sebelum
dibuang ke sungai.
3.
Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah
pemukiman penduduk.
4. Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.
d. Polusi Suara
Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang
diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan
ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Bunyi atau suara yang
dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia disebut
kebisingan. Pencemaran atau polusi suara diakibatkan suara-suara
bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bisingdan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas
bunyi melebihi 50 desibel (db). Pengukurannya menggunakan alat
yang bernama Sound Level Meter.
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
1. kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi
yang sempit, misalnya: mesin gergaji.
2. kebisingan yang terputus-putus, misalnya: suara arus lalu lintas
atau pesawat terbang.
3. kebisingan impulsif (tiba-tiba), misalnya: tembakan, bom, atau
suara ledakan.
4. kebisingan impulsif berulang, misalnya: suara mesin tempa,
atau saat proses penancapan paku bumi di tempat proyek
pembangunan.
Cara mencegah pencemaran suara (kebisingan), antara lain dengan
cara:
1. Kelompokkan ruangan potensi keramaian agar tidak
mengganggu ruangan yang membutuhkan ketenangan.
2. Jauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan dari sumber
kebisingan (terutama jalan).3. Gunakan material yang padat, tebal, dan masif untuk menyerap
suara (parket, busa dilapis dengan kain, gipsum).
4. Buat ruangan dengan pembatas ganda (dinding, langit2, dan
lantai ganda).
5. Kurangi penempatan bukaan pada daerah muka bangunan yang
berhadapan dengan jalan yang ramai.
6. Buat permukaan yang tidak rata untuk menyebarkan suara.
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
21/48
7.
Buat pagar atau pembatas jalan yang dapat menyerap atau
mencegah noise masuk ke dalam bangunan (pagar tembok
masif, pagar bukit dan tanaman).
C.2 Perubahan Lingkungan
Aktivitas manusia yang bersenjatakan teknologinya baik jenis
tradisional maupun modern, menyederhanakan bioma dan habitat
sehingga kompleksitas yang stabil menjadi goyah.
Manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
lingkungan hidupnya. Terdapat hubungan yang saling ketergantungan
antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Perubahan pada satu
subsistem dalam ekosistem akan dapat menimbulkan goncanganekologis. Alam sendiri menyediakan mekanisme keseimbangan
alamiah, namun kadang-kadang perubahan tersebut tidak dapat
dinetralisir oleh mekanisme tadi, terlebih lagi apabila perubahan itu
sengaja dibuat manusia. Dengan demikian manusia akan menjadi
faktor penyebab utama terhadap berbagai daur biologi di lingkungan
hidupnya.
Beberapa tipe perubahan lingkungan karena perbuatan manusia
terhadap daur biologi dapat dikelompokkan menjadi:
1. Bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi
2.
Bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi berkurang
3.
Berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah
4. Berkurang dalam volume dan kecepatan daur biologi
5. Benambahan materi sintetik mempunyai dampak terhadap daur
biologi
Perubahan lingkungan hidup dapat menimbulkan berbagai masalah
langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan
manusia, karena itu kita mulai menghadapi apa yang dinamakan masalah
lingkungan hidup. Secara umum sumber permasalahan lingkungan hidup
itu dapat berasal dari 3 sumber utama yaitu
1.
Ledakan penduduk
2. Teknologi dan industri
3.
Perusakan hutan
Model Pembelajaran
1. Discovery Based Learning
2.
Project Based Learning
Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
22/48
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
5.
Eksperimen
6. Presentasi
Media Pembelajaran
Alat :
1.
LCD, proyektor
2. Perangkat percobaan elektrokimia
3. Perangkat percobaan listrik DC, AC
4. Gambar pencemaran atau kerusakan lngkungan
Bahan Ajar : 1. Buku Kimia SMA kelas XII
2. Buku Fisika SMA kelas XII
3. Buku Biologi SMA kelas XI
Skenario Pembelajaran
Setelah mereview hasil pencapaian kompetensi (KD) sebelumnya, guru
memberikan motivasi awal pembelajaran. Guru memaparkan materi yang akan
dipelajari oleh siswa mengenai sel elektrokimia, rangkaian arus listrik DC dan
AC, otot pencemaran lingkungan dan daur ulang limbah. Berikutnya gurumemberikan beberapa pertanyaan untuk memberikan motivasi dan apersepssi
kepada siswa sebagai pengantar memasuki materi. Model pembelajaran yang
digunakan pada pembelajaran ini adalah “ Discovery Based Learning” dan
“Project Based Learning”. Model pembelajaran Discovery Learning lebih
menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak
diketahui. Dalam mengaplikasikan model pembelajaran Discovery Learning guru
berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar secara aktif. Oleh karena itu dalam setiap sub materi siswa diminta
melakukan kegiatan secara berkelompok dengan harapan masing-masing siswa
dapat menemukan pemahamannya dari hasil kegiatan yang dilakukannya. Selain
itu, pembelajaran ini juga mengunakan model pembelajaran Project Based
Learning. Model pembelajaran Project Based Learning adalah sebuah model
pembelajaran yang menggunakan proyek (kegiatan) sebagai inti pembelajaran.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran ini siswa juga diminta melakukan eksplorasi,
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
23/48
penilaian, interpretasi, dan sintesis informasi untuk memperoleh berbagai hasil
belajar (pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Pada akhir kegiatan, siswa secara
berkelompok diminta mengerjakan sebuah proyek yang berupa membuat suatu
karya yang berasal dari limbah. Akhir pertemuan siswa mengikuti ulangan harian.
Kegiatan Pembelajaran
a. Pertemuan ke-1 (3 JP)
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a
sebelum pelajaran dimulai.
3. Guru memberikan motivasi dan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan mengenai sel volta dan sel
elektrolisis.
4. Guru memaparkan materi yang akan dipelajari mengenai
sel volta dan sel elektrolisis, yaitu:
a. Reaksi redoks
b.
Proses yang terjadi dalam sel elektrokimia dan potensial sel
5. Guru menjelaskan pentingnya mempelajari materi
mengenai sel volta dan sel elektrolisis karena
kegunaannya sebagai sumber energi dalam kehidupan
sehari-hari.
6. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa ada 3
kegiatan yang akan dilakukan yaitu
a.
Menyetarakan reaksi redoks menggunakan metode
setengah reaksi.
b.
Menyetarakan reaksi redoks menggunakan metode
perubahan bilangan oksidasi.
c.
Menyelediki reaksi redoks yang berlangsung spontan
dan yang tidak
25 menit
Kegiatan Inti1. Guru menggali pemahaman siswa mengenai reaksi
redoks.
2. Guru menyampaikan materi mengenai reaksi redoks dan
metode penyetaraan persamaan menggunakan metode
setengah reaksi dan perubahan bilangan oksidasi serta
kespontanan reaksi.
90 menit
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
24/48
3. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa,
interaksi antara siswa dengan guru, lingkungan dan
sumber belajar lainnya.4. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
5. Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok.
Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
6. Guru menyiapkan dan membagikan LKS 1 (LKS
Terlampir) untuk masing-masing kelompok.
7. Guru meminta masing-masing siswa berdiskusi dengan
kelompoknya dan menyetarakan persamaan reaksi yang
terdapat dalam LKS 1 menggunakan metode setengah
reaksi.
8.
Setelah siswa berdiskusi dan menyelesaikan tugas yangdiberikan, guru meminta masing-masing kelompok
mempresentasikan hsil diskusi mereka dan menuliskan
hasilnya di papan tulis.
9. Guru menyiapkan dan membagikan LKS 2 (LKS
Terlampir) untuk masing-masing kelompok.
10. Guru meminta masing-masing siswa berdiskusi dengan
kelompoknya dan menyetarakan persamaan reaksi yang
terdapat dalam LKS 2 menggunakan metode perubahan
bilangan oksidasi.
11. Setelah siswa berdiskusi dan menyelesaikan tugas yang
diberikan, guru meminta masing-masing kelompok
mempresentasikan hsil diskusi mereka dan menuliskan
hasilnya di papan tulis.
12. Guru membagikan LKS 3 (LKS Terlampir) kepada
masing-masing kelompok dan meminta masing-masing
siswa berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang
terdapat dalam LKS 3.
13.
Guru meminta masing-masing kelompok memaparkan
hasil diskusinya.
14.
Guru mengingatkan siswa agar bekerjasama dengan
kelompoknya dan bekerja secara cermat dalam rangkamenunjang tercapainya KI-2.
Penutup
1. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari
seluruh kegiatan yang telah dilakukan. Kesimpulan dari
kegiatan yang telah dilakukan tersebut antara lain :
a. Penyetaraan persamaan reaksi redoks dapat
dilakukan menggunakan metode setengah reaksi
dan perubahan bilangan oksidasi.
b. Kespontanan reaksi redoks bergantung pada
keaktifan unsur yang bereaksi.
2.
Guru memberikan soal untuk latihan di rumah.
20 menit
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
25/48
3. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi
untuk pertemuan selanjutnya.
4.
Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
b. Pertemuan ke-2 (3 JP)
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1.
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a
sebelum pelajaran dimulai.
3. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari siswa
sebelumnya mengenai penyetaraan reaksi redoks
Pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru adalah sebagai
berikut:
a. Masih ingatkah kamu metode-metode yang dapat
digunakan untuk menyetarakan persamaan reaksi
redoks?
4. Guru menanyakan kepada siswa mengenai tugas yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya.
5.
Guru menginformasikan pada siswa bahwa ada 2kegiatan yaitu:
a. Menentukan potensial sel suatu sel volta
b.
Mengamati peristiwa elektrolisis
20 menit
Kegiatan Inti
1. Guru menggali pemahaman siswa mengenai sel volta dan
sel elektrolisis.
2. Guru memberi penjelasan singkat mengenai sel volta, dan
sel elektrolisis.
3. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa,
interaksi antara siswa dengan guru, lingkungan dansumber belajar lainnya.
4. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
5. Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok.
Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
6. Guru membagikan LKS 4 dan LKS 5 (LKS Terlampir)
kepada masing-masing kelompok dan membimbing
siswa menuju laboratorium.
8. Guru memberi penjelasan singkat mengenai prosedur
praktikum sebagaimana tertera dalam LKS.
100 menit
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
26/48
9. Guru membimbing siswa melakukan praktikum untuk
menentukan potensial sel volta dan mengamati peristiwa
elektrolisis.10. Sebagian kelompok menentukan potensial sel volta dan
sebagian kelompok yang lain mengamati peristiwa
elektrolisis. Digunakan sistem rolling , kelompok yang
telah selesai melaksanakan satu kegiatan akan bergantian
dengan kelompok lain untuk melakukan kegiatan yang
lainnya.
11. Guru mengingatkan siswa agar bekerjasama dengan
kelompoknya dan bekerja secara cermat dalam rangka
menunjang tercapainya KI-2.
12. Setelah selesai melakukan kegiatan, guru meminta
masing-masing kelompok memaparkan hasil
pengamatannya.
13. Guru meminta siswa mengidentifikasi perbedaan sel
volta dan sel elektrolisis.
Penutup
1. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari
seluruh kegiatan yang telah dilakukan.
2. Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi prinsip-
prinsip sel volta dalam kehidupan sehari-hari.
3. Guru juga meminta siswa mempelajari materi mengenai
hukum Faraday I secara mandiri. 4. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
15 menit
c. Pertemuan ke-3 (2 JP)
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’asebelum pelajaran dimulai.
3.
Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi
yang telah dipelajari oleh siswa dengan materi yang akan
dipelajari pada hari ini. Kegiatan tersebut dilakukan
dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa sajakah yang telah kita pelajari pada pertemuan
sebelumnya?
b. Apa saja aplikasi sel volta dalam kehidupan sehari-
hari?
c.
Dapatkah kalian menggunakan hukum faraday untuk
memecahkan masalah mengenai sel volta?
4.
Guru memberikan review singkat mengenai tugas yang
25 menit
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
27/48
diberikan pada pertemuan sebelumnya.
5. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa
pertemuan kali ini akan mempelajari mengenai rangkaianarus listrik, hukum ohm dan hukum kirchoff.
Kegiatan Inti
1. Guru menggali pemahaman siswa mengenai arus listrik
dan beda potensial.
2.
Guru memberikan penjelasan mengenai arus listrik dan
beda potensial.
3.
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa,
interaksi antara siswa dengan guru, lingkungan dan
sumber belajar lainnya.
4.
Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
5.
Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok.
Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
6.
Guru membagikan LKS 6 (LKS Terlampir) dan
membimbing siswa melakukan kegiatan untuk
memahami materi mengenai kuat arus listrik, beda
potensial dan hubungan antara keduanya.
7. Guru menyiapkan seperangkat rangkaian listrik yang
terdiri dari baterai, bohlam, saklar, dan kabel.
8. Guru meminta meminta masing-masing kelompok
melaksanakan kegiatan sebagaimana dijelaskan dalamLKS secara bergantian.
9. Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mendemonstrasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan
tersebut.
10. Guru memberi penjelasan singkat kepada siswa mengenai
hukum ohm dan hukum kirchoff.
11. Guru membagikan LKS 7 (LKS Terlampir) kepada
masing-masing kelompok.
12.
Guru meminta meminta masing-masing kelompok
melaksanakan kegiatan sebagaimana dijelaskan dalam
LKS secara bergantian.13. Guru kembali meminta masing-masing kelompok
mendemonstrasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan
tersebut.
14. Guru mengingatkan siswa agar bekerjasama dengan
kelompoknya dan bekerja secara cermat dalam rangka
menunjang tercapainya KI-2.
50 menit
Penutup
1. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari
seluruh kegiatan yang telah dilakukan.
2. Guru memberikan soal-soal untuk latihan dirumah.
3.
Guru menugaskan kepada siswa untuk mengidentifikasi
15 menit
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
28/48
mengidentifikasi sum-sumber arus DC.
4. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi
untuk pertemuan selanjutnya.5. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
d. Pertemuan ke-4 (3 JP)
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’asebelum pelajaran dimulai.
3.
Guru menanyakan kepada siswa mengenai tugas yangdiberikan pada pertemuan sebelumnya.
4. Guru memberikan review singkat mengenai tugas yang
telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.
5. Guru menginformasikan pada siswa bahwa pertemuan
kali ini akan mempelajari materi mengenai arus dan
tegangan bolak-balik, rangkaian RLC, serta daya pada
rangkaian AC.
20 menit
Kegiatan Inti
1. Guru menggali pemahaman siswa mengenai arus dan
tegangan bolak-balik, rangkaian RLC serta daya padarangkaian AC.
2.
Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi
yang akan dipelajari, yaitu arus dan tegangan bolak-balik,
rangkaian RLC dan daya pada rangkaian AC.
3. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa,
interaksi antara siswa dengan guru, lingkungan dan
sumber belajar lainnya.
4. Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
5. Guru memberikan latihan soal untuk menambah
pemahaman siswa mengenai arus dan tegangan bolak- balik, rangkaian RLC serta daya pada rangkaian AC.
6.
Guru meminta siswa untuk menuliskannya jawabannya di
papan tulis secara bergantian.
7. Guru meminta siswa membentuk kelompok, dimana
masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.
8. Guru membagikan LKS 8 (LKS Terlampir) kepada
masing-masing kelompok dan membimbing siswa
menuju laboratorium.
9.
Guru menyiapkan seperangkat rangkaian listrik yang
terdiri dari hambatan, kumparan, kapasitor, Volmeter
AC, serta audio generator.
100 menit
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
29/48
10. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai kegiatan
yang akan dilakukan.
11.
Guru membimbing siswa melakukan kegiatan untukmemahami materi mengenai rangkaian RLC.
12. Guru kembali meminta masing-masing kelompok
mendemonstrasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan
tersebut di depan kelas secara bergantian.
13. Guru mengingatkan siswa agar bekerjasama dengan
kelompoknya dan bekerja secara cermat dalam rangka
menunjang tercapainya KI-2.
Penutup
1. Guru memeberikan review singkat mengenai kegiatan
yang dilakukan pada pertemuan kali ini.
2.
Guru membimbing peserta didik untuk menarikkesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
3. Guru menyampaikan pada siswa bahwa materi pada
pertemuan selanjutnya adalah mengenai polusi.
4. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi tersebut
untuk persiapan pertemuan selanjutnya.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
20 menit
e. Pertemuan ke-5 (3 JP)
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’asebelum pelajaran dimulai.
3. Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan
beberapa gambar mengenai lingkungan yang tercemar,
kemudian memberikan beberapa pertanyaan kepada
siswa. Pertanyaan yang dapat diberikan, yaitu:
a.
Apakah yang kalian temukan dari gambar-gambar
tersebut?
b.
Apakah pengaruhnya bagi kehidupan manusia?4. Guru menginformasikan pada siswa bahwa ada 3 materi
yang akan dipelajarin hari ini, yaitu:
a. Macam-macam polusi dan cara penanggulangannya.
b. Perubahan lingkungan
c.
Daur ulang
20 menit
Kegiatan Inti
1. Guru menggali pemahaman siswa mengenai polusi, dan
perubahan lingkungan dengan memberikan pertanyaan
mengenai keadaan lingkungan di sekitar mereka.
2.
Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi
90 menit
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
30/48
tentang polusi.
3. Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok.
Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
4. Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi
mengenai macam-macam polusi dikaitkan dengan
keadaan lingkungan saat ini.
5. Guru memfasilitasi agar masing-masing kelompok dapat
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
6. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai
perubahan lingkungan.
7. Ada 5 tipe perubahan lingkungan, guru meminta masing-
masing kelompok mendiskusikan contohnya masing-
masing.8. Guru memfasilitasi agar masing-masing kelompok dapat
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
9. Guru menanyakan kepada siswa mengenai pengertian
daur ulang dan manfaatnya.
10. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai
barang-barang yang dapat di daur ulang
11. Guru meminta siswa untuk menyimak dengan baik.
Penutup
1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik
kesimpulan.
2.
Guru memberikan penjelasan tentang proyek yang harusdikerjakan oleh siswa. Tugas siswa adalah,
a. Membuat kelompok yang terdiri dari 2-3 siswa.
b. Mengidentifikasi limbah atau barang bekas yang
dapat di daur ulang dan merancang serta membuat
produk daur ulang yang berasal dari limbah atau
barang bekas tersebut.
c. Barang yang dibuat haruslah barang yang memiliki
nilai guna.
d. Waktu pengerjaan adalah selama 2 minggu.
2. Guru juga mengingatkan siswa agar belajar menghadapi
tes pada pertemuan berikutnya.3. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
25 menit
Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian:
a. Pengamatan
b. Tes tulis
c. Praktikum
d. Penugasan proyek
2.
Bentuk instrumen dan istrumen penilaian:
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
31/48
a.
Lembar tes tulis berbentuk pilihan ganda
b.
Lembar pengamatan untuk sikap dan keterampilan
3.
Teknik Penilaian untuk Setiap Indikator
No KD Indikator Teknik Penilaian
1.
3.33.3.1 Menganalisis reaksi redoks yang terjadi
di dalam sel elektrokimia.Tes tulis,
Praktikum
3.5
3.5.4 Menggunakan aturan cara setengah reaksi
dan perubahan bilangan oksidasi untuk
menyelesaikan persamaan redoks.
3.5.5 Menggunakan data potensial sel untuk
menentukan kespontanan reaksi.
3.5.6 Menggunakan hukum Faraday untuk
menganalisis hubungan antara arus listrik
yang digunakan dengan jumlah hasil
reaksi yang terjadi.
Tes tulis,Praktikum
4.3
4.3.1 Merancang percobaan terkait sel
elektrokimia (sel volta dan sel
elektrolisis).
Tes tulis,
Praktikum
4.54.5.1
Memecahkan masalah terkait perhitungankimia dalam elektrolisis menggunakan
hukum Faraday.
Tes tulis,
Praktikum
2.
3.2
3.2.1 Mengidentifikasi arus dan tegangan pada
rangkaian seri dan paralel.
3.2.2 Menjelaskan prinsip kerja peralatan listrik
searah DC dalam kehidupan sehari-hari.
Tes tulis,
Praktikum
3.8
3.8.1 Menentukan jenis dan sifat rangkaian
arus bolak-balik.
3.8.2 Menjelaskan prinsip kerja rangkaian arus
bolak-balik AC terhadap penggunaan
resistor, induktor, dan kapasitor.
3.8.3 Menginterpretasikan grafik fasor
hubungan antara arus dan tegangan
sebagai fungsi waktu terhadap beda fase
dalam rangkaian arus AC.
3.8.4 Mendeskripsikan pengaruh beda fase
terhadap proses jalannya arus dan
Tes tulis,
Praktikum
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
32/48
tegangan pada rangkaian arus bolak-
balik.
3.8.5 Menganalisis prinsip resonansi rangkaian
seri RLC.
4.2
4.2.1 Menjelaskan hukum ohm dan hukum
kirchoff.
4.2.2 Menjelaskan penggunaan amperemeter
dan voltmeter dalam rangkaian listrik.
Tes Tulis,
Praktikum
4.84.8.2 Mengaplikasikan konsep faktor daya
dalam permasalahan sehari-hari. Tes Tulis
3.
3.10
3.10.1 Menemukan faktor penyebab terjadinya
perusakan lingkungan.
3.10.2 Mengetahui maksud dan penyebab dari
ketidakseimbangan lingkungan.
3.10.3 Mengetahui dampak dari perusakan
lingkungan.
3.10.4 Mengenali perilaku manusia yang tidak
beretika lingkungan.
Tes Tulis
4.10
4.10.1 Mengetahui cara mencegah terjadinya
perusakan lingkungan.
4.10.2 Mengetahui cara menanggulangi
perusakan lingkungan.
Tes Tulis,
Penugasan proyek
4. Form Penilaian Sikap
Nama Peserta Didik :
Kelas :Tanggal Pengamatan :
No KD AspekSkor
1 2 3 4
1
1.1
Berdoa sebelum dan setelah melakukan
sesuatu
2Memberi salam sebelum dan sesudah
menyampaikan pendapat/presentasi
3Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan
saat mempelajari ilmu pengetahuan
42.1
Aktif bertanya di dalam kelas5
Melakukan percobaan sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
33/48
62.1
Menuliskan data percobaan sesuai dengan
pengamatan atau pengukuran yang diperolehsaat percobaan
7
Membersihkan dan merapikan kembali
tempat dan alat-alat yang digunakan setelah
percobaan selesai dilaksanakan
8
2.2
Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
di dalam kelompok
9Mampu bekerja sama di dalam kelompok,
teman antar kelompok maupun dengan guru
10 Mau menerima pendapat teman
11Memberikan solusi terhadap pendapat yang
bertentangan12 Melaporkan hasil percobaan yang dilakukan
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap peserta didik dengan cara
memberikan tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = Apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = Apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = Apabila tidak pernah melakukan
Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100)Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79)Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69)Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%)
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
34/48
5. Indikator Pencapaian Kompetensi Pengetahuan dan Penilaiannya
IndikatorTeknik
Penilaian
Bentuk
InstrumenInstrumen Penilaian
3.5.1
Menggunakan
aturan cara
setengah reaksi
dan perubahan
bilangan
oksidasi untukmenyelesaikan
persamaan
redoks.
Tes Tulis Pilihan
ganda
Setengah reaksi reduksi NO3 –
menjadi N2O adalah sebagai berikut.
aNO3 – (aq) + bH+ + 8e – → cN2O
(g) + dH2O (ℓ). Nilai a dan b yang cocok adalah....
a.
2 dan 5
b.
2 dan 10
c.
1 dan 4d.
1 dan 5
e. 5 dan 10
Kunci Jawaban: b
Skor: 2
3.5.2
Menggunakan
data potensial sel
untuk
menentukan
kespontananreaksi.
Tes Tulis Pilihan
ganda
Perhatikan potensial reduksi standar
berikut.
I2(s) + e – → I – (aq) Eo= 0,54 V
Fe3+(aq) + e – → Fe2+(aq) Eo=0,76 VBr 2(ℓ) + e – → Br – (aq) Eo=1,07 VPasangan yang dapat bereaksi
adalah....
a. Fe2+ , Br 2
b. Fe3+ , Br 2
c. Fe2+ , Br-
d. Fe2+ , I-
e. I2, Br 2
Kunci Jawaban: a
Skor: 2
3.5.3Menggunakan
hukum Faradayuntuk
menganalisis
hubungan antara
arus listrik yang
digunakan
dengan jumlah
hasil reaksi yang
terjadi.
Tes Tulis Pilihan
ganda
Jumlah arus listrik yang diperlukan
untuk mereduksi 1 mol ion ClO3 –
menjadi Cl2 dalam larutan asamadalah … a. 1 F
b. 2 F
c. 3 F
d.
4 F
e. 5 F
Kunci Jawaban: a
Skor: 2
4.5.1Memecahkan
masalah terkait
Tes Tulis Pilihan
ganda
Pada elektrolisis, jumlah arus listrik
pada waktu tertentu dapat
mengendapkan 0,01 mol Ag. Jika
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
35/48
perhitungan
kimia dalam
elektrolisismenggunakan
hukum Faraday.
jumlah arus listrik dan waktu yang
sama dialirkan ke dalam larutan
Cu2+ maka logam Cu yangdiendapkan sebanyak …
a. 0,001 mol
b. 0.005 mol
c.
0,01 mol
d. 0,02 mol
e.
0,1 mol
Kunci Jawaban: b
Skor: 2
3.2.1
Mengidentifikasi
arus dan
tegangan pada
rangkaian seri
dan paralel.
Tes Tulis Pillihan
ganda
Perhatikan gambar rangkaian di atas.
Jika sumber arus 18 V dengan
hambatan dalam 1 Ω, maka beda potensial titik a dan b adalah….
a.
10 V
b. 15 V
c.
20 Vd. 30 V
e. 40 V
Kunci Jawaban: a
Skor: 2
3.8.1
Menentukan
jenis dan sifat
rangkaian arus
bolak-balik.
Tes Tulis Pilihan
ganda
Jarum suatu amperemeter yang
digunakan mengukur arus pada
rangkaian arus bolak-balik
menunjukkan angka 10 mA. Ini
berarti bahwa arus yang mengalir
pada rangkaian…. a.
tetap 10 mA b. berubah antara 0 dan 10mA
c.
berubah antara 0 dan -10mA
d. berubahn antara -10 mA dan 10mA
e. berubah antara -10mA dan 10mA
Kunci Jawaban: d
Skor: 2
3.8.2
Menjelaskan
prinsip kerja
Tes Tulis Pilihan
ganda
Sebuah rangkaian seri RLC
dihubungkan ke sumber tegangan
bolak-balik 200 volt. Jika R =120,
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
36/48
rangkaian arus
bolak-balik AC
terhadap penggunaan
resistor,
induktor, dan
kapasitor.
XL =180, dan XC = 90 maka …. a. Impedansi rangkaiannya 20
b.
Besar arus yang mengalir 1,5Ac. Besarnya tegangan induktor
240V
d. Besarnya faktor daya 0,6
e. Arus mendahului tegangan
Kunci Jawaban: d
Skor: 2
3.8.3Menginterpretasi
kan grafik fasor
hubungan antara
arus dan
tegangan sebagai
fungsi waktu
terhadap beda
fase dalam
rangkaian arus
AC.
Tes Tulis Pilihan
ganda
Grafik berikut yang menunjukkan
hubungan antara reaktansi kapasitif
dengan frekuensi arus pada
rangkaian kapasitor murni adalah....
a.
b.
c.
d.
e.
Kunci jawaban: c
Skor: 2
3.8.4
Mendeskripsikan
pengaruh beda
fase terhadap
proses jalannya
arus dan
tegangan pada
rangkaian arus
bolak-balik.
Tes Tulis Pilihan
ganda
Beda sudut fase antara tegangan dan
arus pada rangkaian arus bolak-balik
kapasitor murni adalah....
a. Arus dan tegangan sefase
b. Arus tertinggal sebesar /4,terhadap tegangan
c. Arus tertinggal sebesar ,
terhadap tegangan
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
37/48
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
38/48
d. 0,5
e. 0,6
Kunci Jawaban: cSkor: 2
3.10.1Menemukan
faktor penyebab
terjadinya
perusakan
lingkungan.
Tes Tulis Pilihan
ganda
Dalam kehidupan sehari-hari, kita
selalu membutuhkan air, baik yang
berasal dari air sumur, air sungai, air
danau, dan lain-lain. Air yang kita
gunakan itu dapat tercemar, karena
faktor-faktor berikut, kecuali....
a. Limbah hotel
b. Lahar dingin
c.
Pestisida
d.
Limbah pabrik pupuk
e. Banyaknya tanaman
Kunci jawaban: e
Skor: 2
3.10.3
Mengetahui
dampak dari
perusakan
lingkungan.
Tes Tulis Pilihan
ganda
Pada umumnya pencemaran
menimbulkan dampak negatif
terhadap keseimbangan lingkungan
atau ekosistem. Dampak negatif
tersebut, antara lain....
a. Gempa
b.
Pemekatan hayatic. Timbulnya kabut
d. Banjir
e. Tanah longsor
Kunci Jawaban: b
Skor: 2
4.10.1
Mengetahui cara
mencegah
terjadinya
perusakanlingkungan.
Cara menangani limbah, baik limbah
cair dan limbah padat agar tidak
menyebabkan pencemaran, yaitu
dengan prinsip ekologi seperti
berikut, kecuali ....
a.
Recycle b. Reuse
c. Reduce
d. Repair
e.
Regenerasi
Kunci Jawaban: e
Skor: 2
Penilaian Tes Tertulis :
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
39/48
6. Form penilaian penugasan proyek
Kelas :Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
No AspekSkor
1 2 3 4
1.
Perencanaan:
a. Penentuan desain
b. Pemilihan bahan
2. Pelaksanaan:a.
Teknik pengolahan bahan
3.
Laporan:
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
c. Kebermanfaatan
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
7. Form penilaian praktikum
Nama :
Kelas :
No Indikator
Skor
1 2 3 41. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan praktikum
3. Mendeskripsikan pengamatan
4. Menafsirkan hasil pengamatan
5. Mempresentasikan hasil praktikum
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
40/48
Sumber/ Referensi
1. Buku Pegangan Kurikulum 2013
2.
Buku BSE Kimia Kelas XIII
3.
Buku BSE Fisika Kelas XIII4. Buku BSE Biologi Kelas X
Semarang, Desember 2014
Kepala Sekolah
NIP.
Guru Mata Pelajaran IPA
Terpadu
NIP.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
41/48
Lampiran. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) 1
Penyetaraan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi
Tujuan
Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi
Alat dan Bahan
Persamaan reaksi
Langkah Kerja
Pelajari contoh-contoh soal penyetaraan reaksi redoks
yang menggunakan metode setengah reaksi dan kerjakan
soal-soal dibawah ini!
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
42/48
Lembar Kerja Siswa (LKS) 2Penyetaraan Reaksi Redoks dengan Metode Perubahan
Bilangan Oksidasi
Tujuan
Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan
Bilangan Oksidasi
Alat dan Bahan
Persamaan reaksi
Langkah Kerja
Pelajari contoh-contoh soal penyetaraan reaksi redoks
yang menggunakan metode perubahan bilangan oksdasi
dan kerjakan soal-soal dibawah ini
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
43/48
Lembar Kerja Siswa (LKS) 3
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
44/48
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
45/48
Lembar Kerja Siswa (LKS) 5
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
46/48
Lembar Kerja Siswa (LKS) 6
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
47/48
Lembar Kerja Siswa (LKS) 7
8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti
48/48
Lembar Kerja Siswa (LKS) 8
Rangkaian Seri RLC