Post on 26-Jul-2015
RINGKASAN MATA KULIAH
BAB 8
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
DAN STANDAR AKUNTANSI UNTUK UKM
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Entitas syariah yang dimaksud di PSAK adalah entitas yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang dinyatakan dalam
anggaran dasarnya.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan
dan kinerja keuangan dari suatu entitas syariah. Tujuan laporan keuangan
untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan,
kinerja dan arus kas entitas syariah yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusankeputusan
ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen
atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai entitas syariah yang meliputi:
(a) aset;
(b) kewajiban;
(c) dana syirkah temporer;
(d) ekuitas;
(e) pendapatan dan beban termasuk
keuntungan dan kerugian;
(f) arus kas;
(g) dana zakat; dan
(h) dana kebajikan.
Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
(a) Neraca
(b) Laporan Laba Rugi
(c) Laporan Arus Kas
(d) Laporan Perubahan Ekuitas
(e) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
(f) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
(g) Catatan atas Laporan Keuangan
1
RINGKASAN MATA KULIAH
Identifikasi Laporan Keuangan
Laporan keuangan diidentifikasikan dan dibedakan secara jelas dari informasi
lain dalam dokumen publikasi yang sama. Setiap komponen laporan keuangan
harus diidentifikasi secara jelas. Di samping itu, informasi berikut ini disajikan
dan diulangi, bilamana perlu, pada setiap halaman laporan keuangan:
nama entitas syariah pelapor atau identitas lain;
cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu entitas atau beberapa
entitas;
tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih
tepat bagi setiap komponen laporan keuangan;
mata uang pelaporan;
satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
NERACA
Pembagian Lancar dengan Tidak Lancar dan Jangka Pendek dengan Jangka
Panjang
Entitas syariah menyajikan aset lancar terpisah dari aset tidak lancar dan
kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk
industri tertentu yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan khusus. Aset
lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan kewajiban disajikan
menurut urutan jatuh temponya.
LAPORAN LABA RUGI
Informasi Disajikan dalam Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut:
a) pendapatan usaha
b) bagi hasil untuk pemilik dana
c) beban usaha
d) laba atau rugi usaha
e) pendapatan dan beban nonusaha
f) laba atau rugi dari aktivitas
normal
g) pos luar biasa
h) beban pajak
i) laba atau rugi bersih untuk
periode berjalan.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Entitas syariah harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen
utama laporan keuangan, yang menunjukkan:
2
RINGKASAN MATA KULIAH
a) laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan
b) setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta
jumlahnya yang berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
terkait diakui secara langsung dalam ekuitas
c) pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan
terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan terkait
d) transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik
e) saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta
perubahannya
f) rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham,
agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan
secara terpisah setiap perubahan.
LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas disusun berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan terkait.
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZAKAT
Entitas syariah menyajikan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan:
a) dana zakat berasal dari wajib zakat (muzakki)
b) penggunaan dana zakat melalui lembaga amil zakat untuk
c) kenaikan atau penurunan dana zakat
d) saldo awal dana zakat
e) saldo akhir dana zakat.
Entitas syariah harus mengungkapkan dalam catatan atas Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana Zakat, tetapi tidak terbatas pada:
a) sumber dana zakat yang berasal dari internal entitas syariah
b) sumber dana zakat yang berasal dari eksternal entitas syariah
c) kebijakan penyaluran zakat terhadap masing-masing asnaf
d) proporsi dana yang disalurkan untuk masing-masing penerima zakat
diklasifikasikan atas pihak terkait, sesuai dengan yang diatur dalam PSAK
3
RINGKASAN MATA KULIAH
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN
Entitas menyajikan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan sebagai
komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan:
a) sumber dana kebajikan berasal dari penerimaan:
infak
sedekah
hasil pengelolaan wakaf sesuai dengan perundang- undangan yang berlaku
pengembalian dana kebajikan produktif
denda
pendapatan nonhalal.
b) penggunaan dana kebajikan untuk:
dana kebajikan produktif
sumbangan
penggunaan lainnya untuk kepentingan umum.
c) kenaikan atau penurunan sumber dana kebajikan
d) saldo awal dana penggunaan dana kebajikan
e) saldo akhir dana penggunaan dana kebajikan
LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL
Bank syariah menyajikan Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil yang
merupakan rekonsiliasi pendapatan bank syariah, yang menggunakan dasar akrual
(accrual basis), dan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik, dana yang
menggunakan dasar kas (cash basis).
AKUNTANSI MURABAHAH
Murabahah adalah menjual barang dengan harga jual sebesar harga perolehan
ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga
perolehan barang tersebut kepada pembeli. Biaya perolehan adalah jumlah kas
atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh suatu aset sampai dengan aset
tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau digunakan. Aset
murabahah adalah aset yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual kembali dengan
menggunakan akad murabahah.
4
RINGKASAN MATA KULIAH
Pengakuan Dan Pengukuran
Akuntansi untuk Penjual
Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan
aset murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode
laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang.
Keuntungan murabahah diakui:
a) pada saat terjadinya akad murabahah jika dilakukan secara tunai atau
secara tangguh sepanjang masa angsuran murabahah tidak melebihi satu
periode laporan keuangan
b) selama periode akad secara proporsional, jika akad melampaui satu
periode laporan keuangan.
Akuntansi Pembeli Akhir
Hutang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh diakui sebagai hutang
murabahah sebesar harga beli yang disepakati (jumlah yang wajib dibayarkan).
Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah diakui sebesar biaya
perolehan murabahah tunai. Selisih antara harga beli yang disepakati dengan
biaya perolehan tunai diakui sebagai beban murabahah tangguhan. Beban
murabahah tangguhan diamortisasi secara proporsional dengan porsi hutang
murabahah.
Penyajian
Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan,
yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Margin
murabahah tangguhan disajikan sebagai
pengurang (contra account) piutang murabahah.
AKUNTANSI SALAM
Salam adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan pengiriman
di kemudian hari oleh muslam illaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan
oleh pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
5
RINGKASAN MATA KULIAH
Pengakuan Dan Pengukuran
Akuntansi untuk Pembeli
Piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau dialihkan
kepada penjual. Penerimaan barang pesanan diakui dan diukur sebagai berikut:
a) jika barang pesanan sesuai dengan akad dinilai sesuai nilai yang disepakati
b) jika barang pesanan berbeda kualitasnya, maka:
i. barang pesanan yang diterima diukur sesuai dengan nilai akad, jika
nilai pasar (nilai wajar jika nilai pasar tidak tersedia) dari barang
pesanan yang diterima nilainya sama atau lebih tinggi dari nilai
barang pesanan yang tercantum dalam akad
ii. barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai pasar (nilai wajar
jika nilai pasar tidak tersedia) pada saat diterima dan selisihnya
diakui sebagai kerugian, jika nilai pasar dari barang pesanan lebih
rendah dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad
c) jika pembeli tidak menerima sebagian atau seluruh barang pesanan pada
tanggal jatuh tempo pengiriman, maka:
i. jika tanggal pengiriman diperpanjang, nilai tercatat piutang salam
sebesar bagian yang belum dipenuhi tetap sesuai dengan nilai yang
tercantum dalam akad
ii. jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang
salam berubah menjadi piutang yang harus dilunasi oleh penjual
sebesar bagian yang tidak dapat dipenuhi
iii. jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan pembeli
mempunyai jaminan atas barang pesanan serta hasil penjualan
jaminan tersebut lebih kecil dari nilai piutang salam, maka selisih
antara nilai tercatat piutang salam dan hasil penjualan jaminan
tersebut diakui sebagai piutang kepada penjual yang telah jatuh
tempo. Sebaliknya, jika hasil penjualan jaminan tersebut lebih
besar dari nilai tercatat piutang salam maka selisihnya menjadi hak
penjual
6
RINGKASAN MATA KULIAH
Akuntansi untuk Penjual
Kewajiban salam diakui pada saat penjual menerima modal usaha salam sebesar
modal usaha salam yang diterima. Kewajiban salam dihentikan pengakuannya
(derecognation) pada saat penyerahan barang kepada pembeli. Jika penjual
melakukan transaksi salam paralel, selisih antara jumlah yang dibayar oleh
pembeli akhir dan biaya perolehan barang pesanan diakui sebagai keuntungan
atau kerugian pada saat penyerahan barang pesanan oleh penjual ke pembeli akhir.
Penyajian
Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai piutang salam.
Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak dapat memenuhi
kewajibannya dalam transaksi salam disajikan secara terpisah dari piutang salam.
Penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai kewajiban salam.
7