Post on 08-Mar-2016
description
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 1/16
REFLEKSI KASUS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Mengikuti Kepaniteraan Klinik Bagian AnestesiDi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Diajukan kepada :
dr. Deddy, Sp.An
Dokter Muda
Setyabella Ika Putri, S. Ked
2010031002
S!F IL!U A"ES#ESI
RSUD PA"E!$A%A" SE"&PA#I $A"#UL FAKUL#AS
KED&K#ERA" DA" IL!U KESE%A#A" U"I'ERSI#AS
!U%A!!ADI(A% (&)(AKAR#A
201*
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 2/16
LEMBAR PENGESAHAN
REFLEKSI KASUS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Mengikuti Kepaniteraan Klinik Bagian Anestesi
Di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Disusun oleh:
Setyabella Ika Putri
Telah dipresentasikan dan disetujui pada:
07 Desember 2015
!en+etaui
D-en Pe/bi/bin+ Klinik
dr. Deddy, Sp. An
REFLEKSI KASUS
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 3/16
1. Rangkuman kasus
Pasien datang sadar ke IGD rumah sakit rujukan dari puskesmas dengan
observasi nyeri akut abdomen, pusing (+), mual (+) muntah (-). Pemeriksaan isik
didapatkan pasien tampak lemah, !D" #$%&$, t" '. *, " %menit, " '$%menit.
/onjuntiva anemis (+%+), akral dingin.
Pemeriksaan penunjang didapatkan, hasil tes kehamilan positi, pemeriksaan
darah lengkap didapatkan" 0b" #., 12" ., 1e" 3.$, 1!" , 0mt" '.$, Golongan
darah" 1, PP!%1P!!" 3.%&.$, 0b41g" negatip. Pemeriksaan 54G didapatkan"
produk kehamilan di adnea kanan. 6leh dokter spesialis kandungan dan ginekologi
pasien didiagnosa GP1$, 0 $+ minggu dengan /ehamilan ektopik terganggu
(/7!) dan mengalami syok hipovolemik.Pasien kemudian diren*anakan untuk dilakukan laparatomi segera. Pasien
diketahui terakhir makan dan minum 3 jam sebelum operasi, oleh dokter anestesi
pasien diberikan injeksi ranitidin $mg, dan metoklopramid $mg, sebelum dilakukan
tindakan anestesi. 4elain itu untuk mengatasi syok yang terjadi pasien diberikan inus
2, 074, dan transusi darah P8 masing-masing khol selama operasi
berlangsung.
2. Perasaan terhada enga!aman
Pada kasus seperti diatas, saya tertarik untuk mengetahui bagaimana terapi
*airan yang harus dilakukan pada pasien yang mengalami syok hipovolemik9
". Ana!#s#s
Keham#!an ekt$#k terganggu %KE&'
/ehamilan ektopik adalah kehamilan di mana sel telur yang dibuahi
berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uterus. /ehamilan ektopik dapat
terjadi di luar rahim misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga perut, tetapi dapat juga
terjadi di dalam rahim di tempat yang luar biasa misalnya dalam *ervik, pars
intertistialis atau dalam tanduk rudimeter rahim.
/ehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya karena tempat
implantasinya tidak memberikan kesempatan untuk tumbuh kembang men*apai aterm.
/ehamilan ektopik terganggu (/7!) adalah keadaan di mana timbul gangguan pada
kehamilan tersebut sehingga terjadi abortus maupun ruptur yang menyebabkan
penurunan keadaan umum pasien.
:erdasarkan tempat implantasinya kehamilan ektopik dapat terjadi di "-Pars interstisial tuba
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 4/16
-Pars ismika tuba
-Pars ampularis tuba
-kehamilan inundibulum tuba
-/ehamilan abdominal
Penyebab kehamilan ektopik
a. Gangguan pada lumen tuba b. Gangguan di luar tuba
Dengan terjadinya implantasi di dalam lumen tuba dapat terjadi beberapa
kemungkinan "
• 0asil konsepsi mati dini, tempatnya tidak mungkun memberikan kesempatan
untuk tumbuh kembang.
• !erjadi abortus, kesempatan berkembang yang sangat ke*il menyebabkan hasil
konsepsi mati dan lepas dalam lumen, lepasnya hasil konsepsi menimbulkan
perdarahan dalam lumen serta membentuk timbunan darah.
• !uba alopi pe*ah, karena tidak dapat berkembang dengan baik maka tuba dapat
pe*ah sehingga terjadi ruptura yang menimbulkan timbunan darah kedalam
rongga abdomen.
Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat berbeda-beda, dari perdarahan
banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas,
sehingga sukar membuat diagnosisnya. Gejala dan tanda bergantung pada lamanya kehamilan
ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehmilan, derajat perdarahan yang terjadi,
dan keadaan umum penderita sebelum hamil.
yeri abdomen merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik. yeri dapat
unilateral atau bilateral, pada abdomen bagian ba;ah, seluruh abdomen, atau hanya di bagian
atas abdomen. 5mumnya diperkirakan, bah;a nyeri perut yang sangat menyiksa pada suatu
ruptur kehamilan ektopik, disebabkan oleh darah yang keluar ke dalam kavum peritoneum.
!etapi karena ternyata terdapat nyeri hebat, meskipun perdarahannya sedikit, dan nyeri yang
tidak berat pada perdarahan yang banyak, jelas bah;a darah bukan satusatunya sebab timbul
nyeri. Darah yang banyak dalam kavum peritoneal dapat menyebabkan iritasi peritoneum dan
menimbulkan rasa nyeri yang bervariasi.
1menorea atau gangguan haid merupakan tanda yang penting pada kehamilan ektopik.
2amanya amenorea tergantung pada kehidupan janin, sehingga dapat bervariasi. 4ebagian
penderita tidak mengalami amenorea karena kematian janin terjadi sebelum haid berikutnya.
:er*ak darah (spotting) atau perdarahan vaginal merupakan juga tanda yang penting
pada kehamilan ektopik terganggu. 0al ini menunjukkan kematian janin, dan berasal dari
uteri karena pelepasan desidua. Perdarahan biasanya sedikit, ber;arna *oklat tua, dan dapat
intermiten atau terus menerus.
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 5/16
Pada pemeriksaan dalam ditemukan bah;a usaha menggerakkan serviks uteri
menimbulkan rasa nyeri dan kavum Doglas teraba menonjol, berkisar dari diameter sampai
*m, dengan konsistensi lunak dan elastis.
Diagnosis 0amil 7ktopik <ang !erganggu "
. 1namnesa tentang trias kehamilan ektopik terganggu" amenerhoe, rasa nyeri
yang mendadak, perdarahan.
. Pemeriksaan isik.
• =isik umum " tampak anemis, daerah ujung dingin, nadi meningkat, tekanan
darah turun sampai syok, nyeri pada saat perabaan.
• Pemeriksaan khusus melalui vagina " nyeri goyang pada pemeriksaan vaginal,
mungkin terasa tumor di samping uterus.
'. /ehamilan abdominal
/ehamilan abdominal dapat berlanjut sampai men*apai besar tertentu. Dalam
perkembangan kadang-kadang men*apai aterm, atau mati karena kekurangan nutrisi
yang disebabkan plasenta tidak men*apai tempat yang baik.
S()K
4yok adalah sindrom klinis akibat kegagalan sirkulasi dalam men*ukupi kebutuhan
oksigen jaringan tubuh. 4yok terjadi akibat penurunan perusi jaringan vital atau menurunnya
volume darah se*ara bermakna. 4yok juga dapat terjadi akibat dehidrasi jika kehilangan*airan tubuh lebih $> :: (berat badan) atau kehilangan darah ? $> 7:@ (estimated
blood volume).
4e*ara umum, syok dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan penyebab, yaitu"
. 0ipovolemik (volume intravaskuler berkurang)
. /ardiogenik (pompa jantung terganggu)
'. 6bstrukti (hambatan sirkulasi menuju jantung)
3. Distributi (vasomotor terganggu)
S*$k h#$+$!em#k terjadi karena volume intravaskuler berkurang akibat perdarahan,
kehilangan *airan akibat diare, luka bakar, muntah, dan third space loss, sehingga
menyebabkan pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel tidak adekuat. :eberapa perubahan
hemodinamik yang terjadi pada kondisi syok hipovolemik adalah 86 (cardiac output ) A, :P
(blood pressure) A, 4@ ( systemic vascularresistance) B, dan 8@P (central venous pressure)
A.
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 6/16
!erapi syok hipovolemik bertujuan untuk restorasi volume intravaskuler, dengan target
utama mengembalikan tekanan darah, nadi, dan perusi organ se*ara optimal. :ila kondisi
hipovolemia telah teratasi dengan baik, selanjutnya pasien dapat diberi agen vasoakti, seperti
dopamine, dobutamine.
Penanganan syok hipovolemik adalah sebagai berikut"
. !entukan dei sit *airan
. 1tasi syok" *airan kristaloid $ m2%kg:: dalam . - jam, dapat diulang
'. 4isa dei sit" $> dalam C jam pertama, $> dalam jam berikutnya
3. 8airan 2 atau a8l $,#>
. /ondisi hipovolemia telah teratasi%hidrasi, apabila produksi urin" $, E
m2%kg::%jam
4yok 0ypovolume (akibat perdarahan)
/elas /elas /elas ' /elas 3
4istolik F$ F$$ F#$ #$
adi $$ F$$ F$ F3$
aas -$ - F
Hental anious agitated *onused 2ethargi*
/ehilangan darah &$ml
>
&$-$$
-'$>
$$-$$$
'$-3$>
F$$$ml
F3$>
!atalaksana
• 6ksigenasi dan memanipulasi oksigen yang terlarut di plasma
• Peningkatan volume intravaskuler dengan elevasi kaki '$, meningkatkan
venous return (posisi sho*k)
• Pasang vena kateter terbesar yang dapat dipasang
• Inus kristaloid - liter % '$-$ menit ($-$ ml%kgbb)
• Pemilihan jenis *airan dan obat-obatan resusitasi sesuai kebutuhan pasien• Pada de;asa perdarahan F$>7:@ dan bayi%anak $>7:@ perlu dilakukan
transusi darah
• Honitoring nadi, sirkulasi perier, :P -$ menit
• Pemasangan 8@P dan kateter urin untuk menilai ke*ukupan *airan
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 7/16
Pasan in!us jarum besar
"atat per!usi# nadi# tekanan darah dan urin output# periksa lab dan siapkan darah 500$1000ml
in!us kristaloid 1000$2000ml# se"epat munkin maksimal %0$&0 menit# e'aluasi
dosis dapat diulani sampai 2$& kali lost 'olume
bila hemodinamik tetapburuk
berikan lai kristaloid1000ml atau koloid 10$20
ml(kbb
bila hemodinamik tetapburuk# trans!usii seera
diberikan# pertimbankanpemberian 'asoakti!
aent
bila kemudianhemodinamik baik#
periksa )*# bila )* +7,-. dapat diberikan
trans!usi/ alau TD baik#trans!usi setelah sumber
perdarahan teratasi
bila hemodinamik baik
per!usi hanat# kerin# merah
tekanan darah 100 # nadi + 100
teruskan "airan rumatan
biasanya tidak perlu trans!usi
PENANGANAN S()K
!ujuan penanganan tahap a;al adalah untuk mengembalikan perusi dan oksigenasi
jaringan dengan memulihkan volume sirkulasi intravaskuler. !erapi *airan paling penting
pada syok distributi dan syok hipovolemik, yang paling sering terjadi pada trauma,
perdarahan, dan luka bakar. Pemberian *airan intravena akan memperbaiki volume sirkulasi
intravaskuler, meningkatkan *urah jantung dan tekanan darah.
8airan kristaloid umumnya digunakan sebagai terapi lini pertama, dapat dilanjutkandengan *airan koloid apabila *airan kristaloid tidak adekuat atau membutuhkan eek
penyumbat untuk membantu mengurangi perdarahan. 8airan kristaloid yang umum
digunakan sebagai *airan resusitasi pada syok adalah 2, a8l $,#>, dan dextrose >.
!erapi resusitasi *airan dinyatakan berhasil dengan menilai perbaikan outcome
hemodinamik
klinis, seperti"
H1P (mean arterial pressure) ? mm0g
8@P (central venous pressure) C- mm0g
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 8/16
Urine output ?$, m2%kg::%jam
Central venous (vena cava superior ) atau mixed venous oxygen saturation ?&$>
4tatus mental normal
&ERAPI ,AIRAN
=ungsi 8airan :agi !ubuh
. mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperatur tubuh . transportasi " nutrien,
partikel kimia;i, partikel darah, energi, hormon, hasil sisa metabolisme. '. pembentuk
struktur tubuh 3. mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistim kardiovaskuler.
- =isiologi 8airan !ubuh -
!otal :ody =luid Perempuan de;asa $>->
!:= 2aki-laki de;asa >-$>
Perpindahan *airan tubuh dipengaruhi oleh"
. tekanan hidrostatik
.tekanan onkotik men*apai keseimbangan
'.tekanan osmotik" men*egah diusi *airan melalui membran semi permiable dengan
konsentrasi lebih tinggi. tekanan osmotik plasmaJ C K mosm%l.
/ebutuhan 1ir dan 7lektrolit/ebutuhan 1nak De;asa
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 9/16
1I $-$ kg 3 ml%kg::%jam
$-$ kg ml%kg::%jam
F$ kg ml%kg::%jam
-3$ ml%kg::%hari
/enaikan panas 8 ditambah
$->
1!I5H m7L%kg:: - m7L%kg::
/12I5H m7L%kg:: $.- m7L%kg::
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 10/16
!erapi *airan intravena terdiri dari *airan kristaloid, koloid, atau suatu kombinasi kedua-
duanya. 4olusi *airan kristaloid adalah larutan mengandung ion dengan berat molekul rendah
(garam) dengan atau tanpa glukosa, sedangkan *airan koloid berisi ion dengan berat molekul
tinggi seperti protein atau glukosa. 8airan koloid menjaga tekanan onkotik koloid plasma dan
mengisi intravaskular, sedangkan *airan kristaloid dengan *epat didistribusikan keseluruh ruang
*airan ekstraselular (interstisial).
1da kontroversi mengenai penggunaan *airan koloid dan kristaloid. Para ahli mengatakan
bah;a koloid dapat menjaga tekanan onkotik plasma, koloid lebih eekti dalam mengembalikan
volume intravaskular dan *urah jantung. 1hli yang lain mengatakan bah;a pemberian *airan
kristaloid eekti bila diberikan dalam jumlah yang *ukup.
&RANSFUSI -ARAH
PR)-UK -ARAH
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 11/16
Pembagian darah terdiri dari "
a.Plasma darah sebesar >
b.4el Esel darah sebesar 3> yaitu " sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit) dan trombosit.
Mumlah volume darah" -&>:: , dimana plasma > dan eritrosit >.
FUNGSI -ARAH
a.!ransportasi untuk respirasi, makanan, ekskresi dan regulasi.
b. egulasi keseimbangan p0 darah
*. Hen*egah pendarahaan
d. Pertahanan tubuh (lekosit).
en#s k$m$nen darah
:eberapa komponen darah tersedia untuk penggantian volume sirkulasi serta
mengganti aktor koagulasi dan kapasitas angkut oksigen. Pemberian komponen darah
memungkinkan penggantian komponen darah se*ara spesiik sesuai yang dibutuhkan
pasien.&,C !ransusi darah dan atau komponen darah ditujukan untuk menjaga kadar
ibrinogen di atas g%2, menjaga Prothrombin Time (P!) dan Activated Partial
Thromboplastin Time (1P!!) kurang dari , kali nilai kontrol, serta menghentikan
perdarahan akti yang persisten%berlanjut.
Whole blood %/B'
Isi - 0ematokrit '-3>
- !idak ada trombosit dan aktor koagulasi labil (@ dan
@III) yang ungsional
Penyimpanan - Disimpan pada suhu -N8 di blood bank refrigerator
- Hasa simpan C hari
- Darah harus sudah ditransusikan kepada pasien dalam '$
menit setelah darah keluar dari blood bank refrigerator
Indikasi - Penggantian sel darah merah pada perdarahan akut disertai
hipovolumia
- !ransusi tukar
- Pasien yang membutuhkan penggantian sel darah merah
tetapi komponen P8 tidak tersedia.
/ontraindikasi - 1nemia kronis- Pasien gagal jantung
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 12/16
8ara transusi - Golongan darah 1:6 dan h antara pasien dan donor
harus kompatibel%*o*ok
- !idak boleh menambahkan obat dalam kantong darah
- !ransusi unit O: diselesaikan maksimal dalam 3 jam
8atatan "
<ang disebut fresh whole blood (=O:) adalah darah lengkap dengan masa simpan ' jam. Dalam masa
simpan tersebut komponen darah selain sel darah merah seperti trombosit dan aktor koagulasi diharapkan
masih viable dan bermanaat bagi pasien.
!idak setiap kabupaten%kota di Indonesia memiliki 5nit !ransusi Darah (5!D) yang dikelola PHI atau
45D dan tidak setiap 5!D mampu memproses pemisahan komponen darah. Pada kondisi seperti ini,
kebutuhan transusi darah hanya dapat dipenuhi dengan O:. Honitor ketat transusi perlu dilakukan untuk
menghindari kemungkinan overload *airan.
Packed red cell %PR,'
Isi -0ematokrit -&>
Penyimpanan - Disimpan pada suhu -N8 di blood bank rerigerator
- Hasa simpan C hari
- Darah harus sudah ditransusikan kepada pasien dalam '$ menit
setelah darah keluar dari blood bank rerigerator
Indikasi Penggantian sel darah merah pada pasien anemia"
- 0b & g%d2
- 0b $ g%d2 dengan gejala anemia dan atau tanda vital tidak stabil8ara transusi - Golongan darah 1:6 dan h antara pasien dan donor harus
kompatibel%*o*ok
- !idak boleh menambahkan obat dalam kantong darah
- !ransusi unit P8 diselesaikan maksimal dalam 3 jam
- 5ntuk memperlan*ar aliran transusi, dapat ditambahkan normal
saline ($-$$ m2) menggunakan set inuse <-pattern
!ujuan transusi P8 adalah penggantian kapasitas angkut oksigen oleh sel darah
merah. Dosis a;al biasanya -3 unit. !ransusi unit P8 diharapkan menaikkan kadar
hematokrit sekitar '>.
Thrombocyte concentrate %&,'
Isi " ',# E 3,' $# trombosit
Penyimpanan - Disimpan pada suhu $-3N8 di platelet agitator
- Hasa simpan hari, Penyimpanan lebih lama meningkatkan
risiko kontaminasi bakteri
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 13/16
Indikasi - !rombositopenia"
. Mumlah trombosit .$$$%mmk
. Mumlah trombosit $.$$$%mmk dengan perdarahan atau
pembedahan
'. Mumlah trombosit $$.$$$%mmk dengan perdarahan masi atau
perdarahan terus-menerus.
- Gangguan%kelainan kualitas trombosit
/ontraindikasi - Immune Thrombocytopenia Purpura (I!P)
- Thrombotic Thrombocytopenia Purpura (!!P)
- Untreated Disseminated Intravascular Coagulation (DI8)
- 0ipersplenisme
8ara transusi - !rombosit harus segera ditransusikan dalam '$ menit setelah
keluar dari platelet agitator di 5P!D dan selesai maksimal dalam
3 jam.
- !rombosit tidak boleh dimasukkan dalam refrigerator %kulkas di
bangsal karena akan mengurangi ungsi trombosit
8atatan - unit !8 diharapkan menaikkan jumlah trombosit sekitar '$$$-
$$$%mmk sehingga transusi unit !8 diharapkan menaikkan
jumlah trombosit C.$$$-'$.$$$%mmk.
- /enaikan jumlah trombosit kurang ter*apai jika terdapat
splenomegali, DI8, atau septi*emia pada pasien.- /eberhasilan transusi trombosit dapat dievaluasi dengan
menilai *orre*ted platelet *ount in*rement (88I)
Fresh frozen plasma %FFP'
Indikasi"
. P! dan 1P!! F, kali nilai kontrol
. 6verdosis obat antikoagulan
'. Diketahui menderita deisiensi aktor koagulasi dengan perdarahan
3. P!F detik atau IF,C dengan perdarahan atau untuk mengantisipasi tindakan
invasi.
. DI8
. !!P
&. !ransusi masi F$ unit P8
! F$$ ml cell saver blood reinfused
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 14/16
#. P!F' detik dengan perdarahan atau untuk mengantisipasi tindakan invasi.
"resh "ro#en Plasma berisi semua aktor pembekuan, 1! III, protein 8 dan 4, albumin
serta imunoglobulin. Dosis a;al biasanya - unit.& /adar aktor koagulasi labil akan
menurun dengan *epat sehingga harus ditransusikan dalam jam setelah di*airkan. Plasma
golongan 1 dapat diberikan pada pasien golongan 1 atau 6Q plasma golongan : dapat
diberikan pada pasien golongan : atau 6Q plasma golongan 6 hanya dapat diberikan pada
pasien golongan 6Q dan plasma golongan 1: dapat diberikan pada semua pasien. eaksi
transusi yang sering terjadi pada transusi ==P berupa reaksi alergi akut sampai anailaksis
terutama dengan ke*epatan inus *epat.
Cryoprecipitate0AHF
Indikasi"
. Isolated "actor $III% "actor I&% "actor &III deficiency or von 'illebrand(s disease
. 0ipoibrinogenemia (kadar ibrinogen C$-$$ mg%d2) dan disibrinogenemia
'. Pasien dengan surgical coagulopathy
3. Digunakan sebagai local factor coagulant selama pembedahan
Cryoprecipitate berisi kurang lebih setengah aktor @III dan ibrinogen dari kadarnya dalam
darah lengkap, misal -& I5%unit, ibrinogen $-$ mg%unit. Dosis a;al biasanya $-$
unit.
PR)SE-UR &RANSFUSI -ARAH
- !ransusi darah diberikan mengunakan blood set yang memiliki ilter (penyaring)
dengan ukuran &$-$$ Rm untuk menyaring partikel debris dan bekuan ibrin.
- 4et !ransusi darah diganti setelah 3 jam ;alaupun transusi masih dilanjutkan.- 4et !ransusi darah tidak membutuhkan ilter udara
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 15/16
. Kes#mu!an
• /ehamilan ektopik terganggu (/7!) adalah keadaan di mana timbul gangguan
pada kehamilan tersebut sehingga terjadi abortus maupun ruptur yang
menyebabkan penurunan keadaan umum pasien.
•4yok hipovolemik terjadi karena volume intravaskuler berkurang akibat
perdarahan, kehilangan *airan akibat diare, luka bakar, muntah, dan third space
loss, sehingga menyebabkan pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel tidak adekuat.
:eberapa perubahan hemodinamik yang terjadi pada kondisi syok hipovolemik
adalah 86 (cardiac output ) A, :P (blood pressure) A, 4@ ( systemic
vascularresistance) B, dan 8@P (central venous pressure) A.
• /lasiikasi *airan dibedakan atas ' jenis yaitu /ristaloid , /oloid dan produk
darah yang masing-masing memiliki kandungannya berbeda.
7/21/2019 REFLEKSI KASUS - ANESTESI
http://slidepdf.com/reader/full/refleksi-kasus-anestesi-56deaabcaaa89 16/16
• Indikasi pemberian *airan didasarkan pada kasus keadaan penyakit pasien dan
tidak melupakan anamnese ri;ayat penyakit pasien.
• Gangguan keseimbangan *airan dan elektrolit dapat mempengaruhi ungsi
isiologis tubuh. Dalam tubuh manusia air memiliki prosentasi yang besar dari
berat badan manusia.
. -a3tar Pustaka
1ri Hansjoer, dkk . $3. 1nestesiologi. )aparatomi *+T . /apita 4elekta /edokteran
7disi keempat Milid . Hedia 1es*ulapius =akultas /edokteran 5I.
1ri Hansjoer, dkk . $3. 1nestesiologi. Transfusi Darah. /apita 4elekta /edokteran
7disi keempat Milid . Hedia 1es*ulapius =akultas /edokteran 5I.
1ri Hansjoer, dkk . $3. 1nestesiologi. Terapi Cairan. /apita 4elekta /edokteran
7disi keempat Milid . Hedia 1es*ulapius =akultas /edokteran 5I.
/anaparthi 2/, Pinsky H. Distributive sho*k SInternetT. $'. 1vailable rom"
http"%%emedi*ine.meds*ape.*om%arti*le%CC#-overvie;