Post on 07-Dec-2015
description
PRESENTASI KASUS
LEUKEMIA GRANULOSITIK KRONIK
Disusun Oleh :
Cika Irlia Azzahra (1110103000001)
Ichwan Zuanto (107103003842)
Pembimbing :
dr. Martha Iskandar, SpPD
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RSUP FATMAWATI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Mahaesa, atas
segala nikmat dan karunia yang telah diberikan sehingga pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah presentasi kasus ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas di kepanitraan klinik Ilmu Penyakit
Dalam di RSUP Fatmawati Jakarta.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dr.
Martha Iskandar, SpPD selaku pembimbing kami di Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit
Dalam RSUP Fatmawati Jakarta yang telah memberikan bimbingan dan kesempatan dalam
penyusunan makalah ini.
Kami sadari betul bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah
yang kami buat ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat dan khususnya bagi mahasiswa kedokteran.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Jakarta, Januari 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB II. ILUSTRASI KASUS …………........................................................ 2
II.1. Anamnesis ………………………………………………………... 2
II.2. Pemeriksaan Fisik ………………………………………………... 4
II.3. Pemeriksaan Penunjang ………………………………………….. 7
II.4. Resume ............................................................................................ 8
II.5. Diagnosis …………………………………………………………. 9
II.6. Diagnosis Banding .......................................................................... 9
II.7. Penatalaksanaan .............................................................................. 9
II.8. Follow up ………………………………………………………… 9
II.9. Prognosis ......................................................................................... 12
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 13
III.1. Definisi …………………………………………………………... 13
III.2. Epidemiologi …………….…...…………………………..............
III.3. Etiologi …………………………………………………………...
III.4. Patogenesis ……………………………………………………….
III.5. Penegakan Diagnosis …………………………………………….
III.6. Penatalaksanaan ….………………………………………………
III.7. Komplikasi ……………………………………………………….
III.8. Prognosis …………………………………………………………
BAB IV. ANALISIS KASUS ……………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ILUSTRASI KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
o No. RM : 01262006
o Nama : Nung Nurani
o Jenis Kelamin : Perempuan
o Tempat, tanggal lahir : Bogor, 6 Maret 1985
o Usia : 28 tahun 8 bulan
o Alamat : Kp.Jawa Ds.Sukamaju Megamendung RT02/RW03
Bogor Jawa Barat
o Pendidikan : Tamat SD
o Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
o Agama : Islam
o Suku : Sunda
o Status : Sudah Menikah
o Masuk Rumah Sakit : 18 November 2013
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis pada 18 November 2013 pukul 16.00
Keluhan Utama
Perut membesar sejak 4 bulan sebelum masuk RS.
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 4 bulan sebelum masuk RS, perut pasien semakin lama semakin
membesar dan kadang terasa nyeri, VAS 3.Awalnya muncul benjolan dari perut
sebelah kiri lalu meluas ke perut bagian tengah dan kian membuncit.Ada keluhan
mual, namun muntah disangkal.Keluhan lainnya yaitu perut begah dan terasa
penuh.Pasien sudah periksa kehamilan dan hasilnya negatif.Pasien terlihat lebih pucat
akhir-akhir ini.Perdarahan gusi, mimisan, muntah darah, ataupun BAB hitam
disangkal.Berat badan menurun disangkal.Adanya demam naik turun sejak 4 bulan
ini.Namun tidak ada keringat malam ataupun batuk lama.Asupan makan baik.Riwayat 5
bepergian tidak ada.Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.Pasien telah
berobat ke RS Ciawi, dirawat inap selama 6 hari.Dilakukan cek darah dan dikatakan
bahwa pasien dicurigai leukemia kronik.Pasien dirujuk ke RS Fatmawati pro
diagnostik lebih lanjut.Selama di RS Ciawi, pasien telah mendapatkan terapi asam
folat 1x1, hydrea 1x1.Pasien mempunyai 1 anak dan menggunakan KB suntik 3 bulan
selama 4 tahun.Tidak ada haid selama memakai KB.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya disangkal. Riwayat darah tinggi dan
kencing manis juga disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan serupa pada keluarga disangkal. Riwayat darah tinggi dan
kencing manis pada anggota keluarga juga disangkal.
Riwayat Sosial
Pasien tidak memiliki kebiasan merokok ataupun minum alkohol.
III. PEMERIKSAAN FISIK
o Keadaan Umum : tampak sakit sedang
o Kesadaran : compos mentis
o Tanda Vital
Tekanan darah : 120/60 mmHg
Frekuensi nadi : 83 x/mnt
Frekuensi nafas : 20 x/mnt
Suhu : 36,5oC
o Status Gizi
BB : 46 kg
TB : 155 cm
IMT : 46/1,552= 19,12
6
o Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : warna hitam, distribusi merata.
o Mata
Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik
Pupil bulat isokor(+/+)
Reflek cahaya langsung +/+
Reflek cahaya tidak langsung +/+
o Telinga
Bentuk : normotia, simetris
o Mulut
Bibir tidak kering dan tidak sianosis
Uvula ditengah dan simetris
Perdarahan gusi tidak ada
Oral hygiene cukup baik
o Leher
KGB tidak teraba membesar
Tidak ada pulsasi abnormal
JVP 5-2 cmH2O
o Paru
Inspeksi :Bentuk simetris statis dan dinamis, gerak nafas
simetris,tipe thorako-abdominal, retraksi sela iga (-),
dilatasi vena (-), spider nevi (-)
Palpasi : Vocal fremitus simetris, massa (-)
Perkusi : Sonor
7
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-
o Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicularis kiri
Perkusi
Batas jantung kanan setinggi ics III-IV-V linea sternalis kanan
Batas jantung kiri setinggi ics V linea midklavikularis kiri
Batas jantung atas setinggi ics III linea sternalis kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, Murmur (-), Gallop (-)
o Abdomen
Inspeksi : buncit, tegang
Palpasi : lien teraba schuffner VII, hepar tidak teraba
Perkusi : shifting dullness (-), nyeri ketuk (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal, bruit (-)
o Ekstremitas
Akral hangat, edema (-), CRT< 3 detik
o Status Lokalis
Abdomen : lien teraba schuffner VII, konsistensi padat, teraba
massa lienalis, permukaan berbenjol-benjol, tepi
tumpul.
8
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
Interpretasi :
SR, normoaxis, HR 75 x/mnt, P wave normal, PR interval 0,16”, complex
0,08”, ST changes (-), T inverted (-), BBB (-), LVH (-), RVH (-)
Kesan : EKG normal.
V. DIAGNOSIS KERJA
o Suspek Leukemia Granulositik Kronik
VI. TATA LAKSANA9
a. PEMERIKSAAN ANJURAN
Cek DPL, LED, PT, APTT, ureum kreatinin, elektrolit, AGD, asam urat, Ca,
Mg, P, gambaran darah tepi, urinalisa, dan USG abdomen.
b. TERAPI
i. NONMEDIKAMENTOSA
1. Diet lunak 1400 kkal/hari
ii. MEDIKAMENTOSA
1. IVFD NaCl 500 ml/24 jam
2. O2 3L pm nk bila perlu
VII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad malam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
FOLLOW UP
Subyektif, Obyektif, Penilaian, Rencana Instruksi
19/11
S: Nyeri perut disangkal, sesak disangkal. Ada keluhan
nyeri kepala hilang timbul. Perdarahan gusi, mimisan
tidak ada. Buang air besar dan buang air kecil tidak ada
keluhan. Makan habis 1 porsi.
O:
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 119/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
10
RR :20x/menit
Suhu : 36,60 C
Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik
Leher : JVP 5-2 cm H20, KGB tidak teraba
Paru : vesikuler, ronkhi dan wheezing
tidak ada
Jantung : BJ I-II reguler, murmur dan gallop
tidak ada
Abdomen : membuncit, tegang, bising usus (+)
normal, hepar tidak teraba, lien
teraba schuffner VII, incisura
lienalis teraba, tidak nyeri
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, CRT < 3
detik
11
12
Rdx
1. Rencana BMP
13
2. DPL, elektrolit, ureum
kreatinin/3 hari
3. USG abdomen
Rth:1. Diet lunak 1900
kkal/hari
2. IVFD NaCL 0,9% 500
ml/24 jam
3. Hydrea 3x1000mg po
4. Allopurinol 1x300 mg
po
5. Bicnat 3x500 mg po
6. UMU Balans cairan/24
jam
7. Pasang DC pasien
menolak edukasi
tampung urin
14
15
Pemeriksaan Hasil
Hematologi
o Hemoglobin
o Hematokrit
o Leukosit
o Trombosit
o Eritrosit
8,8 g/dl
30 %
171.800 /ul
381.000 /ul
3.710.000/ul
VER/HER/KHER/RDW
o VER
o HER
o KHER
o RDW
80,1 fl
23,7 pg
29,5 g/dl
19,7 %
FUNGSI HATI
o SGOT
o SGPT
o Protein total
o Albumin
o Globulin
21u/l
24u/l
8 g/dl
3,8 g/dl
4,2 g/dl
FUNGSI GINJAL
o Ureum darah
o Kreatinin darah
o Asam urat darah
21 mg/dl
0,6 mg/dl
6,6 mg/dl
HEMOSTASIS
o APTT
o Kontrol APTT
o PT
o Kontrol PT
53 detik
34,2 detik
16,1 detik
13,7 detik
URINALISA
Urobilinogen
Protein urin
Berat Jenis
Bilirubin
Keton
Nitrit
pH
Leukosit
Darah/Hb
Glukosa urin/reduksi
Warna
Kejernihan
0,2
Trace
>=1,030
Negative
Negative
Negative
6,0
Negative
Positif 1
Negative
Yellow
Clear
20/11 S: Nyeri perut disangkal, sesak disangkal. Keluhan nyeri
kepala disangkal. Perdarahan gusi, mimisan tidak ada.
Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.
Makan habis 1 porsi.
O:
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,50 C
Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik
Leher : JVP 5-2 cm H20, KGB tidak teraba
Paru : vesikuler, ronkhi dan wheezing
tidak ada
Jantung : BJ I-II reguler, murmur dan gallop
tidak ada
Abdomen : membuncit, tegang, bising usus (+)
normal, hepar tidak teraba, lien
teraba schuffner VII, tidak nyeri
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, CRT < 3
detik
(Hasil lab tanggal 19/11)
UMU Balans/24 jam
Input = oral 1000 ml
IVFD 1500 ml
2500 ml
Output = urine 1500 ml
IWL 600 ml
2100 ml
(+) 400 ml/24 jam
16
Pemeriksaan Hasil
Hematologi
o Hemoglobin
o Hematokrit
o Leukosit
o Trombosit
o Eritrosit
8,8 g/dl
30 %
171.800 /ul
381.000 /ul
3.710.000/ul
VER/HER/KHER/RDW
o VER
o HER
o KHER
o RDW
80,1 fl
23,7 pg
29,5 g/dl
19,7 %
FUNGSI HATI
o SGOT
o SGPT
o Protein total
o Albumin
o Globulin
21u/l
24u/l
8 g/dl
3,8 g/dl
4,2 g/dl
FUNGSI GINJAL
o Ureum darah
o Kreatinin darah
o Asam urat darah
21 mg/dl
0,6 mg/dl
6,6 mg/dl
HEMOSTASIS
o APTT
o Kontrol APTT
o PT
o Kontrol PT
53 detik
34,2 detik
16,1 detik
13,7 detik
URINALISA
Urobilinogen
Protein urin
Berat Jenis
Bilirubin
Keton
Nitrit
pH
Leukosit
Darah/Hb
Glukosa urin/reduksi
Warna
Kejernihan
0,2
Trace
>=1,030
Negative
Negative
Negative
6,0
Negative
Positif 1
Negative
Yellow
Clear
A :
1. Leukemia kronik suspek LGK
2. Hipokalsemia
P:
1. Cegah leukositosis
2. Cegah sindrom lisis tumor
3. Koreksi hipokalsemia
4. Pro diagnostik
Rth:1. Diet lunak 1900
kkal/hari
2. IVFD NaCL 0,9% 500
ml/4 jam
3. Hidroksiurea 3x1000
mg po
4. Allopurinol 1x300 mg
po
5. UMU balans/24 jam
17
Pemeriksaan Hasil
Hematologi
o Hemoglobin
o Hematokrit
o Leukosit
o Trombosit
o Eritrosit
o LED
9,2 g/dl
28 %
175.500 /ul
334.000 /ul
3.460.000/ul
62 mm
VER/HER/KHER/RDW
o VER
o HER
o KHER
o RDW
79,9 fl
26,7 pg
33,5 g/dl
20,4 %
HITUNG JENIS
o Basofil
o Eosinofil
o Neutrofil
o Limfosit
o Monosit
o Retikulosit
0
0
48%
11%
1%
1 %
21/11 S: Tidak ada keluhan nyeri kepala, batuk, ataupun sesak
napas. Makan habis 1 porsi.
O:
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,50 C
Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik
Leher : JVP 5-2 cm H20, KGB tidak teraba
Paru : vesikuler, ronkhi dan wheezing
tidak ada
Jantung : BJ I-II reguler, murmur dan gallop
tidak ada
Abdomen : membuncit, tegang, bising usus (+)
normal, hepar tidak teraba, lien
teraba schuffner VII, tidak nyeri
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, CRT < 3
detik
(Hasil lab tanggal 20/11)
UMU Balans/24 jam
Input = oral 1000 ml
IVFD 2500 ml
3500 ml
Output = urine 1700 ml
IWL 600 ml
2300 ml
(+) 1200 ml/24 jam
18
A :
1. Leukemia kronik suspek LGK
2. Hipokalsemia
P:
1. Cegah leukositosis
2. Cegah sindrom lisis tumor
3. Koreksi hipokalsemia
4. Pro diagnostik
Rth:1. Diet lunak 1900
kkal/hari
2. IVFD NaCL 0,9% 500
ml/6 jam
3. Hidroksiurea 3x1000
mg po
4. Allopurinol 1x300 mg
po
5. Bicnat 3x500 mg po
6. UMU balans/24 jam
7. Cek ulang APTT, jika
APTT masih >1,5x
kontrol transfusi FFP
diberikan
22/11 S: Nyeri perut disangkal, sesak disangkal. Keluhan nyeri
kepala disangkal. Perdarahan gusi, mimisan tidak ada.
Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.
Makan habis 1 porsi.
O:
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,50 C
Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak
UMU Balans/24 jam
Input = oral 800 ml
IVFD 1500 ml
2300 ml
Output = urine 2500 ml
IWL 600 ml
3100 ml
19
HEMOSTASIS
o APTT
o Kontrol APTT
o PT
o Kontrol PT
o INR
52,6 detik
34,2 detik
15,2 detik
13,7 detik
1,14
ikterik
Leher : JVP 5-2 cm H20, KGB tidak teraba
Paru : vesikuler, ronkhi dan wheezing
tidak ada
Jantung : BJ I-II reguler, murmur dan gallop
tidak ada
Abdomen : membuncit, tegang, bising usus (+)
normal, hepar tidak teraba, lien
teraba schuffner VII, tidak nyeri
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, CRT < 3
detik
(Hasil lab tanggal 22/11)
(-) 800 ml/24 jam
20
21
Rdx:
1. Periksa lab : DPL, asam
urat, elektrolit, ureum
kreatinin, AGD
2. Tunggu hasil BMP 1
minggu
Rth:1. Diet lunak 1900
kkal/hari
2. IVFD NaCL 0,9% 500
ml/6 jam
3. CaCO3 3x500 mg po
4. Hidroksiurea 3x1000
mg po
5. Bicnat 3x500 mg po
6. Allopurinol 1x300 mg
po
7. Transfusi FFP 500 ml,
premedikasi
difenhidramin 1 ampu
8. UMU balans/24 jam
22
23
Pemeriksaan Hasil
Hematologi
o Hemoglobin
o Hematokrit
o Leukosit
o Trombosit
o Eritrosit
8,3 g/dl
28 %
109.800 /ul
269.000 /ul
3.470.000/ul
VER/HER/KHER/RDW
o VER
o HER
o KHER
o RDW
79,8 fl
24,1 pg
30,2 g/dl
19,7 %
HEMOSTASIS
o APTT
o Kontrol APTT
o PT
o Kontrol PT
o INR
53,8 detik
34,2 detik
15,2 detik
13,7 detik
1,14
FUNGSI GINJAL
o Ureum darah
o Kreatinin darah
o Asam urat darah
30 mg/dl
0,7 mg/dl
5,8 mg/dl
ELEKTROLIT DARAH
Fosfor
Natrium
Kalium
Klorida
Kalsium total
Magnesium
5,5 mg/dl
139 mmol/l
4,41 mmol/l
107 mmol/l
5,10 mg/dl
2,15 mg/dl
FUNGSI HATI
o SGOT
o SGPT
o Protein total
o Albumin
o Globulin
20 u/l
26 u/l
7,1 g/dl
3,7 g/dl
3.4 g/dl
SEDIMEN URIN
Epitel
Leukosit
Eritrosit
Silinder
1+
6-8/LPB
0-2/LPB
Negative
23/11 S: Nyeri perut disangkal, sesak disangkal. Keluhan nyeri
kepala disangkal. Perdarahan gusi, mimisan tidak ada.
Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.
Makan habis 1 porsi.
O:
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,50 C
Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik
Leher : JVP 5-2 cm H20, KGB tidak teraba
Paru : vesikuler, ronkhi dan wheezing
tidak ada
Jantung : BJ I-II reguler, murmur dan gallop
tidak ada
Abdomen : membuncit, tegang, bising usus (+)
normal, hepar tidak teraba, lien
teraba schuffner VII, tidak nyeri
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, CRT < 3
detik
(Hasil lab tanggal 23/11)
A :
1. Leukemia kronik suspek LGK
UMU Balans/24 jam
Input = oral 1000 ml
IVFD 2000 ml
3000 ml
Output = urine 1500 ml
IWL 600 ml
2100 ml
(+) 900 ml/24 jam
24
Pemeriksaan Hasil
Hematologi
o Hemoglobin
o Hematokrit
o Leukosit
o Trombosit
o Eritrosit
8,3 g/dl
28 %
109.800 /ul
269.000 /ul
3.470.000/ul
VER/HER/KHER/RDW
o VER
o HER
o KHER
o RDW
79,8 fl
24,1 pg
30,2 g/dl
19,7 %
HEMOSTASIS
o APTT
o Kontrol APTT
o PT
o Kontrol PT
o INR
53,8 detik
34,2 detik
15,2 detik
13,7 detik
1,14
FUNGSI GINJAL
o Ureum darah
o Kreatinin darah
o Asam urat darah
30 mg/dl
0,7 mg/dl
5,8 mg/dl
ELEKTROLIT DARAH
Fosfor
Natrium
Kalium
Klorida
Kalsium total
Magnesium
5,5 mg/dl
139 mmol/l
4,41 mmol/l
107 mmol/l
5,10 mg/dl
2,15 mg/dl
FUNGSI HATI
o SGOT
o SGPT
o Protein total
o Albumin
o Globulin
20 u/l
26 u/l
7,1 g/dl
3,7 g/dl
3.4 g/dl
SEDIMEN URIN
Epitel
Leukosit
Eritrosit
Silinder
1+
6-8/LPB
0-2/LPB
Negative
HEMOSTASIS
o APTT
o Kontrol APTT
o PT
o Kontrol PT
o INR
50,3 detik
34,2 detik
14,8 detik
13,7 detik
1,10
2. Hipokalsemia
P:
1. Cegah leukositosis
2. Cegah sindrom lisis tumor
3. Pro diagnostik
Rth:1. Diet lunak 1900
kkal/hari
2. IVFD NaCL 0,9% 500
ml/6 jam
3. Hidroksiurea 3x1000
mg po
4. Allopurinol 1x300 mg
po
5. UMU balans/24 jam
24/11 S: Nyeri perut disangkal, sesak disangkal. Keluhan nyeri
kepala disangkal. Perdarahan gusi, mimisan tidak ada.
Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.
Makan habis 1 porsi. Pasien mengeluh gatal-gatal
diseluruh tubuh post transfusi FFP (hari ke 2).
O:
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,50 C
Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik
Leher : JVP 5-2 cm H20, KGB tidak
teraba
Paru :vesikuler, ronkhi dan wheezing
tidak ada
Jantung : BJ I-II reguler, murmur dan gallop
UMU Balans/24 jam
Input = oral 1000 ml
IVFD 2000 ml
3000 ml
Output = urine 1800 ml
IWL 600 ml
2400 ml
(+) 600 ml/24 jam
25
tidak ada
Abdomen : membuncit, tegang, bising usus (+)
normal, hepar tidak teraba, lien
teraba schuffner VII, tidak nyeri
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, CRT < 3
detik
Kulit : urtikaria tersebar diseluruh tubuh,
ukuran lentikuler-numuler
A :
1. Leukemia kronik suspek LGK
2. Urtikaria suspek reaksi obat alergik
P:
1. Cegah leukositosis
2. Cegah sindrom lisis tumor
3. Atasi reaksi alergi
Rth:1. Diet lunak 1900
kkal/hari
2. IVFD NaCL 0,9% 500
ml/6 jam
3. Extra dexametason 1x5
mg
4. Difenhidramin 1x10 mg
5. Hidroksiurea 3x1000
mg po
6. Allopurinol 1x300 mg
po
7. UMU balans/24 jam
25/11 S: Nyeri perut disangkal, sesak disangkal. Keluhan nyeri
kepala disangkal. Perdarahan gusi, mimisan tidak ada.
Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.
Makan habis 1 porsi. Pasien mengeluh gatal-gatal
diseluruh tubuh post transfusi FFP.
26
O:
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,50 C
Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik
Leher : JVP 5-2 cm H20, KGB tidak teraba
Paru : vesikuler, ronkhi dan wheezing
tidak ada
Jantung : BJ I-II reguler, murmur dan gallop
tidak ada
Abdomen : membuncit, tegang, bising usus (+)
normal, hepar tidak teraba, lien
teraba schuffner VII, tidak nyeri
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, CRT < 3
detik
Kulit : urtikaria tersebar diseluruh tubuh,
ukuran lentikuler-numuler
A :
1. Leukemia kronik suspek LGK
2. Urtikaria suspek reaksi obat alergik
P:
1. Cegah leukositosis
2. Cegah sindrom lisis tumor
3. Atasi reaksi alergi
UMU Balans/24 jam
Input = oral 1800 ml
IVFD 2000 ml
3800 ml
Output = urine 1900 ml
IWL 600 ml
2500 ml
(+) 1300 ml/24 jam
Rth :1. Diet lunak 1900
kkal/hari
2. IVFD NaCL 0,9% 500
ml/24 jam
3. Elidiksiren 3x100 mg
po
4. Hidroksiurea 3x1000
mg po
27
5. Allopurinol 1x300 mg
po
6. UMU balans/24 jam
26/11 S: Demam, nyeri kepala VAS 4. Batuk dan sesak tidak ada.
Perdarahan gusi, mimisan tidak ada. Buang air besar
dan buang air kecil tidak ada keluhan. Makan habis 1
porsi.
O:
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 380 C
Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik
Leher : JVP 5-2 cm H20, KGB tidak teraba
Paru : vesikuler, ronkhi dan wheezing
tidak ada
Jantung : BJ I-II reguler, murmur dan gallop
tidak ada
Abdomen : membuncit, tegang, bising usus (+)
normal, hepar tidak teraba, lien
teraba schuffner VII, tidak nyeri
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, CRT < 3
detik
A :
1. Leukemia kronik suspek LGK
P:
1. Cegah leukositosis
UMU Balans/24 jam
Input = oral 1000 ml
IVFD 2000 ml
3000 ml
Output = urine 1700 ml
IWL 600 ml
2300 ml
(+) 700 ml/24 jam
Rth :1. Diet lunak 1900
28
2. Cegah sindrom lisis tumor kkal/hari
2. IVFD NaCL 0,9%
500ml/6jam
3. Cytodrox 3x1000mg po
4. Bicnat 3x500 mg po
5. Allopurinol 1x300 mg
po
6. Atirizine 2x10 mg po
7. CaCO3 3x500 mg po
8. UMU balans/24 jam
27/11 S: Nyeri perut disangkal, sesak disangkal. Keluhan nyeri
kepala ada, VAS 2. Perdarahan gusi, mimisan tidak ada.
Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.
Makan habis 1 porsi.
O:
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,50 C
Mata : konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik
Leher : JVP 5-2 cm H20, KGB tidak teraba
Paru : vesikuler, ronkhi dan wheezing
tidak ada
Jantung : BJ I-II reguler, murmur dan gallop
tidak ada
Abdomen : membuncit, tegang, bising usus (+)
normal, hepar tidak teraba, lien
teraba schuffner VI, tidak nyeri
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, CRT < 3
detik
29
A :
1. Leukemia kronik suspek LGK
P:
1. Cegah leukositosis
2. Cegah sindrom lisis tumor Rth:1. Diet lunak 1900
kkal/hari
2. IVFD NaCL 0,9% 500
ml/24 jam
3. Hydrea 3x1000 mg po
4. Allopurinol 1x300 mg
po
5. UMU balans/24 jam
30
Pemeriksaan Hasil
Hematologi
o Hemoglobin
o Hematokrit
o Leukosit
o Trombosit
o Eritrosit
10 g/dl
31%
82.600 /ul
352.000 /ul
3.460.000/ul
FUNGSI GINJAL
o Ureum darah
o Kreatinin darah
o Asam urat darah
51 mg/dl
0,6 mg/dl
3,4 mg/dl
ELEKTROLIT DARAH
Fosfor
Natrium
Kalium
Klorida
Kalsium total
5,3 mg/dl
144 mmol/l
3,68 mmol/l
103 mmol/l
8,5 mg/dl
31
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Insiden leukemia granulositik kronik (LGK) atau leukemia mielositik kronik (LMK)
mencapai 15-20% dari semua leukemia pada dewasa, kedua terbanyak setelah leukemia
limfositik kronik. Pada umumnya menyerang usia 40-50 tahun, walaupun dapat menyerang
usia muda dan biasanya lebih progresif. Di jepang kejadiannya meningkat setelah peristiwa
bom atom di Nagasaki dan Hiroshima.Tidak seperti LGA, LGK memiliki awitan yang lebih
lambat. LGK dianggap sebagai suatu gangguan mieloproliferatif karena sumsum tulang
hiperselular dengan proliferasi pada semua garis diferensiasi sel. Jumlah granulosit umumnya
lebih dari 30.000/mm3. Walaupun pematangannya terganggu, sebagian besar sel tetap
menjadi matang dan berfungsi.Pergeseran ke kiri terjadi dengan kurang dari 5% blas dalam
darah tepi.Basofil dan eosinofil sering ditemukan.
2.2. Etiologi
2.3. Patogenesis
Leukemia granulositik kronik terjadi karena adanya kelainan berupa hilangnya sebagian
lengan panjang dari kromosom 22 yang disebut sebagai kromosom philadelphia (Ph).
Kromosom Ph terbentuk akibat adanya translokasi resiprokal antara lengan panjang
kromosom 22 dan 9. Pada kromosom 22 yang mengalami pemendekkan lengan tersebut,
didapatkan adanya gabungan antara gen yang ada di lengan panjang kromosom 9 yakni ABL
(Abelson) dengan gen BCR (break cluster region) yang terletak di kromosom 22. Gabungan
kedua gen ini disebut BCR-ABL. Translokasi tersebut menyebabkan terbentuknya gen
hibdrid BCR-ABL pada kromosom 22 (kromosom Ph) dan gen resiprokal ABL-BCR pada
kromosom 9. Gen BCR-ABL pada kromosom Ph menyebabkan proliferasi yang berlebihan
sel indul pluripotent pada sistem hematopoiesis. Klon-klon ini selain proliferasinya
berlebihan, juga dapat bertahan hidup lebih lama dibanding sel normal, karena gen BCR-
ABL bersifat anti apoptosis.Dampak kedua mekansime tersebut adalah terbentuknya klon-
klon abnormal yang akhirnya mendesak sistem hematopoiesis lainnya.
Sitogenik
32
Mekanisme terbentuknya kromosom Ph dan waktu yang dibutuhkan sejak terbentuknya
kromosom Ph sampai menjadi LGK dengan gejala klinis yang jelas, hingga kini masih belum
diketahui secara pasti. Gen hybrid BCR-ABL yang berada dalam kromososm Ph ini
mensintesis protein 210 kD yang berperan dalam leukemogenesis. Sedangkan peran gen
resiprokal ABL-BCR masih belum diketahui.
2.4 Gejala Klinis
Dalam perjalanan penyakitnya, LGK dibagi menjadi 3 fase, yakni fase kronik, fase akselerasi,
dan fase krisis blas.Pada umumnya saat pertama diagnosis ditegakkan, pasien masih dalam
fase kronis, bahkan seringkali diagnosis LGK ditemukan secara tidak sengaja.Seperti saat
persiapan operasi, dimana ditemukan leukositosis hebat tanpa gejala-gejala infeksi.
Pada fase kronis, pasien sering mengeluh pembesaran limpa, atau merasa cepat kenyang
akibat desakan limpa terhadap lambung.Kadang timbul nyeri seperti diremas di perut kanan
atas. Keluhan lain sering tidak spesifik, seperti rasa cepat lelah, lemah badan, demam yang
tidak terlalu tinggi, keringat malam. Penurunan berat badan terjadi setelah penyakit
berlangsung lama.Semua gambaran tersebut merupakan gambaran hipermetabolisme akibat
proliferasi sel-sel leukemia.
Setelah 2-3 tahun, beberapa pasien penyakitnya menjadi progresif atau mengalami akselerasi.
Bila saat diagnosis ditegakkan pasien berada dalam fase kronis, maka kelangsungan hidup
berkisar antara 1 sampai 1,5 tahun. Ciri khas fase akselerasi adalah leukositosis yang sulit di
control oleh obat-obatan mielosupresif, mieloblas di perifer mencapai 15-30%, promielosit
>30%, dan trombosit <100.000/mm3.Secara klinis, fase ini dapat diduga bila limpa yang
tadinya sudah mengecil dengan terapi kembali membesar, keluhan anemia bertambah berat,
timbul petekie, ekimosis.Bila disertai demam, biasanya ada infeksi.
2.5 Diagnosis Klinis
33
BAB IV
ANALISA KASUS
34
BAB V
KESIMPULAN
35
DAFTAR PUSTAKA
36